Racun ular bertanduk sembilan

Di perjalanan menuruni Gunung Obat, Di dalam kabin depan Truk.

"Adik kecil, kenapa ada kapas yang di selipkan di hidungmu?" Tanya Xiao Mei Mei, dengan nada suara yang lembut.

Arung pun terdiam untuk sejenak, beberapa menit kemudian baru dia menjawab pertayaan tersebut.

"Aku terjatuh kak, sewaktu berlatih dengan Kakek Bongpal di Danau Obat." Jawab Arung.

"Tidak mungkin aku mengatakan hidungku ini mimisan karena membayang kan Nyonya Vinic yang tengah berpose sexi,"

"Gak... gak... aku pasti akan di cap mesum oleh nya." Gumam Arung.

Di lihat dari tingkatan kultivasi nya, Kak Xiao Mei - Mei berada pada ranah alam bumi level kedelapan, dan wajah nya juga sangat cantik. Postur tubuhnya juga berisi, dengan komposisi yang indah bak gitar spanyol.

"Kalau di perhatikan, Kak Mei Mei ini mungkin baru berusia sekitar dua puluh lima tahunan." Gumam Arung, sambil menatap wajah Kak Mei-Mei.

Gadis Cantik dari Klan Xiao ini pun mulai memutar lagu musik bergenre love song untuk menemani perjalanan tersebut, sambil bernyanyi-nyanyi kecil mengikuti irama lagu.

"Wah.............. walau baru sekali aku mendengarkan lagu ini, terasa sangat bersahabat di telinga walau lirik nya pahit,"

"Mengingatkanku akan kenangan pahit ku dahulu, ketika aku menyatakan cinta kepada Lilis Asmoro." Gumam Arung.

Kota Jakarta, Rumah Faisal

Sore itu Arung, Faisal, Mira dan Lilis sedang belajar kelompok matematika. Ketika tengah berdiskusi dan membahas soal, Arung pun memberanikan diri untuk menyatakan cinta nya kepada Lilis.

"Mira, cara kamu menghitung volume beberapa kubus ini ada yang salah." Ucap Faisal, sambil menjabarkan rumus yang benar di buku nya.

"Oohh.................. begitu rupanya." Ucap Mira.

"Lilis bisakah kau berhenti mengerjkan soal itu sebentar, ada yang ingin ku tanyakan padamu,"

"Aku sudah lama penasaran, dan kukira ini adalah waktu yang tepat untuk bertanya padamu." Ucap Arung, sambil memegang kedua tangan Lilis.

Faisal dan Eka pun berhenti membahas soal pelajaran dan menatap ke arah Arung dan Lilis. Gadis ini adalah seorang Gadis yang polos dan tidak pernah berpacaran sekali pun, dia selalu mendapatkan rangking pertama di kelas.

"Arung ternyata adalah anak yang sangat mencintai ilmu pengetahuan, dia sampai penasaran,"

"Pasti dia ingin aku mengajari nya memecahkan soal perhitungan volume beberapa kubus ini." Gumam Lilis, sambil membiarkan Arung menggenggam tangan nya.

"Dasar play boy seminggu yang lalu baru saja kau menembak ku kali ini kau ingin menembak Lilis,"

"Padahal aku sengaja mau satu kelompok dengan mu, untuk bisa saling mengenal terlebih dahulu,"

"Baru Pacaran, Dasar laki-laki Buaya Darat," Gumam Mira, dengan ekspresi wajah yang sedikit kesal.

"Wah............. untung saja aku satu kelompok dengan Arung, aku bisa mendapatkan tontonan yang menarik hari ini." Gumam Faisal.

Arung dan Lilis saling duduk bersimpuh berhadap-hadapan dan hanya dipisahkan oleh meja osin kayu di tengah nya. Mata mereka saling beradu, sementara Mira dan Faisal hanya diam dan menonton adegan bak drama korea tersebut.

"Terimalah kalkulator ini." Ucap Arung, sambil memberikan kalkulator scientific yang mahal dengan di balut  oleh pita merah.

"Wah........... Terima kasih hadiah nya Arung." Ucap Lilis, sambil menerima hadiah dari Arung.

"Wah............... pemuda ini benar-benar tulus ingin belajar, sampai memberikan ku hadiah kalkulator semahal ini." Gumam Lilis.

"Lilis tidak melepaskan tangan ku, dan menerima hadiah dariku,"

"Kali ini pasti diterima, aku yakin sekali." Gumam Arung.

"Lilis, secara matematik satu ditambah satu itu berapa?" Tanya Arung.

"Dua lah yang pastinya Arung." Jawab Lilis dengan spontan.

"Kalau secara logika kamu benar Lilis, tapi kalau dari segi perasaan satu ditambah satu itu tetaplah satu."

'Aku dan kamu jika digabungkan akan menjadi kita dan tetap satu, dan kaulah satu-satunya cintaku Lilis."

"Maukah kau jadi pacarku Lilis?" Tanya Arung.

"Hahhh..... ternyata Arung menembak ku, aku harus gimana nih seminggu yang lalu dia baru menembak Mira." Gumam Lilis, sambil menoleh ke arah Mira.

Beberapa saat kemudian Mama nya Faisal pun tiba di meja osin tersebut dengan membawa minuman dan snack kemudian mendengarkan pernyataan cinta Arung terhadap Lilis Asmoro.

"Wah.............. So sweet adik kecil, kau benar-benar berani." Ucap Mama Faisal, sambil menghidangkan minuman dan snack.

"Nanti aku ceritakan dech dengan mama mu Lilis, kau mendapatkan pacar yang pemberani." Ucap Mama Faisal, sambil beranjak kembali ke dalam rumah.

"Ehm......... Arung Maaf ya, sepertinya sudah mau maghrib, aku harus kembali kerumahku,"

"Nanti kita bicarakan kembali." Ucap Lilis, sambil meninggalkan Arung dan membawa serta hadiah pemberian nya.

"Ha... ha... ha... " Suara tawa kecil Mira dan Faisal sambil menutup mulut nya.

Mendengar jawaban dari Lilis hati Arung seperti tertusuk sebuah pedang yang tak kasat mata, Ia pun bangun dan berjalan pulang meninggalkan kelompok belajar tersebut.

"Malangnya nasibku ini." Gumam Arung, sambil meneteskan air mata di pipi nya.

Arung tidak pernah menyadari nya, sebenarnya Lilis mau menjadi pacarnya.

"Wah................ Arung itu sebenarnya tampan, tapi jika aku menerimanya di sana,"

"Aku khawatir Mama nya Faisal akan bercerita ke Mamaku, Mamaku kan tidak pernah mengizinkan aku berpacaran apalagi Papaku yang sangat protektif tersebut,"

"Sebaiknya besok aku akan menceritakan semuanya, dan menerima cintanya." Gumam Lilis, sambil melihat hadiah kalkulator pemberian Arung.

Memang nasib percintaan Arung di dunia asalnya sungguh tragis, keesokan harinya Lilis beserta keluarganya pindah ke Bandung. Papa nya Lilis yang seorang polisi di tugaskan di Polres Bandung secara mendadak.

Kembali ke kabin depan truk.

Setelah selesai mengenang kisah cinta di masa lalunya, Arung pun mulai menatap Kak Xiao Mei Mei kembali.

"Wah, Wanita ini sungguh cantik sekali,"

"Bibirnya yang merah merona seakan menyatu dengan rambut merah nya, kecantikan nya sebanding dengan Matriak." Gumam Arung.

"Hei Adik Kecil, dari tadi kakak perhatikan, ranah kultivasi mu masih berada di ranah alam kesatria tingkat satu ya?" Tanya Xiao Mei Mei, sedang mengidentifikasi kultivasi Adik Kecil tersebut.

"Kenapa kamu nekat sekali untuk ikut serta dalam Ujian Penerimaan Prajurit baru di Kota Awan Hitam tersebut." Ucap Xiao Mei Mei.

Sementara itu, Arung masih menyimak pertanyaan dari Xiao Mei Mei.

"Setahu Kakak, ujian itu cukup berbahaya dan taruhannya itu nyawa lho."

"Apa kamu tidak takut mati, Adik kecil?" Tanya Xiao Mei-mei.

Arung pun baru mengetahui jika ujian itu berbahaya dan taruhan nya adalah nyawa.

"Oh My God.................."

"Ku kira ujian nya sama seperti di dunia asal ku, ternyata mempertaruhkan nyawa,"

"Sepertinya aku dijebak." Gumam Arung.

"Hah... sial, yang betul kak?" Tanya Arung.

"Matriak tidak menjelaskan hal tersebut kepadaku." Ucap Arung

"Memang dasar para rubah tua itu memberikan misi bunuh diri kepadaku, sungguh teganya mereka." Gumam Arung.

Xiao Mei Mei pun mulai menjelaskan perihal ujian tersebut.

"Untuk ujian penerimaan calon prajurit baru, biasanya di ikuti oleh kultivator di ranah alam raja level puncak, Adik Kecil,"

"Belum ada sejarah nya selama dua puluh tahun ini, kultivator di ranah alam kesatria ikut," Ucap Xiao Mei Mei.

"Ha... Ha.... Ha....," Xiao Mei-Mei pun tertawa kecil, sambil menoleh ke sebelah nya.

"Ya sudahlah aku sudah terlanjur menyanggupi misi bunuh diri ini." Gumam Arung, sudah pasrah dengan nasib nya.

"Namanya lelaki kak, kalau sudah mengatakan siap melaksanakan ya siap lah,"

"Aku tidak mungkin mundur lagi kak,"

"Walaupun di depan nanti nya ada tembok, atau jurang yang dalam aku tetap maju kak." Ucap Arung, dengan nada suara yang bergetar.

"Adik kecil benar-benar berani atau benar-benar bodoh ya ,ada bahaya di depan tapi tetap maju ke depan." Gumam Xiao Mei Mei.

"Dengan ranah kultivasi nya ia tidak mungkin berhasil dalam ujian tersebut, tapi sebaiknya aku memberikan sedikit dorongan,"

"Agar dia sedikit bersemangat, dan tidak membuat malu keluarga Tiger." Gumam Xiao Mei Mei.

"Kakak puji keberanian mu adik kecil, jika kamu bisa lulus kakak akan menuruti apapun keinginanmu nanti." Ucap Xiao Mei Mei.

Mendengar perkataan Xiao Mei Mei, mata Arung pun mulai melirik Gadis Cantik dari Klan Xiao tersebut dari pergelangan kaki, sampai ke wajah cantik nan menggairahkan nya.

"Benar kah itu Mei -Mei eh?"

"Eh.... eh....maaf Kak maksudku, Kak Mei Mei." Ucap Arung.

Sambil terbesit di dalam fikiran nya Arung, untuk menyuruh kak Xiao Mei Mei menari di depan nya dengan mengenakan pakaian sexi. Di rambut Xiao Mei Mei mengenakan bando telinga kelinci yang imut, serta menari mengikuti irama lagu yang selow di dalam kamar berduaan saja.

"Ia apa saja, adik kecil kakak akan lakuin kalau kamu bisa lolos ujian itu." Ucap Xiao Mei-Mei.

Mendengar perkataan Kak Mei Mei, Arung pun menjadi tambah semangat lagi dan melupakan taruhan ujian tersebut adalah nyawa serta kesulitan-kesulitan lainnya.

"Akan ku usahakan yang terbaik di dalam ujian tersebut Kak Mei Mei, dan ku pasti kan kakak tidak akan menyesali janji yang telah Kakak ucapkan." Ucap Arung.

Karena kehausan setelah mengobrol ringan dengan kakak cantik tersebut, Arung pun mulai mengambil air teh kemasan yang ada di dashboard depan Truk. Ia pun mulai menyedot perlahan teh kemasan tersebut.

"Kak Mei Mei, sebenarnya usia kakak berapa sich?" Tanya Arung, sambil menyedot teh kemasan.

"Sebenarnya masalah usia bagi wanita adalah hal yang sensitif, tapi aku kasian dengan Adik Kecil,"

"Sebentar lagi dia akan menghadapi ujian antara hidup dan mati, sebaiknya aku tidak boleh membuat nya penasaran." Gumam Xiao Mei Mei.

Xiao Mei Mei pun tersenyum kecil ke arah Arung.

"Tiga puluh enam tahun Adik kecil." Ucap Xiao Mei Mei, dengan nada suara kecil nan lembut.

"Uekkk.......... " Suara muntah Arung.

Arung pun kaget, dan tidak sengaja memuntahkan air teh kemasan yang sedang di minum nya tadi. Air teh kemasan pun mulai membasahi pakaian Pendekar Cantik dari Klan Xiao tersebut.

"Akh......" Ucap Xiao Mei Mei kaget.

Xiao Mei Mei pun kaget dan mengerem Truk tersebut secara mendadak.

"Citttt..... citttt.... citttt...." Suara Ban Roda Truk yang bergesekan dengan aspal, akibat pengereman mendadak tersebut.

"Ah..... ah..... ah..... " Suara Arung yang kaget.

Mobil Truk pun berputar tidak stabil untuk sesaat, Xiao Mei Mei pun membanting stiur ke kiri dan ke kanan mencoba menstabilkan nya kembali. Akhirnya setelah beberapa saat mobil pun stabil kembali, laju mobil pun sudah normal kembali.

"Waduh adik kecil jadi basah nich Kakak." Ucap Xiao Mei-Mei, dengan nada suara menggoda.

"Maaf kak tadi aku kesedak, mungkin ada yang lagi ngomongin aku." Ucap Arung, dengan wajah yang polos.

"Kamu kaget kan kalau tau aku seumuran dengan Matriakmu." Gumam Xiao Mei Mei.

"Ya udah Adik kecil, kalau begitu kita menepi saja terlebih dahulu, dan mengganti pakaian kita masing-masing." Ucap Xiao Mei-Mei, lalu mulai menepikan Mobil Truk nya ke bahu jalan di Pinggiran Hutan Kematian secara perlahan.

Di Tepi Jalan Hutan Kematian

Setelah menepikan Truk tersebut, Xiao Mei Mei dan Arung pun langsung turun dari dalam mobil dan berjalan ke arah yang berbeda untuk berganti pakaian. Saat sedang berganti pakaian di saat ia baru saja memakai celana panjang nya.

"Awww www........" Teriak kecil Xiao Mei Mei.

"Itu suara Kakak cantik, suara teriakan nya sama sexi nya dengan orang nya." Gumam Arung.

Arung pun berlari ke arah suara teriakan tadi, setiba nya di lokasi tersebut hal pertama yang dilihat nya adalah pemandangan indah tubuh polos Kak Xiao Mei Mei yang belum sepenuh nya berpakaian.

"Oh my god, beautifull."

"Lekukan yang menakjubkan, serta goresan alam yang indah." Gumam Arung.

"******...... " Suara mimisan yang keluar dari hidung Arung.

Ular dengan panjang sekitar 10 meter muncul dari balik pepohonan, ternyata itu adalah beast Ular Bertanduk Sembilan Jantan, Xiao Mei Mei pun buru-buru berpakaian setelah nya.

"Ternyata Beast tingkat alam kesatria puncak, Adik kecil ini langsung pingsan melihat ular kecil ini,"

"Hah.............. sangat diragukan, bagaimana bisa Vinic menyuruh nya ikut ujian tersebut di Kota Awan Hitam." Gumam Xiao Mei Mei.

Ular Bertanduk Sembilan Jantan ini pun mulai menerjang ke arah Xiao Mei Mei. Sebuah bola api berdiameter satu meter pun melesat dari telapak tangan Xiao Mei Mei.

"Duargh...... " Suara ledakan akibat bola api yang mengenai ular jantan tersebut.

Xiao Mei Mei pun berlari menuju ke arah Ular Jantan tersebut kemudian melompat. Beberapa bola api pun melesat dari telapak tangan Xiao Mei Mei.

"Duargh..... duargh....... duarghhh......... " Suara ledakan akibat bola api mengenai tanah.

"Kemana ular jantan tersebut." Ucap Xiao Mei Mei, sambil melihat sekeliling.

Beberapa detik sebelum terkena bola api, ular ini melesat terbang ke belakang Xiao Mei Mei, Setelah Gadis Cantik tersebut mendarat di bekas ledakan, Ular jantan ini pun kembali melesat dan berhasil melilit tubuh ramping Pendekar dari Klan Xiao tersebut.

"Argh........ arghh.......... " Teriak Xiao Mei Mei, kesakitan karena tubuhnya terlilit ular.

"Dasar ular licik, kau mencari kematian mu sendiri." Ucap Xiao Mei Mei, sambil mengumpulkan aura elemen api di sekujur tubuh nya.

Aura elemen api yang besar pun keluar dari tubuh Xiao Mei Mei, dan menghanguskan bajunya dan juga Ular Jantan Bertanduk Sembilan tersebut. Beberapa saat kemudian tubuh ular yang hangus terbakar itu pun roboh, Xiao Mei Mei pun langsung melompat keluar dan kembali berpakaian.

"Kasian Ular kecil ini salah memilih mangsa nya,"

"Ah.......... aku harus berganti baju lagi, untung Adik Kecil masih tidur." Gumam Xiao Mei Mei, sambil mengeluarkan pakaian dari dalam cincin ruang milik nya.

"Brakk.... brukk..... brak.... brukkk." Suara pepohonan tumbang di sekitar Hutan Kematian.

"Kenapa pepohonan itu pada jatuh sendiri, apa ada penebangan liar?" Gumam Xiao Mei Mei.

"Tidak mungkin penebangan liar, hutan ini kan salah satu wilayah terlarang,"

Sesosok Ular Bertanduk Sembilan Betina pun muncul dari balik pepohonan tersebut, ular itu pun menatap ular jantan yang terpanggang di tanah.

"Wah.............. ular ini besar banget, panjang nya mungkin sekitar 20 meter, kekuatan nya pun setara dengan kultivator di ranah alam bumi puncak,"

"Gawat dia melihat ke arahku, sepertinya yang baru ku bunuh itu suaminya." Gumam Xiao Mei Mei, sambil bersiap melesatkan tembakan bola api.

"Auuurgghhhhhhhhhhh..........." Suara raungan kesedihan Beast ular tersebut saat melihat suaminya terpanggang.

Beast ular betina ini pun menerjang ke arah Xiao Mei Mei, beberapa bola api pun kembali di tembakkan oleh Pendekar cantik dari Klan Xiao tersebut.

"Duargh...... duargh..... " Suara bola api mengenai pepohonan di sekitar Hutan Kematian.

Beast ini sangat lincah dan mampu menghindari nya, Xiao Mei Mei pun kembali melesatkan beberapa bola api dengan ukuran yang sama.

"Duargh...... duargh..... " Suara bola api kembali mengenai pepohonan disekitar Hutan Kematian.

"Ular ini sangat lincah dan kuat sepertinya aku harus segera pergi," Gumam Xiao Mei Mei, sambil menoleh kearah Adik kecil.

Arung pun mulai membuka kedua mata nya perlahan.

"Arghhh.... kepalaku masih hoyong, sepertinya aku pingsan lagi." Gumam Arung sambil bangun dan menoleh ke arah Xiao Mei Mei.

"Wah ular itu sangat besar dan sepertinya sedang marah. Kak Mei Mei kelihatan nya kewalahan,"

"Apa yang harus kulakukan, aku jelas bukan lawan nya." Gumam Arung, sambil memegang kepalanya dan duduk di pinggiran aspal.

Xiao Mei Mei pun menyadari Arung telah terbangun.

"Adik kecil untunglah kamu sudah bangun, aku hampir tidak kuat menahan serangan ganas dari ular betina ini," Ucap Xiao Mei-Mei, Sambil menahan serangan Beast ular tersebut.

Ular itu pun menembakkan bola api yang berdiameter sama dengan milik Xiao Mei Mei, kedua elemen api pun saling beradu dan menghasilkan ledakan yang sangat dahsyat.

"Duarghhh.................. " Suara ledakan akibat dua elemen api saling beradu.

Akibat ledakan itu udara panas di sekitar menghempas ke sekeliling, sebuah kawah kecil pun tercipta di bawah nya.

"Ugh.........Panas sekali pertarungan nya." Gumam Arung sambil menyaksikan pertarungan tersebut.

"Segeralah kamu masuk ke dalam Mobil Truck, aku akan menyusul mu nanti,"

"Jika tidak, aku khawatir Beast lainnya akan mulai berdatangan." Ucap Xiao Mei Mei, sambil melesatkan tembakan bola api ke arah ular betina tersebut.

"Duargh.....duargh..... duargh ....." Suara ledakan bola api menghantam Beast tersebut, setelah oleng untuk beberapa saat Beast tersebut kembali bangkit.

"Ia Kak Mei Mei, jika aku disini aku hanya akan jadi penghambat." Ucap Arung, dengan nada suara yang sedikit panik.

Arung pun mulai berlari dan segera naik ke dalam Mobil Truk, dan langsung menutup pintu mobil.

"Dup................" Suara Pintu Mobil Truk milik Xiao Mei Mei Tertutup.

"Cepat sekali Adik Kecil itu berlari, bagus lah aku akan memancing ular gila ini menjauh dari sini." Gumam Xiao Mei Mei.

Kak Mei Mei pun mulai berlari menjauh dari Mobil Truknya, Ular betina itu pun kembali mengejar nya. Pendekar Wanita ini sengaja berlari ke dekat tebing, berniat menjatuhkan pepohonan ke atas Beast tersebut.

"Kena kau ular betina, sebaiknya tubuhmu itu dapat menahan longsoran tanah dan pepohonan yang jatuh ke atas mu." Gumam Xiao Mei Mei, sambil melesatkan tembakan bola api berdiameter tiga meter ke arah pepohonan diatas tebing tersebut.

"Duargh.................... " Suara ledakan akibat bola api Xiao Mei Mei.

Pepohonan dan longsoran tanah pun mulai menimpa ular betina tersebut, Xiao Mei Mei dengan cepat melompati tumpukan tersebut. Dia pun berlari secepat mungkin menggunakan ilmu meringankan tubuh nya, bermaksud kembali ke dalam Mobil Truk nya. Setelah berhasil masuk ke dalam mobil, Ular betina tadi pun berhasil keluar dari tumpukan pepohonan dan longsoran tanah tersebut. Xiao Mei Mei pun menginjak pedal gas Mobil Truk tersebut, Sementara Ular betina tersebut mengejar di belakang nya.

Di Dalam Mobil Truk.

Ular betina itu pun mulai melesatkan tembakan bola api berdiameter dua meter ke arah Mobil Truk yang mereka naiki.

"Duargh......... duargh........... " Suara ledakan akibat bola api yang mengenai jalanan.

"Ah sial sekali kita hari ini Adik kecil," Xiao Mei Mei pun kembali membanting stiur ke kiri untuk menghindari serangan tersebut.

Ular Betina itu masih terus mengejar, sambil meraung-raung kemarahan karena sudah menjadi janda akibat perbuatan Xiao Mei Mei.

"Aurghhhhhh................ " Raungan Beast Ular tersebut.

"Ular betina itu sungguh sedang sangat marah, karena aku baru saja membunuh ular jantan yang ternyata adalah pasangannya." Ucap Xiao Mei Mei.

"Kakak sich membuatnya menjadi janda, dia jadi marah tuch." Ucap Arung.

"Jangan bercanda Adik Kecil, Burung Merak di bak belakang sudah gelisah dan meraung raung ketakutan." Ucap Xiao Mei Mei.

Mobil Truk Xiao Mei Mei ini mengangkut Beast Merak untuk di jual ke Kota Awan Hitam. Setelah melaju sekitar 20 Km serta terus menghindari serangan Beast Ular tersebut, Xiao Mei Mei pun sudah tampak kewalahan menyetir.

"Kak Mei-Mei aku mempunya rencana untuk menyingkirkan ular betina itu," Ucap Arung.

"Benarkah Adik kecil, coba beritahu aku bagaimana caranya." Ucap Xiao Mei Mei.

"Duargh...... duarghhh........ " Suara ledakan kembali terdengar akibat tembakan bola api tersebut.

Xiao Mei Mei kembali membanting setiurnya untuk menghindari serangan tersebut.

"Wah............ Kakak cantik ini sudah gila, dia dari tadi membanting setiurnya terus-terusan, dia tidak khawatir apa setiur itu copot." Gumam Arung.

"Kakak lihat tikungan jalan yang ada di sana, di sampingnya ada sebuah jurang yang sangat dalam." Ucap Arung.

Xiao Mei Mei pun menoleh ke arah Jurang yang dimaksudkan oleh Adik Kecil tersebut.

"Ketika kita melaju turun melalui jalan itu, akan ku tembakkan serangan bola air dengan kekuatan penuh ku,"

"Ke arah tersebut, agar jalanan menjadi licin dan berair,"

"Ular betina tersebut pasti akan tergelincir jika sampai ke tikungan tersebut, dan jatuh ke dalam jurang yang sangat dalam itu," Ucap Arung, sambil mem persentasi kan idenya dengan media tangan nya.

"Kenapa kau begitu yakin ide mu akan berhasil Arung?" Tanya Xiao Mei Mei.

"Yang pertama sepertinya otak ular itu kecil karena di kepala nya banyak tanduk,"

"Yang kedua karena Ular betina itu tidak punya rem." Ucap Arung.

"Ha...ha... ha.... " Tawa Xiao Mei Mei pun pecah mendengarkan analisa dari Adik Kecil tersebut.

"Baiklah Adik Kecil, lakukan saja tidak ada salahnya kita mencoba,"

"Kalau kita berhasil melewati musibah ini, Kakak janji akan mentraktir mu makan Daging Beast yang paling enak,"

"Dan segelas bir di restaurant Gurun Api Es Awan Hitam," Ucap Xiao Mei Mei, sambil menyetir dan menatap ke wajah Arung.

Adik Kecil pun mulai membuka jendela di samping nya tersebut, serta mulai menjulurkan setengah badan nya keluar. Kemudian ia mulai memasang kuda-kuda untuk melesatkan jurus tembakan bola air milik nya, dan bersiap untuk mengumpulkan tenaga dalam di telapak tangan nya.

"Posisi kuda-kuda sudah pas, aku hanya perlu menunggu sudut, serta waktu yang tepat untuk menembakkan bola air dengan kekuatan penuh ku ini," Gumam Arung.

Setelah ular tersebut masuk ke dalam jangkauan tembakan nya, ia pun mulai melesatkan tembakan air dengan kekuatan penuh nya.

"Jderrrr..................... " Suara yang diakibat kan tembakan bola air yang mengenai jalanan di hadapan Ular Betina tersebut.

Akibat jalanan yang licin, Ular Betina tersebut pun mulai kehilangan keseimbangan nya dan terjatuh ke arah jurang yang sangat dalam tersebut.

"Aurghhhhhhhh............... " Suara raungan kemarahan monster itu ketika jatuh akibat kebodohan nya sendiri.

"Brukkkk..........................." Suara tubuh Ular Bertanduk Sembilan saat jatuh ke dasar jurang.

"Woowww... Fantastis Arung"

"Aku tidak menyangka rencana konyol mu berhasil, sungguh Ular Betina itu benar-benar memiliki otak yang kecil dan tidak memiliki rem." Ucap Xiao Mei Mei, sambil melepaskan kedua tangan nya dari setiur mobil dan bertepuk tangan.

"Hebat juga kamu adik kecil, bisa berpikir seperti itu di saat saat yang paling kritis." Ucap Xiao Mei Mei, kembali memuji Arung

"Itu keberuntungan Kak Mei Mei, lagian seluruh tenaga dalam ku telah terkuras habis pada satu serangan tersebut," Ucap Arung, sambil duduk lemas di jok kursi mobil.

"Tenang saja Adik Kecil, sesampainya di gerbang masuk Gurun Api Es Awan Hitam Kakak ini akan memenuhi janji Kakak tadi,"

"Kakak akan mentraktir kamu makan Daging Beast sepuas mu di rumah makan tersebut." Ucap Xiao Mei Mei, sambil menyetir.

"Ia Kak Mei Mei kalau begitu aku istirahat dulu yach, tiba-tiba aku sangat mengantuk Kak" Ucap Arung.

Beberapa menit kemudian, ia pun mulai tertidur akibat kehabisan tenaga dalam nya di sebelah Xiao Mei Mei.

Di Tepi Danau Pulau Puncak Gunung Obat.

Di sebuah pondok, di tepi danau Nyonya Vinic sedang memancing ditemani anak semata wayang nya.

"Ma... kok kejam banget sich dengan Arung, Ujian nya kan taruhan nya nyawa ma."

"Habis tuch mama tidak memberikan bekal apapun lagi buat Arung." Ucap Shilla, sambil meneguk segelas kopi.

"Lho............................ keluarga kita walaupun miskin, tidak mungkin membiarkan salah satu anggota nya mati sia-sia." Ucap Nyonya Vinic, sambil memancing beast dengan umpan khusus, di danau.

"Mama sudah memasukkan beberapa koin emas, serta beberapa pil obat, dan juga senjata alam dewa pusaka leluhur kita kedalam cincin nya." Ucap Nyonya Vinic, sambil menoleh kearah Shilla.

"Lho ma cincin yang warna keemasan itu kosong ma, aku sudah memeriksanya."

"Apanya yang tidak membiarkan salah satu anggota keluarga mati sia-sia." Ucap Shilla, sambil kembali meneguk kopi.

"Shilla mama menyuruh mu mengambil cincin yang berwarna hitam sayang, yang berwarna emas memang kosong." Ucap Nyonya Vinic, dengan ekspresi terkejut.

"Hah... gimana jadi ma kasian Arung." Ucap Shilla, dengan wajah sedih.

"Sebentar Shilla sepertinya sudah ada yang memakan umpan ku." Ucap Nyonya Vinic, sembari menggulung tali kail nya.

"Ha... ha... ha..." Suara Shilla tertawa, karena ternyata bukan beast ikan yang dipancing tetapi celana dalam.

"Ya sudah Shilla mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur." Ucap Nyonya Vinic, sembari balik ke kamarnya karena kecewa dengan hasil pancingan nya.

"Semoga kau baik-baik saja Arung, aku cemas cepatlah memberi kabar kemari." Gumam Shilla, sambil meneruskan memancing di pondok tersebut.

Di gerbang pintu masuk Gurun Api Es Awan Hitam

Beberapa jam kemudian hari sudah tengah malam

"Sudah sampai dimana kita kakak cantik?" Ucap Arung, dengan nada suara menggoda.

"Oh.....ternyata kamu sudah bangun Adik Kecil, kita sudah keluar dari wilayah Gunung Obat dan Desa Tiger,"

"Kita sekarang hampir sampai di depan gerbang masuk Gurun Api Es Awan Hitam." Ucap Xiao Mei Mei.

Hari pun sudah tengah malam

"Berhubung sudah gelap, kita sebaiknya menginap di penginapan disamping gerbang,"

"Aku sudah pernah menginap disitu, kamarnya lumayan bagus lho Adik Kecil." Ucap Xiao Mei Mei

"Menginap bagaimana ini aku tidak memiliki uang sedikitpun, kenapa Matriak tega sekali padaku,"

"Tidak memberikan bekal apa pun bahkan uang untuk aku menginap saja aku tidak punya." Gumam Arung didalam hati, dengan raut wajah yang sedih.

"Tenang aja Adik kecil semua biar Kakak yang traktir, karena keberanianmu hari ini kita dapat selamat dari kejaran ular bertanduk sembilan tersebut." Ucap Xiao Mei Mei, sambil memarkirkan mobil truk nya.

"Nah kita sudah sampai ayo lekas turun." Ucap Xiao Mei Mei, sambil mematikan mesin mobil.

Di dalam penginapan

"Tuan kami pesan satu kamar, double bed ya." Ucap Xiao Mei Mei.

"Maaf nona, semua kamar double bed sudah habis terpesan, tinggal kamar dengan single bed yang ada." Ucap resepsionis.

"Ya sudah kami pesan itu saja tuan." Ucap Xiao Mei Mei.

"Wah sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang, ini kali pertama ku sekamar dengan seorang gadis." Gumam Arung didalam hati.

"Adik kecil kau tidak masalah kan sekamar dengan Kakak ini." Ucap Xiao Mei Mei.

"Tentu saja Kak, tidak masalah Kakak adalah penyelamat ku semua terserah Kakak." Ucap Arung.

"Adik kecil ini bersemangat sekali, sepertinya ini kali pertamanya sekamar dengan seorang wanita." Gumam Xiao Mei Mei didalam hati.

Xiao Mei Mei dapat dengan langsung menebak gelagat Arung dari pipinya yang memerah.

"Ya sudahlah, aku pun sudah sangat lelah," Gumam Xiao Mei Mei, sambil menguap.

Xiao Mei Mei pun menyelesaikan administrasi dan biaya sewa kamar, kemudian salah satu office boy di penginapan ini pun mengantarkan kami.

Di kamar penginapan di lantai sepuluh

Arung dan Xiao Mei Mei pun memasuki kamar, di luar penginapan hujan deras pun turun.

"Wah hanya ada satu ranjang, perfect mana hujan lagi," Gumam Arung didalam hati.

"Adik kecil kakak duluan kekamar mandi ya, kakak sudah sangat sumpek seharian nyetir,"

"Kau tunggulah disini dulu ya." Ucap Xiao Mei Mei, sambil memasuki toilet.

Beberapa menit kemudian, Xiao Mei Mei pun keluar hanya mengenakan piyama tidur yang super minim, dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Gile bener, sexi amat nich cewek." Gumam Arung didalam hati.

"Aku tidur duluan ya adik kecil." Ucap Xiao Mei Mei, sambil menarik selimut dan menutup matanya.

Arung pun mandi dan berganti pakaian di toilet kemudian mengenakan piyama tidur nya yaitu sebuah celana boxer saja. Arung pun tidur di samping Xiao Mei Mei dan menarik selimut.

"Wah aroma tubuh nya sungguh sangat wangi, gimana aku bisa tidur,"

"Wajahnya yang sedang tidur saja cantik," Gumam Arung dalam hati, sambil melirik kearah wajah Xiao Mei Mei.

"Sebaiknya aku menghitung domba saja didalam kepalaku, agar aku bisa tertidur." Gumam Arung didalam hati.

Arung pun kemudian mulai menghitung domba yang sedang melompati pagar didalam benaknya, didalam benak Arung lama-kelamaan domba tersebut berubah menjadi Xiao Mei Mei yang sedang melompat pagar hingga Arung terlelap.

"Xiao Mei Mei... lompat." Arung mengigau.

Beberapa jam kemudian, Arung pun terbangun karena kehausan. Arung pun bangun dari ranjang, kemudian mengambil minuman di dalam kulkas mini di samping ranjang.

"Glekk..... glekk.... glekkkk..... " Suara Arung sedang meneguk air mineral.

"Ahh seger rasanya, Kak Mei Mei kelihatannya nyenyak sekali tidurnya." Gumam Arung didalam hati, sambil menoleh kearah Xiao Mei Mei.

Arung pun kemudian terkejut, seluruh wajah Xiao Mei Mei menghijau. Arung pun lantas membuka selimut yang menutupi tubuh Xiao Mei-Mei, ternyata seluruh tubuhnya ikut menghijau.

"Kak Mei Mei, sepertinya keracunan." Gumam Arung didalam hati.

"Kak.... kak.... kak..... sadarlah." Ucap Arung, sambil menepuk-nepuk pundak Xiao Mei Mei berniat membangunkan.

"Kondisi Kak Mei Mei, sepertinya kritis apa yang harus kulakukan nafasnya terengah entah dan suhu tubuhnya sangat panas." Ucap Arung, sambil mondar-mandir di samping ranjang.

Arung pun teringat akan ajaran Kakek Bongpal.

"Maaf Kak Mei Mei, aku gak bermaksud mesum tapi ini darurat." Ucap Arung.

Tanpa pikir panjang Arung pun langsung memeriksa seluruh tubuh Xiao Mei Mei untuk mengetahui dari mana sumber masuknya racun tersebut masuk.

"Seluruh tubuhnya menghijau hanya bibirnya yang menghitam, mungkinkah racun itu bersarang di bibinya?"

"Mungkin Ketika bertarung dengan Ular Bertanduk Sembilan betina, tanpa sengaja bibir Kak Mei-Mei mungkin terkena keringat dari beast tersebut yang ternyata sangat beracun," Gumam Arung didalam hati.

Analisa Arung salah, walaupun keringat ular tersebut beracun tapi tidak sampai membuat seorang kultivator kritis. Xiao Mei Mei terkena goresan tanduk di bibirnya, ketika dililit oleh ular jantan di pinggiran hutan.

"Kakek Bongpal pernah mengajarkan cara untuk mengeluarkan racun secara darurat, ialah dengan menghisap sumber racun tersebut menggunakan mulut dan kemudian membuangnya secara terus menerus sehingga semua racun menghilang,"

"Kemudian pasien yang terkena racun harus direndam di air yang berisi es agar demamnya menghilang,"

"Habis itu apa lagi ya," Gumam Arung dalam hati, sambil berusaha terus mengingat.

"Lalu ada lagi beberapa penjelasan yang dikatakan oleh kakek Bongpal, namun aku tidak dapat mengingatnya kembali dengan jelas." Gumam Arung didalam hati.

Arung tidak bisa mengingat nya karena saat belajar teori bersama kakek Bongpal, Arung sering tertidur.

"Ya sudah lah, ini darurat akan ku kerjakan yang aku ingat-ingat saja." Ucap Arung.

Arung pun mempersiapkan bak air yang telah di isi dengan es, di dalam toilet. Kemudian Arung langsung menghisap keluar racun yang ada dari bibir Xiao Mei-Mei secara perlahan di atas ranjang.

"My first kiss, ini semua demi kemanusiaan." Gumam Arung didalam hati.

"Walaupun terasa canggung tetap harus kulakukan"

Ketika Arung menghisap racun tersebut, dari bibirnya terasa suhu yang perlahan semakin meningkat.

"Panas sekali, bibir ku pun ikut terasa panas." Gumam Arung didalam hati.

Satu jam kemudian, Akhirnya semua racun telah berhasil di keluarkan dari bibir Xiao Mei Mei. Bibir Xiao Mei Mei pun kembali ke warna aslinya, yaitu merah jambu merona.

"Huft...... selesai juga tahap pertama." Ucap Arung, sambil menyeka banyak keringat di dahinya.

"Maaf kak bukan bermaksud mesum, ini hanya metode pengobatan darurat." Ucap Arung.

Arung pun mulai melepaskan seluruh pakaian yang ada di tubuh Xiao Mei-mei, kemudian menggendongnya ke bak air yang telah terisi dengan es.

"Walaupun ramping dan mungil ternyata tubuh Kak Mei Mei berat juga." Gumam Arung didalam hati, sambil beranjak ke toilet.

Arung pun merebahkan tubuh Xiao Mei Mei secara hati-hati kedalam bak air.

"Sekarang tinggal menanti kan hasilnya, oh my god berkali-kali ku lihat pemandangan ini tetap indah." Gumam Arung didalam hati.

Satu jam kemudian Arung pun mengecek kondisi Xiao Mei Mei.

"Masih belum ada perubahan, sebaiknya aku menaruh es lagi kedalam bak air ini." Gumam Arung di dalam hati.

Satu jam kemudian Arung mengecek kembalk.

"Perlahan lahan warna hijau ditubuh Kak Mei Mei mulai memudar,"

"Sepertinya sudah mulai bereaksi, syukurlah metode pengobatan ini berhasil." Gumam Arung di dalam hati.

Beberapa jam kemudian warna tubuh Xiao Mei Mei pun normal kembali.

"Huft....... akhirnya semua racun telah ter detokfikasi, lelahnya sebaiknya aku menggendong Kak Mel Mei kembali ke ranjang." Gumam Arung didalam hati, sambil menggendong tubuh tak sadarkan diri Xiao Mei Mei.

"Rasanya kaki ku ini kram semuanya, dari tadi mondar-mandir." Gumam Arung didalam hati, sambil merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Lelahnya....... " Ucap Arung, tak lama berselang Arung pun tertidur.

Keesokan siangnya

Arung pun membuka matanya, terlihat Kak Mei Mei tengah duduk di sebelahku.

"Adik Kecil apa yang terjadi tadi malam, kenapa Kakak terbangun tanpa menggunakan sehelai pakaian apapun?" Tanya Xiao Mei Mei.

Arung kemudian menjelaskan semuanya secara detail, dan menambahi sedikit bumbu agar Xiao Mei Mei semakin kagum kepada nya.

"Terimakasih adik kecil, karena telah menyelamatkan hidupku,"

"Kakak ini berhutang budi padamu." Ucap Xiao Mei Mei, dengan pipi yang memerah.

"Adik kecil ini berarti telah melihat tubuhku tak berbusana berkali-kali,"

"Apa yang akan dikatakan Vinic, jika dia mengetahuinya." Gumam Xiao Mei Mei didalam hati.

"Tidak ada masalah Kak."

"Kakak janji ya, bakalan traktirin aku makan beast sepuasnya kan." Ucap Arung.

"Tentu saja Adi kecil, cepatlah berpakaian,"

"Kemudian kita turun kebawah untuk makan beast sepuas mu adik kecil." Ucap Xiao Mei Mei.

Xiao Mei Mei dan Arung pun turun dari kamar penginapan dilantai sepuluh. Ketika memasuki restaurant dilantai dasar para pengunjung pria matanya semua terbelalak melihat kecantikan Xiao Mei Mei yang begitu anggun dan mempesona.

"Wah cantiknya, baru kali ini aku melihat kecantikan seperti ini." Ucap salah seorang pengunjung.

"Bidadari turun dari khayangan." Ucap salah seorang pengunjung lainnya.

Bahkan ada salah satu pengunjung yang tertabrak pintu ketika hendak keluar dari restaurant, karena matanya memandang kearah Xiao Mei Mei terus-terusan hingga tidak menyadari pintu di hadapannya.

"Pelayan kami pesan daging beast terbaik, porsi jumbo ya serta minuman ginseng terbaik,"

"Buat dua porsi ya." Ucap Xiao Mei-mei, dengan nada suara lembut nan anggun.

"Ia nona akan segera kami siapkan." Ucap pelayan wanita tersebut.

Xiao Mei Mei memiliki kulit yang bersih dan putih, serta rambut berwarna merah menyala dengan bola mata berwarna hijau menambah kesan yang cantik dan eksotis pada dirinya.

"Lho kak kalau saya lihat kultivasi kakak sudah naik satu tingkatan ya dalam semalam, menjadi ranah alam bumi level puncak." Ucap arung, sambil duduk di kursi

"Ia makanya kakak tanyakan pada Adik kecil, apa yang sebenarnya terjadi tadi malam," Ucap Xiao Mei Mei.

"Aku juga bingung kenapa tiba-tiba aku tidak memakai sehelai pakaian apapun." Gumam Xiao Mei Mei didalam hati.

"Ngomong ngomong kenapa bibir kamu menghitam adik kecil?" Ucap Xiao Mei Mei.

"Ia kak, kok bisa ya." Ucap Arung setelah melihat pada cermin di pojok restaurant.

Beberapa saat hidangan makanan pun tiba,

"Aku baru ingat ini mungkin efek menghisap racun dari bibir Kakak semalam,"

"Seperti nya ada sedikit racun yang tertinggal" Ucap Arung, sambil memegang bibirnya.

"Gawat itu adik kecil, setelah selesai makan kita harus secepatnya ke klinik di samping restaurant,"

"Untuk memeriksakan kondisi kesehatan mu Adik kecil." Ucap Xiao Mei Mei, sambil memegang bahu Arung.

"Jadi gimana rasanya bibir kakak ini semalam?" Tanya Xiao Mei Mei, bercanda.

"He....he....he...." Ucap Xiao Mei Mei, kemudian tertawa kecil.

"Eh..... eh......Ia Kak, kayak ada rasa melon-melon nya gitu." Ucap Arung.

"Lebih enak lagi kalau bisa dihalalin kak." Ucap Arung, bercanda.

"Ha.....ha......ha....." Suara tertawa Xiao Mei Mei.

"Kalau ia sich kakak gak masalah lagian kamu kan udah ngeliat semuanya,"

"Dan kalau kamu halalin kakak, Adik kecil kamu langsung jadi ayah lho." Ucap Xiao Mei Mei, sambil bercanda lagi.

"Maksudnya kak?"

"Semalam kan kita ngak ada melakukan hal yang bisa membuat aku jadi ayah, Kak." Ucap Arung.

"Kakak ini janda anak satu lho,"

"Anak kakak udah sebaya dengan kamu adik kecil,"

"Ha.....ha.....ha..... kakak becanda kok." Ucap Xiao Mei Mei.

Sebenarnya masalah anak itu benar.

"Busyet........ ternyata janda cantik." Gumam Arung di dalam hati, sambil memuntahkan makanan yang ada di mulutnya sehingga mengotori pakaian Xiao Mei Mei.

"Maaf kak kesedak, jadi mengotori baju Kak Mei Mei dech,"

"Kalau perkataan kakak serius, aku pun oke Kak." Ucap Arung, sambil mengelap kotoran di bibirnya.

Karena bajunya kotor, Xiao Mei Mei pun tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Arung.

"Wah jadi basah deh baju kakak, ya udah kalau gitu kakak keatas dulu mau ganti pakaian lagi,"

"Kamu disini aja, lanjutin aja makan nya." Ucap Xiao Mei Mei, sambil kembali ke kamar untuk berganti pakaian.

Di klinik dekat penginapan

Tabib klinik pun memeriksa denyut jantung Arung, kemudian memeriksa mata dan lidahnya.

"Gimana tabib kondisi saya?" Tanya Arung.

"Sepertinya saudara terkena racun ular bertanduk sembilan,"

"Dan karena kultivasi saudara yang rendah, racun yang sedikit itu sangat lah mematikan," Ucap Tabib, kembali memeriksa nadi Arung.

"Dan hanya ada satu cara untuk menyembuhkan saudara dengan meminum pil gingseng tanduk ular, setiap satu hari sekali sampai kultivasi saudara mencapai ranah alam raja." Ucap Tabib, sambil menuliskan resep.

"Baru lah racun ini dapat hilang dengan sempurna." Ucap Tabib, sambil menyerahkan resep kepada Arung.

"Jadi tabib apakah pil gingseng tanduk ular ada dijual disini?" Ucap Arung, sambil menerima resep dari tabib.

"Kalau untuk masalah kultivasi itu saya akan berlatih dan terus berlatih hingga mencapainya." Ucap Arung.

"Kasian Adik kecil ini, di benua ini pria sangat sulit untuk menembus ranah kultivasi,"

"Tapi dia sangat optimis, atau bodoh ya." Gumam Xiao Mei Mei didalam hati.

"Kamu sungguh kurang beruntung saudara, walaupun harga dari pil gingseng itu sangat murah,"

"Tapi di klinik ini hanya tinggal tersisa satu pil lagi." Ucap Tabib.

"Waduhhhh...nasibku benar-benar malang." Ucap Arung, kemudian duduk di atas ranjang.

"Tenanglah Adik kecil, jarak antara gurun ini ke kota Awan Hitam hanya tinggal enam jam lagi di sana pasti ada banyak yang menjualnya." Ucap Xiao Mei Mei, sambil menggosok-gosok punggung Arung.

"Benar kata nona cantik ini, di kota Awan Hitam kamu dapat membelinya di Paviliun Teratai Obat.

"Ada banyak persediaan nya disana." Ucap Tabib.

"Kalau begitu Terima kasih tabib atas bantuannya, kami permisi dulu." Ucap Xiao Mei Mei, sambil membungkuk dan memberi hormat ala pendekar.

"Ia nona untuk obat, dan biayanya dapat di selesaikan di kasir." Ucap Tabib.

Didalam kabin depan truk

"Kak sepertinya umurku tidak panjang lagi." Ucap Arung.

"Tenang saja Adik kecil, enam jam lagi kalau tidak ada halangan kita akan tiba di kota Awan Hitam."

"Kakak pasti akan menyelamatkan nyawamu." Ucap Xiao Mei Mei.

Tanpa disadari Arung benih-benih cinta telah tumbuh di hati Xiao Mei Mei, sejak Arung menghisap racun mematikan dari bibir nya.

Saat ini di pemandian air panas wanita keluarga Tiger

Shilla sedang berendam di bak air panas, dan sedang memikirkan Arung.

"Wah bosan juga tidak ada si mesum disini." Gumam Shilla dalam hati.

"Walaupun mesum, sebenarnya ia ganteng juga cuman aku malu mengakuinya." Gumam Shilla dalam hati.

"Hiks... hiks...." Suara ketawa kecil Shilla.

Beberapa saat kemudian, ada sesuatu yang terjatuh dari atap pemandian.

"Gubruk.... " Suara benda jatuh dan menabrak lantai pemandian.

Ternyata Kakek Bongpal yang jatuh dari atap pemandian tersebut.

"Dasar kakek mesum..... " Teriak Shilla, sambil meninju mata Kakek Bongpal.

Ternyata selama Shilla mandi, Kakek Bongpal sedang mengintip nya dari atap pemandian. Karena atap pemandian yang sudah rapuh, ia pun terjatuh dan menerima bogem mentah dari Shilla.

Kemudian kakek Bongpal pun melarikan diri, Shilla pun segera memakai handuk dan kembali ke kamarnya.

"Dasar kakek mesum....... " Teriak Shilla.

"Dasar gadis yang galak, maen tinju aja." Gumam Kakek Bongpal didalam hati, sambil melarikan diri.

Shilla pun kembali terkenang Arung.

"Semoga kau selamat Arung," Gumam Shilla dalam hati.

Shilla menyesal karena telah salah memberikan cincin ruang kepada Arung.

Terpopuler

Comments

Red Pluto

Red Pluto

dialogny boring, tokoh2 tidak punya karakter.

2022-12-05

1

Aconk Conk

Aconk Conk

mantap euy..

2022-03-11

2

Omcan

Omcan

scroll terlalu panjang!

2022-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2 Racun ular bertanduk sembilan
3 Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4 Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7 Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8 Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9 Esensi Naga Putri Naga Kecil
10 Palu emas hitam surgawi
11 Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12 Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13 Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14 Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15 Hadiah dari Tuan Muda Quil
16 Makan Malam Keluarga Alba
17 Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18 Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19 Goa Giok Hijau
20 Nona Dark Quill
21 Bola Energi Berwarna Hijau
22 Shilla Tiger
23 Sage empat elemen alam
24 Bangkit nya elemen es Arung
25 Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26 Ngarai di Pulau Balighe
27 Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28 Warisan Klan Rubah Dewa.
29 Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30 Black Hole terrors bagian awal
31 Black Hole Terrors bagian ke dua
32 Kembali ke Kota Awan Hitam
33 Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34 Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35 Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36 Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37 Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38 Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39 Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40 Bola Penjara Pohon Dewa Air
41 Ujian Tahap Ke Tiga.
42 Racun Tapak Ular Beracun
43 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45 Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46 Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47 Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48 Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49 Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50 Ujian Cinta Irish.
51 Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52 Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53 Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58 Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59 Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60 Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61 Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62 Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63 Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66 Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67 Yuki Tiger.
68 Racun Kehidupan.
69 Rencana Jahat.
70 Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71 Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72 Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73 Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74 Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75 Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76 Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77 Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78 VIRAL.
79 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81 Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82 Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83 Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84 Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85 Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86 Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87 Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88 Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89 Jendral Mawar Ungu.
90 Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91 Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92 SEA WARS Bagian Awal.
93 SEA WARS Bagian Kedua.
94 SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95 SEA WARS Bagian Akhir.
96 ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97 Bulan Madu Mendadak Irish.
98 Pil Penawar Racun Kehidupan.
99 Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100 Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101 GESUVLA Bagian Ke Satu.
102 Kembali Ke AKPERTI.
103 Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104 Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105 Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106 Konser Errong Records.
107 ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114 Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122 Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123 GESUVLA Bagian Ke Dua.
124 GESUVLA Bagian Ketiga.
125 GESUVLA Bagian Ke Empat.
126 GESUVLA Bagian Ke Lima.
127 GESUVLA Bagian Ke Enam.
128 GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129 GESUVLA Bagian Akhir.
130 SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2
Racun ular bertanduk sembilan
3
Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4
Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7
Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8
Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9
Esensi Naga Putri Naga Kecil
10
Palu emas hitam surgawi
11
Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12
Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13
Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14
Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15
Hadiah dari Tuan Muda Quil
16
Makan Malam Keluarga Alba
17
Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18
Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19
Goa Giok Hijau
20
Nona Dark Quill
21
Bola Energi Berwarna Hijau
22
Shilla Tiger
23
Sage empat elemen alam
24
Bangkit nya elemen es Arung
25
Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26
Ngarai di Pulau Balighe
27
Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28
Warisan Klan Rubah Dewa.
29
Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30
Black Hole terrors bagian awal
31
Black Hole Terrors bagian ke dua
32
Kembali ke Kota Awan Hitam
33
Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34
Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35
Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36
Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37
Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38
Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39
Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40
Bola Penjara Pohon Dewa Air
41
Ujian Tahap Ke Tiga.
42
Racun Tapak Ular Beracun
43
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45
Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46
Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47
Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48
Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49
Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50
Ujian Cinta Irish.
51
Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52
Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53
Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58
Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59
Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60
Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61
Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62
Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63
Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66
Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67
Yuki Tiger.
68
Racun Kehidupan.
69
Rencana Jahat.
70
Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71
Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72
Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73
Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74
Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75
Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76
Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77
Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78
VIRAL.
79
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81
Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82
Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83
Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84
Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85
Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86
Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87
Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88
Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89
Jendral Mawar Ungu.
90
Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91
Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92
SEA WARS Bagian Awal.
93
SEA WARS Bagian Kedua.
94
SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95
SEA WARS Bagian Akhir.
96
ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97
Bulan Madu Mendadak Irish.
98
Pil Penawar Racun Kehidupan.
99
Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100
Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101
GESUVLA Bagian Ke Satu.
102
Kembali Ke AKPERTI.
103
Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104
Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105
Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106
Konser Errong Records.
107
ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114
Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122
Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123
GESUVLA Bagian Ke Dua.
124
GESUVLA Bagian Ketiga.
125
GESUVLA Bagian Ke Empat.
126
GESUVLA Bagian Ke Lima.
127
GESUVLA Bagian Ke Enam.
128
GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129
GESUVLA Bagian Akhir.
130
SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!