Kembalinya Kaisar Langit Dan Bumi
Bumi indah dan damai itu adanya di dua ribu tahun yang lalu, namun setelah siluman muncul dan membantai umat manusia hingga umat manusia memasuki era kepunahan. pada saat geting inilah suatu keajaiban terjadi, beberapa Ahli Kitab berhasil menciptakan "Kubah Pelindung" wilayah kerajaan.
Kubah Pelindung ialah perisai sihir aray yang sangat besar dan luas serta dapat menjangkau lebih dari jutaan hektar wilayah kerajaan umat manusia, Kubah Pelindung ini tidak dapat di tembus oleh siluman apapun tingkat kekuatan sihirnya.
Selama ratusan tahun Kubah Pelindung telah berhasil melindungi umat manusia dengan baik dari serangan siluman ganas yang terus meningkat di alam liar.
Lambat laun akibat ulah keserakahan manusia Perisai Kubah Pelindung mulai melemah hingga dapat ditembus oleh siluman sampai akhirnya hancur berantakan.
Setelah kehancuran Kubah Pelindung manusia diburu dan dibantai oleh bangsa siluman hingga memasuki era kepunahan suku dan ras. pada saat itu hanya sebagian kecil jumlah manusia yang bertahan hidup di alam bebas dan selalu terancam serangan bangsa siluman.
**
Lima ratus tahun setelah kehancuran Perisai Kubah Pelindung terakhir, muncullah seorang manusia jenius yang di juluki Ahli Pengetahuan 500 tahun usianya kala itu, Ahli Pengetahuan ini berhasil mengumpulkan umat manusia untuk memimpin perang melawan bangsa siluman pada tahun-tahun berikutnya.
Akan tetapi kekuatan manusia tertinggal jauh dibandingkan tingkat budidaya bangsa siluman pada saat itu, untuk memerangi siluman umat manusia terus bergerilya sampai membutuhkan waktu ratusan tahun lamanya dan tidak kunjung berhasil.
Beberapa para Ahli Siluman telah mencapai ranah budidaya Dewa Tertinggi sehingga manusia kembali menerima petaka akibat pembantaian yang tidak henti-hentinya.
Seratus tahun kemudian terobosan budidaya Ahli Pengetahuan berhasil mencapai Ranah Dewa, dia berganti julukan menjadi Dewa Pengetahuan disisi jumlah populasi manusia semakin merosot tajam bahkan diambang kepunahannya.
Setelah tiga ratus tahun baru Dewa Pengetahuan berhasil mencapai ranah yang setingkat dengan ranah Siluman Tertinggi, yaitu Ranah Dewa Kaisar.
Akhirnya pertempuran antara Lima Dewa Kaisar Siluman melawan seorang Dewa Kaisar Pengetahuan atau di kenal dengan "Kaisar Langit dan Bumi".
Pertempuran tidak henti-hentinya antara lima Dewa Kaisar Siluman melawan Kaisar Langit dan Bumi memakan waktu 100 tahun lebih, hingga menghancurkan seluruh tatanan Dunia, memusnahkan seluruh kehidupan akhirnya bumi menjadi reruntuhan.
Di reruntuhan Bumi, bangsa manusia dan siluman telah punah akibat kehancuran, sekarang hanya menyisakan seorang kakek tua renta melayang di langit memakai baju zirah perang elemen langit dan bumi, serta lima Dewa Kaisar Siluman yang telah terluka parah.
“Kaisar Langit dan Bumi, dengan kekuatanmu, kau benar-benar telah menghancurkan bumi secara keseluruhan, dan itu bukan hanya bangsa siluman yang kena imbas akan tetapi seluruh bangsa juga punah sepenuhnya.” teriak marah Dewa Kaisar Siluman Langit memegang dadanya karena kesakitan, ia merupakan salah satu dari lima Kaisar Dewa Siluman terkuat.
“Aku tidak peduli terhadap apa yang kalian katakan, sekarang! Majulah kalian dan rasakan Pedang Elemen Langit dan Bumi!” Juli sang Kaisar Langit dan Bumi kembali menyerang lagi dengan membabi-buta kelima Dewa Kaisar Siluman.
“Semuanya siapkan pertahanan menghadapi serangan Dewa Kaisar Langit dan Bumi!” Seru Kaisar Siluman Bumi.
“SERANGAN PEDANG ELEMEN DAN LANGIT BUMI! TUSUKAN PENGHANCUR GALAKSI!”
Teriak Juli mengeluarkan tebasan udara yang dapat memotong apapun di hadapannya.
“Semuanya terbang ke langit, jangan mengarah ke Bumi, jika tidak, maka Bumi akan hancur berkeping-keping!” Teriakan Peringatan Dewi Peri.
Spontan Keempat Dewa Kaisar Siluman terbang ke arah langit, namun arah tebasan petir tetap mengejar meraka.
BBROOOMMM DROOOOMMM
"PERTAHANAN PERISAI ABADI! - SIHIR IBLISI"
Kelima Dewa Siluman terpental jauh dan mengeluarkan darah dari mulut mereka, Perisai Abadi mereka hancur berkeping-keping akan tetapi mereka masih dapat menyelamatkan diri berkatnya.
“Semuanya minum Pil Surga pemulihan diri!” Seru Dewa Kaisar Siluman Langit.
“Seberapa banyak Pil Surga yang kalian miliki setelah semuanya ku hancurkan, hah?” Juli menyeringai melihat lima Dewa Kaisar Siluman sekarat di depannya.
Kelima kaisar menyadari Pil Surga mereka tidak lagi tersisa, akan tetapi mereka berpura-pura masih memiliki persediaan banyak untuk mengelabuhi Juli Sang Kaisar Langit dan Bumi.
Pada dasarnya besi dan baja tidak pernah mencelakai mereka, namun lain halnya jika bertarung antar Ahli Tingkat Kaisar Dewa.
“Percayalah Kami masih memiliki Pil Surga penyembuh untuk lima puluh tahun lagi!” Seru Dewa Kaisar Siluman Bumi.
“Hahahaha, Juli Sang Kaisar Langit dan Bumi, memang julukan itu sangat pantas untuk mu, kami berlima tidak sanggup mengalahkan mu walaupun telah mengerahkan seluruh pasukan selama 100 tahun lebih lamanya” teriak Dewa Siluman Garuda Larva dengan suara melengking-lengking.
“Kesalahanku terlalu meremehkan kalian, Aku tidak mengetahui kalian telah merencanakan ini selama ratusan tahun, kalian telah berhasil memperalat umat manusia untuk berada disisi kalian dan menyerang para pendekar di kalangan manusia”.
“Hahahaha kau salah, justru para manusia itu sendiri yang mengajak kami untuk menyerang sesamanya demi keuntungan, sehingga kami terseret ke peperangan tiada akhir dengan mu" Jawab Dewi Peri dengan penuh penyesalan.
“Sekarang aku akan membunuh kalian semua, Aku akan mengeluarkan seluruh kekuatanku untuk bertarung dengan kalian hingga akhir” Teriak Juli Sang Kaisar Langit dan Bumi dingin dan cukup untuk mengancam seluruh Kaisar Dewa Siluman.
Setelah bertarung selama 100 tahun tidak henti-hentinya, Kaisar Langit dan Bumi seolah tidak ada lelahnya. Aura pembunuh yang dikeluarkan membuat dunia gelap, dan Kelima Dewa Kaisar Siluman mulai pucat dan keluar keringat dingin.
Kelima Dewa Kaisar Siluman mulai saling pandang satu sama lain, mereka sadar Pil Surga Penyembuh Tingkat Dewa telah habis, jika diteruskan bisa dikatakan ini hari terakhir hidup mereka.
“Kaisar Langit Bumi, Kamu bisa saja membunuh kami, atau kita mati bersama disini, namun di dunia ini sudah tidak ada apa-apa yang perlu dipertahankan” Teriak Dewi Siluman Iblis dengan sedikit mulai putus asa.
Mendengar perkataan Dewi Siluman Iblis, Juli sedikit tertekun dan memikirkan kata-katanya, Juli terlihat merenung dan perlahan Juli menarik aura membunuhnya. ia turun ke bumi dan duduk di atas sebuah bongkahan batu. ia memejamkan matanya mengenang masa lalu.
Kelima Dewa Kaisar Siluman tidak ada satupun yang berani mendekatinya di saat Juli terlihat lengah Juli memikirkan kembali perjalanan hidupnya, merenungkan sampai jauh ke masa kecilnya dulu.
Dulu ia memiliki seorang guru yang hampir dilupakannya, guru yang selalu memberikannya petuah, guru selalu memberikannya petunjuk hidup, segala kata-katanya hampir semuanya ia lupakan.
Dulu misinya berada di puncak dunia persilatan dan itu telah tercapai, kini manusia telah punah dan itu hampir sepenuhnya perbuatannya, sekarang Juli dirudung dengan penyesalan besar dihatinya.
“Guru pernah berkata kepadaku, hidup terbaik adalah berguna bagi orang lain, jika tidak sanggup menyelamatkan, maka jangan lah menghancurkannya” Juli mengingat petuah gurunya yang hampir dilupakan karena petuah itu sudah seribu tahun yang lalu.
Juli menyipitkan matanya memandang ke langit biru yang telah dipenuhi debu sampai ke angkasa, akibat dari pertarungannya dengan Para Dewa Kaisar Siluman.
“Guru! Sekarang apa yang musti kulakukan?” Gumamnya, air matanya keluar, dia sudah lupa kapan terakhir ia mengeluarkan air mata kesedihan. Air matanya terasa telah mengering saat melihat semua kerabat dan kenalannya terbunuh sadis dalam berkecamuk kekacauan selama ratusan tahun.
“Ya.. Tuhan ku! Adakah jalan keluar bagi si tua bangka ini? Jika masih ada ku mohon tunjukanlah, ataukah aku harus meratap kesedihan ini selamanya” Juli memejamkan matanya menahan kesedihan terdalamnya.
"Semuanya berakhir, memang semuanya telah berakhir, bagi ku sekarang sama saja hidup maupun mati" Juli memperhatikan ke lima Dewa Kaisar siluman yang kelihatan juga telah hilang semangat bertarungnya, membuat senyuman kecil di mulut Juli.
Tiba-tiba, terlintas dipikaran Juli suatu kejadian, ia mengingat suatu hal yang sudah ia lupakan, tujuh ratus tahun yang lalu ia dapat melakukan Tehnik Ruang dan Waktu.
Dahulu dengan tenaga dalam waktu itu ia hanya mampu kembali ke satu jam sebelumnya.
Namun kekuatan dan budidayanya saat ini sangat besar, mungkin ia bisa kembali ke beberapa puluh tahun yang lalu, setidaknya umat manusia masih belum punah.
Seberkas senyuman menghiasi bibirnya, setidaknya ia memiliki harapan walaupun kemungkinan kecil berhasil dan jika berhasil itu sangat sepadang dengan seluruh budidayanya saat ini.
Juli menoleh kearah Lima Dewa Kaisar Iblis yang masih berdiri melayang di udara, Juli menghunus pedang kearah mereka.
“Kita mungkin akan bertemu kembali, jika hal itu terjadi, aku tidak akan mengampuni kalian” seru Juli lantang dan Juli menempelkan kedua telapak tangannya di tanah dan mengaktifkan Portal Ruang dan Waktu.
“Tehnik Ruang dan Waktu! Portal Diaktifkan!”
WHAM WHAM
Tiba-tiba sebuah portal cahaya muncul didepan Juli sang Dewa Kaisar Langit dan Bumi. Kelima Dewa Kaisar Iblis terkejut,
"Apa yang terjadi?"
“Mungkinkah ia ingin melarikan diri?”
“Tidak mungkin, bahkan kemungkinan besar kita takkan lagi dapat bertahan ditangannya, jika ia mulai serius”.
“Lantas apa yang akan dia lakukan dengan portal didepannya itu”.
“Itu portal ruang, mungkin saja ia mendapatkan dunia lain dan menjalani hidupnya di sana”.
“Itu ide yang bodoh, kecuali dia menyimpan anak dan cucunya di sana”.
Berbagai pendapat terdengar akan tetapi Juli tidak perduli dengan pembicaraan mereka ia perlahan bergerak masuk kedalam portal.
“Berapa jauh aku akan dibawa kembali ke masa lalu?” batin Juli mulai merasakan kehangatan porta seperti yang dirasakan ratusan tahun silam.
Whuzz
Sesampai didalam portal itu, tenaga dalamnya mulai terkuras perlahan, Tenaga dalam yang diperoleh selama seribu tahun terkuras perlahan hingga tak tersisa.
Tubuh terasa sangat kesakitan, Juli terus bertahan dan bertahan, lambatlaun ia melemah hingga akhirnya ia taksadarkan diri. Tak sadarkan diri ini merupakan hal yang tidak pernah terjadi setelah sembilan ratus tahun lamanya.
Beberapa saat kemudian portalnya pun menghilang, Aura Juli Sang Dewa Kaisar Langit dan Bumi tidak lagi terdeteksi sedikit pun oleh semua Dewa Kaisar Siluman.
**
Kawan-kawan pembaca cerita yang Budiman, kalau bisa membantu author, untuk tolong like, Vote, setelah itu kalau ada penulisan yang salah / typo tolong di chat di chapter tersebut, kalau bisa di paragraf keberapa, karena Author sangat sadar atas banyaknya typo.
Sebelumnya terimakasih atas dukungannya pada kawan-kawan yang telah berusaha Mempromosikan Novel ini dengan bersusah payah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Yuda Suastika
njuut
2024-03-17
2
Deni Deni
Ohh Julii,gk ada nama lain kah?
2024-03-09
2
Rudi Utomo
sepertinya ini bagus....
mdh mudahan Tamat dgn bagus tdk menggantung seperti Author kebanyakan.
2024-01-12
1