6. Duduk Peristiwa

Tiga keluarga berkumpul di rumah Yanto, menjadikan Yanto, Dayat serta Ujang layaknya tersangka yang diadili. Mulanya Rini dan Jarwo tak menganggap bayi itu ditelantarkan lantas di temukan oleh putranya dan dua teman mainnya itu. Namun mencurigakan tat kala ketiganya selalu berebut ingin di panggil ayah. Yanto bukan pemuda yang suka anak kecil, kedua Dayat dan Ujang si pahit lidah dan si lawak jadi begitu lembut. Saat ditanya asal bayi itu, mereka menyahut kalau itu bayi mereka. Jadilah Rini cemas, ia mengundang orang tua Dayat dan Ujang agar sama cemasnya.

Di ruang tamu tepat pukul sepuluh pagi, tiga pemuda duduk bersimpuh menghadap ke kursi yang di duduki para orang tua. Tak hanya itu, untuk memastikan kebenaran yang akan diutarakan para pemuda dia mengundang sesepuh desa. Di saksikan oleh pamong desa, agar tidak ada berita simpang siur nantinya. Untuk membela diri, terpaksa ketiganya sepakat minta kesediaan kuncen Supri dan Mbah Kumbolo untuk ikut dalam sidang.

Yanto duduk di tengah, di kiri ada Ujang sedang sebelah kanannya Dayat. Kesemutan melanda, tapi tak kunjung ditanya. Pandangan menyala bagai leser menyala ke arah mereka. Sempat mengeluh dan ini segera ditanya malah kena omel. Orangtua Dayat Yanti dan Tanto diam seribu kata tapi sepakat menindas lewat mata. Sementara Mayang dan Jajang orangtua Ujang cah cih cah cih mencemooh. Jangan tanya Rani dan Jarwo yang terus-terusan menghelas nafas panjang dengan tatapan kecewa.

"Aing....maungg....raurrr....haghhhhhh..."

"Eh, itu kenapa atuh si Dayat pake kesurupan?" Mayang panik melihat Dayat merangkak sambil mengaum.

"Eling Dayat, itu Mbah Kum buruan di buang, haduh kok bisa ketempelan setan padahal temennya setan semua.

Kesurupan Dayat semakin parah, dia merayap ke dinding, lantas naik ke sofa, sontak para ibu-ibu teriak histeris dibuatnya. Mata mendelik, air liur keluar menerus, lidah di julurkan, Dayat layaknya seorang pemain kuda lumping. Kesurupan sangat janggal, Dayat menenggak kopi hitam yang ada di meja entah milik siapa, hingga bunyi sruputtt dan ahhh ujar kopi masuk tenggorokan. Memilih kue mana yang akan jadi korban keganasan mulutnya.

"Syutt...syuttt..To, yakin Dayat kesurupan?" Ujang curiga kalau Dayat sandiwara.

"Lah kayak nggk tau si Dayat aja." Yanto lebih curiga daripada Ujang.

"Mbah Kumbolo lagi komat kamit tuh, kayaknya emang ada setan mampir beneran." Ragu Ujang.

"Ya udahlah biarin aja, anggep aja setan lagi nolong kita biar bisa selonjoran bentar." Timpal Yanto.

Jompa jampi usai, segelas air di semburkan ke Dayat. Dayat berontak lantas tumbang, tubuhnya yang melemas di baringkan, sofa menjadi korban badannya yang belum mandi dari kemarin.

Dayat membuka mata. "eh, udah rebahan ah tidur lagi."

Memiringkan badan ke sandaran sofa, Dayat di balikkan paksa oleh Mayang ibunya. "Heh, bocah edyann malah sok lupa, cepet balik tempat, mau di sidang!"

"Siap grak." Sekelebat langkah, tahu-tahu Dayat sudah kembali di tempatnya semula.

Sempat ricuh, kini semua kembali seperti sedia kala. kecuali secangkir kopi yang tandas serta sofa yang perlu di lap kering agar tak pingsan cium jigong Mbah Kumbolo.

"Jadi, darimana kalian nemu bayi ini." Kamil selaku pamong desa angkat bicara.

"Jadi begini pak kades, kami nemu bayinya di kubur..."

Yanto lekas mengikut perut Ujang, mengambil alih menjelaskan. "Ekhmm, saya aja yang jelasin pak kades, dia suka tulalit."

"Ih senep uku hati aing gelooook, ah si Yanto mah ya amit-amit bener kelakuan." Protes Ujang.

Membekap mulut Ujang, jemari Yanto seolah menguncir bibir Ujang. "Ekhmm, sebelumnya minta maaf karena sudah buat kegaduhan dan merepotkan semuanya."

Jeda sebentar, Yanto melanjutkan setelah menatap mata semua orang dan menemukan keberanian. "Boleh di tanya pada kuncen kuburan barat desa, ke pak Supri yang kita undang, semalam kita uji nyali di kuburan."

Supri menganggukkan kepala tanda benar adanya, Yanto melanjutkan. "Lantas, tak jauh dari lokasi pemakaman kami mendengar tangis bayi."

"Hihhh, awalnya merinding disko pak kades, kita takut bukan bayi manusia. Sempet kocar-kacir, sampe si Dayat meyakinkan kita untuk mencari sumber suara." Yanto mengarang bebas.

"Hah, kapan? Perasaan nggak gitu woy." Protes Dayat kurang briefing.

"Hemm, jadi cerita yang benar seperti apa?" Tanto tak sabar ingin tahu kebenarannya.

"Nah, setelah..."

"Stop...stop....biar Dayat aja yang jelasin, kalau Yanto suka tipu-tipu Dayat mah anak lugu." Ucap Yanti tipis-tipis membela anaknya.

"Preett, lugu darimana Bu Yanti. Anak saya jadi nggk karuan ya kebanyakan kumpul Dayat sama Yanto, jadi sama aja, semua nggak ada yang bener." Kesal Mayang.

"Uhukk, ibu-ibu pada tenang biar duduk permasalahannya segera diketahui. Tadi manggil saya katanya takut anaknya bawa bayinya kabur karena tak mau menikahi pacarnya." Kamil malas berurusan dengan kaum pengguna daster, alamat riweh.

"Ayo Yanto, ah salah maksudnya Dayat yang cerita." Pinta pak kades.

Dayat seolah mendapat ilham setelah di pelototi Yanto dan sikutan indah di perut seperti Ujang tadi. "Inisiatif ajak yang lain cari sumber suara pak, terus di telusuri sampe tengah-tengah makam suaranya ilang, malah nongol suara kuntilanak pak."

"Uhukk, Yat...anu..yaelah kenapa bawa kuntilanak segala?" Yanto memperingati dengan bisikan merdu selembut berbisik di kuping semut.

"Brrrr, pokoknya saya ketakutan pak pas itu, rasanya semua tulang ilang, badan lemas tapi kuat lari tunggang-langgang. Saya pokoknya saya lupa detailnya pak, biar Yanto aja yang waktu itu dia waras sendiri, saya sama Ujang nyaris kejang-kejang." Dayat berkilah dengan sempurna.

"Yaudah, jangan saling lempar biar cepat selesai hayuk Yanto lanjutin ceritanya." Kamil ingin pulang kalau begini terus.

"Hah, yaudah deh saya singkat aja ceritanya. Di dekat pemakaman ada rumah kosong kan, nah bayi itu disitu, cuma beralaskan kardus, dia di bungkus plastik merah besar. Mungkin kardus dan plastik merahnya masih disana." Kelancaran tercipta begitu saja di mulut Yanto.

"Benar begitu? Bisa saja kau mengarang cerita, apa ada saksi?" Desak Kamil.

"Waktu itu ada nenek-nenek dari desa tetangga yang melintas mau beli sayur di pasar tempel dengan cucunya, dia lihat kita sedang berlarian membawa bayi ini, bodohnya kami tak bawa ponsel saat itu pak." Yanto harap-harap cemas dengan pernyataan ini, takut pak kades menelusuri ucapannya.

"Syukurlah kalau begitu, tak jadi masalah jika polisi menyelidiki, kalian tetap aman. Asal kalian jujur, semua bisa diatur." Gertak pak kades.

Keringat dingin tak tampak mulai terasa, ketiganya tak kepikiran semua ini akan di selidiki polisi. Diinterogasi pak kades saja sudah nahan kentut, nahan mulas, apalagi dengan aparat kepolisian. Ah, jika dipikirkan jadi runyam, lebih baik menikmati keberhasilan membodohi para orangtua dulu. Usai terselesaikan, semua pamit meninggalkan trio gambreng dengan orang tua masing-masing.

Mayang dan Jajang, langsung mendekati Ujang. Anaknya seperti orang kelaparan, orang kurang tidur, dan apa itu tubuh penuh tanah. Tak jauh beda dari Ujang, Dayat kini dihampiri Yanti dan Tanto, keduanya berkepala lima namun kasih sayangnya selalu ada. Tak lelah dengan tingkah Dayat si anak bungsu yang ada saja tiap harinya. Jangan berharap pada Rini dan Jarwo, saat ini Yanto seperti tak punya keluarga. Rini memilih menimang bayi tampan, sedang Jarwo melakukan hal konyol agar si bayi tertawa. Yanto mengelus dada, begini rasanya di duakan cintanya oleh orang tua.

Yanto memilih pergi mandi seraya mendumal. "Jangan sampe gak kebagian warisan gara-gara bayi Kunti, ah elah."

Bersambung

Terpopuler

Comments

Aisyah Christine

Aisyah Christine

kok sepertinya penjelasan yanto dgn yg lain lari cerita yg sebenarnya😟

2024-08-24

1

Ardi mrongos

Ardi mrongos

semoga suatu saat nanti akan terkuak siapa ortu kandung sbnrya

2024-08-24

1

Alvian

Alvian

wah ngeri yak. orang tua sudah menindas pakai mata. udh keluar asap semua ortunya/Facepalm//Facepalm/

2024-08-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tegang
2 2. Kuntilanak Lahiran
3 3. Semerah Darah
4 4. Haram Yang Halal
5 5. Bertanya Pada Bapak
6 6. Duduk Peristiwa
7 7. Kicauan Djiwa
8 8. Fiktif Yang Nyata
9 9. Boemi Djiwa
10 10. Interaksi Djiwa
11 11. Kuntilanak Pundung
12 12. Zalina Rumi
13 13. Bayi Ziarah
14 14. Pesugihan Bayi
15 15. Borok Dewasa
16 16. Wali Djiwa
17 17. Maling Rupa
18 18. Mimpi Djiwa
19 19. Simpang Siur
20 20. Mahendra Kesuma
21 21. Kadaluarsa
22 22. Awal Jumpa
23 23. Gadis Manis
24 24. Rupa Cinta
25 25. Trio Tantrum
26 26. Ketupat Rindu
27 27. Janda Bohay
28 28. Gundah Gulana
29 29. Dahi ke Hati
30 30. Setan Alas
31 31. Barisan Ayah
32 32. Kelahi
33 33. Taman Gaib
34 34. Antara Fakta Dan Dusta
35 35. Rawat Inap
36 36. Hantu Rumah Sakit
37 37. Kisah Kasih
38 38. Persaingan Ketat
39 39. Balik Kampung
40 40. Gelang Mistis
41 41. Warisan
42 42. Ibu Tiri
43 43. Djiwa Yang Hilang
44 44. Tuan Akar Bahar
45 45. Ningsih dan Aryo
46 46. Cinta Satu Malam
47 47. Berpacu Dalam Cinta
48 48. Sandaran Hati
49 49. Mukjizat Keihklasan
50 50. Canggung
51 51. Bakti Djiwa
52 52. Mie Pelipur
53 53. Nia
54 54. Masa Remaja
55 55. Mendadak Dukun
56 56. Ifrit Muslim
57 57. Gadis Tumbal
58 58. Pawon Balatak
59 59. Kinerja Jantung
60 60. Tuan Turun Tangan
61 61. Anak Asuh
62 62. Azab Allah
63 63. Pesona Pesugihan
64 64. Dahsyatnya Lidah
65 65. Incaran Jin
66 66. Benteng Diri
67 67. Pusaka Kiai
68 68. Alih Sukma
69 69. Penguasa Raga
70 70. Kiprah Jin
71 71. Rukun Pasien
72 72. Pulang Paksa
73 73. Mendadak Jadi Manten
74 74. Malapetaka Bubur
75 75. Sekawan Lara
76 76. Joko Sembung Bawa Golok
77 77. Doa Malam Pertama
78 78. Derita Pengantin Baru
79 79. Bocoran Neraka Surga
80 80. Amarah Dalam Kebahagiaan
81 81. Rumah Darah
82 82. Darah Daging Psikopat
83 83. Beradu Pandang
84 84. Hilang
85 85. Kehampaan
86 86. Remaja Kurang Paham
87 87. Kebahagiaan Akhirat
88 88. Takdir Hidup
89 89. Pelayat Ghaib
90 90. Tujuh Hari Kematian
91 91. Wanita Angkuh Kesayangan Warga
92 92. Ampun Sepuh
93 93. Haruan Tanaka
Episodes

Updated 93 Episodes

1
1. Tegang
2
2. Kuntilanak Lahiran
3
3. Semerah Darah
4
4. Haram Yang Halal
5
5. Bertanya Pada Bapak
6
6. Duduk Peristiwa
7
7. Kicauan Djiwa
8
8. Fiktif Yang Nyata
9
9. Boemi Djiwa
10
10. Interaksi Djiwa
11
11. Kuntilanak Pundung
12
12. Zalina Rumi
13
13. Bayi Ziarah
14
14. Pesugihan Bayi
15
15. Borok Dewasa
16
16. Wali Djiwa
17
17. Maling Rupa
18
18. Mimpi Djiwa
19
19. Simpang Siur
20
20. Mahendra Kesuma
21
21. Kadaluarsa
22
22. Awal Jumpa
23
23. Gadis Manis
24
24. Rupa Cinta
25
25. Trio Tantrum
26
26. Ketupat Rindu
27
27. Janda Bohay
28
28. Gundah Gulana
29
29. Dahi ke Hati
30
30. Setan Alas
31
31. Barisan Ayah
32
32. Kelahi
33
33. Taman Gaib
34
34. Antara Fakta Dan Dusta
35
35. Rawat Inap
36
36. Hantu Rumah Sakit
37
37. Kisah Kasih
38
38. Persaingan Ketat
39
39. Balik Kampung
40
40. Gelang Mistis
41
41. Warisan
42
42. Ibu Tiri
43
43. Djiwa Yang Hilang
44
44. Tuan Akar Bahar
45
45. Ningsih dan Aryo
46
46. Cinta Satu Malam
47
47. Berpacu Dalam Cinta
48
48. Sandaran Hati
49
49. Mukjizat Keihklasan
50
50. Canggung
51
51. Bakti Djiwa
52
52. Mie Pelipur
53
53. Nia
54
54. Masa Remaja
55
55. Mendadak Dukun
56
56. Ifrit Muslim
57
57. Gadis Tumbal
58
58. Pawon Balatak
59
59. Kinerja Jantung
60
60. Tuan Turun Tangan
61
61. Anak Asuh
62
62. Azab Allah
63
63. Pesona Pesugihan
64
64. Dahsyatnya Lidah
65
65. Incaran Jin
66
66. Benteng Diri
67
67. Pusaka Kiai
68
68. Alih Sukma
69
69. Penguasa Raga
70
70. Kiprah Jin
71
71. Rukun Pasien
72
72. Pulang Paksa
73
73. Mendadak Jadi Manten
74
74. Malapetaka Bubur
75
75. Sekawan Lara
76
76. Joko Sembung Bawa Golok
77
77. Doa Malam Pertama
78
78. Derita Pengantin Baru
79
79. Bocoran Neraka Surga
80
80. Amarah Dalam Kebahagiaan
81
81. Rumah Darah
82
82. Darah Daging Psikopat
83
83. Beradu Pandang
84
84. Hilang
85
85. Kehampaan
86
86. Remaja Kurang Paham
87
87. Kebahagiaan Akhirat
88
88. Takdir Hidup
89
89. Pelayat Ghaib
90
90. Tujuh Hari Kematian
91
91. Wanita Angkuh Kesayangan Warga
92
92. Ampun Sepuh
93
93. Haruan Tanaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!