Setelah selesai menghabiskan makanannya, Gen menyuruh Beliana untuk menunggu diluar, sementara ia menyelesaikan pembayaranya terlebih dahulu.
Ketika berada di luar, Beliana tidak sengaja mendengar percakapan 2 orang Wanita yang lewat di depannya.
"Sebentar lagi, akan diadakan pencarian Murid Akademi Sihir angkatan baru loh. Apa kamu akan diajak?" Ucap salah satu Wanita.
"Hahaha, Minimal Umur kan 13 Tahun. Sedangkan, anaku baru berumur 9 tahun, jadi masih kurang 4 tahun lagi," Jawab Wanita yang lainya.
Hanya itu yang dapat Beliana dengar, sebelum akhirnya Kedua wanita itu berlalu dihadapanya. Entah mengapa, Beliana merasa tertarik dengan hal tersebut.
Akhirnya, Gen sudah selesai melakukan pembayaran, dan keluar menyusul Beliana. Saat Beliana melihat Gen keluar, ia langsung menanyakan hal yang tadi dibahas oleh Kedua Wanita yang lewat didepannya.
"Kak Gen, Akademi Sihir itu apa?" Tanya Beliana.
"Sekolah khusus yang diperuntukan bagi Anak yang ingin menjadi Penyihir. Ah iya, Seminggu lagi akan dibuka pendaftarannya," Jawab Gen.
Beliana merasa senang ketika mendengar hal itu. Perasaanya mengatakan, bahwa ia harus mengikuti Akademi Penyihir itu.
"Kak Gen, aku ingin mendaftar! Boleh kan?" Pinta Beliana.
Gen menggaruk kepalanya, dan dia juga memasang Wajah bingung. Gen mengetahui bahwa Beliana sangat ingin mendaftar, namun, Ada sesuatu yang mencegah Gen untuk berkata Boleh.
"Emm, Pendaftarannya keras loh, apa kamu yakin bisa?" Tanya Gen, untuk mencari Alibi.
"Tentu saja bisa! Kak Gen kan sudah melihat kemampuanku, waktu di Gurun," Jawab Beliana, dengan Mantap.
"Ahahahah, Kau benar~" Gen kembali menggaruk kepalanya yang tidak Gatal.
Gen mencubit dagunya, sembari menghentakan kakinya berulang kali. Ia sedang berfikir, untuk menemukan Solusi yang tepat. Setelah beberapa menit berfikir, akhirnya Gen menghela nafas, lalu mengatakan sesuatu pada Beliana.
"Bel, umurmu berapa?" Tanya Gen.
"Emm, kalau tidak salah, 14 Tahun." Jawab Beliana.
"Baiklah, itu cukup. Aku akan membicarakan ini bersama Selvia. Pendapatku, Kau boleh mengkuti tes nya minggu Depan,"
Beliana merasa sangat bahagia, ketika mendengar ucapan Gen. Setelah itu, mereka membeli beberapa cemilan untuk dibawa pulang, sebelum akhirnya menyewa Kereta kencana untuk mengantar mereka kembali ke Desa [Sinos].
3 Jam sudah mereka lalui, untuk berkeliling Ibukota. Hampir semua tempat telah mereka lewati, kecuali Istana Kerajaan. Sepertinya, Gen lupa bahwa Disana ada Istana Kerajaan.
***
Di tengah perjalanan kembali, Beliana terlelap di kereta kencana, sebab ia merasa sangat lelah. Gen berusaha untuk tidak bersuara, Agar Beliana tidak terbangun
Beberapa saat kemudian, Kereta kuda tiba-tiba berhenti mendadak, dan menyebabkan Gen terkejut. Beliana yang tadinya Terlelap, kini terbangun karena Kendaraan yang sedang mereka naiki berhenti mendadak.
"YANG ADA DI DALAM, SEGERA KELUAR DAN BAWA SEMUA BARANG BERHARGA KALIAN!!!" Pekik seseorang dari luar.
Gen berdecik kesal, karena ia memahami betul situasi saat ini. Sementara Beliana yang masih linglung, dia belum menangkap apa yang sebenarnya terjadi.
"Ada apa, Hmphhh!" Gen langsung membekap Beliana, agar tidak mengeluarkan suara.
"Tetap disini, dan jangan lakukan apapun, Kunci pintu kereta setelah aku keluar, mengerti?!" Bisik Gen.
Beliana mengangguk, setelah itu, Gen melepas Bekapanya, lalu turun dari kereta kuda. Gen menutup lagi pintu Kereta secara perlahan, setelah itu Beliana langsung menguncinya dari dalam.
Benar saja dugaan Gen, di hadapannya sekarang, terdapat tiga orang Bandit yang sedang menodongnya menggunakan Tongkat sihir. Sang Kusir Kereta juga telah mereka ringkus, dan kini, Sang Kusir sedang dalam posisi tunduk, dengan kaki salah satu bandit yang menginjak kepalanya.
"Angkat tanganmu, dan sekarang ikut kami!" Ancam salah satu perampok, kepada Gen.
Gen mengikuti perintah sang Perampok, setelah itu, salah satu bandit langsung menunggangi kereta kencana yang tadi Gen tunggangi, dan Gen dibawa ke Kereta kencana milik Perampok.
Gen sudah tau bahwa ia akan dibawa ke markas mereka, supaya mereka tidak bertemu Penjaga Kerajaan saat sedang melancarkan Aksinya. Itulah mengapa Gen menyerahkan dirinya, karena dia ingin meringkus mereka semua sekaligus.
.
.
.
***
.
.
.
Beberapa saat kemudian, akhirnya Para perampok itu tiba di markasnya. Begitu Gen keluar, ia melihat lumayan banyak Orang yang sedang diperas disana. Mereka tidak hanya merampok 1 kereta, melainkan ada sekitar 1 rombongan yang dibawa kemari.
"(Rombongan itu, sepertinya mereka kalangan bangsawan)" Gumam Gen dalam hati.
Mereka mengumpulkan Emas dan barang berharga lain, di sebuah Wadah di dalam Gudang besar ini. Jika ada yang melawan, maka mereka tidak akan segan untuk menghajar orang tersebut. Padahal jumlah mereka hanya berkisar 7 orang jika ditambah orang yang merampok Gen barusan.
Tak lama kemudian, Salah satu perampok berambut Ikal mencoba membuka Pintu Kereta kencana yang ditunggangi oleh Gen. Namun, Dia tidak dapat membukanya karena pintunya telah dikunci dari dalam.
"Hey, apa apaan ini?!" Pekik sang Perampok berambut Ikal kepada Gen.
"Memang sengaja!" Balas Gen, sembari memperlihatkan senyuman bengisnya.
Dengan cepat, Gen langsung melompat dan melancarkan pukulanya ke arah Perampok itu tersebut, hingga membuatnya terpelanting. Hidung sang Perampok berambut ikal itu mengeluarkan darah, akibat pukulan dari Gen.
Sontak, tindakan Gen barusan membuat para Perampok menjadi termanggun, dan Acara Pemerasan pun menjadi berhenti.
"Beraninya kau!! FireBall!" Perampok lain yang memiliki rambut pirang kini mengayunkan Tongkat sihirnya, lalu menyerang Gen menggunakan bola api.
Dengan mudahnya, Gen menepis Bola api tersebut menggunakan punggung tangannya, dan membuat serangan tersebut Berubah arah. Tangan Gen mendapatkan luka bakar akibat serangan tersebut, tapi ia berhasil membuatnya tidak meledak ke arahnya.
"Ba..bagaimana mungkin?!" Hal yang dilakukan oleh Gen dapat membuat Para Perampok menjadi panik, namun memberi harapan bagi Para Korban.
"(Jika menggunakan Bentuk Elemen Api, terlalu beresiko, kerena dapat mengenai orang yang tidak bersalah disini! Lagipula ini ruangan tertutup, dapat dipastikan jika aku menggunakannya, maka akan terjadi kebakaran disini!)" Gumam Gen.
Gen tidak sengaja menatap ke Cermin yang ada di ujung Dinding, ketika ia sedang memandang lurus. Gen melihat bahwa Retina Matanya kini masih berwarna hijau, itu memberikan Gen sebuah Ide.
Para Perampok yang geram, kini bergegas untuk menerjang Gen. Sontak, Gen melakukan Reflek dengan cara menendang Kereta Kencana yang ada Beliana di dalamnya untuk menjauh, kemudian ia melompat mundur untuk menghindari terjangan dari para Perampok.
Gen langsung menutup matanya, untuk mengambil Fokus. Ia mulai membayangkan dirinya Berada di sekitar pusaran angin yang sangat kencang, lalu menampilkan sosoknya yang sedang menggunakan Elemen Angin.
Perlahan-lahan, Pusaran angin mulaienyelimuti tubuh Gen. Tornado kecil terjadi di sekitar tubuh Gen, dan ketika Gen membuka matanya, Pusaran angin itu terhempas dan membuat para Perampok yang mendekati Gen menjadi terpental.
Setelah Pusaran Angin tersebut terhempas, kini menampilkan Sosok Gen dengan Warna rambut, mata, dan Pakaianya berubah menjadi Warna Hijau. Rambut Gen kini berdiri seperti landak, yang berarti ia langsung Memasuki Fase 2 begitu ia berubah.
Inilah bentuk Baru Gen yang siap menghajar para Perampok, Bentuk Elemen Angin/ Wind Mode Phase 2.
**Bersambung
Visual: Gen Wind Mode**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Sept September
semangat
2020-09-24
0
Afrendo Edo A
halo aku mampir dengan membawa like juga
Jangan lupa mampir keceritaku ya kak kalau boleh
Hungry Day, baru Up kak. masih anget
2020-09-21
1