Seperti Langit dan Bumi.

Di pondok pesantren, Maya mencoba menata kembali kehidupannya. Setiap hari, ia menjalani rutinitas yang tenang bersama Aisya. Raga, yang selalu ada untuk membantu, menjadi teman yang baik dan bisa diandalkan. Mereka mulai mengenal satu sama lain lebih dalam, dan hubungan mereka perlahan berkembang.Pagi itu, setelah selesai mengantarkan Aisya ke kelas, Raga menghampiri Maya yang sedang duduk di taman pesantren.

"Bagaimana kabar Aisya hari ini?" tanya Raga dengan senyum. Maksudnya mungkin ingin bertanya kabar Maya, tapi raga masih menahan dirinya. Ia takut dianggap tidak sopan.

"Alhamdulillah, Aisya tetap menjadi Aisya yang kita kenal," jawab Maya, tersenyum lembut.

"Aku senang mendengarnya. Mbak Maya, kalau ada yang bisa ku bantu, tolong bilang ya, jangan ragu untuk minta tolong. " ujar Raga dengan nada penuh perhatian.

Maya menatap Raga dengan mata berterima kasih. "Kamu sudah sangat membantu. Aku benar-benar berterima kasih. Aku gak bisa bayangkan kalo kamu gak datang ke rumah ku waktu itu."

"Aku yakin mbak Maya adalah orang yang kuat. Aku cuma kebetulan datang untuk membukakan jalan bagi kehidupan rumah tangga mbak Maya dan ..." Raga ragu untuk melanjutkan.

Maya tersenyum. "Andi." Ucapnya melanjutkan.

Raga mengangguk. "Aku takut kamu trauma kalau aku sebut nama itu."

"Aku gak papa mas, mau bagaimana pun, Andi memang pernah mengisi hidupku dulu. Sekarang, aku harus tetap menatap kedepan. Toh dia sudah mengambil keputusannya, semoga dia bahagia dengan kehidupan barunya."

Raga menatap binar mata Maya penuh kekaguman, lalu segera ia palingkan saat ia menyadari, ada sesuatu yang mulai merambat di hati nya ketika ia menatap matanya. "Astaghfirullah..." Gumamnya sambil menundukkan pandangannya.

Maya sempat melihat Raga yang tiba-tiba tertunduk sambil ber-istighfar. "Kenapa mas?" Tanyanya lembut.

"Aku, aku harus kembali mengajar mbak, aku pamit ya, assalamualaikum." Ucapnya sambil menundukkan wajahnya lalu pergi meninggalkan Maya.

Maya mengangguk sambil melihat punggung Raga. Ia tidak menyangka, hidupnya bisa berubah seperti ini setelah di tolong oleh pemuda santun yang datang ke rumah nya sore itu.

Maya mulai menyadari sesuatu, hatinya menghangat saat dirinya menatap sosok pemuda gagah yang baru saja pergi itu.

"Astaghfirullah. Maya." Gumamnya sambil mengusap wajahnya.

Seiring waktu, perhatian dan sikap hormat Raga mulai membuat Maya merasa nyaman dan aman. Mereka sering berbincang tentang banyak hal, mulai dari kehidupan di pesantren hingga impian dan harapan masa depan. Maya merasa Raga adalah sosok yang bisa diandalkan dan memberikan ketenangan di saat-saat sulit.

...****************...

Sementara itu, kehidupan Andi dengan Devina mulai menunjukkan perubahan. Awalnya, hubungan mereka tampak manis dan harmonis. Devina selalu berusaha menunjukkan sisi terbaiknya di hadapan Andi. Namun, seiring berjalannya waktu, sifat asli Devina yang suka mengatur dan angkuh mulai terlihat.

"Mas, kenapa kamu selalu telat menjemput ku?" keluh Devina suatu sore ketika Andi datang menjemputnya dari tempat kerjanya.

"Maaf, tadi jalanan macet," jawab Andi dengan nada lelah.

"Itu bukan alasan. Kamu tahu aku gak suka menunggu," balas Devina dengan nada dingin.

Andi mencoba menenangkan Devina dengan senyuman, tetapi di dalam hatinya, ia mulai merasakan ketidaknyamanan. Devina sering kali mengkritik dan mengatur setiap gerak-geriknya, membuat Andi merasa tertekan.

"Kita mau makan di mana?" tanya Andi, mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Aku sudah bilang, aku mau makan di restoran Jepang yang baru buka itu. Jangan sampai salah lagi," jawab Devina dengan nada memerintah.

Andi hanya bisa mengangguk dan mengikuti keinginan Devina.

Tidak sampai disitu. Saat Andi dan Devina sampai di restauran jepang yang di inginkan Devina, bahkan Andi dibuat kewalahan karena beberapa kali Devina akhirnya merubah tujuannya hanya karena alasan-alasan kecil.

"Kita pindah ke restoran lain mas jangan disini. Kotor banget liat." Ucapnya sambil menunjuk beberapa spot di pojok restoran yang menurut Andi itu masih dalam batas wajar.

Andi cuma bisa mengangguk dan menuruti apapun yang Devina minta.

"Mas, kamu harus berhenti bertemu dengan teman-teman lama kamu. Aku tidak suka," ujar Devina dengan nada tegas setelah mereka selesai makan malam itu.

Akhirnya menemukan suatu tempat untuk makan.

Andi terdiam, ia menatap wajah orang yang ada dihadapannya. Dari sorot matanya, Andi menyimpan perasaan kesal yang bercampur lelah. Sikap yang ditunjukan Devina, semakin hari mulai semakin membukakan mata Andi kalau Devina tidak sesempurna yang terlihat dari luar.

"Tapi, mereka adalah teman-teman lama yang sudah seperti keluarga," balas Andi dengan nada bingung.

"Aku gak peduli. Aku juga minta, kamu gak usah undang mereka ke pernikahan kita nanti," jawab Devina dengan nada memaksa.

Andi hanya bisa menghela nafas dan mengangguk, meskipun di dalam hatinya ia mulai merasa kehilangan dirinya sendiri. Devina yang dulu terlihat manis dan perhatian, kini berubah menjadi sosok yang mendominasi dan mengekang.

"Kita sortir tamu undangan. Dari keluarga kamu cukup orang terdekat saja, gak perlu undang teman-teman kamu." Ucap Devina lagi sambil membuka layar handphonenya.

Mereka berdua memang sudah mulai membicarakan rencana pernikahan. Andi sudah berjanji, untuk menikahi Devina setelah surat keputusan cerai dengan Maya turun dari pengadilan agama.

"Tapi, ibu bilang dia mau undang sodara jauh yang di luar kota, yang dari daerah, itu boleh kita undang?" Tanya Andi pelan.

Devina melotot ke arah Andi. Ponselnya di jatuhkan dengan kasar di atas meja. "Gak perlu lah! Yang dari kampung, dari daerah itu gak perlu kamu undang. Cukup info saja kalau kamu sudah menikah lagi dengan aku."

Andi mengerutkan kening, ia ingin sekali protes, tapi mulutnya tertahan. Alhasil, Andi hanya bisa mengangguk lagi-lagi menyetujui apapun yang Devina mau.

"Keluarga papa dari Australia, Singapore Jerman semua aku undang. Bayangin kalau mereka ketemu keluarga kamu dari kampung? Kamu juga yang akan malu nanti!" Ketus Devina sembari mengambil kembali handphonenya.

Setelah percakapan tadi, Andi memilih untuk diam. Entah kenapa di hatinya tiba-tiba mengingat momen saat makan berdua dengan Maya seperti ini. Dulu, sebelum Maya dan Andi menikah, ketika mereka merencanakan pernikahan, pun Andi dan Maya sempat mengobrol seperti ini di sebuah cafe kecil saat itu.

Andi teringat bagaiman lembutnya Maya saat merencanakan siapa saja yang nantinya akan mereka undang untuk datang ke pernikahan mereka.

Maya mendukung semua keputusan Andi waktu itu, bahkan Andi merasa, Maya lebih memperlakukan Andi seperti pemimpin pada diskusi sebelum pernikahan waktu itu.

Entahlah, Andi segera membuyarkan lamunan itu, dan kembali fokus menatap Devina yang ada di hadapannya saat ini. Sosok baru yang akan menjadi pendamping hidupnya.

Walaupun ada perasaan ragu, tapi Andi sudah mengambil keputusan. Mau tidak mau, Andi harus menjalani keputusan nya ini, keputusan menerima Devina apapun kondisi nya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

Andi kmu akan menyesal lanjut

2024-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Ulang Tahun Pernikahan
2 Permintaan untuk Berpisah
3 Kembali ke Desa
4 Selembar Surat dari Maya
5 AISYAH
6 Perempuan Lain
7 Lunch Box
8 Hampir Bertabrakan
9 Pertolongan Irma
10 JANJI ANDI
11 Makan Malam Keluarga Kecil
12 Notifikasi Pesan Chat Devina
13 Izin Makan Malam
14 FOTO PERNIKAHAN (PECAH)
15 Pagi yang Seharusnya Tenang...
16 PUNCAK KEMARAHAN ANDI
17 TALAK
18 Kembali Ke Pondok Pesantren.
19 Seperti Langit dan Bumi.
20 PERASAAN RAGA
21 Pengakuan Raga di Depan Andi
22 ... Biarkan Orang Tuamu yang Memberikan Jawaban.
23 Sedikit Rahasia Kecil Seorang Raga.
24 Pertemuan Keluarga Raga
25 Tawaran Direktur Perusahaan Pak Mathew
26 Persiapan Pernikahan Andi
27 Surat Harta Gono-gini
28 Makan Malam Bersama Dua Keluarga
29 Versi Eksklusif Raga.
30 Keributan di Store Berlian.
31 Gaun Pilihan Ibu Syuhada
32 PESTA PERNIKAHAN ANDI DAN DEVINA
33 KEBAHAGIAAN DI TENGAH PESTA PERNIKAHAN ANDI DAN DEVINA.
34 Delapan Milyar Untuk Awal Pernikahan Andi
35 DEWAN DIREKSI PERUSAHAAN
36 Panggilan Video Ayah dan Bunda
37 ...
38 Apartemen Mewah
39 Devina di Apartemen Mewah
40 Undangan Makan Malam Keluarga Syuhada
41 Kejutan Sebelum Akad Nikah
42 Alhamdulillah SAH
43 Malam Pertama ...
44 TAMU UNDANGAN RESEPSI MAYA DAN RAGA
45 KERICUHAN MAKAN MALAM
46 RUMAH SAKIT JIWA
47 DETEKTIF DADAKAN
48 PERSELINGKUHAN DEVINA
49 Penyesalan yang Terlambat
50 Izin Bertemu Aisya
51 Kehidupan setelah Pernikahan
52 Kehamilan
53 Calon Bapak Muda
54 GAMANG
55 Depresi Devina
56 Drama Baru Bu Ratna
57 Tragedi Pagi Hari
58 Petuah Pak Syuhada
59 Lembayung Senja di Bali
60 KEBIMBANGAN HATI ANDI
61 Gadis Dengan Kulit Sawo Matang
62 MASA LALU ARIN
63 COBAAN PERNIKAHAN RAGA
64 ANGGARA
65 TITIK TERANG
66 PENANGKAPAN RAGA
67 ANFAL
68 KABUR
69 Overveen
70 Penangkapan Andi dan Bu Ratna
71 Tes DNA
72 Hasil Tes DNA | Penyesalan Raga
73 PEMBUKAAN TUJUH
74 Wellcome Home Amara
75 FOTO-FOTO ANGGARA
76 PERKENALAN CALON IRMA
77 Dansa Pertama Irma dan Ardhito.
78 Kisah Ardhito
79 Eps-79
80 Eps-80
81 Eps-81
82 Eps-82
83 Eps-83
84 Eps-84
85 Eps-85
86 Eps-86
87 Eps-87
88 Eps-88
89 Eps-89
90 Eps-90
91 Eps-91
92 Eps-92
93 Eps-93
94 Eps-94
95 Eps-95
96 Eps-96
97 Eps-97
98 Eps-98
99 Eps-99
100 Eps-100
101 Eps-101
102 Novel Terbaru (Sequel)
103 Eps-102
104 Eps-103
105 Eps-104
106 Eps-105 | EPILOG
107 NOVEL HOROR
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Ulang Tahun Pernikahan
2
Permintaan untuk Berpisah
3
Kembali ke Desa
4
Selembar Surat dari Maya
5
AISYAH
6
Perempuan Lain
7
Lunch Box
8
Hampir Bertabrakan
9
Pertolongan Irma
10
JANJI ANDI
11
Makan Malam Keluarga Kecil
12
Notifikasi Pesan Chat Devina
13
Izin Makan Malam
14
FOTO PERNIKAHAN (PECAH)
15
Pagi yang Seharusnya Tenang...
16
PUNCAK KEMARAHAN ANDI
17
TALAK
18
Kembali Ke Pondok Pesantren.
19
Seperti Langit dan Bumi.
20
PERASAAN RAGA
21
Pengakuan Raga di Depan Andi
22
... Biarkan Orang Tuamu yang Memberikan Jawaban.
23
Sedikit Rahasia Kecil Seorang Raga.
24
Pertemuan Keluarga Raga
25
Tawaran Direktur Perusahaan Pak Mathew
26
Persiapan Pernikahan Andi
27
Surat Harta Gono-gini
28
Makan Malam Bersama Dua Keluarga
29
Versi Eksklusif Raga.
30
Keributan di Store Berlian.
31
Gaun Pilihan Ibu Syuhada
32
PESTA PERNIKAHAN ANDI DAN DEVINA
33
KEBAHAGIAAN DI TENGAH PESTA PERNIKAHAN ANDI DAN DEVINA.
34
Delapan Milyar Untuk Awal Pernikahan Andi
35
DEWAN DIREKSI PERUSAHAAN
36
Panggilan Video Ayah dan Bunda
37
...
38
Apartemen Mewah
39
Devina di Apartemen Mewah
40
Undangan Makan Malam Keluarga Syuhada
41
Kejutan Sebelum Akad Nikah
42
Alhamdulillah SAH
43
Malam Pertama ...
44
TAMU UNDANGAN RESEPSI MAYA DAN RAGA
45
KERICUHAN MAKAN MALAM
46
RUMAH SAKIT JIWA
47
DETEKTIF DADAKAN
48
PERSELINGKUHAN DEVINA
49
Penyesalan yang Terlambat
50
Izin Bertemu Aisya
51
Kehidupan setelah Pernikahan
52
Kehamilan
53
Calon Bapak Muda
54
GAMANG
55
Depresi Devina
56
Drama Baru Bu Ratna
57
Tragedi Pagi Hari
58
Petuah Pak Syuhada
59
Lembayung Senja di Bali
60
KEBIMBANGAN HATI ANDI
61
Gadis Dengan Kulit Sawo Matang
62
MASA LALU ARIN
63
COBAAN PERNIKAHAN RAGA
64
ANGGARA
65
TITIK TERANG
66
PENANGKAPAN RAGA
67
ANFAL
68
KABUR
69
Overveen
70
Penangkapan Andi dan Bu Ratna
71
Tes DNA
72
Hasil Tes DNA | Penyesalan Raga
73
PEMBUKAAN TUJUH
74
Wellcome Home Amara
75
FOTO-FOTO ANGGARA
76
PERKENALAN CALON IRMA
77
Dansa Pertama Irma dan Ardhito.
78
Kisah Ardhito
79
Eps-79
80
Eps-80
81
Eps-81
82
Eps-82
83
Eps-83
84
Eps-84
85
Eps-85
86
Eps-86
87
Eps-87
88
Eps-88
89
Eps-89
90
Eps-90
91
Eps-91
92
Eps-92
93
Eps-93
94
Eps-94
95
Eps-95
96
Eps-96
97
Eps-97
98
Eps-98
99
Eps-99
100
Eps-100
101
Eps-101
102
Novel Terbaru (Sequel)
103
Eps-102
104
Eps-103
105
Eps-104
106
Eps-105 | EPILOG
107
NOVEL HOROR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!