Bab 17

"Sedih, senang, sakit, haru menjadi satu," jawab chat Liana.

"Hallo, Kak," sapa Celline yang tidak sabar menunggu chat dari kakak iparnya.

"Dira sedang apa Kak?" Tanyanya.

"Sedang melukis, dia suka dan terus mengasah daya hayalnya. Supaya bisa di aplikasikan dengan baik gambar yang terciptanya, nanti aku kirimkan jika sudah jadi," ucap Liana.

Dira menggambar yang pasti jika ada yang melihatnya selain dirinya sudah pasti akan menitikkan air matanya. Liana yanh sudah terbiasa menjadi hal yang wajar, dia merindukan kedua orang tuanya bersama. Namun hal itu masih harus tertahan agar Daddy sadar sesadar sadarnya. Itulah yang mau keluarganya lakukan.

"Syukurlah, Kak. Setidaknya Dira menyukainya," ucap Celline.

"Kak, apa tanggapan kakak tentang perubahan kak Aris?" Akhirnya Celline memberanikan diri memberikan pertanyaan itu.

Dian Liana tidak menjawab, hanya terdengar hembusan nafas yang kecil lalu berubah menjadi tertahan. Seolah menahan sesuatu di hatinya yang tidak mampu mengucapkannya.

"Kak," lagi suara Celline yang belum ada jawaban dari Liana cukup lama di tunggunya. Bahkan Vira dan si kembar sama menantikannya juga.

"Iya, Celline jangan tanyakan hal itu dulu padaku, bisa? Lagi pula apa yang pantas aku harus katakan padamu? Tentu akan berbeda takutnya dengan persepsimu saat ini. Biarkan waktu saja yang memberikan kami kesempatan." jelas Liana.

"Baiklah, Kak. Ini sudah satu bulan sesuai dengan rencana awal kalian akan kembali," ucap Celline.

"Jangan dulu, biarkan Dira sedikit lebih lama disini," pinta Liana.

"Apakah kalian tidak merindukan kami keluarga disini ataupun keluargamu kak?" Tanya Celline lagi.

"Jelas rindu, tapi masih harus di tahan sedikit lagi, Celline." ucap Liana.

"Ya sudahlah," ucap Celline yang akhirnya menutup telpnya. Akhirnya Celline, Vira dan si kembar hanya mendengus. Betah sudah Liana dan Dira disana. Tanpa mereka ketahui jika Aris dari tadi saat Celline telp langkahnya harus terhenti dan bersembunyi. Mendengar semua yang di ucapkannya.

Liana dan Dira jadi selama ini Mommy dan keluargaku dibalik semuanya. Shit! Umpat Aris.

Tapi harus menahan dan berusaha tampak normal, harus bisa bersabar dan juga mencari cara agar bisa menemui mereka tanpa harus di ketahui oleh keluarganya

Aris yang akhirnya keluar dari persembunyiannya dan masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum, Mom," sapa Aris dengan wajah datar.

"Waalaikumsalam, Ar. Tumben kesini? Ada apa?" Tanya Vira.

Apakah dia mendengarkan kami tadi? Batin Vira yang khawatir akan ketahuan oleh anaknya.

"Iya, Mom. Aku rindu ingin tidur disini. Bosen sendirian di apartemen. Si Celline tumben kesini?" Selidik Aris secara diam diam.

"Oh itu, aku ada kerjaan sama Kak Ad dan Kak An. Buat even di kantor loh, Kak." jujur Celline yang memang akan membuat even dan memerlukan bantuan si kembar.

"Ya sudah, Mom aku ke atas dulu ya, mau mandi dan bersih bersih," ucap Aris yang berlalu meninggalkan mereka.

"Apa Kakakmu tahu?" Selidik Vira.

"Tidak kayaknya, Mom. Kalau tahu pasti akan mengamuk bukan? Tapi lihat sikapnya yang masih biasa," ucap Ad.

"Setuju, Aunty. Kak Aris masih belum mengetahuinya," ucap Celline juga.

Sedangkan Aris memukul tembok di kamarnya untuk mengeluarkan emosi di hatinya.

"Ternyata keluargaku sendiri yang melakukannya. Pantas saja Om Gun tidak ada kabar yang pasti tentang pencariannya sampai satu bulan lebih ini. Untung saja Daddy masih di luar kota, aneh juga Mommy yang tidak ikut dengannya. Aku telah ceroboh dan pasti semuanya bersekongkol. Cello pasti dibalik juga terlibat. Aku hampir tidak mempercayai ini." marah Aris.

"Pantas saja mereka terlihat tenang dan tidak khawatir saat cucunya dan menantunya pergi. Karena memang mereka yang menyembunyikan. Tapi dimana mereka? Aku bahkan tidak bisa mencarinya. Tunggu! Apakah ada yang aku lewatkan," ucap Aris.

Kemudian mengingat beberapa klu saat bertemu dengan Om Gunnya.

Di restoran duduk dan berbincang tentang pencarian istri dan anaknya, malah dia tampak santai dan hanya bicara.

"Kamu mencintainya atau sebatas rindu akan kehadirannya yang selalu ada di dekatmu?"

"Pastikan hatimu lebih dulu, sebelum bertemu dengan mereka, terutama istrimu."

"Apakah kamu ingin bertemu dengannya karena ingin menambahkan luka atau menjaganya?"

Masih banyak lagi kata kata Gunawan berikan pada Aris namun belum juga membuat Aris mengerti maksud dari Gunawan yang sebenarnya.

Cintailah istrimu dan jaga anakmu.

Simple sekali, namun karena tidak bisa melihat jelas dengan matanya dan mendengar dengan teliti apa yang terjadi. Aris baru mengetahui sekarang mereka berada tidak jauh hanya dalam naungan keluarganya.

"Aku pasti menemukanmu, tapi aku harus bersikap seolah belum bisa mencari mereka. Tunggulah balasan dariku!" senyum smirk dari bibir Aris yang sudah siap membalas sikap keluarganya.

Malam ini juga Aris mencoba mencari cara mendekati Celline bagaimana pun caranya. Setelah selesai makan malam keluarganya. Aris meminta tolong Celline untuk sedikit membantunya.

"Celline, bantu Kakak sebentar ya, ini sedang banyak pekerjaan," pinta Aris.

"Iya, Kak. Tumben," jawab Celline.

"Cello kan lagi ngurus yang di Bali, baru berangkat siang ini," ucap Aris dan itu benar adanya. Selama tiga hari harus mengurus di sana. Ini lah kesempatannya untuk bisa mencari celah untuk bisa bertemu anak dan istrinya.

Celline yang tampak fokus mengerjakan dan tidak menyadari jika hpnya di tukar. Di pergunakan Aris dengan baik jika PW nya itu sudah ia ketahui. Setelah mendapatkan nomor yang tadi di telpnya segera menukar kembali sebelum si empunya marah.

Hingga jam sembilan keduanya fokus bekerja di dalam kamar Aris.

"Clear!" ucap Celline dengan senyum.

"Bagus, sana pergi!" usir Aris.

"Bukannya terima kasih eh malah ngusir. Dah lah kebiasaan kakak!" keluar Celline dari sana.

Aris langsung meminta salah satu anak buahnya yang hanya ia percayai dan memang bukan anak buah dari Daddynya.

"Lacak nomor ini segera! Dan pastikan posisi titik yang akurat! Besok pagi aku inginkan hasilnya!" perintah Aris di seberang telp pada seseorang.

"Oke, bos," jawab yang disana.

"Akhirnya aku bisa menemukanmu sedikit lagi. Sabar Sayang tunggu aku akan menjemput kalian dan membuat merek terkejut!" senyum smirk di wajah Aris malam ini.

"Sayang aku tidak kan tidur sendiri lagi, tapi malam ini biarkan kamu saja yang tetap menemaniku," bicara seorang diri di atas tempat tidur dengan gaun Liana yang selalu ia bawa kemana mana.

Jantung Aris berdebar kencang yang senang celah yang akan mempertemukan mereka. Gatal ingin telp, tapi tetap harus bersabar.

Hingga pagi ini sebuah pesan masuk sebagai kado terindah pagi ini, karena orang suruhannya telah berhasil memberika laporannya.

"Memang tidak salah aku memperkerjakannya. Sayang tunggulah aku disana! Pagi ini aku pastikan langsung kesana!" ucapnya di pagi ini saat bangun tidur.

...****************...

Terima kasih semuanya yang selalu setia membaca karya karya mommy.

Like dan komentar kalian di tunggu ya.

Terpopuler

Comments

Suwarni

Suwarni

lanjut

2024-07-31

1

Sundari Sekariputi

Sundari Sekariputi

lanjut

2024-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99 *Tamat*
100 Promo karya baru
101 promo karya baru
102 promo karya terbaru
103 promo karya terbaru
104 Promo karya terbaru
105 promo karya terbaru
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99 *Tamat*
100
Promo karya baru
101
promo karya baru
102
promo karya terbaru
103
promo karya terbaru
104
Promo karya terbaru
105
promo karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!