Bab 2

Mavendra Maxmillian mengganti posisinya dan tangannya terulur untuk mencari sosok di sampingnya. Mendapatkan tempat itu kosong, dia langsung membuka matanya. Apa? Dia bemimpi? Tapi dia bersumpah merasakannya. Dia tidak bermimpi.

Lalu segalanya berputar bagai ada di depan matanya. Memberikan gambaran jelas ata apa yang sudah dia lakukan. Dia bahkan tidak tahu dengan siapa dia melakukannya.

Mavendra segera bangun dari ranjangnya dan turun. Berjalan ke arah kamar mandi. Tidak ada tanda-tanda bahwa kamar mandi itu baru saja dipakai. Mavendra sudah akan beranjak dari kamar mandi tapi pantulan kaca yang memperlihatkan dirinya membuat dia tidak bisa beranjak.

Dia mendekat ke kaca untuk menelisik bekas gigitan dibahunya sebelah kanan. Bekas itu terukir sangat cantik di atas kulitnya. Untuk pertama kalinya dia begitu menyukai tanda yang ditinggalkannya. Dia tersenyu.

Segera dia keluar dan mengambil baju gantinya. Dia akan meminta CCTV di depan kamarnya agar bisa diakses. Dia harus melihat gadis seperti apa yang membuatnya begitu aneh seolah tak mengenali dirinya sendiri.

Dia meraih ponselnya yang ada di atas nakas tapi matanya tiba-tiba tertuju ke arah ranjang. Di sana ada benda berkilau dan langsung mengambilnya. Melihat dengan seksama salah satu anting indah itu. Pasti anting itu yang digunakan gadis misteriusnya.

Segera dia mengubungi bagian CTV dan meminta agar bisa melihat rekaman di depan kamarnya.

“Segera kirimkan ke emailku. Aku akan menunggu dan juga rahasiakan ini dari semua orang atau kalian tidak akan tahu akibatnya.”

“Baik Tuan Muda.”

Mavendra melihat anting itu di tangannya dan mengenggamnya dengan erat. Ingatannya sungguh tidak memudar di kepalanya. Sejak dulu Mavendra tidak pernah memikirkan hubungan dengan lawan jenisnya namun gadis itu sanggup membuatnya merubah pikiran itu.

Sampai di bekerja di kantorpun ingatannya tak pernah lepas dari kejadian semalam. Otaknya begitu penuh sehingga dia tak menyadari kalau sekretarisnya sudah berdiri di hadapannya. Mavedra menegakkan diri dan mengembalikan kontrol atas pikirannya.

“Ah benar, lanjutkan.”

Kelvin masuk ke kantor bertepatan ketika sekretarisnya berjalan ke pintu. Dia melihat sekretarisnya menyapa pelan pria itu keluar. Begitu pintu tertutup kembali, Kelvin berjalan mendekati meja Mavendra sambil memarmekan senyum khasnya.

“Bagaimana pestanya?” Tanyanya lalu duduk di hadapan Mavendra tanpa dipersilahkan.

“Seperti biasanya.” Mavendra berpura-pura. Dia tidak akan mengatakan apa-apa. “Kenapa pagi-pagi kamu sudah ada di sini?”

“Kenapa? Memangnya aku tidak boleh bermain-main dengan kantor temanku?”

“Ini kantor bukan taman bermain.”

“Kamu tidak asyik sekali. Pantas saja, setiap wanita yang dekat denganmu pasti kabur setelah melihat…” Kelvin diam saat Mavendra mengangkat telunjuknya.

Rupanya ponsel pria itu berbunyi. Mavendra membuka ponselnya dan menemukan video CCTV yang dikirim padanya.

“Pintu keluar ada di sana, akan kuhitung sampai tiga. Jika tidak keluar, aku akan menarik semua investasiku.”

Kelvin langsung menyebikkan bibirnya. “Baiklah aku keluar. Kamu tidak perlu mengancamku. Aku ada janji temu pagi ini di sekitar sini jadi aku mampir tapi begini perlakuanmu padaku.”

Kelvin berdiri dengan pelan-pelan berjalan ke arah pintu keluar. Setelah hanya dirinya saja yang berada di ruangan itu, segera Mavendra membuka rekaman video tersebut tanpa menunggu waktu lama.

Dia melihatnya. Seorang gadis masuk dengan kelelahan. Bahkan dia membuka banyak pintu di lorong kamar tapi tidak ada pun yang bisa dibukanya. Semua terkunci lalu dia beralhir di pintu kamar Mavendra.

Lalu videonya berubah waktu menjadi dini hari. Gadis itu keluar dengan langkah pelan, wajah tertunduk untuk membuat wajahnya terhindar dari CCTV. Pria itu menyeringai.

Apa yang akan dilakukannya pada gadis itu? Gadis itu telah mengubah pandangannya pada banyak hal.

...…...

Sepanjang hari, Arin memikirkan bagaimana caranya untuk mengambil anting-antingnya. Dia tidak kehilangan salah satu antingnya sejak tadi pagi. Sejak pulang dengan tergesa-gesa. lalu dimana antingnya?Arin tidak ingin memikirkannya ke sana tapi sepertinya memang itulah jawabannya. Dia kehilangan antingnya di kamar pria itu.

Apa yang dia lakukan sekarang? Dia pasti gila jika sampai dia masuk ke kamar itu tapi bagaimana jika MAvendra menemukan anting itu? Bisa gawat jika dia menemukannya dan mencari tahu dirinya. Arin tampak berpikir sampai-sampai dia mengabaikan Liam di depannya.

“Arin?”

“Ya?” Arin mendongak dan menemukan Liam dengan wajah tampak lesu.

“Aku tidak tampan ya”

“Ya”

“Aneh. Biasanya disaat seperti ini, kamu langsung tertarik denganku. Kenapa kamu bersikap dingin seperti ini? Apa hari ini wajahku sembab?”

“Tidak kok, kamu sangat tampan seperti biasanya,” ucap Arin sambil tersenyum manis.

Pria itu selalu bisa hadir dengan kehebatan dalam berpenampilan. Membuat setiap mata hawa hanya terfokus padanya. Arin menjadi salah satu yang tertakhluk.

“Makanlah yang banyak. Jangan sering-sering menunda makan. Kesehatan kamu itu jauh lebih penting.”

Dan sadarlah Aira apa yang Liam lakukan. Pria itu mengambil banyak makanan untuk dirinya.

“Apa aku terlalu kurus?” Tanya Arin dengan bisikan yang sangat kecil.

Liam langsung menggeleng. “Tidak! Kamu sangat sempurna.”

Arin mengangguk dengan lega dan bangga.

Liam memegang tangan gadis itu. Melihat jemarinya dan tidak menemukan apa yang harusnya ditemukannya. Arin yang melihat kerutan di wajah Liam bingung.

“Ada apa?”

“Seharusnya kita mengumumkan hubungan kita ke semua orang agar aku bisa memasang cincin yang cantik di jemarimu yang lentik.”

“Liam, kita sudah pernah membicarakan ini.”

Liam hanya menghela napas panjang.

“Ah benar, aku meninggalkan cushionku dan lip balmku di kamar saat pesta kemarin. Aku akan ke sana untuk mengambilnya.”

“Kamu sudah tahu paswordnya kan?”

Ya.”

...…...

Arin membuka pintu ruangan itu segera menutup pintunya. Dia harus mencari salah satu antingnya dan segera pergi. Arin mengamati kamar tersebut dan tampak persis dengan saat dia meninggalkannya.

Arin mulai menguncir rambut panjangnya dan bersiap untuk mencari barangnya ke semua arah. Menuju nakas tidak ada. Di bawah ranjang tidak ada. Lalu dia mencari dia atas ranjang dan menyibakkan selimut.

Suara pintu yang tiba-tiba dibuka membuat Arin terkejut membuatnya menoleh ke belakang. Dia melotot. Segera mengembalikan selimut ke tempat semula.

“Mavendra? Ah bukan maksudku pak Direktur.”

“Untuk apa kamu ke sini, Arin?” Pria itu memberikan senyuman. Dia bahkan masih memakai jubah mandi.

“Ah, itu aku meninggalkan sesuatu di sini. Kamu bisa bertanya pada Liam untuk lebih jelasnya. Aku sudah membawa barangnya, jadi aku akan pergi dulu.”

“Berhenti di sana!”

“Ada apa?”

“Apa kamu benar-benar sudah menemukan barangmu?”

“Ya.”

“Tadi malam aku bersenang-senang dengan seseorang. Aku rasa gadis itu akan kembali cepat atau lambat ke kamar ini. Karena ketinggalan sesuatu lalu aku menemukanmu di sini.”

Mavendra tampak santai dengan penjelasannya yang menyebalkan.

Arin menahan gerusan hatinya sendiri.

“Itu bukan aku!” Tampak terlihat konyol dengan ucapannya sendiri Arin langsung membungkam mulutnya sendiri dan Mavendra memberikan dia senyuman terbaiknya.

“Aku tidak mengatakan gadis itu dirimu.”

Arin menelisik sekitar, menghitung berapa langkah yang akan dia pakai untuk bisa sampai pintu dan keluar dari tempat ini. Pria itu menghalanginya, dia tidak akan berhasil melewati Mavendra tanpa bersentuhan dari pria itu jika Mavendra memang memutuskan untuk menahannya agar tidak pergi.

Mavendra bergerak satu langkah dan Arin mundur dua langkah. Dia merasa terintimidasi. Mau mengakuinya atau tidak, itulah yang dia rasakan saat berada dengan pria itu.

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

kasih lewat bos,,,

2024-11-01

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Sahutanmu mengandung jawaban yg sebaliknya Arin

2024-08-01

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Wow, orgnya langsung nongol, kok aku yg deg-deg'an😄

2024-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!