Pertolongan Irma

Maya dan Aisyah berlari dengan napas tersengal-sengal hingga mereka menemukan sebuah tempat yang aman di sebuah taman kecil di tengah kota. Maya menatap wajah Aisyah yang masih terlihat ketakutan. "Aisyah, kamu baik-baik saja?" tanyanya dengan lembut.

Aisyah mengangguk pelan, namun mata kecilnya masih penuh dengan kekhawatiran. "Ibu Maya, kenapa mereka jahat sama aku? Tangan aku sakit." tanyanya dengan suara bergetar.

Maya menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. "Aisyah, paman dan bibi kamu sepertinya tidak memperlakukan kita dengan baik. Kita harus mencari tempat yang aman untuk sementara waktu."

Mereka berdua duduk di bangku taman, merenungi langkah berikutnya. Maya tahu bahwa dia tidak bisa kembali ke pondok pesantren tanpa mengantarkan Aisyah ke tempat yang aman. Dia harus mencari solusi secepat mungkin.

Sementara itu, Andi berdiri di tepi jalan, matanya terus mencari-cari sosok Maya dan anak kecil yang dibawanya. "Maya!" panggilnya dengan suara keras, namun tidak ada jawaban. Andi merasakan kemarahan bercampur dengan rasa penasaran. Kenapa Maya berada di kota ini dan siapa anak kecil yang bersamanya?

Andi memutuskan untuk mencari Maya. Dia tahu bahwa Maya tidak bisa pergi jauh dengan anak kecil itu. Dia memutuskan untuk mencari di sekitar taman dan area publik lainnya.

Di taman, Maya mencoba menghubungi Ustaz Fajar, berharap bisa mendapatkan bantuan. "Ustaz, kami mengalami masalah. Keluarga paman Aisyah tidak menerima kami dengan baik. " Maya berjalan menjauhi Aisyah agar percakapannya dengan ustadz fajar, tidak terdengar dengan Aisya. "Aku rasa, keluarga pamannya tidak benar-benar ingin merawat Aisyah." Maya mengembuskan nafas pelan. "Kami sekarang sedang di taman kota dan tidak tahu harus ke mana," kata Maya dengan suara gemetar.

Ustaz Fajar mendengarkan dengan penuh perhatian. "Maya, tenang. Kami akan mencari cara untuk membantu kalian. Sementara itu, coba cari tempat yang lebih aman dan jangan terlalu mencolok."

Maya mengangguk meskipun Ustaz Fajar tidak bisa melihatnya. "Baik, Ustaz. Kami akan berhati-hati."

Setelah menutup telepon, Maya berjalan kembali ke arah Aisyah yang duduk di bangku kayu agak jauh dari tempat Maya berdiri. "Aisyah, kita harus pergi dari sini. sekalian kita cari makan dulu, lalu mencari tempat yang aman sampai kita tahu harus ke mana."

Aisyah mengangguk, memegang tangan Maya dengan erat. Mereka berdua berjalan menjauh dari taman, mencoba mencari tempat yang lebih aman. Maya memutuskan untuk menuju ke sebuah pusat perbelanjaan besar, berpikir bahwa di sana mereka bisa bersembunyi di antara kerumunan orang.

...****************...

Di pusat perbelanjaan, Maya dan Aisyah pergi menuju sebuah restauran cepat saji, untuk mengisi perutnya yang sudah sedari tadi keroncongan.

"Kamu udah kenyang?" Tanya Maya sambil tersenyum ke wajah gadis kecil yang ada di hadapannya.

Aisya mengangguk sambil tersenyum senang sekali. Barangkali ini adalah momen paling membahagiakan baginya selama ini. Makan di restauran cepat saji yang sebelumnya tidak pernah terbayang oleh Aisya bisa makan di tempat seperti ini.

"Bu, kita mau ke mana sekarang?" tanya Aisyah dengan penasaran.

Maya terdiam sebentar, kepalanya berfikir, kemana ia akan bermalam hari ini. Karena Maya tahu kalau harus kembali ke pesantren saat ini juga, pasti akan sangat melelahkan bagi Aisya juga bagi dirinya.

"Kita akan pergi ke rumah teman ibu Maya. Dia orang yang baik dan bisa membantu kita," jawab Maya dengan lembut.

Satu-satunya orang yang bisa membantu Maya disini adalah sahabatnya, Irma. Dengan sedikit perasaan ragu, Mereka berdua kemudian keluar dari pusat perbelanjaan dan memanggil taksi online.

Maya memberikan alamat temannya dan mereka pun menuju ke sana. Selama perjalanan, Maya mencoba menenangkan pikirannya dan berkali-kali tersenyum menenangkan Aisya yang terlihat kelelahan.

Aisya yang kelelahan, tertidur di pangkuan Maya di dalam taksi online yang ia tumpangi. Kepalanya terlihat nyaman, tergeletak di bahu Maya. Sampai kemudian Maya membiarkan Aisya untuk benar-benar menjatuhkan kepalanya di pangkuannya.

Sampai di rumah temannya, Maya yang berjalan menggendong Aisya yang masih tertidur, mengetuk pintu dengan hati-hati. Pintu terbuka dan Irma, teman baik Maya, muncul dengan senyuman di wajahnya. "Maya!" Irma terlihat sangat terkejut melihat kedatangan sahabatnya itu. "Masuk may, astaghfirullah kamu dari mana aja." ucapnya sambil berkali-kali melihat perubahan pada Maya yang saat ini berhijab.

Maya tersenyum lemah. "Panjang ceritanya, Ma."

Mereka duduk di ruang tamu yang nyaman, dan Maya mulai menceritakan semua yang terjadi, dari pertemuan tak terduga dengan Andi hingga masalah di rumah paman Aisyah.

Irma mendengarkan dengan seksama, wajahnya berubah serius. "Ya sudah, kamu istirahat disini dulu." kata Irma dengan lembut. Matanya berkali-kali menatap Aisya.

Maya merasa lega mendengar tawaran Irma. "Terima kasih, Irma. Aku tidak tahu harus ke mana lagi."

Irma tersenyum sambil mengusap tangan Maya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

Andi mulai goyah dgn kecantikan Devina

2024-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 Ulang Tahun Pernikahan
2 Permintaan untuk Berpisah
3 Kembali ke Desa
4 Selembar Surat dari Maya
5 AISYAH
6 Perempuan Lain
7 Lunch Box
8 Hampir Bertabrakan
9 Pertolongan Irma
10 JANJI ANDI
11 Makan Malam Keluarga Kecil
12 Notifikasi Pesan Chat Devina
13 Izin Makan Malam
14 FOTO PERNIKAHAN (PECAH)
15 Pagi yang Seharusnya Tenang...
16 PUNCAK KEMARAHAN ANDI
17 TALAK
18 Kembali Ke Pondok Pesantren.
19 Seperti Langit dan Bumi.
20 PERASAAN RAGA
21 Pengakuan Raga di Depan Andi
22 ... Biarkan Orang Tuamu yang Memberikan Jawaban.
23 Sedikit Rahasia Kecil Seorang Raga.
24 Pertemuan Keluarga Raga
25 Tawaran Direktur Perusahaan Pak Mathew
26 Persiapan Pernikahan Andi
27 Surat Harta Gono-gini
28 Makan Malam Bersama Dua Keluarga
29 Versi Eksklusif Raga.
30 Keributan di Store Berlian.
31 Gaun Pilihan Ibu Syuhada
32 PESTA PERNIKAHAN ANDI DAN DEVINA
33 KEBAHAGIAAN DI TENGAH PESTA PERNIKAHAN ANDI DAN DEVINA.
34 Delapan Milyar Untuk Awal Pernikahan Andi
35 DEWAN DIREKSI PERUSAHAAN
36 Panggilan Video Ayah dan Bunda
37 ...
38 Apartemen Mewah
39 Devina di Apartemen Mewah
40 Undangan Makan Malam Keluarga Syuhada
41 Kejutan Sebelum Akad Nikah
42 Alhamdulillah SAH
43 Malam Pertama ...
44 TAMU UNDANGAN RESEPSI MAYA DAN RAGA
45 KERICUHAN MAKAN MALAM
46 RUMAH SAKIT JIWA
47 DETEKTIF DADAKAN
48 PERSELINGKUHAN DEVINA
49 Penyesalan yang Terlambat
50 Izin Bertemu Aisya
51 Kehidupan setelah Pernikahan
52 Kehamilan
53 Calon Bapak Muda
54 GAMANG
55 Depresi Devina
56 Drama Baru Bu Ratna
57 Tragedi Pagi Hari
58 Petuah Pak Syuhada
59 Lembayung Senja di Bali
60 KEBIMBANGAN HATI ANDI
61 Gadis Dengan Kulit Sawo Matang
62 MASA LALU ARIN
63 COBAAN PERNIKAHAN RAGA
64 ANGGARA
65 TITIK TERANG
66 PENANGKAPAN RAGA
67 ANFAL
68 KABUR
69 Overveen
70 Penangkapan Andi dan Bu Ratna
71 Tes DNA
72 Hasil Tes DNA | Penyesalan Raga
73 PEMBUKAAN TUJUH
74 Wellcome Home Amara
75 FOTO-FOTO ANGGARA
76 PERKENALAN CALON IRMA
77 Dansa Pertama Irma dan Ardhito.
78 Kisah Ardhito
79 Eps-79
80 Eps-80
81 Eps-81
82 Eps-82
83 Eps-83
84 Eps-84
85 Eps-85
86 Eps-86
87 Eps-87
88 Eps-88
89 Eps-89
90 Eps-90
91 Eps-91
92 Eps-92
93 Eps-93
94 Eps-94
95 Eps-95
96 Eps-96
97 Eps-97
98 Eps-98
99 Eps-99
100 Eps-100
101 Eps-101
102 Novel Terbaru (Sequel)
103 Eps-102
104 Eps-103
105 Eps-104
106 Eps-105 | EPILOG
107 NOVEL HOROR
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Ulang Tahun Pernikahan
2
Permintaan untuk Berpisah
3
Kembali ke Desa
4
Selembar Surat dari Maya
5
AISYAH
6
Perempuan Lain
7
Lunch Box
8
Hampir Bertabrakan
9
Pertolongan Irma
10
JANJI ANDI
11
Makan Malam Keluarga Kecil
12
Notifikasi Pesan Chat Devina
13
Izin Makan Malam
14
FOTO PERNIKAHAN (PECAH)
15
Pagi yang Seharusnya Tenang...
16
PUNCAK KEMARAHAN ANDI
17
TALAK
18
Kembali Ke Pondok Pesantren.
19
Seperti Langit dan Bumi.
20
PERASAAN RAGA
21
Pengakuan Raga di Depan Andi
22
... Biarkan Orang Tuamu yang Memberikan Jawaban.
23
Sedikit Rahasia Kecil Seorang Raga.
24
Pertemuan Keluarga Raga
25
Tawaran Direktur Perusahaan Pak Mathew
26
Persiapan Pernikahan Andi
27
Surat Harta Gono-gini
28
Makan Malam Bersama Dua Keluarga
29
Versi Eksklusif Raga.
30
Keributan di Store Berlian.
31
Gaun Pilihan Ibu Syuhada
32
PESTA PERNIKAHAN ANDI DAN DEVINA
33
KEBAHAGIAAN DI TENGAH PESTA PERNIKAHAN ANDI DAN DEVINA.
34
Delapan Milyar Untuk Awal Pernikahan Andi
35
DEWAN DIREKSI PERUSAHAAN
36
Panggilan Video Ayah dan Bunda
37
...
38
Apartemen Mewah
39
Devina di Apartemen Mewah
40
Undangan Makan Malam Keluarga Syuhada
41
Kejutan Sebelum Akad Nikah
42
Alhamdulillah SAH
43
Malam Pertama ...
44
TAMU UNDANGAN RESEPSI MAYA DAN RAGA
45
KERICUHAN MAKAN MALAM
46
RUMAH SAKIT JIWA
47
DETEKTIF DADAKAN
48
PERSELINGKUHAN DEVINA
49
Penyesalan yang Terlambat
50
Izin Bertemu Aisya
51
Kehidupan setelah Pernikahan
52
Kehamilan
53
Calon Bapak Muda
54
GAMANG
55
Depresi Devina
56
Drama Baru Bu Ratna
57
Tragedi Pagi Hari
58
Petuah Pak Syuhada
59
Lembayung Senja di Bali
60
KEBIMBANGAN HATI ANDI
61
Gadis Dengan Kulit Sawo Matang
62
MASA LALU ARIN
63
COBAAN PERNIKAHAN RAGA
64
ANGGARA
65
TITIK TERANG
66
PENANGKAPAN RAGA
67
ANFAL
68
KABUR
69
Overveen
70
Penangkapan Andi dan Bu Ratna
71
Tes DNA
72
Hasil Tes DNA | Penyesalan Raga
73
PEMBUKAAN TUJUH
74
Wellcome Home Amara
75
FOTO-FOTO ANGGARA
76
PERKENALAN CALON IRMA
77
Dansa Pertama Irma dan Ardhito.
78
Kisah Ardhito
79
Eps-79
80
Eps-80
81
Eps-81
82
Eps-82
83
Eps-83
84
Eps-84
85
Eps-85
86
Eps-86
87
Eps-87
88
Eps-88
89
Eps-89
90
Eps-90
91
Eps-91
92
Eps-92
93
Eps-93
94
Eps-94
95
Eps-95
96
Eps-96
97
Eps-97
98
Eps-98
99
Eps-99
100
Eps-100
101
Eps-101
102
Novel Terbaru (Sequel)
103
Eps-102
104
Eps-103
105
Eps-104
106
Eps-105 | EPILOG
107
NOVEL HOROR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!