Chapter 18: Pelatihan Genius Ren (Tahap 2)

Kirin menyuruh Gen untuk melakukan Meditasi di pinggir sungai. Gen pun menuruti Instruksi Kirin, ia pun langsung melepas Almamater, dan sepatunya supaya tidak Rusak jika harus bertarung seperti waktu itu.

Setelah meletakan Almamater dan Sepatunya di atas Batu besar, Gen langsung mengambil Posisi Sila, dan duduk di tengah Batu yang berada di Tepi sungai.

"Hei, bagaimana cara untuk mengumpulkan Mana?" Tanya Gen.

"Petarung Macam apa kau ini! Konsentrasi, tarik nafas, dan rasakan Energi yang ada disekitarmu mulai masuk kedalam tubuhmu!" Seru Kirin.

Setelah menangkap maksud Kirin, Gen mulai menutup Matanya dan mulai merasakan Aliran Mana yang ada di tubuhnya. Saat ia dapat merasakan Aliran Mana, ia mulai merasa bagian dalam tubuhnya Terasa Hangat. Organ Vital seperti Jantung, Lambung, dan Paru-paru, sepertinya itu adalah titik Pusat dimana Mana terkumpul di tubuh.

Secara tidak langsung, Gen berhasil membuka Indra baru di dalam Tubuhnya, yaitu Indra Keenam. Indra keenam adalah kemampuan untuk menangkap sesuatu yang ada di Dunia sekitar, yang tidak bisa diperoleh oleh Indra biasa. Atau, dapat juga diartikan sebagai peningkatan Panca Indra, diluar batas Normal.

Saat sudah merasa bahwa Mana nya telah terkumpul penuh, Gen membuka Matanya, kemudian berdiri untuk melakukan peregangan Tubuh.

"Apakah Taraf Mana yang ada di dalam tubuhmu telah terkumpul?" Tanya Kirin.

"Ya sudah. Ini aneh, saat aku sedang mengumpulkan Energi Mana, aku dapat membayangkan aliran Energi yang ada di dalam tubuhku. Anehnya lagi, ketika Energi itu telah penuh dibayanganku, aku juga merasakan 3 Organ Vital ku terasa hangat, yang artinya Mana ku terlah terkumpul. Apa itu kebetulan?" Tanya Gen.

"Tidak, kau memang dapat melihat Aliran Mana dalam tubuhmu. Kau mendapatkan Indra Keenam/ Sixth Sense." Ujar Kirin.

"Hah, Indra keenam? Apa aku dapat melihat Hantu?" Tanya Gen, sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Haah, lupakan sejenak tentang Indra Keenam. Sekarang, berubahlah ke Bentuk Elemen Angin, dan Buatlah beberapa Jurus dari Buku Sihir yang sudah kau baca!" Seru Kirin.

Tanpa basa-basi, Gen langsung memusatkan Konsentrasinya, kemudian ia pun berubah ke Wujudnya yang berwarna serba Hijau, yaitu Bentuk Elemen Angin. Waktu berubah, Gen dapat melihat Auranya berubah menjadi Warna hijau, melalui Alam sadarnya. Itu mengingatkan Gen kepada sesuatu, dan ia pun langsung menanyakan hal itu kepada Kirin.

"Kirin, apa benar Pemicu Elemen Anginku, itu disebabkan oleh Sifat Dinamis?" Tanya Gen, dengan sedikit Keraguan.

"Tidak juga, itu hanya penggambaran Besar dari pengguna Elemen Angin. Maksudku, Pengguna Elemen Angin memiliki Sifat yang berbeda- beda, setiap orangnya, jadi tidak bisa disimpulkan begitu saja," Jelas Kirin.

"Oh begitu ya. Kalau begitu, Apa Sifat yang jadi pemicu ku?" Tanya Gen.

"Aku malas mengakuinya, tapi karena kau bertanya, tapi itu bangkit karena Perasaanmu yang Empati atau Peduli kepada Orang lain," Ujar Kirin.

"Whoa, berarti aku Anak baik kan?!" Ucap Gen, untuk membanggakan dirinya.

"SUDAH CEPAT LATIH JURUSMU, DARITADI NGOCEH TERUS!" Bentak Kirin, yang sudah mulai emosi.

Pertama, Gen melatih Jurus untuk terbang menggunakan Pusaran Angin. Gen Memfokuskan dirinya, kemudian menggunakan Fikiranya untuk mengumpulkan Udara yang ada disekitarnya.

Benar saja, Udara yang ada disekitar Gen kini mulai berkumpul di sekeliling Gen. Gen berusaha keras untuk membentuk Udara itu, menjadi Bentuk yang padat. Tanpa sadar, tubuh Gen kini mulai terangkat karena Tekanan Udara disekitarnya.

Namun Gen masih berusaha memfokuskan Kekuatanya, supaya Udara disekitarnya menghasilkan bentuk yang sesuai dengan keinginannya. Saat sudah hampir padat, tiba-tiba Udara yang sudah Gen kumpulkan itu terhempas, sehingga membuat Gen terjatuh.

"Arghh, Gagal!" Gerutu Gen.

"Kau terlalu terlena, ketika Angin yang berkumpul disekitarmu mulai memadat. Tetap Fokus, ingat itu!"

"Baik-baik, Dasar Kakek tua!" Gerutu Gen.

Gen mencobanya sekali lagi. Ia memfokuskan Pikiranya, kemudian menggunakan Kemampuanya untuk mengumpulkan Udara disekitarnya. Setelah itu, Tubuhnya kembali melayang di udara, dan pusaran Angin disekitar Gen mulai membentuk sesuatu yang Kerucut.

Perlahan-lahan, Udara yang Gen kumpulkan kini telah membentuk Corong Angin atau biasa disebut Angin Topan, dan Gen lah yang menjadi Pusatnya.

"Berhasil!!" Ujar Gen kegirangan.

"Menggunakan Fenomena Alam sebagai purwarupa, kemudian menjadikanya Jurus yang digunakan untuk Terbang, Hebat juga kau," Puji Kirin.

"Hehe, tentu saja! Dengan menggunakan ini, aku dapat pergi kemanapun dengan Cepat,"

Gen menggerakan Pusaran Angin itu, sekaligus dirinya untuk Terbang kesana-kemari. Cara Gen mengendarai Angin itu, mirip seperti orang yang sedang menaiki Papan Seluncur.

"Hei, sudah bermain-mainya, Ayo cepat Turun!" Seru Kirin.

Gen menuruti perintah Gurunya, kemudian menghilangkan Pusaran Angin itu dan Mendarat Turun. Wajah Gen terlihat berseri, karena ia merasa sangat senang ketika mendapat Jurus baru.

"Baiklah, Yang tadi itu kau beri nama apa?" Tanya Kirin.

Gen mencubit dagunya, yang menandakan Bahwa ia sedang memikirkan nama yang pas untuk Jurus yang baru saja ia gunakan.

"Ahh, Bagaimana Jika, Typhoon Vortex!" Ucap Gen.

"Baiklah, lumayan Juga." Puji Kirin.

Setelah Gen menguasai satu Jurus Elemen Angin, pelatihan pun berlanjut. Dalam Latihan ini, Gen dituntut oleh Kirin untuk memiliki setidaknya 2 atau 3 Jurus. Hal itu dilakukan, supaya Gen tidak kewalahan ketika menghadapi Musuh.

"Baiklah, yang tadi itu adalah Jurus pendukung. Sekarang, coba kau ciptakan Jurus untuk menyerang!" Seru Kirin.

Gen terdiam sejenak, karena ia bingung Jurus apa yang harus ia gunakan.

"Jurus Menyerang Elemen Angin, biasanya berupa Hempasan atau Tebasan Angin, yang mana itu membutuhkan Alat. Sedangkan jika tangan kosong, apa yang bisa dilakukan?" Pikir Gen.

Kirin menghela nafas, kemudian ia mengatakan sesuatu kepada Gen, "Kalau begitu, kenapa kau tidak gunakan Konsep yang sama. Misalnya, menggunakan Pusaran Corong angin sebagai tinju."

Gen langsung menemukan Titik terang, berkat saran dari Kirin. Setelah menemukan Konsep, Kini Gen berusaha merealisasikan saran yang diberikan oleh Kirin. Ia mengumpulkan Udara di tangan kanan nya, namun dalam Porsi yang tidak sebesar sebelumnya.

Perlahan-lahan, Tangan Gen mulai diselimuti oleh Pusaran Angin, dan Gen membentuknya menjadi seperti Corong Angin. Dan terbentuklah, Tornado kecil di tinju Gen.

"Bagus! Sekarang, uji coba di batu besar yang ada di tengah sungai itu!" Ujar Kirin.

Gen menuruti Instruksi Kirin. Ia berlari menuju ke arah yang dimaksud, kemudian ia melompat ketika sudah tiba di Pinggir Sungai.

"Typhoon Drill!"

Gen menghantamkan tinjunya, kearah Batu besar di tengah Sungai. Saat Gen menghantamkan Tinjunya, Batu itu langsung hancur, dan serangan Gen menghasilkan dampak berupa Hempasan Angin yang tidak terarah.

Akibat dampak serangan nya itu, Tubuh Gen terhempas hingga kembali ke Tepi Sungai, dan ia juga berubah kembali ke Wujud Dasar, dikarenakan Konsentrasinya terganggu, yang membuatnya tidak dapat mempertahankan Bentuk yang sedang ia Gunakan.

Nafasnya tersenggal, namun ia tetap berusaha untuk Bangkit. Tak lama kemudian, Kirin menghampiri Gen.

"Astaga, tidak bisa kah kau mengendalikan Taraf kekuatan yang harus kau gunakan?"

"Hehehehe, Maaf," Ujar Gen, sembari terkekeh karena Malu akan perbuatan nya.

Serangan nya memang cukup merusak, namun tidak terlalu merusak Area disekitarnya, jadi masih bisa dibilang Taraf Normal. Setelah Beristirahat sejenak, Gen menanyakan sesuatu yang membuat Kirin agak terkejut.

"Kirin, sekarang aku dapat mengendalikan Mana. Jadi, apakah aku dapat menggunakan Sihir?" Tanya Gen, dengan sedikit perasaan berharap.

"Sayangnya, itu tidak bisa dilakukan." Jawab Kirin.

Kenapa Kirin mengatakan hal demikian? Simak di Episode Selanjutnya.

Bersambung

Kamus Magic Shine

Sixth Sense: Merupakan kemampuan untuk Mengetahui atau mendapatkan sesuatu, yang tidak dapat ditangkap Oleh Panca Indra. Teknik Ini bisa dilatih, atau bisa juga didapatkan dari lahir.

Typhoon Vortex: Merupakan Jurus Angin, yang dapat menggunakan Pusaran Angin yang fungsinya menghancurkan dalam skala besar, atau dapat juga digunakan untuk terbang.

Typhoon Drill: Membentuk Pusaran Angin berbentuk Corong, untuk digunakan sebagai Tinju. Karena bentuknya mirip seperti Bor, maka Gen menamai jurus ini Typhoon Drill/ Bor Angin Topan.

Episodes
1 Chapter1: Dimulai
2 Chapter 2: Perjanjian
3 Chapter 3 Pertarungan di Gurun
4 Chapter 4: Rival
5 Chapter 5: Kebangkitan Iblis
6 Chapter 6: Rekan
7 Chapter 7: Pertarungan
8 Chapter 8: Kedatangan
9 Chapter 9: Pertemuan
10 Chapter 10: Basic Form
11 Chapter 11: Pelatihan Genius Ren! (Tahap 1)
12 Chapter 12: Percakapan di malam Hari
13 Chapter 13: Berkeliling Kota
14 Chapter 14: Perubahan Fisik
15 Chapter 15: Wind Mode
16 Chapter 16: Gen Vs Bandit Penyihir
17 Chapter 17: Gadis berambut Coklat
18 Chapter 18: Pelatihan Genius Ren (Tahap 2)
19 Chapter 19: Human Potential
20 Chapter 20: Tujuanku untuk bertarung?
21 Chapter 21: Terlambat!
22 Chapter 22: Lampaui Batas! Menuju ke Fase 3
23 Chapter 23: Terpojok
24 Chapter 24: Kepercayaan
25 Chapter 25: Aku Tidak Akan Kalah!
26 Chapter 26: Tidak berguna
27 Chapter 27: Perbedaan Sudut pandang
28 Chapter 28: Keputusan yang telah dipilih
29 Chapter 29: Find A New Life
30 Chapter 30: Konflik seorang pemimpin
31 Chapter 31: Latihan bersama
32 Chapter 32: Resonasi
33 Chapter 33: Perpisahan Akademi Penyihir
34 Chapter 34: Kejutan
35 Chapter 35: Tragedi
36 Chapter 36: Phantom
37 Chapter 37: Kesalahan
38 Chapter 38: Reuni
39 Chapter 39: Arthur Vs Allen
40 Chapter 40: Excalibur Form
41 Chapter 41: Gencatan senjata
42 Chapter 42: Evakuasi
43 Chapter 43: Apa itu Kebenaran?
44 Chapter 44: Dampak
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Chapter1: Dimulai
2
Chapter 2: Perjanjian
3
Chapter 3 Pertarungan di Gurun
4
Chapter 4: Rival
5
Chapter 5: Kebangkitan Iblis
6
Chapter 6: Rekan
7
Chapter 7: Pertarungan
8
Chapter 8: Kedatangan
9
Chapter 9: Pertemuan
10
Chapter 10: Basic Form
11
Chapter 11: Pelatihan Genius Ren! (Tahap 1)
12
Chapter 12: Percakapan di malam Hari
13
Chapter 13: Berkeliling Kota
14
Chapter 14: Perubahan Fisik
15
Chapter 15: Wind Mode
16
Chapter 16: Gen Vs Bandit Penyihir
17
Chapter 17: Gadis berambut Coklat
18
Chapter 18: Pelatihan Genius Ren (Tahap 2)
19
Chapter 19: Human Potential
20
Chapter 20: Tujuanku untuk bertarung?
21
Chapter 21: Terlambat!
22
Chapter 22: Lampaui Batas! Menuju ke Fase 3
23
Chapter 23: Terpojok
24
Chapter 24: Kepercayaan
25
Chapter 25: Aku Tidak Akan Kalah!
26
Chapter 26: Tidak berguna
27
Chapter 27: Perbedaan Sudut pandang
28
Chapter 28: Keputusan yang telah dipilih
29
Chapter 29: Find A New Life
30
Chapter 30: Konflik seorang pemimpin
31
Chapter 31: Latihan bersama
32
Chapter 32: Resonasi
33
Chapter 33: Perpisahan Akademi Penyihir
34
Chapter 34: Kejutan
35
Chapter 35: Tragedi
36
Chapter 36: Phantom
37
Chapter 37: Kesalahan
38
Chapter 38: Reuni
39
Chapter 39: Arthur Vs Allen
40
Chapter 40: Excalibur Form
41
Chapter 41: Gencatan senjata
42
Chapter 42: Evakuasi
43
Chapter 43: Apa itu Kebenaran?
44
Chapter 44: Dampak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!