Magic Shine/Origin

Magic Shine/Origin

Chapter1: Dimulai

Bab ini telah direvisi, namun tidak mengubah alur yang sudah tertulis.

300 Ratus tahun yang lalu, Terjadi peperangan besar antara Manusia dan Makhluk yang selama ini hanya dianggap sebagai Mitologi.

Mereka menamai Ras mereka, dengan nama Myther. Perang dimulai oleh Myhter, karena menganggap Manusia tidak pantas, untuk hidup di Bumi.

Dengan bantuan dari Iblis, para Myther berhasil unggul dari Manusia.

Manusia di ambang kepunahan. Tapi, Raja Arthur Pendragon Pertama dibangkitkan kembali menjadi pemimpin Manusia, sekaligus menjadi harapan baru bagi Manusia yang tengah putus asa.

Berpuluh-puluh Tahun berperang, namun mereka tidak kunjung mendapatkan kedamaian. Disaat itulah, Sang Raja bijaksana mendapatkan ide untuk mempersatukan seluruh Ras agar dapat hidup di bumi.

Beberapa Ras menyetujui ide itu, tapi ada juga yang tidak. Ras yang kontra itu disebut dengan sebutan Ras Iblis. Dan perang pun berlanjut, namun kali ini, Manusia dan Myther berhasil bersatu.

Dikisahkan Aliansi Manusia dan Myther berhasil menang, dan Ras Iblis pun tersegel kedalam sebuah Dunia yang disebut Dunia bawah(Underworld)

Kedamaian berhasil didapat. Kini, Manusia dan Myhter berbagi Wilayah dan hidup berdampingan. Dengan begitu, mereka pun membagi Wilayah di bumi ini dengan sama rata kepada setiap Ras.

Questernia adalah Benua bagian Bumi, sementara Astarnia adalah Benua bagian Timur. Kedua Benua jadikan tempat tinggal oleh para Manusia dan Humanoid, yaitu Myther yang memiliki bentuk mirip Manusia

Sementara untuk Myther yang berbentuk Hybrid atau berbentuk Raksasa, mereka mengambil Wilayah Utara dan Selatan untuk di jadikan tempat tinggal.

Kedamaian sudah berlangsung selama 300 tahun, pasca Perang berakhir. Dan setiap Ras pun hidup berdampingan secara harmonis selama ratusan Tahun lamannya

Tapi, Iblis yang tersegel masih mempunyai kemungkinan untuk bangkit kembali, dan membalaskan dendam mereka atas perlakukan para Makhluk Bumi.

Makhluk bumi pun harus bersiap, untuk menghadapi Iblis yang akan segera bangkit. Waktunya tidak pasti, namun mereka harus bersiap akan kemungkinan terburuk.

.

.

.

***

.

.

.

300Tahun kemudian. Di Negara Pendragon Hall, Benua Questernia.

"Hah, kadang aku penasaran, apakah yang tertulis di buku sejarah ini benar?" Gumam seorang remaja, yang tengah duduk dibawah pohon besar.

Ia sedang membaca sebuah buku yang tebal, namun baru membaca beberapa lembar saja, itu sudah membuatnya bosan.

"Eh, kau bisa berfikir rupanya?" Ejek seorang Elf wanita, yang tiba-tiba turun dari pohon yang sedang diduduki oleh remaja laki-laki berambut biru itu.

Remaja itupun menutup bukunya, lalu mengalihkan pandangannya kearah Elf berambut Kuning yang ada di depannya.

"Selvia, kau sudah hidup ratusan atau ribuan tahun bukan? pasti kau bisa memastikan sejarah ini benar atau tidak kan?" Tanya nya kepada si Elf yang bernama Selvia.

"Hei, membicarakan umur kepada wanita itu bukanlah hal yang sopan tahu! Lagipula, anak kecil sepertimu mana mengerti tentang sejarah itu, Genius Ren Arion!" Ketus Selvia kepada pemuda yang bernama Genius itu.

Wajah Genius pun memerah, ketika dibilang anak kecil. Tentu saja ia tidak dapat menerima hal itu.

"Anak kecil kau bilang? Aku bahkan lebih tinggi daripadamu sekarang!" Protes Genius.

"Itu karena pertumbuhan kalian cepat, tapi tetap saja kau itu anak kecil!"

"Dasar nenek-nenek telinga runcing!"

Wajah Selvia memerah, ketika Gen melontarkan kalimat hinaan itu. Ia menggeram karena kesal, danseluruh wajahnya pun memerah layaknya udang rebus, karena rasa kesalnya.

"Dasar tidak sopan, dasar anak kecil!"

Mereka pun bertengkar, dan saling meledek satu sama lain.

Ditengah pertengkaran mereka, datanglah seorang Centaur yang hendak memberikan makan siang kepada mereka berdua.

"Hahahaha, sepertinya kalian sudah sangat akrab ya, Gen dan Selvia," Ujar si Centaur seraya mengomentari mereka berdua.

"Jangan sembarang bicara, Paman Jack! Siapa juga yang mau dekat dengan anak kecil sok tahu seperti dia!" Ketus Selvia, sembari melipat kedua tangannya di dada.

"Hah, kau bahkan tinggal di rumahku!" Balas Gen.

Wajah Selvia kembali memerah, karena malu. Ia pun melepaskan kemarahannya lagi, supaya rasa malu nya hilang.

"Sudah cukup, lebih baik kita makan dulu!" Ujar Paman Jack, sembari meletakan bungkusan itu di tanah untuk dibuka satu per satu.

Saat hendak menyantap makanannya, tiba-tiba ada Elf wanita lain yang datang. Elf berambut perak itu memakai zirah ksatria Pendragon Hall, dan jika dilihat dari ciri fisiknya, maka Ras dari Elf itu adalah [Moon Elves]

"Selvia, bisakah kau kemari!" Ujar Sang Elf Ksatria, dengan nada yang tegas.

Selvia pun langsung menghampiri Elf Ksatria itu, tanpa basa-basi terlebih dahulu.

"Ada apa, kapten?" Tanya Selvia, dengan nada yang sedikit berbisik.

"Siang nanti, kita akan melakukan penyergapan kepada para pemberontak, yang akan menyerang Sebuah Kerajaan di Gurun [Heiser]. Segera persiapkan dirimu, kami butuh anggota tambahan, dan kau adalah perwakilan dari Akademi!" Jelas Elf Ksatria itu.

"Baik, laksanakan Kapten!"

Sang Kapten pun langsung pergi meninggalkan mereka, dan Selvia pun langsung berbalik untuk meminta Izin.

"Paman Jack, aku akan bertugas. Tolong jaga anak ceroboh itu, sampai jumpa!" Selvia pun meninggalkan mereka berdua.

Selagi Paman Jack memperhatikan Selvia, Gen malah sibuk menyantap makanan yang dibawakan oleh Paman Jack.

"Hahahaha, sepertinya kau lapar."

Gen hanya melanjutkan makan dengan lahap.

"Haah, kalian itu seperti anak-anakku sendiri, aku tidak akan sanggup untuk mengucapkan selamat tinggal," Gumam Paman Jack.

Gen yang tidak sengaja mendengar Paman Jack bergumam pun langsung berhenti makan, dan langsung menanyakan apa yang dimaksud oleh Jack.

"Apa maksud paman?"

"Hahaha, kau dengar ya. Haah, umurmu berapa Gen?" Ujar Paman Jack, sembari menarik nafas panjang.

"15 Tahun," Jawab Gen.

"Kau akan segera mendapatkan Hak kependudukan, dengan begitu kau tidak perlu pendamping lagi agar tidak dibawa ke panti asuhan," Mata Gen pun berlinang, ketika Paman Jack mengatakan hal tersebut.

"Apakah ini berarti, kau akan meninggalkanku sendiri?" Tanya Gen, seolah tidak rela.

Paman Jack pun bangkit, kemudian mengelus kepala Gen dengan tangan besarnya.

"Kau punya dia, kau sudah tidak sendiri. Kau harus menemukan tujuan hidupmu sendiri nak, itulah proses pendewasaan!" Ujar Jack.

Kemudian ia mengambil sesuatu yang ia ikatkan dipunggung nya, lalu memberikannya kepada Gen.

"Pedang apa ini Paman?"

"Itu untukmu, anggap saja sebagai hadiah terakhirku padamu. Jika kau serius ingin menemukan kebenaran, maka jangan diam ditempat, dan temukanlah jalan hidupmu, nak!"

Paman Jack pun berbalik, setelah ia mengucapkan selamat Tinggal. Ia berlari kencang, layaknya kuda yang telah menemukan kebebasannya.

Gen mengangkat kepalanya, dan mencoba untuk tidak menangis. Gen menatap kearah pedang yang baru saja diberikan oleh orang yang telah mengasuhnya selama 5 Tahun.

"Itu benar, aku harus melanjutkan hidup! Jika Si telinga runcing itu bisa menjadi Ksatria, maka aku juga pasti bisa!"

Tanpa sengaja, ia melihat para Ksatria sedang menyiapkan sebuah Kereta yang akan digunakan mereka untuk pergi bertugas.

"Mereka bilang mereka kekurangan anggota kan? Hehehe!" Ia langsung mengikat pedang tersebut dipunggung nya, lalu menyelinap untuk masuk kedalam kereta yang kosong.

...----------------...

Beberapa jam kemudian

Gen bersembunyi dibalik kereta barang, yang dikendarai oleh ksatria dan ditarik oleh kuda Kerajaan. Dia melihat, banyak sekali peralatan dan senjata di kereta itu.

Karena sudah mendengar para Ksatria yang briefing sebelum berangkat, Gen jadi mengerti misi mereka, dan ia telah mempersiapkan diri.

"Misi ini dipimpin langsung oleh Komandan Bill, ini akan jadi panggung ku untuk menunjukan kehebatan ku!"

Kereta tiba-tiba berhenti. Kemudian, Gen melihat, bahwa mereka sudah sampai Gurun Heiser. Mereka berhenti sejenak, Dikarenakan hari sudah malam.

Gen melompat dari kereta barang. Ia berjalan perlahan, agar tidak ketahuan. Para Ksatria sedang membangun tenda, ini memberi Gen kesempatan untuk

Selvia yang sedang memperhatikan keadaan, tidak sengaja melihat sesuatu yang bergerak di kegelapan.

"Kapten, aku ingin pergi sebentar ya?" Selvia meminta izin kepada Kaptennya, tanpa menunggu jawaban.

Kemudian, dia mendekati sesuatu itu. Ia mengambil busurnya lalu mengarahkan panahannya, ke arah sesuatu itu. Selvia menembakan anak panah, tapi anak panah itu berhasil ditebas oleh seseorang.

“Woy, kau ingin membunuhku ya!” Ujar seseorang, dengan nada yang berbisik.

Selvia Nampak tidak asing dengan suara tersebut. “Gen?”

Gen langsung menampakan dirinya dengan penuh gaya, begitu Selvia memanggil namanya. Ia sepertinya malah bangga, karena sudah berhasil menyelinap.

“Hahahaha. Bagaimana, aku akan membantu kalian dalam melakukan misi ini!” Cetus Gen.

“Bodoh, kau bisa kena masalah! Cih, lebih baik aku mengingatmu disini sekalian!” Selvia menembakan panahnya, lagi.

Tapi kali ini, dia menggunakan Mana nya ketika menembak.Gen menghindari panah tersebut, dan melihat bahwa panah itu dapat menjadi tali ketika mengenai target.

Gen langsung berdiri lalu dia membalikan tubuhnya dan mengambil langkah seribu, Dan Selvia pun mengejarnya di belakang.

“Berhenti, anak bodoh!"

Selvia mengejar Gen, sembari menembakinya dengan panah perangjap

Gen yang mengetahui serangan Selvia, langsung melompat lalu berputar di udara menghindari keempat anak panah itu.

Sehingga, anak panah Selvia menabrak sebuah dinding pasir lalu berubah menjadi tali pengikat. Gen pun langsung menebas seluruh tali-tali itu.

“Tidak kena!" Ejek Gen.

Selvia mengejar Gen kembali. Mereka saling kejar-kejaran cukup jauh, hingga sampai di sebuah gurun yang sangat lapang.

Tanpa sadar, kaki Gen menginjak sesuatu seperti tulisan kuno yang ada diatas tanah. Saat ia menginjaknya, Tiba-tiba ada lingkaran sihir yang muncul, dan lingkaran Sihir itupun langsung membawa Gen pergi.

"Apa ini!"

"Gen!" Selvia terlambat, karena Gen sudah menghilang begitu saja.

Hal ini membuat Selvia bingung, sekaligus panik. Ia berulang kali meneriaki nama Gen, namun ia tidak mendapat jawaban

Selvia berjalan kedepan, namun yang didapatnya malah sesuatu yang tidak ingin ia lihat. Sebuah Gurun lapang nan kosong, namun terdapat sebuah bendera putih yang tertancap ditengah lapangan tersebut.

"Tempat ini?" Ini adalah bekas peninggalan sejarah, tempat dimana berlangsungnya Perang antara Ras di masa lalu.

Selvia terjatuh lalu dia memegang kepalanya, dan berteriak sekencang yang ia mampu, akibat Trauma dari perang besar tersebut. Mentalnya terguncang, karena bagaimanapun juga, ia adalah Veteran perang yang ingin menjauh dari kehidupan masa lalunya.

...****************...

Gen tiba disebuah ruangan serba putih, dan hanya ada sebuah Gerbang besar yang berdiri kokoh didahapannya.

"Dimana, ini?" Gen nampaknya masih linglung, dengan apa yang barusan terjadi.

Ia berjalan mendekat kearah Gerbang besar yang ada didepannya. Setelah itu, Gen mendekati pintu Gerbang tersebut. Gen mendapati, simbol Naga di tengahnya Serta 5 simbol elemen mengitari Naga tersebut.

"Wow, keren!

Tanpa basa basi, Gen menyentuh simbol naga tersebut. Saat dia menyentuhnya, Tiba-tiba tangannya terasa sakit Sontak, Gen langsung menarik tangannya.

Gen mendapati, telapak tangannya mengeluarkan darah. Lalu dia melihat kembali ke Simbol Naga yang barusan ia Sentuh.

Dari sana, muncul semacam Kristal dari dalam, yang berbentuk Prisma. Kristal itulah, yang membuat tangan Gen terluka. Telapak tangan kanan Gen tiba-tiba bereaksi sangat aneh, dan Ia hanya bisa melihatnya, sembari tercengang.

Muncul simbol aneh di punggung tangannya, setelah itu Gerbang yang baru saja Gen sentuh tiba-tiba hancur menjadi butiran cahaya, lalu berkumpul di punggung telapak tangan Gen.

Ia tercengang melihat kejadian aneh itu, dan saat cahayanya meredup, Gen dapat melihat ada sebuah benda aneh yang terpasang di telapak tangannya. Benda itu nampak seperti Gelang berwarna hitam, dan berbentuk Segi Lima, serta ada sebuah Huruf "G" di bagian pusatnya.

"Benda apa ini?"

Belum hilang rasa penasarannya, Tiba-tiba, Cahaya sihir muncul kembali di hadapan remaja berambut biru itu. Sinarnya sangat terang sampai Gen menutup matanya karena terlalu silau, dan ia pun terserap kedalam cahaya sihir tersebut.

"Arghh, apa yang sebenarnya terjadi!"

Proses menuju, sebuah tanggung jawab yang besar.

Bersambung•

________________________________

Kamus Magic Shine

Myther: Sebutan untuk Mytical Creature/ Makluk Mitologi.

Elf: Bangsa peri, yang memiliki tubuh mirip manusia, tetapi kemampuannya lebih kuat. Elf mudah dicirikan, melalui Telinganya yang panjang.

Sun Elves (Elf Matahari) : Ras Elf yang memiliki warna kulit coklat menyala, berambut emas, pirang atau kadang ada juga yang berambut hitam.

Moon Elves (Elf Bulan ): Mereka adalah jenis elf yang paling sering ditemui. Mereka rata-rata memiliki rambut berwarna abu-abu atau perak dan kulit yang kekuningan.

Werewolf ( Manusia): Monster setengah manusia dan setengah serigala. Konon manusia serigala akan berubah pada saat bulan purnama tiba saat kekuatan mistiknya mencapai puncaknya. 

Centaur: Centaur atau Hippokentaur, adalah makhluk yang berwujud setengah manusia setengah kuda. Centaur memiliki susunan tubuh, berupa bagian belakang kuda yang menyatu dengan tubuh manusia yang utuh. 

__________________________________________

Visual: Genius Ren & Selvia

Terpopuler

Comments

Jelly

Jelly

agak telat yak ngasih info ras lengkap nya :v

2022-02-01

0

Asuna-chan

Asuna-chan

👍👍👍👍👍

2021-07-23

0

𝙁𝙚𝙧𝙧𝙧_𝙝𝙨𝙣

𝙁𝙚𝙧𝙧𝙧_𝙝𝙨𝙣

pengen dibales authornya dong:v
ntar gw kasih vote:D

2020-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter1: Dimulai
2 Chapter 2: Perjanjian
3 Chapter 3 Pertarungan di Gurun
4 Chapter 4: Rival
5 Chapter 5: Kebangkitan Iblis
6 Chapter 6: Rekan
7 Chapter 7: Pertarungan
8 Chapter 8: Kedatangan
9 Chapter 9: Pertemuan
10 Chapter 10: Basic Form
11 Chapter 11: Pelatihan Genius Ren! (Tahap 1)
12 Chapter 12: Percakapan di malam Hari
13 Chapter 13: Berkeliling Kota
14 Chapter 14: Perubahan Fisik
15 Chapter 15: Wind Mode
16 Chapter 16: Gen Vs Bandit Penyihir
17 Chapter 17: Gadis berambut Coklat
18 Chapter 18: Pelatihan Genius Ren (Tahap 2)
19 Chapter 19: Human Potential
20 Chapter 20: Tujuanku untuk bertarung?
21 Chapter 21: Terlambat!
22 Chapter 22: Lampaui Batas! Menuju ke Fase 3
23 Chapter 23: Terpojok
24 Chapter 24: Kepercayaan
25 Chapter 25: Aku Tidak Akan Kalah!
26 Chapter 26: Tidak berguna
27 Chapter 27: Perbedaan Sudut pandang
28 Chapter 28: Keputusan yang telah dipilih
29 Chapter 29: Find A New Life
30 Chapter 30: Konflik seorang pemimpin
31 Chapter 31: Latihan bersama
32 Chapter 32: Resonasi
33 Chapter 33: Perpisahan Akademi Penyihir
34 Chapter 34: Kejutan
35 Chapter 35: Tragedi
36 Chapter 36: Phantom
37 Chapter 37: Kesalahan
38 Chapter 38: Reuni
39 Chapter 39: Arthur Vs Allen
40 Chapter 40: Excalibur Form
41 Chapter 41: Gencatan senjata
42 Chapter 42: Evakuasi
43 Chapter 43: Apa itu Kebenaran?
44 Chapter 44: Dampak
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Chapter1: Dimulai
2
Chapter 2: Perjanjian
3
Chapter 3 Pertarungan di Gurun
4
Chapter 4: Rival
5
Chapter 5: Kebangkitan Iblis
6
Chapter 6: Rekan
7
Chapter 7: Pertarungan
8
Chapter 8: Kedatangan
9
Chapter 9: Pertemuan
10
Chapter 10: Basic Form
11
Chapter 11: Pelatihan Genius Ren! (Tahap 1)
12
Chapter 12: Percakapan di malam Hari
13
Chapter 13: Berkeliling Kota
14
Chapter 14: Perubahan Fisik
15
Chapter 15: Wind Mode
16
Chapter 16: Gen Vs Bandit Penyihir
17
Chapter 17: Gadis berambut Coklat
18
Chapter 18: Pelatihan Genius Ren (Tahap 2)
19
Chapter 19: Human Potential
20
Chapter 20: Tujuanku untuk bertarung?
21
Chapter 21: Terlambat!
22
Chapter 22: Lampaui Batas! Menuju ke Fase 3
23
Chapter 23: Terpojok
24
Chapter 24: Kepercayaan
25
Chapter 25: Aku Tidak Akan Kalah!
26
Chapter 26: Tidak berguna
27
Chapter 27: Perbedaan Sudut pandang
28
Chapter 28: Keputusan yang telah dipilih
29
Chapter 29: Find A New Life
30
Chapter 30: Konflik seorang pemimpin
31
Chapter 31: Latihan bersama
32
Chapter 32: Resonasi
33
Chapter 33: Perpisahan Akademi Penyihir
34
Chapter 34: Kejutan
35
Chapter 35: Tragedi
36
Chapter 36: Phantom
37
Chapter 37: Kesalahan
38
Chapter 38: Reuni
39
Chapter 39: Arthur Vs Allen
40
Chapter 40: Excalibur Form
41
Chapter 41: Gencatan senjata
42
Chapter 42: Evakuasi
43
Chapter 43: Apa itu Kebenaran?
44
Chapter 44: Dampak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!