Chapter 11: Pelatihan Genius Ren! (Tahap 1)

Kirin dan Gen mengambil kuda-kuda mereka masing-masing. Kirin menunggu Gen untuk menyerang duluan, begitu juga sebaliknya. Hal itu membuat mereka saling diam, selama beberapa Menit.

"Hei, Kau mau diam saja!" Bentak Kirin.

Gen menyeringai, kemudian ia berlari menerjang Kirin dengan kepalan Tanganya. Gen melompat, lalu menerbangkan Tanganya tepat ke bagian Wajah Kirin.

Tapi, Reflek Kirin sangat kuat, sehingga dia dapat dengan Mudahnya menghindari Terjangan Gen. Akibatnya, Gen hanya dapat memukul udara, dan ia terpelanting ke tanah akibat serangannya yang gagal.

"Cih, Sial!" Gen berdecik, karena ia merasa sangat kesal.

"Hahahah, Rupanya kau masih terlalu lemah untuk melawanku," Ujar Kirin.

Emosi Gen tersulut, ketika ia mendengar itu dari Mulut Kirin. Entah kenapa, Gen merasakan kembali Adrenalin yang sama ketika ia melawan Sandler.

"Jika kau menyerangku lagi, maka hasilnya akan sia-sia. Gunakan Pikiranmu! Aku yakin, kau tahu apa yang kumaksud," Ujar Kirin, dengan nada yang sedikit keras.

Gen tersentak ketika mendengar Ucapan Kirin. Ia mengerti, Bahwasanya kemampuannya yang sekarang bahkan tidak dapat Menyentuh Kirin. Tanpa Kekuatan Elemental, Gen hanyalah seorang Anak biasa.

Ia mengepalkan kedua tanganya, karena merasa kecewa terhadap dirinya sendiri. Tiba-tiba, Kirin melakukan serangan dadakan kepada Gen. Serangan itu berupa Pukulan yang mengarah langsung ke Perut Gen, sehingga Gen memuntahkan darah dari mulutnya.

Gen mengerang kesakitan, sekaligus merasa kesal karena Kirin menyerangnya secara tiba-tiba.

"Hei, harusnya kau menunggu ku siap!" Bentak Gen.

"Hmm, menarik. Kau merupakan jenis manusia yang Unik, Genius Ren." Ujarnya kepada Gen.

Gen yang tadinya kesal, kini menjadi bingung karena Ucapan Gurunya itu. Ia langsung menanyakan hal yang mengganjal di benaknya kepada Kirin.

"Hah, Unik bagimana?" Tanya Gen, sembari memiringkan kepalanya.

"Kau unik, Karena tubuh mu akan bertambah kuat, ketika kau merasakan Sakit," Jelas Kirin.

Gen menggaruk kepalanya yang tidak Gatal, seraya menafsirkan apa yang Kirin maksud. Setelah beberapa Menit berfikir, akhirnya Gen menemukan apa yang Kirin maksudkan.

"Ehhh, maksud mu aku harus merasa sakit terlebih dahulu begitu?!" Ucap Gen, dengan perasaan kesal.

Setelah itu, Kirin menendang Wajah Gen sehingga membuatnya terpelanting ke belakang. Tidak berhenti sampai disitu saja. Ketika Gen dalam Posisi terlentang, Kirin mencoba untuk menginjak wajah Gen.

Beruntung, Gen langsung berputar ke samping lalu mundur ke belakang. Nafas Gen tersengal, karena Ia belum siap untuk menerima serangan Kirin.

"Musuhmu tidak akan menunggu mu kuat, kau harus tau itu!" Ucap Kirin, untuk membakar semangat Gen.

"Aku tahu itu!" Pekik Gen, sembari menghapus darah yang ada di Mulutnya.

"Tapi, Untuk kasusmu, Musuhmu akan membuatmu semakin Kuat!" Kirin menunjukan Seringai yang sangat menyeramkan.

Lalu, Kirin bergerak dengan sangat Cepat, sampai Gen tidak menyadari bahwa Kirin sudah ada di hadapanya. Kemudian, Ia menghantam wajah Gen menggunakan Punggung tangan kanannya. Tidak cukup sampai disitu, Ia juga melancarkan Tendangan samping tepat di punggung Gen, dan membuat Gen terpental.

"Apa hanya ini kemampuan mu? Heh, Orang yang menganggap mu sebagai Rivalnya bahkan Jauh lebih kuat!" Ujar Kirin.

Gen berguling-guling di tanah, Sampai akhirnya tubuhnya menabrak Batu besar yang ada di pinggiran sungai, dan membuatnya berhenti. Tubuh Gen tertanam di Batu besar itu, akibat kuatnya serangan Yang Kirin kerahkan. Ia tidak menyangka, bahwa Gurunya akan menjadi sesadis itu.

Gen belum menyerah, Ia melepaskan diri dari Batu tersebut, dan mengambil kuda-kuda untuk menyerang.

"Aku, tidak Akan Kalah!" Gen berlari sekencang yang ia bisa, lalu mengerahkan Pukulanya ke arah Kirin.

Kirin yang yang kala itu hanya diam, tiba-tiba kembali menunjukan pergerakanya yang begitu cepat. Ia menghilang dari hadapan Gen, lalu muncul di Samping Tubuh Gen yang sedang melayang untuk memukulnya.

Ia menendang Perut Gen dengan sangat Kuat, lalu mengubah arah kakinya ke punggung Gen, dan menginjaknya Hingga Gen terbanting dengan sangat keras. Tiada belas kasihan dari tatapan Sang Guru, Ia hanya menghajar Gen sama seperti ia menghajar Musuhnya.

Kirin menarik pundak Gen untuk berdiri, kemudian melemparnya ke Sungai. Alhasil, tubuh Gen tercebur dan menyebabkan Luka yang ada di tubuh Gen menjadi Semakin Perih.

Mata Gen yang berlinang air mata, kini tersamarkan karena Tubuhnya yang Basah Kuyup. Gen mulai merasakan kekuatanya meningkat, Ia mulai mengerti tujuan sebenarnya Kirin melakukan ini semua kepadanya. Gen pun kembali bangkit Dan berjalan ke atas, dengan Langkah yang terhuyung-huyung.

"Kirin, alasan kau bisa bergerak cepat, karena kau memiliki Elemen petir kan?" Celetuk Gen, begitu ia sampai di Pinggir sungai.

"Kau dapat menganilis itu semua, padahal sedari tadi kau tersiksa. Hmm, Sudah ku duga kau itu memang Unik," Puji Kirin.

"Ayo Maju lagi. Kini, akan ku pastikan Pukulanku mendarat di tubuhmu!" Tantang Gen.

Kirin berseringai, ketika ia mendengar tantangan Gen,"Baiklah, Coba saja!"

Akhirnya, Gen kembali berlari dengan sekuat Tenaganya.

***

Selama peran Utama kita sedang tersiksa, Mari kita pindah ke sisi Yang lain. Lebih tepatnya, Tempat dimana Selvia dan Beliana berada.

Setelah membersihkan Rumah Gen, mereka berdua belum mendapati Kepulangan Gen. Hal ini membuat Selvia menjadi Cemas, dan takut terjadi apa-apa kepadanya.

Beliana yang menyadari Ekspresi wajah Selvia yang berubah, langsung menanyakan hal itu kepada Sang Elf.

"Hei, ada apa?" Tanya Beliana.

"Ahh, Hmm tidak ada apa-apa," Jawab Selvia, karena terkejut.

"Kak Gen belum pulang ya. Padahal kan baru 30 Menit," Ujar Beliana, seolah memancing Selvia.

"Hei, Dia tidak biasanya Keluar Rumah tanpa diriku tahu!" Selvia terpancing Ucapan Beliana.

Beliana tertawa, sembari menutup Mulutnya. Ia tidak menyangka, Bahwa Selvia ternyata Orang yang Ekspresif.

"Yaah, mau mencarinya?" Tanya Beliana.

Selvia pun mengangguk. Lalu mereka berdua mengunci pintu rumah, dan pergi mencari Gen.

"Beliana, kau dapat merasakan Mana kan? Jika bisa, Aku mohon Gunakan itu," Pinta Selvia.

Beliana mengangguk, untuk menandakan bahwa Ia bisa. Kemudian, Beliana menutup Matanya untuk merasakan Mana Gen. Setelah 2 Menit, akhirnya ia membuka Matanya.

"Dimana, Dimana?" Selvia langsung bertanya, begitu Beliana membuka Matanya.

"Ada di Sekitar Sungai. Dan juga, Mana nya tidak stabil. Itu berarti, Kak Gen sedang bertarung," Jelas Beliana.

"HAH, BERTARUNG?!" Sontak, Selvia langsung berlari begitu mendengar hal itu.

Beliana juga langsung mengejar Selvia dengan sekuat tenaga. Karena Langkah Selvia sangat Lincah, Beliana jadi agak kesulitan ketika mengejar Elf itu.

***

Setelah berlari cukup Lama, Akhirnya mereka sampai di Sungai. Tampak raut wajah Selvia yang masih Khawatir, sementara Beliana langsung berhenti, karena Ia merasa sangat kelelahan.

Alangkah terkejutnya Selvia, ketika melihat Gen yang babak Belur bersama dengan Seorang Kakek tua yang berada beberapa meter di hadapan Gen. Tubuh Gen sedang dalam Posisi telungkup, dengan Banyak Bercak darah di Baju dan celananya.

Tanpa pikir Panjang, Selvia langsung menghampiri Gen yang sedang dalam kondisi yang buruk.

"Gen, apa yang terjadi?" Tanya Selvia, sesampainya ia di dekat tubuh Gen.

Terlihat tubuh Gen berusaha memberontak, kemudian ia kembali berdiri. Selvia menutup Mulutnya, Karena ia terkejut sekaligus tidak tega melihat Kondisi Gen yang babak belur seperti itu.

Tubuh Gen gemetar, karena Ia terlalu memaksakan Diri. Ia menggerakan giginya, sambil menutup Matanya untuk meredam Rasa sakit yang tersebar di sekujur tubuhnya. Saat inilah kondisi Gen, Penuh luka tapi masih bisa berdiri, walaupun Posisinya setengah membungkuk dah tubuhnya Yang Gemetar Hebat.

"Aku belum Selesai! Ayo, Maju lagi!!" Bentak Gen, dengan suara yang menggelegar.

Gen membuka Matanya, dan membuat semua orang yang ada di Sana menjadi sangat terkejut. Warna Bola mata Gen menjadi Merah, sama seperti saat ia menggunakan Bentuk Elemen Api. Tapi sekarang, Gen sama sekali tidak menggunakan Bentuk itu.

Mau tidak mau, Kirin pun mengiyakan tantangan Gen. Gen memulai serangan, tanpa mengidahkan Selvia yang sedang menangis di Sebelahnya.

Saat Gen berlari menerjang ke arah Kirin, Gen menghentikan langkahnya lalu menghadap ke belakang. Benar saja, Kirin sekarang sudah ada di belakangnya. Gen mendorok tubuh Selvia, setelah itu melompat Ke belakang agar mereka berdua tidak terkena serangan Kirin.

"(Apa?! Dia mengecohku untuk mengetahui darimana serangan ku akan mengenainya. Bahkan, Dia dapat menyelamatkan Elf itu dari serangan ku, sekaligus menghindar. Analisisnya benar-benar menakjubkan)" Batin Kirin.

Setelah menyelamatkan diri dari serangan Kirin, Ia hendak menghantamkan Pukulanya ke arah Kirin. Kirin pun menghilang, tepat saat Gen hendak memukulnya.

Sebelum Pukulan Gen mengenai tempat Kirin tadi berdiri, Ia terlebih dahulu menghentikan Pukulanya, lalu mengubah Arahnya ke samping Kiri.

"A..apa?!" Kirin terkejut, ketika Pukulan Gen berhasil mengenai Wajahnya.

Terukir senyuman kepuasan di Wajah Gen. Tetapi berbeda dengan Kirin, Beliana, dan Selvia. Mereka bertiga memperlihatkan Ekspresi kebingungan, terhadap apa yang sebenarnya terjadi.

"Aku berhasil membaca Pola seranganmu, Guru! Sesuai ucapan ku, aku akan mendaratkan Pukulan di tubuhmu!" Ujar Gen, dengan Seringai yang tidak pudar.

Kirin tersenyum penuh kebanggaan, ketika Melihat keberhasilan yang dilakukan oleh Muridnya itu. Tapi, senyuman itu tidak bertahan Lama. Gen yang sudah melampaui batasnya, Langsung terjatuh tak sadarkan diri.

Sontak, Selvia langsung menadahkan tubuh Gen agar tidak mengenai tanah. Sekarang, Gen berada di dekapan Selvia yang sedang khawatir.

"Beliana, Tolong kau ambil Jaket dan sepatu Gen. Dan tolong obati dia dengar Obat Medis saja, jangan gunakan Sihir!" Titah Kirin.

"Baik, tuan Kirin!" Beliana langsung mengerjakan apa yang Kirin perintahkan.

Akhirnya, Mereka semua pulang kembali ke rumah Gen. Dan Kirin juga kembali ke Bentuk Gelang, yang langsung terpakai di Tangan Kiri Gen.

•Besambung

Terpopuler

Comments

Zhan-Ge

Zhan-Ge

"sementara tokoh utama kita tersiksa, mari kita pindah ke sisi yang lain"
Parah ya, authornya lebih sadis daripada Kirin

2021-06-13

0

𝙁𝙚𝙧𝙧𝙧_𝙝𝙨𝙣

𝙁𝙚𝙧𝙧𝙧_𝙝𝙨𝙣

selvia

2020-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter1: Dimulai
2 Chapter 2: Perjanjian
3 Chapter 3 Pertarungan di Gurun
4 Chapter 4: Rival
5 Chapter 5: Kebangkitan Iblis
6 Chapter 6: Rekan
7 Chapter 7: Pertarungan
8 Chapter 8: Kedatangan
9 Chapter 9: Pertemuan
10 Chapter 10: Basic Form
11 Chapter 11: Pelatihan Genius Ren! (Tahap 1)
12 Chapter 12: Percakapan di malam Hari
13 Chapter 13: Berkeliling Kota
14 Chapter 14: Perubahan Fisik
15 Chapter 15: Wind Mode
16 Chapter 16: Gen Vs Bandit Penyihir
17 Chapter 17: Gadis berambut Coklat
18 Chapter 18: Pelatihan Genius Ren (Tahap 2)
19 Chapter 19: Human Potential
20 Chapter 20: Tujuanku untuk bertarung?
21 Chapter 21: Terlambat!
22 Chapter 22: Lampaui Batas! Menuju ke Fase 3
23 Chapter 23: Terpojok
24 Chapter 24: Kepercayaan
25 Chapter 25: Aku Tidak Akan Kalah!
26 Chapter 26: Tidak berguna
27 Chapter 27: Perbedaan Sudut pandang
28 Chapter 28: Keputusan yang telah dipilih
29 Chapter 29: Find A New Life
30 Chapter 30: Konflik seorang pemimpin
31 Chapter 31: Latihan bersama
32 Chapter 32: Resonasi
33 Chapter 33: Perpisahan Akademi Penyihir
34 Chapter 34: Kejutan
35 Chapter 35: Tragedi
36 Chapter 36: Phantom
37 Chapter 37: Kesalahan
38 Chapter 38: Reuni
39 Chapter 39: Arthur Vs Allen
40 Chapter 40: Excalibur Form
41 Chapter 41: Gencatan senjata
42 Chapter 42: Evakuasi
43 Chapter 43: Apa itu Kebenaran?
44 Chapter 44: Dampak
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Chapter1: Dimulai
2
Chapter 2: Perjanjian
3
Chapter 3 Pertarungan di Gurun
4
Chapter 4: Rival
5
Chapter 5: Kebangkitan Iblis
6
Chapter 6: Rekan
7
Chapter 7: Pertarungan
8
Chapter 8: Kedatangan
9
Chapter 9: Pertemuan
10
Chapter 10: Basic Form
11
Chapter 11: Pelatihan Genius Ren! (Tahap 1)
12
Chapter 12: Percakapan di malam Hari
13
Chapter 13: Berkeliling Kota
14
Chapter 14: Perubahan Fisik
15
Chapter 15: Wind Mode
16
Chapter 16: Gen Vs Bandit Penyihir
17
Chapter 17: Gadis berambut Coklat
18
Chapter 18: Pelatihan Genius Ren (Tahap 2)
19
Chapter 19: Human Potential
20
Chapter 20: Tujuanku untuk bertarung?
21
Chapter 21: Terlambat!
22
Chapter 22: Lampaui Batas! Menuju ke Fase 3
23
Chapter 23: Terpojok
24
Chapter 24: Kepercayaan
25
Chapter 25: Aku Tidak Akan Kalah!
26
Chapter 26: Tidak berguna
27
Chapter 27: Perbedaan Sudut pandang
28
Chapter 28: Keputusan yang telah dipilih
29
Chapter 29: Find A New Life
30
Chapter 30: Konflik seorang pemimpin
31
Chapter 31: Latihan bersama
32
Chapter 32: Resonasi
33
Chapter 33: Perpisahan Akademi Penyihir
34
Chapter 34: Kejutan
35
Chapter 35: Tragedi
36
Chapter 36: Phantom
37
Chapter 37: Kesalahan
38
Chapter 38: Reuni
39
Chapter 39: Arthur Vs Allen
40
Chapter 40: Excalibur Form
41
Chapter 41: Gencatan senjata
42
Chapter 42: Evakuasi
43
Chapter 43: Apa itu Kebenaran?
44
Chapter 44: Dampak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!