Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.

Kediaman keluarga Alba

"Byurrrr................. " Suara hujan deras.

Ketika Arung tengah membagi-bagikan hadiah kepada calon mertua nya, Yolanda Lang pun telah tiba di depan gerbang masuk mansion Keluarga Alba. Sebuah mobil minibus hitam pun menepi ke tepi jalan.

Di dalam minibus.

"Nona cantik, kita sudah sampai di tujuan."

"Biayanya sesuai aplikasi Nona Cantik." Ucap Supir Taxi Online.

"Baiklah ini bayaran mu." Ucap Yolanda Lang, kemudian melesatkan sebuah balok kayu dari arah belakang jok supir.

"Argh......... " Teriak kesakitan Supir Taxi Online, kemudian tewas di tempat.

Mendengar suara teriakan dari dalam minibus para penjaga yang berjaga di sekitar pintu masuk pun mulai mengerumuni minibus tersebut, ada sekitar lima orang kultivator di ranah alam lautan puncak.

"Suara apa itu." Ucap salah satu pengawal, menuju minibus.

"Apa itu.... " Ucap kompak beberapa pengawal lainnya, menuju minibus

"Semut-semut mulai berkumpul, sebaiknya aku segera menyelesaikan misi ini dan kembali." Gumam Assasin tersebut, kemudian menggandakan tubuh nya.

"Duargh............ " Suara ledakan atap minibus akibat terjangan ketiga avatar.

Beberapa avatar pun mulai menerjang keluar dari atap minibus kemudian melesatkan jurus balok kayu. Kelima pengawal pun serentak menembakkan bola petir berdiameter 1,5 meter kearah ketiga avatar.

"Duargh............. " Suara ledakan akibat elemen tumbuhan dan petir saling beradu.

Balok kayu pun menghancurkan bola petir kemudian menghantam dada para pengawal hingga cedera parah. Beberapa saat kemudian assasin tersebut pun keluar dari pintu belakang lalu menuju mansion.

"Sekarang giliran mu Patriak Alba." Gumam Assasin tersebut.

Kediaman Keluarga Alba.

"Byurrrr..................... " Suara hujan deras.

Saat Arung pingsan pertarungan sengit pun mulai terjadi antara assasin dan avatar-avatar nya vs anggota Keluarga Alba.

"Serang...... " Gumam Assasin, kemudian ketiga avatar tersebut pun mulai melesatkan jurus balok kayu ke arah aula tamu.

Karena lengah beberapa pengawal yang berjaga di depan aula pun cedera dan tak sadar kan diri.

"Duarghhhh.......... duargh.......... duargh........... " Suara ledakan.

"Gisel

Beberapa saat kemudian assasin tersebut pun tiba di depan mansion, terlihat lima orang pengawal tengah berjaga dan sedang menguping.

"Wah tampan sekali pacar Nona Gisel, warna mata nya saja keemasan." Ucap salah satu Pengawal.

"Benar tapi kasian ya dia tidak tau makanan buatan Nyonya Ya berbahaya, kasian aku jadi ingin mengobati nya." Ucap Pengawal lainnya.

"Memang kamu tabib apa, bilang aja itu alasan mu untuk mendekati Tuan Muda Arung." Ucap Pengawal lainnya.

"Kau cemburu ya, siapa yang cemburu aku hanya mengagumi nya saja." Ucap Pengawal tersebut.

Para avatar pun mulai melesatkan serangan balok kayu yang membabi buta ke arah mansion.

"Apa itu." Teriak salah satu pengawal yang menoleh kebelakang dan melihat terjangan beberapa balok kayu.

"Duargh............. duargh...... duargh.......... " Suara ledakan.

Karena lengah kelima pengawal tersebut cedera parah dan tak sadar kan diri.

Di dalam mansion

"Gisel segera pasang perisai kultivasi petir, lindungi Patriak,"

"Sepertinya ada yang menyerang keluarga kita." Ucap Nyonya Ya, kemudian melesatkan bola api untuk menepis balok kayu tersebut.

"Ayu ayo kita keluar, siapa yang berani merusak makan malam ku dengan calon menantu ku." Ucap Nyonya Lang, kemudian melesat keluar sambil menghindari reruntuhan mansion begitu pula Ayu.

"Mama jaga dirimu." Ucap Patriak.

"Sayang aku akan menyusul Adik pertama, kau tetap disini lindungi Patriak dan Arung.

"Baik ma." Ucap Gisel, sambil memasang perisai kultivasi petir.

Sementara itu Joong woon telah ketiduran di lantai sepuluh mansion tempat latihan Keluarga Alba.

Kembali ke Puncak Gunung Obat, di Pondok di Tepian Danau Obat.

Saat ini Nyonya Vinic tengah memancing bersama Shilla. Terlihat jelas raut wajah Shilla yang sedang gelisah.

"Shilla.......... Shilla............ " Gumam Nyonya Vinic.

"Baru aja enam bulan teman berantem mu menghilang kau pun terlihat Gegana,"

"Gelisah, galau, dan merana,"

"Kasihan dia, sebaiknya aku menghibur nya." Gumam Nyonya Vinic.

"Wah...... kamu hebat sekali Shilla, kau sangat pintar memancing,"

"Lihat saja timba mu penuh dengan beast ikan, kau memang berbakat tidak seperti aku,"

"Lihat tuch di sana." Ucap Matriak, kemudian menoleh ke arah tumpukan pembalut bekas dan dalaman wanita hasil pancingan Matriak.

"Ma..... ma......aku memancing menggunakan perasaan ku, makanya banyak ikan yang memakan umpan milikku,"

"Karena waktu aku memasang umpan memakai perasaan ku." Ucap Shilla, sambil memancing.

"Ha..... ha..... ha..... " Tawa kecil Nyonya Vinic.

"Mama mana bisa punya perasaan Gegana begitu." Ucap Nyonya Vinic.

"Apa itu Gegana ma?" Tanya Shilla.

"Gelisah galau merana, Shilla mama kan Jandur." Jawab NNyonya Vinic, sambil memancing ikan.

"Apa lagi itu Ma, Jandur?" Tanya Shilla.

Walaupun berbicara seperti itu raut wajah Shilla masih tampak gelisah dan sedih.

"Janda di bawah umur, Sayang." Jawab Nyonya Vinic.

"Wah.... mama..... ada-ada aja." Ucap Shilla.

"Shilla kenapa wajahmu begitu murung?" Tanya Nyonya Vinic.

"Aku kepikiran Arung, Ma,"

"Kasian dia, gara-gara aku dia jadi nya pergi mengikuti ujian tanpa bekal apa pun." Ucap Shilla.

"Sudah lah Shilla, itu sudah takdir jika cincin nya tertukar,"

"Jangan lagi kau pikirkan." Ucap Nyonya Vinic.

"Baik Ma." Ucap Shilla.

Umpan Shilla pun kembali di makan oleh seekor beast ikan, ia pun kemudian menarik pancingnya lalu menaruh beast tersebut ke dalam timba.

"Mungkin hanya aku yang kurang beruntung masalah beast ikan ini." Gumam Nyonya Vinic.

"Shilla umurmu sudah beranjak 18 tahun, mama telah menemukan kandidat yang tepat sebagai calon suami mu." Ucap Nyonya Vinic.

Keadaan di pondok pun menjadi sunyi.

"Suami.... apa yang mama pikirkan." Gumam Shilla.

"Mama aku belum siap untuk menikah, lagian kan aku harus mengikuti ujian untuk menjadi alkemis di Kota Seribu Obat,"

"Aku harus berkonsentrasi untuk belajar ma, tidak ada waktu untuk yang lainnya." Ucap Shilla, sambil mancing.

Beberapa beast gagak pun lewat.

"Kwak.......... Kwak.......... Kwak......... " Suara beast gagak.

"Benar juga mama terlalu gegabah ingin menikahkan mu dengan Arung." Ucap Matriak

"Apa Arung Ma." Ucap Shilla.

"Setelah kupikir-pikir Ma, tidak ada salahnya menjadi alkemis sambil menikah." Ucap Shilla, kemudian memeluk erat mama nya.

"Ehm.... soal Arung aja gak apa-apa." Gumam Nyonya Vinic.

"Ya sudah besok Mama, akan bicarakan dengan kedelapan Tetua lainnya." Ucap Nyonya Vinic.

"Baik Mama.... "

"Mama yang terbaik." Ucap Shilla, kemudian kembali menemani mamanya memancing.

Saat ini Tetua kesembilan Bongpal Tiger tengah melakukan Pendekatan terhadap Tabib Syu, sehingga rapat esok hari di aula leluhur ia tidak bisa hadir.

Kembali Ke Kediaman Keluarga Alba.

Beberapa menit kemudian Arung pun siuman, ketika terbangun ia sudah berada di pangkuan Gisel. Arung pun mengamati ke sekeliling aula tamu yang sudah porak-poranda dan banyak balok kayu berukuran besar tertancap di lantai dan dinding aula. Dari arah luar terdengar suara sedang terjadi pertempuran yang sengit.

"Sayang syukurlah kau sudah sadar." Ucap Gisel.

"Ugh...... kepalaku masih terasa sakit,"

"Lho apa yang sedang terjadi Gisel, kenapa aula ini porak-poranda seperti ini,"

"Apa mungkin ada serangan beast ganas saat ini?" Tanya Arung.

"Beberapa menit setelah kamu pingsan sayang,"

"Seorang Asasin menyerang keluarga kami, Kedua Ibuku dan juga Kakakku sedang bertarung melawannya di luar."

"Ayu, dia hanya akan tewas sia-sia." Gumam Arung.

"Sedang kan aku disini mengaktifkan perisai kultivasi petir, untuk melindungi Patriak dan kamu sayang,"

"Sampai bantuan dari Kantor Prajurit Raja Kota datang membantu." Ucap Gisel, terlihat dari telapak tangan Gisel yang sebelah kanan mengeluarkan aura ke biru-biruan yang membentuk sebuah perisai.

"Benar Arung sebaiknya kita berlindung disini terlebih dahulu, kita tunggu sampai bantuan tiba,"

"Maaf ya makan malam kali ini jadi berantakan." Ucap Patriak.

"Tidak apa-apa Patriak." Ucap Arung.

Sementara itu di luar mansion, Nyonya Ya, Nyonya Lang, dan Ayu sedang melawan masing-masing satu avatar dari Asasin tersebut. Sementara itu Asasin itu terus menggempur serangan balok kayu ke arah aula tamu. Suara ledakan pun terdengar di sana-sini akibat pertarungan sengit tersebut. Seluruh Pengawal keluarga Alba pun sudah jatuh dan terluka parah sejak tadi.

"Seperti nya saat aku tak sadar kan diri, Assasin tersebut menyerang membabi-buta kemari,"

"Ugh...... masakan Nyonya Ya sungguh sangat mengerikan, bahkan tubuh Naga ku saja bisa tak sadar kan diri setelah menyantapnya." Gumam Arung.

Arung lalu melihat ke arah Gisel, terlihat Gisel pun sudah mulai kelelahan karena sudah lama memasang perisai pelindung tersebut.

"Gisel aku akan membantu Ayu, dan kedua Ibumu bertarung,"

"Kamu tunggu disini saja dulu, dan lindungilah Patriak." Ucap Arung.

"Bagaimana dengan mu apa kau baik-baik saja setelah menyantap ikan Panggang tersebut?" Tanya Gisel.

"Kepala ku masih sedikit pusing tapi aku rasa aku baik-baik saja." Ucap Arung.

"Calon menantuku ternyata tidak bisa diremehkan, jika pemuda lain yang memakan masakan istriku pasti akan lumpuh selama 1 tahun,"

"Namun ia hanya tak sadar kan diri selama beberapa menit, sungguh pemuda yang tangguh." Gumam Patriak.

"Ia sayang, hati hati ya." Ucap Gisel.

"Tolong bantu mereka Arung." Ucap Patriak.

"Baik Patriak." Ucap Arung.

Arung pun keluar dari perisai pelindung tersebut, saat ia keluar Asasin tersebut langsung menyadarinya.

"Datang lagi seekor semut mau membantu, rasakan ini." Gumam Assasin.

Assasin pun melesatkan balok kayu berdiameter dua meter, sebanyak tiga buah secara beruntun ke arah Arung.

"Assasin ini sungguh tidak sabaran sekali, seperti nya dia sedang datang bulan." Gumam Arung, kemudian memasang kuda-kuda jurus teleportasi.

Beberapa detik sebelum terkena hantaman balok, ia pun berteleport menghindarinya.

"Rasakan ini, serangan balasan ku." Teriak Arung,

Kemudian melesatkan beberapa serangan bola api ke arah Asasin tersebut.

"Dasar semut, serangan seperti ini tidak berefek padaku." Gumam Assasin, kemudian dengan mudah menepis serangan Arung menggunakan serangan balok kayu raksasa nya.

"Duargh..................... " Suara ledakan akibat dua elemen yang saling beradu.

Beberapa saat kemudian Ayu pun terpental, lalu muntah darah ke arah Arung, setelah Ayu kalah telak bertarung melawan salah satu avatar dari Asasin tersebut.

"Ayu..... aku harus membantu nya." Gumam Arung.

Arung pun bergegas menangkap tubuh ramping milik Ayu lalu menggendong nya kembali ke arah perisai pelindung milik Gisel.

"Ayu..... putriku." Ucap Patriak.

"Hiks..... hiks..... hiks...... " Tangis kecil Patriak.

"Kak Ayu, dasar brengsek Assasin itu." Ucap Gisel.

Arung pun merebahkan tubuh Ayu yang sudah tidak sadarkan diri di dalam perisai pelindung bersama Gisel dan Patriak.

"Tenanglah Gisel, Patriak,"

"Cedera Ayu memang parah, tapi tidak begitu membahayakan nyawanya." Ucap Arung.

"Syukurlah, Arung kumohon bantu kedua istri-istri ku." Ucap Patriak.

"Ya Arung, sepertinya mama sedang kesulitan di luar." Ucap Gisel, dengan raut wajah yang sedih.

"Tenanglah aku akan kembali sekarang." Ucap Arung, kemudian kembali keluar untuk bertarung.

"Semoga mama baik-baik saja." Gumam Gisel, sambil terus memasang perisai kultivasi petir.

Avatar dari Asasin itu telah menunggu di luar perisai, sesaat setelah Arung keluar, Avatar tersebut langsung memukul Arung tepat di mata nya. Arung pun terpental sejauh beberapa meter dari perisai pelindung, Asasin pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

"Ugh...... mata kiri ku, aku lengah." Gumam Arung kemudian menggosok-gosok matanya yang memar.

"Aku akan membunuh si bodoh ini sekarang." Ucap Assasin, lalu melesatkan jurus dari telapak tangan nya.

Aura elemen tumbuhan berwarna hijau pun membentuk sebuah telapak tangan dari kayu ber diameter tiga meter lalu menerjang ke arah Arung.

"Ugh mataku....... " Gumam Arung, tidak menyadari sebuah telapak tangan raksasa sedang menerjang ke arah nya.

"Calon menantu tidak akan sempat menghindar, dia sangat baik,"

"Jarang-jarang mendapatkan calon menantu sebaik itu." Gumam Nyonya Lang.

Nyonya Lang menyadari nya bahwa sanya Arung tidak akan sempat menghindari serangan mendadak tersebut. Nyonya Lang pun bergegas melesat menggunakan jurus langkah petirnya ke arah Arung, lalu menahan serangan tersebut dengan tubuh ramping nya.

"Nyonya Lang..... " Gumam Arung.

"Duargh.............. " Suara ledakan akibat serangan balik kayu.

"Akh.................... " Teriakan kesakitan Nyonya Lang.

Akibat serangan tersebut Nyonya Lang pun terpental beberapa meter, kemudian langsung terluka parah. Melihat itu Arung pun mengeluarkan senjata andalan nya yaitu Palu Emas Hitam surgawi dan menstransfer sekitar 30 persen tenaga dalam nya ke inti palu tersebut.

"Byurrrr................. " Suara hujan deras.

Ketika Nyonya Lang terluka, salah satu avatar yang tengah melawan Arung lengah kemudian menoleh kebelakang.

"Dasar bodoh, rasakan ini." Gumam Arung. ia pun langsung melemparkan palu tersebut ke arah avatar yang tengah lengah.

"Membesar" Teriak Arung.

Palu itu pun membesar dengan panjang dua meteran dan berputar kencang ke arah avatar yang lengah, kemudian menghantam tepat di kepala avatar tersebut.

"Bruakkkk.............. " Suara dentuman keras.

Akibatnya tubuh avatar itu remuk dan berubah menjadi kayu.

"Kwak.......... Kwak.......... Kwak........... " Suara beast gagak tengah lewat dan berkicau.

Suasana pun menjadi hening untuk sesaat karena di kejutkan oleh munculnya senjata dewa di tangan Arung. Melihat salah satu avatar nya hancur, Assasin tersebut lantas menggempur Arung lagi dengan serangan balok kayu miliknya, dan avatar lainnya juga menyerang Arung dengan jurus yang sama. Arung pun berusaha menghindari serangan tersebut dengan berteleport kesana kemari.

"Mereka benar-benar marah, sebenarnya makhluk apa itu?"

"Kenapa setelah terkena palu milikku tubuh assasin tersebut menjadi kayu?" Gumam Arung, kemudian memasang kuda-kuda jurus teleportasi.

" Blitzzzz...... Blitzzzzz....... Blitzzz......... " Suara yang di timbulkan oleh jurus teleportasi.

Melihat Adik nya terluka Nyonya Ya pun langsung emosi, kemudian mengeluarkan jurus andalannya ke arah avatar yang tengah bertarung dengan nya.

"Terima ini ********, Jurus bola api raksasa." Ucap Nyonya Ya.

Sebuah bola api berdiameter tiga meteran melesat dari tangan mungil milik Nyonya Ya ke arah avatar tersebut. Avatar tersebut pun tidak gentar lalu lantas mengeluarkan beberapa balok kayu yang runcing berdiameter satu meter ke arah bola api raksasa.

"Sepertinya Nyonya Ya mengamuk, sungguh mengerikan,"

"Tidak hanya makanan buatan nya saja yang mengerikan, tapi tempramen nya ketika marah juga menakutkan." Gumam Arung, sambil berteleport menghindari serangan Assasin.

Namun bola api itu terlalu ganas serangan elemen kayu milik avatar itu pun dilahap oleh api kemarahan milik Nyonya Ya. Seketika itu juga avatar tersebut terpanggang terkena serangan bola api milik Nyonya Ya. Melihat itu sang Assasin memanggil avatar yang tengah menyerang Arung agar kembali mendekat ke arahnya. Sang avatar pun menurut dan bergegas ke arahnya serta meninggal kan Arung. Arung pun mengambil kesempatan tersebut untuk berteleport ke sisi Nyonya Ya dan untuk membicarakan strategi pertarungan.

"Blitz............... " Suara Jurus teleportasi.

"Sejak kapan Calon menantu ku ada disini, ternyata dia sangat cepat." Gumam Nyonya Ya.

"Nyonya Ya sepertinya lawan kita ini sangat kuat, aku saja sudah kehabisan setengah dari tenaga dalam milik ku,"

"Apakah Nyonya Ya memiliki sebuah strategi, untuk memenangkan pertarungan ini?" Tanya Arung.

"Hem......... Huft......... " Suara tarikan dan hembusan nafas milik Nyonya Ya.

"Benar Arung lawan kita ini adalah Asasin yang berada pada ranah alam langit puncak,"

"Dan kita tidak akan mungkin menang kecuali tenaga dalamnya melemah,"

"Sebaiknya saat ini kita harus terus mengulur waktu hingga bantuan dari Kantor Prajurit Raja Kota Tiba." Ucap Nyonya Ya

"Itu sih bukan rencana namanya, mama mertua." Gumam Arung.

"Baik Nyonya Ya." Ucap Arung.

Sementara itu Nyonya Lang sudah terluka parah dan tidak bisa bergerak lagi, Assasin wanita itu pun memberikan sebuah senjata suci ke avatar nya.

"Itu bukankah itu Pedang Taifun." Gumam Nyonya Ya.

Melihat itu Nyonya Ya langsung kaget dan sedikit tertekan.

"Gawat Arung tadi aku berpikir kita dapat menahan nya sebentar, hingga bantuan tiba tapi sebaiknya kita harus mengeluarkan segenap kekuatan kita untuk melawannya,"

"Itu adalah Pedang Taifun, salah satu senjata suci yang berada di ranah alam malaikat." Ucap Nyonya Ya.

"Mama mertua, tenanglah." Gumam Arung.

"Tenang saja Nyonya Ya, senjata ku juga tidak kalah dahsyatnya dengan milik nya." Ucap Arung.

Arung mencoba menyombongkan Palu Emas Hitam Surgawi milik nya. Nyonya Ya terlalu fokus dengan pertarungan nya sehingga tidak menyadari kalau Arung mengeluarkan sebuah senjata suci ranah alam dewa puncak.

"Syukurlah ternyata Arung memiliki senjata dewa juga, seberapa banyak sebenarnya senjata ranah alam dewa yang dia miliki?" Gumam Nyonya Ya

Nyonya Ya berniat mengeluarkan Pedang Phoenix Surgawi untuk melawan Pedang Taifun namun ia belum mengetahui cara pemakaiannya.

"Aku baru saja mendapatkan senjata ranah alam dewa, namun aku belum tau cara pemakaiannya." Gumam Nyonya Ya.

Nyonya Ya pun melirik ke arah senjata di tangan Arung, kemudian Nyonya Ya pun sedikit tenang dan tidak terlalu tertekan sesaat sebelumnya. Avatar tersebut kemudian memasang kuda-kuda dan menebaskan pedangnya ke arah mereka, beberapa berkas energi elemen angin membentuk beberapa bilah pedang berukuran tiga meter lalu melesat ke arah mereka.

"Arung tembakkan bola api ke arah bilah energi pedang tersebut." Perintah Nyonya Ya.

"Baik Nyonya Ya." Ucap Arung.

Sementara itu sang Assasin sedang bermeditasi dan mengumpulkan kekuatan di sekitar dantian nya, Arung dan Nyonya Ya pun berhasil menangkis serangan tersebut menggunakan beberapa tembakan bola api merah dan bola api hitam.

"Duargh...... duargh...... duargh....... " Suara ledakan akibat beberapa elemen yang saling beradu.

"Nyonya Ya, seperti nya Assasin ini akan mengamuk, berhati-hatilah." Ucap Arung.

"Sungguh calon menantu yang sangat perhatian, Gisel kali ini pilihan mu sangat bijak." Gumam Nyonya Ya.

"Iya Arung." Ucap Nyonya Ya.

Kemudian avatar tadi pun semakin ganas kali ini dia mengeluarkan seluruh tenaganya dan memutar tubuhnya sambil mengacungkan pedang ke atas hingga menjadi sebuah tornado raksasa yang dahsyat, dan anginnya membuat pohon-pohon serta benda di sekitar nya terbang (termasuk mobil jeep baru milik Arung yang rusak ikut terbang).

"Grogh....... groagh......... " Suara yang diakibatkan oleh tornado tersebut.

"Bahaya, calon menantu." Gumam Nyonya Ya.

"Larilah Arung aku tidak mungkin menahan serangan ini seluruh tenaga ku telah terkuras, ketika mengeluarkan bola api raksasa melawan avatar tadi." Ucap Nyonya Ya.

"Gawat, aku harus mencoba nya,"

"Jika tidak Calon Mertua dalam bahaya, baiklah aku akan bertaruh pada serangan penuh ini." Gumam Arung.

Arung pun menstransfer seluruh tenaga nya ke dalam inti Palu Emas Hitam Surgawi, sementara itu tornado raksasa itu mulai meruncing dan melesat ke arah mereka dari atas.

"Terima ini, Perusak Suasana." Teriak Arung.

"Perusak suasana?" Gumam Nyonya Ya.

Arung pun langsung melemparkan palu ke arah tornado tersebut, Palu Emas Hitam Surgawi pun berputar dan melesat kencang ke arah tornado.

" Membesarrrrrrrrr" Teriak Atung.

Palu tersebut pun membesar menjadi sepanjang enam meter dan melesat ganas ke arah tornado milik avatar. Benturan antara serangan tornado dan palu raksasa pun terjadi.

"Ha....... ha....... ha........ " Tawa kecil Assasin yang tengah bermeditasi.

"Siasat ku berhasil, setelah serangan ini mereka akan kehabisan tenaga." Gumam Assasin.

"Duarrrrrr...... " Suara ledakan.

Seketika terjadi ledakan yang dahsyat sehingga menghancurkan sebagian gedung kediaman keluarga Alba. Akibat ledakan tersebut Nyonya Ya dan Arung terhempas hingga beberapa meter sedangkan avatar tersebut hancur terkena ledakan.

"Arung sepertinya kita tidak akan sanggup bertahan lagi." Ucap Nyonya Ya.

"Ia Nyonya Ya, aku pun sudah kehabisan hampir seluruh tenaga ku." Ucap Arung, dengan nafas yang terputus-putus.

"Hah....... hah........ hah...... " Suara nafas terengah-engah Arung.

Melihat ledakan itu, Gisel pun bergegas melesat ke arah Arung dan Nyonya Ya sambil memegang Cambuk Qilin.

"Ma.........ma...........kamu tidak apa-apa?" Tanya Gisel.

"Mama hanya terluka sedikit Gisel, tapi seperti nya seluruh tenaga dalam mama sudah habis,"

"Sehingga tidak bisa bertarung lagi." Jawab Nyonya Ya.

"Syukurlah Gisel tiba." Gumam Arung.

"Arung kamu masih sanggup bertarung?" Tanya Gisel.

"Aku kehabisan tenaga Gisel, tapi aku memiliki pil naga untuk memulihkan 50 persen tenaga dalam ku,"

"Kamu hanya perlu melawannya untuk sementara waktu, selama aku memulihkan tenaga ku." Ucap Arung.

Sementara itu sang Assasin sudah mengumpulkan seluruh tenaga dalam di dantiannya, ia pun kemudian mengepalkan tangannya dan meninju ke arah kami. Beberapa tinju berelemen kayu yang dahsyat pun muncul dari kepalan tangannya berdiameter tiga meter dan menerjang cepat ke arah kami.

"Assasin ini sungguh kejam, bahkan ia tidak membiarkan Arung dan mama beristirahat,"

"Dia langsung mengeluarkan serangan mematikan." Gumam Gisel.

Melihat itu Gisel lalu mengacungkan cambuk nya kelangit, seketika di daerah kediaman Alba awan semakin menghitam dan dialiri petir yang meluap-luap.

"Duargh................... " Suara sambaran halilintar ungu.

Kemudian halilintar ungu pun menyambar ke arah cambuk yang menegang itu dan kembali lentur, Kemudian Gisel pun menghentakkan Cambuk Qilin itu kearah assasin. Seketika halilintar ungu yang dahsyat menyambar ke arah beberapa tinju kayu raksasa tersebut. Dua benturan dahsyat yang berlainan elemen pun terjadi kembali.

"Duarrrrr.... jderrrrr......der......" Suara ledakan.

Sementara itu Arung bergegas menelan pil naga, dan bermeditasi untuk memulihkan tenaga dalam nya di samping Nyonya Ya.

"Sungguh serangan yang dahsyat, serangan itu berkali-kali lebih kuat dari serangan bola api milikku." Gumam Nyonya Ya.

Nyonya Ya hanya terpaku melihat benturan serangan dahsyat tersebut.Ternyata kedua kekuatan itu berimbang satu dengan lainnya sehingga assasin dan Gisel sama-sama terluka. Namun karena ranah kultivasi Gisel yang di bawah assasin, ia pun lebih terluka parah dan sudah tidak sadarkan diri setelah terpental beberapa meter.

"Dasar semut, senjata itu sungguh menakutkan,"

"Sayang ranah mu terlalu rendah," Gumam Assasin.

"Assasin ini sungguh kuat, bahkan serangan se dahsyat itu tidak dapat mengalahkannya." Gumam Nyonya Ya.

Sementara itu assasin telah terluka parah dan kehilangan sekitar 50 persen tenaga dalamnya, ia pun kemudian bergerak ke arah avatarnya yang terbakar lalu mengambil Pedang Taifun lantas langsung menerjang ke arah Patriak dengan niat membunuh yang besar. Nyonya Ya dan Nyonya Lang yang telah kehabisan tenaga hanya mampu berteriak.

"Larirah Alba dia kearah mu." Teriak kedua Nyonya kompak.

"Patriak, gawat aku harus segera membantunya." Gumam Arung.

Mendengar teriakan itu, Patriak pun segera berlari keluar.

"Gawat ******** itu kini mengejarku." Gumam Patriak, sambil berlari.

Aasasin itu pun melesat dengan begitu cepat nya, ada semacam tornado kecil di kakinya yang membuatnya bergerak cepat. Ia pun menerjang ke arah Patriak sambil menghunuskan Pedang Taifun nya. Menyaksikan aksi assasin tersebut Arung pun langsung berteleport ke arah Patriak beberapa detik sebelum Pedang Taifun menusuk jantung Patriak.

"Blitzzzz....... blitzzz........ " Suara jurus teleportasi milik Arung.

Arung pun lantas men teleport Patriak ke samping Nyonya Ya. Asasin tersebut pun baru sadar saat tusukan pedangnya menusuk bongkahan batu.

"Kok menghilang, kenapa Patriak Keluarga Alba itu." Gumam Assasin, lalu menoleh ke sekitar.

Ternyata Patriak sudah bersama dengan Arung dan Nyonya Ya. Assasin pun langsung melesatkan jurus tebasan pedang anginnya, sekelebat beberapa energi pedang angin menerjang ke arah mereka berkumpul.

"Assasin ini tidak membiarkan kami beristirahat sejenak pun." Gumam Arung, kemudian menahan serangan tersebut dengan melesatkan tembakan bola api hitam.

"Jderrr.... jderrr.... jderrr...... " Suara ledakan kecil terjadi.

Rupanya itu adalah serangan pengalihan, tiba-tiba saja pedang Taifun menusuk ke arah jantung Arung.

"Akh............. " Teriakan Arung.

"Calon menantu." Teriak Patriak.

"Arung.......... " Teriak Nyonya Ya dan Nyonya Lang

Untung saja Arung berhasil menghindar sedikit, sehingga tusukan Pedang Taifun tidak mengenai organ jantung nya. Tusukan pedang tersebut bergeser beberapa cm dari jantung Arung.

"Hah bocah ini masih bernafas, baiklah akan ku penggal kepalanya." Gumam Assasin.

"Akh............... " Teriakan Arung, kemudian melesatkan Jurus Teleportasi.

Melihat Arung tidak tewas assasin pun mencabut pedangnya dan berusaha menebas leher Arung, beberapa detik sebelum leher nya terkena tebasan Arung pun langsung berteleport ke arah belakang assasin wanita tersebut.

"Blitzzzz........ " Suara jurus teleportasi Arung.

Assasin wanita ini pun lengah, namun beberapa saat kemudian ia pun tersadar ketika Pedang Taifun menebas udara kosong.

"Lho kok hilang, laki-laki ini sungguh cepat." Gumam Assasin.

Arung pun telah berada di belakang assasin dan sudah mengumpulkan seluruh tenaga nya untuk melakukan serangan terakhir nya.

"Sekarang giliranku, ********,"

"Terima ini." Teriak Arung.

Aura api hitam mengelilingi tubuh Arung, seketika suhu disekitar nya menjadi naik. Tak lama berselang bola api hitam raksasa pun muncul, lalu menerjang ke arah punggung assasin wanita tersebut.

"Apa................ " Teriak Assasin tersebut.

Dalam sekejap mata assasin wanita tersebut pun tewas terpanggang dan mayat nya pun terpental hingga beberapa puluh meter.

"Akhirnya mati juga perusak suasana itu." Ucap Arung.

Akhirnya pertarungan sengit ini pun telah berakhir, ia pun kemudian duduk di halaman depan mansion keluarga Alba sambil menarik nafas panjang.

"Hem........... huft...... " Suara tarikan dan hembusan nafas Arung.

Keadaan hening pun tercipta sesaat, Nyonya Ya, Nyonya Lang, dan Patriak hanya diam dan menatap ke arah Arung.

"Serangan bola api hitam itu setara dengan serangan Gisel, kau benar-benar kuat padahal ranah mu hanya di alam lautan,"

"Bayangkan jika ranah mu berada di ranah yang sama dengan ku, kau benar-benar-benar calon menantu idaman." Gumam Nyonya Ya.

Arung pun bergegas ke arah assasin yang terbakar tadi dan mengambil cincin ruang miliknya, serta mengambil Pedang Taifun dan menyimpannya ke dalam cincin ruang milik nya. Arung pun juga menyimpan Palu Emas Hitam Surgawi nya.

"Terima kasih Arung sudah menyelamatkan keluarga kami, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya kota ini selalu damai dan tidak ada assasin yang berani memasuki kota." Ucap Patriak.

"Tidak apa apa Patriak, keluarga Gisel juga kan keluargaku sebaiknya kita beristirahat terlebih dahulu sambil menunggu bantuan datang." Ucap Arung.

"Miu...... Miu....... Miu........ " Suara sirene mobil milik Prajurit Raja Kota.

Tak lama kemudian Wakil Komandan Luna dan prajurit pengaman raja kota pun tiba, dia beserta pasukannya lantas membawa orang-orang yang terluka ke IGD terdekat dengan penjagaan ketat dari pihak raja kota karena khawatir akan ada serangan lanjutan.

"Baiklah Patriak kalau begitu aku permisi dulu." Ucap Arung.

"Hati-hati di jalan ya calon menantu." Ucap Nyonya Ya.

"Ya Arung, aku mengucapkan Terima kasih sekali lagi." Ucap Patriak.

Setelah pamitan dengan Patriak dan kedua istrinya Arung pun langsung bergegas pulang dengan berjalan kaki (mobil jeep baru milik Arung ikut hancur terkena serangan assasin ketika bertarung, karena mobilnya di parkir di taman). Luka tusukan di jantung nya pun sudah di perban oleh prajurit medis raja kota jadi sudah tidak terasa sakit lagi hanya berdenyut denyut sepanjang waktu.

Di trotoar jalan Kota Awan Hitam

"Byurrrr................... "Suara hujan deras.

"Kacau mobil baru ku seharga 5000 ribu koin emas rusak total, aku mengalami kerugian yang besar malam ini."

"Ugh..... dadaku sakit lagi." Gumam Arung, sambil berjalan kaki.

Tak terasa rupanya sudah jam dua belas malam, Arung pun lalu mencari gang sempit di antara gedung-gedung tinggi dan mengeluarkan bola ruang pemberian Putri Naga Kecil.

"Sebaiknya aku beristirahat terlebih dahulu, tubuhku sangat lelah semalam bertarung." Gumam Arung.

Arung pun menaruh bola tersebut di dalam tumpukan barang-barang tak terpakai disekitaran dinding gedung dan menutupnya dengan karton-karton dan benda lainnya sehingga tidak terlihat. Arung pun kemudian masuk kedalam bola ruang tersebut.

Di dalam Bola Ruang Milik Putri Naga Kecil

"Huft............... " Suara hembusan nafas Arung.

Arung pun langsung bergegas ke lantai tiga dan langsung mandi karena tubuh nya dpenuhi darah dan kotor akibat pertarungan tersebut. Setelah itu Arung pun ke dapur dan membuat segelas susu phoenix yang berwarna merah (susu ini hanya di produksi di Benua Naga), dan duduk di meja dapur sambil menikmati secangkir gelas susu berenergi.

"Nikmat nya, memang susu Phoenix memang yayang terbaik." Gumam Arung setelah meneguk susu tersebut.

"Aku penasaran apa isi cincin hijau ini." Gumam Arung, ia pun memeriksa ke dalam cincin ruang milik assasin tersebut.

"Sial........ aku teringat lagi mobil baru ku yang hancur, akibat assasin sialan itu."

"Hiks......... hiks......... hiks.......... "

"Jeep ku....... " Tangis dan Gumam Arung.

Ternyata ada banyak harta di dalam cincin hijau tersebut, ada tiga kitab jurus kultivasi avatar elemen kayu, ada sepuluh botol racun tingkat alam naga, ada sepuluh pil penambah energi tingkat alam bumi, dan 300 ribu koin emas, serta sebuah token misterius.

"Wah aku kaya nich aku bisa beli mobil yang lebih mewah lagi dari mobil jeep tersebut," Gumam Arung dalam hati.

Setelah itu Arung pun menyimpan cincin ruang milik asasin dan miliknya itu ke dalam laci meja di samping ranjang di kamar tidur Putri Naga Kecil. Arung pun bergegas istirahat, karena besok ujian kompetisi akan di mulai lagi dan Arung memiliki jadwal bertarung di malam harinya.

Aula Leluhur Keluarga Tiger.

Keesokan paginya, Matriak mengadakan rapat dengan kedelapan Tetua di Aula Leluhur mengenai rencana pernikahan Shilla dan Arung.

"Kalian pasti bingung kan kenapa aku mengumpulkan kalian semua di sini pada hari ini." Ucap Matriak.

"Semoga para Tetua menyetujui nya." Gumam Shilla.

"Benar Matriak, sebenarnya ada persoalan apa sehingga kami semua di kumpulkan disini." Ucap Tetua Gigi.

"Padahal aku kan sedang berlatih, diantara para Tetua aku yang paling lemah dan masih berada di ranah alam lautan puncak. Gumam Tetua Gigi.

"Apa mungkin informasi mengenai hilang nya Matriak terdahulu telah berhasil Arung dapatkan." Gumam Tetua Dara.

"Sebenarnya aku ingin membicarakan masalah pernikahan Putri ku, Shilla." Ucap Matriak.

"Wah selamat Matriak." Ucap Tetua Shiyu.

"Kalau boleh tau siapa laki-laki beruntung tersebut?" Tanya Tetua Ami.

"Benar Matriak siapa ya, Pemuda yang beruntung tersebut?" Tanya Tetua Lindsay.

Pipi Shilla pun tampak mulai memerah.

"Ha..... ha...... ha...... " Tawa kecil Matriak.

"Tentu saja aku akan menikahkan Putri ku dengan pemuda terkuat di Desa Tiger ini." Ucap Matriak.

"Mungkinkah Tuan Muda Dong Huwei, kalau memang benar,"

"Kurasa kepala Matriak baru saja terbentur." Gumam Tetua Rita.

'Kasihan Shilla, jika Tuan Muda Dong Huwei menjadi suaminya dia pasti akan dijadikan selir." Gumam Tetua Kikan.

"Aku akan menikahkan Shilla dengan Arung, apakah ada dari para Tetua yang tidak menyetujui nya?" Tanya Matriak.

"Apa............ Murid Raja Mesum." Jawab Kompak Tetua Shiyu, Tetua Ami dan Tetua Dara.

"Aku sangat setuju Matriak, melihat performa nya di ujian kompetisi dia sangat cocok mendampingi Shilla." Ucap Tetua Ayana.

"Terima kasih Tetua Ayana, support nya." Gumam Shilla.

Tetua Shiyu pun bangun dari kursinya kemudian menghadap ke hadapan Matriak.

"Aku tidak setuju Matriak, sebenarnya Arung itu adalah seorang Fuckboy." Ucap Tetua Shiyu, kemudian membungkuk dan memberi hormat.

"Arung Fuckboy, apa maksud Tetua Shiyu." Gumam Shilla.

Pernyataan dari Tetua Shiyu membuat suasana di Aula leluhur menjadi sunyi.

"Kukuruyuk............... " Suara Beast Ayam Jantan berkokok.

Terpopuler

Comments

Anggraini Nacita

Anggraini Nacita

ini adala cerita di mana MC nya sangat2 bodoh

2024-01-16

0

yayat

yayat

bnyk ya bininya dari gadis sampe janda

2021-04-07

2

Hadi Hadi

Hadi Hadi

mantap lanjut

2020-09-16

3

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2 Racun ular bertanduk sembilan
3 Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4 Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7 Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8 Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9 Esensi Naga Putri Naga Kecil
10 Palu emas hitam surgawi
11 Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12 Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13 Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14 Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15 Hadiah dari Tuan Muda Quil
16 Makan Malam Keluarga Alba
17 Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18 Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19 Goa Giok Hijau
20 Nona Dark Quill
21 Bola Energi Berwarna Hijau
22 Shilla Tiger
23 Sage empat elemen alam
24 Bangkit nya elemen es Arung
25 Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26 Ngarai di Pulau Balighe
27 Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28 Warisan Klan Rubah Dewa.
29 Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30 Black Hole terrors bagian awal
31 Black Hole Terrors bagian ke dua
32 Kembali ke Kota Awan Hitam
33 Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34 Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35 Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36 Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37 Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38 Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39 Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40 Bola Penjara Pohon Dewa Air
41 Ujian Tahap Ke Tiga.
42 Racun Tapak Ular Beracun
43 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45 Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46 Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47 Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48 Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49 Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50 Ujian Cinta Irish.
51 Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52 Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53 Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58 Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59 Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60 Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61 Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62 Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63 Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66 Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67 Yuki Tiger.
68 Racun Kehidupan.
69 Rencana Jahat.
70 Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71 Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72 Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73 Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74 Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75 Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76 Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77 Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78 VIRAL.
79 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81 Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82 Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83 Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84 Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85 Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86 Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87 Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88 Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89 Jendral Mawar Ungu.
90 Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91 Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92 SEA WARS Bagian Awal.
93 SEA WARS Bagian Kedua.
94 SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95 SEA WARS Bagian Akhir.
96 ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97 Bulan Madu Mendadak Irish.
98 Pil Penawar Racun Kehidupan.
99 Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100 Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101 GESUVLA Bagian Ke Satu.
102 Kembali Ke AKPERTI.
103 Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104 Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105 Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106 Konser Errong Records.
107 ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114 Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122 Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123 GESUVLA Bagian Ke Dua.
124 GESUVLA Bagian Ketiga.
125 GESUVLA Bagian Ke Empat.
126 GESUVLA Bagian Ke Lima.
127 GESUVLA Bagian Ke Enam.
128 GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129 GESUVLA Bagian Akhir.
130 SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2
Racun ular bertanduk sembilan
3
Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4
Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7
Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8
Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9
Esensi Naga Putri Naga Kecil
10
Palu emas hitam surgawi
11
Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12
Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13
Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14
Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15
Hadiah dari Tuan Muda Quil
16
Makan Malam Keluarga Alba
17
Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18
Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19
Goa Giok Hijau
20
Nona Dark Quill
21
Bola Energi Berwarna Hijau
22
Shilla Tiger
23
Sage empat elemen alam
24
Bangkit nya elemen es Arung
25
Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26
Ngarai di Pulau Balighe
27
Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28
Warisan Klan Rubah Dewa.
29
Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30
Black Hole terrors bagian awal
31
Black Hole Terrors bagian ke dua
32
Kembali ke Kota Awan Hitam
33
Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34
Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35
Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36
Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37
Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38
Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39
Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40
Bola Penjara Pohon Dewa Air
41
Ujian Tahap Ke Tiga.
42
Racun Tapak Ular Beracun
43
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45
Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46
Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47
Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48
Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49
Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50
Ujian Cinta Irish.
51
Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52
Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53
Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58
Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59
Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60
Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61
Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62
Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63
Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66
Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67
Yuki Tiger.
68
Racun Kehidupan.
69
Rencana Jahat.
70
Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71
Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72
Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73
Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74
Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75
Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76
Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77
Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78
VIRAL.
79
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81
Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82
Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83
Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84
Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85
Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86
Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87
Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88
Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89
Jendral Mawar Ungu.
90
Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91
Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92
SEA WARS Bagian Awal.
93
SEA WARS Bagian Kedua.
94
SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95
SEA WARS Bagian Akhir.
96
ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97
Bulan Madu Mendadak Irish.
98
Pil Penawar Racun Kehidupan.
99
Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100
Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101
GESUVLA Bagian Ke Satu.
102
Kembali Ke AKPERTI.
103
Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104
Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105
Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106
Konser Errong Records.
107
ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114
Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122
Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123
GESUVLA Bagian Ke Dua.
124
GESUVLA Bagian Ketiga.
125
GESUVLA Bagian Ke Empat.
126
GESUVLA Bagian Ke Lima.
127
GESUVLA Bagian Ke Enam.
128
GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129
GESUVLA Bagian Akhir.
130
SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!