Kota Anggrek terletak di Wilayah Timur Kerajaan Awan, Wilayah Timur sangat luas, butuh berminggu-minggu untuk mencapai pinggir Kubah Perisal timur.
Separuh kawasan Kubah Perisai Timur telah dikuasai oleh Aliran Hitam, Aliran hitam terkuat Partai Iblis Lembah Neraka, Mereka Memiliki dua orang tingkat perak sebagai Tetua, serta dua puluh Partai Hitam pendukung di bawahnya sehingga mereka sangat sulit untuk ditaklukkan, bahkan mereka dan aliansinya telah kokoh bagaikan sebuah Kerajaan, Sekarang Kerajaan Awan pun berat untuk menumpas aliran hitam di wilayah timur.
Baron pimpinan tertinggi Partai Iblis Lembah Neraka sangat sulit untuk di temui, ia otak dari semua kejayaan Partai Iblis Lembah Neraka sehingga dia sangat cepat meluaskan wilayah di Wilayah Timur Kerajaan Awan.
Dikehidupan Juli sebelumnya Partai Iblis Lembah Neraka sangat banyak membantai para warga, dan berhasil membawa masuk Makhluk Siluman dengan menggali terowongan bawah tanah di Gunung Timur, Gunung Barat, Gunung Utara dan Gunung Selatan.
Mereka bukan hanya menguasai wilayah timur dan wilayah barat tapi seluruh wilayah pinggir Kubah Perisai, mereka telah memantau bertahun-tahun seperti serigala mengepung mangsa yang setiap saat siap untuk menerkam.
Salah satu kelemahan perisal kubah hanya dapat menjangkau 50 meter dibawah permukaan tanah, namun di atas gunung yang tinggi melebihi 100 meter, mereka hanya perlu bembuat terowongan, walaupun terowongan yang dibuat ukuran kecil namun cukup untuk membawa masuk berbagai jenis siluman seperti serigala api, siluman Harimau es dan siluman lainnya.
Selain itu Kerajaan Awan selalu disibukkan dengan pemberontakan dalam Istana sehingga patroli di pinggir perisai menjadi lemah dari tahun ke tahun, sehingga patroli itu sudah tidak bisa lagi dilalukan karena mereka telah berada dalam wilayah aliran hitam, Partai Iblis Lembah Neraka dan Aliansi bagaikan benalu yang menyerang tumbuhan hingga tumbuhan itu mati.
Sekarang posisi Kerajaan Awan semakin memburuk, saat ini aliran hitam tidak menyerang karena takut terhadap Putri Daria dan Raja Diyu Raja Kerajaan Awan serta beberapa ahli lainnya seperti Sufi Si Tongkat Sakti.
Melemahnya Kerajaan Awan juga membuat ancaman besar bagi rakyat, kemampuan Juli untuk sekarang tidak mampu untuk berhadapan dengan Partai Iblis Lembah Neraka, selama ini Juli hanya mengandalkan pengalaman saja.
Juli pada dasarnya menyadari, bahwa membangun Perguruan Anggrek Salju di wilayah timur akan mendapatkan banyak serangan dari berbagai Aliran Hitam, dan mendatangkan kerugian besar, namun Juli sebagai Dewa Pengetahuan menjadi sebuah tantangan untuk menciptakan kotanya sendiri di tempat berbahaya sebagai tameng Kerajaan Awan.
Menjelang malam hari di Kota Anggrek Salju terlihat begitu indah, lampu kristal warna-warni menerangi malam seperti di siang hari sehingga cahayanya menerangi sampai puluhan kilometer, penerangan itu telah banyak membuat penasaran setiap mata yang memandang, keindahan yang tiada tara muncul di Kota Terlarang sungguh pemandangan yang menakjubkan.
Lampu kristal buatan Juli yang dikembangkan oleh Bangsa Kerdil, mereka memasang di setiap rumah, di jalan-jalan dan disetiap sudut kota, dengan warna yang berbeda-beda.
Di Pintu Gerbang Kota Anggrek Salju yang tinggi dan megah.
Seorang buta bertongkat jalan keluar bersama seorang anak perempuan kecil sangat cantik jelita, memakai jubah berkerudung hitam, dia adalah Putri Peri Utara, ia terlihat sedang membujuk Seorang Pemuda Buta dengan pakaian putih bersih.
“Guru, tolonglah kembali, percayalah pada tuan, dia pasti kembali?”
“Tidak! Saya harus mencarinya, saya terlalu percaya padanya sehingga kalau terjadi apa-apa padanya, saya akan menyesal seumur hidup!” Kata Amin dengan nada sedikit marah.
“Guru tunggulah satu jam lagi” Kata Putri Yona
“Saya harus pergi sekarang, Yona! Kembalilah masuk!” Kata Guru Amin mempercepat langkahnya, tongkatnya meraba-raba tanah dengan cepatnya.
Putri Yona memberi isyarat pada Pengawal Gerbang Kota untuk mengirim peringatan bahaya sehingga mengirim pasukan, seketika suara terompet berbunyi.
PUuueeeeaaahhhHH uuuuuaaahhh
“Apa itu?” Tanya Amin kaget, “Apa ada perang!” Amin nampak siaga, Amin masih tidak terlalu tahu perkembangan kota yang dibangun muridnya.
Drop drop drop
Sekitar 100 Pasukan Kuda lengkap membawa tombak dan pedang keluar pintu gerbang Kota Anggrek Salju dipimpin oleh Naga Satu.
“Tetua Tertinggi! Kami akan mengawal Tuan” Kata Naga satu,
Sebuah kereta kuda di keluar dari Kota Anggrek Salju, kereta kuda itu terbuat dari besi putih yang amat kuat, ditarik oleh 6 kuda jantan perkasa.
Amin dapat merasakan kereta kuda didepannya, serta banyak pasukan melakukan pengawalan yang sangat ketat layaknya seorang raja besar.
“Apa ini? Aku tidak butuh semua itu! Aku perlu muridku!” Bentak Amin terus jalan,
Namun tidak lama terdengar suara langkah kaki kuda lain di kejauhan dalam jumlah banyak, Amin mengerut keningnya
"Setidaknya itu tiga puluh orang lebih" Gumam Amin merasakan ada pergerakan di kejauhan.
Amin sedikit meraba-raba Aura dengan pendengaran dan penciumannnya sehingga seperti orang mengerling-ngerling, langkah kuda semakin lama semakin terdengar mendekat.
Pasukan Kota Anggrek Salju telah bersiap untuk segala kemungkinan, mereka dengan cepat membentuk formasi, seperti yang dilatih Naga Satu Yang di tunjuk sebagai Jenderal, dengan buku panduan yang diberikan Juli.
Sementara sebuah panah langsung menghiasi tangan kecil mungil Putri Peri Utara, semua yang ada disana sangat terkejut, andaikan Aura panah Kaisar peri api dan Es bukan dalam kendalian Putri Yona maka pasukan akan mati dengan cepat.
Amin dengan cepat mengangkat tangan keatas untuk menghentikan serangan panah dari Pasukan Kota Anggrek Salju.
“Tahan! Amin berdiri dengan tongkat merasakan kuda yang mendekatinya,
Sebuah suara memenggilnya dari kejauhan, mulutnya tersenyum hingga gigi-gigi putihnya nampak jelas.
“Guru.. Guru… Aku pulang” Kata Juli di mendekatinya dengan mempercepat laju pacu kuda.
“Kenapa lama sekali? Ini sudah malam!” Seru Amin dengan sedikit marah bercampur khawatir.
Amin dapat merasakan banyak anggota rombongan yang baru sampai di depannya lalu semua turun dari kuda dan memberi hormat.
Juli begitu turun kuda langsung menyalami gurunya, setelah Juli salam, sebuah tongkat melayang memukul kakinya.
Buk buk buk
“Ampun Guru, ampun, Tidak lagi Guru, Ampun!” Jeritan Juli langsung terdengar,
Amin terus memukul kakinya, di mata orang lain Juli adalah master terhebat dengan kedewasaan yang tinggi, di mata Amin Juli adalah muridnya yang jenius namun sedikit bandel, pukulan itu tidaklah kuat namun cukup untuk menyakiti anak bandel.
Semua orang yang ada disana sangat terkejut, kecuali Warga Kota Anggrek Salju, karena mereka sering melihat Juli di hajar dan dimarahi oleh gurunya,
Yona dan pasukan lainnya menyimpan senjata mereka, mereka hanya bisa senyum saja melihat urusan guru murid itu, karena memang Juli sering dimarahi, dipukuli dianggap bandel oleh Amin, semua warga kota juga tahu.
Namun demikian tidak pernah menjatuhkan derajat Juli di mata Warga Kota, malahan anak-anak menjadikan Juli sebagai contoh panutan untuk selalu berbakti kepada orang tua dan guru, sehebat apapun dia orang tualah yang membesarkannya dan melindunginya, orang tua dan guru tidak boleh di lawan hanya karena keegoisan, atau karena merasa benar, semakin berbakti maka semakin tinggi pula ilmu yang dapatkan.
Pukulan Amin sedikit mengundang tertawa kikikan Tetua Kama dan anggota Keluarga Gunung Salju, namun mereka tidak berani tertawa lebih besar, hanya Ziya yang datang pada guru Amin untuk menegur,
“Paman!” Paman seharusnya tidak memukulnya, pukullah kami dia datang menyelamatkan kami, andai dia tidak datang maka kemungkinan kami akan mati semua” Kata Ziya berlutut,
Perkataan Ziya menegur Amin mendatangkan keringat dingin di wajah Keluarga Gunung Salju, namun melihat Ziya berlutut dan mereka pun mengikuti berlutut bersamanya.
“Ehh.. eh… saya minta maaf, semuanya bangun-bangun?” kata Amin yang dapat meresakan mereka sedang berlutut.
Amin jadi sangat canggung dan meresa tidak layak sama sekali dan langsung membangunkan mereka,
“Baiklah Paman, bukankah paman buta? Tetapi bagaimana mengetahui kami berlutut” Tanya Ziya polos.
Ketua Kama melihat anaknya banyak bicara menjadi berkeringat, lalu dia cepat mendekati Ziya, meletakkan jari telunjuk dimulutnya untuk memberi kode agar Ziya tidak banyak tanya.
Szzzz
Amin terbatuk-batuk lalu tertawa ringan “Anak manis! Paman tidak tahu cara menjelaskannya tapi paman memang buta heheh” Kata Amin menggeleng-geleng kepala.
“Terimakasih Tetua Tertinggi atas kebaikan mu menyelamatkan kami” Kata Ketua Kama memberi hormat dengan sedikit menundukkan kepala,
Ketua Kama yakin setidaknya orang buta ini adalah peramal hebat yang dapat melihat dunia tak terbatas, sehingga bisa tahu kampungnya di serang Organisasi Manusia Serigala dan mengirim bala bantuan.
“Baiklah sekarang! Selamat datang di Kota Angrek Salju” kata Amin,
Mempersilahkan rombongan masuk kota besar yang sangat indah itu dengan penerangan di seluruh kota.
Begitu Pintu gerbang kota dibuka pemandangan di dalam kota terlihat sangat jelas dan indah.
"Wuuuaaaaahhh"
Pemandangan yang sangat indah, "ini adalah kota terbesar manusia dan terindah" Kata Ketua Kama dan rombongan kagum.
Amin hanya senyum semuanya bilang indah di matanya biasa saja, lalu dia berkata pada Juli dengan nada ringan
"Juli Cepat masuk dan mandi dulu?"
“Ba baik Guru,” Kata Juli lalu ia masuk ke Kota Anggrek Salju yang indah, dan ratusan prajurit menundukkan kepala kepada Juli memberi hormat.
Guru Amin lalu menghampiri pengunggang kuda lainnya, mereka sedikit banyak tahu tentang Amin yang sangat ditakuti bahkan oleh orang terkuat sekalipun, hal itu membuat mereka sedikit pucat.
“Tuan-tuan sekalian, maaf kalau muridku menyusahkan kalian, jangan berdiri saja mari - mari silahkan masuk?!” Kata Amin sedikit menundukkan kepala memberi hormat pada tamu.
“Terimakasih tuan” Mereka pun akhirnya bergerak masuk ke Kota Anggrek Salju.
Putri Yona memegang tangan Juli dan menarik lalu mempercepat jalannya.
“Lihatlah Tuan Semua Terlihat Sangat Indah” Kata Yona dengan senyum bahagia.
lalu Juli dapat merasakan Yona Lebih Kuat dan keras lalu cepat menoleh dan bertanya
"Yona Kamu Memasuki Tahap Timah?" Tanya Juli Kaget Setengah Mati dan muka pucat.
"Hmm?!"
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Renaldi
betul itu di atas ilmu masih ada adab
2022-02-21
1
omTe
like n komen dukungan 19
2021-10-13
1
OnePiece
*0
2021-09-30
0