Nona Dark Quill

Di dalam bola ruang milik Putri Naga Kecil

"Ugh...........kepalaku...... dimana aku sekarang?" Ucap Nona Dark, dengan suara kecil.

Saat ini Arung sedang mengelap tubuh Nona Dark yang polos lalu mecabuti daun-daun yang menancap di tubuh nya.

"Wah............ tubuh Nona Dark sangat indah, selain putih dan mulus juga sangat harum,"

"Ugh.............. celanaku jadi sedikit sempit, konsentrasi Arung." Gumam Arung.

"Ugh......... kepala ku masih sedikit pusing, apa yang sedang Adik Tampan lakukan dengan tubuhku?"

"Mungkinkah dia lagi menggerayangi ku?" Gumam Nona Dark.

Arung belum sadar kalau Nona Dark sudah bangun lalu tengah memandangi nya yang sedang mencabut daun.

"Kya........................... aku tidak mengenakan sehelai pakaian pun." Teriak kecil Nona Dark di dalam hati.

Nona dark pun kemudian bangun, lalu mengambil sebuah selimut dan langsung menutupi tubuhnya dengan selimut tersebut.

"Ugh...... malunya, Adik Tampan melihat ku tidak mengenakan pakaian,"

"Eh...... tunggu dulu apakah mungkin dia khilaf." Gumam Nona Dark, lalu mengintip ke dalam selimut yang menutupinya.

"Nona Dark pasti berpikir aku mesum." Gumam Arung.

"Ugh..... syukurlah hanya lecet-lecet sedikit." Gumam Nona Dark, yang sedang mengecek segel di bawah perutnya.

Arung pun wajah nya memerah begitu juga dengan wajah Nona Dark ikut memerah, mereka berdua hanya saling menatap.

"Aku harus menjelaskan perbuatan ku tadi, aku khawatir Nona Dark akan salah paham." Gumam Arung.

"Maaf Nona Dark tadi aku membantu mu membersihkan racun dan bekas darah yang menempel di tubuh mu, aku tidak bermaksud yang lainnya." Ucap Arung.

Nona Dark tidak lantas menjawab, ia membuka kembali selimut yang menutup tubuhnya lalu melihat bekas luka tancapan daun di sekujur tubuhnya.

"Oh..... ia ternyata benar, aku baru teringat sebelum tidak sadar kan diri aku tengah berhadapan dengan manusia pohon." Gumam Nona Dark.

"Ya sudah Arung sebaiknya kamu keluar saja dulu, biar aku saja yang bersihkan sendiri,"

"Atau kamu mau tinggal disini dan melihat ku, kalau ia kita harus melakukan kontrak jiwa." Ucap Nona dark.

"Tidak.... tidak Nona Dark, aku akan segera keluar." Ucap Arung.

"Aku tidak ingin menambah masalah dengan wanita dulu." Gumam Arung, ia pun langsung keluar dari kamar tamu tersebut. lalu duduk bersimpuh menunggu di depan pintu.

Ceritanya sebelumnya, setelah Arung berhasil mengalahkan Manusia pohon. Ia pun bergegas menggendong Nona Dark di punggungnya dan kembali ke dalam Goa dibalik air terjun. Ketika sampai di Goa sempit, Arung pun segera membawa Nona Dark ke dalam bola ruang pemberian Putri Naga Kecil.

Beberapa menit kemudian.

"Masuklah Arung." Ucap Nona Dark.

Arung pun masuk kembali ke dalam kamar tamu tersebut.

"Dimana kita sekarang Arung, bukankah tadi kita sedang bertarung melawan monster pohon?" Tanya Nona Dark.

"Begini ceritanya Nona Dark." Jawab Arung.

Ia pun mulai menjelaskan semuanya lalu memberitahukan nya, bahwa sanya saat ini mereka sedang berada di dalam sebuah artifak suci bola ruang.

"Wow.............bola ruang ini adalah artefak yang ajaib Arung, ya sudah lah nanti saja kita membahasnya,"

'Lebih baik kita keluar dari tempat ini saja dulu." Ucap Nona Dark.

"Sudah kubilang sejak awal untuk kembali, Nona keras kepala." Gumam Arung.

"Bagaimana kondisimu nona sudah baikan?" Tanya Arung.

"Tenaga ku sudah pulih setengahnya, tenang saja aku tidak akan menyusahkan mu Arung." Jawab Nona Dark.

"Baiklah kalau begitu, Nona Dark saat ini masih jam sepuluh pagi sebaiknya Nona memulihkan diri dulu hingga seluruh tenaga dalam Nona kembali seperti sedia kala nya." Ucap Arung.

"Baik lah kalau begitu." Ucap Nona Dark.

"Ugh....... untunglah, kepalaku masih sedikit pusing akibat racun itu." Gumam Nona Dark.

"Baiklah Nona, aku akan keluar dulu,"

"Aku masih ada sedikit urusan, beristirahat lah." Ucap Arung, ia pun bergegas turun dari lantai sepuluh dan keluar dari dalam bola ruang ini.

Begitu berada di lorong Goa sempit Arung lalu berteleport ke atas lubang bekas galian rubah kecil tepat di samping pohon raksasa.

Tepian Danau Oasis

"Blitzzz........................ " Suara jurus teleportasi milik Arung.

Begitu sampai di atas, selang beberapa menit bola api berdiameter tiga meter pun melesat ke arahnya.

"Dasar Cerberus, dia benar-benar berjaga di sekitar lubang ini." Gumam Arung, lalu membalasnya dengan melesatkan bola air berdiameter tiga meter.

"Duargh........... " Suara ledakan.

Dua elemen api dan air pun saling berbenturan, karena ranah beast Cerberus lebih kuat maka bola api itu pun melahap bola air dan melesat cepat ke arah Arung.

"Blitzz............... " Suara jurus teleportasi milik Arung.

"Duarrrr..... " Suara ledakan akibat bola api.

Beberapa detik sebelum terkena bola api, Arung pun berteleport ke atas pucuk pohon raksasa dan tiba dengan selamat.

"Huft.................. " Suara hembusan nafas panjang Arung.

"Syukurlah beast ini hanya gigih namun tidak cukup pintar, udara di atas pohon ini begitu segar,"

"Aku jadi teringat Gisel, saat kami berdua menghabiskan waktu di atas pohon di dekat Kaki Bukit Siluman Air." Gumam Arung.

Beast itu pun tampak kebingungan lalu mencari-cari keberadaan Arung.

"Aurgh................. " Suara raungan beast tersebut, makhluk itu kemudian kembali berjaga disekitar lubang bekas galian rubah kecil.

Arung mulai berpikir sejenak cara kabur dari Gurun Api Es tersebut.

Beberapa saat kemudian

"Ah............ aku memiliki sebuah ide, kenapa aku tidak berteleport ke atas Pohon Raksasa ini saja,"

"Lalu aku dan Nona Dark langsung melesat terbang ke Kota Awan Hitam,"

"Baiklah aku tinggal mengeluarkan Pedang Emas saja." Gumam Arung, lalu mengeluarkan Pedang Emasnya.

ia pun meletakkan pedang emasnya dan menstransfer sekitar 50 persen tenaga dalam nya ke dalam inti pedang suci tersebut.

"Membesar." Ucap Arung, dengan nada suara yang kecil.

Seketika Pedang Emas tersebut membesar, lalu berubah warna menjadi hijau.

"Baiklah persiapan untuk kabur dari Cerberus sudah beres, aku akan kembali sekarang." Gumam Arung, lalu memasang kuda-kuda jurus teleportasi.

"Blitz zzz................. " Suara jurus teleportasi milik Arung.

Di dalam Goa

Dalam sekejap mata ia pun sampai kembali di dalam Goa sempit, Arung teringat akan Pohon Raja Petir yang ada di dalam hutan Goa Giok Hijau, Saat Arung menggendong Nona Dark, ia pun melewati suatu wilayah hutan yang berada di dekat kolam yang di tumbuhi pohon yang daunnya berwarna ungu dan ada luapan energi petir nya.Buah dari pohon tersebut berwarna ungu, samar-samar ingatan Jenderal Api memberitahukan Arung bahwa sanya itu adalah Pohon Raja Petir.

"Apakah aku harus kembali ya?"

"Tapi buah itu akan berguna bagi kultivasi Gisel." Gumam Arung, lalu berpikir sejenak.

"Ya sudahlah aku kembali sajalah." Gumam Arung di dalam hati.

Arung pun kembali menyusuri lorong Goa sempit tersebut berniat kembali ke Goa Giok Hijau. Arung tidak lantas langsung keluar dari balik dinding air terjun, ia pun mengintip terlebih dahulu.

"Walau pun di dalam Goa Giok Hijau ini terang, tapi penerangan di dalam Goa ini kehijau-hijauan,"

"Mungkin akibat Giok Hijau di langit-langit Goa." Gumam Arung.

Ternyata di sekitaran kolam sudah banyak wanita cantik berambut hijau yang sedang berpatroli lalu mencari-cari sesuatu. Sepertinya itu teman-teman dari Manusia pohon.

"Wah.......... banyak sekali cewek cantik di luar apa mereka mau buat party?"

"Tidak mungkin itu pasti Manusia Pohon yang bersembunyi di dalam tubuh seorang Gadis Cantik." Gumam Arung.

Arung pun langsung berteleport ke lokasi Pohon Raja Petir yang tidak jauh darinya.

"Blitz.................... " Suara jurus teleportasi Arung.

Dalam sekejap mata ia pun sampai di lokasi Pohon Raja Petir.

"Jurus warisan Jendral Api, sungguh sangat berguna,"

"Makanya ia tidak pernah kalah pada masanya." Gumam Arung. ia pun langsung memetik beberapa Buah Pohon Raja Petir yang sudah matang.

"Panen nih, ada sekitar 10 buah Pohon Raja Petir." Gumam Arung.

Ketika sedang asyiknya memetik buah tersebut,tiba-tiba saja beberapa balok kayu menghantam punggung Arung ia pun terpental beberapa meter akibat serangan tersebut.

"Duargh.............. " Suara balok kayu menghantam punggung Arung.

"Gedebug........... " Suara tubuh Arung, jatuh ke tanah.

"Ugh.............. sial, sudah jatuh ketimpa tangga pula,"

"Ugh........ aduh..... sakitnya, untung saja tubuh ku di tahap ketiga penempaan tubuh,"

"Siapa yang berani menyerang ku dari belakang." Ucap Arung.

Arung pun menoleh ke belakang, ternyata sudah ada tiga Gadis cantik berambut hijau di belakangnya lalu mulai melesatkan balok kayu runcing dari telapak tangannya.

"Teman-teman si Manusia Pohon ternyata, sebaiknya aku kembali ke Goa saja,"

"Tempat ini sudah tidak aman lagi." Gumam Arung.

Beberapa detik sebelum serangan itu mengenai Arung, ia pun berteleport kembali ke Goa sempit dan hanya berhasil memetik 10 Buah Pohon Raja Petir saja.

"Blitzzz................................ " Suara jurus teleportasi Arung.

Sementara itu di dekat Pohon Raja Petir.

"Kemana sang pembunuh putri itu pergi?" Ucap Gadis berambut hijau 1.

"Ia keparat itu menghilang tiba-tiba seperti hantu saja." Ucap Gadis berambut hijau 2.

"Sebaiknya kita kembali dan memberitahukannya kepada yang mulia Raja Giok." Ucap Gadis berambut hijau 3.

"Apakah Pohon aneh ini angker, lalu Naga Muda tadi adalah arwah yang mendiami pohon angker ini,"

"Hi.... takut, sebaiknya aku segera kembali." Gumam Gadis berambut hijau 1.

Teman-teman Manusia Pohon tersebut pun kembali dan menemui Raja Manusia Pohon di istananya.

Kembali lagi ke goa sempit,

"Huft.................." Suara hembusan nafas panjang Arung.

"Untungnya aku segera melarikan diri kalau tidak aku pasti celaka, mereka bertiga kultivator yang berada di ranah alam langit puncak,"

"Untung luka ku tidak begitu parah." Ucap Arung.

Arung pun kembali menyusuri Goa sempit tersebut, beberapa jam kemudian ia pun tiba di dekat bola ruang.

"Clara." Ucap Arung, ia pun masuk ke dalam bola ruang.

Lalu bergegas masuk ke Mansion dan berniat ke lantai 10.

Lantai 10

Beberapa saat kemudian.

"Tok... tok... tok... " Suara ketukan pintu.

"Nona Dark bagaimana ke adaanmu?" Ucap Arung.

Mendengar suara ketukan pintu, Nona Dark pun langsung bangun dari meditasi nya lalu membuka pintu.

"Tenaga ku sudah pulih seutuhnya, Arung." Ucap Nona Dark.

"Baguslah kalau begitu." Gumam Arung.

"Nona Dark kita harus segera pergi dari Gurun Api Es ini secepatnya, sebelum beast lainnya menyadari keberadaan kita." Ucap Arung.

"Benar juga, aku khawatir Manusia Pohon lainnya mengetahui perihal Goa Sempit ini." Gumam Nona Dark.

"Baiklah Arung." Ucap Nona Dark.

Mereka pun lantas turun dari lantai sepuluh lalu ke luar dari dalam bola ruang ini.

Beberapa saat kemudian mereka pun tiba di gerbang masuk mansion, Arung lalu memegang tangan Nona Dark.

"Kya............... apakah dia hendak membuat kontrak jiwa dengan ku." Gumam Nona Dark.

"Cepat katakan Adik Tampan, aku pasti akan mengatakan yes." Gumam Nona Dark, lalu pipi nya memerah.

"Pasti Nona Dark salah paham." Gumam Arung.

"Clara." Ucap Arung.

Di Goa

"Ternyata itu merupakan kata sandi untuk keluar dari dalam bola ruang." Gumam Nona Dark.

"Hiks.....hiks......hiks......." Tangis kecil Nona Dark di dalam hati.

"Padahal aku sudah sedikit berharap." Gumam Nona Dark.

Sesampainya di lorong Goa sempit, Arung lalu menyimpan kembali bola ruang pemberian Putri Naga Kecil ke dalam cincin ruang milik nya.

"Baiklah saat nya kita keluar." Gumam Arung.

Sementara itu Nona Dark hanya diam lalu melihatnya saja.

"Tidak kusangka di dalam bola yang seukuran bola kaki tersebut, ada sebuah pulau dan mansion berlantai sepuluh,"

"Siapa sebenarnya Pemuda Tampan ini?" Gumam Nona Dark dalam hati.

"Nona Dark aku mempunyai ide untuk keluar dari sini, tapi kau harus percaya padaku dan cukup diam saja." Ucap Arung.

"Dia memiliki banyak artifak ajaib, siapa yng tidak percaya dengannya." Gumam Nona Dark.

"Baiklah Arung, aku percaya." Ucap Nona Dark.

Arung lalu menghampiri Nona Dark ,kemudian memeluk pinggul ramping Nona Dark.

"Ugh...... Adik Tampan, kenapa ia memelukku mungkinkah dia ingin mencium ku,"

Nona Dark pun memeluk leher Arung, pose mereka saat ini seperti sepasang kekasih yang hendak berciuman.

"Aku gak tahan lagi....... " Gumam Nona Dark.

"Firasat ku gak enak nih, lalu celana ku sudah terasa sedikit sempit ni." Gumam Arung.

Nona Dark pun mencium bibir Arung, terhipnotis dengan kemampuan Dragon Love milik nya.

"Apa........ " Gumam Arung, lalu melepaskan ciuman Nona Dark beberapa saat kemudian.

"Maaf adik kecil, aku terbawa suasana." Ucap Nona Dark.

"Iya Nona Dark." Ucap Arung, lalu memasang kuda-kuda jurus teleportasi.

"Kya................. malunya." Gumam Nona Dark.

"Blitzzzz....... " Suara jurus teleportasi milik Arung.

Sekejap mata mereka berdua pun berpindah ke atas pedang besar berwarna biru di atas pohon raksasa.

Gurun Api Es

Alangkah terkejut nya Nona Dark, sesampainya di atas Pedang Biru tersebut.

"Arung bagaimana kau melakukannya?"

"Bukankah tadi kita masih berada di dalam lorong Goa?" Tanya Nona Dark.

Akibat suara berisik yang di keluarkan oleh Nona Dark, beast Cerberus pun menyadari keberadaan mereka di atas pohon raksasa tersebut.

"Aurgh............................ " Suara raungan Cerberus.

"Gawat Nona Dark, Cerberus sudah menyadari keberadaan kita." Ucap Arung.

Makhluk itu pun langsung memanjat ke atas.

"Arung..... dia memelukku lagi, apa kali ini dia akan mencium ku?" Gumam Nona Dark.

Arung kembali memeluk erat pinggul ramping milik Nona Dark, ia pun lalu melesatkan pedang biru tersebut terbang dari atas pohon raksasa ini.

"Wussshhhhhh.................. " Suara Pedang Biru meluncur terbang dari pucuk pohon raksasa.

"Waw, ...................Arung senjata mu hebat banget." Ucap Nona Dark.

"Ternyata dia khawatir aku akan terjatuh dari pedang besarnya, sungguh Pemuda yang sangat perhatian." Gumam Nona Dark.

"Nona Dark maaf aku memeluk pinggul mu berulang kali, aku khawatir kamu akan tergelincir dari Pedang Terbang ku ini." Ucap Arung.

Nona Dark lalu tersenyum kemudian pipinya memerah.

"Aurgh.................................. " Suara raungan Cerberus marah.

Melihat mereka terbang melesat pergi meninggal kan pohon raksasa, Cerberus pun berang lalu menembakkan bola api raksasa berdiameter sepuluh meter ke arah mereka dengan sangat cepat.

"Arung kita tidak mungkin kita dapat menghindari nya,"

"Peluklah erat-erat pinggul ku Arung, aku akan mengerahkan seluruh kemampuanku untuk bisa mengubah arah tembakan bola api yang menuju ke arah kita tersebut." Ucap Nona Dark, sambil memasang kuda-kuda.

Arung pun memegang erat pinggul Nona Dark, Nona Dark lalu memasang kuda-kuda. Aura petir mulai berkumpul di sekujur tubuhnya, ia pun melesatkan bola petir raksasa berdiameter delapan meter ke arah bola api tersebut.

"Aku lupa jika Nona Dark kekuatannya setara dengan Wakil Komandan Luna, hanya saja Wakil Komandan Luna sedikit lebih pintar darinya." Gumam Arung.

Akibat serangan yang dikeluarkan oleh Nona Dark, Pedang Biru pun sempat tidak stabil terbangnya untuk beberapa saat. Dua elemen api dan petir pun saling beradu di langit.

"Duarrrrrrrrr .........................." Suara ledakan.

Terjadi ledakan yang dahsyat di langit lalu bola petir pun di lahap oleh bola api, namun laju bola api ini pun berubah dan menghantam ke langit.

"Huft....................................." Suara hembusan nafas panjang Nona Dark.

"Serangan ku berhasil, lho apa ini yang menonjol." Gumam Nona Dark.

Sesuatu di bawah perut Arung agak menonjol.

"Ugh....... wanginya rambut dan tubuh Nona Dark, celanaku makin sempit aja." Gumam Arung.

"Duarrrr................................" Suara ledakan.

Ledakan pun terjadi di langit. Beberapa saat kemudian, keadaan pun menjadi hening di langit Gurun Api Es ini.

Angin sepoi sepoi pun mulai bertiup.

"Whus..............................,... " Suara hembusan angin sepoi-sepoi.

"WaW................tenaga dalam yang sangat besar Nona Dark menakjubkan." Ucap Arung.

"Ia Arung Pedang Biru mu ini juga besar." Ucap Nona Dark

"Kya..........yang dia maksud pasti itu, mau gimana lagi jika aku melepas mu kau pasti jatuh,"

"Walau aku harus menderita sedikit karena celana ku makin sempit, ini sudah menjadi tugas ku." Gumam Arung.

"Kenapa Arung menjadi termenung, mungkinkah dia lagi membayangkan yang tidak-tidak,"

"Ya sudahlah, tadi pun aku sudah menciumnya,"

"Anggap saja ini sebuah hadiah karena telah menyelamatkan nyawaku di dalam Goa Giok Hijau." Gumam Nona Dark.

Arung pun terbang di atas Pedang Biru menuju ke Kota Awan Hitam, sambil memeluk pinggul Nona Dark. Bau harum rambutnya sungguh menggoda tak kalah dengan bau harum yang di keluarkan dari tubuh dari Gisel dan Putri Naga Kecil.

"Ugh............ wanginya." Gumam Arung.

Desa Lembah Pembunuh, Pulau Assasin

Sehari sebelumnya.

Miranda Lang yang juga merupakan kakak kembar dari Yolanda Lang saat ini tengah duduk bersantai di gazebo milik nya, sambil menghisap tembakau ular menggunakan pipa penghisap emas.

"Whus........................... " Suara hembusan asap rokok.

"Hem............ hah.......... " Suara tarikan dan hembusan asap rokok berwarna hijau.

Saat ini Miranda Lang tengah kepikiran akan adik kembarnya, Yolanda Lang.

"Kemana perginya adik bodoh ku, apa dia sedang mencari suami baru lagi,"

"Dia sudah lima kali kawin cerai, saat marah dia selalu membunuh suaminya,"

"Apakah kali ini dia membunuh suaminya lagi?"

Miranda Lang pun berpikir keras sejenak.

"Tidak..... tidak..... pasti ada hal lainnya, setiap membunuh suaminya dia pasti akan pergi kerumahku." Gumam Miranda Lang.

"Sebaiknya aku tanyakan kepada Jie Lang saja." Ucap Miranda Lang.

Miranda Lang lalu mengeluarkan HP nya lalu menelpon Jie Lang, untuk menanyakan keberadaan adik kembarnya tersebut.

"Halo Jie Lang, ini aku Miranda." Ucap Miranda Lang.

"Oh.... ternyata kamu Miranda, nomer mu selalu saja berganti-ganti,"

"Gimana kondisi kesehatan mu sekarang Miranda, setelah terkena tapak ular beracun?" Tanya Jie Lang.

'Ugh...... aku jadi teringat peristiwa di Pulau Ular Beracun lagi." Gumam Miranda Lang.

"Sampai saat ini aku masih saja terus menghisap tembakau ular Jie Lang, aku menyesal sudah meniduri salah satu suami Tetua di Sekte Iblis Racun tersebut,"

"Tapi dia sangat tampan, aku gak kuat Jie Lang." Jawab Miranda Lang.

"Kau tidak berubah sejak masih di sekolah yang ada di kepalamu hanya laki-laki saja." Ucap Jie Lang.

"Jie Lang, adik ku belum kembali juga, kau tahu kemana dia pergi?" Tanya Miranda Lang.

Jie Lang pun terdiam sejenak.

"Miranda Lang, aku ikut berduka cita,"

"Yolanda Lang, telah tewas saat mengambil misi di Kota Awan Hitam." Ucap Jie Lang.

"Apa.......... Jie Lang?" Teriak Miranda Lang.

Mendengar perkataan Jie Lang, air mata pun mulai mengalir dari pipi Miranda. Tak lama berselang Miranda pun mematikan panggilan tersebut. Isak tangis Miranda Lang pun pecah, ia pun menangis untuk beberapa menit.

"Hiks....... hiks....... hiks......... "

"Hiks........ hiks....... hiks........ " Suara Tangis Miranda Lang.

"Aku akan pergi ke Kota Awan Hitam lalu membunuh pembunuh adik ku." Ucap Miranda Lang, lalu kembali menghisap tembakau ular nya.

"Whuss................... " Suara hembusan rokok.

Beberapa Jam Kemudian, Miranda Lang pun kembali menelpon Jie Lang.

"Jie Lang, tolong bantu aku membalaskan dendam adikku." Ucap Miranda Lang.

"Jika aku berhasil menemukan pembunuh tersebut, akan ku minum darahnya." Gumam Miranda Lang.

"Apa yang bisa ku bantu Miranda?" Tanya Jie Lang.

"Carikan aku misi pembunuhan di Kota Awan Hitam, lalu beritahu pembunuh adikku." Ucap Miranda Lang.

"Baiklah Miranda Lang, aku akan mengirimkan misi serta profil pembunuh adikmu ke whatsapp milik mu beberapa saat lagi."

"Oh..... iya jangan meniduri suami orang lagi nantinya di Kota Awan Hitam ya, ingat kamu sudah memliki seorang suami dan dua orang selingkuhan." Ucap Jie Lang.

"Beep....... beep....... beep........ " Suara HP mati.

"Bagaimana Jie Lang bisa tahu, aku memiliki dua orang selingkuhan?" Gumam Miranda Lang.

Tak lama berselang pesan whatsapp dari Jie Lang pun masuk, Miranda Lang segera beranjak ke airport assasin airlines berniat menuju Kota Awan Hitam.

Kota Awan Hitam

Saat ini

"Byurrrr....................... " Suara hujan deras.

Satu jam kemudian mereka pun telah tiba di gerbang masuk Kota Awan Hitam, mereka pun mulai mendarat.

"Nona dark kita sudah sampai, sepertinya aku tidak bisa mengantarkan mu ke Paviliun Senjata,"

"Aku ada sedikit urusan di perbatasan sini." Ucap Arung.

"Ia Arung tapi lepaskan dulu tanganmu, aku akan menelpon Quill untuk menjemput ku disini." Ucap Nona Dark.

"Ugh..... aku jadi malu, dia pasti risih sejak tadi,"

"Aku saja sangat risih, celanaku makin sempit aja." Gumam Arung. lalu melepaskan pelukan nya di pinggang Nona Dark.

"Kalau begitu aku permisi dulu Nona Dark." Ucap Arung, lalu pergi menuju Yuke Mal.

"Terima kasih Adik Tampan, pertimbangkan kata-kata ku tadi,"

"Kalau kau bersedia datanglah ke Paviliun Senjata dan Temui aku." Ucap Nona Dark.

Sementara itu, Nona Dark menuju kedai terdekat untuk menelpon adiknya Quill agar menjemputnya

"Sebaiknya aku tidak berurusan dengan wanita lainnya dulu, aku harus fokus pada ujian ini." Gumam Arung.

Trotoar Jalan Kota Awan Hitam

Beberapa saat kemudian.

"Kringg... kringg...kring.................. " Suara HP Arung berbunyi dari dalam cincin ruang miliknya.

Arung pun mengangkat nya.

"Adik kecil kau lagi di mana saat ini?" Tanya Kak Yuke.

"Aku lagi berjalan di trotoar di dekat perbatasan Kak." Ucap Arung.

"Begini Adik Kecil, mengenai mobil perang tersebut aku sudah mendapatkan nya, dan saat ini aku sedang mengendarai nya." Ucap Kak Yuke.

"Benarkah Kak, syukurlah." Ucap Arung.

"Aku tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga dalam sepelagi, saat hujan seperti ini." Gumam Arung.

"Oh...............kebetulan sekali Kak Yuke, aku lagi berjalan menuju Yuke Mal nich." Ucap Arung.

"Tidak usah kemari kamu share aja lokasi kamu ke aku, lalu Kakak akan menjemputmu dengan mengendarai mobil jeep tersebut,"

"Sekalian biar kamu bisa mencobanya sekalian, kalau kamu merasa cocok kamu bisa mengambil nya." Ucap Kak Yuke.

"Ya udah Kak, ini aku share kan lokasi ku ke Kkak." Ucap Arung.

"Beep......... beep............ beep...... " Suara HP mati.

Arung pun menunggu di trotoar jalan perbatasan Kota Awan Hitam.

Desa Lembah Pembunuh, di kediaman Nona Yang.

Saat ini Cie Err sedang menyaksikan live streaming pertandingan antara Arung Vs Radit Zelda di ruang keluarga kediamannya. Sementara itu Nona Yang baru saja selesai mandi dan sedang mengelap tubuhnya di dalam toilet.

"Ma..... ma........ "

"Wah pemuda berambut merah itu sangat ganteng ma, pada pertandingan sebelumnya dia bahkan mengeluarkan sebuah elemen api legenda ma,"

"Saat ini dia mengeluarkan sebuah Pedang Taifun, wah.............Tampannya." Ucap Cie Err.

Di dalam Toilet.

"Pedang Taifun, bukankah itu Pedang milik Yolanda Lang?"

"Wah.........seperti nya Cie Err mengagumi Pemuda tersebut, baik lah aku akan melihat seperti apa selera nya." Gumam Nyonya Yang, lalu mengenakan handuk.

Nona Yang pun keluar dari dalam toilet rambut nya begitu basah tubuhnya pun sangat wangi, ia pun lalu beranjak ke ruang keluarga berniat melihat selera laki-laki putri nya.

Di Ruang Keluarga

"Ma................lihatlah Pemuda yang bernama Arung itu, dia mengalahkan lawannya dengan sangat mudah sekali ma." Ucap Cie Err.

"Arung, mungkinkah Adik Kecil masih hidup?" Gumam Nona Yang.

Nona Yang yang menyaksikan Pertandingan tersebut, sampai tidak menyadari handuk yang di kenakan nya telah melorot. Air mata pun mengalir di pipinya, Cie Err pun kembali salah paham melihat air mata yang di tumpahkan mamanya.

"Mama..... menangis melihat Pemuda itu, mungkinkah dia yang menodai mama lalu mencampakkannya." Gumam Cie Err.

"Arung...... kau masih hidup." Ucap Nona Yang.

Beberapa saat kemudian Nona Yang pun kembali teringat akan kematian Ferguso sahabat karibnya.

"Ferguso.... maafkan aku saat itu tidak bisa menolongmu." Gumam Nona Yang, lalu menangis.

"Hiks........ hiks........ hiks........ " Tangis kecil Nona Yang.

Beberapa saat kemudian Nona Yang baru menyadari kalau handuk nya telah jatuh, ia pun mengambil handuk yang terjatuh tersebut lalu memakainya kembali.

"Syukurlah kau masih hidup." Ucap Nona Yang, lalu kembali ke kamarnya.

Cie Err yang menyaksikan kejadian itu pun kembali gagal paham, dan mengira laki-laki yang telah menodai mamanya lalu meninggalkannya sudah pasti adalah Arung.

"Jadi Arung yang di maksud mama adalah laki-laki tersebut, pantas saja mama tergoda,"

"Dia sangat tampan, aku harus mencari cara ke Kota Awan Hitam untuk membuatnya bertanggung jawab ke mama." Gumam Cie Err.

Cie Err pun sebenarnya sudah menyukai Arung saat melihat performanya di layar televisi.

Trotoar Kota Awan Hitam.

Saat ini

Beberapa jam kemudian sebuah mobil jeep merah pun menepi ke arah Arung berdiri. Kak yuke pun keluar dari dalam mobil jeep tersebut lalu mempersilahkan Arung mengemudikan jeep baru tersebut.

"Adik kecil, masuklah ini kuncinya." Ucap Kak Yuke.

"Baik Kak Yuke." Ucap Arung, lalu masuk kedalam mobil.

Didalam mobil

"Wah..... jok nya sangat empuk, bahkan masih di tutupi plastik,"

"Ini benar-benar masih baru." Gumam Arung, lalu mengamati sekeliling mobil.

Kak Yuke pun masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Arung.

"Gimana adik kecil rasanya nyaman kan, ini mobil keluaran terbaru lho,"

"Mobil ini juga memiliki sistem pelindung terhadap pertarungan." Ucap Kak Yuke.

"Sistem apaan itu?" Gumam Arung.

"Maksudnya gimana kak?" Tanya Arung.

"Jadi ketika kultivator sedang bertarung, energi pelindung akan aktif secara otomatis melindungi mobil ini dari segala benturan,"

"Dan juga mobil ini dapat dijalankan menggunakan tenaga dalam maupun bensin." Ucap Kak Yuke.

"Waw..................itu sesuai dengan harapanku kak." Ucap Arung.

"Kak Yuke memang benar-benar memahami keinginanku, dia memang seorang pedagang profesional,"

"Dan juga sangat cantik." Gumam Arung.

"Ya sudah Arung, coba saja dulu mobilnya." Ucap Kak Yuke.

Mereka pun mulai berkendara berkeliling area perbatasan Kota Awan Hitam sambil mengobrol ringan, tak terasa hari pun sudah malam.

"Byurrrr...................... " Suara hujan deras.

"Oh...............iya kak berapa harga mobil ini?" Tanya Arung.

"Ini sedikit agak mahal Adik kecil, karena kita teman ini bisa dicicil kalau cash harganya sekitar 300 ribu koin emas,"

"Kalau dicicil DP nya 50 ribu koin emas dan perbulannya 10 ribu koin emas selama tiga tahun." Jawab Kak Yuke.

"Hah................ " Ucap Arung.

Mendengar harga mobil tersebut, Arung pun sampai salah menginjak pedal gas, lalu malah menginjak pedal rem. Akibat nya mobil mereka pun berhenti mendadak.

"Awww.... " Teriakan terkejut Kak Yuke.

"Brughh....... brugh...... brugh...... " Suara tiga mobil yang menabrak perisai pelindung.

Untung saja fitur pelindung otomatis berfungsi, sehingga mobil jeep ini tidak hancur tapi tiga mobil di belakang nya rusak parah.

"Kabur Arung....." Ucap Kak Yuke.

"Ehm.... ehm..... ternyata Kak Yuke ini nakal juga." Gumam Arung, ia pun langsung menginjak pedal gas kembali dan lalu kabur.

Setelah itu mereka pun langsung menuju Yuke Mall. Sesampai di tempat tersebut, Arung pun mulai membayar cash mobil tersebut dengan memberikan uang yang di dapatkannya dari cincin assasin wanita tersebut.

"Wah tidak kusangka Adi Kecil ini membayar cash mobil Jeep perang ini, kukira dia akan meng kredit mobil tersebut."

"Saat ini dia benar-benar kaya." Gumam Kak Yuke.

"Terima kasih Adik kecil senang sekali bisa berbisnis denganmu, lain kali hati-hati ya bawa jeep nya." Ucap Kak Yuke, lalu turun dari mobil jeep.

"Ia Kak Yuke, salam sama Akira ya." Ucap Arung.

Kak yuke pun mulai menunggu mobil jeep menjauh barulah ia masuk kembali ke dalam mal nya.

"Kak Yuke sungguh wanita yang setia kawan." Gumam Arung, sambil melihatnya dari kaca spion.

Beberapa saat kemudian.

"Hah........... sebaiknya aku mencari sebuah kedai untuk beristirahat, aku lelah sekali hari ini,"

"Baiklah aku akan berhenti di kedai ini saja, seperti nya makanan dan minumannya enak." Gumam Arung lalu menepikan Jeep merah nya.

Kedai Perbatasan

"Byurrrr............................ " Suara hujan deras.

Di dalam kedai tersebut sudah ramai pengunjung yang tengah menyantap makanan, juga sedang menonton live streaming pertarungan di Stadium Kota. Di pojok kedai, Arung melihat seorang wanita yang sudah tidak asing lagi.

"Dinda, wah kebetulan sekali." Gumam Arung.

Ia pun mengingat kejadian di Hutan Tak Bernama, Arung pun langsung duduk dan menghampiri nya.

"Siapa laki-laki tampan ini, mungkinkah dia mau berkenalan dengan ku?" Gumam Dinda.

Dinda masih bingung dan ia tidak mengenali Arung saat ini, di sebabkan oleh warna rambut serta ketampanannya saat ini.

"Dinda ini aku Arung, ingat misi saat bersama Tuan Muda Quill enam bulan yang lalu." Ucap Arung.

"Arung memang tampan, tapi Pemuda yang ada di hadapanku saat ini benar-benar tampan,"

"Tapi seperti nya dia memang Arung." Gumam Dinda.

"Kenapa Dinda termenung, mungkin dia terbius oleh ketampanan ku." Gumam Arung.

"Arung.........syukurlah kau masih hidup, setelah kau menghilang di kuil tersebut kami terus mencarimu di sekitar reruntuhan." Ucap Dinda.

"Ia dinda yang penting kan aku sudah selamat saat ini." Ucap Arung.

"Iya benar, Ayu sampai mabuk-mabukan saat itu,"

"Untunglah aku masih bisa melihat wajah tampan mun lagi." Ucap Dinda.

"Ugh......apa yang kau lakukan Dinda, Arung dan Nona Yang kan sudah melakukan hal itu di malam tersebut." Gumam Dinda.

"Mau kemana Dinda malam-malam begini?" Tanya Arung.

"Aku harus kembali ke desa ku, saat ini aku sedang menunggu tumpangan menuju ke desa ku Arung,"

"Desa Fire Snake." Jawab Dinda.

"Oh..... mau pulang kampung, kukira Dinda adalah penduduk lokal di Kota Awan Hitam ini." Gumam Arung.

"Aku disini mungkin sampai tengah malam Arung, barulah aku di jemput oleh taxi langganan ku." Ucap Dinda,

"Ohh......lalu kenapa wajah mu tampak murung dan kelihatan sedih?" Tanya Arung.

"Aku kepikiran dengan orang tua ku di desa Arung, kudengar gerombolan Beast Singa Es sedang menyerang ke sana." Jawab Dinda.

"Jadi karena itu kau kembali Dinda, aku sebenarnya ingin membantumu hanya saja ujian prajurit belum selesai,"

"Ini ambillah Buah Pohon Raja Api ini." Ucap Arung.

Arung pun mengeluarkan Buah Pohon Raja Api lalu memberikan nya kepada Dinda.

"Buah apa ini Arung?" Tanya Dinda.

"Buah ini memiliki khasiat menaikkan ranah mu satu tingkatan Dinda." Jawab Arung.

"Wah jadi ranah ku alam lautan puncak bisa naik ke ranah alam bumi puncak, ini buah dewa,"

"Dari mana Arung mendapatkan nya, mungkinkah dia menjual dirinya kepada tante-tante kaya,"

"Lalu buah dewa ini di berikan oleh tante-tante tersebut." Gumam Dinda.

Dinda sudah gagal paham gara-gara buah dewa tersebut.

"Kenapa Dinda termenung, mungkinkah dia sangat senang?" Gumam Arung.

"Arung aku akan membalas jasamu saat menyelesaikan masalah Singa Es di Desa Fire snake, jika aku harus memberikan tubuh ku aku rela." Gumam Dinda.

"Terima kasih banyak Arung, oh iya pelayan.. pelayan." Ucap Dinda, sambil memanggil pelayan.

Pelayan pun datang lalu menghampiri Dinda.

"Ia nona mau pesan apa lagi?" Tanya Pelayan.

"Oh............ia Arung kau belum memesan makanan, mau pesan apa?" Tanya Dinda.

"Aku sampai lupa tujuan ku kemari untuk makan, minum dan bersantai." Gumam Arung.

"Aku kebetulan sangat lapar, aku pesan daging apa aja dech Dinda." Jawab Arung.

"Pelayan bawakan daging paling lezat di kedai ini dan bawakan beberapa kaleng beer ya." Ucap Dinda.

"Baik nona." Ucap Pelayan.

Tak lama kemudian hidangan makanan pun sampai, Arung dan Dinda pun makan malam berdua di kedai perbatasan ini lalu mengobrol ringan.

Kembali ke Kamar Pribadi Nona Mitha.

Saat ini Nona Mitha sedang menonton live streaming di dalam kamar nya, sambil meminum segelas susu naga.

"Ugh.............untunglah hari ini tidak ada pertarungan yang spesial, terutama Adik kecil berambut merah itu tidak ada jadwal,"

"Syukurlah, jadi aku bisa minum dengan tenang". Ucap Nona Mitha.

Kali ini Nona Mitha pun tidak berganti pakaian kembali karena tidak ada minuman atau makanan yang tumpah akibat kejutan di Pertandingan Stadium Awan Hitam.

Terpopuler

Comments

Oyiib Pw

Oyiib Pw

dah lah thorr buang aja ciwi y yg GX mau dimadu

2021-11-24

2

Kedam Rizky

Kedam Rizky

untung... beda negara... kalau gak bisa banjir bandang... byurrrr... wk. wk

2021-10-13

1

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

hujan terus dan sering salah paham terus..kapan ceritanya tdak ada salah pahamnya..

2021-05-16

3

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2 Racun ular bertanduk sembilan
3 Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4 Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7 Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8 Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9 Esensi Naga Putri Naga Kecil
10 Palu emas hitam surgawi
11 Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12 Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13 Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14 Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15 Hadiah dari Tuan Muda Quil
16 Makan Malam Keluarga Alba
17 Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18 Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19 Goa Giok Hijau
20 Nona Dark Quill
21 Bola Energi Berwarna Hijau
22 Shilla Tiger
23 Sage empat elemen alam
24 Bangkit nya elemen es Arung
25 Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26 Ngarai di Pulau Balighe
27 Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28 Warisan Klan Rubah Dewa.
29 Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30 Black Hole terrors bagian awal
31 Black Hole Terrors bagian ke dua
32 Kembali ke Kota Awan Hitam
33 Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34 Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35 Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36 Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37 Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38 Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39 Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40 Bola Penjara Pohon Dewa Air
41 Ujian Tahap Ke Tiga.
42 Racun Tapak Ular Beracun
43 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45 Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46 Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47 Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48 Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49 Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50 Ujian Cinta Irish.
51 Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52 Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53 Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58 Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59 Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60 Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61 Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62 Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63 Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66 Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67 Yuki Tiger.
68 Racun Kehidupan.
69 Rencana Jahat.
70 Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71 Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72 Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73 Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74 Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75 Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76 Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77 Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78 VIRAL.
79 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81 Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82 Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83 Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84 Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85 Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86 Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87 Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88 Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89 Jendral Mawar Ungu.
90 Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91 Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92 SEA WARS Bagian Awal.
93 SEA WARS Bagian Kedua.
94 SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95 SEA WARS Bagian Akhir.
96 ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97 Bulan Madu Mendadak Irish.
98 Pil Penawar Racun Kehidupan.
99 Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100 Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101 GESUVLA Bagian Ke Satu.
102 Kembali Ke AKPERTI.
103 Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104 Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105 Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106 Konser Errong Records.
107 ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114 Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122 Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123 GESUVLA Bagian Ke Dua.
124 GESUVLA Bagian Ketiga.
125 GESUVLA Bagian Ke Empat.
126 GESUVLA Bagian Ke Lima.
127 GESUVLA Bagian Ke Enam.
128 GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129 GESUVLA Bagian Akhir.
130 SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2
Racun ular bertanduk sembilan
3
Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4
Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7
Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8
Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9
Esensi Naga Putri Naga Kecil
10
Palu emas hitam surgawi
11
Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12
Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13
Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14
Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15
Hadiah dari Tuan Muda Quil
16
Makan Malam Keluarga Alba
17
Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18
Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19
Goa Giok Hijau
20
Nona Dark Quill
21
Bola Energi Berwarna Hijau
22
Shilla Tiger
23
Sage empat elemen alam
24
Bangkit nya elemen es Arung
25
Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26
Ngarai di Pulau Balighe
27
Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28
Warisan Klan Rubah Dewa.
29
Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30
Black Hole terrors bagian awal
31
Black Hole Terrors bagian ke dua
32
Kembali ke Kota Awan Hitam
33
Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34
Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35
Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36
Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37
Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38
Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39
Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40
Bola Penjara Pohon Dewa Air
41
Ujian Tahap Ke Tiga.
42
Racun Tapak Ular Beracun
43
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45
Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46
Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47
Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48
Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49
Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50
Ujian Cinta Irish.
51
Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52
Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53
Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58
Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59
Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60
Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61
Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62
Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63
Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66
Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67
Yuki Tiger.
68
Racun Kehidupan.
69
Rencana Jahat.
70
Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71
Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72
Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73
Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74
Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75
Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76
Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77
Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78
VIRAL.
79
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81
Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82
Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83
Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84
Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85
Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86
Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87
Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88
Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89
Jendral Mawar Ungu.
90
Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91
Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92
SEA WARS Bagian Awal.
93
SEA WARS Bagian Kedua.
94
SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95
SEA WARS Bagian Akhir.
96
ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97
Bulan Madu Mendadak Irish.
98
Pil Penawar Racun Kehidupan.
99
Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100
Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101
GESUVLA Bagian Ke Satu.
102
Kembali Ke AKPERTI.
103
Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104
Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105
Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106
Konser Errong Records.
107
ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114
Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122
Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123
GESUVLA Bagian Ke Dua.
124
GESUVLA Bagian Ketiga.
125
GESUVLA Bagian Ke Empat.
126
GESUVLA Bagian Ke Lima.
127
GESUVLA Bagian Ke Enam.
128
GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129
GESUVLA Bagian Akhir.
130
SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!