" bunda kenapa yah?," tanya seorang anak kecil yang baru saja bangun tidur.
Putra pun menghampiri seorang anak perempuan yang masih kecil mungkin berusia lima tahun. hanya dua tahun lebih muda dari Abby.
" bunda sedang bobo sayang," ucap Putra kepada seorang anak perempuan.
" Kiran, sini sama ateu saja ya," ucap Aisyah kepada anak perempuan kecil yang bernama Kiran.
anak kecil perempuan yang bernama Kiran itu pun mengangguk dan menghampiri Aisyah.
" bunda tidak apa apa kan ateu," tanya Kiran mencemaskan Aurora..
" tidak apa apa sayang, bunda lagi bobo, kecapean," ucap Aisyah menenangkan Kiran yang sangat mencemaskan Aurora.
Kiran, adalah putri pertama Putra dan mantan istrinya yang bernama Sania,
memang Putra pernah menikah sebelum dengan Aurora, dan mantan istrinya itu sangat baik dan dekat dengan Aurora karena Aurora begitu tulus mencintai putrinya! walaupun mereka sudah bercerai namun hubungan antara Putra dan Sania baik baik saja dan Sania juga sudah menikah lagi.
Putra sengaja membawa Kiran ikut bersamanya ke kampung Aurora karena gadis kecil itu ingin ikut bersama dengan Aurora,
" bagaimana ini umi?," tanya Putra yang begitu cemas melihat bapak, Abby dan Rora yang masih belum juga sadar.
" kita berdoa saja nak, semoga mereka semua selamat," ucap umi Kasih pelan.
Putra pun berdoa dalam hati meminta kepada tuhan agar menyelematkan istri, adik dan juga ayah mertuanya..
tak lama Abby pun sadar dari meditasinya.
" Abby," panggil umi Kasih senang saat melihat Abby membuka mata dan ia merasa lemas ketika sudah masuk kembali ke tubuhnya.
" Abby!! kamu gak apa apa kan nak,," panggil umi kasih cemas melihat putranya lemas seperti itu.
" Abby haus umi," ucap Abby pelan.
" tunggu sebentar, umi ambilkan minum dulu," ucap umi Kasih dan ia pun berlari ke dapur untuk mengambil air.
" ini...minum dulu nak," ucap umi Kasih pelan.
Abby pun meminum air yang di sodorkan uminya itu kepadanya. Abby memperhatikan sosok wiruga kakaknya yang belum masuk ke tubuh kakak nya.
" kenapa kakak belum masuk ke tubuh kakak," tanya Abby kepada kakaknya.
sang kakak pun hanya memperhatikan dirinya ia benar benar bingung harus bagaimana!
berlahan mbah Karsa pun ikut membuka mata dan langsung menghampiri putrinya Aurora.
" masuklah nak," ucap mbah Karsa kepada wiruga Aurora yang malah diam.
" bagaimana caranya pak, Rora tidak mengerti," ucap Rora bingung.
" masuk dan tidur lah! seperti kau akan tidur, berlahan pejamkan mata dan Insyaallah kau akan menyatu kembali nak, kalau tidak ikutilah nalurimu," ucap mbah Karsa lagi.
umi, Putra dan ua Neti terdiam mengerti pasti mbah Karsa atau Abby sedang berbicara dengan Aurora yang baru saja mereka selamatkan!
Aurora pun mengikuti apa yang di katakan, berlahan Aurora pun membaringkan tubuhnya di atas tubuh aslinya, dan benar saja berlahan wiruga itu masuk dan menyatu kembali ke tubuh Aurora seperti apa yang di katakan bapaknya barusan.
" Alhamdulillah," ucap mbah Karsa merasa tenang.
berlahan mata Aurora bergetar terbuka, umi Kasih yang melihatnya pun langsung bersyukur senang.
" Alhamdulillah nak, akhirnya kau siuman juga," ucap umi Kasih ketika melihat Aurora membuka mata.
" umi," panggil Aurora.
Rora merasa bingung melihat semua orang berkumpul memperhatikannya.
" syukurlah sayang," ucap Putra merasa lega melihat istrinya bangun dan langsung memeluk istrinya karena ia merasa cemas.
" syukurlah," ucap Putra lagi.
" Mas," ucap Aurora dan ia membalas memeluk suaminya.
" ada apa? kenapa semua orang terlihat cemas begitu Mas?." tanya Aurora merasa bingung.
" tidak apa apa nak," ucap mbah Karsa yang mengerti keadaan putrinya.
mbah Karsa tahu jika seseorang mengalami seperti itu pasti sesaat orang itu akan lupa ketika ia berada di alam lain saat itu, dan besar kemungkinan mereka pikir itu hanya mimpi.
" kak Rora gak ingat kejadian tadi dan tadi kak Rora berada di mana?," tanya Abby bingung melihat kakaknya yang sama sekali tak mengingat kejadian tadi.
" kejadian tadi, berada di mana," gumam Aurora tak mengerti dan merasa bingung dengan apa yang di bicarakan Abby.
" apa maksudmu by, kakak gak ngerti," ucap Rora semakin bingung saja.
" kakak beneran gak ingat?," tanya Abby lagi.
" yang kakak ingat...! saat kakak melahirkan dan kakak pingsan waktu itu, jadi kakak gak ingat selanjutnya bagaimana?," tanya Aurora mengingat ingat kejadian yang di katakan Abby barusan,
dan ia malah mengingat ketika melahirkan sebelum pingsan saja.
" bunda gak apa apa," tanya Kiran yang mencemaskan Aurora.
" Kiran sayang, sini... kemari," ucap Aurora dan ia pun merentang kan tangannya. Kiran pun menghambur kepelukan Aurora.
" bunda gak apa apa," tanya Kiran lagi.
" Alhamdulillah bunda gak apa apa sayang," ucap Aurora lembut.
" dede bayinya mana bun," tanya Kiran bingung melihat perut bundanya yang tadinya gendut kini sudah kempes,
" Astaghfirullah umi, dimana anak Rora. umi?," tanya Aurora ketika mengingat anak yang baru ia lahirkan.
" anak kita baik baik saja sayang," ucap Putra tersenyum.
ua Neti pun membawa bayi Rora ke pangkuannya, Aurora benar benar terkejut ketika melihat bayinya sangat tampan atau cantik Aurora tak tahu karena ia belum mengetahui jenis kelamin anaknya ini.
" dia sangat tampan, atau cantik, Mas," ucap Aurora bertanya.
" cantik sayang," ucap Putra tersenyum.
Aurora pun tersenyum senang ketika mengetahui jenis kelamin anaknya,
" jadi bayi kita perempuan," ucap Rora senang.
" iya sayang," ucap Putra tersenyum senang.
" cantik," ucap Aurora senang dan ia tersenyum senang ketika melihat bayinya itu.
" dede bayinya memang cantik ya bun," ucap Kiran saat melihat adiknya itu.
" sama kaya Kiran," ucap Aurora tersenyum.
*******
" kenapa kak Rora tidak ingat kejadian tadi pak?," tanya Abby bingung setelah beberapa jam.
Aurora dan Kiran kembali istirahat dan ia sedang tertidur tapi tidak dengan mbah Karsa dan keluarga yang lainnya, karena ia harus siap siaga untuk menjaga putri dan cucunya itu, sebelum empat puluh hari mbah Karsa pasti akan menjaga putri dan cucunya dari gangguan gangguan mahluk tak kasat mata yang suka mengganggu ibu dan anak ketika baru melahirkan!
karena di desa itu biasanya jika yang baru saja melahirkan sangat wangi dan itu bisa mengundang mahluk mahluk halus lainnya. apa lagi yang melahirkan adalah seorang putri sang ratu..
" memang seperti itu, jika kita menyelamatkan seseorang yang di sekap atau di tangkap mahkluk halus seperti itu, setelah di selamatkan mereka akan melupakan apa yang terjadi di alam sana," jelas mbah Karsa kepada Abby yang penasaran.
" ah begitu," ucap Abby sedikit mengerti, walau mbah Karsa tahu jika Abby pasti tidak mengerti.
" oh iya pak, Abby boleh tanya?," tanya Abby pelan.
" silahkan nak," jawab mbah Karsa pelan.
" kata Fatih, kak Rora putri sang ratu Sekar Langit. apa benar yang Fatih Jaya Rasa itu katakan pak?," tanya Abby penasaran.
" benar," jawab mbah Karsa jujur.
" kalo kak Rora benar putri sang ratu, tapi kenapa kak Rora tidak mempunyai kemampuan seperti Abby dan bapak?" tanya Abby yang benar benar penasaran dengan asal usul Rora kakak nya.
" bapak juga bingung nak, kenapa kakak mu itu tak memiliki kemampuan seperti bapak, tapi...bapak tahu kakak mu itu bisa merasakan saja, tak bisa melihat," kata mbah karsa.
" kalo itu Abby juga tahu pak," ucap Abby pelan.
mbah Karsa juga bingung kenapa Aurora tak punya kemampuan seperti dirinya. yang Rora miliki hanya indra perasa saja, bahkan Rora tak bisa melihat mereka seperti yang mbah Karsa bisa,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments