Chapter 12 : Pedagang Daniel

Perjalanan menuju kota Ranvel semakin terasa mendebarkan setelah kejadian tak terduga yang dialami Ash dan kelompoknya. Bandit-bandit yang menyerang kereta kuda pedagang tampak menjadi gangguan yang klise, namun bagi Ash, ini adalah ujian nyata kemampuannya.

Ash yang menunggangi kuda liar yang lepas, memacu binatang itu secepat mungkin menuju tempat pertarungan. Dengan hanya berbekal pisau-pisau besi dari goblin, ia tetap tak gentar. Ketika bola api yang diciptakannya dari sihir mendarat di antara dua orang yang sedang beradu pedang, semua mata segera tertuju padanya. Suara dentingan pedang yang saling beradu dan teriakan kesakitan memenuhi udara.

"Brengsek! Siapa yang menembakkan sihir itu!?" teriak pemimpin bandit dengan penuh kemarahan.

Ash hanya tersenyum tipis. Satu lagi bola api melesat dari tangannya, kali ini sasarannya jelas. Bandit yang berada di belakang pemimpinnya, terhantam langsung oleh bola api tersebut, tubuhnya terpelanting dan mengeluarkan jeritan kesakitan. Keadaan mulai kacau, namun Ash tahu ini adalah momen yang tepat untuk menyerang.

Pemimpin bandit langsung menerjang ke arah Ash dengan pedang terangkat tinggi, jaraknya semakin dekat, tapi Ash bereaksi cepat. Ia melompat dari kuda dan melemparkan pisau dengan tepat ke arah paha sang bandit, membuatnya terhuyung jatuh ke tanah dengan geraman kesakitan. Dengan satu lompatan, Ash mendarat tepat di atas tubuh bandit, membuatnya pingsan seketika.

"Maaf, tapi aku sudah menebak ini akan terjadi," gumam Ash sembari menarik pisau dari paha sang bandit. Ia kemudian menatap sekeliling, memperhitungkan jumlah lawan. Sekitar dua belas bandit tersisa, dan tiga di antaranya tampak memegang busur.

"Harus cepat," pikir Ash. Tanpa membuang waktu, ia segera melempar pisau-pisaunya ke arah bandit yang memegang busur. Jeritan kesakitan mengiringi pisau-pisau yang menancap di tubuh mereka, memberi Ash waktu untuk menerjang lebih dekat. Dengan tendangan keras, ia menjatuhkan dua bandit busur yang tersisa, sebelum beralih ke yang lain.

Para bandit yang tersisa mulai panik melihat kawan-kawannya tumbang satu per satu. "Bunuh bocah itu!" salah satu dari mereka berteriak, memicu bandit-bandit lainnya untuk menyerbu Ash secara bersamaan.

Namun Ash tetap tenang. Ia melangkah mundur, mengangkat tangannya dan menyerukan, "Earth Waves!" Seketika, tanah di bawah kaki para bandit mulai bergetar dan melunak, mengubahnya menjadi lumpur yang menyedot kaki-kaki mereka, memaksa mereka terjebak dan tidak bisa bergerak.

Dengan senyuman di wajahnya, Ash mendekat dan melumpuhkan mereka satu per satu, memastikan setiap pukulan tepat mengenai perut dan membuat mereka pingsan.

Tak lama kemudian, Luna muncul dari kejauhan, berlari ke arah Ash sambil memanggil, "Ash!"

Ash hanya melambaikan tangannya sambil tersenyum. "Hei, kau baik-baik saja?" tanya Luna dengan nada khawatir saat sampai di sampingnya, pandangannya terarah pada bandit-bandit yang sudah tumbang di tanah.

"Semua terkendali," jawab Ash ringan, sebelum menunjuk para petualang yang terluka di dekat kereta kuda. "Luna, bisa bantu menyembuhkan mereka?"

Luna ragu sejenak, melihat darah yang keluar dari tubuh para petualang membuatnya sedikit gemetar. "I-iya, aku akan mencobanya," jawabnya pelan sambil berjalan mendekati mereka.

Sementara itu, seorang pria bertubuh gemuk dan pipi tembam menghampiri Ash. Dengan senyum lebar, pria itu membungkuk sedikit. "Terima kasih banyak karena sudah menyelamatkan kami. Saya Daniel, seorang pedagang," ucapnya dengan nada tulus.

"Sama-sama," jawab Ash sambil tersenyum. Mereka berjabat tangan, dan Daniel melirik ke arah gadis-gadis yang baru saja tiba.

"Apakah mereka teman seperjalanan Anda, Tuan Ash?" tanya Daniel dengan penuh rasa ingin tahu.

"Iya, ada apa?" Ash balik bertanya.

Daniel mendekatkan wajahnya ke telinga Ash, berbisik, "Mereka memiliki energi sihir yang sangat kuat. Apa mungkin mereka bangsawan?"

Ash tertawa kecil. "Tidak, kami hanya pengelana."

Daniel tampak sedikit terkejut, namun segera tersenyum. "Ah, begitu... Maaf karena bertanya hal yang tidak penting."

Tak lama setelah itu, Ash, para gadis, dan Daniel menyepakati perjalanan bersama menuju kota Ranvel. Para bandit yang berhasil mereka tangkap diikat dengan kencang dan akan diserahkan ke penjaga kota untuk menerima hukuman yang pantas. Daniel, yang juga menuju Ranvel, menawarkan Ash untuk menjadi pengawal mereka selama sisa perjalanan. Ash menerima tawaran itu dengan senang hati, terutama karena Daniel juga mengizinkan para gadis menumpang di keretanya.

Dalam perjalanan, meski tak ada lagi ancaman dari bandit, mereka tetap dihadang oleh beberapa monster kecil seperti serigala dan goblin. Namun, ancaman itu bisa ditangani dengan mudah oleh Ash dan para petualang yang ada. Hingga akhirnya, tembok tinggi kota Ranvel terlihat dari kejauhan, memberikan rasa lega dan semangat baru.

"Apa itu kotanya!?" seru Koharu dengan mata bersinar-sinar, penuh semangat.

"Jadi ini kota Ranvel?" gumam Luna pelan, terlihat kagum dengan pemandangan megah kota di depan mereka.

Ash, yang duduk di kereta terdepan bersama Daniel, melirik ke arah tembok kota. "Hei, di Ranvel ada guild petualang dan pedagang, kan?" tanya Ash memastikan.

"Tentu saja," jawab Daniel dengan antusias. "Apakah Anda berniat mendaftar sebagai petualang atau pedagang?"

Ash tersenyum kecil, memandang ke depan. "Aku ingin membuka sebuah toko."

Daniel terdiam sejenak, kemudian tersenyum lebar.

"Senjata, ramuan, dan alat serbaguna, mungkin?" lanjut Ash.

"Hoho, aku bisa membantumu jika butuh sesuatu," sambung Daniel.

Ash mengangguk dengan penuh terima kasih, sambil menatap gerbang kota Ranvel yang semakin dekat.

Ketika kereta-kereta itu semakin mendekati gerbang kota Ranvel, Ash dapat melihat para penjaga yang berdiri berjaga di sana. Mereka tampak mengenakan baju besi ringan dengan pedang terikat di pinggang, dan sebuah meja kecil telah dipasang di dekat gerbang untuk pemeriksaan masuk. Beberapa warga dan pedagang lainnya sudah mengantre untuk diperiksa oleh penjaga.

Ash menghentikan kereta di depan gerbang, dan Daniel segera turun untuk menyerahkan dokumen perjalanannya kepada penjaga.

"Selamat datang di kota Ranvel. Silakan tunjukkan identitas Anda," ucap salah satu penjaga dengan suara tegas, memandang ke arah Ash dan para gadis yang masih duduk di atas kereta.

Ash merasa sedikit tegang. Ia tahu bahwa mereka tidak memiliki tanda pengenal apa pun yang mungkin diperlukan untuk masuk ke kota ini.

"Uh, maaf, kami tidak memiliki tanda pengenal," jawab Ash dengan tenang, turun dari kereta dan berjalan mendekati meja penjaga. Para gadis mengikutinya dari belakang, masing-masing menunjukkan ekspresi cemas.

Penjaga yang bertugas memandang mereka curiga. "Tidak ada tanda pengenal, ya? Itu artinya kalian harus membayar biaya masuk sebagai orang luar."

"Berapa biayanya?" tanya Ash tanpa ragu.

Penjaga itu menatap Ash dan para gadis, lalu mulai menghitung. "Dua perak per orang."

Luna, Koharu, Azusa, dan Tama saling bertukar pandang dengan khawatir, sementara Ash hanya merogoh kantongnya, mengeluarkan koin-koin yang didapatnya dari pertempuran sebelumnya. Ia menghitung cepat dan menyerahkan sejumlah uang kepada penjaga.

"Ini cukup, kan?" tanya Ash.

Penjaga itu menerima koin dengan tatapan dingin, menghitungnya sekali lagi sebelum memberikan anggukan kecil. "Baiklah, kalian boleh masuk. Tapi hati-hati di kota. Jika ada masalah, para penjaga tidak akan segan-segan bertindak."

Ash mengangguk singkat. Setelah mendapatkan persetujuan, mereka diizinkan untuk melanjutkan perjalanan masuk ke kota Ranvel.

Daniel yang sudah menunggu di dalam gerbang tersenyum lebar saat melihat Ash dan kelompoknya berhasil masuk. "Slamat datang di Kota Ranvel," ujarnya dengan nada ceria.

"Terima kasih," balas Ash, merasa lega telah melewati pemeriksaan itu. Petualangan mereka di kota ini baru saja dimulai, dan Ash tahu bahwa akan ada lebih banyak tantangan yang menunggu di depan.

Terpopuler

Comments

Isekai Fantasy Novel

Isekai Fantasy Novel

Perasaan pedagangnya ga berguna, ga ngebantuin apa"

2024-10-20

1

Frando Wijaya

Frando Wijaya

next Thor 😃.

2024-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Dunia Baru
2 Chapter 2 : Pertarungan Pertama
3 Chapter 3 : Perseteruan
4 Chapter 4 : Pilihan
5 Chapter 5 : Menjelajah
6 Chapter 6 : Eksperimen
7 Chapter 7 : Menjadi Guru
8 Chapter 8 : Tamer
9 Chapter 9 : Menyerang Desa Goblin
10 Chapter 10 : Pertarungan Di Desa Goblin
11 Chapter 11 : Memulai Perjalanan
12 Chapter 12 : Pedagang Daniel
13 Chapter 13 : Kota Ranvel
14 Chapter 14 : Mendaftar Sebagai Petualang
15 Chapter 15 : Menjadi Pedagang
16 Chapter 16 : Belanja
17 Chapter 17 : Persiapan
18 Chapter 18 : Kehidupan Yang Damai?
19 Chapter 19 : Naga Hitam
20 Chapter 20 : Stampede
21 Chapter 21 : Extinction Ray!
22 Chapter 22 : Sang Pahlawan
23 Chapter 23 : Masa Pemulihan
24 Chapter 24 : Pahlawan
25 Chapter 25 : Misi Yang Telah Terukir Kembali
26 Chapter 26 : Serangan Fang Wolf
27 Chapter 27 : Menuju Kota Sirius
28 Chapter 28 : Keluarga Bangsawan
29 Chapter 29 : Pertunangan
30 Chapter 30 : Bertambahnya Satu Orang Di Dalam Kelompok
31 Chapter 31 : Menuju Ibu Kota
32 Chapter 32 : Ibu Kota
33 Chapter 33 : Pertemuan Kembali
34 Chapterr 34 : Membuka Kios
35 Chapter 35 : Risa Melawan Ahli Tombak Gareth
36 Chapter 36 : Hati Yang Terluka
37 Chapter 37 : Pertandingan Pembalasan
38 Chapter 38 : Kecepatan Melawan Kekuatan
39 Chapter 39 : Risa Vs Ren
40 Chapterr 40 : Serangan Di Ibu Kota
41 Chapter 41 : Kematian
42 Chapter 42 : Mika Sang Flugel
43 Chapter 43 : Keputus-asaan
44 Chapter 44 : Kebangkitan Sang Pahlawan
45 Chapter 45 : Memulai Perjalanan Baru
46 Chapter 46 : Kota Chovo
47 Chapter 47 : Warna Asli
48 Chapter 48 : Sebuah Sekte?
49 Chapter 49 : Sebuah Kebenaran
50 Chapter 50 : Menyusup
51 Chapter 51 : Mendapatkan Teman Baru
52 Chapter 52 : Mengungkapkan Kebenaran
53 Chapter 53 : Perjalanan Menuju Ibu Kota Lindwon
54 Chapter 54 : Satu Hari Dengan Dua Kejadian
55 Chapter 55 : Konflik Dengan Seorang Bangsawan
56 Chapter 56 : Mengungkapkan Rahasia
57 Chapter 57 : Perasaan Yang Rumit
58 Chapter 58 : Cinta Dan Kewajiban
59 Chapter 59 : Hasutan
60 Chapter 60 : Akademi Sihir
61 Chapter 61 : Ujian Masuk
62 Chapter 62 : Elysium Blade
63 Chapter 63 : Kegaduhan
64 Chapter 64 : Melanjutkan Perjalanan Seorang Diri
65 Chapter 65 : Kejadian 200 Tahun Yang Lalu
66 Chapter 66 : Penghianatan
67 Chapter 67 : Pelelangan
68 Chapter 68 : Budak—Gadis Rubah
69 Chapter 69 : Menuju Kota Treal
70 Chapter 70 : Serangan
71 Chapter 71 : Kota Treal
72 Chapter 72 : Mimpi Buruk
73 Chapter 73 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
74 Chapter 74 : Elven Garden
75 Chapter 75 : Roh Pahlawan
76 Chapter 76 : Dendam Dari Masa Lalu
77 Chapter 77 : Kebencian Yang Besar
78 Chapter 78 : Aku Adalah Dirimu
79 Chapter 79 : Kota Aqualis
80 Chapter 80 : Menuju Kota Bawah Air
81 Chapter 81 : Kawasan Terlantar
82 Chapter 82 : Permata Roh Pelangi
83 Chapter 83 : Perjalanan Terakhir
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Chapter 1 : Dunia Baru
2
Chapter 2 : Pertarungan Pertama
3
Chapter 3 : Perseteruan
4
Chapter 4 : Pilihan
5
Chapter 5 : Menjelajah
6
Chapter 6 : Eksperimen
7
Chapter 7 : Menjadi Guru
8
Chapter 8 : Tamer
9
Chapter 9 : Menyerang Desa Goblin
10
Chapter 10 : Pertarungan Di Desa Goblin
11
Chapter 11 : Memulai Perjalanan
12
Chapter 12 : Pedagang Daniel
13
Chapter 13 : Kota Ranvel
14
Chapter 14 : Mendaftar Sebagai Petualang
15
Chapter 15 : Menjadi Pedagang
16
Chapter 16 : Belanja
17
Chapter 17 : Persiapan
18
Chapter 18 : Kehidupan Yang Damai?
19
Chapter 19 : Naga Hitam
20
Chapter 20 : Stampede
21
Chapter 21 : Extinction Ray!
22
Chapter 22 : Sang Pahlawan
23
Chapter 23 : Masa Pemulihan
24
Chapter 24 : Pahlawan
25
Chapter 25 : Misi Yang Telah Terukir Kembali
26
Chapter 26 : Serangan Fang Wolf
27
Chapter 27 : Menuju Kota Sirius
28
Chapter 28 : Keluarga Bangsawan
29
Chapter 29 : Pertunangan
30
Chapter 30 : Bertambahnya Satu Orang Di Dalam Kelompok
31
Chapter 31 : Menuju Ibu Kota
32
Chapter 32 : Ibu Kota
33
Chapter 33 : Pertemuan Kembali
34
Chapterr 34 : Membuka Kios
35
Chapter 35 : Risa Melawan Ahli Tombak Gareth
36
Chapter 36 : Hati Yang Terluka
37
Chapter 37 : Pertandingan Pembalasan
38
Chapter 38 : Kecepatan Melawan Kekuatan
39
Chapter 39 : Risa Vs Ren
40
Chapterr 40 : Serangan Di Ibu Kota
41
Chapter 41 : Kematian
42
Chapter 42 : Mika Sang Flugel
43
Chapter 43 : Keputus-asaan
44
Chapter 44 : Kebangkitan Sang Pahlawan
45
Chapter 45 : Memulai Perjalanan Baru
46
Chapter 46 : Kota Chovo
47
Chapter 47 : Warna Asli
48
Chapter 48 : Sebuah Sekte?
49
Chapter 49 : Sebuah Kebenaran
50
Chapter 50 : Menyusup
51
Chapter 51 : Mendapatkan Teman Baru
52
Chapter 52 : Mengungkapkan Kebenaran
53
Chapter 53 : Perjalanan Menuju Ibu Kota Lindwon
54
Chapter 54 : Satu Hari Dengan Dua Kejadian
55
Chapter 55 : Konflik Dengan Seorang Bangsawan
56
Chapter 56 : Mengungkapkan Rahasia
57
Chapter 57 : Perasaan Yang Rumit
58
Chapter 58 : Cinta Dan Kewajiban
59
Chapter 59 : Hasutan
60
Chapter 60 : Akademi Sihir
61
Chapter 61 : Ujian Masuk
62
Chapter 62 : Elysium Blade
63
Chapter 63 : Kegaduhan
64
Chapter 64 : Melanjutkan Perjalanan Seorang Diri
65
Chapter 65 : Kejadian 200 Tahun Yang Lalu
66
Chapter 66 : Penghianatan
67
Chapter 67 : Pelelangan
68
Chapter 68 : Budak—Gadis Rubah
69
Chapter 69 : Menuju Kota Treal
70
Chapter 70 : Serangan
71
Chapter 71 : Kota Treal
72
Chapter 72 : Mimpi Buruk
73
Chapter 73 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
74
Chapter 74 : Elven Garden
75
Chapter 75 : Roh Pahlawan
76
Chapter 76 : Dendam Dari Masa Lalu
77
Chapter 77 : Kebencian Yang Besar
78
Chapter 78 : Aku Adalah Dirimu
79
Chapter 79 : Kota Aqualis
80
Chapter 80 : Menuju Kota Bawah Air
81
Chapter 81 : Kawasan Terlantar
82
Chapter 82 : Permata Roh Pelangi
83
Chapter 83 : Perjalanan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!