CH. 15 VIRUS Q

“Hei..!! Ini aku...!” teriak Kapten Batara ketika memasuki rumah yang disinggahi. Ia ingat apa yang diperintahkan kepada perempuan yang barusan ditolongnya. Untuk menembak siapa saja yang masuk ke rumah.

Mendengar teriakan itu, dokter Anastasya tersenyum lega. Wajah yang tadi putih memucat kembali berangsur memerah. Darah perlahan mulai menggantinya. Pistol yang tadi dilepas kunci pelatuknya kembali dikunci lagi. Perlahan ia menurunkan tanganya. Tidak sadar ia berlari memeluk Kapten Batara.

“Weleh… weleh…,” ucap Kapten Batara kaget dengan tesipu – sipu. Seumur – umur baru kali ini ia dipeluk oleh seorang wanita. Dan, tidak dikenalnya lagi. Selama hidupnya di usia remaja ini, Kapten Batara bukanlah seperti pemuda pada umumnya. Hidupnya hanya diisi dengan tugas, misi, tugas, misi, dan tugas serta misi. Tanpa bisa menikmati kehidupan pribadi di masa mudanya. Istilah masa muda adalah masa penuh dinamika dan romansa, tidak berlaku di Kapten Batara. Ia belum pernah merasakan apa yang namanya cinta. Rindu. Ataupun kasih sayang. Kecuali kasih sayang yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Ibu dan bapak.

“Hhmmm…” Serda Bajang berdehem.

Dokter Anastasya tersentak. Baru sadar apa yang diperbuatnya. Ia tersipu malu sambil melepaskan pelukannya. Ia sangat gembira, sang dewa penolong yang ditunggunya telah datang. Saking gembiranya ia spontan memeluk Kapten Batara. Dengan kehadiran Kapten Batara di depannya, doa yang dipanjatkan terkabulkan. Semenjak memasuki rumah ini, ia menunggu dengan rasa harap – harap cemas akan keberhasilan Kapten Batara.

“Eh.., eh, maaf…, maaf…” katanya gugup dengan pipi merona merah. “Aku hanya gembira melihatmu kembali…”

“Tidak apa – apa…” kata Kapten Batara menenangkan.

“Oh ya, namaku Batara.” Ujarnya lagi sambil mengulurkan tangannya. “Ini Bajang,” sambil menunjuk Serda Bajang yang cengar cengir di belakang Kapten Batara.

“Dan itu, Pak Hans Jatmiko,” lanjutnya sambil menunjuk orang yang tengah terlelap tidur.

“Aku…, Anastasya,” jawabnya sambil menyambut uluran tangan Kapten Batara. Bersalaman. Kemudian berganti mengulurkan tangannya ke Serda Bajang, yang disambut oleh Serda Bajang.

“Kenapa kamu dikejar – kejar tentara REON itu?” Tanya Kapten Batara setelah ketiganya sudah duduk saling berhadapan di kursi yang ada di sebuah ruangan. Sepertinya ruangan itu adalah ruang tamu. Sambil diterangi lampu flash comunicator yang dijadikan lampu senter. Ketiganya berbincang akrab.

“Aku orang Indonesia. Keluargaku tinggal di Jakarta. Ibukota lama. Sampai di REON ini aku diculik oleh mereka.” Dokter Anastasya memulai ceritanya.

Kapten Batara dan Serda Bajang tekun mendengarkan. Mereka tahu, ibukota Negara Republik Indonesia sudah pindah ke Kalimantan Timur. Penajam Passer Utara.

“Sudah hampir delapan bulan aku berada di Randcios City ini,” lanjutnya lagi. “Sebelumnya aku adalah Kepala Labarotorium Pharma Industries di Pulau Galang.”

“Apakah perusahaan kamu tidak lapor ke pihak berwajib?” tanya Kapten Batara keheranan.

Anastasya diam sejenak. Ia menghela nafas. Perlahan ia menggeleng pelan.

“Saya rasa sampai sejauh ini tidak dilakukan. Bahkan mungkin mencaripun tidak. Buktinya, aku dibiarkan saja…”

“Kamu pernah komunikasi dengan manajemen?” Serda Bajang memotong.

“Gimana bisa berkomunikasi. Telponpun kagak ada…” jawabnya dengan dialek Betawi yang medok.

“Oh.., iya ya…he..he..he…” Serda Bajang terkekeh. Kapten Batara ikut nyengir.

“Dengan perusahaan aku tak perduli. Yang aku khawatirkan adalah mamaku. Sudah delapan bulan ini aku tidak menghubungi mama.”

Ucapan Anastasya, membuat Kapten Batara tercekat. Selama ini ia sangat jarang menghubungi mamanya. Bahkan kedua orang tuanya. Apalagi ketika lagi menjalankan misi. Standar Operasional Prosedur atau SOPnya melarang berkomunikasi dengan siapapun. Tidak perduli kerabat, keluarga ataupun orangtuanya. Semua diharamkan. Hubungan komunikasi putus total. Dilarang keras. Meski hanya sekedar menyapa say.., hello, atau hanya sekedar bertukar kabar. Sebab, dikhawatirkan akan mengganggu konsentrasi atau mengganggu misi yang dijalankan.

“Maafkan aku buk…” ucapnya dalam hati. Kapten Batara teringat akan ibunya yang sudah lama ia tinggalkan. “Doakan anakmu ini segera kembali pulang.” Tiba – tiba ia rindu kepada ibunya. Rindu akan dekapan dan belaian kasih sayangnya…

“Besok kita cari HP, hubungin mamamu,” kata Kapten Batara. “Jangan buat mamamu khawatir akan dirimu. Dan jangan buat susah hati beliau.”

Dokter Anastasya hanya mengangguk.

Kemudian dokter Anastasya mulai menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Dimulai bagaimana awalnya ia diculik. Dibawa pergi ke REON. Sampai ia diperkerjakan untuk melanjutkan penelitian dari hasil disertasi yang ditulisnya sewaktu masih meraih gelar doktoral di Stanford University dulu.

“Virus itu masih tahapan identifikasi,” katanya menjelaskan. “Ibarat buah masih sangat muda. Bahasa jawanya ‘penthil’. Belum bisa dikatakan akan jadi. Masih perlu pengembangan lebih lanjut, dan membutuhkan senyawa ‘mexocarboneferat’. Yaitu sejenis perpaduan nano karbon dan nano ferum.”

“Ekstrasi ferum ke tahapan nano, sangat sulit untuk dibuat masal. Banyak kendala yang menghambatnya. Padahal untuk mendapatkan komposisi yang tepat, perlu proporsi yang cukup besar. Sementara setiap ekstrasi hanya mendapatkan 0,01 pico atau sepersepuluh triliun gram. Sangat kecil sekali…”

“Virus?!” tanya Serda Bajang keheranan.

“Iya. Kami menyebutnya virus Q...”

“Apa itu?” tanya Kapten Batara menyela.

“Sejenis virus yang digunakan sebagai maximum antibodi. Atau juga disebut virus genetika biomolukeler imunity. Ketika disuntikkan, tubuh tidak hanya kebal terhadap penyakit saja, namun juga kebal terhadap senjata tajam maupun peluru…”

Dua orang yang mendengar penjelasan Dokter Anastasya ternganga. Bibir mulutnya membentuk huruf ‘o’. Seperti tidak percaya terhadap apa yang diomongkan dokter itu. Penjelasan itu sama seperti yang diomongkan oleh Hans Jatmiko tempo hari.

“Di dalam peperangan, rumah sakit tidak dibutuhkan lagi setelah adanya virus ini...,” guman Kapten Batara.

“Iya… Sayangnya dampak negatif yang ditimbulkan juga sangat mengerikan…”

Dokter Anastasya diam sebentar. Ada raut kegalauan di wajahnya.

“Ketika orang itu tidak mampu mengendalikan dirinya, orang yang terkena virus Q akan berubah menjadi monster. Sisi kemanusiaannya akan hilang. Berubah menjadi jiwa iblis yang menguasainya. Dan dalam tempo 24 jam, jiwa itu akan mati.”

Kembali Dokter Anastasya menghela nafas panjang. Sementara Kapten Batara dan Serda Bajang bergidik ngeri, membayangkan apa yang akan terjadi jika terpapar virus Q itu.

“Efek itulah yang belum berhasil aku netralisir. Sudah berkali – kali aku mencobanya selalu gagal. Semua berakhir dengan kematian. Berapa banyak hewan percobaan yang mengalami nasib seperti itu. Terakhir sudah ada 3 manusia yang dijadikan kelinci percobaan. Nasibnyapun tidak beda dengan tikus – tikus itu. Mati mengenaskan.”

“Hmm… Terus apa rencanamu, Tas..?” tanya Kapten Batara tiba – tiba.

“Panggil aku Ana..” dokter Anastasya menukas. “Kedengarannya lucu dipanggil ‘Tas’, kayak jinjingan aja..”

“Ups, sori…” Kapten Batara nyengir. “Okey An..”

“Nah, gitu kan bagus..” kata Dokter Anastasya ikutan nyengir.

“Entahlah…,” lanjutnya lagi. “Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku hanya khawatir ketika virus Q itu dipakai sebelum siap untuk digunakan…”

“Hei.., artinya kamu setuju dipakai kalau virusmu itu berhasil kamu sempurnakan..?!” Kapten Batara bertanya menelisik.

“Sebuah kebanggaan bagi seorang peneliti, bila temuaanya bisa diaplikasikan di dunia nyata…” jawab Dokter Anastasya seperti tidak perduli dengan apa yang akan ditimbulkan oleh hasil risetnya. “Terlalu naif rasanya jika keberhasilan yang diraih tidak membuatnya bangga. Walau sebenarnya itu bertentangan dengan nuraninya…”

“Kamu tahu apa akibatnya jika virus itu berhasil kamu buat?” tanya Kapten Batara lagi penuh keheranan.

Dokter Anastasya mengangguk.

“Kok…?!” Wajah Kapten Batara penuh dengan ketidakmengertian. Seperti sebuah kontradiksi antara ucapan dan perbuatan dokter cantik ini. Di satu sisi menolak tapi di sisi lain menyetujui.

“Hal itulah yang membuatku dilematis… Bagiku penggunaan virus itu ‘not recommended’. Namun sebagai seorang profesional aku pengin tahu akhir dari virus Q. Aku pengin melihat keberhasilan virus itu.”

“Tapi kamu tahu dampaknya kan?” lagi -lagi Kapten Batara menimpali.

“Iya aku tahu,” jawab dokter Anastasya. “Dengan adanya keberadaan virus Q, aku yakin, tatanan dunia akan berubah. Nuklir, bom hidrogen, dan senjata pemusnah masal lainnya, akan menjadi tidak berguna. Semua akan digantikan dengan tentara yang kebal terhadap segalanya…”

“Bukan itu yang aku maksud An. Dengarkan dulu. Negara – negara lain akan memburumu. Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi bila virus Q berhasil kamu ciptakan. Pertama, orang mencarimu untuk membuatmu memberikan formula virus itu. Kedua, orang akan membunuhmu untuk menghentikan hasil risetmu. Dan ketiga, orang mencarimu memaksa kamu menyerahkan formula itu setelahnya akan membunuhmu… Itu dampak terhadap dirimu.”

“Diluar dirimu, banyak efek yang ditimbulkan. Seperti katamu tadi, tatanan dunia akan berubah. Betul. Tapi, tidak sesederhana pemikiranmu. Karena, berhasil menciptakan pasukan yang tak terkalahkan, Presiden Sularso akan bertindak di luar batas pemikiranmu.”

Dokter Anastasya hanya diam mendengarkan. Wajahnya berubah – ubah mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh Kapten Batara.

“Pemikiranku tidak sampai kesitu,” ucapnya kemudian polos. “Lantas aku harus bagaimana?”

Kapten Batara terdiam mendengar pertanyaan dokter Anastasya. Matanya menatap Serda Bajang. Seperti minta pendapat. Merasa diperhatikan, Serda Bajang hanya mengangkat kedua bahunya.

“Kita kembali ke lab mu…” kata Kapten Batara tiba – tiba.

Dokter Anastasya dan Serda Bajang terbelalak mendengar omongan Kapten Batara. Tidak disangka sang Kapten mempunyai ide gila seperti itu. Kembali ke laboratorium adalah perbuatan konyol dan tidak masuk akal. Barusan Dokter itu kabur dari sana kenapa harus kembali lagi disana? Mau setor nyawa apa?

“Kita harus hancurkan hasil risetmu. Atau kita musnahkan virus itu..”

Lagi – lagi keduanya terpana mendengar omongan itu. Apalagi dokter Anastasya. Hidungnya turun naik mendengarnya.

“Dengan musnahnya virus itu, setidak – tidaknya kita bisa menghambat rencana Presiden g**a itu. Syukur – syukur bisa membatalkannya. Ini adalah jalan satu – satunya untuk membuyarkan keinginan Presiden Sularso.”

“Kamu yakin Ndan?!” tanya Serda Bajang penuh keraguan. Matanya melirik dokter Anastasya yang masih kebingungan.

“Iya.” Jawab Kapten Batara mantap. Matanya juga menatap dokter Anastasya. Tak lama kemudian ia menepuk pundak dokter cantik itu.

“Percayalah, ini juga untuk kebaikan kamu An.” Katanya pasti. Meyakinkan keraguan dokter itu.

💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗

Terpopuler

Comments

Siti Munfarida

Siti Munfarida

ku kira virus corona

2021-07-18

0

anggita

anggita

Virus Q

2021-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 CH. I UNIT XII GARDA PENYERBU
2 CH. 2 RENCANA MISI
3 CH. 3 REPUBLIC OF NACTURNASYIA
4 CH. 4 RENCANA SANG PRESIDEN
5 CH. 5 PENYERGAPAN 1
6 CH. 6 PENYERGAPAN 2
7 CH. 7 PERUBAHAN MISI
8 CH. 8 PERTARUNGAN KEMBALI
9 CH. 9 PERBURUAN DIMULAI
10 CH. 10 RENCANA PERJALANAN
11 CH. 11 RAHASIA HANS JATMIKO
12 CH. 12 PELARIAN DOKTER ANASTASYA
13 CH. 13 PERTEMUAN DENGAN DOKTER ANASTASYA 1
14 CH. 14 PERTEMUAN DENGAN DOKTER ANASTASYA 2
15 CH. 15 VIRUS Q
16 CH. 16 PENGEJARAN
17 CH. 17 LANGKAH MATI TEAM LETTU DARMAGANTI
18 CH. 18 FAKSI REON MERDEKA
19 CH. 19 AGEN JEANNY 1
20 CH. 20 AGEN JEANNY 2
21 CH. 21 PENYUSUPAN 1
22 CH. 22 PENYUSUPAN 2
23 CH. 23 PENYUSUPAN 3
24 CH. 24 PENYUSUPAN 4
25 CH. 25 KISRUH DI PUSAT RISET 1
26 CH. 26 KISRUH DI PUSAT RISET 2
27 CH. 27 PERTOLONGAN TAK TERDUGA
28 CH. 28 PERTEMUAN TIDAK TERDUGA
29 CH. 29 KEKACAUAN DI RESTO
30 CH. 30 AKHIR KEKACAUAN DI RESTO
31 CH. 31 SAAT RASA ITU DATANG
32 CH. 32 JEJAK AWAL
33 CH. 33 DESERT GREEN 1
34 CH. 34 DESERT GREEN 2
35 CH. 35 DESERT GREEN 3
36 CH. 36 RENCANA PENCARIAN
37 CH. 37 TITIK TEMU
38 CH. 38 PERTEMPURAN DI PERBATASAN
39 CH. 39 JALUR PELARIAN
40 CH. 40 AWAL MULA
41 CH. 41 SEBUAH RENCANA
42 CH. 42 KEMBALI KE REON
43 CH. 43 KEMBALI KE REON 1
44 CH. 44 ASMARA LETTU SETO
45 CH. 45 SEKEDAR UJI NYALI
46 CH. 46 SEKEDAR UJI NYALI 1
47 CH. 47 SEKEDAR UJI NYALI 2
48 CH. 48 SEKEDAR UJI NYALI 3
49 CH. 49 SEKEDAR UJI NYALI 4
50 CH. 50 REON, KAMI DATANG…
51 CH. 51 BERPARKOUR
52 CH. 52 DAMPAK PERANG
53 CH. 53 CERITA WUJI
54 CH. 54 SEBUAH KEBIMBANGAN 1
55 CH. 55 SEBUAH KEBIMBANGAN 2
56 CH. 56 TERPAPAR VIRUS Q (1)
57 CH. 57 TERPAPAR VIRUS Q (2)
58 CH 58 TERPAPAR VIRUS Q (3)
59 CH. 59 BATU MUSTIKA CAYAPATA (1)
60 CH. 60 BATU MUSTIKA CAYAPATA (2)
61 CH. 61 KEKEJAMAN LETKOL BHRE WING NAM
62 CH. 62 BUKTI REKAMAN
63 PENGUMUMAN
64 CH. 63 MARGARETHA
65 CH. 64 MENYELAMATKAN BUKTI
66 CH. 65 BURONAN NEGARA REON (1)
67 CH. 66 BURONAN NEGARA REON (2)
68 CH. 67 PERTARUNGAN (1)
69 CH. 68 PERTARUNGAN (2)
70 CH. 69 PERJUMPAAN TAK SENGAJA (1)
71 CH. 70 PERJUMPAAN TAK SENGAJA (2)
72 CH. 71 PERJUMPAAN TAK SENGAJA (3)
73 CH. 72 PENGHIANATAN
74 CH. 73 PENANGKAPAN PAK IBON
75 CH. 74 CERITA CINTA PAK IBON (1)
76 CH. 75 CERITA CINTA PAK IBON (2)
77 CH. 76 MUNCULNYA SANG JAGOAN (1)
78 CH. 77 MUNCULNYA SANG JAGOAN (2)
79 CH. 78 MUNCULNYA SANG JAGOAN (3)
80 CH. 79 MUNCULNYA SANG JAGOAN (4)
81 CH. 80 MUNCULNYA SANG JAGOAN (5)
82 CH. 81 RENCANA JAHAT SANG KOLONEL
83 CH. 82 PELAKSANAAN RENCANA WING NAM (1)
84 CH. 83 PELAKSANAAN RENCANA WING NAM (2)
85 CH. 84 PELAKSANAAN RENCANA WING NAM (3)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
CH. I UNIT XII GARDA PENYERBU
2
CH. 2 RENCANA MISI
3
CH. 3 REPUBLIC OF NACTURNASYIA
4
CH. 4 RENCANA SANG PRESIDEN
5
CH. 5 PENYERGAPAN 1
6
CH. 6 PENYERGAPAN 2
7
CH. 7 PERUBAHAN MISI
8
CH. 8 PERTARUNGAN KEMBALI
9
CH. 9 PERBURUAN DIMULAI
10
CH. 10 RENCANA PERJALANAN
11
CH. 11 RAHASIA HANS JATMIKO
12
CH. 12 PELARIAN DOKTER ANASTASYA
13
CH. 13 PERTEMUAN DENGAN DOKTER ANASTASYA 1
14
CH. 14 PERTEMUAN DENGAN DOKTER ANASTASYA 2
15
CH. 15 VIRUS Q
16
CH. 16 PENGEJARAN
17
CH. 17 LANGKAH MATI TEAM LETTU DARMAGANTI
18
CH. 18 FAKSI REON MERDEKA
19
CH. 19 AGEN JEANNY 1
20
CH. 20 AGEN JEANNY 2
21
CH. 21 PENYUSUPAN 1
22
CH. 22 PENYUSUPAN 2
23
CH. 23 PENYUSUPAN 3
24
CH. 24 PENYUSUPAN 4
25
CH. 25 KISRUH DI PUSAT RISET 1
26
CH. 26 KISRUH DI PUSAT RISET 2
27
CH. 27 PERTOLONGAN TAK TERDUGA
28
CH. 28 PERTEMUAN TIDAK TERDUGA
29
CH. 29 KEKACAUAN DI RESTO
30
CH. 30 AKHIR KEKACAUAN DI RESTO
31
CH. 31 SAAT RASA ITU DATANG
32
CH. 32 JEJAK AWAL
33
CH. 33 DESERT GREEN 1
34
CH. 34 DESERT GREEN 2
35
CH. 35 DESERT GREEN 3
36
CH. 36 RENCANA PENCARIAN
37
CH. 37 TITIK TEMU
38
CH. 38 PERTEMPURAN DI PERBATASAN
39
CH. 39 JALUR PELARIAN
40
CH. 40 AWAL MULA
41
CH. 41 SEBUAH RENCANA
42
CH. 42 KEMBALI KE REON
43
CH. 43 KEMBALI KE REON 1
44
CH. 44 ASMARA LETTU SETO
45
CH. 45 SEKEDAR UJI NYALI
46
CH. 46 SEKEDAR UJI NYALI 1
47
CH. 47 SEKEDAR UJI NYALI 2
48
CH. 48 SEKEDAR UJI NYALI 3
49
CH. 49 SEKEDAR UJI NYALI 4
50
CH. 50 REON, KAMI DATANG…
51
CH. 51 BERPARKOUR
52
CH. 52 DAMPAK PERANG
53
CH. 53 CERITA WUJI
54
CH. 54 SEBUAH KEBIMBANGAN 1
55
CH. 55 SEBUAH KEBIMBANGAN 2
56
CH. 56 TERPAPAR VIRUS Q (1)
57
CH. 57 TERPAPAR VIRUS Q (2)
58
CH 58 TERPAPAR VIRUS Q (3)
59
CH. 59 BATU MUSTIKA CAYAPATA (1)
60
CH. 60 BATU MUSTIKA CAYAPATA (2)
61
CH. 61 KEKEJAMAN LETKOL BHRE WING NAM
62
CH. 62 BUKTI REKAMAN
63
PENGUMUMAN
64
CH. 63 MARGARETHA
65
CH. 64 MENYELAMATKAN BUKTI
66
CH. 65 BURONAN NEGARA REON (1)
67
CH. 66 BURONAN NEGARA REON (2)
68
CH. 67 PERTARUNGAN (1)
69
CH. 68 PERTARUNGAN (2)
70
CH. 69 PERJUMPAAN TAK SENGAJA (1)
71
CH. 70 PERJUMPAAN TAK SENGAJA (2)
72
CH. 71 PERJUMPAAN TAK SENGAJA (3)
73
CH. 72 PENGHIANATAN
74
CH. 73 PENANGKAPAN PAK IBON
75
CH. 74 CERITA CINTA PAK IBON (1)
76
CH. 75 CERITA CINTA PAK IBON (2)
77
CH. 76 MUNCULNYA SANG JAGOAN (1)
78
CH. 77 MUNCULNYA SANG JAGOAN (2)
79
CH. 78 MUNCULNYA SANG JAGOAN (3)
80
CH. 79 MUNCULNYA SANG JAGOAN (4)
81
CH. 80 MUNCULNYA SANG JAGOAN (5)
82
CH. 81 RENCANA JAHAT SANG KOLONEL
83
CH. 82 PELAKSANAAN RENCANA WING NAM (1)
84
CH. 83 PELAKSANAAN RENCANA WING NAM (2)
85
CH. 84 PELAKSANAAN RENCANA WING NAM (3)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!