Bab ini telah direvisi, namun tidak mengubah alur yang sudah tertulis.
300 Ratus tahun yang lalu, Terjadi peperangan besar antara Manusia dan Makhluk yang selama ini hanya dianggap sebagai Mitologi.
Mereka menamai Ras mereka, dengan nama Myther. Perang dimulai oleh Myhter, karena menganggap Manusia tidak pantas, untuk hidup di Bumi.
Dengan bantuan dari Iblis, para Myther berhasil unggul dari Manusia.
Manusia di ambang kepunahan. Tapi, Raja Arthur Pendragon Pertama dibangkitkan kembali menjadi pemimpin Manusia, sekaligus menjadi harapan baru bagi Manusia yang tengah putus asa.
Berpuluh-puluh Tahun berperang, namun mereka tidak kunjung mendapatkan kedamaian. Disaat itulah, Sang Raja bijaksana mendapatkan ide untuk mempersatukan seluruh Ras agar dapat hidup di bumi.
Beberapa Ras menyetujui ide itu, tapi ada juga yang tidak. Ras yang kontra itu disebut dengan sebutan Ras Iblis. Dan perang pun berlanjut, namun kali ini, Manusia dan Myther berhasil bersatu.
Dikisahkan Aliansi Manusia dan Myther berhasil menang, dan Ras Iblis pun tersegel kedalam sebuah Dunia yang disebut Dunia bawah(Underworld)
Kedamaian berhasil didapat. Kini, Manusia dan Myhter berbagi Wilayah dan hidup berdampingan. Dengan begitu, mereka pun membagi Wilayah di bumi ini dengan sama rata kepada setiap Ras.
Questernia adalah Benua bagian Bumi, sementara Astarnia adalah Benua bagian Timur. Kedua Benua jadikan tempat tinggal oleh para Manusia dan Humanoid, yaitu Myther yang memiliki bentuk mirip Manusia
Sementara untuk Myther yang berbentuk Hybrid atau berbentuk Raksasa, mereka mengambil Wilayah Utara dan Selatan untuk di jadikan tempat tinggal.
Kedamaian sudah berlangsung selama 300 tahun, pasca Perang berakhir. Dan setiap Ras pun hidup berdampingan secara harmonis selama ratusan Tahun lamannya
Tapi, Iblis yang tersegel masih mempunyai kemungkinan untuk bangkit kembali, dan membalaskan dendam mereka atas perlakukan para Makhluk Bumi.
Makhluk bumi pun harus bersiap, untuk menghadapi Iblis yang akan segera bangkit. Waktunya tidak pasti, namun mereka harus bersiap akan kemungkinan terburuk.
.
.
.
***
.
.
.
300Tahun kemudian. Di Negara Pendragon Hall, Benua Questernia.
"Hah, kadang aku penasaran, apakah yang tertulis di buku sejarah ini benar?" Gumam seorang remaja, yang tengah duduk dibawah pohon besar.
Ia sedang membaca sebuah buku yang tebal, namun baru membaca beberapa lembar saja, itu sudah membuatnya bosan.
"Eh, kau bisa berfikir rupanya?" Ejek seorang Elf wanita, yang tiba-tiba turun dari pohon yang sedang diduduki oleh remaja laki-laki berambut biru itu.
Remaja itupun menutup bukunya, lalu mengalihkan pandangannya kearah Elf berambut Kuning yang ada di depannya.
"Selvia, kau sudah hidup ratusan atau ribuan tahun bukan? pasti kau bisa memastikan sejarah ini benar atau tidak kan?" Tanya nya kepada si Elf yang bernama Selvia.
"Hei, membicarakan umur kepada wanita itu bukanlah hal yang sopan tahu! Lagipula, anak kecil sepertimu mana mengerti tentang sejarah itu, Genius Ren Arion!" Ketus Selvia kepada pemuda yang bernama Genius itu.
Wajah Genius pun memerah, ketika dibilang anak kecil. Tentu saja ia tidak dapat menerima hal itu.
"Anak kecil kau bilang? Aku bahkan lebih tinggi daripadamu sekarang!" Protes Genius.
"Itu karena pertumbuhan kalian cepat, tapi tetap saja kau itu anak kecil!"
"Dasar nenek-nenek telinga runcing!"
Wajah Selvia memerah, ketika Gen melontarkan kalimat hinaan itu. Ia menggeram karena kesal, danseluruh wajahnya pun memerah layaknya udang rebus, karena rasa kesalnya.
"Dasar tidak sopan, dasar anak kecil!"
Mereka pun bertengkar, dan saling meledek satu sama lain.
Ditengah pertengkaran mereka, datanglah seorang Centaur yang hendak memberikan makan siang kepada mereka berdua.
"Hahahaha, sepertinya kalian sudah sangat akrab ya, Gen dan Selvia," Ujar si Centaur seraya mengomentari mereka berdua.
"Jangan sembarang bicara, Paman Jack! Siapa juga yang mau dekat dengan anak kecil sok tahu seperti dia!" Ketus Selvia, sembari melipat kedua tangannya di dada.
"Hah, kau bahkan tinggal di rumahku!" Balas Gen.
Wajah Selvia kembali memerah, karena malu. Ia pun melepaskan kemarahannya lagi, supaya rasa malu nya hilang.
"Sudah cukup, lebih baik kita makan dulu!" Ujar Paman Jack, sembari meletakan bungkusan itu di tanah untuk dibuka satu per satu.
Saat hendak menyantap makanannya, tiba-tiba ada Elf wanita lain yang datang. Elf berambut perak itu memakai zirah ksatria Pendragon Hall, dan jika dilihat dari ciri fisiknya, maka Ras dari Elf itu adalah [Moon Elves]
"Selvia, bisakah kau kemari!" Ujar Sang Elf Ksatria, dengan nada yang tegas.
Selvia pun langsung menghampiri Elf Ksatria itu, tanpa basa-basi terlebih dahulu.
"Ada apa, kapten?" Tanya Selvia, dengan nada yang sedikit berbisik.
"Siang nanti, kita akan melakukan penyergapan kepada para pemberontak, yang akan menyerang Sebuah Kerajaan di Gurun [Heiser]. Segera persiapkan dirimu, kami butuh anggota tambahan, dan kau adalah perwakilan dari Akademi!" Jelas Elf Ksatria itu.
"Baik, laksanakan Kapten!"
Sang Kapten pun langsung pergi meninggalkan mereka, dan Selvia pun langsung berbalik untuk meminta Izin.
"Paman Jack, aku akan bertugas. Tolong jaga anak ceroboh itu, sampai jumpa!" Selvia pun meninggalkan mereka berdua.
Selagi Paman Jack memperhatikan Selvia, Gen malah sibuk menyantap makanan yang dibawakan oleh Paman Jack.
"Hahahaha, sepertinya kau lapar."
Gen hanya melanjutkan makan dengan lahap.
"Haah, kalian itu seperti anak-anakku sendiri, aku tidak akan sanggup untuk mengucapkan selamat tinggal," Gumam Paman Jack.
Gen yang tidak sengaja mendengar Paman Jack bergumam pun langsung berhenti makan, dan langsung menanyakan apa yang dimaksud oleh Jack.
"Apa maksud paman?"
"Hahaha, kau dengar ya. Haah, umurmu berapa Gen?" Ujar Paman Jack, sembari menarik nafas panjang.
"15 Tahun," Jawab Gen.
"Kau akan segera mendapatkan Hak kependudukan, dengan begitu kau tidak perlu pendamping lagi agar tidak dibawa ke panti asuhan," Mata Gen pun berlinang, ketika Paman Jack mengatakan hal tersebut.
"Apakah ini berarti, kau akan meninggalkanku sendiri?" Tanya Gen, seolah tidak rela.
Paman Jack pun bangkit, kemudian mengelus kepala Gen dengan tangan besarnya.
"Kau punya dia, kau sudah tidak sendiri. Kau harus menemukan tujuan hidupmu sendiri nak, itulah proses pendewasaan!" Ujar Jack.
Kemudian ia mengambil sesuatu yang ia ikatkan dipunggung nya, lalu memberikannya kepada Gen.
"Pedang apa ini Paman?"
"Itu untukmu, anggap saja sebagai hadiah terakhirku padamu. Jika kau serius ingin menemukan kebenaran, maka jangan diam ditempat, dan temukanlah jalan hidupmu, nak!"
Paman Jack pun berbalik, setelah ia mengucapkan selamat Tinggal. Ia berlari kencang, layaknya kuda yang telah menemukan kebebasannya.
Gen mengangkat kepalanya, dan mencoba untuk tidak menangis. Gen menatap kearah pedang yang baru saja diberikan oleh orang yang telah mengasuhnya selama 5 Tahun.
"Itu benar, aku harus melanjutkan hidup! Jika Si telinga runcing itu bisa menjadi Ksatria, maka aku juga pasti bisa!"
Tanpa sengaja, ia melihat para Ksatria sedang menyiapkan sebuah Kereta yang akan digunakan mereka untuk pergi bertugas.
"Mereka bilang mereka kekurangan anggota kan? Hehehe!" Ia langsung mengikat pedang tersebut dipunggung nya, lalu menyelinap untuk masuk kedalam kereta yang kosong.
...----------------...
Beberapa jam kemudian
Gen bersembunyi dibalik kereta barang, yang dikendarai oleh ksatria dan ditarik oleh kuda Kerajaan. Dia melihat, banyak sekali peralatan dan senjata di kereta itu.
Karena sudah mendengar para Ksatria yang briefing sebelum berangkat, Gen jadi mengerti misi mereka, dan ia telah mempersiapkan diri.
"Misi ini dipimpin langsung oleh Komandan Bill, ini akan jadi panggung ku untuk menunjukan kehebatan ku!"
Kereta tiba-tiba berhenti. Kemudian, Gen melihat, bahwa mereka sudah sampai Gurun Heiser. Mereka berhenti sejenak, Dikarenakan hari sudah malam.
Gen melompat dari kereta barang. Ia berjalan perlahan, agar tidak ketahuan. Para Ksatria sedang membangun tenda, ini memberi Gen kesempatan untuk
Selvia yang sedang memperhatikan keadaan, tidak sengaja melihat sesuatu yang bergerak di kegelapan.
"Kapten, aku ingin pergi sebentar ya?" Selvia meminta izin kepada Kaptennya, tanpa menunggu jawaban.
Kemudian, dia mendekati sesuatu itu. Ia mengambil busurnya lalu mengarahkan panahannya, ke arah sesuatu itu. Selvia menembakan anak panah, tapi anak panah itu berhasil ditebas oleh seseorang.
“Woy, kau ingin membunuhku ya!” Ujar seseorang, dengan nada yang berbisik.
Selvia Nampak tidak asing dengan suara tersebut. “Gen?”
Gen langsung menampakan dirinya dengan penuh gaya, begitu Selvia memanggil namanya. Ia sepertinya malah bangga, karena sudah berhasil menyelinap.
“Hahahaha. Bagaimana, aku akan membantu kalian dalam melakukan misi ini!” Cetus Gen.
“Bodoh, kau bisa kena masalah! Cih, lebih baik aku mengingatmu disini sekalian!” Selvia menembakan panahnya, lagi.
Tapi kali ini, dia menggunakan Mana nya ketika menembak.Gen menghindari panah tersebut, dan melihat bahwa panah itu dapat menjadi tali ketika mengenai target.
Gen langsung berdiri lalu dia membalikan tubuhnya dan mengambil langkah seribu, Dan Selvia pun mengejarnya di belakang.
“Berhenti, anak bodoh!"
Selvia mengejar Gen, sembari menembakinya dengan panah perangjap
Gen yang mengetahui serangan Selvia, langsung melompat lalu berputar di udara menghindari keempat anak panah itu.
Sehingga, anak panah Selvia menabrak sebuah dinding pasir lalu berubah menjadi tali pengikat. Gen pun langsung menebas seluruh tali-tali itu.
“Tidak kena!" Ejek Gen.
Selvia mengejar Gen kembali. Mereka saling kejar-kejaran cukup jauh, hingga sampai di sebuah gurun yang sangat lapang.
Tanpa sadar, kaki Gen menginjak sesuatu seperti tulisan kuno yang ada diatas tanah. Saat ia menginjaknya, Tiba-tiba ada lingkaran sihir yang muncul, dan lingkaran Sihir itupun langsung membawa Gen pergi.
"Apa ini!"
"Gen!" Selvia terlambat, karena Gen sudah menghilang begitu saja.
Hal ini membuat Selvia bingung, sekaligus panik. Ia berulang kali meneriaki nama Gen, namun ia tidak mendapat jawaban
Selvia berjalan kedepan, namun yang didapatnya malah sesuatu yang tidak ingin ia lihat. Sebuah Gurun lapang nan kosong, namun terdapat sebuah bendera putih yang tertancap ditengah lapangan tersebut.
"Tempat ini?" Ini adalah bekas peninggalan sejarah, tempat dimana berlangsungnya Perang antara Ras di masa lalu.
Selvia terjatuh lalu dia memegang kepalanya, dan berteriak sekencang yang ia mampu, akibat Trauma dari perang besar tersebut. Mentalnya terguncang, karena bagaimanapun juga, ia adalah Veteran perang yang ingin menjauh dari kehidupan masa lalunya.
...****************...
Gen tiba disebuah ruangan serba putih, dan hanya ada sebuah Gerbang besar yang berdiri kokoh didahapannya.
"Dimana, ini?" Gen nampaknya masih linglung, dengan apa yang barusan terjadi.
Ia berjalan mendekat kearah Gerbang besar yang ada didepannya. Setelah itu, Gen mendekati pintu Gerbang tersebut. Gen mendapati, simbol Naga di tengahnya Serta 5 simbol elemen mengitari Naga tersebut.
"Wow, keren!
Tanpa basa basi, Gen menyentuh simbol naga tersebut. Saat dia menyentuhnya, Tiba-tiba tangannya terasa sakit Sontak, Gen langsung menarik tangannya.
Gen mendapati, telapak tangannya mengeluarkan darah. Lalu dia melihat kembali ke Simbol Naga yang barusan ia Sentuh.
Dari sana, muncul semacam Kristal dari dalam, yang berbentuk Prisma. Kristal itulah, yang membuat tangan Gen terluka. Telapak tangan kanan Gen tiba-tiba bereaksi sangat aneh, dan Ia hanya bisa melihatnya, sembari tercengang.
Muncul simbol aneh di punggung tangannya, setelah itu Gerbang yang baru saja Gen sentuh tiba-tiba hancur menjadi butiran cahaya, lalu berkumpul di punggung telapak tangan Gen.
Ia tercengang melihat kejadian aneh itu, dan saat cahayanya meredup, Gen dapat melihat ada sebuah benda aneh yang terpasang di telapak tangannya. Benda itu nampak seperti Gelang berwarna hitam, dan berbentuk Segi Lima, serta ada sebuah Huruf "G" di bagian pusatnya.
"Benda apa ini?"
Belum hilang rasa penasarannya, Tiba-tiba, Cahaya sihir muncul kembali di hadapan remaja berambut biru itu. Sinarnya sangat terang sampai Gen menutup matanya karena terlalu silau, dan ia pun terserap kedalam cahaya sihir tersebut.
"Arghh, apa yang sebenarnya terjadi!"
Proses menuju, sebuah tanggung jawab yang besar.
Bersambung•
________________________________
Kamus Magic Shine
Myther: Sebutan untuk Mytical Creature/ Makluk Mitologi.
Elf: Bangsa peri, yang memiliki tubuh mirip manusia, tetapi kemampuannya lebih kuat. Elf mudah dicirikan, melalui Telinganya yang panjang.
Sun Elves (Elf Matahari) : Ras Elf yang memiliki warna kulit coklat menyala, berambut emas, pirang atau kadang ada juga yang berambut hitam.
Moon Elves (Elf Bulan ): Mereka adalah jenis elf yang paling sering ditemui. Mereka rata-rata memiliki rambut berwarna abu-abu atau perak dan kulit yang kekuningan.
Werewolf ( Manusia): Monster setengah manusia dan setengah serigala. Konon manusia serigala akan berubah pada saat bulan purnama tiba saat kekuatan mistiknya mencapai puncaknya.
Centaur: Centaur atau Hippokentaur, adalah makhluk yang berwujud setengah manusia setengah kuda. Centaur memiliki susunan tubuh, berupa bagian belakang kuda yang menyatu dengan tubuh manusia yang utuh.
__________________________________________
Visual: Genius Ren & Selvia
Gen tidak menyadari, bahwa dirinya melakukan Perpindahan Dimensi, ketika terkena radiasi Cahaya barusan.
Setelah dirasa sudah tidak silau, ia mulai membuka matanya. Gen sangat terkejut, ketika ia berada di sebuah tempat yang sangat indah, dan sangat sejuk.
“Selamat datang anak muda!” Gen yang masih kebingungan menjadi tambah bingung, Ketika dia disambut oleh makhluk aneh.
“Whoaaaa, Makhluk apa kau? Kepala dan sisiknya mirip naga, tapi kakinya empat seperti kuda?” Gen menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Oh iya. Alangkah tidak sopan, jika tidak memberi salam kepada tamu. Perkenalkan, Nama hamba adalah Kirin” Kirin menundukkan kepalanya, untuk memberi hormat.
Gen juga ikut menundukkan tubuhnya, untuk membalas hormat Kirin.
“Siapakah namamu, wahai anak muda? Tanya Kirin.
“Hmm, Genius Ren. Panggil saja Gen,” Jawab Gen.
Kirin mengajak Gen, untuk mengikutinya dari belakang. Lalu, mereka berdua berjalan menuju bukit, di atas Air terjun.
Sesampainya disana, Gen diceritakan sebagian tentang Alat di Punggung tangannya dan Kristal, yang ia pakai di tangan kananya.
"Gen, kenapa Gelang itu terpakai di punggung tanganmu?" Kirin kebingungan, ketika melihat kesalahan tempat, dari yang seharusnya.
"Oh ini Gelang ya? Entah, sejak tiba-tiba muncul sudah ada disini." Jelas Gen.
"Hmm, pasti kau menyentuh Simbol itu menggunakan telapak tangan." Kirim menghela Nafas panjang.
Selang beberapa saat, Ia melanjutkan penjelasanya, mengenai apa yang terjadi pada Gen.
“Itu adalah Elemental Brace. Benda itu merupakan, wujud The Gold Of Dragon, setelah melakukan Magic Fusion dengan manusia…”
“Apa itu Magic Fusion? Tentang The Gold of Dragon, sepertinya aku tahu, sedikit,"
“Magic Fusion, adalah kemampuan ExMythernya untuk bersatu dengan manusia, melalui bentuk benda ataupun senjata. Tujuanya adalah, memberikan kekuatan Ex Myther itu kepada Manusia." Jelas Kirin.
“Lalu apakah, kau juga bisa melakukan Magic Fusion?"
“Cih, apakah itu Pertanyaan atau Tantangan? Lihat ini, Magic Fusion!” Lingkaran sihir tiba-tiba muncul, di depan kirin.
Lalu Lingkaran sihir itu menembus tubuh kirin, dan membuat kirin menghilang.
Setelah itu, lingkaran sihir tersebut bergerak ke tangan kiri Gen. Begitu selesai, cahaya itu langsung terhempas begitu saja.
“Hahaha sangat keren bukan,” Ucap Kirin.
Gen mencari- cari asal suara Kirin, tapi dia tidak menemukan wujudnya dimana pun.
“Hei disini!” Tangan kiri Gen bergerak dengan sendirinya, langsung ke depan wajah nya.
“Whoa! Kau jadi Gelang?” Gen takjub, melihat gelang dengan bentuk tubuh Kirin, di tangan kirinya.
“Hahaha, dengan begini aku dapat dengan mudah memberimu Instruksi.”
Tiba-tiba, Gen merasakan ada seseorang di balik pohon yang mengawasi mereka. Gen
hendak berjalan, untuk menghampirinya.
Namun, orang tersebut muncul terlebih dahulu, sebelum Gen sempat menghampirinya.
***
Selvia merasakan pundaknya ditepuk oleh seseorang. Ternyata, Yang menepuknya adalah Jenderal Bill, yang mendapati Selvia sedang termenung sendirian.
“Bangunlah, apa yang kau lakukan disini?” Tanya Komandan Bill.
“Ah, tidak apa aku hanya hendak memeriksa keadaan sekitar,” Elak Selvia.
“Jangan lengah seperti tadi! Disini adalah, tempat dimana musuh akan menyerang. Persiapkan pasukan, lalu serang mereka saat malam hari!”
“Siap Komandan!"
Komandan Bill pergi terlebih dahulu. Selvia merasa bahwa, ada yang janggal disini.
***
Yang muncul adalah seorang gadis manis, dengan rambut berwarna biru muda. Serta pakaian panjang, seperti pakaian penyihir.
“Ma…maaf tidak berniat menganggu,”Ucap gadis itu, dengan nada yang gugup.
“Wah Beliana. Kebetulan,apa kau membawa buku yang suruh ku persiapkan?”
“Sudah, Tuan Kirin!” Jawab Beliana dengan nada senang, sambil menunjukan buku
tersebut.
“Persiapkan? Tunggu, apa kau merencanakan semua ini!” Protes Gen.
Kirin tidak menggubris pertanyaan Gen. Kemudian, Beliana membaca sebuah mantra, seraya membuka buku tersebut.
Ia menyentuh halaman yang ia baca, dan munculah sebuah Magic Circle berwarna emas, di hadapan Gen.
“Sekarang sentuh lingkaran sihir itu!”.Seru Kirin.
Awalnya Gen ragu. Namun, Beliana meyakinkannya, bahwa tidak akan terjadi sesuatu yang mengerikan.
Gen mengangguk, penuh keyakinan. Dengan perlahan, dia menyentuh Lingkaran sihir itu.
Dampaknya, Gen merasa Roh nya dicabut paksa dari tubuh nya, lalu dibawa ke suatu tempat.
Gen membuka matanya. Kemudian, Ia melihat sekelilingnya tidak ada apapun, selain seluruh ruangan yang berwarna putih, dengan banyak tulisan kuno yang berterbangan kesana-
kemari.
Beliana muncul secara tiba-tiba, di hadapan Gen. Ia tiba, Untuk memberikan Gen arahan.
“Selamat datang. Tempat ini adalah, Inti Kristal yang terpakai di tangan kanan mu. Tempat ini, adalah kontrak dimana kau setuju untuk menerima kekuatan The Gold Of Dragon, dan segala resikonya."
“Kekuatan? Kekuatan apa itu?”
“Kekuatan The Gold Of Dragon adalah mengendalikan 5 Elemen dasar. Elemen Dasar, adalah elemen yang ada di bumi ini. Seperti api, air, angin, tanah, dan
petir.” Gen menengguk ludahnya, setelah mendengar hal itu.
Tubuhnya Merinding, karena ia tahu bahwa itu merupakan tanggung jawab yang sangat besar. Tapi, ia tidak bisa mundur sekarang, dan memilih untuk menghadapinya.
“Jadi, bagaimana aku dapat mengendalikan tanggung jawab sebesar itu?” Tanya Gen
kepada dirinya sendiri.
“Keyakinan dan keberanian! itu yang utama dengan 2 hal itu akan memperkuat hatimu untuk menerima takdir ini. Kekuatan ini bangkit setelah 500 tahun, karena dipicu oleh kejahatan yang sebentar lagi akan bangkit. Kekuatan ini digunakan untuk menghentikan semua itu."
Gen mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia bersumpah kepada dirinya sendiri, untuk
menerima takdir ini.
“Tunjukan caranya!” Ucap Gen dengan Mantap.
“Di hadapanmu, terdapat 5 kristal. Dan yang bersinar paling terang, adalah Kristal berwarna merah. Itu melambangkan elemen yang pertama kau kuasai, Yaitu Elemen Api!" Beliana berhenti sejenak, setelah itu melanjutkan penjelasanya.
"Api, melambangkan sifat Semangat. Dan, sekarang hatimu sedang dalam kondisi semangat. Karena itulah, maju dan sentuh Kristal tersebut! Maka, kau akan mendapatkan cara untuk menggunakan kemampuan itu, secara Visual."
Gen mengangguk, menandakan bahwa ia mengerti. Dia mulai menyentuh Kristal itu, lalu menutup matanya.
***
Sore harinya, di Padang Heiser.
Bill berdiri di bagian depan. Sementara dibelakangnya, berjejer pasukan yang siap untuk bertarung. Saat matahari terbenam, dan Bulan purnama bangkit, terlihat Para Werewolf juga membentuk pasukan.
Bill menarik pedangnya ke atas, untuk memberi intruksinya menyerang.
Para Pasukan kerajaan mulai berlari, dengan Semangat berperang.
Bill memutar balik arah pedangnya, lalu menusukan pedang tersebut ke jantung Elcida, seorang penyihir yang sedang berdiri di belakangnya.
Para pasukan langsung berhenti seketika, ketika melihat apa yang barusan terjadi.
Komandan ksatria lain bernama Irleas yang marah, pun hendak menyerang Bill. Namun naas, Bill lebih dahulu menebas kepala Irleas, dan membuatnya langsung meregang nyawa seketika.
Elcida berusaha untuk bertahan, dari rasa sakit yang ia rasakan. Perasaan marah dan dendam menyelimuti hati Elcida, ketika melihat penghianatan Bill.
Bill yang melihat hal tersebut, langsung berjalan mendekati Elcida. Ia mengambil Posisi Jongkok, agar dapat melihat wajah penderitaan dari Elcida.
"Hidup ini memang naas ya, Manusia!" Bill berseringai bengis, menampakan gigi-giginya yang tajam, seperti hewan buas.
“Cih, harusnya dari awal aku tidak mempercayaimu, Werewolf! ” Kata-kata yang dapat dikatakan Elcida, sebelum akhirnya meregang nyawa.
Komandan Bill pun tertawa lepas, ketika ia berhasil mengalahkan 2 orang yang memiliki kedudukan tertinggi dalam operasi ini.
"Brengsek!" Salah seorang ksatria hendak berlari kearah Bill.
Namun, dia dihalangi oleh salah satu Werewolf yang datang untuk menghalangi niatnya, lalu Werewolf itu pun mencakar tangan ksatria itu, hingga putus.
"Haaaahh!" Ia terkejut, ketika melihat tangannya terlempar begitu saja.
Tidak hanya itu, Werewolf itu juga langsung melahap leher ksatria itu, kemudian menariknya hingga kepalanya putus. Pemandangan ingin membuat semua orang yang ada disana bergidik, tak terkecuali Selvia.
"Bill, apa yang sebenarnya kau inginkan?" Tanya Eica, yang sepertinya masih ingin bernegosiasi dengan Bill.
"Tujuanku? Tentu saja meruntuhkan kerajaan itu. Raja tua itu, dia tidak pantas untuk memimpin!" Seru Bill.
Eica sama sekali tidak mengerti dengan apa yang Bill bicarakan, karena baginya, Raja Hermes merupakan raja bijaksana yang memimpin kerajaan Pendragon Hall.
"Kau tidak akan mengerti, junior!" Bill berubah ke wujud Werewolf nya, lalu ia melolong sekencang yang ia bisa.
Lolongan itu bagaikan sebuah perintah, kepada para Werewolf yang lain. Para manusia serigala itu menyeringai dengan tatapan lapar, dan memandang para ksatria yang rata-rata junior itu sebagai santapan lezat bagi mereka.
Pertempuran pun pecah, dan Kubu ksatria menjadi tidak stabil, karena sekarang, mereka sama sekali tidak memiliki pemimpin untuk mengarahkan mereka.
...****************...
“Latihan Selesai!”
Gen membuka matanya. Sekarang, ia sudah kembali ke Gold Dragon Palace.
Gen bercermin di depan air terjun Ia melihat, Rambut dan mata Gen berubah menjadi warna merah. Begitupun pakaiannya juga, menjadi warna merah dengan
motif api.
“Whoa, aku jadi keren!” Seru Gen takjub.
Ia juga merasakan, kekuatan tersebut mengalir dalam tubuhnya.
“Kekuatan itu dapat kau panggil menggunakan pikiran. Jadi, fokus dan bayangkan saja kau berubah ke wujud api, saat kau hendak berubah!” Jelas Beliana.
Gen teringat tentang perang yang berlangsung di Gurun Heiser. Dengan kekuatannya yang sekarang, ia yakin bahwa ia dapat membantu.
" Kau yakin, Ingin pergi?" Tanya Kirin.
“Tentu saja! Tapi, BAGAIMANA CARA KITA KESANA, SEDANGKAN CARA AKU KEMARI SAJA AKU TIDAK TAHU!” Gen menggerutu.
Beliana tertawa, ketika melihat Gen marah-marah. Tentu saja, Gen menjadi tambah kesal ketika ditertawakan.
"Tenanglah, aku bisa menggunakan sihir." Jelas Beliana.
"Nah gitu dong. Ayo cepat!" Seru Gen.
Beliana mengulurkan Tangannya ke arah Gen. Tapi, Gen tidak langsung memahami, apa yang Beliana maksud.
"Eh, Kau ngapain?" Tanya Gen.
"Pegang tanganku." Jawab Beliana dengan polos.
Awalnya Gen menolak mentah-mentah ajakan Beliana. Tapi, setelah Beliana mengatakan bahwa itu cara agar ia dapat kembali, Gen jadi menyetujuinya.
"Baiklah. Portal Dimetion!" Muncul sebuah Portal di depan Beliana dan Gen.
Beliana langsung masuk ke portal itu, dengan memaksa Gen yang awalnya Ragu.
Kini, Pertarungan Pertama Gen setelah mendapat kekuatan, akan dimulai!
BERSAMBUNG>
___________________________________
KAMUS MAGIC SHINE
The Gold Of Dragon:
Julukan atau Gelar dari Naga Emas, ketika berhasil menjadi Pelindung Makluk Bumi, pada perang 300 Tahun lalu.
Nama Gold Merupakan Gelar yang diberikan, dengan Makna Kemenangan dan Kemakmuran. Dengan kata lain, itu bukanlah Nama Asli dari Naga yang dimaksud.
Kirin :
Merupakan ExMyther yang memiliki Bentuk gabungan, dari Naga dan Kuda. Kirin digandang-gandang akan muncul, bersamaan dengan munculnya orang Bijak.
Kirin juga dilambangkan, memiliki Kekuatan Petir. Dia adalah, salah Satu dari Pecahan The Gold Of Dragon.

Gambar : Kirin
Source: Pinterest
Ras MYTHER Berdasarkan Bentuknya:
Ex Myther:
Merupakan Bagian dari Ras Myther. Ex Myhter, merupakan sebutan bagi Myther, yang bentuknya jauh atau tidak menyerupai Bentuk Manusia.
Contoh: Naga, Unicorn, Dll
Humanoid:
Versi sebaliknya dari Ex Myther. Humanoid adalah, Myhter yang struktur tubuhnya menyerupai atau Sangat mirip dengan Manusia.
Contoh: Elf, Ogre, Cyclops, Dll.
PENJELASAN JURUS
Magic Fusion:
Merupakan penggabungan kekuatan, atau lebih tepatnya memberikan kekuatan dari Ex Myther Ke Manusia. Sang Myhter dapat berubah menjadi benda, agar dapat memaksimalkan pembagian kekuatan dengan orang yang bersangkutan.
Syarat yang diberikan beragam, tergantung Kesepakatan. Ada yang membagi kekuatanya secara Cuma-cuma. Ada juga yang meminta Imbalan, berupa Energi atau bahkan Nyawa.
Dimention Transmition:
Sihir untum memunculkan Portal dimensi, dan membuat Penggunanya dapat berpindah ke tempat yang jauh dengan cepat.
Syaratnya adalah Mana yang lumayan banyak, dan juga Harus mengetahui tempat yang ingin didatangi.
Mana:
Merupakan perwujudan Energi, dari setiap Makluk hidup. Tapi, dibutuhkan keahlian agar dapat memaksimalkan Mana yang terpendam.
VISUAL:
Gen Flame Mode/ Gen bentuk Elemen api.
Pertempuran pecah, dan banyak pasukan yang gugur dalam upaya menghentikan Kudeta yang dilakukan oleh pasukan Werewolf ini.
Selvia yang bertugas sebagai Pemanah pun melakukan tugasnya, yaitu bertarung digaris belakang. Namun saat ia bertarung dibelakang, ia melihat banyak sekali prajurit yang tumbang karena mencoba melindunginya.
Karena merasa tidak tega, itu membuat Selvia memanah dengan tubuh yang bergetar hebat. Perasaannya tidak tega ketika melihat ada orang yang kehilangan nyawanya, namun ia harus tetap berdiri di Medan pertempuran.
Saat ia sedang lengah, tiba-tiba seekor Werewolf muncul dari arah kanan Selvia. Ia menyadari hal itu, namun entah karena mentalnya melemah, reflek Selvia juga ikut melemah. Alhasil, ia hanya termenung ketika melihat Werewolf itu melompat kearahnya.
"Awas!" Salah seorang ksatria yang menyadari hal itu pun langsung mendorongnya.
Nyawa Selvia terselamatkan, namun tidak bagi ksatria tersebut. Tubuhnya terkoyak, dan dijadikan makan malam bagi Werewolf itu.
"Kurang ajar!" Selvia yang marah pun langsung mengambil anak panah.
Namun bukannya menggunakannya sebagai panahan, ia malah menusukkan anak panah itu ke kepala Werewolf itu secara manual. Werewolf itu sebenarnya sudah mati saat satu kali tusukan, namun Selvia menusuknya berkali-kali sebagai pelampiasan.
Saat sedang menyiksa mayat Werewolf yang membunuh rekan nya itu, tiba-tiba ada 2 Werewolf lagi yang muncul dibelakangnya. Dengan sigap, Selvia mengambil pedang dari mayat ksatria tadi, lalu membunuh salah satu dari mereka dengan sekali tebasan pedang.
Werewolf yang lain terkena sedikit sayatan pedang dari Selvia, namun Selvia sepertinya tidak akan memberikan ampun. Ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, kemudian membantingnya kearah Werewolf itu, sehingga membuat tubuh Werewolf itu terbelah menjadi dua.
Kali ini ia meninggalkan bagian belakang, karena sudah tidak ada lagi pemanah yang masih bertahan. Teriakan pilu dari para korban yang mati, Selvia nampaknya sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu.
Ia mengambil busurnya, memasangkan sebuah anak panah, kemudian mengarahkannya keatas.
"Sun Rain Arrow!" Rapal Selvia.
Ia menembakan panahnya ke awan, lalu muncul sebuah Lingkaran Sihir tepat dimana panahnya ditembakkan. Saat panah itu masuk kedalam Lingkaran sihir, lingkaran sihir itu pun langsung menurunkan puluhan anak panah, layaknya hujan anak panah.
Para Werewolf yang menyadari hal itupun langsung menghindar, namun beberapa dari mereka tidak sempat menghindar, alhasil harus rela mati terkena hujan panah tersebut.
Bill yang sedang memantau pertempuran, nampaknya mulai tertarik dengan kemampuan Selvia. Ia pun hendak mendekati Selvia.
Namun niatnya terhalang, karena ia tengah dihadang oleh Kapten Eica yang tiba-tiba muncul dihadapannya.
"Mati kau!" Eica mengayunkan Belati yang ia pegang, dan mengarahkannya langsung kearah Bill.
Naas, saat belati itu menusuk tubuh Bill, Bill sama sekali tidak bergeming. Kulit Werewolf Bill jauh lebih tebal daripada Werewolf yang lain, sehingga serangan Eica tidak mampu menembus organ vitalnya.
Bill pun langsung mencakar perut Eica, dan membuatnya terlempar karena serangan tersebut. Perut Eica mengeluarkan banyak darah, namun karena dia Elf, dia punya kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, selagi masih tidak terlalu parah.
"Hahahaha, kau tidak akan bisa mengalahkan ku! Lihatlah, pasukan kalian sudah habis!" Bill memegang dagu Eica, lalu memaksanya untuk menoleh kebelakang.
Eica melihat para Prajurit yang mati dengan mengenaskan, tubuh mereka yang sudah tidak utuh lagi, dan juga tatapan putus asa mereka yang telah meregang nyawa.
Yang tersisa hanyalah Selvia, yang kala itu sedang fokus menggunakan sihir hujan panahnya. Namun ketika hujan panah itu berhenti, Selvia pun langsung terjatuh.
"Aku sudah membunuh orang, lagi!" Gumam Selvia, dan kata-kata itu terus ulang-ulang sembari memegangi kepalanya.
"Sepertinya dia mengalami depresi. Dia tidak akan berguna, habisi saja Elf itu!" Seru Bill.
"Hentikan, arghh" Eica mencoba mencegah hal itu, namun ia dihentikan oleh Bill.
"Shut, kau tidak boleh kemana-mana!"
Sekitar 3 Ekor Werewolf berjalan kearah Selvia, yang kala itu sedang putus asa. Selvia sama sekali tidak beranjak, dan ia masih terus mengulang perkataan yang sama.
Saat salah satu dari mereka hendak menyerang Selvia, tiba-tiba hal yang aneh terjadi. Kepala Werewolf yang ada didepan langsung terpenggal tanpa alasan, hal ini tentu saja membuat semua orang yang melihat hal itu menjadi bingung.
"Cih, aku terlambat!" Ujar seseorang.
Saat pandangan mereka teralihkan karena suara tersebut, tiba-tiba sosok itu muncul dihadapan kedua Werewolf itu dan langsung mengeksekusi mereka tanpa ampun.
Sosok remaja berambut pirang dan berbaju hitam, serta membawa sebuah pedang Emas ditangannya.
"Pangeran.."
"Arthur Pendragon Ke-10!"
Eica dan Bill sangat mengenal sosok remaja yang menyelamatkan Selvia, dia adalah seorang Pangeran dari Kerajaan Pendragon Hall.
"Pangeran, padahal kau sudah ku suruh menunggu di kereta!" Ujar Bill
"Maaf komandan, sepertinya menunggu di kereta kuda itu sangat membosankan!" Ujar Arthur, dengan nada sombong.
Bill nampaknya memandang Arthur dengan serius, kali ini ia memanggil lebih banyak pasukan Werewolf dengan Lolongannya itu.
Bukannya gentar, Pangeran justru senang melihat hal ini. Ia menunjukan sesuatu di tangan kirinya, yaitu sebuah gelang emas berbentuk kepala singa.
"Baiklah, Chimera Lion Armor!" Gelang yang ada di tangan Arthur menunjukan reaksi, ketika Arthur merapalkan kata-kata itu.
Sesaat kemudian, muncul sebuah Lingkaran Sihir di depan tubuh Arthur. Cahaya dari lingkaran Sihir itu cukup terang, dan hanya Arthur saja yang tidak terpengaruh.
Semua yang ada disana berdecak kagum melihat sinar emas itu, bahkan cahaya itu mampu mengembalikan kesadaran Selvia yang tengah depresi.
Dari lingkaran sihir itu, muncul sebuah Baju besi dari dalam lingkaran itu. Baju zirah itu terdiri dari 3 bagian, yaitu yang berbentuk Kepala Singa, dan juga 2 cakar bagian kanan dan kiri.
Baju besi berbentuk kepala singa, terpakai dengan sendirinya. Bagian yang dipasangkan Zirah Kepala singa meliputi, dada, pinggul, perut dan punggung. Bagian Kepala Singa, dapat disebut sebagai Chest Armor.
Sementara, Zirah Kedua cakar yang lumayan besar itu terpakai di kedua tangan Arthur. Bagian Cakar disebut juga sebagai Hand Armor.
Kini, Arthur terlihat lebih gagah dengan menggunakan Zirah berwarna Emas itu. Bukan hanya itu, Arthur juga mendapat kekuatan besar dari Zirah tersebut.
"Tidak mungkin, itu adalah Magic Fusion! Salah satu sihir terlarang, bagaimana kau bisa menjalin kontrak dengan makhluk buas itu?" Tanya Bill, yang nampak kagum sekaligus khawatir.
"Bukan urusanmu!" Tanpa basa basi, Arthur langsung menerjang pasukan Bill.
Ia menghantamkan cakarnya ke arah serigala pasukan Bill, dan saat seringala itu Tersungkur, Arthur bergerak dengan cepat lalu menancapkan salah satu Cakarnya ke Kepala Werewolf itu.
Arthur terlalu kuat menancakanya, sehingga Cakarnya tertancap ke tanah. Arthur mencabut Paksa cakar itu, lalu bangkit lagi. Ia telah membunuh salah satu dari mereka, dengan cara yang begitu mudah.
Berikutnya, Arthur menerjang beberapa Ekor Werewolf dengan sangat berani. Tanpa basa-basi, Ia langsung menusukan Cakarnya tepat di titik Vital musuhnya, sehingga mereka yang terkena serangan Arthur langsung tumbang seketika.
Ia mengulangi setiap gerakan itu, Arthur nampak seperti singa yang siap memburu mangsanya. Para Werewolf yang tadinya gagah sekarang hanyalah pecundang.
Semua pasukan Bill telah dikalahkan, Oleh Arthur seorang diri. Kini, hanya tinggal mereka berdua yang tersisa, di dalam pertarungan.
"Hahaha! ternyata kau lumayan hebat juga ya, pangeran!" Bill kini mempersiapkan dirinya, untuk menghadapi Arthur.
"Jangan banyak bicara, dan hadapi aku!" Bentak Arthur.
Bill tertawa, ketika melihat Bulan purnama yang sekarang bangkin sempurna. Itu artinya, kekuatannya sekarang sudah berada di Puncaknya.
"Kau salah waktu, jika menghadapi ku sekarang!" Tubuh Bill membesar, dan diselimuti Aura merah yang mengerikan.
Dengan bantuan kekuatan dari Bulan purnama, Bill berhasil masuk ke wujud Rage Mode. Di wujud ini, kekuatan, kecepatan, dan ketangkasanya meningkat secara pesat.
Tapi, Bill kehilangan akal sehatnya ketika memasuki bentuk ini. Kini, Arthur berhadapan dengan Serigala buas, yang tidak terkendali.
Arthur was-was, karena ia merasakan kekuatan yang jauh lebih kuat di hadapanya. Bill bergerak dengan sangat cepat, sampai-sampai Arthur tidak bisa memprediksi arah datangnya serangan.
Eica terkejut, karena Bill tiba-tiba muncul di hadapanya. Bill mencekik Eica, lalu menjatuhkan Eica bersama dirinya.
"Kapten!" Selvia yang melihat hal tersebut, tidak tinggal diam. Ia mengalahkan keraguannya, kemudian berlari untuk membantu Eica.
Namun, Selvia dengan mudahnya dihempaskan oleh Bill. Kemudian, Bill memegangi tangan Eica yang masih dalam keadaan tertindih, lalu menjilati Wajah dan tubuh Eica.
Bill sudah dapat merasakan, nafsu pemangsanya bangkit. Sesaat sebelum ia berhasil menerkam Eica, tiba-tiba ada sebuah pedang yang tertancam di tubuhnya.
Bill melepaskan Eica, lalu berbalik ke arah Arthur.
"Hey, lawanmu adalah aku!" Seru Arhur, yang kemudian menerjang Bill.
Bill juga menyerang Arthur, meskipun pedang Excalibur masih tertancap di tubuhnya.
Menyerang saling mencakar satu sama lain. Gerakanya begitu cepat, sampai-sampai Selvia tidak dapat melihat dengan detail, bagaimana pertarungan mereka.
Selagi Arthur menghadapi Bill, Selvia menggunakan kesempatan ini untuk menghampiri Eica. Begitu ia sampai di tempat Eica, Selvia melihat kalau Eica sedang tidak sadarkan diri.
Rupanya, Bill menyerap Energi Eica sewaktu ia menahanya. Selvia segera membawa Eica, untuk agak menjauh dari area pertarungan.
...****************...
Arthur dan Bill berhenti menyerang sejenak, untuk mengambil Nafas. Tubuh dan Zirah Arthur mengalami luka Goresan, yang cukup banyak. Begitupun hal serupa juga dialami oleh Bill.
"Cih, ternyata kau hebat juga!" Lirih Arthur, seraya mengatur Nafasnya yang masih tersengal.
Bill melolong dengan begitu keras, hingga Gelombang suaranya bahkan mampu untuk menggetarkan Gurun.
Pertarungan kembali berlanjut. Bill menerjang Arthur, menggunakan serangan cakaran yang lebih kuat lagi. Arthur membalas Serangan tersebut, dengan Cakarnya pula.
Namun naas, Hand Armor Arthur langsung hancur, saat beradu dengan Bill. Bill menendang Arthur, dan membuatnya terhempas.
"Maaf Arthur, tubuhmu tidak kuat untuk melanjutkan ini!" Seru Chimera, yang berbicara melalui Batin Arthur.
Kini, Zirah yang Arthur Kenakan langsung menghilang. Kekuatan besar yang diterima oleh Arthur ternyata mempunyai konsekuensi, yaitu penggunaan Mana yang boros. Kesalahan Arthur ialah, ia menggunakannya untuk pertarungan jangka panjang.
Excaliburnya juga masih berada di Tubuh Bill. Kini, Arthur tidak memiliki senjata apapun untuk bertarung.
Sesaat sebelum Bill melanjutkan seranganya, tiba-tiba hujan Anak panah dari langit langsung menghantam tubuh Bill. Bill membatalkan seranganya kepada Arthur, dan menunggu Hujan anak panah ini selesai.
Rupanya, itu adalah Jurus Selvia yang bernama, Sun Rain Arrow. Selagi Bill sibuk menghindar, Selvia mengambil kesempatan untuk membantu Arthur.
Namun, Bill yang menyadari hal itu dapat bergerak dengan cepat, lalu mencekik dan mengangkat Selvia.
"Lepaskan! Arghh," Selvia mengerang kesakitan, dan meronta untuk membebaskan diri.
Bill berniat untuk menyerap mana Selvia sampai habis, setelah itu baru melahapnya. Arthur tidak dapat bergerak sama sekali, karena Energinya sudah habis setelah memakai Zirah tersebut.
Di ambang keputus asaan ini, tiba-tiba sebuah Harapan muncul. Bill dipukul oleh seseorang, dan pukulan itu disertai dengan Api yang ada di tangan orang tersebut, sehingga cukup kuat untuk menghempaskan Bill dan melepaskan Selvia.
Selvia sepertinya mengenali orang itu, tapi ia masih mencoba tenang untuk memulihkan kesadaranya.
Di sisi lain, ada Seorang Gadis berambut biru yang datang untuk menyembuhkan Selvia, menggunakan sihir penyembuh.
"Siapa kau?" Tanya Bill, yang perlahan mendapatkan kembali kendali atas tubuhnya
"Namaku Gen, Genius Ren Arion!" Jawab Gen, Seraya menyalakan Api, di tangan Kananya.
"Kembali lah ke rumah mu, Bocah! atau akan ku habisi di tempat ini!" Ancam Bill, sambil membentuk kuda -kuda.
"Cih, simpan kata-katamu untuk dirimu sendiri. Karena yang akan menang, adalah aku!" Ujar Gen, karena ia sudah siap, untuk menghadapi Bill.
Bersambung •
______________________________________________
**Kamus Magic Shine:
•Magic Fusion Arthur dan Chimera**:
Chimera mengubah wujudnya menjadi bentuk Gelang, supaya Arthur dapat mengakses kekuatan yang ia miliki.
Kekuatan itu berupa Zirah, yang diambil dari bentuk tubuh Chimera. Saat ini, Arthur masih belum bisa menggunakan Zirah seluruh bagian Tubuh Chimera, dikarenakan Tubuhnya belum cukup kuat untuk mengatasinya.
Bayaran dari penggabungan ini adalah, Mana Arthur yang terus diserap Chimera selama Ia masih menggunakan Kekuatan Chimera. Jika telampau batas, maka Arthur akan mati karena kehabisan Energi kehidupan.
•Excalibur:
Excalibur, adalah pedang Raja Arthur Pertama. Menurut legenda, Pedang itu memiliki kekuatan besar nan ajaib. Dan yang berhasil mencabut pedang itu dari Batu, layak untuk menjadi Raja.
•Rage Mode:
Penambahan kekuatan secara dratis, yang disebabkan oleh beberapa Faktor. Untuk Werewolf, itu terjadi karena mereka mendapatkan kekuatan dari Bulan Purnama, sehingga mereka bisa memasuki Fase kekuatan ini.
Rage Mode umumnya dimiliki oleh semua Makluk, yang memiliki Emosi atau perasaan. Dampak buruk dari kekuatan ini adalah, membuat penggunanya kehilangan kendali atas Dirinya sendiri, dan akan menghancurkan apapun yang dilihatnya.
•Sun Rain Arrow:
Jurus Panah yang dimiliki oleh Sebagian besar Elf. Jurus ini berguna, untuk menghadapi Perang dengan musuh berskala besar.
Cara menggunakan jurus ini, yaitu dengan cara mengaktifkan Lingkaran Sihir ke atas atau awan. Lalu, sang pengguna akan menembakan salah satu Anak panah yang ia miliki.
Begitu anak panah masuk ke lingkaran sihir itu, Otomatis Panah tersebut akan dikembalikan ke bawah, dan dilipat gandakan Jumlah Panah sesuai dengan Taraf Mana yang digunakan. Jurus ini juga dapat disebut sebagai 'Hujan Panah' karena Teknik ini memiliki Lingkup serangan yang cukup luas.
VISUAL CHIMERA & Arthur.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!