anak anak benar benar sangat senang ketika melakukan kegiatan mandi seperti ini, bukan hanya anak perempuan saja anak laki laki yang berusia tujuh tahun kebawah pun ikut mandi juga bahkan Kiran putri Aurora sendiri pun ikut ikutan juga, ia benar benar sangat senang ketika ikut mandi di sana.
setelah selesai mandi Aurora pun di dandani dan di suruh bercermin di sana.
semua itu ia lakukan karena perkataan ua nya itu, entahlah Aurora sendiri tidak tahu kenapa ia harus melakukan itu,
" nah sudah selesai.. nanti giliran dede bayinya," ucap ua Neti kepada Aurora.
" Aura di mandiin di sini juga ua?," tanya Aurora penasaran.
" gak usah... neng Aura mandinya di kamar mandi saja di rumah," ucap ua Neti lagi.
Aurora pun mengangguk...
" ya sudah anak anak sudah selesai kan, ayo...semuanya pada pulang juga," kata ua Neti kepada anak anak yang selesai mandi dan untuk anak perempuan mereka ikutan berdandan juga.
" baik mbah," ucap serempak anak anak itu dan satu persatu kembali ke rumah masing masing karena rumah mereka tidak jauh dari rumah umi Kasih juga.
*******
kini giliran Aura di mandikan dan di pakaikan baju yang baru oleh ua Neti.
" nah... Alhamdulillah sudah selesai," ucap ua Neti ketika sudah selesai mengerjakan semua tugas nya.
" susui dulu neng, kasihan dari tadi neng Aura nya sepertinya kelaparan," ucap ua Neti tersenyum melihat Aura yang terus membuka mulut kecilnya.
" sepertinya begitu ua," ucap Aurora ikut tersenyum juga.
" ya sudah susui sana, biar ini umi beresin ,"ucap umi Kasih pelan ketika melihat Aurora mau merapikan bekas perlengkapan Aura tadi.
Aurora pun mengangguk dan membawa Aura kedalam.
" ua lulurannya masih ada kan?," tanya Aisyah.
" masih ada, tuh di kamar mandi," ucap ua Neti pelan.
Aisyah pun mengangguk dan berniat ikut mandi juga, Aisyah tak ikut mandi di sungai karena terlalu terbuka menurut nya, ya walaupun tertutup tapi Aisyah masih tak berani mandi di sana.
" umi... kok banyak anak anak sih di luar," kata Abby kepada uminya ketika berada di ruang tamu.
" iya ya... ada apa ya," ucap umi Kasih yang ikut penasaran juga.
umi Kasih pun keluar dan bertanya maksud kedatangan anak anak kecil itu.
" loh.... ada apa nak rame rame begini?," tanya umi Kasih pelan.
" kata teh Rora, setelah mandi kami di suruh ke sini umi," ucap salah satu anak anak.
umi Kasih tersenyum ketika mendengar penjelasan salah satu anak anak di sana.
" ya sudah tunggu sebentar ya, teh Rora nya lagi menyusui dedenya dulu." ucap umi Kasih kembali lagi ke dalam.
" wah gak sabar banget ya... pasti teh Rora mau bagiin uang," ucap salah satu anak kecil kepada temannya.
" iya... teh Rora nya lama ya," sahut salah satu anak di sana.
" tunggu atuh, kan kata umi teh Rora nya lagi nyusui dedenya dulu," ucap salah satu anak lagi.
" gak sabar banget," ucap salah satu anak lagi yang benar benar senang.
" eh nanti berebut uangnya yang bener ya, jangan dorong dorong," ucap salah satu anak itu lagi.
anak anak di desa ini benar benar sangat senang ketika ada yang mengadakan yang seperti ini. biasanya di desa itu jarang sekali ada yang melakukan hal seperti ini kebanyakan hanya orang yang mampu saja yang bisa mengadakan hal hal seperti ini, ya walaupun sedikit ketika yang membagikan uang, dan banyak anak anak yang tak kebagian namun walaupun seperti itu anak anak sangat senang, menang atau tidaknya itu tergantung kepintaran anak-anak ketika berebutan nanti dan pastinya anak anak sangat senang ketika mendengar apa yang Aurora katakan tadi dan sangat antusias menunggu.
" sudah ada ya umi, anak anak?" tanya Aurora ketika mendengar kegaduhan di luar.
" iya... mereka antusias sekali neng" ucap umi Kasih tersenyum.
tak lama terdengar suara mobil mendekat...
" kayanya itu mas Putra deh umi," ucap Aurora senang.
" sepertinya begitu," ucap umi Kasih pelan.
" sudah selesai menyusuinya kan, sudah sana neng temui nak Putra dulu," kata umi pelan.
" sudah umi, sepertinya Aura kekenyangan," ucap Aurora tersenyum.
" iya...makin gembul aja ni cucu umi," kata umi Kasih tersenyum melihat Aura yang tertidur.
" iya umi... Rora ke luar dulu," ucap Aurora lagi.
" ya sudah siniin Auranya," kata umi Kasih lagi.
Aurora pun menyerahkan Aura kepada umi Kasih dan mengambil tas milik nya, ia pun berjalan ke luar dan di sambut anak anak..
" horeee teh Rora nya udah selesai," teriak anak anak kesenangan.
" tunggu sebentar ya," ucap Aurora dan ia menghampiri suaminya yang baru saja turun dari mobil.
" wiih mobilnya bagus ya," bisik salah satu anak kecil kepada temannya.
anak kecil yang lain hanya pada mengangguk saja.
" Asalamualaikum," ucap Putra lembut dan langsung memeluk istrinya itu.
" Walaikumsalam," ucap Rora lembut dan membalas pelukan suaminya.
" Mas kangen banget," ucap Putra lembut dan mencium pipi Aurora, jika tidak ada anak anak sudah pasti Putra sudah mencium bibir Aurora yang memang menggoda.
" Rora juga," ucap Aurora tersenyum lembut.
" mas bawa kan pesenan Rora," tanya Aurora pelan.
" maksudmu yang itu, mungkin siang sayang datangnya," ucap Putra yang salah mengartikan maksud pertanyaan Aurora.
" bukan yang itu mas," kata Aurora pelan.
" yang buat anak anak," ucap Aurora lagi.
" ooh yang itu, ada di dalam mobil sayang," ucap Putra tersenyum.
" mas mana mungkin lupa," ucap Putra tersenyum lembut.
" terimakasih," ucap Aurora tersenyum sayang.
" Abby, Ais... bantu kakak," panggil Aurora kepada kedua adiknya yang melihat di luar..
Abby dan Aisyah pun menghampiri Aurora.
" bantu apa kak," tanya Abby bingung .
" tolong bagikan ini sama anak anak dan para tetangga ya," kata Aurora ketika membuka pintu mobil.
Abby dan Aisyah terkejut ketika melihat buah dan makanan yang berada di dalam mobil sangat banyak..
" umi... umi yang bagikan ini ya," ucap Aurora memberikan segepok uang pecahan lima puluh ribu.
umi Kasih benar benar terkejut melihat uang sebanyak itu ia hanya mengangguk anggukkan kepalanya saja.
" nah anak anak, karena kalo berebut pasti kan bakalan ada yang gak kebahagiaan, bagaimana kalo kalian berjajar dan biar umi Kasih yang bagikan," ucap Aurora memberi saran.
seketika anak anak kegirangan karena semuanya akan kebagian..
" horeeeee," teriak anak anak kesenengan..
" sini sayang," ucap Aurora kepada Aura putrinya dan mengambilnya dari gendongan umi yang masih terkejut.
" ayo mas pasti mas cape kan," kata Aurora lagi.
" iya sayang," ucap Putra tersenyum melihat keterkejutan mertua dan adik adik iparnya.
" bagikan ya rata ya by," ucap Putra sebelum masuk.
Abby dan Aisyah hanya saling pandang bingung.
" ya Allah kak Ais, Abby gak salah lihat kan," kata Abby yang masih terkejut melihat makanan yang begitu banyak.
" kayanya kita memang gak salah lihat by," jawab Ais yang sama terkejutnya.
" Masyallah, umi," ucap Aisyah benar benar terkejut.
" kak Rora gak sayang, ini umi," tanya Abby bingung.
" sudah... dengarkan apa kata kakakmu, bagikan semua itu," ucap umi Kasih tersenyum melihat putri dan menantunya sudah sukses seperti ini.
( syukur Alhamdulillah,) batin umi Kasih senang.
umi Kasih, Abby dan Aisyah pun membagikan semua yang ada di dalam mobil kepada anak anak dan para tetangga dan Alhamdulillahnya semua kebagian dan masih ada sisanya juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments