Hadiah dari Tuan Muda Quil

Kembali lagi ke arena pertandingan di Stadium Kota Awan Hitam.

"Byurrrr........... " Suara hujan deras .

"Nia walaupun masih berada di ranah alam lautan puncak tapi ia memiliki sebuah Pedang Pembelah Petir,"

"Senjata tersebut merupakan sebuah senjata suci yang dahsyat, aku akan kalah jika begini terus,"

"Aku harus mencoba menggunakan kemampuan dari Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi, entah ini berhasil atau tidak." Gumam Gisel dalam hati.

Gisel baru saja mempelajarinya tadi pagi saat ia berada di warung makan Daging Panggang siluman Air, dan itu pun hanya sesaat.

"Sekarang saat nya." Gumam Gisel.

Gisel pun kemudian menyalurkan seluruh tenaga dalamnya yang berelemen petir ke dalam inti senjata suci cambuk qilin tersebut, seketika cambuk tersebut mengeluarkan aura petir yang meledak-ledak disekitarnya.

"Duargh...... " Suara beberapa ledakan kecil di sekitar cambuk.

"Konsentrasi Gisel.... konsentrasi." Gumam Gisel, kemudian berusaha berkonsentrasi.

Cuaca disekitar stadium yang awalnya hanya hujan kini mulai berubah dan di penuhi oleh energi petir yang meluap-luap dan hujan yang sangat deras pun terjadi.

"Byurrrrrrr............. " Suara hujan yang sangat deras sekali.

Gisel pun mengangkat cambuk nya ke langit, seketika itu cambuk nya menegang keras.

"Keluarlah halilintar ungu......." Teriakan Gisel yang amat keras

Sementara itu seluruh penonton tidak berkata apa-apa, mereka pun takjub menyaksikan pertarungan seru yang hampir mencapai klimaksnya tersebut. Seketika sekelebat halilintar ungu yang dahsyat menerjang keluar dari langit kemudian menyambar Cambuk Qilin yang telah menegang tersebut, setelah itu cambuk pun kembali lentur seperti sedia kala nya. Gisel pun kemudian menghentakkan cambuk tersebut ke arah Nia.

"Rasakan ini Nia... " Teriak Gisel.

Sekelebat energi halilintar ungu yang lebih dahsyat muncul dari hentakan Cambuk Qilin dan melesat cepat ke arah Nia.

"Jderrrrrrrr..... duarrrrr.... duarrrrrr...." Suara ledakan akibat halilintar ungu.

Terjadilah ledakan yang dahsyat akibat dua benturan jurus yang berelemen petir lalu meluluh lantakkan seluruh arena di Stadium Awan Hitam. Beberapa saat kemudian hujan deras pun kembali normal, dan energi petir yang meluap-luap di langit perlahan menghilang. Halilintar ungu pun menghempaskan tebasan pedang Nia dengan sangat mudah, ibarat bola besi yang membentur buah semangka. Akibat benturan yang dahsyat ini energi petir pun menyambar tak beraturan ke seluruh area disekitarnya.

"Komandan Anya, Talia, kita harus segera memasang perisai kultivasi." Teriak Komandan Lala.

"Baik Lala." Sahut Kompak kedua Komandan lain nya.

Beberapa Komandan dan panitia pun bersama-sama harus membuat dinding pelindung menggunakan kultivasi mereka, agar penonton tidak terkena imbas percikan petir yang bertebaran dengan ganas nya.

"Duargh.......... duargh......... " Suara ledakan kecil akibat sambaran petir ke arah perisai kultivasi.

Sebelum terjadi ledakan Wakil Komandan Luna telah berhasil menyelamatkan Nia terlebih dahulu dengan jurus langkah kaki petirnya, lalu membawa Nia kembali ke tribun dalam. Sementara itu setelah ledakan dahsyat yang terjadi, di tengah-tengah arena hanya tempat berpijak Gisel sajalah yang tidak hancur. Area lainnya disekitar Gisel telah hancur berkeping-keping.

"Sepertinya aku berhasil, padahal jurus ini belum sempurna,"

"Namun kekuatannya sudah se dahsyat ini, senjata suci ranah alam dewa memang mengerikan." Gumam Gisel.

Penonton yang melihat itu pun terdiam sejenak kemudian bertepuk tangan meriah untuk kemenangan telak Gisel.

"Plok...... plok...... plok........ "

"Plok...... plok...... plok......... " Suara tepuk tangan penonton.

"Serangan yang dahsyat." Ucap salah satu penonton.

"Kau hebat Gadis Berambut Ungu." Ucap salah satu penonton lainnya.

Di Tribun Dalam

Akibat kekalahan nya yang telak, Nia pun lantas kembali kekediaman nya lalu meninggalkan Rara dan Cika tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Ternyata saingan ku benar-benar kuat, aku jadi enggan untuk mengejar Arung,"

"Bisa terpanggang aku di buat Gisel, untung aku belum menjalankan rencana ku menggoda Arung dengan sexi." Gumam Cika.

"Wah..... ternyata Arung menyukai tipe gadis yang kuat, tidak kusangka Gisel sekuat itu,"

"Bahkan Nia tidak ada apa-apa nya di buat oleh Gisel." Gumam Rara.

Wakil Komandan Luna pun mengumumkan pemenang pertandingan tersebut, dan tidak melanjutkan pertandingan. Akibat serangan tersebut pihak panitia pun harus memperbaiki arena pertandingan yang hancur, lalu pertandingan akan dilanjutkan dalam tiga hari ke depan nya. Gisel pun tak menyangka kalau kemampuan tahap pertama Cambuk Qilin ini begitu dahsyat, ia pun kembali ke kantin untuk bertemu Arung.

Sementara itu di kediaman keluarga Alba.

Keluarga Gisel tengah menonton live streaming pertarungan Gisel di kediamannya.

"Duargh....... duargh...... " Suara ledakan di televisi.

"Wah..... wah......serangan yang mengerikan." Ucap Ayu.

"Pa....pa.... lihat itu sungguh kekuatan yang dahsyat, Gisel pasti sudah berusaha keras untuk mendapatkan nya Pa" Ucap Nyonya Ya

"Ia kakak pertama, Gisel ia sudah tumbuh menjadi seorang wanita yang tangguh, padahal serasa baru kemarin aku melahirkannya,"

"Semoga saja ia tidak menjual dirinya untuk mendapatkan senjata suci tersebut." Ucap Nyonya Lang.

"Ia ma ......... anak kita sungguh hebat." Ucap Patriak, sambil memijat kaki mama kedua gisel.

"Kurang kuat pa pijit nya, pijit agak kuat dikit." Ucap Nyonya Lang.

"Baik.... baik ma, ini aku pijit lebih kuat lagi." Ucap Patriak.

Papa Gisel bukanlah seorang kultivator, ia pun hanya tercengang saja saat melihat kemampuan putrinya.

"Memang wanita-wanita di Benua ini mengerikan semuanya." Gumam Patriak di dalam hati.

Ayu hanya tercengang saat memakan Bakso Daging Merak, saat melihat serangan dahsyat Gisel di TV.

"Hah............ serangan itu sangat dahsyat, serangan itu dapat membunuh Rubah Petir Wewangian Berekor Empat dengan sekali serang." Gumam Ayu.

"Hiks.... hiks..... hiks..... "

"Gisel bahkan sekarang kau makin hebat, aku saja masih menjomblo." Tangis kecil dan Gumam Ayu, kemudian bangun hendak berganti pakaian.

"Patriak Alba, setelah selesai memijit kaki Adik Kedua,"

"Kau harus memijit kaki ku, jadi seorang suami itu harus adil Alba." Ucap Nyonya Ya.

"Wah.... Kakak Pertama cemburu." Gumam Nyonya Lang.

"Baik ma, setelah ini giliran mama." Ucap Patriak, sambil memijit bahu Nyonya Lang.

"Hiks..... hiks...... hiks......" Tangis kecil Patriak di dalam hati.

"Ini KDRT namanya, tubuh mereka sekeras batu,"

"Rasanya tanganku mau remuk." Gumam Patriak.

"Enak sekali pa......ah geli...." Ucap Nyonya Lang, sambil tertawa karena geli.

"Hiks.... hiks.... hiks..... " Tangis kecil Patriak di dalam hati.

"Mama tertawa dia atas penderitaan Papa, apa tidak tau mama tangan Papa rasanya mau remuk." Gumam Patriak.

"Hiks.... hiks.... hiks..... " Tangis kecil Patriak di dalam hati.

Kantin Stadium

Sementara itu Arung di kantin terdiam saat melihat kemampuan Cambuk Qilin tersebut, ternyata senjata tersebut begitu dahsyat. Arung sampai tidak menyadari daging kijang yang tengah di santap nya terjatuh ke lantai. Tak lama kemudian Gisel pun kembali, semua mata pengunjung di dalam kantin tertuju ke arah nya.

"Wahh...............itu kan wanita yang memiliki cambuk dewa, ia sangat cantik ternyata kalau di lihat dari dekat seperti dewi." Ucap salah satu Pengunjung Kedai

"Itu Gadis Berambut Ungu, tidak ku sangka dia masih sangat muda." Ucap salah satu Pengunjung lainnya.

Gisel pun hanya tersenyum kecil kepada pengunjung tersebut, lalu menghampiri Arung.

"Pelayan untuk meja ini berapa?" Ucap Gisel.

Pelayan kedai pun menghampiri Gisel

"5 koin emas Nona." Ucap Pelayan.

Gisel membayar tagihan kemudian ia menggandeng Arung berniat keluar dari kantin Stadium, para pengunjung pun masih memperhatikan mereka.

"Wah sungguh beruntung pemuda berambut merah itu mendapatkan kekasih seorang dewi." Ucap salah satu pengunjung.

"Aku jadi iri." Ucap salah satu Pengunjung lainnya.

Gisel pun berbisik kepada Arung.

"Sebaiknya kita keluar dari sini dulu Arung, aku seperti nya jadi terkenal nich berkat cambuk dewa ini,"

"Dari tadi seluruh mata tertuju ke arah ku, Lho Arung." Ucap Gisel.

"Ya tentu saja Gisel, aksi terakhir mu di arena itu sungguh dahsyat lho,"

"Bahkan Arena sampai hancur karena mu,"

"Kalau begitu, ayo kita keluar dan mencari tempat lainnya untuk nongkrong." Ucap Arung.

"Sebaiknya kita duduk di taman di pusat kota saja sayang, lebih tenang dan nyaman." Ucap Gisel.

"Dan yang pasti, sepi." Bisik Gisel.

"Ayo kalau begitu, tapi sebelumnya aku ingin membeli beberapa kaleng beer dulu." Ucap Arung.

"Wah..... kau memang pacar yang perhatian, sayang,"

"I Love You Full." Ucap Gisel.

Arung kemudian membeli beberapa kaleng beer di swalayan di dekat stadium, kemudian barulah mereka beranjak ke taman. Mereka pun mencari tempat yang sepi untuk nongkrong serta menghabiskan sisa- sisa waktu siang ini,

Taman kota Awan Hitam

"Byurrrrr..............." Suara hujan deras.

Mereka pun duduk di bawah sebuah pohon yang daunnya sangat lebat dan bunganya berwarna biru dan sedang mekar. Gisel lantas membentangkan tikar sebagai alas tempat duduk mereka, Arung kemudian mengeluarkan beer yang baru di belinya tadi. Mereka pun mulai mengobrol ringan dan bercanda sambil tertawa kecil.

"Ini waktu yang tepat, untuk mengundangnya berjumpa dengan keluarga ku,"

"Aku sudah gak kuat lagi, menahan rongrongan mama Aya dan mama Lang," Gumam Gisel.

Gisel pun menarik nafas panjang kemudian menghembuskan nya kembali.

"Ada apa dengan Gisel, kenapa ia malah berlatih teknik pernafasan." Gumam Arung.

"Sayang aku ingin mengundangmu makan malam ke keluargaku besok malam,"

"Bisakah kamu datang?" Ucap Gisel.

"Oh ternyata...... dia hanya ingin mengundangku." Gumam Arung.

"Apa kah ini tidak terlalu cepat gisel, aku masih sedikit gugup?" Tanya Arung.

"Kamu seperti bukan berasal dari dunia ini saja, berpacaran berarti kamu akan menjadi calon suami ku nantinya."

"Karena ketika aku memegang tanganmu itu secara alami kontrak esensi jiwa pun terjadi sayang," Ucap Gisel.

"Jadi aku tidak bisa menikah dengan orang lain selain kamu sayang, kecuali kamu mati." Ucap Gisel.

"Waduh kejebak dech, kukira pacaran disini sama seperti di dunia asal ku, putus nyambung putus nyambung,"

"Rupanya maksud Gisel memegang tanganku hendak melakukan kontrak esensi jiwa, apalah itu aku tidak mengerti sama sekali," Gumam Arung.

"Sebaiknya aku pura-pura tahu saja dech." Ucap Arung, sambil membuka kaleng beer dan meminumnya.

"Lagian semuanya sudah terlanjur terjadi, tidak ada salahnya Gisel menjadi Calon Istriku,"

"Eh..... tapi tunggu dulu, bagaiman dengan Putri Naga Kecil,"

"Dia kan sudah menjadi tunanganku, waduh....... sebaiknya aku memikirkannya nanti." Gumam Arung.

"Kok termenung Arung?" Tanya Gisel.

"Ehmmm... begini Gisel, aku memang berasal dari desa jadi aku belum mengetahui budaya di kota ini apa sama dengan di desa ku,"

"Tolong beritahu aku, apa yang harus kulakukan Gisel." Ucap Arung.

"Oh ternyata tadi dia bingung hendak melakukan apa." Gumam Gisel.

"Kamu hanya harus datang kekediaman ku sayang, dan membawa beberapa hadiah untuk keluargaku,"

"Satu untuk ayahku, dua untuk ibuku, satu untuk kakakku, satu untuk adikku, dan satu untukku sayang," Ucap Gisel, sambil membuka kaleng beer dan meminumnya.

"EEh... tunggu dulu dua ibu, wah polygami nih Papa Gisel,"

"Sepertinya aku tidak perlu khawatir tentang Putri Naga Kecil, Papa Gisel saja istrinya dua." Gumam Arung.

"Itu saja kok ntar ayahku akan pergi ke keluargamu untuk membicarakan pernikahan kita tepat di usia ku yang ke 20 tahun." Ucap Gisel.

Arung pun membeku sesaat, mendengar perkataan Gisel tentang pernikahan.

"Ternyata begini adat istiadat disini, ya mau gimana lagi,"

"Semua telah terjadi, aku hanya bisa pasrah Nona Mitha, Xiao Mei Mei." Gumam Arung

"Wah begitu ya." Ucap Arung.

"Aku tidak menyangka budaya nya seperti itu pacaran berarti tunangan itu intinya kan." Gumam Arung didalam hati.

"Yups.... akhirnya otak mu bekerja." Ucap Gisel.

Tak terasa hari pun sudah mulai sore mereka pun mulai mengobrol sedikit kemudian berpisah.

"Sebaiknya aku mencari penginapan baru yang lebih besar, aku kan sudah ada duit pemberian Gisel." Gumam Arung, kemudian berjalan dan menoleh ke sana-sini.

Beberapa menit kemudian.

"Penginapan Stadium Kota." Ucap Arung, sambil membaca papan nama penginapan.

"Sepertinya penginapan ini sangat cocok, gedung nya pun berlantai 30." Gumam Arung, kemudian beranjak kedalam penginapan.

Penginapan Stadium Kota

"Selamat datang Tuan Muda." Ucap Kedua Nona Cantik yang menjaga pintu masuk penginapan.

Arung pun tersenyum kemudian masuk kedalam penginapan.

"Lobi nya aja mewah dan gede, sebaiknya aku bergegas ke resepsionis." Gumam Arung.

Tiga orang resepsionis cantik pun menoleh ke arah Arung, tampak dari wajah mereka kelihatan senang melihat Arung.

"Itu kan pemuda tampan berambut merah yang tengah viral di youtube." Ucap Meli, dengan nada suara pelan.

"Ternyata ia sangat tampan." Ucap Moli, dengan nada suara pelan.

"Kalian berdua tenanglah, profesional lah dalam bekerja," Ucap Meri

"Kya......... tampannya, baiklah aku akan menggodanya sedikit." Gumam Meri.

"Baik kakak pertama." Sahut kompak Meli dan Moli.

Arung tidak sadar video pertandingan nya telah di upload di internet dan telah viral, banyak wanita di Benua Es Api yang mulai menyukainya. Arung pun menghampiri resepsionis, berniat menyewa sebuah kamar.

"Selamat malam Tuan Muda yang tampan, ada yang bisa saya bantu." Ucap Meri.

"Kembar tiga ya?" Gumam Arung.

"Tampannya, aroma tubuhnya pun harum," Gumam Meri.

"Nona saya mau menyewa kamar di sini, berapa ya pernah bulannya." Ucap Arung.

Sementara itu Meli dan Moli terlihat senyum-senyum sendiri terhadap Arung di samping Meri.

"Per bulan?" Tanya Meri.

"Betul Tuan Muda, jangan sebulan kalau bisa menginap lah setahun." Ucap Moli, keceplosan.

"Kya..... rambutnya keren, matanya pun keren." Gumam Meli.

"Setahun, mungkin gadis ini bermaksud mempromosikan penginapan ini." Gumam Arung.

"Benar aku berencana menginap selama tiga bulan, aku sedang mengikuti ujian prajurit nona-nona." Ucap Arung.

"Untuk mu aku sebenarnya ingin memberikan gratis, hanya saja aku karyawan biasa jadi tidak bisa,"

"Sebentar ya Tuan Muda, aku akan menghitung diskon jika menginap selama tiga bulan,"

"Agar tagihan penginapan nya tidak terlalu banyak." Ucap Meri, kemudian mengambil kalkulator di laci.

"Wah hati wanita ini sungguh mulia, ia bahkan mau bersusah payah menghitung kan diskonnya."

Arung kemudian menoleh bed pengenal masing-masing resepsionis.

"Oh ternyata Meli, Moli, dan gadis cantik di depanku ini Meri," Gumam Arung.

"Sebaiknya Tuan Muda, duduk dulu biar saya siapkan segelas susu terbaik." Ucap Moli, kemudian keluar dari ruang resepsionis.

"Kya....... tampannya aku akan menambahkan cinta ku kedalam susu tersebut." Gumam Moli.

"Terima kasih kebetulan aku sedang lelah dan haus sehabis bertanding." Ucap Arung, kemudian duduk di kursi tinggi.

"Oh Tuan Muda kecapekan ya, kebetulan aku pernah berlatih teknik memijat tingkat satu di kuil relaksasi, sini biar kupijit kan bahu Tuan Muda." Ucap Meli, kemudian keluar dari ruangan resepsionis dan mulai memijit Arung.

"Servis nya hebat sekali, aku tidak salah pilih hotel kali ini,"

"Bahkan pijatan nya sangat enak." Gumam Arung.

Arung tidak menyadari ketiga cewek kembar ini mengagumi nya.

"Wah pemuda ini benar-benar kuat, bahkan tubuhnya begitu keras,"

"Kya...... aku jadi bersemangat." Gumam Meli, sambil memijit.

"Untuk tiga bulan setelah di potong diskon dan bonus lainnya sekitar 300 koin emas Tuan Muda, itu adalah kamar VVIP di lantai 30." Ucap Meri.

Moli pun kemudian kembali dan hendak menghidangkan susu tersebut kepada Tuan Muda, ia sengaja terpeleset terjatuh ke arah Arung. Meli pun pura-pura ikut terjatuh bersama moli.

"Brukkk............ " Suara tubuh mereka bertiga jatuh di lantai.

Susu pun ikut tumpah baju Arung, Moli dan Meli pun hanya tersenyum kemudian berdiri lagi.

"Kya......... aroma tubuhnya benar-benar wangi." Gumam Moli.

"Aku berharap waktu berhenti saat ini." Gumam Meli.

Kedua resepsionis tersebut tidak menyadari aroma wangi tersebut di karenakan Arung merupakan Pendekar Setengah Naga.

10 menit kemudian

"Main terkam aja, udah 10 menit pun belum bangun-bangun dasar kalian berdua,"

"Mengambil kesempatan dalam kesempitan." Gumam Meri.

"Maaf Nona-nona sepertinya kalian tidak apa-apa, kalian bisa bangun sekarang." Ucap Arung.

"Ehm...... ehm.... ehm..... " Suara greheman Meri.

Kedua Resepsionis ini pun bangun dengan pipi memerah, begitu juga Arung.

"Maafkan kami Tuan Muda, bajumu sampai kotor,

"Sini aku bersihkan." Ucap Moli.

"Maafkan saya juga Tuan Muda." Ucap Meli, kemudian membungkuk beberapa kali.

"Tidak apa-apa Nona-Nona, hanya sedikit kotor saja," Ucap Arung, kemudian mengeluarkan 300 koin emas.

"Ini uangnya Nona Meri, kalau begitu aku permisi dulu." Ucap Arung, kemudian beranjak.

"Gawat sepertinya aku mencium suatu masalah dari mereka bertiga, lebih baik aku tidak menambah beberapa wanita lagi di sisiku." Gumam Arung, ia kelupaan mengambil kunci kamarnya.

"Meli, Moli, lihat tuh gara-gara kalian Tuan Muda ketakutan, kalian main terkam aja." Ucap Meri, kemudian keluar dari ruangan resepsionis tersebut.

Arung pun tiba didalam lift, pintu lift pun sudah mulai menutup.

"Syukurlah mereka berdua tidak mengikuti ku." Gumam Arung.

"Tunggu..... tunggu..... Tuan Muda." Teriak Meri, kemudian melesat menggunakan jurus langkah petir.

Meri pun tiba di samping Arung, pintu lift pun mulai menutup.

"Maaf Tuan Muda ada yang ketinggalan." Ucap Meri, kemudian ia berpindah ke hadapan Arung.

"Perasaanku gak enak ni." Gumam Arung.

"Ini kunci kamarnya Tuan Muda." Ucap Meri, kemudian ia memberikan kunci ke tangan Arung lalu menggenggam tangannya.

Meri kemudian mulai mendekati Arung, karena dekatnya Arung sampai tersudut ke belakang.

"Ada satu lagi Tuan Muda yang ketinggalan." Ucap Meri.

"A... aaa.. apa itu Nona Meri." Ucap Arung.

"Hatiku Tuan Muda." Ucap Meri, kemudian mengecup pipi kanan Arung.

"Tingg.... Tong...... " Suara bel di lift, menandakan sudah sampai pada lantai yang di tuju.

"Kamar nomer 303 ya, oh di situ ya." Gumam Arung, sambil melihat nomer kamar yang ada di kunci.

"Maaf Nona Meri, aku begitu lelah nanti kita sambung lagi ngobrolnya." Ucap Arung, kemudian langsung berteleport kedalam kamar tersebut.

"Blitzz................... " Suara akibat jurus teleportasi.

"Tapi aku benar-benar mencintaimu." Ucap Meri, kemudian kebingungan karena Arung tiba-tiba menghilang di depan matanya.

"Dia benar-benar cepat, lebih cepat dari Jurus Langkah Petir ku."

"Kya........... dia benar-benar kuat."

"Aku tidak akan menyerah Tuan Muda Arung." Gumam Nona Meri, kemudian kembali turun ke lobi penginapan.

Kamar Penginapan

"Tiga gadis kembar itu sepertinya mengincar ku, sebaiknya aku menghindari lobi untuk sementara,"

"Masalahku dengan wanita sudah cukup banyak, sebaiknya aku tidak menambah nya untuk saat ini." Gumam Arung.

Arung pun duduk di kursi kemudian meminum sekaleng beer sambil memikirkan perkataan Gisel.

"Sebaiknya aku harus mempelajari budaya yang ada disini terlebih dahulu, jika tidak aku takut akan salah melangkah lagi." Gumam Arung di dalam hati.

"Pacaran di sini ternyata sama dengan tunangan di Dunia Kultivasi ini dan Benua Naga, pantasan ketika Gisel menggenggam tangan ku di kedai tersebut terasa sedikit getaran energi di dantian ku,"

"Rupanya itu kontrak jiwa." Gumam Arung.

"Baiklah masalah hadiah akan kupikirkan esok hari saja,"

"Oh iya aku sampai lupa, untuk pergi mengambil hadiah ku di kediaman Tuan Muda Quill." Gumam Arung di dalam hati.

Arung pun kemudian, mandi lalu tidur.

"Wah kamar VVIP ini sangat besar, ada dapur dan ruang santai nya segala." Gumam Arung.

Paviliun Senjata Tuan Muda Quill

"Byurrrr...................... " Suara hujan deras.

Keesokan harinya Arung pun bergegas ke paviliun senjata untuk mengambil upah serta hadiah senjata suci yang di janjikan Tuan Muda Quill saat mengikuti misi menjelajah di reruntuhan kuno. Sesampainya di paviliun senjata, dua orang penjaga telah berjaga di gerbang depan paviliun. Penjaga tersebut pun mempersilahkan Arung masuk, di dalam ternyata sudah ramai para pembeli yang sedang melihat dan menawar harga senjata suci yang tengah di pajang di dalam paviliun ini.

"Selamat pagi Tuan Muda, senjata seperti apa yang hendak anda cari?" Tanya pelayan wanita.

"Saya sedang tidak mencari senjata Nona Cantik, tolong sampaikan pesanku kepada Tuan Muda Quill bahwa Arung ingin bertemu dan mengambil upah serta hadiah yang Tuan Muda janjikan sewaktu misi ke reruntuhan kuno enam bulan yang lalu." Ucap Arung dengan tegas.

"Baik tuan saya akan menyampaikan pesan nya." Ucap Pelayan wanita.

Kemudian pelayan wanita itu mengantarkan Arung duduk di ruang tamu Paviliun Senjata di lantai empat, kemudian ia pergi untuk menyampaikan pesan kepada Tuan Muda Quill.

"Wah ruang tamu ini besar sekali, memang tidak diragukan lagi Tuan Muda ini pasti kaya raya." Ucap Arung.

Kemudian beberapa pelayan masuk dan menghidangkan Arung secangkir kopi dan beberapa snack ke meja nya.

"Wah pelayanannya sangat bagus di sini, kebetulan sekali aku belum ngopi pagi ini." Gumam Arung.

Mansion Paviliun senjata ini bangunannya seperti gedung kuno berlantai sepuluh, di lantai satu sampai dengan tiga merupakan tempat pemajangan senjata-senjata suci yang akan dijual. Di lantai selanjutnya merupakan kediaman Keluarga Quill dan tempat penyimpanan barang berharga lainnya. Tak lama kemudian Tuan Muda Quill pun tiba ke ruang tamu kemudian segera menghampiri Arung.

"Selamat pagi Tuan Muda Arung aku sudah menunggu kedatangan mu selama enam bulan ini, tapi engkau tak kunjung datang," Ucap Tuan Muda Quill, sambil menjabat tangan Arung kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan nya.

"Bukannya aku tidak datang Tuan Muda Quill,"

"Aku terjebak beberapa bulan di reruntuhan dan tersesat ketika perjalanan pulang Tuan Muda Quill." Ucap Arung.

"Oh.... begitu, syukur lah kau bisa kembali ke Kota Awan Hitam ini,"

"Aku mengucapkan Terima kasih banyak atas bantuan mu pada misi tersebut, jika tidak aku pasti tidak akan selamat Tuan Muda Arung." Ucap Tuan Muda Quill.

Kemudian sesosok wanita cantik pun memasuki ruangan, lalu ikut duduk bergabung dengan mereka.

"Jadi lelaki tampan berambut merah ini yang menyelamatkan mu Quill." Ucap Nona Dark.

"Aku seperti pernah melihatnya, tapi dimana ya?" Gumam Nona Dark.

"Ia kakak pertama, pemuda ini yang kuceritakan yang telah mengalahkan wyvern tipe sihir dengan kecepatan yang sekejap mata tersebut,"

"Tuan Muda ini lah yang menyelamatkan kami semua dari kehilangan nyawa saat di reruntuhan, Kak." Ucap Tuan muda Quill.

"Terima kasih Pemuda Tampan karena udah selamatin Adikku, perkenalkan nama ku Dark Quil aku kakak pertamanya." Ucap Nona dark.

"Nama ku Arungbijak Tiger kak, Itu hanya keberuntungan saja bisa membunuh Wyvern tersebut,"

"Tiba-tiba saja wyvern itu lengah dan kami berhasil membunuhnya." Ucap Arung.

"Baiklah Arung minum lah terlebih dahulu, baru kita sambung pembicaraan kita nanti." Ucap Nona Dark.

Mereka pun mulai minum lalu mengobrol-ngobrol kecil di ruang tamu tersebut, tak lama kemudian masuk seorang pemuda ke ruang tamu ini.

"Kakak kedua kumohon berikanlah aku salah satu senjata suci yang kau dapatkan di reruntuhan itu." Ucap Adik tuan Muda Quill.

Ternyata Adik Tuan Muda Quill adalah Shangguan.

"Tidak ku sangka rupanya dia anggota keluarga Quill, ia tidak menyadari kalau aku tengah berada di meja ini memang dasar Tuan Muda yang bodoh." Gumam Arung di dalam hati.

"Buat apa kamu senjata suci itu Adikku." Ucap Nona Dark.

"Aku telah kalah dengan memalukan di pertandingan pertama Kak, karena senjata suci ku terlalu lemah kakak pertama,"

"Aku ingin menantang duel kembali, keparat berambut merah itu, namaku jadi tercoreng sebagai kultivator lelaki terjenius di Kota Awan Hitam ini,"

"Kak ayok lahhh." Ucap Shangguan, merayu Tuan Muda Quill.

"Ya sudah nanti kita bicarakan lagi kakak lagi ada tamu penting nich." Ucap Tuan Muda Quill.

"Benar apa yang di bilang kakak kedua mu sebaiknya kau kembali dulu, apa kamu tidak lihat kakak lagi berbicara dengan lelaki tampan berambut merah ini." Ucap Nona Dark, sambil melirik ke arah Arung.

Shangguan pun langsung melihat ke arah Arung, ekspresi nya berubah seketika menjadi kesal.

"Ni dia si jigrak udah mulai sadar, memang bodoh apanya yang jenius." Gumam Arung.

"Ini dia Kak keparat berambut merah yang telah mengalahkan ku, mau apa kau kemari hahhhh?" Ucap Shangguan, memprovokasi.

"Shangguan cepat kembali ke kamar mu Tuan Muda Arung adalah penyelamat ku." Ucap Tuan Muda Quill.

"Tuan Muda Quill ini merupakan seorang pendekar sejati, sebaiknya aku membuat pertemanan dengan nya." Gumam Arung.

Tuan muda Quill pun memanggil beberapa Pengawal Wanita untuk membawa paksa Shangguan kembali ke kamarnya.

"Kak.... please Kak, aku harus mengembalikan nama baikku...... " Ucap Shangguan, sambil diseret oleh dua Pengawal cantik.

"Tuan Muda Ketiga, Tuan Muda Kedua sedang ada tamu." Ucap salah satu Pengawal Cantik, kemudian menyeret Shangguan kembali ke kamar.

"Ha... ha... ha...." Suara Tawa Nona Dark.

"Aku baru ingat sekarang, makanya wajah Pemuda Tampan ini tidak asing lagi,"

"Ternyata kau Pemuda Tampan itu yang telah mengalah kan Adik ketiga ku, aku menontonnya di Tribun." Ucap Nona Dark.

"Rupanya Kakak Shangguan menonton nya, pasti dia sangat menyayangi Shangguan." Gumam Arung.

"Sungguh elemen api yang menakjubkan, membuatku bersemangat Tampan." Ucap Nona Dark.

"Mohon maaf Tuan Muda Arung, Adik ku masih muda dan tidak tahu tata krama sedikit pun,"

"Aku akan mendidiknya lebih baik lagi setelah ini." Ucap Tuan Muda Quill.

"Ya tidak apa-apa Tuan Muda Quill, maklum Shangguan masih muda." Ucap Arung.

Padahal usia Arung jauh lebih muda dari pada Shangguan.

"Pelayan tolong ambil kan Pedang Phoenix Surgawi dan Pedang Naga Api di lantai sembilan dan bawa kemari." Ucap Tuan Muda Quill.

"Wah Quill ingin memberikan dua buah senjata alam dewa, dia pasti sangat menghargai jasa Pemuda Tampan ini." Gumam Nona Dark.

"Baik tuan." Ucap Pelayan lelaki.

"Sebagai hadiah dari ku, aku akan memberikan dua buah senjata suci tingkat dewa yang kutemukan saat penjelajahan tersebut untukmu Tuan Muda Arung." Ucap Tuan Muda Quill.

"Tuan Muda Quill, sungguh benar-benar Pendekar Sejati,"

"Sangat berbeda dengan Shangguan." Gumam Arung.

"Terima kasih Tuan Muda atas hadiah tersebut." Ucap Arung.

"Ambillah Arung, kami telah mendapatkan sepuluh senjata suci tingkat dewa di reruntuhan tersebut." Ucap Nona Dark.

"10 senjata alam dewa, wah...... banyak sekali." Gumam Arung.

"Dan banyak lagi senjata suci lainnya, jadi kali ini Paviliun Senjata dapat jakpot Tampan,"

"Penjualan kami pun membengkak selama enam bulan ini Tampan." Ucap Nona Dark.

Kemudian Tuan Muda Quill pun menyerahkan kedua buah senjata suci tersebut yaitu "Pedang Phoenix Surgawi dan Pedang Naga Api ",

"Tuan Muda Arung bolehkah aku meminta nomor HP milikmu, agar aku mudah menghubungi Tuan Muda nantinya." Ucap Tuan Muda Quill.

"Tentu saja Tuan Muda Quill." Ucap Arung, kemudian memberikan nomer HP nya

Tuan Muda Quil juga menstransfer 10 ribu koin emas ke token gaji Arung, serta memberikan nya sebuah token emas Paviliun Senjata. Setelah makan siang di Kediaman Tuan Muda Quill, Arung pun meninggalkan Paviliun Senjata.

Di Trotoar Jalan Kota Awan Hitam

"Byurrrr................... " Suara hujan.

Setelah keluar dari Paviliun Senjata, Arung pun berjalan di menuju pusat kota. Tak lama berselang HP tablet milik Arung pun berbunyi.

"Kringggg.... kringgg.... kringggg....." Suara HP Arung berbunyi, ia pun mengangkatnya.

"Selamat siang Adik kecil, ini Kak Yuke masih ingat kan." Ucap Kak Yuke.

"Ingat kak gimana kabarnya selama ini?" Tanya Arung.

"Kakak sehat, oh iya Kakak sudah membuka Mal kecil ya di dekat gerbang kota,"

"Kalau ada waktu mampir ya, Kakak gak hanya jualan HP lagi,"

"Kakak juga menjual alat-alat elektronik lainnya, dan beberapa perabot,"

"Gaun dan juga pakaian lelaki." Ucap KakYuke.

"He.... he.... he......." Tawa kecil Kak Yuke.

"Promosi nih Kak Yuke." Gumam Arung.

"Adik kecil, Ajak juga teman-teman mu yang lainnya ya." Ucap Kak Yuke.

"Ia kak Yuke nanti kalau ada waktu, Aku mampir dech,"

"Kopi buatan kakak, yang terbaik deh." Ucap Arung.

"Ya udah kalau begitu, Kakak cuman mau ngabari itu aja,"

"Udah duluan ya Adik Kecil." Ucap Kak Yuke.

"Iya Kak." Ucap Arung.

Arung pun berniat kembali ke penginapan lalu membeli beberapa peti hadiah di pasar untuk mengemas hadiah yang akan di berikan nya kepada calon mertua-mertua dan lainnya. Sambil berjalan di trotoar, Arung pun melihat di sepanjang jalan kota banyak mobil berlalu-lalang. Arung sudah berada di Kota Awan Hitam ini selama enam bulan, namun masih saja berjalan kaki.

"Sepertinya aku harus membeli sebuah mobil jeep,"

"Cuaca disini selalu hujan, jika ada mobil akan menghemat tenaga dalam ku,"

"Jika tidak aku harus memasang Perisai Kultivasi air di atas kepalaku." Gumam Arung di dalam hati.

"Sesampai nya nanti di penginapan, aku akan menelpon Kak Yuke lagi,"

"Dia pasti memiliki jaringan masalah penjualan mobil ini." Gumam Arung, kemudian beranjak kembali ke penginapan.

Satu jam kemudian, Arung pun tiba di penginapan.

Penginapan Stadium Awan Hitam.

"Byurrrr................. " Suara hujan deras.

Sesampai di penginapan, Arung pun kembali menelepon kak Yuke lalu menanyakan perihal mobil jeep yang ia inginkan.

"Maaf, Adik kecil." Ucap Kak Yuke.

"Kakak gak ada menjual mobil, tapi Adik Perempuan Kakak memiliki sebuah Showroom di pusat kota,"

"Nanti coba Kakak Komunikasikan dengannya, nanti Kak Kabari lagi ya." Ucap Kak Yuke.

"Baik Kak, aku akan menunggu kabar dari Kakak." Ucap Arung, kemudian merebahkan dirinya di ranjang.

Arung pun kemudian mematikan panggilan teleponnya.

"Sebaiknya aku istirahat sejenak, rasanya hari ini begitu melelahkan."

"Untung tadi ketiga gadis kembar itu tidak ada di lobi, jika tidak aku akan bertambah lelah." Gumam Arung, kemudian menutup matanya perlahan.

Pulau Assasin, Kerajaan Assasin

Guild Assasin Hitam, merupakan sebuah guild yang berada di Pulau Assasin. Letak Guild ini berada di dasar lautan perairan Pulau Assasin, Bangunan Guild ini seperti sebuah Pagoda Kuno berlantai sepuluh. Beberapa hari yang lalu, sesorang menaruh misi pembunuhan terhadap Patriak Keluarga Alba di papan misi Guild Assasin Hitam. Di lantai pertama terlihat banyak sekali pembunuh yang tengah melihat misi yang tertempel di papan misi.

"Misi ini sangat cocok buatku, sebuah pembunuhan terhadap Direktur Perusahaan Alba,"

"Hadiahnya 1 juta koin emas, lumayan,"

"Aku akan mengambil misi ini." Ucap Pembunuh tersebut yang ternyata adalah Yolanda Lang.

Yolanda Lang merupakan Pembunuh Tingkat Satu, dia adalah yang terlemah di antara pembunuh lainnya.

"Baiklah, aku akan segera meregisterkan nya sekarang." Gumam Yolanda Lang, kemudian bergegas ke lantai sepuluh menggunakan lift.

Pada saat pintu lift akan menutup, seorang gadis cantik masuk kedalam lift tersebut. Gadis cantik itu ternyata adalah anak dari Nona Yang, Cie Err.

"Siapa Gadis Kecil ini, kenapa dia disini?" Gumam Yolanda Lang.

"Aku akan mencoba mendaftar sekarang, aku sangat penasaran dengan pemuda brengsek yang telah menodai mama ku." Gumam Cie Err.

Beberapa saat kemudian layar pemberitahuan di lift menunjukkan lantai 10, kemudian Yolanda Lang dan Ciee Err pun keluar dari Lift. Terlihat banyak sekali pembunuh di lantai ini tengah melakukan registrasi di beberapa meja, Yolanda Lang pun pergi ke salah satu petugas yang kosong.

"Aku ingin meregisterkan misi ini Nona." Ucap Nona Yang, kemudian memberikan token dan kertas misi tersebut.

Sementara itu Cie Err kebingungan karena ini kali pertama ia pergi ke Guild Assasin Putih, ia pun pergi mengantri di belakang Yolanda Lang.

"Wah gadis ini sangat cantik, tapi dia seorang pembunuh tingkat satu,"

"Berarti dia telah membunuh sebanyak 100 orang lebih, mengerikan." Gumam Cie Err.

"Ini token pembunuh mu, aku sudah meregisterkan nya,"

"Saat misi selesai kau dapat mengambil hadiahnya di lantai satu, seperti biasanya." Ucap Petugas tersebut, kemudian kembali menyerahkan Token kepada Yolanda Lang.

Yolanda Lang pun beranjak keluar dari lantai tersebut, Cie Err pun menyerahkan dokumen pendaftaran nya kepada Petugas.

"Baiklah Nona Kecil, biar aku lihat dokumen-dokumen milikmu terlebih dahulu." Ucap Petugas tersebut, kemudian memeriksa dokumen tersebut.

"Pasti berhasil aku kan sudah memalsukan dokumen tersebut, demi untuk meminta tanggung jawab dari Pemuda yang bernama Arung itu,"

"Aku rela, ini semua demi ibuku." Gumam Cie Err.

Sementara itu Petugas Registrasi masi memeriksa dokumen milik Cie Err.

"Umur Nona ini 35 tahun, wah dia terlihat seperti baru berusia 15 tahun,"

"Nona ini awet muda, tapi tunggu dulu nama orang tuang nya Yang Err." Gumam Petugas tersebut, kemudian menoleh ke arah Cie Err.

Cie Err tidak menyadari kalau Petugas wanita tersebut merupakan teman mamanya, dan mulai mencium sesuatu yang tidak beres mengenai dokumen milik Cie Err.

"Nona Muda, dokumen ini palsu kau terlihat masih sangat kecil." Ucap Petugas tersebut.

"Tidak Nona, dokumen ku itu asli umur ku benar-benar 35 tahun bulan ini." Ucap Cie Err.

"Dada mu saja masih kecil, kau pastilah baru berusia 15 tahunan." Ucap Petugas tersebut.

Petugas tersebut kemudian menoleh ke arah Mei Lang, yang merupakan salah satu temannya.

"Mei Lang coba perlihatkan dada milik orang dewasa kepada Nona Muda ini." Ucap Petugas tersebut.

"Apa-apa an ini?" Gumam Cie Err.

Mei Lang pun berjalan ke arah Cie Err, para pembunuh pria di lantai sepuluh itu pun menoleh ke arah Mei Lang.

"Wah sepertinya itu hanya alasan mu saja Jie Lang, kau sebenarnya nya tertarik pada ku kan." Ucap Mei Lang, kemudian memperlihatkan dada nya untuk beberapa saat.

"Wah..... perfect Mei Lang memang is the best." Ucap salah satu Pembunuh Laki-laki.

"Dia benar-benar Wanita Dewasa, Adik Kecil, coba perlihatkan punya mu." Ucap salah satu Pembunuh Laki-laki lainnya.

"Mei Lang sudah memperlihatkan punya nya, sekarang giliran mu Adik Kecil." Ucap salah satu Pembunuh Laki-laki lainnya.

"Kya............... mana mungkin aku memperlihatkan dada ku." Gumam Cie Err, kemudian pipinya memerah.

"Dasar petugas mesummmm...... " Teriak Cie Err, kemudian berlari turun menuju tangga darurat.

Setelah Cie Err turun, situasi di lantai sepuluh ini kembali seperti biasanya.

"Terima kasih Mei Lang, itu tadi anaknya Yang Err,"

"Aku sengaja menggoda nya sedikit, ternyata ia anak yang pemalu." Ucap Jie Lang.

"Oh anak nya Yang Err." Ucap Mei Lang, kemudian kembali menggoda Jie Lang.

Di Tangga Darurat

"Hiks.... hiks.... hiks....... " Tangis kecil Cie Err, karena merasa sudah di permalukan.

"Dada ku memang kecil, aku kan masih dalam masa pertumbuhan." Gumam Cie Err, kemudian menoleh ke arah dada nya yang kecil.

"Aku akan kembali ke sini ketika dada ku besar nanti, awas kau Mei Lang dada semangka." Gumam Cie Err, sambil mengalirkan air mata nya.

Setelah itu Yolanda Lang pun terbang menggunakan pesawat Assasin Air lines menuju Kota Awan Hitam, Cie Err pun kembali menuju kediaman nya.

Kedai Minuman di dekat Penginapan.

Hari pun menjelang sore hari, setelah beristirahat sejenak di penginapan Arung pun kemudian nongkrong di sebuah kedai minuman di dekat penginapan.

"Ah...... segarnya badanku, gimana kabar mobil jeep baruku ya,"

"Kok Kak Yuke belum ada mengabariku sama sekali." Gumam Arung.

"Pelayan, bawakan sekaleng beer terbaik kemari." Pesan Arung.

"Baik Tuan Muda." Ucap Pelayan Cantik tersebut.

"Wah Tuan Muda ini sangat tampan, sepertinya dia seorang selebritis,"

"Aku sepertinya pernah melihat nya." Gumam Pelayan Cantik tersebut, kemudian pergi ke dapur.

"Beep.... beep..... " Suara pesan WA masuk ke HP Arung, di dalam cincin ruang nya.

"Sepertinya ada pesan yang masuk, Mungkin kah Gisel?" Gumam Arung, kemudian melihat HP ny.

"Kak Yuke ternyata." Gumam Arung.

Tak lama kemudian brosur mobil jeep pun di kirim oleh Kak Yuke ke WA Arung. Arung pun kemudian mempelajari dan melihat speks Mobil Jeep tersebut, beberapa saat kemudian ia pun tertarik untuk membelinya.

"Wah sebaiknya aku membelinya sekarang, kalau memang bisa sampai sore ini lebih baik,"

"Jadi aku bisa bergaya sedikit, saat pergi ke Kediaman Gisel,"

Pelayan tersebut pun menghidangkan beer di atas meja Arung.

"Sepertinya Pemuda Tampan ini sedang senang." Gumam Pelayan Cantik.

"Terima kasih Nona Cantik." Ucap Arung.

"Sudah kewajiban ku Tuan Muda Tampan." Ucap Pelayan Cantik tersebut.

Arung kemudian mengirimkan pesan WA kepada Kak Yuke.

"Kak Yuke, aku tertarik dengan Mobil Jeep tersebut." Pesan WA Arung.

"Harganya 5 ribu koin emas, Adik Kecil,"

"Baik Kak, kirimkan Nomer rekening Kakak," Pesan WA Kak Yuke.

"Aku akan menstransfer uang tersebut melalui Token Gaji ku Kak." Pesan WA Arung.

"Wah Prajurit kecil yang kaya, kau bahkan belum melihat mobilnya tapi sudah berani mengirimkan uang,"

"Ya sudah Adik Kecil, aku akan memproses kan administrasi pembeliannya segera." Pesan WA Kak Yuke.

"Mohon bantuannya Kak Yuke." Pesan WA Arung.

Arung pun kemudian menstransfer sejumlah uang tersebut melalui Token Gaji nya ke Akun Rekening Kak Yuke.

"Ah sudah beres, sebaiknya aku menikmati meminum beer dulu,"

"Kemudian menyiapkan hati dan pikiranku bertemu dengan calon mertua malam ini." Gumam Arung, kemudian meneguk beer.

Arung tidak menyadari dirinya telah viral di youtube setelah mengeluarkan elemen api legenda.

"Wah itu kan pemuda berambut merah yang mengeluarkan api hitam, ternyata dia memang tampan." Ucap salah satu Pengunjung Wanita,

"Ia dia Tampan sekali, aku ingin melahirkan anak nya,"

"Kya.......... aku jadi malu." Ucap salah satu Pengunjung Wanita lainnya.

Arung masih tidak menyadarinya, dan tetap tenang sambil meneguk beer. Beberapa saat kemudian, Handphone milik Arung kembali berbunyi.

"Kringgg..... kringg..... kringgg............" Suara HP berbunyi, Arung pun mengangkat nya.

"Hai Adik KKecil, agi dimana nich?" Tanya Kak Yuke.

"Adikku sudah besar Kak." Gumam Arung.

"Aku sedang nongkrong Kak Yuke di kedai minum di dekat stadium kota, gimana kak masalah mobil jeep nya?" Tanya Arung.

"Hah.... hah..... hah..... " Suara nafas terengah-engah Kak Yuke.

"Sepertinya Kak Yuke sedang kecapekan." Gumam Arung.

"Sudah beres, Adik Kecil." Jawab Kak Yuke.

"Beres, cepat banget,"

"Oh iya showroom itu kan milik Adik Perempuannya,"

"Jadinya kan cepat." Gumam Arung.

"Ya sudah Adik Kecil, Kakak ke tempat mu ya sekarang." Ucap Kak Yuke.

"Ia.... ia.... Kak." Ucap Arung, kemudian Kak Yuke pun mematikan HP nya.

"Mungkinkah Kak Yuke mau mengantarkannya mobil Jeep nya sekarang, wah bagus kalau begitu." Gumam Arung.

"Nona cantik, aku tambah beer nya lagi." Pesan Arung.

"Baik Tuan Muda." Ucap Pelayan Cantik tersebut, kemudian tersenyum ke arah Arung.

Terpopuler

Comments

Kang Nyimak

Kang Nyimak

Like Like , Lanjut..

2021-11-02

1

Andre Yudistira

Andre Yudistira

gue yg heran dengan dengan bunyi hujan "byur.." ga ada yg lainkah biar mendekati suara hujan beneran...😂😂😂😂

2021-04-06

4

Ara Setiawan

Ara Setiawan

y

2021-03-13

4

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2 Racun ular bertanduk sembilan
3 Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4 Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6 Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7 Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8 Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9 Esensi Naga Putri Naga Kecil
10 Palu emas hitam surgawi
11 Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12 Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13 Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14 Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15 Hadiah dari Tuan Muda Quil
16 Makan Malam Keluarga Alba
17 Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18 Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19 Goa Giok Hijau
20 Nona Dark Quill
21 Bola Energi Berwarna Hijau
22 Shilla Tiger
23 Sage empat elemen alam
24 Bangkit nya elemen es Arung
25 Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26 Ngarai di Pulau Balighe
27 Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28 Warisan Klan Rubah Dewa.
29 Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30 Black Hole terrors bagian awal
31 Black Hole Terrors bagian ke dua
32 Kembali ke Kota Awan Hitam
33 Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34 Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35 Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36 Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37 Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38 Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39 Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40 Bola Penjara Pohon Dewa Air
41 Ujian Tahap Ke Tiga.
42 Racun Tapak Ular Beracun
43 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44 Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45 Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46 Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47 Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48 Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49 Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50 Ujian Cinta Irish.
51 Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52 Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53 Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55 Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57 Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58 Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59 Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60 Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61 Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62 Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63 Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65 Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66 Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67 Yuki Tiger.
68 Racun Kehidupan.
69 Rencana Jahat.
70 Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71 Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72 Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73 Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74 Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75 Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76 Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77 Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78 VIRAL.
79 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80 Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81 Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82 Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83 Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84 Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85 Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86 Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87 Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88 Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89 Jendral Mawar Ungu.
90 Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91 Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92 SEA WARS Bagian Awal.
93 SEA WARS Bagian Kedua.
94 SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95 SEA WARS Bagian Akhir.
96 ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97 Bulan Madu Mendadak Irish.
98 Pil Penawar Racun Kehidupan.
99 Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100 Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101 GESUVLA Bagian Ke Satu.
102 Kembali Ke AKPERTI.
103 Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104 Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105 Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106 Konser Errong Records.
107 ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109 Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114 Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118 Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121 Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122 Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123 GESUVLA Bagian Ke Dua.
124 GESUVLA Bagian Ketiga.
125 GESUVLA Bagian Ke Empat.
126 GESUVLA Bagian Ke Lima.
127 GESUVLA Bagian Ke Enam.
128 GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129 GESUVLA Bagian Akhir.
130 SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Keluarga Bela Diri Kuno "Tiger".
2
Racun ular bertanduk sembilan
3
Makam Kuno Jenderal Api Kerajaan Jangbaek
4
Kitab jurus teleportasi tingkat alam dewa puncak
5
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air
6
Ujian tahap awal di Rawa Siluman Air bagian dua
7
Pernyataan cinta pendekar cantik Gisel Alba kepada Arungbijak Tiger
8
Reruntuhan kuno ibu kota Kerajaan Jang baek
9
Esensi Naga Putri Naga Kecil
10
Palu emas hitam surgawi
11
Harta surgawi Leluhur Naga Khayangan
12
Elemen legenda Api Hitam dan Lahar Biru
13
Ujian Tahap Ke Dua Kompetisi Bela Diri
14
Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi
15
Hadiah dari Tuan Muda Quil
16
Makan Malam Keluarga Alba
17
Percobaan Pembunuhan Patriak Keluarga Alba.
18
Manuskrip Kuno Kitab Kultivasi Petir
19
Goa Giok Hijau
20
Nona Dark Quill
21
Bola Energi Berwarna Hijau
22
Shilla Tiger
23
Sage empat elemen alam
24
Bangkit nya elemen es Arung
25
Persiapan menuju Perpustakaan Kuno Kerajaan Jangbaek
26
Ngarai di Pulau Balighe
27
Perpustakaan kuno kerajaan Jangbaek
28
Warisan Klan Rubah Dewa.
29
Senjata Tingkat Alam Mahayana, Teratai Kebijaksanaan.
30
Black Hole terrors bagian awal
31
Black Hole Terrors bagian ke dua
32
Kembali ke Kota Awan Hitam
33
Kedatangan Xiao Mei Mei dan Nyonya Vinic.
34
Rencana Jahat Jenderal Berserker.
35
Final Ujian Tahap Dua Bagian Awal
36
Final Ujian Tahap Ke Dua Bagian Akhir
37
Serangan Ikan-ikan dari Langit bagian Awal
38
Serangan Ikan Ikan dari Langit Bagian Akhir.
39
Kemunculan Black Hole Dragon dan Naga Es Kuno.
40
Bola Penjara Pohon Dewa Air
41
Ujian Tahap Ke Tiga.
42
Racun Tapak Ular Beracun
43
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Awal.
44
Terdampar Ke Masa Lalu Bagian Ke Dua.
45
Terdampar ke Masa Lalu Bagian Akhir.
46
Malam Pertama Arung dan Xiao Mei Mei di Klan Xiao.
47
Kembalinya Kultivasi Wakil Komandan Luna.
48
Berlayar Menuju Planet Kuno Jupiter Bagian Ke Satu.
49
Berlayar Ke Planet Kuno Jupiter Bagian Akhir.
50
Ujian Cinta Irish.
51
Pulau Makam Kuno Ke Dua Milik Jendral Api
52
Berkontrak dengan Irish dan Sarah.
53
Serangan Kelompok Assasin Black Rock bagian Awal.
54
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Awal.
55
Special Episode Pertemuan Jendral Karna dan Duyung Api nya Bagian Akhir.
56
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Ke Dua.
57
Serangan Kelompok Assasin Black Rock Bagian Akhir.
58
Berlayar Kembali Ke Planet Bumi.
59
Kamar Nomer 101 di Lantai Seratus AKPERTI.
60
Dosen Tercantik AKPERTI "BLUE STORM".
61
Kemunculan Mengejutkan "SARAH GREEN SNAKE".
62
Kembali Ke Masa 20 Tahun Yang Lalu Bagian Awal.
63
Kembali Ke masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Dua.
64
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Ke Tiga.
65
Kembali Ke Masa Dua Puluh Tahun Yang Lalu Bagian Akhir.
66
Komandan White Rock Kakak Kembar dari Komandan Black Rock.
67
Yuki Tiger.
68
Racun Kehidupan.
69
Rencana Jahat.
70
Anggota Ke Tiga "JENI GALGADOTH".
71
Special Episode: Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Awal.
72
Special Episode : Jedi Tiger dan Vinic Tiger Bagian Akhir.
73
Kedatangan Gisel Alba dan Luna Thunder.
74
Terciduk, Hubungan Terlarang Luna dan Arung Ketahuan.
75
Perjalanan Menuju Planet Merkurius.
76
Elemen Langka Ruang Hitam Aca Zord
77
Terciduk Oleh Jeni Galgadoth.
78
VIRAL.
79
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Awal.
80
Rencana Pembunuhan Jendral Es Bagian Akhir.
81
Jurus Perisai Angkasa Bagian Awal.
82
Jurus Perisai Angkasa Bagian Ke Dua.
83
Jurus Perisai Angkasa Bagian Akhir.
84
Samudra Zamrud Hijau Bagian Awal.
85
Samudra Zamrud Hijau Bagian Akhir.
86
Pulau Makam Kuno Ke Tiga.
87
Berlatih Jurus Teleportasi Bagian Ke Empat.
88
Rencana Gerakan Serangan Ujian Final AKPAVLA "GESUVLA" Jendral Es.
89
Jendral Mawar Ungu.
90
Reinkarnasi Jendral Kelabang Merah.
91
Serangan Ke Benteng Mawar Hijau.
92
SEA WARS Bagian Awal.
93
SEA WARS Bagian Kedua.
94
SEA WARS Bagian Ke Tiga.
95
SEA WARS Bagian Akhir.
96
ULAR PUTIH BERTANDUK SEMBILAN.
97
Bulan Madu Mendadak Irish.
98
Pil Penawar Racun Kehidupan.
99
Special Edition. Bangkitnya Dua Jiwa Naga Arung.
100
Special Edition : ULAR EMAS BERTANDUK SEMBILAN.
101
GESUVLA Bagian Ke Satu.
102
Kembali Ke AKPERTI.
103
Menikmati Suasana Hangat di Kota Awan Hitam.
104
Kembali Ke Benua Ular Bagian Ke Satu.
105
Kembali Ke Benua Ular Bagian Akhir.
106
Konser Errong Records.
107
ULAR GALAXI BERTANDUK SEMBILAN.
108
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Ke Satu.
109
Bangkitnya Jiwa Ular Jeni dan Arung Bagian Akhir.
110
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Satu.
111
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Dua.
112
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ketiga.
113
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Empat.
114
Episode Special. Rayla dan Shayla Poison Snake.
115
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Lima.
116
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Enam.
117
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Awal.
118
Special Edition, Masa Kecil Dilla Azura dan Ibu Asuh nya Bella Azura Akhir.
119
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Tujuh.
120
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Delapan.
121
Ujian Final AKPAVLA Bagian Ke Sembilan.
122
Ujian Final AKPAVLA Bagian Akhir.
123
GESUVLA Bagian Ke Dua.
124
GESUVLA Bagian Ketiga.
125
GESUVLA Bagian Ke Empat.
126
GESUVLA Bagian Ke Lima.
127
GESUVLA Bagian Ke Enam.
128
GESUVLA Bagian Ke Tujuh.
129
GESUVLA Bagian Akhir.
130
SEASON 1 TAMAT, NANTIKAN SEASON 2 NYA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!