Ratu Sekar Langit menangis ketika mendengar putrinya memanggil ibunda kepadanya, karena baru kali ini ia bisa mendengar putrinya memanggil ibunda kepadanya karena selama ini ia benar benar berusaha mendengar putrinya itu memanggil ibunda kepadanya namun tak pernah terjadi karena ia pernah berjanji kepada Kasih untuk tak pernah muncul atau menemui putrinya ini.
" kau sudah tahu dari mana asal usulmu nak," ucap ratu Sekar Langit pelan.
Aurora pun mengangguk membenarkan apa yang di katakan ibundanya itu.
" bapak sudah menjelaskan semua kepada Rora. jika kau adalah ibundaku," ucap Aurora pelan.
" lalu...! apa kau menerima semua kenyataan ini nak?," tanya ratu Sekar Langit lagi,
ratu Sekar Langit tahu manusia mana yang bisa menerima semua kenyataan pahit ini.
" tentu saja tidak," ucap Aurora jujur.
Ratu Sekar Langit hanya tersenyum mendengar jawaban Aurora yang jujur karena ia mengerti perasaan Aurora seperti apa saat ini.
" pertama saat mendengar bapak mengatakan jika Rora bukan putri umi, Rora benar benar tak bisa menerima semua itu," kata Aurora pelan.
" ibunda mengerti," ucap ratu Sekar Langit pelan dan ia memegang tangan Aurora dengan lembut.
" saat ini pasti kau bertanya tanya kenapa semua ini bisa terjadi," ucap ratu Sekar Langit lagi.
" jika boleh jujur, Rora masih belum percaya dan belum bisa menerima semua ini, dan dalam hati Rora bertanya tanya, bagaimana bisa seorang manusia biasa seperti Rora bisa di lahirkan sosok seperti ibunda," ucap Aurora pelan dan untuk pertama kalinya ia melihat wajah dan mata ibundanya, dan jika di lihat lihat lagi mata ibundanya itu sangat mirip dengan dirinya.
" ibunda tahu, pasti kau bertanya tanya dan tak percaya namun kau pasti percaya adanya kuasa dan takdir Tuhan bukan," ucap ibunda lagi dan dengan nada sangat lembut dan itu yang membuat Aurora merasa nyaman jika berada di dekat ibundanya ini.
Aurora pun mengangguk.
" itulah kuasa dan takdir tuhan, nak. ibunda bisa apa! jika boleh jujur ibunda sendiri masih tak percaya ternyata kau memang benar benar putri ibunda yang pernah ibunda lahirkan," ucap ratu Sekar Langit lagi dan ia memegang pipi Aurora dengan lembut.
" jika boleh tahu, kenapa ibunda meminta bapak untuk merawat Rora, kenapa bukan ibunda saja yang merawat Rora saat itu?," tanya Rora penasaran.
" kau pasti penasaran dengan semua itu, benar bukan?," tanya ratu Sekar Langit pelan, Aurora hanya mengangguk.
" ibunda akan menjelaskan semuanya dengan berlahan lahan," ucap ratu Sekar Langit lagi.
" ketika ibunda tahu jika ibunda mengandung mu ibunda pikir, ibunda bisa menjaga dan merawat mu di dunia ibunda karena ibunda pikir kau akan sama seperti ibunda dan ibunda sama sekali tak mengatakan kepada bapakmu tentang kehamilan yang ibunda alami dan bahkan ibunda mengatakan jika anak yang ibunda kandung bukan lah anaknya karena ibunda pikir ibunda bisa merawat mu di sini tanpa harus mengganggu kehidupan bapak dan umi mu lagi. namun ternyata pikiran ibunda salah ketika kau lahir.. Ibunda sama sekali tak bisa melindungi dan menjagamu di sini. ibunda sendiri tidak mengerti kenapa bisa ibunda melahirkan seorang anak manusia... untuk karena itu ibunda tidak bisa merawatmu di dunia ibunda karena kau bisa mati berlahan lahan di sini. karena ibunda tak mau melihatmu seperti itu ibunda terpaksa mengatakan semua kepada bapakmu dan memintanya untuk menjaga dan merawat mu di dunianya! hanya itu yang bisa ibunda lakukan untuk terus bisa melihatmu sehat dan selamat," ucap ratu Sekar langit pelan.
Aurora yang mendengar cerita dari ibundanya berlahan mengerti bagaimana kejadian saat ia di lahirkan.
" setelah usiamu lima tahun. ibunda pernah menemui mu karena ibunda benar benar sangat merindukanmu namun Kasih mengetahuinya dan ia sangat marah ketika ibunda mengatakan jika kau putri ibunda. namun ia malah mengatakan kepada ibunda jika ia tak akan pernah mengembalikan mu kepada Ibunda meski ia tahu jika kau adalah anak ibunda! ibunda tahu ibunda sangat egois karena mengatakan kepada kasih untuk menyerahkan mu kepada ibunda namun Kasih tak mau menyerahkan kau kepada ibunda dan ketika ibunda melihat kasih sayang kasih kepadamu begitu besar ibunda pun merelakan mu untuk terus di jaga dan di rawat Kasih yang penting ibunda akan selalu melindungi mu di mana pun kau berada," ucap ratu Sekar langit lagi.
Aurora tersenyum mendengar ibundanya mengatakan jika umi memang benar benar menyayanginya.
" umi memang benar benar mencintai Rora, ibunda, walau umi tahu jika Rora bukan putrinya," ucap Aurora tersenyum.
" ibunda tahu nak," ucap ratu Sekar Langit pelan dan ikut tersenyum.
" maafkan ibunda nak, ibunda tak pernah memberi mu kasih sayang seperti apa yang di berikan umi Kasih kepadamu," ucap ratu Sekar Langit lagi.
" itu tidak benar, ibunda," ucap Aurora dan ia memegang tangan ibundanya itu dengan lembut.
" jika bukan ibunda yang selalu menjaga dan melindungi Rora, mungkin Rora tak akan pernah hidup seperti ini," ucap Aurora,
Ia tahu jika ibundanya ini selalu menjaga dan melindunginya.
" justru Aurora berterimakasih kepada ibunda, karena ibunda sudah melahirkan Rora dan selalu melindungi Rora," ucap Aurora lagi.
" kalau itu memang sudah tugas ibunda untuk menjagamu nak," ucap ratu Sekar Langit pelan dan berlahan ibundanya itu meneteskan air mata bahagia
" kenapa ibunda menangis?" tanya Aurora aneh.
" ibunda benar benar sangat senang, ketika kau memanggil ibunda kepadaku, dan bisa menerima ibunda yang sosok seperti ini," jelas ratu Sekar Langit lembut.
" ibunda...apa pun sosok ibunda seperti apa, Rora pasti akan menerima orang tua yang sudah melahirkan Rora, Rora benar benar sangat mencintai ibunda dan juga umi," ucap Aurora.
" terimakasih nak," ucap ratu Sekar Langit dan ia memeluk putrinya ini.
" ibunda, apa boleh aku bertanya?," tanya Aurora setelah beberapa menit kemudian setelah mereka melepas rindu.
" tentu saja," ucap ratu Sekar Langit lembut.
" kata bapak, putri Rora akan seperti bapak dan juga Abby, apakah itu benar ibunda?," tanya Aurora penasaran.
" maksudmu, Aura," ucap ratu Sekar Langit pelan.
" ibunda tahu juga nama itu?," tanya balik Aurora.
" ibunda tahu, dari bapakmu, dan ibunda juga sangat menyukai nama ini," ucap ratu Sekar Langit lagi.
" sepertinya Rora memang harus memberikan nama itu untuknya," ucap Aurora tersenyum.
ibunda pun ikut tersenyum ketika melihat Aurora tersenyum.
" memang benar, Aura akan sama seperti Karsa dan juga Abby adikmu," ucap ratu Sekar Langit.
" bahkan kemampuan Aura akan jauh lebih hebat dari mereka berdua jika Aurora sudah di sempurnakan, karena Aura memiliki darah yang sama dengan ibunda," jelas ratu Sekar Langit lagi.
" darah yang sama dengan ibunda?," tanya Aurora tak mengerti, dan ratu Sekar Langit mengangguk anggukkan kepalanya.
" seharusnya darah yang di miliki Aura itu mengalir kepadamu, namun tuhan memilih Aura untuk menerimanya," ucap ratu Sekar Langit pelan.
" lalu...! kapan ibunda akan menyempurnakan kemampuan yang di miliki Aura?," tanya Aurora penasaran.
" setelah usianya dua puluh tahun," ucap ratu Sekar Langit pelan.
" apa..! tapi kenapa lama ibunda, bukankah Abby saja ketika ibunda sempurnakan ketika Abby masih berusia lima tahun, kenapa Aura setelah remaja?," tanya Aurora penasaran.
" jika ibunda menyempurnakan Aura di usia yang sama dengan Abby, ibunda takut tubuh Aura tak kuat dan ibunda takut, nyawanya yang terancam nak," jelas ibunda pelan.
perlahan Aurora mengerti apa yang di katakan Ibundanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments