Palu emas hitam surgawi

Burung elang angin pun melesat ke angkasa dan mulai melaju terbang stabil di ketinggian 100 km dari atas permukaan tanah, Burung ini memiliki kecepatan terbang lebih lambat setingkat saja dari Wyvern petir sihir.

Kedua beast ini pun melaju terbang beriringan mengikuti irama angin di pagi ini. Sambil menunggangi elang ini Arung pun memandangi wajah Putri Naga Kecil.

"Walaupun selama setahun ini aku dan Clara terus bersama namun aku masih tetap terpukau melihat kecantikan dan pesona Clara,"

"Rambut merah nya yang di terpa angin serta kulitnya yang putih halus membuat jantung ku berdegup kencang." Gumam Arung, sambil menunggangi Burung Elang Angin.

Seketika fikiran Arung tadi terbesit otomatis ke fikiran clara, Clara pun kemudian menoleh kebelakang dan tersenyum kecil indah.

"Sepertinya Clara mengetahui apa yang ku fikirkan." Gumam Arung.

Tidak terasa ternyata beberapa hari pun telah terlewati mereka pun akhirnya tiba di kota perbatasan antara Kerajaan Benua Naga Barat dan Benua Naga Selatan yaitu kota Nadi Naga. Namun kali ini mereka tidak singgah di kota tersebut, mereka pun langsung melanjutkan perjalanan nya menuju ke Istana Naga Selatan.

"Hiks.....hiks.....hiks......" Tangis kecil Arung

"Putri Naga Kecil saat ini me nomer duakan aku," Gumam Arung.

"Arung aku hanya tengah merindukan orang tua ku dan saudara-saudaraku, kau tetap seseorang yang spesial yang mengisi relung di hatiku." Ucap Clara melalui telepati.

"Benarkah Clara." Gumam Arung.

"Benar makanya berhentilah bersedih, seharusnya aku yang bersedih." Ucap Clara melalui telepati.

"Kenapa kau bersedih Clara, ayah beserta saudara-saudara mu sudah selamat." Gumam Arung.

"Bukan masalah itu, aku tahu bahwa bukan hanya aku yang mengisi relung di hatimu, masih ada Gisel, Nona Mitha, dan siapa satu lagi aku lupa." Ucap Clara melalui telepati.

"Oh aku ingat, Pendekar Klan Xiao " Xiao Mei Mei yang mengisi relung-relung di hatimu."

"Ups........ dia masih mengingat kejadian setahun yang lalu, ingatan Naga betina memang sangat mengerikan." Gumam Arung.

Mereka pun terbang melewati Kota Perbatasan Nadi Naga dan telah mulai memasuki Padang Tandus Naga. Arung tidak menyadari selama ini terkadang ia mengingau dan menyebut nama salah satu dari ketiga wanita tersebut.

Padang Tandus, Benua Naga

Ketika mereka melintasi Padang Tandus ini, tiba-tiba saja ada sebuah bola api raksasa yang melesat dari langit. Dari arah munculnya bola api itu terlihat sesosok bayangan makhluk raksasa yang misterius. Bola api itu pun menerjang kearah mereka, untungnya insting Burung Elang Angin tepat waktu dalam menyadari serangan mendadak bola api dan berhasil menghindarinya.

"Duarghhh................... " Suara ledakan akibat bola api mengenai daratan.

"Beast apa itu di besar sekali, lebih besar dari Wyvern?" Tanya Arung, sambil menunggangi Burung Elang Angin.

"Itu adalah seekor beast Phoenix Surgawi, kekuatannya pun setara dengan kultivator di ranah alam langit puncak,"

"Melawannya sungguh tidak mungkin menang Arung." Ucap Clara.

"Kalau begitu kita hanya bisa terus menghindarinya, selama beberapa jam ini dengan terbang bermanuver ke arah yang berlawanan dari serangan apinya." Ucap Arung

Namun serangan bola api nya itu terus menerus di lontarkan nya berkali kali kearah mereka dengan jeda waktu yang singkat. Makhluk ini terus mengejar dan menempel ketat di belakang Arung dan Clara, mungkin karena tubuhnya yang besar sehingga kecepatannya menyamai Burung Elang Angin ataukah ada siasat lainnya.

"Duarghhh...........duargh.........duargh............" Suara beberapa ledakan mengenai daratan.

"Beberapa jam kedepannya Burung Elang Angin yang aku dan Clara tunggangi pasti akan kehabisan tenaganya, dan kami pun akan tertangkap oleh beast Phoenix Surgawi tersebut." Gumam Arung.

"Hai gadis naga kecil gunakan telepatimu agar kita mudah berkomunikasi." Teriak Arung, sambil menunggangi burung elang angin

"Ada apa Arung?" Ucap Clara menggunakan telepati.

"Sebaiknya kita fokus terlebih dahulu untuk melarikan diri dari kejaran burung Phoenix Surgawi ini,"

"Semua ras beast di benua ini tahu musuh alami kami bangsa naga adalah burung phoenix." Ucap Clara, menggunakan telepati.

"Aku memiliki sebuah rencana untuk bisa melewati musibah ini Putri Naga Kecil,"

"Sesungguhnya kalau ku analisa makhluk ini dapat dengan mudah membunuh kita, "

"Tapi ia enggan melakukannya dan berusaha menangkap kita hidup-hidup,"

"Sepertinya beast ini sedang mencari mangsa yang segar untuk di makan." Ucap Arung menggunakan telepati.

Beast itu kembali menembakkan beberapa bola api, kedua Burung Elang Angin pun kembali bermanuver menghindarinya.

"Benar juga Arung, ternyata kau tidak hanya mesum namun terkadang pintar juga,"

"Lantas apa rencanamu selanjutnya?" Ucap Clara menggunakan telepati.

"Jangan bercanda di saat seperti ini Clara, justru kamu yang lebih mesum,"

"Baru saja berkenalan kemudian mengundangku ke dalam kamarmu." Ucap Arung menggunakan telepati, pipi Clara pun memerah.

"Kau harus percaya padaku, aku akan menjadi umpan dan berpura pura jatuh dari burung elang angin ini, "

"Duarghhh................ " Suara beberapa ledakan akibat bola api mengenai daratan.

"Dan begitu ada kesempatan kamu langsung melarikan diri Clara, aku akan menyusulmu setelah itu." Ucap Arung, menggunakan telepati.

"Tapi itu sangat berbahaya aku tidak ingin kamu terluka,"

"Apalagi kamu belum bertemu ayah, ibuku, dan saudara-saudari naga ku." Ucap Clara menggunakan telepati.

Sementara itu beast Phoenix Surgawi terus menerus menembakkan bola api beracun dari mulutnya. Terlihat kedua beast yang mereka tunggangi tampak kesulitan menghindari serangannya, dan sudah kelihatan sangat lelah.

"Kumohon Putri Naga Kecil aku tidak akan mati dengan mudah,"

"Hanya ini satu-satunya cara agar kita selamat dari kejaran Phoenix Surgawi tersebut." Ucap Arung menggunakan telepati.

Semua pembicaraan mereka tersebut merupakan telepati dan hanya mereka berdua saja yang bisa mendengarnya. Putri Naga Kecil pun termenung sesaat, lantas menoleh kebelakang lagi dengan ekspresi yang sedikit kesal.

"Lakukan lah sesukamu Arung, tapi ingat kau harus kembali." Ucap Clara menggunakan telepati.

Arung pun tidak menyia-nyiakan waktu yang ada dan langsung menjalankan siasat ini dengan berpura pura tergelincir jatuh dari Burung Elang Angin ketika burung elang ini sedang bermanuver.

"Akhhhhh............. " Teriakan pura-pura terjatuh Arung, Beas itu pun mengarah ke Arung.

"Tepat seperti analisaku beast ini memang sedang mencari mangsa,"

Melihat Arung terjatuh, makhluk ini pun bergegas menukik ke arah bawah dan langsung mencengkram tubuh Arung dengan satu kakinya dalam sekejap mata.

"Arghhhh.... argghhh...." Teriak Arung

"Sial kenapa cakar burung ini panas sekali." Ucap Arung.

Setelah berhasil mencengkram Arung, beast buas ini kembali melesat terbang keatas dan mengejar Burung Elang Angin tunggangan nya. Dengan mudahnya burung Phoenix Surgawi tersebut menggigit sayap Burung Elang Angin.

"Sungguh burung yang kejam, bahkan ia tidak melepaskan tunggangan ku." Gumam Arung.

Seketika burung tunggangan Arung itu pun terluka parah dan pingsan terkena racun api (Burung Phoenix Surgawi ini memiliki racun yang sangat mematikan dan dapat membunuh semua kultivator yang berada di ranah alam bumi puncak ke bawah dan tidak berpengaruh pada kultivator ranah di atasnya). Sementara itu disaat pandangan Phoenix surgawi itu teralihkan dan tertuju kepada Arung, Putri Naga Kecil pun berhasil meloloskan diri dari kejaran makhluk buas ini. Burung Phoenix ini pun langsung berbalik arah, dan bergegas kembali menuju ke sarangnya di tengah-tengah padang tandus ini.

"Arung kembalilah........ kumohon aku tanpamu hampa." Ucap Clara, sambil meneteskan air mata dan beranjak pergi.

"Jika kau tidak kembali malam ini aku akan meminta bantuan pada Raja Kota setempat, bertahanlah Arung." Gumam Clara.

Arung pun berpura pura pingsan, walaupun sebenarnya ia sadarkan diri di cengkraman burung buas tersebut sambil menahan panasnya cakar dan racun beast ini. Makhluk buas ini pun akhirnya tiba di tengah-tengah padang pasir tandus (sarangnya).

"Laju nya sudah berkurang, sepertinya ia telah sampai ke sarangnya,"

"Cakarnya kenapa bisa panas seperti ini." Gumam Arung.

Burung buas berputar tiga kali, kemudian langsung menukik tajam ke arah daratan di padang tandus. Pada saat menukik tajam seluruh tubuh burung ini di lapisi api berwarna ungu dan menerobos ke daratan pasir di bawahnya.

"Jderrr.... jderrr,........ jedusss...." Suara hantaman tubuh Phoenix Surgawi ketika menerobos daratan pasir hitam.

Seketika saja setelah berhasil menerobos lapisan tanah di daratan Padang Tandus, makhluk itu bersama Arung pun tiba di sebuah goa bawah tanah, lubang yang di akibatkan terobosan beast buas yang ada di langit-langit goa ini pun menutup kembali dalam beberapa detik.

Saat ini di Kota Awan Hitam, di Mansion Kediaman Keluarga Alba

"Byurrr.................. " Suara hujan deras di luar mansion.

Nyonya Ya dan Gisel tengah mencuci piring-piring yang kotor di dapur, bersama Ayu yang ternyata adalah kakak Gisel.

"Gisel sudah enam bulan hampir berlalu, kapan kau akan mengenalkan pacarmu kepada papa mu dan kami?" Tanya Nyonya Ya, sambil mencuci piring.

"Pacar, ternyata adik kecil ku sudah melangkahi ku,"

"Dari tingkat kultivasi pun dia di atas ku." Gumam Ayu, sambil mencuci piring.

"Hiks.... hiks.... hiks..... " Suara tangis Ayu di dalam hati.

"Arung..... kenapa selama enam bulan ini tidak ada kabar darimu, mama menyukai seorang pria yang kuat sebaiknya aku berbohong saja ke mama." Gumam Gisel, sambil mencuci piring.

"Ma pacarku tengah berkonsentrasi berlatih seni bela diri dan kembali ke kediaman nya, dia akan kembali pada saat ujian tahap ke dua ma." Jawab Gisel, sedang mengarang cerita.

Nyonya Ya pun menoleh ke arah perut Gisel.

"Jadi dia lebih mementingkan bela diri ketimbang anak di dalam perutmu,... eh salah ketimbang keluarga mu." Ucap Nyonya Ya keceplosan, menganggap Gisel hamil.

"Anak di dalam perut, ini pasti karena menonton sinetron semalam, ma.... ma.... ma.. " Gumam Gisel.

"Nanti akan coba ku hubungi pacar ku lagi ma, dia hanya tengah sibuk saja." Ucap Gisel.

"Bahkan dia membela pacarnya seperti itu." Gumam Nyonya Ya.

"Hiks..... hiks.... hiks...... apa mungkin dia hamil, tapi kenapa perut nya tidak membesar." Tangis dan Gumam Nyonya Ya.

"Apa mungkin dia sudah aborsi." Gumam Nyonya Ya.

Tak lama berselang Nyonya Lang pun datang ke dapur. Nyonya Lang adalah ibu Gisel yang kedua dan merupakan ibu kandung Ayu dan Gisel. Walaupun Nyonya Lang adalah ibu biologis Gisel, namun Nyonya Ya sangat menyayangi Gisel dan selalu merawat nya sejak kecil.

"Gisel, papa mu sudah pulang seperti nya dia sedang senang dan berniat minum beer dengan mu." Ucap Nyonya Lang.

"Beer.... wah beer sudah lama aku tidak minum beer." Gumam Gisel.

"Baik lah ma aku segera ke sana." Ucap Gisel.

"Anak di perut?" Gumam Ayu, sambil mencuci dan menoleh ke arah perut Gisel.

Gisel dan Nyonya Lang pun meninggalkan dapur, kini hanya tinggal Ayu dan Nyonya Ya.

"Ma apa maksud mama anak di dalam perut, apakah Gisel hamil dengan pacar barunya?" Tanya Ayu.

"Hus..... jangan berkata sembarangan, bukan itu maksud mama,"

"Mama tadi salah berkata saja, dan kamu Ayu jangan ikuti kebiasaan mabuk Gisel gak baik." Ucap Nyonya Ya, sambil mencuci.

"Tapi itu ma, papa malahan ngajak Gisel mabuk bareng." Ucap Ayu.

"Lebih baik Gisel mabuk disini timbang di tempat lain Ayu, mungkin Patriak khawatir Gisel setelah mabuk di *****-***** sama laki-laki." Ucap Nyonya Ya.

"Udah lanjutin cuci piringnya, setelah ini kita susul mereka." Ucap Nyonya Ya.

"Baik Ma..... " Ucap Ayu.

"Mama sepertinya menyembunyikan sesuatu, apa mungkin Gisel hamil, tapi kalau ku perhatikan gelagat Gisel sedikit berbeda." Gumam Ayu.

Di ruang santai Keluarga Alba

Gisel pun menelepon Arung beberapa kali, namun tidak ada jawaban. Gisel pun galau kemudian meneguk habis beberapa kaleng beer dia atas meja hingga mabuk.

"Gisel setelah menelpon beberapa kali temannya namun tidak di angkat, ia pun meneguk habis beberapa kaleng beer di atas meja,"

"Sebaiknya aku melihat siapa yang dia telepon." Gumam Patriak Alba, sambil melihat HP milik Gisel.

"My Lovely Tiger, ini ternyata dia menelpon pacarnya,"

Sementara itu Gisel tengah mabuk dan masih meminum beberapa kaleng beer.

"Bahkan dia memberi inisial Tiger, apakah bocah ini telah meminum sup gingseng dengan essensi beast buas sehingga jadi gagah perkasa." Gumam Patriak.

"Hiks.... hiks.... hiks..... " Tangis Patriak di dalam hati, sambil mengalirkan air mata.

"Pa.... pa.... My Lovely Tiger selama enam bulan ini tidak menghubungi ku, seperti nya dia sudah mendapatkan pacar yang lain." Ucap Gisel yang tengah mabuk.

"Hiks..... hiks..... hiks..... " Tangis Gisel.

"Putri ku, laki-laki itu sungguh tega,"

"Habis manis sepah di buang." Ucap Patriak, sambil ikutan menangis.

Saat ini Nyonya Lang tengah pergi berbelanja dan menjemput Joong woon di taman anak termuda di Keluarga Alba. Ayu dan Nyonya Ya pun telah selesai mencuci piring di dapur dan beranjak ke ruang santai, berniat bergabung dengan Patriak dan Gisel.

"Wah parah bener mereka, siang hari begini pun mabuk,"

"Pakek acara nangis segala." Ucap Ayu.

"Padahal aku sudah memberikan segalanya, dan melakukan apa yang disuruh nya pa." Teriak Gisel, sambil mengalirkan air mata.

"Tenang Gisel, papa akan selalu ada untukmu." Ucap Patriak.

"Sudah pasti mereka aborsi makanya perut Gisel tak kunjung membesar." Gumam Nyonya Ya.

"Pacarnya Gisel orang cuek, sangat berbeda dengan Arung, kya..... kenapa aku mengingatnya." Gumam Ayu dengan pipi memerah.

Kesalahpahaman pun terus tterjadi di Kediaman Keluarga Alba.

Kembali ke Goa Bawah Tanah

"Aku sudah berada lama di Padang Tandus ini, dan tidak menyangka ada sebuah Goa Bawah Tanah disini."

"Ugh... ugh..... panas nya cakar burung ini." Gumam Arung.

Arung pun memperhatikan sekeliling goa untuk menganalisa keadaan alam dan ekosistem di goa tersebut. Letak sarang burung Phoenix surgawi ini sepertinya berada di kedalaman 10 km dibawah Padang Tandus jadi sangat mudah untuk melarikan diri keatas dan ditengah goa ini adalah lembah yang makin ke tengah makin dalam dan menurun secara landai. Di pusat goa bawah tanah ini terdapat sebuah gunung berapi api yang aktif dan di penuhi oleh pepohonan yang aneh.

"Menakjubkan, tempat ini sama menakjubkannya dengan Dasar Jurang di Kaki Bukit Siluman,"

"Apakah mungkin disini juga ada kultivator cantik yang terjebak." Gumam Arung.

Burung Phoenix surgawi pun bergegas mendarat di dekat sebuah mansion kuno berukuran sepuluh kali sepuluh di kaki gunung merapi goa bawah tanah ini, makhluk tersebut lantas melempar Arung dan Burung Elang Angin kearah pepohonan aneh disekitar mansion.

"Brukkk......... brukkk...... " Suara tubuh Arung dan tunggangan nya yang menghantam daratan.

Arung masih pura-pura tidak sadarkan diri, sedangkan Burung Elang Angin telah tewas sejak tadi di karenakan efek racun api dan iklim panas yang membahana cetar di goa bawah tanah ini. Setelah mendarat tiba-tiba saja tubuh beast Phoenix itupun terbakar oleh sebuah api berwarna ungu area disekitarnya pun ikut terbakar.

"Apa dia mati sendiri?"

"Tidak mungkin, ini sungguh sangat aneh, tidak.... tidak mungkin." Gumam Arung.

Karena penasaran akibat fenomena aneh tersebut Arung pun lantas bangun untuk menyaksikan nya. Sesaat kemudian dari api ungu itu berjalan keluar sesosok wanita yang sangat cantik dan terlihat memiliki martabat yang tinggi dengan rambut berwarna merah menyala kemudian menghampiri Arung.

"Wanita cantik lagi, ternyata benar di tiap tempat seperti ini pasti ada wanita cantiknya." Gumam Arung.

"Kenapa kau heran Naga Muda?"

"Sungguh ajaib kau dapat berdiri kembali, setelah terkena cakar api beracun ku." Ucap Nona Phoenix Surgawi, sambil menatap ke arah Arung.

Arung pun hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan beast wanita itu, kemudian mata nya tertuju kepada hal lain nya.

"Palu..... kenapa bisa ada palu, kalau cewek cantik aku tidak begitu terkejut,"

"Tapi palu, mungkinkah itu palu tukang yang tertinggal setelah menyelesaikan membangun mansion ini." Gumam Arung.

Arung pun mengamati palu berwarna hitam berkilau yang ada di bawah salah satu pohon aneh di kaki gunung tersebut. Nona Beast itu pun mengikuti arah lirikan mata Arung dan menyadari nya, ia pun melihat ke arah palu hitam tersebut juga.

"Palu itu adalah salah satu senjata suci tingkat alam dewa yaitu Palu Emas Hitam Surgawi, milik leluhur para bangsa naga dan tidak akan bisa di pindahkan apalagi digunakan oleh selain keturunan para bangsawan naga,"

"Atau makhluk lainnya yang berbagi esensi naga. " Suara di kepala Arung.

"Palu ini dapat membesar dan mengecil, sesuai dengan tenaga dalam yang dimiliki oleh penggunanya." Suara di kepala Arung.

"Oh ternyata kamu masih sempat melihat kearah palu itu,"

"Palu itu adalah peninggalan pemilik mansion kuno di kaki gunung ini sebelumnya," Ucap Nona Phoenix Surgawi.

Setelah berkata demikian beast wanita itu pun langsung melesat ke arah Arung sambil mengarahkan cakar api yang beracun.

"Nona cantik ini ternyata tidak sabaran sekali." Gumam Arung, sambil berteleport.

"Blitzzz.................... " Suara jurus teleportasi milik Arung.

"Arung pun ber teleportasi ke sisi belakang Nona Beast, sambil menembakkan bola air berdiameter dua meter ke arah punggung Nona Beast tersebut.

"Jdess....... jdess....... jdess.......... " Suara ledakan air mengenai punggung Nona Beast.

Serangan itu pun berhasil mengenai punggung Nona beast tersebut, sehingga Nona beast pun terpental ke depan. (semenjak tubuh Arung naik ke tingkatan ketiga penempaan tubuh level puncak, tenaga dalam dan stamina Arung pun meningkat dengan pesat).

"Kena kau." Ucap Arung.

Beast wanita ini pun kemudian bangkit kembali dan mulai terlihat kesal, ia pun kembali melesatkan jurus bola api beracun ke arah Arung.

"Ah sial, ternyata serangan ku masih belum begitu berefek,"

"Elemen air ini sungguh elemen yang lemah." Gumam Arung.

Arung pun berteleport ke samping sedikit untuk menghindari bola api tersebut, tak lama berselang bola api berikutnya kembali melesat ke arah Arung.

"Selamat deh, aku tepat waktu berteleport ke sisi samping ini." Ucap Arung, tiba-tiba saja sebuah bola api telah berada tepat di depan matanya.

"Duarghhh................... " Suara ledakan bola api yang menghantam dada Arung.

Akibatnya Arung terpental sejauh beberapa meter ke arah lokasi palu hitam itu berada.

"Uhuk...... uhuk...... uhuk....... " Suara batuk Arung, sambil mengeluarkan darah.

"Aku lengah untuk sesaat, serangan yang dahsyat." Ucap Arung.

"Palu Emas Hitam Surgawi, sungguh takdir aku terpental kemari." Gumam Arung.

Arung pun kembali berdiri kemudian mengambil palu emas hitam surgawi tersebut. Melihat Arung mampu mengangkat senjata dewa itu, beast wanita pun terkejut dan menghentikan serangannya.

"Ternyata Naga Muda Tampan yang kutangkap ini adalah Bangsawan Naga."

"Daging para bangsawan sangat lah lezat dan memiliki energi kultivasi tinggi, aku sangat beruntung saat ini." Ucap Nona Phoenix Surgawi.

"Ha...... ha....... ha......... " Suara tawa Nona Beast.

"Ini mungkin hukuman ku, karena sebulan yang lalu aku selalu menyantap daging phoenix,"

"Kali ini Burung Phoenix yang berniat menyantap ku." Gumam Arung.

Beast wanita ini telah melakukan penelitian perihal palu hitam tersebut, makhluk ini pun mengetahui bahwa hanya bangsawan dari Ras beast naga saja yang bisa menggunakannya. Arung belum menyadari semenjak dirinya mendapatkan separuh esensi Naga, tubuhnya telah berubah menjadi tubuh setengah beast dan setengah manusia. Jika manusia yang menjumpai nya, Arung akan dikenali sebagai manusia, jika beast yang menjumpai nya ia akan dikenali sebagai ras Beast.

"Dasar beast wanita gila.... " Teriak Arung.

"Aku tidak mengerti apa pun maksudmu, aku ini Manusia bukan Naga" Ucap Arung.

Samar Samar, berkat ingatan jenderal api Arung pun dapat sedikit mengerti cara menggunakan palu hitam ini. Ketika memegang palu hitam tersebut secara otomatis, ingatan cara penggunaan senjata suci tingkat dewa ini pun terunduh ke dalam ingatan Arung.

"Oh begitu cara menggunakannya, Terima kasih atas ingatan Jendral Api ini,"

"Ingatan ini telah berkali-kali menyelamatkan aku." Gumam Arung.

Berkat ingatan Jendral Api, saat ini Arung sudah bisa mengerahkan sekitar 10% kemampuan senjata suci tingkat dewa ini.

"Aurghhhhh................................ " Suara raungan Nona Beast, yang tengah bersemangat terhadap mangsa Naga nya.

"Wanita cantik ini ternyata iblis..... suaranya saja sangat besar, telinga ku jadi sakit." Gumam Arung, sambil menutup telinga nya.

Beast wanita itu pun mulai menyerang dengan tembakan bola api raksasa yang beracun kearah Arung. Arung pun mentransfer sekitar 30 persen tenaga dalamnya ke dalam palu ini, kemudian Arung pun melemparkan palu tersebut ke arah bola api raksasa.

"Membesar" Teriak Arung

Seketika palu yang memiliki panjang awal 50 cm dari ujung pegangan hingga ke kepala martil perlahan membesar menjadi 2 meter panjangnya, sambil berputar dan melesat ke arah bola api raksasa.

"Boo ooooo mmmm......" Suara yang di akibatkan benturan palu dan bola api beracun.

Akibat benturan yang keras tersebut menyebabkan hempasan angin di sekitar lokasi tersebut, bola api itu pun lenyap seketika dan palu hitam masih terus berputar dan melesat kearah beast wanita itu.

"Weeww..... we... ww... ww. w...... " Suara putaran palu ketika melesat.

Palu hitam akhirnya berhasil mengenai dada beast tersebut, dampak dari terkena serangan tersebut menyebabkan beast itu terpental sejauh beberapa kilo meter.

"Duarghhh......,.................. " Suara ledakan akibat palu yang menghantam dada Nona Beast.

Makhluk kejam ini pun terluka parah serta ranah kultivasi nya turun hingga ke tingkat alam bumi puncak, palu hitam pun kembali ke ukuran awalnya. Palu hitam ini memiliki efek menurunkan satu tingkat bagi lawan yang terkena serangannya selama satu jam. Arung pun tidak menyia nyiakan kesempatan kali ini.

"Kembali" Teriak Arung.

Palu tadi langsung terbang sambil berputar kembali ke genggaman tangan Arung. Kali ini Arung sangat yakin akan menang, sehingga ia memasukkan sekitar 60 % tenaga dalam nya kedalam palu emas hitam surgawi ini kemudian langsung melontarkan nya sekuat tenaga kearah beast wanita tersebut.

"Rasakan ini." Teriak Arung.

Palu pun berputar-putar sambil melaju kencang ke arah beast itu, sementara beast wanita tersebut baru akan bangkit dari tanah.

"Membesar." Teriak Arung.

Palu tadi pun kembali membesar secara instan, dalam sekejap mata mencapai panjang 16 meter.

"Uhuk..... uhuk..... uhuk....... " Suara batu Nona Beast, sambil mengeluarkan darah.

Baru akan bangkit dan belum sempat berdiri juga masih dalam keadaan membungkuk, beast wanita tadi pun terkena hantaman kedua palu emas hitam surgawi tepat di kepalanya.

"Jderrrrrr...... duarghhhh....." Suara yang diakibatkan ketika palu emas hitam surgawi menghantam kepala beast wanita tersebut.

Dasar goa dan langit langit goa bawah tanah ini pun bergetar sesaat akibat hantaman yang dahsyat dari palu tersebut.

"Grooogghhhhhhh......................... " Suara getaran menggema beberapa saat, akibat serangan Arung.

Kepala beast itu pun remuk seketika, beast wanita itu pun tewas. Api ungu pun membakar tubuh wanita cantik itu hingga kembali ke bentuk awalnya. Arung pun menarik nafas panjang, kemudian berjalan ke arah salah satu pohon aneh itu.

"Hah.......... " Suara nafas panjang Arung.

Arung pun duduk bersimpuh kemudian beristirahat setelah pertempuran sengit melawan beast Phoenix Surgawi.

"Ugh...... dadaku......, serasa nyeri." Ucap Arung, sambil memegang dadanya.

Arung pun merebah kan tubuhnya, kemudian memandangi hutan di sekitar kaki gunung berapi ini.

"Hutan ini aneh namun tetap indah." Ucap Arung

Ia pun kemudian memperhatikan dengan seksama ke arah pepohonan aneh yang mana daun-daunnya berwarna merah menyala dan mengeluarkan asap hitam, batangnya pun aneh berwarna hitam legam tidak seperti pohon pada umumnya. Hampir semua pohon yang ada di sini seperti itu.

"Pohon ini adalah Pohon Raja Api, pohon ini memiliki efek yang sama seperti Pohon Raja Air,"

"Hanya saja Pohon Raja Api ini berefek pada kultivator bertipe api." Suara di kepala Arung.

"Oh begitu, mungkin karena iklim panas disini, pepohonan ini pun dapat tumbuh subur di lingkungan panas ini." Gumam Arung.

Arung pun langsung memanen beberapa buah dari pohon di hutan ini, dan mendapatkan tiga keranjang penuh buah pohon raja api yang sudah matang. Arung pun menyimpannya ke dalam cincin ruang milik nya. Begitu juga dengan mayat beast Phoenix Surgawi, ia pun juga menyimpannya ke dalam cincin ruang milik nya.

"Panen besar kali ini, tiga keranjang penuh."

"Jika aku menjualnya di Kota Awan Hitam, pasti akan laku keras." Gumam Arung di dalam hati.

Suhu udara di Goa Bawah Tanah ini sangat panas berkisar 100 derajat celcius, jika Arung yang dulu masuk kesini pasti akan langsung tewas terpanggang hanya dalam beberapa jam saja. Kekuatan tubuh Arung yang sekarang sudah memasuki ranah penempaan tubuh tingkat tiga levek puncak, sehingga Arung pun dapat bertahan setahun pada iklim seperti ini. Sejak masuk ke goa sampai saat ini Arung tidak mendapatkan satu pesan telepati pun dari Clara.

"Rindu juga mendengarkan suara ocehannya, padahal baru berpisah beberapa jam saja,"

"Mungkin kah ada semacam segel kuno yang menyebabkan telepati tidak bisa di lakukan di goa ini?" Gumam Arung di dalam hati, sambil mengamati sekitar.

"Sebaiknya aku harus segera bergegas keluar dari sini,"

"Namun sebelumnya aku akan menjelajahi mansion kuno di kaki gunung merapi ini terlebih dahulu." Gumam Arung di dalam hati, sambil menoleh kearah mansion kuno.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

gunung berapi Thor..bukan Merapi..

2021-05-15

1

Ara Setiawan

Ara Setiawan

x

2021-03-13

1

Xristo

Xristo

sampai chapter ini br dpt 1 benda pusaka palu hitam sm mayat beast yg terbunuh... kesian amat nih mc

2020-10-09

7

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2 Racun ular bertanduk sembilan
3 Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4 Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7 Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8 Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9 Esensi Naga Putri Naga Kecil
10 Palu emas hitam surgawi
11 Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12 Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13 Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14 Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15 Hadiah dari Tuan Muda Quil
16 Makan Malam Keluarga Alba
17 Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18 Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19 Goa Giok Hijau
20 Nona Dark Quill
21 Bola Energi Berwarna Hijau
22 Shilla Tiger
23 Sage empat elemen alam
24 Bangkit nya elemen es Arung
25 Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26 Ngarai di Pulau Balighe
27 Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28 Warisan Klan Rubah Dewa.
29 Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30 Black Hole terrors bagian awal
31 Black Hole Terrors bagian ke dua
32 Kembali ke Kota Awan Hitam
33 Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34 Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35 Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36 Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37 Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38 Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39 Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40 Bola Penjara Pohon Dewa Air
41 Ujian Tahap Ke Tiga.
42 Racun Tapak Ular Beracun
43 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45 Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46 Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47 Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48 Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49 Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50 Ujian Cinta Irish.
51 Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52 Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53 Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58 Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59 Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60 Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61 Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62 Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63 Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66 Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67 Yuki Tiger.
68 Racun Kehidupan.
69 Rencana Jahat.
70 Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71 Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72 Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73 Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74 Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75 Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76 Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77 Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78 VIRAL.
79 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81 Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82 Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83 Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84 Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85 Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86 Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87 Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88 Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89 Jendral Mawar Ungu.
90 Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91 Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92 SEA WARS Bagian Awal.
93 SEA WARS Bagian Kedua.
94 SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95 SEA WARS Bagian Akhir.
96 ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97 Bulan Madu Mendadak Irish.
98 Pil Penawar Racun Kehidupan.
99 Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100 Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101 GESUVLA Bagian Ke Satu.
102 Kembali Ke AKPERTI.
103 Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104 Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105 Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106 Konser Errong Records.
107 ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114 Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122 Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123 GESUVLA Bagian Ke Dua.
124 GESUVLA Bagian Ketiga.
125 GESUVLA Bagian Ke Empat.
126 GESUVLA Bagian Ke Lima.
127 GESUVLA Bagian Ke Enam.
128 GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129 GESUVLA Bagian Akhir.
130 SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2
Racun ular bertanduk sembilan
3
Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4
Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7
Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8
Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9
Esensi Naga Putri Naga Kecil
10
Palu emas hitam surgawi
11
Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12
Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13
Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14
Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15
Hadiah dari Tuan Muda Quil
16
Makan Malam Keluarga Alba
17
Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18
Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19
Goa Giok Hijau
20
Nona Dark Quill
21
Bola Energi Berwarna Hijau
22
Shilla Tiger
23
Sage empat elemen alam
24
Bangkit nya elemen es Arung
25
Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26
Ngarai di Pulau Balighe
27
Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28
Warisan Klan Rubah Dewa.
29
Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30
Black Hole terrors bagian awal
31
Black Hole Terrors bagian ke dua
32
Kembali ke Kota Awan Hitam
33
Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34
Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35
Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36
Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37
Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38
Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39
Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40
Bola Penjara Pohon Dewa Air
41
Ujian Tahap Ke Tiga.
42
Racun Tapak Ular Beracun
43
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45
Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46
Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47
Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48
Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49
Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50
Ujian Cinta Irish.
51
Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52
Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53
Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58
Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59
Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60
Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61
Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62
Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63
Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66
Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67
Yuki Tiger.
68
Racun Kehidupan.
69
Rencana Jahat.
70
Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71
Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72
Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73
Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74
Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75
Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76
Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77
Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78
VIRAL.
79
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81
Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82
Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83
Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84
Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85
Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86
Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87
Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88
Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89
Jendral Mawar Ungu.
90
Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91
Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92
SEA WARS Bagian Awal.
93
SEA WARS Bagian Kedua.
94
SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95
SEA WARS Bagian Akhir.
96
ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97
Bulan Madu Mendadak Irish.
98
Pil Penawar Racun Kehidupan.
99
Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100
Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101
GESUVLA Bagian Ke Satu.
102
Kembali Ke AKPERTI.
103
Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104
Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105
Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106
Konser Errong Records.
107
ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114
Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122
Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123
GESUVLA Bagian Ke Dua.
124
GESUVLA Bagian Ketiga.
125
GESUVLA Bagian Ke Empat.
126
GESUVLA Bagian Ke Lima.
127
GESUVLA Bagian Ke Enam.
128
GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129
GESUVLA Bagian Akhir.
130
SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!