Bab 4

Sah!

Sah!

Keluarga dan sahabat yang menyaksikan pernikahan dadakan itu saling mengucapkan kata kata sakral jika dua manusia berbeda jenis kelamin sudah sah menjadi suami istri.

Selamat datang di dunia baru yang penuh ujian! Batin Liana.

Menyemangati dirinya sendiri tanpa mau lagi untuk menangis, harus kuat dan lebih menerima. Hanya demi ponakannya rela untuk membuang masa depannya.

"Terima kasih, Sayang," ucap Mama Nabila yang memeluk putrinya.

"Mama tahu kamu bisa di andalkan untuk membesarkan Dira," lanjut Nabila.

Liana hanya terdiam dan mengikuti apa yang terjadi malam ini. Menikah secara paksa dan ancaman di lontarkan oleh Aris yang saat ini telah menjadi imam baginya.

Sesaat sebelum pernikahan.

Aris membawa Liana untuk meminta berbicara sebelum mengenakan kebaya yang sudah di siapkan olehnya.

"Aku menikahimu terpaksa! Demi Dira aku melakukannya!" ucap Aris yang tanpa melihat Liana.

"Aku tidak akan menyentuhmu!" lanjut Aris.

"Aku bisa sendiri tanpa harus menikah denganmu!" mata Liana yang berani menatap Aris.

"Jangan sampai kamu jatuh cinta padaku!" lanjut Liana yang memilih pergi masuk ke kamar mandi untuk mengenakan kebaya pernikahan dadakan itu.

Brak!

"Ck, aku jamin itu tidak akan terjadi," balas Aris namun tidak di dengar Liana.

Hingga Aris turun lebih dulu yang sudah siap di ruang tamu menjadi ruang akad baginya.

*

Rasa bahagia antara dua keluarga kembali bersemayam yang tetap mengikat anak anak mereka dengan pernikahan ini. Namun tidak bagi kedua pengantin yang baru sah beberapa menit lalu.

"Jeng kita besanan lagi. Aku seneng akhirnya Dira punya mommy yang sangat menyayanginya seperti Liana," peluk Vira dengan besannya Nabila.

"Aku malah ga nyangka Jeng, kalau Liana mau di jodohkan dengan kakak iparnya. Tapi aku juga seneng Dira dalam pengasuhan dia. Sebab dari kecil memang suka sekali dengan anak anak," sedikit cerita tentang kebiasaan Liana.

Liana memang lebih suka dengan anak anak, penampilan yang sederhana. Walau terbilang termasuk salah satu orang tuanya menduduki kasta jajaran orang orang kaya. Sifat keras kepala namun lembut hatinya itulah Liana.

Berbeda dengan mendiang kembarannya, yang suka menyendiri dan selalu tampil all out di setiap waktu. Tapi keduanya saling menyayangi.

"Bagaimana dengan acara resepsi mereka, Jeng?" Tanya Nabila.

"Ini saja dadakan, Jeng. Itu biar nanti saja, coba saja lihat keduanya bukan seperti pasangan pada umumnya. Lebih terkesan Tom and Jerry!" ucap Vira.

"Haduh, ini gimana nantinya, Jeng?" bingung Nabila yang melihat hal itu dengan jelas seperti yang di katakan Vira.

"Kita sebagai orang tua hanya bisa mendoakan agar bisa saling menyatu. Selama Liana berada disini kami akan mencoba mendekatkan pada Aris," ucap Vira.

"Ya benar. Semoga saja Liana bukan hanya menjadi ibu sambung Dira tapi bisa menjalankan kewajiban istri sebagi mana seharusnya dilakukan," harapan Nabila.

"Bukan hanya Mommy, ada kami yang akan membuat mereka dekat, Tan," sahut Ad yang duduk di samping Vira.

"Akupun tidak akan ketinggalan, dengan aksi jahil kami tidak akan mereka sadari jika semakin dekat, benarkan Ad," ucap kembarannya yaitu An.

"Si kembar selalu kompak ya," puji Nabila.

Para kerabat dan keluarga saling bercengkrama, berbeda dengan pasutri baru ini. Liana yang berganti baju karena akan tidur seperti biasa dengan Dira di kamarnya.

Bagi Aris yang sudah berganti dengan pakaian santai dan keluar bergabung dengan Cello, Celine, si kembar dan Farah.

"Kak, kamu itu sangat hebat!" puji Farah.

"Benar, Kak Cello saja sampai sekarang belum menikah satu kali pun tapi kakak sudah dua kali," olok Celine.

"Setuju, yang di katakan Celine," ucap bersama Si kembar.

"Di lanjutkan olokan kalian, besok aku pastikan fasilitas terblokir!" ancam Aris walau tidak sungguh sungguh.

Siapa pula yang mau menikah dua kali dalam waktu dekat dan itu di usianya yang masih muda. Dalam satu tahun menikah dua kali, ironis jika ini dilakukan oleh Aris.

"Seorang Kak Aris gitu, loh! Memang beda!" celetuk An.

Pletak!

Kepala Anindira kena pukul oleh Aris, memang si kembar dan para kawanannya suka sekali menggoda dan membuat Aris tidak bisa berkata kata.

Setelah itu Aris pergi dari sana, dari pada tetap tinggal pasti akan terus menjadi bahan gunjingan bagi mereka.

Merebahkan tubuhnya yang memang sangat letih dan lelah. Jam juga sudah menunjukkan di angka 11 malam ini. Hanya tinggal anak anak muda yang belum beristirahat.

Namun bagi Liana yang di samping bayi mungil itu sedang tertidur damai.

"Kak Laura, maafkan aku. Aku telah menjadi istri kakak iparku sendiri. Demi anakmu semuanya aku lakukan," lirih Liana.

"Aku berjanji akan selalu menyayanginya. Terima kasih kak telah berjuang demi bayi mungil yang sangat mirip denganmu," lanjut Liana.

"Sayang, jadilah penguatku dalam menghadapi Daddymu." lirihnya sebelum akhirnya memejamkan matanya yang sudah mulai mengantuk.

*

Waktu berjalan terus berlalu hingga tidak terasa sudah tiga hari kemudian. Keluarga Liana sudah kembali dan kerabat yang lainnya telah pulang juga.

"Mom, Dad, kami akan pindah ke apartemen," ucap Aris saat setelah dengan sarapannya.

"Bukannya kamu tidak suka tinggal di apartemen karena sepi!" ucap Aldi.

"Kak Liana juga kan kerja? Siapa yang akan mengurusi Dira?" Kritis sekali Ad.

"Liana tidak akan kerja fokusnya hanya mengurus Dira. Bukannya itu tugas utamanya," ucap Aris.

Sangat arogan! Kesal Liana.

Selama tiga hari pernikahan ini, selama itu juga tidak pernah ada tegur sapa atau berbincang ringan. Sangat hambar, cuek dan tertutup.

"Benar kamu tidak bekerja Liana?" Tanya Aldi kali ini.

Bingungkan aku harus jawab apa? Batin Liana.

"Aku suaminya, Dad. Dia harus mengikuti apa kataku. Tidak ada bantahan," Aris yang menjawab Aldi.

"Jangan egois, Ar. Dia istrimu bukan budakmu," menghela nafas berat Vira. Sangat berbeda Aris kali ini sungguh egois dimatanya.

"Iya, Mom, Dad, aku akan mengikutinya. Aku tidak masalah tidak bekerja dan hanya mengurusi Dira saja," akhirnya Liana mencoba bersabar.

"Tuh lihatkan dia mau!" ucap Aris.

Aris yang kembali ke kamar karena memang tas kerjanya tertinggal gara gara di kamar tadi ada Liana. Tidak mungkin akan menyuruhnya keluar.

Tapi sialnya, Aris dan Liana kembali bertemu di kamarnya. Dengan tatapan dingin Aris mengambil tasnya.

"Cukup sadar posisimu!" ejek Aris.

"Aku hanya menjaga nama baikmu dimana keluargamu. Aku tidak egois dan keras kepala sepertimu," ucap Liana dengan berani.

"Sudah berani menjawab!" bentak Aris.

"Aku punya mulut dan otak, bisa berfungsi dengan baik." ucap Liana.

Aku tidak pernah takut padamu! Aku masih menghargaimu di depan keluargamu! Batin Liana.

Brak!

"Sabar, Na," lirih Liana pada dirinya sendiri saat pintu kamar di banting.

...****************...

Bagaimana ceritanya sejauh ini???

Kalau suka boleh lanjut ya, insha allah setiap hari akan up terus.

Terima kasih selalu mendukung karya karya mommy.

Like dan komentarnya di tunggu ya.

Terpopuler

Comments

Kesya Hutabarat

Kesya Hutabarat

semangat kaks

2024-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99 *Tamat*
100 Promo karya baru
101 promo karya baru
102 promo karya terbaru
103 promo karya terbaru
104 Promo karya terbaru
105 promo karya terbaru
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99 *Tamat*
100
Promo karya baru
101
promo karya baru
102
promo karya terbaru
103
promo karya terbaru
104
Promo karya terbaru
105
promo karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!