Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak

Setelah beristirahat selama seharian penuh kondisi Arung akhirnya mulai pulih kembali, seperti sedia kala. Untuk mempercepat penguasaan masing-masing jurus tingkat dewa ini Arung dan Xiao Mei Mei memutuskan berpisah dan berlatih sendiri-sendiri.

Pulau makam kuno bagian timur.

"Pinggiran pulau ini memang tempat yang pas untuk berlatih jurus teleportasi, sebaiknya aku berlatih sekarang." Gumam Arung didalam hati.

"Kak Mei Mei, semenjak tubuhnya berubah menjadi muda kembali,"

"Menyuruhku memanggil dengan nama belakang nya saja, yaitu Mei Mei,"

"Mungkinkah Mei Mei sudah memiliki perasaan terhadapku," Gumam Arung didalam hati.

"Sebaiknya aku melanjutkan berlatih merasakan energi alam di sekitarku," Ucap Arung, sambil bermeditasi.

beberapa saat kemudian.

"Baiklah aku akan mencobanya sekarang." Ucap Arung, sambil memasang kuda-kuda.

"Blitz......... " Suara yang diakibatkan jurus teleportasi.

Arung pun berteleport sekitar 2 meter dari tempat awal ia berdiri, kemudian ledakan pun terjadi.

"Duargh............... " Suara ledakan kecil, akibat jurus teleportasi yang belum sempurna.

Tubuh Arung pun terpental beberapa meter, setelah berteleport.

"Arghhh..... jurus yang mengerikan." Ucap Arung, sambil mengelap darah di mulutnya.

"Baiklah aku akan mencobanya lagi, walau tubuhku harus terkena ledakan berkali-kali,"

"Aku harus menguasai jurus teleportasi ini." Ucap Arung.

"Blitz......... " Suara yang diakibatkan jurus teleportasi.

Arung pun berteleport sekitar 1 meter dari tempat awal ia berdiri, kemudian ledakan pun terjadi.

"Duargh............... " Suara ledakan kecil, akibat jurus teleportasi yang belum sempurna.

Arung pun terus mencoba berteleport selama seharian penuh ini, dan hasilnya selalu terjadi ledakan setelahnya.

Disisi lainnya pulau makam kuno

Xiao Mei Mei tengah memasang kuda-kuda dan menghadap hamparan lautan didepannya, Aura api berwarna ungu berkumpul di tubuhnya dan semakin pekat.

"Sepertinya sedikit lagi aku bisa menguasainya."

"Duargh....... duargh....... duarghhh........... " Suara ledakan yang berasal dari bagian pulau lainnya.

Aura api ungu pun lenyap bersama suara ledakan tersebut.

"Arungggg......... padahal sedikit lagi aku bisa menguasainya." Ucap Xiao Mei Mei, sambil mengulangi kembali mengumpulkan aura api ungu disekitar tubuhnya.

Hari demi hari Arung dan Xiao Mei Mei lewati secara terpisah untuk berkultivasi jurus dewa masing-masing, di belahan pulau yang berbeda. Ini semua mereka lakukan agar dapat lebih cepat menguasai bagian pertamanya, sehingga mereka berdua dapat segera keluar dari pulau makam kuno ini.

"Ganbatte Arung, percayalah kau pasti bisa menguasai jurus aneh ini." Ucap Arung, sambil menyemangati dirinya sendiri.

Kembali ke saat pagi hari sebelum keberangkatan Arung, di kediaman klan Xiao di desa Tiger.

Di pagi hari itu kediaman Klan Xiao sudah di datangi oleh rombongan tuan muda Dong Huwei, dari keluarga Huwei. Matriak beserta para tetua pun menyambut, serta mempersilahkan rombongan tuan muda Huwei ke aula tamu keluarga Xiao.

Klan Xiao pun menjamu dan mengobrol ringan dengan tuan muda Huwei dan rombongan. Kemudian tuan muda Huwei bangun dari kursinya dan beranjak ke depan Matriak.

"Mohon maaf Matriak, kedatangan ku yang tiba tiba ini." Ucap tuan muda Huwei, sambil membungkuk dan memberi hormat ala pendekar.

"Ia tidak apa apa tuan muda Huwei, Aku dan ibumu merupakan sahabat lama,"

" da angin apa yang membuatmu datang kemari?" Ucap Matriak Keluarga Xiao.

"Begini Matriak, Saya ingin melamar putri Matriak Xiao Mei Mei, dan ini ada beberapa hadiah buat Matriak." Ucap Tuan Muda Huwei, sambil menyuruh beberapa pelayan mengambil beberapa peti hadiah dari mobil nya diluar dan menyerahkannya kepada Matriak.

"Terima kasih hadiahnya, tapi keputusannya tidak ada padaku, kita panggil saja orangnya langsung,"

"Xiao Ling, panggilkan ibumu kemari." Ucap Matriak, sambil menyuruh Xiao Ling memanggil Xiao Mei Mei dikamarnya.

"Baik Nenek." Ucap Xiao Ling.

Ternyata Xiao Mei Mei menguping pembicaraan tersebut, ia pun langsung bergegas pergi keluar. Di luar ternyata anggota klan Xiao sedang bersiap siap mengantarkan ternak Beast Merak mereka untuk di jual di kota Awan Hitam.

"Tuan muda play boy dari keluarga Huwei mau melamar ku,"

"Hampir seluruh gadis cantik di desa ini pernah di godanya,"

"Sebaiknya aku kabur saja." Gumam Xiao Mei Mei.

Melihatnya XiaoMei Mei pun langsung mengambil alih mobil truck yang membawa ternak merak tersebut, dan mengatakan kepada salah satu anggotanya bahwa Matriak menyuruhnya mengantarkan ternak ini langsung ke kota Awan Hitam.

"Xiao Kang, berikan kunci mobil nya,"

"Matriak menyuruhku langsung yang mengantarkan ke Kota Awan Hitam." Ucap Xiao Mei Mei.

"Tapi... tapi.... baru saja Matriak menyuruhku yang mengantarnya nona." Ucap Xiao Kang.

"Matriak telah berubah pikiran, ia juga berpesan padaku,"

"Menyuruhmu membersihkan kandang burung merak di halaman belakang mansion." Ucap Xiao Mei Mei.

"Baiklah Nona." Ucap Xiao Kang.

Xiao Mei Mei pun pergi mengantar ternak itu ke kota Awan Hitam. Sementara itu Xiao Ling Ke kamar ibunya, dan tidak mendapati ibunya didalam kamar.

"Pergi kemana mama, tadi pagi bukankah mama masih ada disini,"

"Mungkin mama pergi keluar sebentar, sebaiknya aku kembali melaporkan ini pada nenek." Ucap Xiao Ling.

Xiao Ling pun kembali memberitahukan kepada Matriak bahwa sanya ibunya sudah tidak ada lagi dikamar. Matriak yang mendengar itu menjadi kesal, namun ia tidak menampakkan ekspresi kesalnya.

"Maaf tuan muda Huwei, sepertinya Xiao Mei Mei menghilang dari kamarnya." Ucap Matriak

Dong Huwei pun terdiam sejenak, ekspresi nya sedih namun ia orang yang penyabar.

"Oh tidak apa apa, kalau begitu kami pamit dulu Matriak,"

"Kami akan datang lagi." Ucap Tuan Muda Huwei.

Tak lama kemudian para tamu dan tetua pun mulai meninggalkan aula tamu klan Xiao. Setelah semua tamu bubar, salah seorang yang ditugaskan mengantar ternak merak menghadap Matriak.

"Lapor Matriak, tadi pagi Nyonya Xiao Mei Mei mengatakan mendapatkan perintah dari Matriak untuk mengantar ternak beast merak menggantikan saya ke kota Awan Hitam." Ucap Xiao Kang, sambil membungkuk dan memberi hormat pada Matriak.

"Dasar anak itu, tidak berubah dari dulu pintar berbohong," Gumam Matriak dalam hati.

"Awas dia kalau pulang, akan ku hukum dia." Gumam Matriak dalam hati.

"Dasar mama, ada ada aja gak mau dilamar malah kabur." Gumam Xiao Ling dalam hati.

"Hi... Hi... Hi... " Tertawa kecil Xiao Ling.

"Ya sudah kamu kembali saja dulu Xiao Kang." Ucap Matriak.

Kembali lagi ke pulau makam kuno

Hari ke dua puluh di pulau makam kuno bagian timur

"Sudah 19 hari berlalu di pulau ini, tapi aku belum bisa menguasai jurus ini," Ucap Arung, sambil duduk di tepi pulau dan melemparkan batu ke air.

Batu pipih yang dilemparkan Arung pun memantul sebanyak lima kali lalu tenggelam. Arung kemudian mengeluarkan beer yang didapat nya dari mansion kakek Bongkar dari cincin ruang miliknya.

"Aku sudah berpuluh-puluh kali berteleportasi namun selalu meledak setelahnya." Ucap Arung, sambil membuka kaleng beer.

"Sebaiknya hari ini aku bersantai di tepi pantai ini dan mendengarkan musik dari MP3 punya kakek Bongpal." Ucap Arung, sambil meminum beer dan mengeluarkan MP3 dari cincin ruangnya.

Arung pun menghidupkan MP3, dan memutar lagunya Gebi berjudul tinggal kenangan. Intro lagu pun dimulai hingga masuk ke bait awalnya.

"Pernah ada, rasa cinta antara kita kini tinggal kenangan,"

"Ingin kulupakan, semua tentang dirimu,"

"Namun tak lagi kan seperti dirimu oh kekasih.... "

Mendengarkan lagu tersebut benak Arung pun melayang, dan terkenang masa 5 tahun yang lalu.

Salah satu taman anak-anak di Kota Jakarta

Arung tengah bermain dengan Sora Yamato, teman Arung yang berasal dari Jepang. Ketika kecil Arung dan Sora selalu bermain di taman ini. Mereka tengah duduk di bangku besi di bawah sebuah pohon cemara di kala sore hari.

"Wah imut nya ikan ****** milikmu, Sora,"

"Bolehkah aku melihat nya." Ucap Arung.

Sora tengah membawa sebuah aquarium kecil yang didalam nya terdapat sebuah ikan ****** yang indah. Karena sudah tinggal beberapa tahun di Indonesia, Sora pun sudah bisa berbahasa Indonesia dengan fasih.

"Ehmm tentu saja boleh Arung, ini lihatlah." Ucap Sora, sambil memberikan aquarium tersebut kepada Arung.

"Wah ikannya sangat cantik, ini pasti mahal Sora," Ucap Arung, sambil mengangkat aquarium keatas dan melihatnya.

"Papaku yang membelikannya, sewaktu ia pulang dari bekerja." Ucap Sora.

Arung pun bersedih, ia sangat menginginkan ikan ****** tersebut. Arung mengetahui kondisi keluarganya yang miskin pasti tidak akan mampu untuk membeli ikan tersebut. Raut wajah Arung pun menjadi sedih, air mata menetes di pipinya.

"Kenapa Arung, kamu kok menangis." Ucap Sora, sambil mengeluarkan sapu tangan dari kantongnya dan memberikannya kepada Arung.

"Tidak apa-apa Sora, ini ambillah ikan mu kembali." Ucap Arung sambil meletakkan aquarium tersebut disamping Sora dan mengambil sapu tangan dari tangan Sora.

Sora mengetahui kondisi keluarga Arung yang miskin, selama ini Arung merupakan teman satu-satunya Sora.

"Arung ini ambillah ikan ****** ini buat mu, di rumahku masih ada banyak kok." Ucap Sora, sambil memberikan aquarium tersebut kepada Arung.

"Benarkah, Terima kasih Sora,"

"Kau sungguh baik.' Ucap Arung, sambil memeluk erat aquarium tersebut.

Sora pun mengecup pipi Arung, suasana pun membeku untuk sesaat.

"Jaga dan rawat ikan itu untukku ya Arung, aku pulang duluan ya besok kita ketemu lagi seperti biasa disini." Ucap Sora sambil melambaikan tangannya.

Sora pun berlari kearah papanya yang berdiri di pintu masuk taman. Sora dan papa nya pun pulang, sejarah hanya tinggal Arung dan ikan ****** di bangku itu.

"Sora sungguh baik, dia memberikan ku ikan ****** bahkan mencium pipiku." Gumam Arung didalam hati.

"Baiklah besok aku akan menyatakan cintaku kepada Sora." Ucap Arung.

Keesokan harinya dan seterusnya Sora tidak pernah kelihatan lagi di taman, hati Arung patah untuk pertama kalinya. Arung pun bersedih selama beberapa hari.

Kembali ke saat ini pulau makam kuno.

"Jauh ku pergi meninggalkan diriku, disini aku merindukan dirimu,"

"Ingin kucoba mencari penggantimu, namun tak lagi kan seperti dirimu oh kekasih."

Arung pun meneteskan air mata setelah habis mendengarkan lagu tersebut.

"Sora kenapa kau tidak pernah datang lagi ke taman,"

"Hati ku yang terdalam rasanya sangat perih." Ucap Arung didalam hati.

"Eh tunggu dulu sepertinya aku tahu cara menguasai jurus ini, aku tidak hanya harus merasakan alam di sekitar ku tapi juga harus merasakan tenaga dalam di dantianku." Gumam Arung didalam hati, sambil mengusap air matanya.

"Binggo..... akan kucoba sekarang." Ucap Arung, sambil memasang kuda-kuda jurus teleportasi.

"Aku akan merasakan energi alam disekitar radius 1000 meter dan mensinkronkan nya dengan energi di dantianku,"

Beberapa saat kemudian

"Baiklah sepertinya sudah menyatu." Gumam Arung didalam hati.

Arung pun mengeluarkan jurus teleportasinya.

"Blitz.................... " Suara jurus teleportasi milik Arung.

Dalam sekejap mata Arung pun berpindah dari tepi pantai kedalam hutan disekitar mansion makam.

"Wah berhasil...... akhirnya berhasilll...... " Teriak Arung, kesenangan.

Setelah dua puluh hari lamanya akhirnya Arung pun berhasil menguasai jurus teleportasi tersebut. Setelah mencoba nya beberapa kali, Arung pun menyadari nya jurus ini hanya dapat di gunakan sebanyak tiga kali dalam sehari dengan tanah kultivasi nya yang sekarang.

Kembali ke pulau makam kuno bagian lainnya.

"Syukurlah hari ini aku bisa berkonsentrasi, tidak terjadi ledakan lagi,"

"Baiklah aku akan mencobanya sekarang." Ucap Xiao Mei Mei.

Xiao Mei Mei pun mengumpulkan energi api dari dalam dantiannya, api merah pun berubah menjadi ungu. Aura api ungu menyelimuti seluruh tubuh nya.

"Sepertinya sudah cukup." Ucap Xiao Mei Mei, kemudian mengeluarkan energi api yang terkumpul tadi dari telapak tangannya.

Asap berwarna ungu yang banyak keluar dari telapak tangannya.

"Whussss.......... " Suara asap ungu yang keluar dari tangannya.

"Lho kok asap ungu yang keluar." Ucap Xiao Mei Mei.

Xiao Mei-Mei pun mencobanya berkali-kali, dan selalu mengeluarkan asap berwarna ungu yang sama.

Di mansion makam kuno

Sementara itu Arung yang sudah berhasil menguasai jurus teleportasi tengah duduk bersantai di tangga menuju makam kuno. Arung tengah makan buah-buahan yang ia peroleh di dalam hutan di temani sekaleng beer milik Kakek Bongpal.

"Lho kok ada asap ungu, dari arah tempat Kak Mei Mei berlatih."

"Apakah Kak Mei Mei sedang memanggang ikan di sana,"

"Wah padahal dalam beberapa hari ini kami sudah melewati ujian hidup dan mati berdua,"

"Tega dia jika makan enak tidak ajak ajak aku." Gumam Arung di dalam hati, sambil melanjutkan memakan buah-buahan dan minum sekaleng beer.

Beberapa hari kemudian di bagian pulau makam kuno tempat Xiao Mei Mei berlatih.

"Setelah kegagalan beberapa kali, akhirnya aku paham bagaimana jurus ini bekerja."

"Tidak boleh ada keraguan ketika melewatkan nya, jika ada sedikit keraguan api ungu berubah menjadi asap ungu." Ucap Xiao Mei Mei.

Xiao Mei Mei kembali memasang kuda-kuda, dia pun menghirup nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskan nya kembali. Aura api berwarna hitam mengumpul di sekitar tubuhnya dan perlahan berubah menjadi ungu. Sorot matanya tajam serta fondasi kuda-kuda nya kokoh. Beberapa saat kemudian seberkas energi api berwarna ungu berbentuk telapak tangan melesat dari telapak tangannya.

"Whussss............... " Suara angin berhempas disekitar energi tapak yang melesat ke luar makam.

"Duargh....................." Suara ledakan akibat jurus telapak api ungu.

Udara disekitar Xiao Mei Mei menjadi sedikit panas, tanah pun bergetar untuk sesaat.

"Hore............ " Teriak Xiao Mei Mei, sambil melompat-lompat kegirangan.

"Akhirnya aku berhasil, sungguh jurus yang menakutkan." Ucap Xiao Mei Mei, dan beranjak kembali ke mansion makam kuno.

Di mansion makam kuno

Ketika Xiao Mei Mei melesatkan jurus telapak api ungu, Arung tengah bermeditasi di depan peti mati kuno.

"Duarghhhh.......... " Suara ledakan akibat jurus telapak api ungu.

"Grggggrrgggh................ " Suara bangunan kuno yang bergetar.

"Kenapa ini apa ada gempa bumi?"

"Kenapa pulau ini tiba-tiba bergetar dengan sendirinya." Gumam Arung di dalam hati.

Arung pun melanjutkan meditasi, Beberapa menit kemudian Xiao Mei Mei pun tiba.

"Mei Mei kau telah kembali." Ucap Arung, kemudian berdiri.

"Arung aku sudah berhasil." Ucap Xiao Mei Mei.

Setelah Xiao Mei Mei kembali ke mansion tiba-tiba hologram jenderal api itu muncul kembali dari atas peti mati yang masih terbuka.

"Ha.....ha....haa... " Suara Tawa Hologram Jenderal Api.

"Selamat ku ucapkan untuk kedua pewaris ilmu ku,"

"Wah Jenderal ini muncul lagi." Gumam Arung di dalam hati.

"Akhirnya kalian telah berhasil menguasai bagian pertama dari sembilan bagian jurus jurus dewa milikku." Ucap Hologram Jenderal Api.

"Dengan begini akupun bisa beristirahat dengan tenang karena sudah memiliki pewaris,"

"Dan ingatan serta pengetahuan selama hidupku ini akan kuberikan kepada pewaris ku yang paling berani mati dan memiliki tekad api yang menyala nyala," Ucap Hologram Jenderal Api.

"Itu semua karena terpaksa Jendral, kalau gak mana mungkin aku sebegitu bodoh nya mendorong tutup peti itu." Gumam Arung di dalam hati.

"Terimalah ingatan seni bela diri dan pengetahuan ku ini anak muda." Ucap Hologram Jenderal Api.

Sekejap hologram tersebut berubah menjadi seberkas cahaya dan masuk melesat ke dahi Arung.

"Arghh............. " Teriak Arung.

"Ujian apa lagi ini Jendral, otak ku seperti terbakar." Ucap Arung.

"Kau kenapa Arung?" Ucap Xiao Mei Mei, sambil beranjak ke tempat Arung berada.

Xiao Mei Mei tidak dapat melihat cahaya yang masuk ke dahi Arung, karena cahaya itu merupakan sisa-sisa essensi jiwa Jendral Api. Beberapa saat kemudian muncul tato api pada dahi Arung, bersamaan dengan itu pula potongan-potongan ingatan masa lalu dan pengetahuan dari sang Jenderal Api perlahan-lahan mengalir dan menyatu bersama ingatan Arung. Beberapa saat kemudian rasa nyeri di kepala Arung pun berangsur-angsur menghilang.

"Kamu tidak apa-apa Arung." Ucap Xiao Mei Mei, sambil menepuk punggung Arung yang lagi melamun karena kesakitan.

"Tidak apa apa Mei Mei, hanya sedikit pusing saja,"

Arung tidak ingin membuat Mei Mei khawatir.

"Tapi tadi kamu berteriak?" Tanya Xiao Mei Mei.

"Mungkin trauma akan kejadian tutup beracun Mei Mei, jadi aku berteriak spontan." Ucap Arung, berbohong.

"Seketika setelah sekelebat cahaya tadi masuk ke dahi ku, dan aku sudah tau bagaimana caranya kita bisa keluar dari pulau makan kuno ini," Ucap Arung.

"Cahaya apaan, sepertinya kepala masih mengandung sisa-sisa racun,"

"Dari tadi aku disini tidak ada cahaya apa pun." Gumam Xiao Mei Mei, didalam hati.

"Kenapa kamu tidak memanggilku adik kecil lagi Mei Mei, biasanya kamu selalu memanggilku dengan adik kecil, padahal adikku kan sudah besar." Ucap Arung.

Pipi Mei Mei pun memerah setelah mendengar perkataan Arung.

"Ehm.... Kalau aku memanggilmu adik kecil orang-orang akan kebingungan Arung sayang,"

"Karena sekarang kan, aku terlihat jauh lebih muda dari kamu Arung," Ucap Xiao Mei Mei.

"Bahkan anak ku saja Xiao Ling, kalau di sandingkan bersamaku sekarang,"

"Malahan dia pasti akan terlihat seperti Kakak ku,"

"Ini semua berkat pil awet muda yang kita temukan di makam kuno ini,"

"Ia dan masalah adik kecil itu, kakak ini sudah tau kok adik mu sudah besar kita kan sudah dua kali berciuman." Ucap Xiao Mei Mei, matanya pun melirik ke bawah.

"Ups..... " Gumam Arung didalam hati.

"He........he......he......" Suara tawa kecil Xiao Mei Mei, pipinya pun memerah setelah nya.

"Ia Mei Mei, kalau begitu ayo kita segera keluar dari mansion ini,"

"Dan lekas menuju ke ujung pulau makam kuno di arah selatan,"

"Disana aku akan memberitahumu secara detail bagaimana caranya kita keluar dari pulau makam kuno ini," Ucap Arung, sambil menunjuk kearah selatan.

"Pasti cara keluar dari sini ada tertulis didalam kitab tersebut, aku mungkin kelewatan membacanya saat itu." Gumam Xiao Mei Mei, sambil mengikuti Arung.

"Berdasarkan ingatan yang ditinggalkan oleh Jenderal api ini." Ucap Arung.

"Baiklah Arung aku percaya padamu" Ucap Xiao Mei Mei.

Arung dan Xiao Mei Mei pun bergegas keluar dari mansion serta menuju ke arah selatan pulau makam kuno dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh mereka. Sesampainya disana Arung pun lantas memberitahukan secara detail cara keluar dari pulau ini.

"Pertama tama dengan cara mengeluarkan jurus sembilan api bagian pertama yaitu jurus telapak api ungu."

"Kemudian menunggu sekitar sepuluh detik, lalu langsung dilanjutkan dengan menggunakan jurus kedua yaitu jurus teleportasi."

"Untuk arah teleportasi arah nya tegak lurus ke atas sejauh 1000 meter, dan kita akan langsung ber teleportasi ke permukaan danau Oasis gurun ini."

"Jadi letak pulau makam kuno ini merupakan pulau yang berada di tengah-tengah,"

"Maksudnya disini ialah antara permukaan danau dan dasar danau letak pulau ini tepat ditengahnya,"

"Pulau ini terus bergerak dengan lintasan yang tidak beraturan sepanjang waktunya."

"Jadi jika ada makluk ataupun manusia yang terdampar di pulau ini," Ucap Arung

"Wah semenjak Arung membaca kitab itu dia jadi banyak tahu, seharusnya aku membacanya dengan teliti saat itu." Gumam Xiao Mei Mei, di dalam hati

"Itu merupakan sebuah kesempatan yang kalau di algoritma kan kemungkinannya 1 : 1000000000."

"Apabila ada jurus dewa yang di keluarkan di bagian selatan, ini menyebabkan pulau ini akan naik secara drastis dari kedalaman berapa pun dalam sepuluh detik menuju kedalaman 1000 meter dibawah permukaan danau,"

"Begitulah desain pulau ini." Ucap Arung.

"Wah panjang kali penjelasannya, aku tidak begitu paham,"

"Tapi seperti nya Arung sangat memahaminya." Gumam Xiao Mei Mei didalam hati.

"Akibat dari naiknya pulau ini kita dapat keluar menggunakan jurus teleportasi dengan arah tegak lurus keatas,"

"Kemudian secara otomatis kita akan di teleportasi kan ke permukaan Danau Oasis Hurun ini." Ucap Arung,

Sementara Xiao Mei Mei menyimak dengan sungguh sungguh.

"Ok Arung kalau begitu tidak usah tunggu lama lama lagi, dan terlalu banyak teori lagi aku akan langsung mengeluarkan jurus telapak api ungu ini,"

"Dengan kekuatan penuh kearah selatan seperti yang engkau jelaskan tadi." Ucap Xiao Mei Mei.

"Setelah mengeluarkan jurus telapak api ungu kamu harus segera memegang tanganku Mei Mei,"

"Agar aku dapat mengeluarkan jurus teleportasi, jika tanpa menyentuh jurus ini hanya akan men teleportasikan aku saja,"

"Makanya aku harus memegang tanganmu agar dapat men teleportasi kan mu juga." Ucap Arung.

"Baiklah Arung jangankan tanganmu aku akan memelukmu jika perlu," Ucap Xiao Mei Mei, sambil memeluk dan melepaskan Arung lagi

"Seperti nya dia sudah sangat bosan tinggal di Pulau Makam Kuno ini." Gumam Arung didalam hati.

"He....he....he....." Tawa lembut Xiao Mei Mei.

"Tentunya agar kita berdua dapat keluar dari pulau makam kuno ini." Ucap Xiao Mei Mei.

"Boleh juga Mei Mei terserah padamu." Ucap Arung.

Xiao Mei Mei pun langsung memasang kuda kuda untuk mengeluarkan jurus telapak api ungu, dengan kekuatan penuhnya. Aura api merah di sekujur tubuhnya berubah ungu, beberapa saat kemudian seberkas energi api ungu berbentuk telapak tangan raksasa melesat keluar. Hembusan udara panas pun menghempas rambut merah Xiao Mei Mei.

"Seumur hidupku baru kali ini aku lihat jurus se dahsyat ini." Gumam Arung di dalam hati.

"Jdeeeerrrrr.......... duarrrrr....duar........" Suara dentuman yang diakibatkan jurus telapak api ungu.

Dentuman tersebut terasa sangat dasyat, tiba tiba saja seluruh pulau bergetar dan suhu udara disekitar menjadi naik.

"Grghhhhhhhghhh............. " Suara getaran pulau makam kuno

Dengan cepat pulau makam kuno ini pun naik melesat keatas, setelah mengeluarkan jurus tersebut Xiao Mei Mei pun langsung berlari ke arah Arung dan memeluknya.

"Tak kusangka dia tidak bercanda ketika berbicara tadi." Gumam Arung didalam hati.

Arung pun tanpa berfikir panjang membalas pelukan Xiao Mei Mei, sambil memasang kuda-kuda jurus teleportasi. Jantung Arung pun berdegup kencang saat memeluk tubuh ramping Xiao Mei Mei, aroma harum tercium dari rambut merahnya.

"OH MY GOD,....... dewi Mei Mei kau begitu indah." Gumam Arung didalam hati.

"123456789" Gumam Arung.

Arung menghitung dalam hati untuk mendapatkan timing yang tepat mengeluarkan jurus teleportasi, dan pada hitungan kesepuluh Arung langsung mengeluarkan jurus teleportasi ke arah atas tegak lurus ke permukaan danau dengan tenaga penuh.

"Semoga saja berhasil, Arung,"

"Kasian Xiao Ling jika aku tidak ada, siapa yang merawatnya." Gumam Xiao Mei Mei, sambil memeluk erat dan merebahkan kepalanya di bahu Arung.

Ketika Xiao Mei Mei merangkul pinggang Arung, terasa getaran yang sangat panas dari tubuhnya. Apa lagi saat dada Xiao Mei Mei yang menyentuh dada dan tangan Arung sungguh menjadi kenangan yang sangat indah di makam kuno ini.

"Sepuluh......... " Ucap Arung, sambil mengeluarkan jurus teleportasi bagian kesatu.

"Bzzzztttttt.... blitz zzz......." Suara yang di akibatkan jurus teleportasi.

Beberapa saat kemudian, akhirnya jurus teleportasi berhasil Arung dan Xiao Mei Mei pun tiba dengan selamat di permukaan Danau Oasis kembali.

"Blurppp...... blurppp....... " Suara yang disebabkan munculnya Arung secara tiba-tiba di permukaan danau.

"Wah benar Arung kita akhirnya berhasil keluar dari makam kuno ini,"

"Ayo lekas kita menepi ke pinggir Danau Oasis ini." Ucap Xiao Mei Mei, sambil berenang+berenang kecil di permukaan danau.

"Mei Mei bisa bantu aku atau tidak, aku tidak bisa berenang,"

"Karena aku tinggal di gunung dan satu-satunya danau yang ada di Gunung Obat penuh dengan beast yang ganas." Ucap Arung.

Akhirnya Xiao Mei Mei berenang sambil merangkul pinggang Arung dan membawanya ketepian danau, hanya saja Xiao Mei Mei ini terlalu polos dan mudah di tipu padahal itu hanya akal-akalan Arung saja agar dapat dipeluk oleh Xiao Mei Mei.

Sebenarnya walaupun Arung tidak dapat berenang, ia dapat menteleportasikan dirinya dan Xiao Mei Mei langsung menuju ketepian danau.

"Xiao Mei Mei sungguh polos." Gumam Arung di dalam hati.

"Arung kita sudah sampai ketepian danau lantas bergegaslah berganti pakaian,"

"Kemudian kita akan segera pergi menumpas gerombolan bandit gurun ini,"

"Gara gara mereka kita hampir saja mati, Ucap Xiao Mei Mei, dengan ekspresi yang marah.

Beberapa saat kemudian Arung dan Xiao Mei Mei pun langsung bergegas menyisir tiap sudut yang ada di area sekitaran gurun selama seharian ini. Pada akhirnya Arung dan Xiao Mei Mei pun menemukan kamp markas para bandit gurun tersebut.

"Mei-mei lihatlah disana sepertinya itu markas para bandit tersebut." Ucap Arung, sambil menunjukkan lokasi mereka.

Terlihat mereka tengah duduk memanggang daging beast merak milik Xiao Mei Mei, sambil meminum beer. Ada sekitar sepuluh orang bandit yang sedang berkumpul di kamp tersebut, dan tidak menyadari kedatangan kami di kejauhan.

"Bahkan mereka memanggang ternak milik Klan Xiao kami, beraninya para bandit-bandit ini." Ucap Xiao Mei Mei.

"Hari ini adalah hari kematian kalian." Ucap Xiao Mei Mei.

"Sepertinya bandit-bandit itu salah menabur dendam, mereka sebentar lagi akan jadi daging panggang di buat Mei Mei." Gumam Arung didalam hati.

Setelah mengetahui kamp markas bandit tersebut, Xiao Mei Mei pun langsung menerjang dan memasang kuda-kuda untuk mengeluarkan jurus telapak api ungu kearah kamp-kamp musuh tersebut. Aura api berwarna merah pun muncul kemudian perlahan berubah menjadi ungu. Aura api lebih besar dari aura api yang di keluarkan Xiao Mei Mei di dalam pulau makam kuno.

"Telapak Api Ungu." Ucap Xiao Mei Mei, sambil melesatkan sebuah energi api ung berbentuk telapak tangan sebesar 5 meter menerjang kearah kamp bandit.

Di kamp bandit gurun

"Lezatnya daging merak ini, untung aku tidak menjual semuanya," Gumam Bos Bandit didalam hati, sambil menggigit daging panggang.

Beberapa saat kemudian terdengar suara teriakan dari arah belakang kamp.

"Sepertinya ada suara seorang gadis yang menjerit,"

"Grghhh............... " Suara tanah disekitar bergetar.

"Kenapa tanah disekitar ku bergetar, dan perasaan suhu udara disekitar sini meningkat." Gumam Bos Bandit, sambil menoleh ke arah belakang.

Bos bandit pun melihat ke belakang, dan tidak bisa menghindari lagi. Telapak Api ungu raksasa pun menghantam kamp-kamp mereka.

"Duarrrrrghhhhhh..... duar....." Suara ledakan yang disebabkan jurus telapak api ungu.

Telapak api ungu itu melesat dan membakar tenda-tenda musuh, sekaligus yang ada di dalam dan luar nya. Para bandit pun ikut terpanggang, tanpa sempat melakukan perlawanan. Setelah itu Xiao Mei Mei pun mengambil kembali mobil truck serta menjarah semua harta benda hasil rampasan bandit gurun tersebut, dan menyimpannya kedalam cincin ruang miliknya. Setelah selesai menumpas seluruh gerombolan bandit gurun, Arung dan Xiao Mei Mei pun melanjutkan perjalanan menuju Kota Awan Hitam.

Didalam mobil truck

"Akhirnya masalah ini sudah selesai dan tidak terasa hampir sebulan kita berada di gurun ini,"

"Dua hari lagi adalah ujian penerimaan prajurit baru di kota Awan Hitam kita harus segera tiba disana, Arung" Ucap Xiao Mei Mei.

"Santai aja Mei Mei tidak perlu terburu-buru,"

"Dan maaf tidak bisa menyelamatkan hasil ternak burung merak klan mu, karena sudah habis di jual oleh keparat keparat bandit gurun itu." Ucap Arung.

"Tidak apa-apa Arung kita sudah mendapatkan harta yang cukup banyak,"

"Dengan merampas seluruh harta bandit gurun tersebut klan xiao kali ini sangat beruntung dan berhutang banyak denganmu, " Ucap Xiao Mei Mei.

"Ketika aku kembali ke Desa Tiger nanti akan kuceritakan semua pencapaian ini pada matriak keluarga Tiger." Ucap Xiao Mei Mei.

"Ehm hem.. Arung kamu sebaiknya belajar menyetir mobil kan,"

"Mumpung jalanan lagi sepi." Ucap Xiao Mei Mei.

"Ia Mei Mei ." Ucap Arung.

Kembali ke kediaman Tiger, sesaat sesudah Xiao Mei Mei kabur dari rumah.

Di pemandian air panas, Nyonya Vinic tengah berendam air panas sambil menelepon.

"Halo Mei Mei, sudah lama sekali yach kita tidak bersua." Ucap Nyonya Vinic di telepon.

"Oh kamu ya Vin, ia ya gimana kabarmu?" Tanya Xiao Mei Mei, sembari menelepon dan mengemudi truck.

"Sehat Mei Mei, aku ingin minta tolong nich klan mu kan sering pergi ke kota Awan Hitam,"

"Aku ingin menitipkan satu anggota keluarga ku untuk menumpang ke kota Awan Hitam." Ucap Nyonya Vinic Tiger.

"Kebetulan sekali Vin, aku sekarang akan berangkat ke kota Awan Hitam, suruh saja anggota keluarga mu itu untuk bersiap."

"Aku akan berbalik ke Gunung Obat, siang mungkin aku sampai, Vin." Ucap Xiao Mei Mei.

Sementara itu di luar pemandian kakek Bongpal pun mulai mengendap-endap menuju jendela pemandian. Ia pun hendak membuka kain tirai jaring-jaring ungu yang menutupi jendela.

"Drettttt....... " Suara petir yang menyengat kakek Bongpal ketika tangannya menyentuh kain tirai.

"Arghhh.......... " Suara kesakitan dari Kakek Bongpal.

Ternyata Shilla sudah mengganti kain tirai di seluruh ruangan dengan artifak tirai ungu petir, yang mana jika ada lelaki yang menyentuhnya akan tersetrum. Terkena sengatan petir, kakek Bongpal pun pingsan ditempat, sementara Nyonya Vinic masih teleponan dengan Xiao Mei Mei.

"Terima kasih kalau begitu Mei Mei, akan ku hubungi ketika bocah itu menuju ke tepi danau." Ucap Nyonya Vinic.

"Sepertinya tadi ada yang berteriak." Gumam Nyonya Vinic, sambil menoleh kearah jendela dan tidak melihat apa pun.

"Ya Vin, ini aku bergegas ketempat mu ya." Ucap Xiao Mei Mei, sambil memutar mobilnya ke arah Gunung Obat.

"Mungkin perasaan ku," Gumam Nyonya Vinic di dalam hati, sambil meneruskan menggosk tubuhnya dengan sabun.

Sementara itu Kakek Bongpal tengah pingsan di bawah jendela dan sedikit kejang-kejang.

Saat Ini Kota Awan Hitam

Arung dan Xiao Mei Mei pun keluar dari gurun Api Es Awan Hitam dan memasuki gerbang masuk Kota Awan Hitam. Kota Awan Hitam merupakan kota terdekat dari Desa Tiger,

"Kota ini dinamakan Kota Awan Hitam karena hanya memiliki satu musim saja yaitu musim hujan petir saja,"

"Jadi langit disini selalu berawan hitam, dan hampir setiap hari wilayah kota Awan Hitam ini mengalami hujan." Ucap Xiao Mei Mei di samping Arung, tengah mengajari Arung menyetir.

Jalanan di Kota Awan hitam ini lebarnya sekitar dua puluh meter, dengan trotoar yang memiliki lebar sekitar sepuluh meter. Di kiri kanan jalan pun banyak berdiri bangunan gedung-gedung pencakar langit yang berdesain modern maupun berdesain kuno.

"Cuaca malam ini hujan seperti biasanya." Ucap Xiao Mei Mei, sambil menoleh keluar.

Terlihat jalanan masih penuh dengan kendaraan yang memiliki desain kuno dan modern dan bahkan ada yang berdesain unik. Di trotoar tampak para kultivator sedang berjalan dengan memasang energi pelindung di atas kepalanya sebagai pengganti payung.

"Wah ramai sekali, seperti di dunia asal ku." Gumam Arung, sambil menyetir.

Para penduduk asli kota Awan hitam biasanya adalah seorang kultivator ber elemen petir, karena jurus-jurus yang berhubungan dengan elemen petir sangat mudah dikuasai dengan berlatih di kota ini di karenakan kondisi alam nya sendiri yang kaya akan energi kultivasi tipe petir dan air.

"Arung aku sudah berjanji dengan matriak, jadi aku akan mengantarmu ke penginapan yang paling dekat dengan kantor prajurit Kota Awan Hitam,"

"Agar memudahkan mu menuju tempat ujian." Ucap Xiao Mei Mei.

"Terima kasih Mei Mei." Ucap Arung

"Tenang saja ini ambil 50 koin emas dan simpan lah ini adalah bagian mu dari hasil rampasan kita,"

"Tenang saja karna kamu sudah dua kali menyelamatkan hidupku, aku akan menanggung biaya penginapanmu malam ini Arung." Ucap Xiao Mei Mei.

"Kamu baik banget Mei Mei, sekali lagi Terima kasih,"

"Syukurlah jika tidak aku harus tidur dijalanan, mana sedang hujan lagi." Gumam Arung didalam hati.

"Sebenarnya aku tidak pantas menerima uang ini, toh bandit gurun itu kamu sendiri yang menumpas nya." Ucap Arung, pura-pura merasa tidak enak.

"Tapi malam ini aku gak bisa nemanin kamu di penginapan ini,"

"Karna aku harus segera balik." Ucap Xiao Mei Mei.

"Karna besok sudah mau mulai memasuki musim es di gurun Api Es, jadi malam ini aku harus kembali ke desa,"

"Jika tidak akan memakan waktu sebulan lebih dengan mengambil rute lainnya ,"

"Karena rute gurun Api Es ini akan dipenuhi oleh beast ganas ketika musim es dan sudah pasti akan sulit untuk dilalui." Ucap Xiao Mei Mei.

"Ia Mei Mei, dan ingat janji kamu ke aku jika aku bisa lulus menjadi prajurit kota Awan Hitam kamu akan mengabulkan apapun keinginanku." Ucap Arung.

"Baiklah Arung kita telah sampai, mari kita ke resepsionis dan memesankan kamar buatmu,"

"Kemudian aku akan langsung kembali ke Desa Tiger." Ucap Xiao Mei Mei.

Setelah memesankan kamar untuk Arung Xiao Mei Mei pun langsung bergegas kembali ke Desa Tiger setelah berpamitan denganku.

"Arung aku balik dulu ya." Ucap Xiao Mei Mei, sambil memeluk Arung kemudian mengecup pipi Arung.

Arung pun memberanikan diri untuk mencium bibir Xiao Mei Mei, ternyata Mei Mei membalas ciuman Arung. Mereka pun berciuman di basement parkiran penginapan untuk beberapa saat.

"Anggap ciuman tadi salah satu hadiah ku ya Arung." Ucap Xiao Mei Mei, kemudian naik ke truk nya.

"Hati-hati di jalan Mei Mei." Ucap Arung, sambil melambaikan tangan pada Xiao Mei Mei.

"Wah dia membalas ciuman ku, ku kira dia akan menamparku,"

"Bibirnya sungguh mungil, masih terasa hangatnya." Gumam Arung di dalam hati, sambil beranjak kembali ke kamar penginapan.

Sesampai di kamar, Arung pun langsung beristirahat di kamar nya, ia pun kemudian teringat dengan handphone yang diberikan oleh Matriak keluarga Tiger sebagai alat komunikasi.

"Ah iya aku harus seger menghubungi Matriak, itu perintahnya jika aku sudah sampai di Kota Awan Hitam ini." Gumam Arung didalam hati.

Arung pun menghidupkan handphone yang dia ambil dari cincin ruang miliknya.

"Wah ternyata sudah ada sepuluh kali panggilan tak terjawab dari kakek Bongpal."

"Dia menelepon dengan kesal dan marah karena semua hartanya sudah ludes ku kuras sewaktu di kediaman Tiger." Gumam Arung dalam hati

"Heee......hee......." Suara tawa kecil Arung.

"Rasain kan kamu kakek mesum akhirnya aku bisa membalasmu juga." Gumam Arung dalam hati.

Arung telah salah penafsiran, padahal kakek Bongpal memiliki tujuan lain untuk menelepon Arung. Kakek Bongpal tidak pernah berpikiran bahwa Arung lah pelaku yang menguras semua hartanya.

Kemudian Arung pun langsung menelepon Matriak dan mengabari nya bahwa sanya dia telah tiba dengan selamat di kota Awan Hitam. Arung dan Matriak pun berbincang cukup lama ditelepon dan Arung pun menceritakan seluruh kejadian yang dialami nya selama sebulan ini. Arung juga menceritakan perihal makam kuno dan segalanya kecuali masalah ciuman di basement bawah dengan Xiao Mei Mei.

"Ah... lelahnya, sebaiknya aku mandi dulu." Ucap Arung.

Keesokan harinya di Kantor Prajurit Kota

Arung pun langsung bersiap dan bergegas pergi menuju kantor prajurit kota untuk menyerahkan dokumen pelamaran serta surat rekomendasi dari keluarga Tiger untuk mendaftar. Beberapa jam setelah selesai mengantri, giliran Arung menyerahkan dokumen dan surat lamaran. Di luar kantor Prajurit hujan terdengar sangat deras.

"Byurrrrr........ bruuuurrrr.......... " Suara hujan deras di luar.

"Ini nona cantik, dokumen milikku." Ucap Arung, sambil memberikan dokumen tersebut kepada petugas cantik tersebut.

"Baiklah adik kecil, tunggu sebentar akan kakak cek dulu." Ucap Petugas Cantik tersebut.

Petugas itu pun memeriksa kelengkapan dokumen milik Arung. Beberapa saat kemudian, petugas cantik ini pun selesai memeriksanya.

"Baik lah adik kecil, seluruh dokumen telah lengkap kau sudah terdaftar,"

"Masuklah ke aula di sana dan tunggu hingga seluruh peserta ujian masuk, kemudian petugas administrasi di dalam ruangan akan menjelaskan langkah berikut nya secara bersamaan kepada kalian semua."

"Siap Nona Cantik." Ucap Arung, sambil beranjak ke aula tersebut.

"Tunggu dulu Adik kecil, ini ada hadiah kecil buatmu karena memuji mu cantik." Ucap Petugas cantik tersebut.

Petugas cantik itu memberikan sekaleng susu merak yang besar kepada Arung.

'Wah kasian pemuda itu, ujian tahap awal ini sangat berbahaya,"

"Sedangkan pemuda itu masih berada di ranah alam kesatria puncak."

Sore harinya di aula Kantor Prajurit Raja Kota

"Dari pagi sampai sore, baru petugas administrasi nya masuk,"

"Pantatku sampai sudah pegal begini." Gumam Arung dalam hati.

Di dalam aula para peserta sudah memenuhi seluruh bangku ada sekitar 100 orang di ruangan ini, didalam kantor Prajurit Kota ini ada sekitar 5 buah aula dan semuanya penuh pada hari ini.

"Baiklah adik-adik semuanya ujian pertama akan diadakan di Rawa Siluman Air." Ucap Petugas administrasi tersebut.

"Rawa Siluman Air, dimana itu ya?"

"Sebaiknya aku bertanya kepada nona cantik yang memberikan susu ini nanti." Ucap Arung.

"Ujian pertama adalah menyusuri Rawa Siluman Air, kemudian ujian kedua yaitu ujian kompetisi antar calon prajurit dan yang terakhir adalah ujian tulisan."

"Ujian yang pertama akan dilaksanakan tiga hari lagi, dan kami meminta kepada para peserta sekalian agar tidak telat datang."

"Baiklah hanya itu saja informasi dari kami, kalian akan diberitahukan detail ujian nya nanti di Rawa Siluman Air."

"Sekarang kalian dapat kembali ke kediaman masing-masing." Ucap Petugas Administrasi.

Mendengar penjelasan itu, Arung pun teringat akan misi bunuh diri yang diberikan oleh keluarga Tiger untuk menyelidiki hilangnya Nyonya Matriak terdahulu.

"Sial tetua-tetua itu gimana caranya aku mau mengikuti ujian, jika tidak di berikan uang untuk dapat hidup di kota besar ini,"

"Untung saja Mei Mei berbaik hati dan telah memberikanku 50 koin emas, jadi aku tidak perlu cemas lagi untuk tempat tinggal sementara ini,"

"Kalau tidak aku pasti terpaksa tidur di alam liar atau di kolong jembatan," Gumam Arung dalam hati.

"Awas saja kalau aku kembali ke Gunung Obat, akan ku balas perbuatan kalian tetua sialan." Ucap Arung, sambil mengacungkan jari tengahnya.

Terpopuler

Comments

Ara Setiawan

Ara Setiawan

y

2021-03-14

1

Mamat Stone

Mamat Stone

next

2021-02-26

1

Abdulloh

Abdulloh

sejak kapan merak punya susu???

2020-12-10

10

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2 Racun ular bertanduk sembilan
3 Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4 Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7 Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8 Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9 Esensi Naga Putri Naga Kecil
10 Palu emas hitam surgawi
11 Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12 Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13 Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14 Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15 Hadiah dari Tuan Muda Quil
16 Makan Malam Keluarga Alba
17 Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18 Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19 Goa Giok Hijau
20 Nona Dark Quill
21 Bola Energi Berwarna Hijau
22 Shilla Tiger
23 Sage empat elemen alam
24 Bangkit nya elemen es Arung
25 Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26 Ngarai di Pulau Balighe
27 Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28 Warisan Klan Rubah Dewa.
29 Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30 Black Hole terrors bagian awal
31 Black Hole Terrors bagian ke dua
32 Kembali ke Kota Awan Hitam
33 Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34 Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35 Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36 Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37 Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38 Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39 Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40 Bola Penjara Pohon Dewa Air
41 Ujian Tahap Ke Tiga.
42 Racun Tapak Ular Beracun
43 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45 Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46 Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47 Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48 Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49 Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50 Ujian Cinta Irish.
51 Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52 Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53 Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58 Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59 Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60 Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61 Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62 Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63 Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66 Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67 Yuki Tiger.
68 Racun Kehidupan.
69 Rencana Jahat.
70 Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71 Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72 Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73 Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74 Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75 Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76 Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77 Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78 VIRAL.
79 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81 Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82 Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83 Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84 Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85 Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86 Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87 Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88 Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89 Jendral Mawar Ungu.
90 Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91 Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92 SEA WARS Bagian Awal.
93 SEA WARS Bagian Kedua.
94 SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95 SEA WARS Bagian Akhir.
96 ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97 Bulan Madu Mendadak Irish.
98 Pil Penawar Racun Kehidupan.
99 Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100 Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101 GESUVLA Bagian Ke Satu.
102 Kembali Ke AKPERTI.
103 Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104 Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105 Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106 Konser Errong Records.
107 ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114 Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122 Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123 GESUVLA Bagian Ke Dua.
124 GESUVLA Bagian Ketiga.
125 GESUVLA Bagian Ke Empat.
126 GESUVLA Bagian Ke Lima.
127 GESUVLA Bagian Ke Enam.
128 GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129 GESUVLA Bagian Akhir.
130 SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2
Racun ular bertanduk sembilan
3
Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4
Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7
Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8
Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9
Esensi Naga Putri Naga Kecil
10
Palu emas hitam surgawi
11
Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12
Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13
Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14
Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15
Hadiah dari Tuan Muda Quil
16
Makan Malam Keluarga Alba
17
Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18
Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19
Goa Giok Hijau
20
Nona Dark Quill
21
Bola Energi Berwarna Hijau
22
Shilla Tiger
23
Sage empat elemen alam
24
Bangkit nya elemen es Arung
25
Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26
Ngarai di Pulau Balighe
27
Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28
Warisan Klan Rubah Dewa.
29
Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30
Black Hole terrors bagian awal
31
Black Hole Terrors bagian ke dua
32
Kembali ke Kota Awan Hitam
33
Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34
Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35
Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36
Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37
Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38
Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39
Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40
Bola Penjara Pohon Dewa Air
41
Ujian Tahap Ke Tiga.
42
Racun Tapak Ular Beracun
43
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45
Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46
Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47
Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48
Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49
Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50
Ujian Cinta Irish.
51
Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52
Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53
Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58
Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59
Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60
Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61
Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62
Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63
Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66
Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67
Yuki Tiger.
68
Racun Kehidupan.
69
Rencana Jahat.
70
Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71
Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72
Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73
Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74
Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75
Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76
Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77
Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78
VIRAL.
79
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81
Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82
Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83
Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84
Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85
Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86
Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87
Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88
Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89
Jendral Mawar Ungu.
90
Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91
Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92
SEA WARS Bagian Awal.
93
SEA WARS Bagian Kedua.
94
SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95
SEA WARS Bagian Akhir.
96
ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97
Bulan Madu Mendadak Irish.
98
Pil Penawar Racun Kehidupan.
99
Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100
Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101
GESUVLA Bagian Ke Satu.
102
Kembali Ke AKPERTI.
103
Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104
Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105
Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106
Konser Errong Records.
107
ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114
Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122
Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123
GESUVLA Bagian Ke Dua.
124
GESUVLA Bagian Ketiga.
125
GESUVLA Bagian Ke Empat.
126
GESUVLA Bagian Ke Lima.
127
GESUVLA Bagian Ke Enam.
128
GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129
GESUVLA Bagian Akhir.
130
SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!