Bab 13

"Jadi dia yang menginginkan pergi," ucap Cello yang memanasi hati Aris.

"Aku tidak yakin jika dia senekat itu! Apakah kamu pernah memukulnya? Memarahinya? Bahkan berbuat yang tidak tidak?" Tanya Cello tapi dengan cepat Aris menggelengkan semuanya.

"Kenapa bisa di pergi jika semuanya tampak baik baik saja? Bingung? Lalu kenapa kamu sedih? Bukannya kamu harus bersyukur dia telah pergi tidak akan menjadi bebanmu lagi?" cerocos terus mulut si Cello yang makin membuat rasa bersalah Aris menjadi jadi.

"Istri dan anakku pergi begitu saja, apakah aku harus senang, Hah!" kesal Aris yang mendorong Cello.

Bruk!

Tubuh Aris yang malah terjatuh kini karena Cello membalas dengan sangat kencang.

"Ck!"kesal Aris.

"Jawabannya ada padamu sendiri, Kak. Jika memang kamu tidak mencintainya dan tidak menginginkannya. Jangan kamu cari mereka! Jangan bikin lukanya semakin dalam, lepaskanlah!" bisik Cello yang kemudian meninggalkannya seorang diri

"Aaaaahhhhhhkkkkk!" teriak Aris di ruangannya.

Sangat kacau Aris yang mendapatkan pesan memo dari istrinya. Mulutnya selalu menyangkal tidak cinta, hatinya selalu ia sembunyikan. Wajahnya selalu tampak garang, sikapnya seolah tidak peduli.

Inikah akibat dari perbuatannya. Satu tahun lebih bersikap flat dan acuh. Itu sudah membuat kesabaran lebih untuk Liana lakukan.

"Mom, Dad, aku harus bagaimana?" teriaknya dalam ruangan di kantornya.

"Kacau!" kesal Aris.

Beberapa waktu berlalu hingga jam sudah menunjuk di jam sembilan malam ini.

Aris keluar dari kantornya entah kenapa arah tujuannya kali ini. Tiba tiba saja sudah mengarah pada tempat sampah yang ditemukan hp milik Liana.

"Na kembalilah!" lirih dari dalam mobilnya.

"Kemana aku harus mencarimu? Berhasil kamu buat aku menyadari sikapku yang salah ini," akhirnya pertahanan Aris jatuh. Menangislah pria dingin seperti es balok ini, entah benar atau tidak penyesalannya tapi rasa kehilangan dan hampa atas kepergian Liana.

"Kamu harus kembali, Na. Aku ga mau kamu pergi. Kamu tetap istriku yang penurut," isaknya.

Akhirnya Aris kembali ke apartemennya dan seperti biasa tidur dengan memeluk baju Liana.

"Aku janji akan menyayangimu seperti istri yang seharusnya kamu dapatkan," ucap Aris.

Pagi ini Aris bangun dan bukan menuju ke kantornya namun ke rumah Aldi dan Vira.

"Mom, Dad," sapa Aris yang semuanya ada di meja makan.

"Hai, Sayang. Tumben, ada apa?" Tanya Vira.

"Makan dulu, nanti baru jawabnya," lanjut Vira menyadari mata yang melotot padanya.

"Iya, Mom," jawab Aris yang duduk di kursinya. Dan menatap bangku di sebelahnya tempat duduk istrinya. Ingatannya kembali terlintas saat melayani dirinya dan telatennya mengurusi anaknya.

"Makan dulu, jangan bengong," tegur Vira.

Si kembar hari ini masih berada di Bali dengan Auntynya. Bisnis EOnya semakin melesat dalam naungan si kembar. Jadi pasti super sibuk mereka. Jarang berada di rumah apa lagi jika musim kawin.

Aris lebih dulu selesai karena memang ke rumah orang tuanya memerlukan bantuan dari mereka.

"Ada apa?" tanya Aldi yang memang tidak ada jadwal ke perusahaannya.

"Sudah menemukan istri dan anakmu?" Vira lebih dulu menanyakannya.

"Belum," jawab Aris.

"Lah terus kamu di sini malah nyatai sekali. Apakah tidak khawatir pada mereka? Bagaimana jika mereka di culik seperti apa yang kamu pikirkan?" Vira semakin menekan anaknya dan itu berhasil membuatnya bersalah dan diam disana.

"Jawab, Ar. Mommy dan Daddy tidak mengajarkan kamu seperti ini," kesal Vira.

"Mom, duduk dulu," pinta Aldi yang takut istrinya lepas kontrol malah kebablasan membongkarnya.

"Baiklah, Daddy saja yang mengurus anak yang arogan ini, Huh!" ucap Vira.

Setelah diam dan barulah Aris membuka mulutnya untuk meminta bantuan Daddynya.

"Sore kemarin aku sudah mengecek dan berhasil membetulkan hp Liana. Dan dia menulis memo ini untukku," ucap Aris yang memberikan hp pada Aldi.

Aldi menerima dan bersama Vira membaca pesan itu, bukan kasihan pada anaknya malah semakin jadi emosi Vira kali ini.

"Rasain! Dasar arogan! Kena karmanya!" terus saja Vira mengatai anaknya.

"Maaf, aku salah," akhirnya Aris memohon ampun pada orang tuanya.

"Bukan pada kami. Tapi LIANA dan DIRA!" kesal Vira yang mengucapkan penuh penekanan.

"Aku tahu, tapi bagaimana minta maaf jika orangnya saja tidak ada," ucap Aris.

"Kamu cari! Bukan pada kami!" oceh Vira.

"Kemana aku harus cari mereka?" rengek Aris.

"Mommy tidak tahu, cari pada keluarganya? Temannya? Kerabatnya? Terserah kamu saja!" oceh Vira yang tetap saja memberikan sarannya walau kesal.

"Dad, bantu aku. Aku mau perbaiki hubungan ini, " memohon Aris pada Aldi kali ini.

"Dad," melotot Vira.

"Daddy bingung mau jawab apa? Kamu sudah memaksanya menikah denganmu. Bukan di perbaiki hubungan kalian malah semakin parah, untung Liana wanita yang baik dan penurut bawa serta Dira pergi juga. Kalau di tinggalkan pasti akan menangis terus disini ataupun denganmu. Hanya Liana yang dekat sekali dengan anakmu. Bahkan sudah satu lebih kamu tidak kunjung berubah. Lelah sepertinya Liana," ucap Aldi.

"Ayolah, Dad. Kali ini bantu aku cari mereka," pinta Aris kembali.

"Carilah dulu olehmu. Jika dalam satu bulan kedepan tidak kunjung menemukan titik terang. Daddy pasti membantumu. Daddy ingin lihat kesungguhanmu untuk mencari mereka. Fasilitas yang sama bisa kamu pakai seperti biasa. Bila kamu meminta bantuan Om Gun, pakailah!" ucap Aldi akhirnya memberikan kesempatan pada anaknya.

"Terima kasih, Dad," ucap Aris yang kemudian keluar dari rumah orang tuanya menuju kantornya.

"Dad, kenapa malah Gunawan yang akan membantunya? Pokoknya jangan sampai mereka di pertemukan dulu!" protes Vira.

"Tidak akan! Gunawan juga sudah aku beri tahu sebelumnya. Dan sudah mempersiapkan segalanya. Kamu hanya cukup diam dan tenangkan diri dulu, jangan sampai kamu sendiri yang akan membongkarnya. Ini memang sulit dan susah menyadarkan anak sulung kita." ucap Aldi.

"Baiklah," lega akhirnya Vira.

Sementara Aris hari ini setibanya di perusahaannya itu, langsung menghubungi Gunawan dan memintanya bertemu di kantor siang ini. Tentu saja Gunawan pasti akan menyetujui hal itu.

"Cello!" teriak Aris.

"Apa! Bisa ga sih panggil ga pake toa!" kesal Cello.

"Ga! Duduk!" perintah Aris.

"Ada apa?" Tanya Cello setelah dia duduk di depan Aris.

"Om Gun siang akan datang, membantuku untuk mencari Liana dan Dira," ucap Aris.

Geluk!

Susah sekali Cello menelan salivanya kali ini, mendengar apa yang di ucapkan oleh Aris.

Om Gun, gawat! Apakah akan terbongkar dengan cepat!" batin Cello ketar ketir.

"Kamu dampingi aku seperti biasa!" perintah Aris.

"Oke!" jawab Cello yang tetap harus mengawasi setiap tindakannya ini.

Benar saja siang ini setelah makan siang ketiganya sudah berada di dalam ruangan Aris.

"Om duduklah!" pinta Aris.

"Ya, baiklah," ucap Gunawan.

"Ada perlu apa sampai mengundangku kesini?" Tanya Gunawan.

...****************...

Terima kasih semuanya yang selalu setia menanti setiap up mommy.

Like dan komentarnya di tunggu ya.

Terpopuler

Comments

ziear

ziear

bener kak. pelan pelan keluarin pemainnya. klo lgsg keluar semuanya takut pusing

2024-07-07

0

IKA UMY

IKA UMY

akhrny om Gun hadir jg.... sosok yg sngt handal dlm urusan intai mengintai

2024-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99 *Tamat*
100 Promo karya baru
101 promo karya baru
102 promo karya terbaru
103 promo karya terbaru
104 Promo karya terbaru
105 promo karya terbaru
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99 *Tamat*
100
Promo karya baru
101
promo karya baru
102
promo karya terbaru
103
promo karya terbaru
104
Promo karya terbaru
105
promo karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!