Esensi Naga Putri Naga Kecil

Dunia lain, di Padang Tandus Benua Naga

"Kau telah di pindahkan secara paksa ke Benua Naga oleh gerbang kuil Jangbaek, secara otomatis setelah berhasil membunuh Wyvern." Suara di kepala Arung.

"Sial .... sial....sial....padahal aku baru saja akan memulai kehidupan baruku di Benua Es Api,"

"Lantas kali ini aku malahan terjebak kembali di dunia lain lagi, sungguh malang nasibku." Gumam Arung di dalam hati, sambil melihat ke atas langit.

Karena kelelahan Arung pun merebahkan dirinya diatas pasir hitam, terlihat di atas langit padang tandus ini dua ekor beast burung tengah terbang beriringan memutar.

"Lelah sekali hari ini, masalah silih berganti tak kunjung berhenti,"

"Nona Mitha, Gisel kalian lah penyejuk hatiku." Gumam Arung di dalam hati, sambil membayangkan kedua wajah gadis cantik terpampang di langit padang tandus.

"Tempat ini energi kultivasi nya hampir sama seperti, Benua Es Api dan penyebutan ranah kultivasi nya pun sama." Suara di kepala Arung.

"Untungnya juga aku telah membawa banyak perbekalan sebelum mengikuti misi dengan Tuan Muda Quill ini." Gumam Arung didalam hati, sambil memandangi hamparan bintang.

Beberapa saat kemudian Arung pun tertidur, ia pun memimpikan sebuah kenangan saat di dunia asalnya.

Hari Minggu Malam, Salah satu tempat Karaoke di Kota Jakarta

Maya adalah seorang jamur (janda di bawah umur) beranak satu berusia sekitar 22 tahun, dan merupakan gadis tercantik di daerah tempat tinggal Arung. Saat ini dia baru saja putus dengan pacarnya, karena galau ia pun mengajak Arung pergi ke karaoke.

"Arung makasih ya udah mau nemenin kakak karaokean disini, malam mingguan,"

"Pacarmu gak marah kan." Tanya Kak Maya.

"Siapa yang bakal nolak kalau dewi secantik ini yang mengajaknya, bahkan jika kakak menyuruhku lompat dari fly over pun aku bersedia Kak." Gumam Arung di dalam hati, sambil menoleh kearah Kak Maya yang tengah meneguk beer di sampingnya.

Maya saat ini mengenakan rok mini merah yang ketat, dan kaos merah yang ketat.

"Aku jomblo Kak, belum ada pacar." Jawab Arung.

"Ah sama dech kita ternyata, baiklah ayo kita minum bareng Adik kecil." Ucap Kak Maya, sambil menyodorkan sekaleng beer kepada Arung.

Beberapa saat kemudian, Kak Maya pun menyetel sebuah lagu di komputer di ruangan ini. Kak Maya berniat membawakan lagu dari grup band Armada "Asal kau bahagia".

"Intro lagu ini sangat sedih, sepertinya Kak Maya tengah patah hati,"

"Siapa lelaki bodoh yang membiarkan wanita secantik ini bersedih." Gumam Arung di dalam hati, sambil mendengarkan intro lagu dan menoleh kearah Kak Maya yang tengah bersiap menyanyikan lagu tersebut.

"Yank, kemarin ku melihat mu,"

"Kau bertemu dengan nya." Nyanyian Kak Maya.

Lagu kali memasuki intro, raut wajah Kak Maya mulai dirundung kesedihan. Tampak matanya pun berkaca-kaca.

"Ku... rasa sekarang kau masih,"

"Memikirkan tentang dia." Nyanyian Kak Maya, air mata mulai mengalir di pipinya mengikuti bait dan irama musik ini.

"Kak Maya.... siapa ******** yang tega membuatmu pedih seperti ini." Gumam Arung di dalam hati, sambil mengalirkan air mata.

"Adik kecil, ternyata kau........ " Gumam Kak Maya di dalam hati, yang terharu melihat Arung berbagi kepedihan dengannya.

"Apa kurangnya aku di dalam hatimu,"

"Hingga kau curangi.... Aku..... " Nyanyian Kak Maya, sambil kembali mengalirkan air mata.

"Kak Maya.... hiks.... hiks..... " Suara dan Tangis kecil Arung, ikut terbawa suasana.

"Katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia." Nyanyian Kak Maya, sambil mengisyaratkan dengan tangannya ingin di peluk.

"Aku gak kuat lagi." Gumam Arung didalam hati, kemudian bergegas memeluk erat tubuh Kak Maya.

"Aku punya ragamu tapi tidak hatimu." Nyanyian Kak Maya, sambil memeluk Arung dan berdansa kecil.

"Kau tak perlu berbohong, kau masih menginginkannya,"

"Ku rela kau dengannya, asal kau bahagia..... " Nyanyian Kak Maya, kemudian melepaskan pelukannya.

"Maya.... mau kah kau bahagia bersama ku?" Ucap Arung.

"Siapa yang tidak ingin bahagia, Adik kecil." Ucap Maya, sambil tersenyum kecil kepada Arung.

"Jadilah pacarku.... Maya." Ucap Arung.

"Adik kecil menembakku wah.... wah..... apa yang harus kulakukan?' Gumam Maya di dalam hati, panik.

"Kring...... kring..... kring........" Suara HP Maya.

"Adik kecil aku permisi sebentar ya, aku mengangkat panggilan ini terlebih dahulu." Ucap Maya, sambil beranjak ke toilet di ruangan ini juga.

Beberapa menit kemudian, Maya pun keluar dari toilet setelah menerima telepon kemudian Maya pun menggenggam kedua tangan Arung.

"Adik kecil, aku sebenarnya sangat ingin menerima cinta mu,"

"Tapi aku tidak bisa, mantan suamiku mengajak ku rujuk kembali,"

"Maaf Adik Kecil." Ucap Maya kemudian mencium pipi Arung, dan beranjak pergi dari ruang karaoke ini.

Air mata mengalir deras di pipi Arung, hatinya serasa di tusuk oleh pedang yang tak kasat mata.

"Maya....... hiks..... hiks...... hiks....... " Teriak dan tangisan Arung.

Arung pun mulai membuka matanya, ternyata hari sudah menjelang pagi.

"Maya...... hatsyim....... hatsyimmmm.......... " Suara dan bersin Arung, akibat tidur di alam bebas.

"Aku sebaiknya keluar dari padang tandus ini." Gumam Arung di dalam hati.

Padang Tandus Naga

Arung pun mulai berjalan meninggalkan gerbang tersebut dan menyusuri padang tandus ini. Tidak ada kehidupan di padang gersang ini, ketika hari malam Arung terpaksa menggali pasir dan tidur di dalam kantong plastik agar tidak kedinginan. Begitulah kehidupannya selama di padang tandus ini. Padang Tandus ini di penuhi oleh pasir berwarna hitam, dan banyak bukit-bukit kecil dari pasir, cuacanya pun sangat panas. Sepanjang mata memandang tidak ditemukan makhluk hidup lainnya, yang ada hanya beberapa kerangka Beast yang terlihat. Di pagi, siang, dan malam hari hanya ada angin sepoi-sepoi di Padang Tandus ini.Hari demi hari, minggu demi minggu dan satu bulan pun terlewati, tanpa terasa akhirnya Arung tiba di kota terdekat. Seluruh persediaan makanan dan minumannya pun telah habis seluruhnya.

"Huft..... hah..... hah....... hah............ " Suara nafas Arung yang terengah-engah, sambil menyeka keringat di dahinya.

"Akhirnya aku keluar juga dari padang hitam ini." Ucap Arung, sambil beranjak memasuki gerbang kota.

Kota Padang Tandus Naga, Benua Naga

"Banyak sekali makhluk aneh di dalam kota ini, perawakannya seperti manusia namun memiliki tanduk, ada yang memiliki ekor." Gumam Arung di dalam hati, sambil berjalan dan memperhatikan sekeliling.

"Mereka adalah beast-beast yang ada di wilayah ini dan telah berubah ke bentuk manusia, karena telah berada di ranah alam siluman tingkat awal,"

"Ras Beast yang masih berada di ranah bawah itu adalah Ras manusia beast keturunan dari beast yang menikah sesama beast yang sudah berwujud manusia." Suara di kepala Arung.

"Oh begitu ya, aku masih tidak begitu paham maksud Jendral Api." Gumam Arung di dalam hati.

Karena penasaran Arung pun mulai berkeliling ke pinggiran kota, dan merasa takjub melihat pemandangan di kota ini. Walaupun teknologinya masih kuno dan belum berkembang, tidak seperti di Benua Es Api. Arung pun kemudian memperhatikan seekor manusia beast bertanduk kerbau yang tengah membawa anaknya, tengah membeli sebuah permen.

"Terima kasih ayah, permennya." Ucap putri kerbau, sambil menjilati permennya.

"Ha... ha.... ha..... " Tawa gembira Manusia Beast tersebut, sambil mengeluarkan sebuah batu roh dari sebuah kantong.

"Terima kasih Tuan, lain kali mampir lagi." Ucap manusia beast lainnya.

"Ternyata mata uang di benua ini adalah batu roh." Gumam Arung di dalam hati, sambil beranjak berkeliling kota ini.

Kota ini di kenal dengan Kota Padang Tandus Naga, jalannya masih terbuat dari batu batu yang disusun dengan lebar jalan sekitaran 10 meter. Di sepanjang jalan banyak berdiri mansion-mansion bertingkat dengan desain zaman dahulu. Tidak terasa beberapa jam pun berlalu, akhirnya Arung pun tiba di pusat kota dan di hadapannya banyak sekali Ras beast dan Ras lainnya yang tengah berkerumun.

"Wah kasian.... ya... gadis cantik itu." Ucap salah satu manusia beast, dengan suara yang kecil.

"Kejam sekali mereka mengeroyok wanita, apa ibu mereka seorang pria." Ucap salah satu manusia beast lainnya, dengan suara yang kecil.

Arung pun ikut menuju kearah kerumunan tersebut dan maju ke arah terdepan kerumunan.

"Siapa ini main sosor aja," Ucap salah satu manusia beast, ketika Arung tengah menerobos kerumunan.

"Ah kaki ku." Teriak salah satu manusia beast.

Akhirnya Arung mencapai ke depan kerumunan, dan menyaksikan seorang gadis cantik tengah di bully oleh beberapa prajurit dan seorang perwira tinggi.

"Menyerahlah Putri Naga kecil, kau sudah tidak bisa lari lagi,"

"Kau sudah terkepung, dan raja telah di tahan oleh Perdana Menteri Naga di istana,"

"Naga??" Gumam Arung di dalam hati.

"Aku Jenderal Louis sudah sangat lelah mengejar mu selama satu bulan ini." Ucap Jenderal Louis, sambil mengacungkan tombaknya ke arah putri.

Jenderal Louis adalah keturunan Ras beast naga dan juga merupakan kultivator yang berada di ranah alam naga puncak di benua ini. Sang putri hanya menatap sang jenderal dengan sorot mata yang tajam.

"Dasar pengkhianat kalau aku bisa lolos akan ku adukan kau perdana menteri, dan pengkhianat-pengkhianat lainnya kepada ketiga pamanku Raja Naga Benua Utara, Raja Maga Benua Barat, Dan Raja Naga Benua Timur. " Ucap Putri Naga Kecil, dengan nada suara mengancam.

"Dasar ******* naga, terima ini." Teriak Jenderal Naga, sambil melesatkan serangan bola petir dari telapak tangannya ke arah putri

"Jderrrr.... jderrrrrr....." Suara serangan petir yang mengenai Putri Naga Kecil, hingga ia pun terbatuk darah yang cukup banyak dan terpental ke arah dinding mansion di belakang nya.

"Kasian gadis cantik itu, aku gak tega melihatnya." Gumam Arung di dalam hati.

Karena tidak sampai hati melihat kondisi Putri Naga Kecil yang teraniaya, Arung pun melompat ke dekat dinding mansion tersebut serta menahan tubuh Putri Naga Kecil yang terpental dengan tubuh nya. Arung pun terseret hingga beberapa meter akibat hempasan serangan, yang mengenai Putri Naga Kecil.

"Siapa ******** itu, beraninya dia ikut campur." Gumam Jendral Louis, berang melihat Arung.

"Terima kasih manusia, kamu sudah menahan ku jika tidak beberapa tulang ku sudah pasti remuk menghantam dinding tersebut." Ucap Putri Naga Kecil.

"Uhuk...... uhuk.... " Suara Batuk Putri Naga Kecil, kemudian memuntahkan darah.

"Wanita ini walaupun manusia beast, namun tubuhnya sangat harum,"

"Rambut merah nya sungguh halus ketika bersentuhan dengan pipiku." Gumam Arung di dalam hati.

"Nanti saja Terima kasihnya Putri Naga Kecil, sebaik nya kita melarikan diri dari tempat ini dulu." Ucap Arung, sambil memeluk pinggang ramping sang putri.

"Pria tampan ini kenapa memeluk tubuh ku." Gumam Putri Naga Kecil, karena sedang cedera ia pun pasrah.

"Berani sekali kamu ikut campur dalam urusan Kerajaan Naga Benua Selatan ini manusia." Ucap Jenderal Louis, sambil mengacungkan pedangnya kearah ku dan Putri Naga Kecil.

"Pasukan cepat tangkap manusia itu, akan kita jadikan dia makan malam." Perintah Jenderal Louis.

"Baik Jendral." Sahut kompak para pasukan.

Para pasukan pun melesat ke arah Arung, Arung yang sejak tadi memeluk erat tubuh ramping Putri Naga Kecil kemudian memasang kuda-kuda jurus teleportasi bagian kedua jurus teleportasi sejauh 10 km.

"Sekarang saatnya, tidak ada waktu lagi melesat lah." Gumam Arung di dalam hati.

"Blitz.... blitz...blitzzzz,........blitzzzz.......blitzzz." Suara jurus teleportasi Milik Arung.

"Lho kemana manusia itu." Ucap salah satu pasukan, sambil menebas angin.

"Dalam satu kedipan mata mereka hilang, Jendral." Ucap salah satu pasukan lainnya, sambil menusuk angin.

Para pasukan dan manusia beast yang tengah menonton pun kebingungan.

"Aurghhh.................. " Suara raungan kembaran Jendral Naga.

"Awas kau manusia..... akan kumakan jantungmu." Teriak Jendral Louis, ia pun memerintah kan seluruh pasukannya untuk menyisir kota.

Semenjak mencapai ranah alam raja puncak tenaga dalam Arung bertambah. Sehingga ia dapat berteleport sebanyak lima belas kali dalam sehari.

Di Padang Tandus Naga

Setelah berteleport sebanyak lima belas kali, secara berturut-turut. Arung pun akhirnya berada di padang yang tandus kembali.

"Blitz................ " Suara jurus teleportasi milik Arung.

"Hah baru aja keluar dari sini, sekarang kembali lagi kesini." Gumam Arung di dalam hati

Arung pun kehabisan seluruh tenaga dalam nya karena mengeluarkan jurus teleportasi sampai lima belas kali banyaknya hari ini. Putri naga kecil pun bingung dan bertanya ke pada Arung, sambil melepaskan di rinya dari pelukan erat Arung.

"Whusss............... " Suara hembusan angin sepoi-sepoi yang panas di padang tandus.

"Tuan kenapa kita bisa tiba disini, bukankah sebelumnya kita berdua ada di pusat kota?" Tanya Putri Naga Kecil, sambil melihat sekeliling nya yang telah berubah menjadi gurun pasir berwarna hitam.

"Sopan sekali putri ini." Gumam Arung di dalam hati.

"Maaf tuan Putri, aku menteleportasi kan mu kemari, setelah 15 kali berteleportasi aku pun telah kehabisan tenaga dalam," Jawab Arung.

"Teleportasi jurus apa itu, mungkin itu jurus di benua manusia." Gumam Putri Naga Kecil di dalam hati.

"Sebaiknya kita beristirahat saja dulu, untuk sementara ini kita sudah aman dari kejaran Jenderal Naga dan para pasukannya." Ucap Arung.

"Baiklah Tuan, kau pun sudah kelelahan." Ucap Putri Naga Kecil.

"Perkenalkan namaku Arungbijak Tiger." Ucap Arung, sambil membungkuk dan memberi hormat ala pendekar.

"Wah sungguh pemuda yang berbudi luhur, disaat seperti ini masih memberi hormat." Gumam Putri Naga Kecil di dalam hati.

Putri Naga Kecil pun kemudian menatap ke arah Arung dengan serius.

"Terima kasih Arung telah menyelamatkan ku saat di kota tadi."

"Panggil saja aku Clara atau Putri Naga Kecil." Ucap Putri Naga Kecil, sambil memberi salam ala Putri.

"Kenapa manusia bisa sampai ke benua ini?"

"Ehm... itu... itu... " Ucap Arung, bingung.

"Bukankah jarak antara Benua Manusia dan Benua Naga sangat lah jauh, apakah kamu seorang pedagang?" Ucap Clara.

"Bukan aku hanya lah seorang kultivator yang sedang mengembara." Ucap Arung.

Arung terpaksa berbohong untuk menutupi jati dirinya yang bukan berasal dari dunia ini.

"Baiklah sebaiknya kita istirahat disini saja dulu." Ucap Clara.

Putri Naga Kecil pun mengeluarkan sebuah bola berukuran bola kaki, yang di dalamnya terdapat sebuah danau dan ada pulau ditengah nya.

"Wah indah sekali bola itu, apa dia ingin memberikan hadiah sovenir itu kepada ku." Gumam Arung di dalam hati.

Kemudian Clara menanam bola naga itu sedalam satu meter dari atas permukaan padang tandus tersebut.

"Oh aku sepertinya salah, itu mungkin saja sebuah bibit pohon ajaib." Gumam Arung di dalam hati.

"Arung genggam lah tanganku sekarang," Ucap Clara, dengan nada suara yang lembut.

"Apakah gadis ini akan menyatakan cintanya padaku di padang tandus naga ini," Gumam Arung didalam hati, Arung membayangkan Gisel ketika menembaknya di Warung Makan Daging Panggang Siluman Air.

"Tapi bukankah kita baru saja berkenalan beberapa menit yang lalu, dan dia bahkan pun bukan dari ras ku." Gumam Arung di dalam hati.

Arung pun bersemangat karena dia mengira akan di tembak oleh gadis cantik ini, ia pun bergegas menggenggam erat tangan Putri Naga Kecil.

Putri Naga Kecil pun tersipu-sipu dengan genggaman erat tangan Arung.

"Pemuda tampan ini tidak hanya menggenggam tanganku, dia menggenggam nya dengan sangat erat." Gumam Putri Naga Kecil, pipinya pun memerah.

"Clara." Ucap Putri Naga Kecil.

"Kok Clara?" Ucap Arung.

Di dalam bola ruang milik Putri Naga Kecil.

"Blitzzz................" Suara yang di akibatkan oleh bola ruang ketika menghisap tubuh mereka berdua ke dalamnya.

Arung pun merasa seperti terhisap ke dalam bola yang ukurannya sebesar bola kaki kalau di dunia asal nya. Tiba-tiba Arung dan Putri Naga Kecil berada di tengah-tengah sebuah pulau. Di tengah-tengah pulau terdapat sebuah gedung kuno bertingkat sepuluh.

"Di mana lagi ini, apa aku terdampar terdampar lagi di dunia aneh lainnya?" Gumam Arung.

"Pulau ini seluas pulau makam kuno yang pernah ku kunjungi."

"Disekitaran gedung tersebut terdapat hutan belantara yang dikelilingi pantai,"

"Laut di dalam pulau ini sepertinya air nya tawar." Gumam Arung.

"Selamat datang Arung, di pulau Putri Naga Kecil,"

"Ayo kita bergegas masuk kedalam mansion pribadiku." Ucap Clara, sambil berjalan ke arah mansion.

Tanpa bertanya sepatah kata pun Arung mengikuti Putri Naga Kecil, sambil penasaran dan takjub akan artifak bola ruang milik nya. Mereka berdua pun mulai memasuki mansion di lantai pertama. Begitu memasuki pintu mansion mereka pun memasuki sebuah lorong, yang di kiri dan kanannya terdapat pintu-pintu, hingga akhirnya di ujung jalan ada sebuah tangga.

"Ternyata ruangan di dalam mansion ini benar-benar luas." Gumam Arung.

Mereka pun mulai menaiki tangga satu persatu sampai dengan ke lantai sepuluh. Clara pun berhenti di sebuah lorong di lantai kesepuluh, kemudian menatap Arung dan tersenyum sedikit.

"Arung masuklah ke kamar tamu mana saja di lantai ini, kemudian beristirahatlah, " Ucap Clara, sambil membungkuk ala putri.

"Setelah selesai beristirahat, kumohon datanglah ke lantai tiga,"

"Aku menunggu mu disana." Ucap Clara, sambil memutar badannya.

Clara kemudian langsung turun dari lantai sepuluh ke lantai tiga.

"Ada apa dengannya, tadi ia sangat ceria sekarang kenapa murung seperti itu." Gumam Arung.

Raut wajah Clara terlihat seperti banyak sekali menanggung permasalahan dan menyimpan kesedihan. Di lantai sepuluh ini terdapat beberapa kamar, disebelah kanan dan disebelah kiri nya. Arung pun memilih memasuki kamar yang paling ujung di ruangan tersebut. Sesampai di kamar, Arung pun langsung beristirahat, sebelum terlebih dahulu mandi. Arung pun duduk bermeditasi beberapa saat guna mengembalikan stamina dan tenaga dalamnya yang telah terkuras ketika menyelamatkan Clara.

Kembali ke saat Ayu dan Dinda pulang dari reruntuhan kuno.

Mereka berdua beserta yang lainnya pun selamat pulang dari reruntuhan kuno. Karena sedih Ayu dan Dinda lantas pergi ke kedai minum di perbatasan Kota Awan Hitam. Mereka berdua hanya saling menatap ketika duduk di meja kedai, sorot mata keduanya pilu karena baru saja kehilangan rekan sekaligus penyelamat jiwanya. Kedua gadis cantik ini pun hanya memesan sekotak penuh beer, tanpa memesan makanan lainnya. Sekaleng demi sekaleng beer diatas meja pun habis, beberapa saat kemudian pun mereka berdua akhirnya mabuk.

"Arung kenapa kau pergi begitu cepat," Teriak Dinda, sontak seluruh pengunjung di kedai ini pun terkejut.

"Hiksss.... hiksss..... hikkkkss...... " Suara tangis Dinda, pengunjung lainnya pun mulai menatap kearah mereka.

Ayu pun dalam kondisi yang sama, Sejak dahulu Ayu tidak pernah mabuk-mabukan. Hari ini ia pun mabuk parah sekali, melebihi Dinda.

"Huaahhh.... hiksss... hiksss..." Tangis Ayu.

"Kau sungguh setia kawan Arung." Teriak Ayu, para pengunjung lainnya pun hanya melihat ke arah mereka berdua.

Ternyata salah satu pengunjung tersebut iba dengan keadaan mereka. Ia pun beranjak dari kursinya dan menghampiri kedua gadis cantik ini. Ternyata pemuda tampan itu ialah Shangguan Quill adik dari Tuan Muda Quill.

"Hei nona-nona sepertinya kalian terlalu banyak minum,"

"Perkenalkan aku Shangguan." Ucap Shangguan, sambil enjulurkan tangannya dengan maksud hendak bersalaman.

Ayu yang sudah mabuk melihat Shangguan seperti seekor beast Lele Petir Air, ia pun bangun dari kursinya.

"Lele Petir Air." Teriak Dinda.

"Hah.... Lele, apakah wajahku mirip beast lele?" Gumam Shangguan.

"Dinda sepertinya ada satu ekor beast yang mengikuti kita." Ucap Ayu, sambil melesatkan serangan bola petir ke arah Shangguan secara mendadak.

Dinda ternyata sudah tak sadarkan diri, dan tertidur di atas meja.

"Duarghhh................. " Suara ledakan akibat bola petir.

"Akhh........... " Teriak Tuan Muda Shangguan, terkejut.

Shangguan pun terkena serangan bola petir itu hingga terpental hingga ke pintu masuk. Akibat serangan itu beberapa meja dan kursi di kedai makan ini rusak dan Tuan Muda Shangguan di larikan ke Rumah Sakit Kota Awan Hitam, karena tidak sadarkan diri.

"Cewek yang ganas, sebaiknya jangan dekat-dekat." Ucap salah satu pengunjung.

"Rambut ungu itu tidak berperasaan menyerang pemuda yang hanya menyapa nya, kejam.... kejam... " Ucap salah satu pengunjung lainnya.

Para pengunjung yang melihat kelakuan ganas dari Ayu pun ketakutan dan tidak melihat kearah mereka lagi dan kembali minum. Tak lama kemudian Ayu pun tak sadarkan diri dan tertidur diatas meja bersama Dinda. Pemilik kedai minum tidak berani membangunkan mereka dan hanya menyelimuti tubuh mereka, mengingat kelakuan ganas Ayu.

"Jika tidak ingin bernasib sama dengan pemuda tadi, sebaiknya aku tidak macam-macam dengan mereka berdua." Gumam pemilik kedai.

Keesokan paginya setelah mereka berdua sadar, barulah pemilik kedai meminta ganti rugi kepada Ayu karena telah merusak isi kedainya. Akhirnya uang upah yang di dapatkan dari misi penjelajahan habis untuk membayar ganti rugi.

"Arung ini semua karena mu......... " Gumam Ayu.

Kembali ke saat ini di dalam bola ruang milik Putri Naga Kecil.

Beberapa jam kemudian stamina dan tenaga dalam Arung sudah kembali seperti sedia kala. Karena penasaran setelah selesai beristirahat Arung pun langsung menuju ke lantai tiga.Lantai tiga si mansion ini lebih terlihat seperti sebuah rumah dimana ada beberapa kamar, ruang tamu, dapur, dan ruang santai.

"Apa yang ingin disampaikan oleh Putri Naga Kecil tersebut ya, ini sangat membuat ku penasaran." Gumam Arung, sambil menuruni tangga.

Sesampainya di lantai tiga, Arung pun mulai bergegas ke ruang santai. Putri naga kecil tengah duduk di sebuah kursi dari giok hijau, sambil meminum arak dan menunggu kedatangan Arung.

"Kursi giok ini sangat mewah, bahkan meja pun giok,"

"Ia memang benar-benar seorang putri." Gumam Arung.

Arung pun lantas duduk di kursi yang berhadapan dengan Clara. Diatas meja giok ini sudah tersedia jamuan minum.

"Arung minumlah secangkir arak ini terlebih dahulu," Ucap Clara, sambil mempersilahkan Arung minum.

"Kamu pastilah sangat bingung, dengan situasi yang kamu lihat di pusat kota tadi,"

"Kenapa seorang Jenderal berani menyerang tuan putri di khalayak ramai seperti itu." Ucap Clara, kemudian meneguk arak.

"Benar Clara aku pun baru sampai di benua ini, jadi tidak begitu faham situasi di negeri ini." Ucap Arung, kemudian meneguk arak tersebut.

"Ah enak juga arak ini." Gumam Arung.

"Awal mula masalahnya, ialah ketika kami makan malam di Kerajaan Bersama petinggi-petinggi di Kerajaan naga,"

"Kami makan dan minum bersama, sambil tertawa dan membicarakan berbagai masalah di Kerajaan ini," Ucap Clara.

Arung pun mulai menyimak sambil meneguk kembali arak beberapa kali.

"Ayah ku sang raja tiba-tiba saja muntah darah, kemudian tersungkur ke lantai,"

"Begitu juga petinggi-petinggi lainnya yang loyal terhadap raja pun muntah darah dan tersungkur jatuh,"

"Begitu pula dengan ku, dan keempat saudaraku," Ucap Clara, air matanya pun mulai menetes.

"Ternyata makanan dan minuman yang kami makan telah di racuni oleh Perdana Menteri Naga dan kroni-kroninya,"

"Sepertinya perebutan kekuasaan nih." Gumam Arung.

"Nasib baik, Aku pun dapat melarikan diri karena pengorbanan dari jenderal Liu Bei,"

"Aku pun terus bersembunyi dari satu kota ke kota lainnya untuk menuju ke Benua Barat, dan meminta bantuan kepada paman-paman ku." Ucap Clara, sambil berlinangan air mata.

"Kudeta ini belum di ketahui oleh penduduk di Kerajaan Naga ini,"

"Ayahku, saudara-saudaraku, dan para petinggi lainnya belum di habisi karena mereka takut akan amukan penduduk di Kerajaan ini,"

"Mereka berusaha keras menangkap ku, untuk mengambil separuh dari esensi naga ku." Ucap Clara, sambil mengusap air matanya.

"Essensi?" Ucap Arung.

Situasi pun menjadi canggung dan sepi untuk sementara, dikarenakan tangisan kecil sang Putri Naga.

"Sampai disitu apa kamu sudah mengerti Arung?" Ucap Clara.

"Ia lanjutkan ceritamu Clara." Ucap Arung.

"Masalahnya adalah saat ini aku tengah terkena racun esensi jiwa,"

"Efek dari racun ini membuat ranah ku turun drastis dari ranah alam naga, ke alam kesatria dan tidak ada penawarnya," Ucap Clara, sambil bersedih.

"Ternyata Putri Naga Kecil adalah seorang senior yang tengah terluka." Gumam Arung.

"Hanya ada satu metode pengobatan untuk menetralisir racun ini." Ucap Clara.

"Aku merasakan firasat yang tidak enak nih." Gumam Arung.

Arung pun terdiam dan menatap kedua tanduk emas didahi Putri Naga Kecil.

"Maaf aku memotong di tengah pembicaraanmu Tuan Putri, "

"Mengapa mereka meracunimu dan berniat membunuhmu, tapi mereka ingin mengambil esensimu, aku jadi bingung?" Ucap Arung.

Putri Naga Kecil pun terdiam sesaat, kemudian kembali meneteskan air mata dari kedua bola mata indahnya.

"Sejak aku melarikan diri dari Kerajaan Naga, sampai hari ini sudah dua puluh sembilan hari berlalu,"

"Dalam waktu tiga jam lagi pas tiga puluh hari berlalu." Ucap Putri Naga Kecil, kemudian meneteskan air mata yang semakin deras.

Sementara itu Arung belum paham maksud perkataan Putri Naga Kecil.

"Dan pada satu jam sebelum tiga puluh hari tersebut birahi ku akan memuncak, dan harus melakukan hubungan layaknya suami istri,"

"Hiks........ hiks........ hiks....... " Tangis Putri Naga Kecil.

"Jika tidak melakukannya aku akan segera mati." Ucap Clara, kemudian Putri Naga Kecil pun menangis.

"Racun yang sungguh aneh dan mesum,"

"Kalau seperti itu, bukankah gampang mencari penawarnya jadi buat apa perdana menteri meracuni mu." Ucap Arung.

"Separuh esensi naga hanya dapat di dapatkan dengan melakukan hal tersebut atau melakukan kultivasi ganda Arung,"

"Itu sebabnya perdana menteri naga meracuni ku,"

"Ia ingin mengambil kesempatan ini, untuk mencuri esensi naga ku pada saat satu jam terakhir tersebut." Ucap Clara, sambil menangis terisak isak.

"Aku paham sekarang Clara." Ucap Arung.

"Sepertinya dia minta di *****-*****." Gumam Arung.

"Aku tahu kita baru bertemu, dan baru mengenal beberapa jam saja tapi aku tidak memiliki banyak waktu lagi,"

"Kamu adalah pemuda yang berhati mulia yang baru saja kutemui,"

"Aku ingin meminta bantuan kepadamu, dan kamu pasti sudah tahu kan apa itu." Ucap Putri Naga Kecil, sambil meneguk habis arak di atas meja.

Sorot mata mereka pun saling bertemu.

"Ini kunci kamar ku, jika kamu berniat membantuku masuklah ke dalam kamar,"

"Aku akan menunggumu, jika tidak kau cukup duduk dan pergi dari sini." Ucap Clara, kemudian menyeka air mata di pipinya.

Setelah menceritakan segalanya, Putri Naga Kecil meninggalkan kunci kamar nya di atas meja giok. Kemudian ia pun lantas meninggalkan ruangan santai ini dan beranjak masuk dan mengunci kamarnya.

"Menguntungkan dan membahayakan, aku tidak tahu akan terseret kearah mana nantinya,"

"Walaupun dia seorang Ras Beast, namun ia sangat cantik,"

"Sebaiknya aku berpikir dengan jernih terlebih dahulu." Gumam Arung.

Arung pun terduduk lemas dan bersandar pada kursi giok, perasaannya pun bercampur antara senang, Iba, dan sedih, sekaligus bingung setelah mendengar masalah yang di hadapi oleh Clara. Akhirnya Arung pun mengambil suatu kesimpulan, dan karena masalahnya terlalu rumit ia pun tidak berencana untuk ikut campur.

"Oh sial aku belum menanyakan bagaimana caranya keluar dari Pulau Naga Kecil ini? " Gumam Arung didalam hati.

"Sebaiknya aku masuk ke dalam kamar Clara dan menanyakannya,"

"Kalaupun dia mengamuk di dalam, ranah nya kan dua tingkat di bawah ku, akan mudah bagiku untuk mengatasinya." Gumam Arung.

Arung pun masuk ke dalam kamar dengan kunci yang diberikan oleh Clara. Ternyata di dalam kamar Clara sudah memakai pakaian yang super minim dan ranah kultivasi nya sudah kembali ke ranah alam naga puncak.

"Hah........ gawat ternyata ranah nya pun memuncak ke ranah alam naga puncak saat ini, sebaiknya aku kabur." Gumam Arung.

Belum sempat Arung kabur dan bertanya kepada Clara. Putri Naga Kecil langsung menerkam Arung, layaknya binatang buas yang tengah bertemu dengan mangsanya. Setelah itu kalian pasti tahu apa yang terjadi di dalam kamar.

"Arghhhh..... arghhhh.....tolong" Teriakan Arung terkejut.

Kegaduhan pun terjadi di dalam kamar, tiga jam pun berlalu,

"Kau sudah bangun Arung"

"Sepertinya aku masih hidup." Ucap Arung sambil memegang kepalanya.

"Maaf kan aku Arung, aku sedikit kasar tadi." Gumam Putri Naga Kecil.

"Terima kasih Arung, karena sudah mau membantuku," Ucap Clara, sambil memberi hormat ala Putri.

"Urghhhh...... kepalaku.... " Gumam Arung.

"Istirahat lah, minumlah pil naga ini akan mengembalikan seluruh tenaga dalam mu,"

"Setelah itu pergilah ke dapur kita akan makan malam dulu."

"Sambil aku akan menceritakan sesuatu mengenai separuh esensi naga ku yang telah berpindah ke kamu Arung." Ucap Clara, sambil beranjak dari kamar.

"Hi... Hi..... Hi..... " Tawa kecil Clara, sebelum menutup pintu.

"Ia Clara........" Ucap Arung, pipi Arung pun memerah.

Arung pun kemudian menelan pil naga, kemudian bermeditasi di atas ranjang.

Beberapa saat kemudian.

"Sial padahal tadi aku masuk ke kamar nya, hanya ingin menanyakan perihal cara keluar dari sini,"

"Ya sudah lah semua nya telah terjadi, mungkin sudah garisan takdir." Gumam Arung di dalam hati.

"Memang walaupun cantik, beast tetap lah beast seluruh tubuhku remuk, penuh luka cakar, dan gigitan," Gumam Arung di dalam hati, sambil menoleh ke arah tubuhnya.

"Sebaiknya aku segera ke dapur untuk makan malam, rasanya aku sangat lapar sekali." Ucap Arung dengan suara yang kecil.

Beberapa saat kemudian Arung pun mandi, dan setelah nya berpakaian. Arung pun kemudian bergegas ke dapur.

Di dapur

Di meja makan ternyata sudah ada banyak sekali hidangan lezat yang terhidang. Aroma masakan Putri Naga Kecil sungguh menggoda.

"Duduklah Arung, makan lah sepuasmu,"

"Aku sudah sudah payah menyiapkan makanan ini." Ucap Clara, sambil menaruh kan nasi ke atas piring Arung.

Putri Naga Kecil pun kemudian menuangkan teh ginseng ke gelas Arung, kemudian ia pun tersenyum dan kembali ke kursi giok nya. Arung pun duduk di kursi, sambil melirik hidangan mana yang akan di santap.

"Kamu tidak makan Clara?" Tanya Arung, sambil mengambil daging gulai di meja.

"Lihatlah meja besar di belakang mu itu." Ucap Clara, sambil menatap ke arah belakang Arung.

Ketika Arung menoleh kebelakang terlihat sebuah meja yang terbuat dari giok hijau, dengan ukuran yang sama panjangnya. Terlihat di atas meja tersebut tinggal sejumlah piring dan gelas yang kosong.

"Wah gila banget nich cewek,"

"Nafsu makannya gede banget, padahal badannya ramping," Gumam Arung, sambil memperhatikan Clara

"Memang benar-benar beast." Gumam Arung di dalam hati.

Arung pun mulai menyantap makanan satu persatu, sambil mendengar kan Clara berbicara.

"Setelah racun ini hilang kultivasi ku pun hilang dan kembali ke ranah alam kesatria tingkat awal,"

"Setelah separuh esensi ku berpindah," Ucap Clara.

"Dalam satu bulan itu akan menjadi satu lagi,"

"Maksudnya satu di kamu dan satu di aku," Ucap Clara.

"Wah romantis juga ternyata Putri Naga Kecil, satu di aku satu di kamu, cinta kita akan menyatu." Gumam Arung.

"Esensi naga ini membuat mu memiliki kemampuan penempaan tubuh otomatis mengikuti ranah kemampuanmu,"

"Jika kau berada di ranah alam lautan puncak, maka tubuh mu akan berada di ranah penempaan tubuh tingkat tiga level puncak dan begitu seterusnya." Ucap Clara, Arung masih menyantap hidangan dengan tenang.

"Aku masih tidak paham apa itu penempaan." Gumam Arung.

"Hebat, esensi naga ini sungguh ajaib,"

"Ya sudah Putri Naga Kecil, aku sangat lapar nanti saja kita lanjutkan pembicaraan kita kembali." Ucap Arung.

Arung pun mulai memakan semua hidangan yang ada di atas meja makan tanpa tersisa sepiring pun, Sementara itu Clara menatap Arung saja sambil menopang kepala nya dengan dua tangannya di atas meja makan.

"Tampannya.... manusia ini, setelah memiliki tubuh setengah beast,"

"Kya...... aku jadi malu." Gumam Clara, pipinya pun memerah.

"Lezatnya, kau memang dewi masakan Putri Naga Kecil." Ucap Arung, sambil menghabiskan segelas penuh susu phoenix di atas meja.

Beberapa saat kemudian.

"Sudah selesai makannya Arung?" Tanya Clara.

"Sudah Clara, masakan mu benar benar lezat,"

"Kenapa ya setelah makan hidangan ini, tubuhku serasa terbakar ya tapi ini benar-benar nikmat." Ucap Arung. sambil mengambil kipas di dalam cincin ruang miliknya.

Arung pun kemudian mulai mengipas-ngipas dirinya, sambil minum sekendi air putih. Clara pun tertawa kecil melihatnya.

"Hi..... Hi..... Hi....... " Tawa kecil Clara.

"Itu daging Phoenix Api Arung, namanya saja sudah api tentu nya panas lah"

"Dalam sebulan ini, kita harus terus mengkonsumsi Daging Phoenix seekor tiap harinya," Ucap Clara.

"Daging Phoenix ternyata bisa di konsumsi, aku baru tahu." Gumam Arung.

"Untuk menyempurnakan esensi naga, jika tidak kita akan mati,"

Dahi Arung pun bergeming.

"Mati, sepertinya aku melompat kedalam masalah lagi nih." Gumam Arung.

"Tapi tenang saja, aku memiliki stok yang banyak di ruang penyimpananku."

"Syukurlah." Gumam Arung.

"Hanya saja kita harus berada disini selama sebulan penuh,"

"Karena selama sebulan ini, kita tidak akan bisa menggunakan jurus apa pun," Ucap Clara.

Dahi Arung pun kembali bergeming.

"Kalau pun bisa ranah mu akan turun dan tidak stabil, jadi terlalu berbahaya, Arung." Gumam Clara.

"Bisa gawat jika kita bertemu Jenderal Louis atau bahaya lainnya." Ucap Clara, dengan wajah yang serius.

"Wahhhh kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya Clara." Ucap Arung.

"Waktu ku sangat sempit saat itu Arung,"

"Hari pun sudah menjelang tengah malam, sebaiknya kita beristirahat Arung." Ucap Clara.

Kemudian Clara pun berjalan ke arah kamarnya dan berhenti di depan pintunya, sedangkan Arung berjalan menuju tangga untuk naik ke lantai atas.

"Arung mau kemana kau?"

"Tidurlah di kamarku mulai hari ini kau adalah tunangan ku," Ucap Clara melalui telepati.

Mendengar kata "Tunangan" Arung pun terkejut hingga membeku untuk beberapa saat.

"Tu... tu...tu. na.. ngan.. " Ucap Arung melalui telepati, sambil menatap ke arah Clara.

"Karena kita sudah berbagi esensi naga bersama, kau resmi menjadi tunangan ku mulai saat ini." Ucap Clara melalui telepati, sambil kembali tersenyum kecil.

"Lagian kan kita sudah melakukan hal itu." Ucap Clara.

"Hahhhh..... hahhhh..... tunangan kok bisa Clara?" Ucap Arung melalui telepati.

"Saat ini Aku berbicara denganmu melalui telepati,"

"Itu bukti bahwa jiwa ku telah melekat padamu Arung,"

"Dan jiwa mu juga telah melekat padaku,"

"Sudah jangan terlalu banyak bertanya, aku lelah kemarilah tidur di kamar bersama ku."

"Lambat laun kau akan terbiasa, tenang saja aku gak menggigit ketika tidur Arung." Ucap Clara melalui telepati.

"Tapi saat yang lain kau bahkan mematahkan beberapa tulang rusukku." Gumam Arung.

Arung pun kembali terpaku dan hanya bisa membeku, lalu mengikuti Clara ke kamarnya kemudian terduduk di ranjang.

"Nasi sudah menjadi bubur, apa yang telah ku perbuat." Gumam Arung.

Clara si Putri Naga Kecil tanpa sungkan langsung berganti pakaian nya di hadapan Arung.

"Busyet................ " Teriak Arung.

"Clara kenapa kau berganti pakaian di hadapan ku," Ucap Arung, dengan pipi memerah.

"Kamu kan sudah melihat semua nya, dan lambat laun kita pasti akan menikah jadi buat apa malu Arung."

"Aku lelah ayo kita segera tidur, atau kau masih ingin melakukan ronde berikut nya" Ucap Clara, dengan ekspresi kesal.

"Oh.... tiba-tiba aku sudah mengantuk Clara, sebaiknya kita tidur." Ucap Arung.

Clara pun merebahkan dirinya di ranjang dan perlahan menutup matanya. Arung pun melepas pakaian nya dan hanya memakai celana boxer saja dan tidur memunggungi Clara.

"Antara beruntung dan sial, aku sepertinya akan dimarahi matriak ketika kembali nanti,"

"Karena pasti aku bakal gagal dalam ujian menjadi prajurit,"

"Hiks..... hiks.... hiks....... " Tangis Arung di dalam hati.

"Padahal aku sudah berusaha keras di ujian tahap awal."

"Aku pun baru mendapatkan pacar baru yang cantik di Benua Es Api,"

"Pastilah Gisel akan memutuskan ku, karena aku tidak mengabarinya." Gumam Arung di dalam hati, sambil perlahan menutup matanya.

Tanpa disadari Arung semenjak mereka berbagi esensi, Clara akan mengetahui segala yang di pikirkan serta apa yang ada di dalam hati Arung. Sejak Arung memikirkan wanita lainnya terlihat di belakang Arung serasa ada aura api.

"Rasanya kok panas ya, mungkin efek memakan daging phoenix masih tersisa." Gumam Arung di dalam hati.

"Aku juga masih ingin bertemu dengan Nona Mitha, wanita itu sangat cantik." Gumam Arung di dalam hati.

"Nona Mitha, walau apa pun yang terjadi aku tidak akan pernah melupakan pengalaman pertamaku di Kaki Bukit itu,"

"Nona Mitha." Gumam Arung, sambil membayangkan wajah Nona Mitha di langit-langit kamar.

Tak lama kemudian Arung pun tertidur. Keesokan siangnya, Arung pun terbangun. Tiba-tiba saja muncul suara di kepala Arung.

"Arung, kau sudah bangun,"

"Hoam.............. " Suara menguap Arung, kemudian melambangkan badannya.

"Aku sudah membuatkan hidangan yang lezat di dapur, makan lah Arung." Ucap Clara melalui telepati.

"Gadis Naga ini, tau aja kalau tunangan nya bangun." Gumam Arung.

Arung pun bangun dari ranjang dan bergegas ke dapur.

"Krukkkk.... krukkkk..." Suara perut Arung.

"Padahal semalam aku baru saja makan besar, pagi ini kok sudah lapar lagi." Gumam Arung di dalam hati.

"Mulai sekarang aku dapat mengetahui apa yang kamu pikirkan,"

"Mengenai pacar mu di Benua Manusia itu, aku pun tahu kau memikirkannya semalam Gisel dan Nona Mitha." Ucap Clara menggunakan Telepati.

"Ups....... berbahaya... " Gumam Arung.

Arung hanya terdiam dan tidak mau berpikir yang tidak-tidak di dekat Gadis Naga kecil ini, Arung pun bergegas ke dapur kemudian menyantap hidangan yang telah disiapkan oleh Clara.

"Putri Naga Kecil ini mendapat kan didikan yang bagus dari orang tuanya, calon suami nya di masa depan pasti akan sangat bahagia,"

"Ups... tunggu dulu, calon suaminya kan aku."

"Beruntung nya aku." Gumam Arung.

"Ehm... ehm.... Terima kasih pujiannya calon suamiku." Ucap Clara melalui telepati.

Begitulah seterusnya kehidupan mereka berdua selama sebulan ini, mereka sudah seperti pengantin yang baru saja menikah. Tanpa terasa tiga puluh hari pun berlalu esensi naga akhirnya menjadi sempurna, seketika itu Arung merasakan sensasi yang sangat berbeda pada tubuh nya seolah olah ia dapat mengangkat benda yang beratnya 300 kg tanpa perlu menggunakan tenaga dalam.

"Arung kita sudah membuang banyak sekali waktu disini,"

"Esensi Nagapun sudah menjadi utuh lagi." Ucap Clara.

"Buru-buru amat, hidupku sudah sangat nyaman disini,"

"Tiap malam aku selalu tidur dengan wanita cantik di sampingku." Gumam Arung.

"Sudah saatnya kita keluar dari Pulau Putri Naga Kecil ini dan bergegas melakukan perjalanan menuju ke Kerajaan Benua Naga Narat," Ucap Clara.

"Untuk menemui Pamanku dan menceritakan kondisi di dalam kerajaan ini, serta memintanya membantu kita." Ucap Clara.

"Baik lah Clara ayo kita pergi ke Benua Naga Barat." Ucap Arung.

"Ehm.... satu lagi untuk masalah tidur, kita akan selalu tidur bersama,"

"Jadi jangan khawatir Arung, sejak kita berbagi essensi hati ku adalah milik mu begitu juga tubuh ini Sayang." Ucap Clara kemudian mengecup pipi Arung.

Arung pun memberanikan diri mencium Clara, ternyata ia membalasnya. Mereka pun berciuman untuk sesat.

Setelah itu mereka pun keluar dari Pulau Putri Naga Kecil ini dengan mengucapkan password " Clara " dan harus berdiri di depan gerbang masuk kediaman pribadi clara, mengetahui cara yang begitu mudah nya untuk keluar dari pulau ini Arung pun menyesal.

"Sial, kalau di ingat lagi gara-gara hal sepele ini, aku terlibat dalam kekacauan yang rumit ini." Gumam Arung di dalam hati.

"Blitzzzzz......... " Suara mereka keluar dari bola ruang milik Putri Naga Kecil

Kembali ke Padang Tandus Naga.

Setibanya di luar, merekapun mulai berjalan menyusuri Padang Tandus ini menuju ke Benua Naga Barat. hari demi hari pun berlalu tidak terasa sebulan pun berlalu setiap malam hari mereka pun langsung beristirahat di dalam bola ruang tersebut dan di pagi hari nya mereka langsung memulai perjalanan kembali. Akhirnya mereka pun tiba di perbatasan Kerajaan Benua Naga Barat kemudian langsung menuju kota terdekat yaitu Kota Perbatasan Nadi Naga.

"Syukurlah akhirnya kita sampai, Arung." Ucap Clara.

"Huft........ Padang Tandus itu sungguh panas, sudah lama sekali aku tidak masuk kedalam kota." Ucap Arung.

Kota ini luasnya setara dengan Kota Awan Hitam di Benua Es Api, jalan nya selebar jalan di kota Padang Tandus Naga. Di kiri dan kanan jalan di penuhi dengan mansion-mansion yang berdesain kuno namun indah. Clara dan Arung pun bergegas menuju kediaman raja kota ini, kemudian menceritakan seluruh kejadiannya serta memperlihatkan kan token istana naga selatan, Raja kota pun memerintahkan kepada para komandan untuk mengantarkan sekaligus mengawal sang putri naga kecil ke kediaman Raja Naga Benua Barat di ibu kota kerajaan menggunakan Beast Wyvern Petir Sihir. Mereka pun berangkat sambil menunggangi wyvern.

"Tidak ku sangka beast raksasa ini di gunakan sebagai alat transportasi di sini, padahal sangat sulit mengalahkan beast ini,"

"Bagaimana mereka menjinakkannya?" Gumam Arung, sambil menunggangi wyvern bersama Clara.

Kecepatan Wyvern ini sama seperti angkutan pesawat kalau di dunia asal Arung hanya butuh satu hari satu malam dan mereka pun tiba di Istana Benua Naga Barat, para komandan pun berpamitan dan kembali ke Kota Perbatasan Nadi Naga sedangkan mereka berdua langsung menuju ke dalam Istana Benua Naga Barat. Begitu tiba di gerbang istana beberapa prajurit sedang berjaga, Clara pun memperlihatkan token istana nya. Kedua penjaga tersebut pun langsung mengantarkan mereka berdua menemui sang raja. Ketika bertemu dengan raja, Clara pun menangis karena sedih sekaligus senang.

"Hiks.... hiks..... hiks....... " Tangis Clara pun pecah, di sisi Arung dan di hadapan Raja.

"Keponakan ku kenapa kamu datang ke istana ini, tanpa mengabariku terlebih dahulu,"

"Kenapa kamu langsung menangis." Ucap Raja Naga Benua Barat.

"Begini ceritanya paman." Ucap Clara.

Sambil menangis, sang Putri Naga Kecil pun menceritakan seluruh kejadiannya dari awal hingga akhir. Perihal kudeta yang di lancarkan perdana menteri terhadap ayahnya, Clara juga memperkenalkan Arung sebagai tunangannya kepada pamannya. Mendengar cerita dari Clara, Raja Naga Benua Barat pun berang atas kudeta yang di kepalai oleh Perdana Menteri Naga.

"Betul-betul biadap Perdana Menteri tersebut, berkhianat pada bangsa nya sendiri,"

"Aku bersumpah pasti akan membunuhnya, sekarang engkau tenanglah Putri Naga Kecil." Ucap Raja.

Raja pun lantas menyuruh mereka berdua untuk beristirahat di kamar tamu Istana Naga Barat. Keesokan paginya Raja Naga Benua Barat mengadakan rapat yang beragendakan perang terhadap Perdana Menteri Naga Selatan. Setelah rapat ia pun mengutus beberapa jenderal untuk menyampaikan pesan terhadap dua kerajaan naga lainnya, yaitu Kerajaan Benua Naga Timur dan Kerajaan Benua Naga Utara untuk aliansi perang terhadap Perdana Menteri Naga Selatan.

Istana Naga Benua Timur.

Setelah mendapatkan kabar, Raja Naga Benua Timur pun berang dan bersiap perang.

"Berani benar Perdana Menteri ini melakukan kudeta terhadap Kerajaan adikku, awas saja akan ku gempur dia beserta pasukan pengkhianat nya,"

"Penasihat, segera kumpulkan para Jendral kita akan pergi berperang." Ucap Raja Naga Benua Timur di atas singgasana nya.

"Baik paduka yang mulia." Ucap Penasihat Naga, sambil memberi hormat.

Istana Naga Benua Utara

Di sebuah pondok di tepi danau Es, Raja sedang bermeditasi di dampingi oleh salah satu putrinya. Setelah mendapatkan kabar, Raja Naga Benua Utara pun bersiap perang dengan tenang.

"Ternyata Perdana Menteri Naga Selatan ini benar-benar Nekat, telah mengkudeta adik keempat,"

"Sebaiknya aku segera menyiapkan prajurit untuk berperang bersama adik kedua dan adik ketiga." Ucap Raja Naga Benua Utara.

"Ho.... ho...... ho........ " Tawa sang Raja.

Tak lama berselang, perang pun pecah terhadap Perdana Menteri Naga.

Setahun kemudian.

Kudeta Perdana Menteri Naga pun berhasil di patahkan, para pemberontak berhasil di tumpas. Ayah Clara beserta saudara-saudaranya dan petinggi-petinggi Kerajaan Benua Naga Selatan yang loyal berhasil di bebaskan dan di selamatkan serta menduduki jabatannya seperti sedia kala. Dampak dari perang ini sangat besar banyak kota kota yang porak-poranda dan banyak memakan korban dari kedua belah pihak.

Istana Naga Benua Barat, di Istana Ibu Ratu.

"Ibu ratu, aku sudah mendapat kabar,"

"Bahwa perang telah berakhir, aku dan tunangan ku mohon izin kembali ke Istana Benua Naga Selatan." Ucap Clara, sambil membungkuk dan memberi hormat.

"Benar Clara, ketiga paman mu sudah berhasil menumpas pemberontakan, dan sudah berhasil membebaskan Ayah dan saudara-saudara mu,"

"Kau pasti sangat rindu dengan ayah mu, aku mengizinkan mu kembali, Clara." Ucap Ibunda Ratu.

"Terima kasih ibu Ratu, aku mohon izin dulu." Ucap Clara, sambil beranjak pergi bersama Arung.

"Bahkan Ibunda Ratu pun sangat cantik begitu pun dengan putri Naga lainnya, bangsa Naga benar-benar bangsa yang memiliki banyak wanita-wanita cantik." Gumam Arung, sambil beranjak ke halaman depan.

"Aku tidak apa-apa asal kau mampu meladeni para naga betina tersebut, untuk di jadikan istri-istrimu." Ucap Clara melalui telepati.

"Meladeni..... ugh..... bisa hancur tubuhku jika meladeni Naga Betina lainnya." Gumam Arung.

"Hi... Hi.... Hi..... " Tawa kecil Clara, melalui telepati.

Di halaman depan

"Tuan Putri, Pangeran ini Burung Elang Angin yang akan mengatarmu kembali pulang ke Istana Naga Selatan." Ucap salah seorang pelayan istana.

Arung dan Putri Naga pun melesat ke atas beast itu kemudian menunggangi nya.

"Terima kasih." Ucap Clara, kemudian langsung melesatkan beast tersebut.

Burung elang angin ini lebih lambat dari wyvern namun memiliki ukuran dua kali lebih kecil dari pada wyvern, jika dengan wyvern membutuhkan waktu sehari semalam untuk sampai ke kota Perbatasan Nadi Naga. Dengan elang ini perlu lima belas hari untuk tiba dan harus beristirahat tiap malamnya, jadi butuh sebulan penuh untuk kembali ke Kerajaan Naga Benua Selatan.

"Terima kasih Nona cantik, aku permisi dulu." Ucap Arung kepada Pelayan Naga tersebut.

"Clara main terbang aja." Gumam Arung, kemudian melesatkan Elang yang tengah di tunggangi nya.

"Tampannya pangeran Naga itu, kya........ pipiku memerah." Gumam pelayan Naga.

"Bahkan pelayan Naga saja sangat cantik, bangsa Naga benar-benar wah gitu." Gumam Arung.

Perjalanan pulang kembali ke istana Naga Selatan pun dimulai.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

terlalu banyak bicars Mcnya...

2021-05-15

2

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

tumben Arung nolak hahaja

2021-02-02

1

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

Arung sok mikir hahaha padahal ngarep .... Kasih kakek Bongpal ajaaa rungg

2021-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2 Racun ular bertanduk sembilan
3 Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4 Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7 Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8 Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9 Esensi Naga Putri Naga Kecil
10 Palu emas hitam surgawi
11 Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12 Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13 Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14 Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15 Hadiah dari Tuan Muda Quil
16 Makan Malam Keluarga Alba
17 Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18 Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19 Goa Giok Hijau
20 Nona Dark Quill
21 Bola Energi Berwarna Hijau
22 Shilla Tiger
23 Sage empat elemen alam
24 Bangkit nya elemen es Arung
25 Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26 Ngarai di Pulau Balighe
27 Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28 Warisan Klan Rubah Dewa.
29 Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30 Black Hole terrors bagian awal
31 Black Hole Terrors bagian ke dua
32 Kembali ke Kota Awan Hitam
33 Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34 Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35 Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36 Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37 Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38 Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39 Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40 Bola Penjara Pohon Dewa Air
41 Ujian Tahap Ke Tiga.
42 Racun Tapak Ular Beracun
43 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45 Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46 Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47 Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48 Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49 Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50 Ujian Cinta Irish.
51 Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52 Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53 Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58 Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59 Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60 Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61 Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62 Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63 Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66 Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67 Yuki Tiger.
68 Racun Kehidupan.
69 Rencana Jahat.
70 Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71 Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72 Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73 Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74 Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75 Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76 Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77 Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78 VIRAL.
79 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81 Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82 Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83 Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84 Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85 Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86 Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87 Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88 Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89 Jendral Mawar Ungu.
90 Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91 Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92 SEA WARS Bagian Awal.
93 SEA WARS Bagian Kedua.
94 SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95 SEA WARS Bagian Akhir.
96 ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97 Bulan Madu Mendadak Irish.
98 Pil Penawar Racun Kehidupan.
99 Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100 Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101 GESUVLA Bagian Ke Satu.
102 Kembali Ke AKPERTI.
103 Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104 Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105 Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106 Konser Errong Records.
107 ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114 Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122 Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123 GESUVLA Bagian Ke Dua.
124 GESUVLA Bagian Ketiga.
125 GESUVLA Bagian Ke Empat.
126 GESUVLA Bagian Ke Lima.
127 GESUVLA Bagian Ke Enam.
128 GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129 GESUVLA Bagian Akhir.
130 SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2
Racun ular bertanduk sembilan
3
Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4
Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7
Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8
Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9
Esensi Naga Putri Naga Kecil
10
Palu emas hitam surgawi
11
Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12
Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13
Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14
Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15
Hadiah dari Tuan Muda Quil
16
Makan Malam Keluarga Alba
17
Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18
Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19
Goa Giok Hijau
20
Nona Dark Quill
21
Bola Energi Berwarna Hijau
22
Shilla Tiger
23
Sage empat elemen alam
24
Bangkit nya elemen es Arung
25
Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26
Ngarai di Pulau Balighe
27
Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28
Warisan Klan Rubah Dewa.
29
Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30
Black Hole terrors bagian awal
31
Black Hole Terrors bagian ke dua
32
Kembali ke Kota Awan Hitam
33
Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34
Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35
Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36
Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37
Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38
Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39
Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40
Bola Penjara Pohon Dewa Air
41
Ujian Tahap Ke Tiga.
42
Racun Tapak Ular Beracun
43
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45
Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46
Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47
Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48
Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49
Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50
Ujian Cinta Irish.
51
Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52
Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53
Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58
Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59
Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60
Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61
Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62
Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63
Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66
Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67
Yuki Tiger.
68
Racun Kehidupan.
69
Rencana Jahat.
70
Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71
Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72
Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73
Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74
Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75
Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76
Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77
Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78
VIRAL.
79
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81
Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82
Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83
Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84
Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85
Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86
Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87
Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88
Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89
Jendral Mawar Ungu.
90
Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91
Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92
SEA WARS Bagian Awal.
93
SEA WARS Bagian Kedua.
94
SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95
SEA WARS Bagian Akhir.
96
ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97
Bulan Madu Mendadak Irish.
98
Pil Penawar Racun Kehidupan.
99
Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100
Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101
GESUVLA Bagian Ke Satu.
102
Kembali Ke AKPERTI.
103
Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104
Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105
Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106
Konser Errong Records.
107
ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114
Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122
Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123
GESUVLA Bagian Ke Dua.
124
GESUVLA Bagian Ketiga.
125
GESUVLA Bagian Ke Empat.
126
GESUVLA Bagian Ke Lima.
127
GESUVLA Bagian Ke Enam.
128
GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129
GESUVLA Bagian Akhir.
130
SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!