mbah Karsa melawan dedemit yang sedari tadi mengincar cucunya.
" hati hati mbah," ucap salah satu anak buah mbah Karsa.
" Astaghfirullah," ucap mbah Karsa terkejut ketika mahluk tinggi besar menyerangnya.
mbah Karsa membaca bismillah dan langsung melawan mahluk tinggi besar itu dengan ajian yang ia miliki.
" Bismillahirrahmanirrahim, Allah hu akbar," ucap mbah Karsa dan menyapukan tangannya ke arah mahluk tinggi besar itu,
mahluk tinggi besar itu terpental karena ajian yang di bacakan mbah Karsa sangat tinggi
" uuhuk..." mahluk tinggi besar itu terbatuk dan mengeluarkan darah hitam.
anak buah mbah Karsa melawan dedemit yang lainnya ternyata begitu banyak dedemit yang berupa rupa jenis mengelilingi rumah mbah Karsa.
" hahhahahah... cucumu memang selamat untuk saat ini, tapi tidak dengan putri mu, putrimu berada di tangan ku!," ucap mahluk tinggi besar itu sebelum menghilang.
" Astaghfirullah, Rora," ucap mbah Karsa lemas karena ia terlalu banyak mengeluarkan tenaga dalam untuk melawan sosok bertubuh besar itu tadi.
" bapak," teriak seseorang ketika melihat mbah Karsa lemas di depan rumah
" nak Ibra," ucap mbah Karsa yang mengenal seseorang itu.
" bapak ngapain di sini," tanya Ibrahim yang biasa di sebut Ibra.
Ibra benar benar bingung melihat mertuanya lemas di depan rumah.
benar... Ibrahim adalah menantu mbah Karsa, yaitu suami dari Aisyah... dan Ibrahim ini adalah seorang santri yang baru lulus dari pesantren yang sama seperti Aisyah.
ketika mereka berdua lulus dari pesantren Aisyah dan Ibrahim melangsungkan pernikahan,
" bapak harus selamatkan Rora nak Ibra," ucap mbah Karsa lemas dan mencoba berdiri namun kembali tubuhnya itu jatuh lagi.
" kak Rora!, memangnya kak Rora kemana, bukannya kak Rora berada di dalam," ucap Ibra lagi.
" benar, hanya saja wiruganya di bawa sosok mahluk bertubuh besar nak," ucap mbah Karsa lagi.
" Astaghfirullah," ucap Ibra terkejut.
memang Ibrahim tahu betul bagaimana keluarga istrinya ini seperti apa, Ibra juga tahu betul apa profesi mertuanya ini! pertama kali kenal dengan Aisyah ia sama sekali tak pernah percaya jika hantu atau sejenis lainnya ada, ia juga sedikit tak percaya ketika melihat mbah Karsa melakukan ritual ritual seperti itu. namun setelah ia bisa melihat karena mbah Karsa yang membuka mata batinnya akhirnya Ibra pun percaya jika di dunia bukan hanya manusia saja yang menempati.
" apa yang bisa Ibra bantu, pak," ucap Ibrahim ingin membantu mertuanya.
" bawa bapak masuk dulu nak," ucap mbah Karsa pelan.
Ibrahim pun membawa mbah Karsa masuk kedalam.
******
Di Kamar Aurora...
" tarik napas neng.. nah gitu.. ayo.. tahan, iya bagus begitu," ucap ua Neti menuntun Aurora untuk mengeluarkan bayinya.
" ah iya begitu, usahakan lidah nya jangan di gigit, satukan giginya, ya begitu, nah...begitu, ya terus!," ucap ua Neti kepada Aurora.
" aah...eeennng..." teriak Aurora mengejan dan Alhamdulillah bayinya keluar juga.
oekk...
oekk...
oekk..
tangis bayi itu terdengar kencang.
" Alhamdulillah neng bayinya keluar juga," ucap ua Neti ikut senang.
" syukurlah," ucap Aurora senang namun dengan nada yang sangat lemah karena kehabisan tenaga.
ibu Aurora pun langsung menghampiri Aurora dan tersenyum senang melihat bayinya sudah lahir.
" Alhamdulillah neng, bayinya lahir juga!," ucap ibu Aurora senang,
" iya umi...! syukur Alhamdulillah," ucap Putra yang ikut senang dan langsung menenangkan Istrinya.
" selamat sayang," ucap Putra senang.
" perempuan, laki laki, ceu," tanya ibu Aurora penasaran apa jenis kelamin cucunya itu
" perempuan, Sih," ucap ua Neti ikut senang dan memanggil nama ibu Aurora yang bernama Kasih.
" Alhamdulillah," ucap sang ibu Aurora yang bernama Kasih itu senang.
Aurora semakin merasa aneh ketika tubuhnya kaku dan tak bisa di gerakan.
" Mas tubuhku kenapa! kok gak bisa bergerak, rasanya aneh sekali!," gumam Aurora semakin lemah.
" ada apa sayang?," tanya Putra aneh.
" iya ada apa Rora," tanya umi Kasih ikut cemas juga.
" entahlah umi, mas. rasanya... perasaan ku aneh mas, umi, rasanya penglihatanku berputar mas, seperti.... seperti....,"ucap Aurora semakin lemah dan tak sadarkan diri.
" Ra, bangun Ra.. Aurora," panggil Putra cemas.
" ua, umi bagaimana ini?," tanya Putra.
" ua saja bingung ini jang, neng bangun neng," ucap ua Neti yang ikut panik
" Aurora, Aurora , ya allah kenapa ini," panggil umi Kasih ikut cemas.
" bagaimana ini umi?," tanya putra cemas.
" umi juga tidak tahu! coba kamu panggil bapak nak," ucap umi kasih cemas.
Putra pun keluar dari dalam kamar dan mencari mbah Karsa.
" ada apa kak, Ais dengar bayinya sudah keluar syukur Alhamdulillah," tanya Aisyah penasaran karena melihat kakak iparnya cemas seperti itu.
" bayinya memang sudah keluar! tapi Rora Ais, Rora pingsan," ucap Putra cemas.
" apa, Astaghfirullah," ucap Aisyah ikut cemas.
" di mana bapak Ais?," tanya Putra cemas.
" bapak lagi di luar kak," ucap Aisyah pelan.
Putra pun mau menghampiri mbah Karsa namun di hadang oleh Aisyah.
" jangan keluar kak," ucap Aisyah pelan.
" tapi Ais... Rora bagaimana, Rora pingsan, kakak harus menemui bapak," ucap Putra yang begitu mencemaskan istrinya.
" kak Putra tenang saja, insyaallah kak Rora pasti baik baik saja," ucap Aisyah menenangkan kakak iparnya ini.
" kak Putra tunggu bapak di sini saja, Ais mau masuk kedalam dulu, mau lihat kak Rora," kata Aisyah lagi.
Putra pun mengangguk angguk saja.
Aisyah pun menghampiri kakaknya yang tak sadarkan diri itu.
" umi, bagaimana kalo Ais bacakan surat surat al Qur'an, untuk kak Rora," kata Aisyah memberi saran.
" iya Ais!, kamu bacakan surat surat al Qur'an saja nak, siapa tahu kakakmu siuman," ucap ibu Aurora dan Aisyah pun membaca bacaan Alquran yang ia bisa di depan kakaknya itu.
Putra mundar mandir di ruangan rumah ia benar benar cemas dengan keadaan istrinya itu, Abby yang baru sadar pun langsung berbicara kepada kakak iparnya itu.
" berhenti mundar mandir atuh kak, pusing Abby lihatnya," ucap Abby pelan.
Putra pun menghampiri Abby yang tengah duduk di dekat pintu.
" kamu ngapain duduk di sini?," tanya putra aneh melihat Abby yang duduk di dekat pintu
" tadi, Abby habis keluar kak," ucap Abby asal.
" kakak kenapa mundar mandir saja dari tadi?," tanya Abby lagi.
Putra bingung dengan jawaban Abby yang mengatakan jika baru keluar padahal Putra lihat dari tadi Abby hanya duduk di sana sambil memejamkan matanya.
" bagaimana kakak gak mundar mandir seperti ini by, kakak mu tidak sadarkan diri," ucap Putra kepada adik iparnya yang sudah ia anggap adiknya sendiri.
" tentu saja kak Rora gak sadar, orang dia di bawa tuh sama mahluk bertubuh besar ke arah sana," ucap Abby asal dan menunjuk ke arah luar.
Putra yang mendengar Abby berbicara seperti itu pun langsung terkejut dan lebih mendekat kepada Abby.
" Abby jangan bercanda, kakak lihat kak Rora masih berada di sana tengah pingsan," ucap Putra lagi.
" ya iya atuh kak! kan yang di bawa sama mahluk besar itu hanya wiruganya saja, tentu saja tubuh kak Rora nya tetap ada di sini," jelas Abby lagi.
Putra sangat tahu jika adik iparnya ini sama dengan istrinya yaitu bisa melihat hal hal ghaib dan mistis di luar nalar seperti itu.
" kakak mau kemana," tanya Abby ketika melihat Putra mau keluar.
" kakak mau keluar," ucap Putra cemas.
" jangan keluar kak," kata Abby pelan.
" kenapa!, kakak mau berbicara sama bapak by, jika memang yang tadi kamu katakan itu benar, kakak harus langsung bilang sama bapak, kan," kata Putra pelan.
" tapi.... bapak sedang bertarung di luar kak," kata Abby lagi.
" apa, bertarung," ucap Putra merasa aneh.
" iya kak, bapak lagi bertarung sama mahluk tak kasat mata kak yang mengganggu kak Rora melahirkan, kata bapak. jangan keluar dulu," kata Abby lagi.
" lalu... bagaimana dengan ka Rora by," ucap Putra cemas.
tak lama pintu rumah depan pun terbuka tampaklah mbah Karsa sedang di tuntun oleh Ibra adik iparnya.
" Ibra... ada apa sama bapak," tanya Putra kepada adik iparnya ini.
" gak tahu kak, tadi Ibra setelah pulang dari masjid menemukan bapak lemah di depan rumah," ucap Ibra pelan.
" tapi tadi kata bapak, kita harus menolong ka Rora, memangnya kak Rora sekarang ada di mana," ucap Ibra lagi.
" Rora ada di kamar, Bra, cuma kak Rora pingsan." ucap Putra pelan
" Astaghfirullah," ucap Ibra ikut cemas
" benar.." ucap mbah Karsa lemah.
" by, tolong ambilkan air untuk bapak," ucap mbah Karsa kepada Abby.
Abby pun dengan menurut mengambilkan air untuk bapaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments