" lalu... apa yang terjadi pak?," tanya Abby yang semakin penasaran dengan cerita bapaknya itu.
" Sekar marah dan melampiaskan kemarahannya kepada ibumu, Sekar pun menculik ibumu dan mengurungnya di ke kerajaan Pasundan," kata mbah Karsa lagi.
" pada saat itu bapak benar benar tidak tahu jika Sekar telah menjelma menjadi ibumu, dan akhirnya kami berdua...." ucap mbah Karsa tak bisa menjelaskan lebih rinci lagi karena ada Abby yang masih kecil dan di jelaskan bagaimana pun Abby tak akan mengerti.
Putra mengerti apa yang bapak dan Sekar itu lakukan dan ia pun mengalihkan pembicaraan itu agar Abby semakin tak mengerti lagi.
" lalu darimana bapak tahu jika Sekar itu bukan umi," tanya Putra penasaran.
" memang salah bapak sendiri karena bapak tak begitu memperhatikan sikap umi yang berbeda saat itu, hingga beberapa hari bapak dan Sekar bersama, karena bapak pikir umi adalah umi padahal yang bersama bapak itu Sekar bukan umi, dan ketika Sekar mengakuinya karena bapak terus memojokannya akhirnya Sekar pun mengakui jika dia bukan umi, bapak benar benar syok karena selama ini dia melayani bapak seperti seorang isteri karena bapak pikir dia umi, istri bapak," ucap mbah Karsa lirih ia merasa benar benar sedih ketika mengingat kejadian itu dan mbah Karsa merasa sudah mengkhianati istrinya.
" dan ketika Sekar mengatakan jika dia bukan umi, bapak pun dengan berlahan meminta kepada Sekar agar memberitahu dimana dia menyembunyikan umi," kata mbah Karsa lagi.
" dan untungnya Sekar pun mengerti bagaimana bapak yang begitu mencintai ibumu itu, dengan berat hati Sekar pun memberi tahu bapak di mana Sekar menyembunyikan ibumu. bahkan bapak sendiri yang menjemput ibumu ke sana," ucap mbah Karsa lagi.
" pada saat itu Sekar tak percaya jika bapak mau menjemput umi langsung ke alam yang berbeda, dan Sekar tahu jika seorang manusia pergi ke alamnya dan masuk ke sana masih hidup nyawa bapak dalam masalah, bapak saat itu tak perduli karena bapak begitu mencemaskan umi, karena umi di sana beberapa hari," ucap mbah Karsa lagi.
" Sekar yang melihat pengorbanan bapak yang begitu besar terhadap umi, ia pun akhirnya mengerti jika di dalam hati bapak sudah bukan lagi namanya, karena Sekar tak mau melihat bapak dalam masalah akhirnya Sekar pun mengeluarkan bapak dan ibumu dari istana Pasundan itu tanpa perlu bapak menjemput ibumu," jelas mbah Karsa lagi.
" setelah beberapa bulan, Sekar sudah tak lagi mengganggu bapak dan juga umi," ucap mbah Karsa lagi.
" namun ketika Fatih Jaya Rasa datang dan mengatakan jika Sekar tengah mengandung anak bapak, bapak benar benar syok mendengarnya, bapak benar benar tak percaya jika jin bisa mengandung anak manusia, namun Fatih mengatakan jika itu bisa terjadi jika memang Allah menghendaki, bahkan Fatih mengatakan kepada bapak jika Sekar sendiri tak mau bapak tahu jika Sekar tengah mengandung anak bapak dan Fatih mengatakan kepada bapak secara diam diam." kata mbah Karsa lagi.
" karena bapak merasa benar benar penasaran bapak pun menemuinya dan menanyakan langsung kepadanya, dan benar saja ketika bapak menemuinya Sekar tengah mengandung. pertama Sekar memang tak mengaku jika anak yang ia kadung bukan anak bapak! dan ia tetap kekeh jika anak yang ia kadung bukan anak bapak," kata mbah Karsa lagi.
" namun ketika anak itu lahir, barulah Sekar mengakuinya jika anak yang ia kandung adalah anak bapak. pertama bapak sama sekali tak mempercayainya, namun Sekar berani bersumpah jika anak itu adalah anak bapak dan Sekar pun memberikan anak itu kepada bapak agar bapak rawat dan besarkan karena tak mungkin Sekar merawat atau pun membesarkan anak manusia di alamnya ini. pada akhirnya Sekar pun memohon untuk merawat anaknya itu karena Sekar tak mau jika anaknya di rawat di dunianya anak itu pasti berlahan akan mati dan bapak setuju untuk menjaga dan merawatnya karena bapak benar benar ingin sekali memiliki seorang anak," jelas mbah Karsa lagi.
" dan ketika bapak membawanya kepada umi, umi langsung jatuh cinta kepada anak itu, dan langsung menamainya Aurora," jelas mbah Karsa lagi.
" apa umi tidak tahu asal usul kakak pak," tanya Abby.
" tidak, bapak memberi tahu jika bapak menemukan Rora di panti asuhan dan langsung membawanya pulang," ucap mbah Karsa lagi.
" biarlah ini menjadi dosa bapak saja, bapak tidak mau membawa bawa umi kedalam dosa ini," ucap mbah Karsa lagi.
" apa pun asal usul kak Rora, Abby tetap menyayanginya pak," ucap Abby pelan.
" Putra pun seperti itu pak, Putra juga begitu mencintai Rora, Putra tak perduli asal usul Rora seperti apa yang jelas jika Rora sudah bersama Putra berarti Rora sudah menjadi bagian hidup Putra," ucap Putra tulus.
" terimakasih nak, bapak minta tolong bahagiakan selalu putri bapak itu," kata mbah Karsa lagi.
" itu pasti pak, tanpa bapak bilang pun, Putra akan selalu membahagiakan Rora karena sekarang Rora adalah hidup Putra," kata Putra dengan tulus
" syukurlah....ah iya...! apa nak Putra sudah menemukan nama yang cocok untuk putri kecil kita?," tanya mbah Karsa lagi.
" sebenarnya sudah ada pak, cuma Putra sama Rora belum manteng memilih nama ini," ucap Putra lagi.
" memang nama apa yang sudah di siapkan itu?," tanya mbah Karsa penasaran.
" sebenarnya nama yang kami siapkan ada tiga pak, yang pertama Claudia, yang ke dua Cantika, dan yang ke tiga Aura,," kata Putra menyebut nama nama yang ia dan Rora pilih.
" dan nama kepanjangannya 'Putri Jelita'." tambah Putra lagi.
" nama Aura sangat cocok," ucap mbah Karsa pelan.
" benarkah, Putra juga sangat menyukai nama itu pak," kata Putra pelan.
" bagus itu kak , jadi namanya, Aura Putri Jelita," ucap Abby yang suka juga dengan nama itu.
" benarkah, apa menurutmu nama itu sangat bagus" kata Putra tersenyum.
" beneran kak nama Aura sangat cocok," kata Abby pelan.
" benar nak, nama itu sangat cocok," kata mbah Karsa lagi,
" baiklah... nanti Putra bicarakan lagi dengan Rora pak," ucap Putra lagi.
tak lama datanglah Fatih Jaya Rasa dan memberi salam.
" Assalamualaikum," sapa Fatih ketika baru saja datang.
" Walaikumsalam," jawab mbah Karsa dan Abby hampir bersamaan.
Putra yang mendengar mbah Karsa dan Abby mengucapkan salam pun ikut mengucapkannya juga dalam hati.
" maafkan saya yang mengganggu obrolan mbah, mas Putra dan nak Abby," ucap Fatih Jaya Rasa lagi.
" tidak apa apa, ada apa Fatih kemari," tanya mbah Karsa langsung saja.
" maaf mbah.. mbah di panggil oleh ratu Sekar Langit," kata Fatih itu lagi.
" hmmm baiklah nanti saya akan ke sana," kata mbah Karsa merasa bingung karena baru kali ini ratu Sekar Langit memanggilnya secara langsung.
" sandika mbah, kalo begitu saya permisi, Wassalamu'alaikum," ucap Fatih Jaya Rasa sebelum menghilang lagi.
" Walaikumsalam," ucap mbah dan Abby hampir bersamaan lagi.
" ini sudah malam, kalian istirahat saja dulu, biar bapak di sini yang menjaga," kata mbah Karsa lagi.
Abby pun mengangguk karena memang ia merasa mengantuk.
" Abby tidur dulu ya pak, kak," kata Abby sebelum beranjak ke kamarnya.
Putra dan mbah Karsa pun mengangguk angguk saja.
" Putra di sini saja ya pak, Putra tidurannya di sini saja," kata Putra lagi.
" baiklah nak, silahkan," ucap mbah Karsa yang bersila dan memejamkan mata,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments