Kota terlarang dulunya bernama Kota Angrek Salju, sebuah kota besar di Kerajaan Awan, sejak seratus tahun lalu wabah penyakit misterius mengubah Kota Anggrek Salju menjadi kota mati, wabah misterius itu dinamai Speria.
Wabah Speria telah merengut banyak nyawa manusia kala itu, sehingga penduduk memilih mengungsi ke Ibu Kota Kerajaan Awan yang berjarak 20 km.
Karena wabah tersebut Kota Anggrek Salju berubah menjadi Kota Terlarang, Sekarang Kota ini dihuni oleh Suku Kerdil dan Suku Anggrek Salju, kedua suku itu merupakan endemik keturunan asli Kota Anggrek Salju.
Pihak Kerajaan Awan melarang dua suku ini keluar dari batasan Kota Terlarang, sehingga membuat meraka terkucilkan pada akhirnya Kota Angrek Salju dulu makmur sekarang menjadi kota angker berpenduduk fakir miskin, walaupun sebagian kecil masyarakat tetap mencuri-curi keluar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun hal itu tidak cukup mendongkrak kehidupan perekonomian.
Suku Kurcaci dan penduduk Anggrek Salju kebal terhadap penyakit Speria, Pengindap penyakit Speria dapat ditandai dengan suhu badan terasa dingin atau panas, dalam waktu dua hari mereka akan menbeku atau meledak tergantung dari efeknya.
Suku Kurcaci dan Suku Anggrek Salju, di kehidupan Juli sebelumnya, mereka suku pendukung Juli ketika berperang melawan Kaisar Siluman selama ratusan tahun.
Kedua suku ini tidak sengan-segan untuk kehilangan nyawanya demi menyelamatka Juli dari Kaisar Siluman, sehingga Juli merasa berhutang banyak kepada mereka, dan sekarang di kehidupan ini Juli berencana membalas Kebaikan mereka.
Setelah 50 tahun dari sekarang penyebab penyakit Speria terpecahkan, suhu panas dingin disebabkan oleh Pusaka Kuno yang tersimpan dibawah kota, Pusaka tersebut salah satu pusaka langit bumi yaitu Panah Kaisar Peri Api dan Es.
Panah Kaisar Peri Api dan Es, Panah legendaris yang telah mengguncang dunia 1000 tahun yang lalu, dan telah membunuh Jutaan siluman.
Juli bersama rombongan akhirnya dapat melihat pintu gerbang bertuliskan, "Kota Terlarang" Juli menarik nafas panjang dan mengenang masa lalu.
“Di kehidupanku sebelumnya, pusaka rahasia di kota ini berupa Panah Kaisar Peri Api dan Es, telah jatuh ketangan Dewi Peri Dunia Tengah, Seorang Peri dengan ambisi menguasai dunia, namun di kehidupan sekarang hal itu tidak akan kubiarkan, jika jatuh ketangannya, ribuan kubah pelindung manusia dapat dihancurkan dengan mudah” Batin Juli.
Namun menurut ingatan Juli, dua bulan dari sekarang kota terlarang akan diserang oleh Perguruan Racun Timur, Sekutu dari Partai Iblis Lembah Nerakan bawahan dari Kaisar Siluman.
Perguruan Racun Timur telah mengetahui cara bertahan dari wabah penyakit speria, mereka berencana mempelajari penyebab penyakit dan ingin menyebabkan teror di Kerajaan Awan, namun setelah 50 tahun kemudian mereka menemukan sumbernya.
Ronbongan Juli sampai di pintu gerbang, Kota Terlarang.
Amin kelihatan pucat, ia sedikit banyak tahu tentang keadaan kota mati itu, kota dengan wabah penyakit yang mematikan.
Juli terlihat sibuk menggambarkan enskrip segel kuno di telapak tangannya, segel yang sulit dimengerti, terlihat sangat rumit dari tulisan kerajaan salju kuno, lalu dialiri tenaga dalam, seketika segel itu bercahaya. Yona dan 13 Anggota Naga terlihat terkejut.
"Siapa sebenarnya anak ini! dia memiliki pengetahuan begitu tinggi di bidang segel sesgel kuno?" Pikir Ketua Anggota naga.
Dengan segera sebuah suara terdengar di dalam kepalanya "Aku Tuan mu, Aku dapat membunuh mu kapanpu aku mau" Jawaban Juli membuat kepala terasa mau meledak, namun dia tidak bisa bergerak.
Sebuah tatapan dingin Juli membuat takut budak tingkat batu itu.
“Guru ulurkan tanganmu saya akan membuat guru kebal dari penyakit speria selamanya”. Kata Juli tiba-tiba dengan nada serius.
Amin tentunya terkejut dan tidak percaya namun karna mengingat niat baik Juli Ia tidak menolak.
“Hahahhahah... Anak baik, kamu mau melakukan kebaikan untuk warga miskin, namun tidak harus menipu gurumu, gurumu akan selalu mendukung jalanmu apalagi di jalan yang benar” Kata Amin, mengeleng-geleng kepalanya karena lucu.
‘Dasar anak nakal, tapi akan saya turuti kemauan mu, bagaimanapun kamu memiliki niat yang baik’. Batin Amin lalu mengulurkan kanan tangannya.
Juli tersenyum ia tahu betul pikiran gurunya itu berpikir bahwa ia bercanda, Juli meletakkan telapak tangan diatas telapak tangan Amin, dan menyalurkan energi es kedalam ranah jiwanya.
Amin terkejut merasakan seluruh tubuhnya terisi dengan tenaga yang luar biasa, disisi lain Juli juga terkejut dan melompat mundur kebelakang.
“Pewaris Dewa Petir dan Dewi Bidadari Langit” teriak Juli terkejut bukan main,
Dikehidupan dulu gurunya meninggal semasa Juli masih kecil, guru sering menasehatinya namun guru tidak pernah menceritakan latar belakangnya sedikitpun mengenai pewaris dua keturunan terhebat Dewa-Dewi seribu tahun lalu.
Amin juga terkejut dengan perkataan tiba-tiba Juli, “Apa katamu? Bagaimana kamu tahu?” Tanya Amin terkejut selama ini tidak seorang pun mengetahui indentitasnya, bahkan dirinya saja tidak begitu mengerti.
Juli jadi gugup, ia tak sadar mengucapkannya.“Ah ?!, begini Guru, kita ini satu keturunan, ya.. Saya juga dari keturunan yang sama ?”. Jawab Juli sedikit ragu - ragu.
Mata Amin menjadi basah mendengar jawaban Juli, “Ah anak yang malang, keturunan yang malang!, Saya sangat bangga pada mu akhirnya !, ini memang sudah takdir dari tuhan, Saya kira sudah tidak adalagi keturunan mereka yang hidup”. Kata Amin menepuk pundak Juli karna bangga.
Juli sedikit Pucat dan tergagap-gagap “I.. Iya Guru”
Juli mengalihkan perhatian gurunya lalu dengan cepat memanggil yang lainnya, “Kalian ke 13 Naga cepat kemari, ingat barisan antrian yang kubuatkan, kalian akan kunamai berdasarkan tingkatan kualitas budidaya masing-masing!” Kata Juli sambil menyusun barisan antrian dimulai yang terkuat bekas pinpinan mereka.
“Kalian ku namai berdasarkan urutan ini, di mulai dari Naga Satu maju!” Kata Juli yang bertindak seperti bos, lalu Juli menyalurkan kekuatan segel kuno ke tubuh mereka satu persatu sampai ke naga tiga belas.
Amin hanya bisa tertawa terkekeh-kekeh dengan tingkah muridnya memperlakukan penjahat yang telah taubat.
Setelah ke 13 Naga selesai, Yona datang dan mengulurkan tangan, Sebenarnya Juli tahu bahwa tubuh Putri Yona tidak berpengaruh sedikitpun terhadap efek ini, namun Juli cerdas ia akan menanam kebaikan sehingga Putri Yona tidak berkhianat padanya.
“Ah iya. Sini saya berikan segel” Kata Juli dan sedikit meyalurkan tenaga dalam, namun cukup untuk membuat Putri Peri itu tersenyum bahagia.
“Terimakasih tuan” Kata Yona.
Juli hanya tersenyum tipis, namun didalam hatinya ia dapat merasakan kekuatan yang mengerikan dalam tubuh monster di depannya.
Rombongan Juli masuk ke Kota Terlarang, mata mereka melihat kesekelilingnya, banyak bagunan tua telah mulai roboh, Kehidupan rakyat penuh sensara, penduduk kota ini setidaknya berjumlah tiga ribu jiwa.
Juli terus berjalan ke gedung utama dahulu dikenal sebagai Istana Raja Kota Angrek Salju, yang berada di tengah-tengah kota, sekarang adalah reruntuhan yang terurus, yang hanya tinggal seorang kakek tua kurus berusia 70 tahun.
“Juli kenapa kamu membawa kami kemari? bukankan dipinggiran sana banyak rakyat miskin” Amin mulai penasaran dengan sikap muridnya.
Juli dimata Amin berbeda dengan setahun sebelumnya, yang selalu murung dan menuruti segala perintahnya, tapi sekarang seperti pemimpin besar “Mimpi apa anak ini semalam” Gumam Amin.
“Ah Guru! Mulai sekarang kita akan tinggal disini dan membangun sebuah Perguruan” Kata Juli dengan semangat mengajak gurunya.
Amin bagai disambar petir, beberapa hari terakhir tidak henti-hentinya dikejutkan oleh bocah tujuh tahun itu, dan sekarang ingin mendirikan perguruan.
Dengan stress Amin bertanya “Apa yang harus Saya ajarkan Nak! Nak Juli kalau berharap mencari nafkah jangan ditempat orang miskin seperti ini? kita Cari kekota-kota lainnya? Lagian Apa yang harus saya ajarkan?” Tanya Amin Frustasi.
“Guru! Bukankah guru mengajari padaku, bahwa hidup harus menolong setidaknya berikan pandangan hidup yang baik kepada orang lain, agar mereka tidak berbuat dosa? apakah guru keberatan !! guru memberikan nasehat karna mereka miskin?” Pancing Juli, karna tahu watak Gurunya.
“Baiklah! hanya saja Nak Juli jangan berharap kalian akan mendapatkan upah dari mereka” Kata guru dengan nada pahit.
“Guru kita menolong tidak akan membebankan mereka, Guru menasehati mereka! serta bagi-bagikan uang ini pada mereka? Mudah-mudahan tertolong” Kata Juli senyum, dan memberikan pada Amin Sekantong penuh uang emas.
Seketika Amin bersemangat karna dapat kepercayaan muribnya dengan uang sebanyak itu, dan ia seakan menjadi seorang dermawan tulen.
Juli tersenyum melihat wajah guru berseri dan cerah karna selama ini guru sudah tidak pernah merasakan lapar lagi, sehingga pipi jadi sedikit gemuk dari biasanya, tidak seperti di kehidupan sebelumnya.
Kakek tua adalah keturunan asli Kerajaan Angrek Salju bernama Hidan. Melihat tamu asing Hidan datang menyambutnya, dengan antusias.
“Tuan-tuan dari manakah? dan ada keperluan apa datang kemari, saya Hidan pemilik reruntuhan ini?”
Juli meminpin dan langsung menjawab. “Kami dari luar, dan kami ingin membeli gedung ini dari mu, bagaimana kalau kau menjualnya kepada kami?” Tanya Juli.
“Tidak! Saya tidak bisa menjualnya, ini peninggalan leluhur saya” Kata kakek Hidan itu dengan muka agak memerah.
“Bagai mana kalau dua keping emas” Juli mengambil dua keping emas dan diserahkan kepada kakek tua itu, tiba-tiba wajahnya merona dan matanya bersinar-sinar.
Kakek tua itu seketika terdiam dan bingung, Juli dapat membacanya espresi kakek tua itu.
“Kakek bangaimana kalau 10 kepeng emas, untuk seluruh area reruntuhan” Juli memberikan 10 keping emas kepada kakek itu,
Seketika tatapan wajah cerah, seakan tidak dapat dia pisahkan dari emas ditangannya itu.
“Baiklah, sekarang bangunan ini dan beberapa hektar tanah di sekelilinya akan menjadi milikmu! Saya setuju!” kata kakek itu dengan senyum lebar dan puas.
Juli tersenyum lebar ‘harga yang amat murah untuk sebuah istana mengah 1000 tahun lalu’ batin Juli, lalu Juli mengeluarka sekeping emas lagi dan di sodorkan ke kakek Hidan.
“Kakek tolong kau ajak suku kurcaci untuk membenahi istana ini, dan ambillah sekeping emas sebagai Jasamu” Kata Juli memberikan satu keping emas pada kakek itu.
Juli menoleh kearah semua anggotanya yang ikut bersamanya “Guru mulai sekarang ini adalah tempat kita, dan kita akan mendirikan perguruan disini!” kata Juli dengan semangat.
Perguruan apa tanya kakek hidan penasaran.
“Perguruan Angrek Salju”
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Kastini
bikin lanjutan nya thor
2024-12-27
0
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt
2023-12-25
1
Qwerty
lanjutkan thor
2022-01-23
2