Bab 3

Setelah satu minggu Liana tinggal di rumah Vira dan Aldi.

"Ar, lihatlah!" ucap Aldi.

"Apakah kamu tidak melihat itu!" lanjut Aldi.

"Katakan maksud, Daddy?" pinta Aris yang sepertinya sudah menebak akan ke arah mana.

"Huf, kamu berubah anakku. Bukalah kembali lembaran baru hidupmu, bahkan jangan terus menyiksa dirimu. Dira sangat nyaman dengan Liana, bahkan sudah lepas dari mommymu. Apakah kamu juga akan mengorbankan bayi kecil yang tidak berdosa, ikut dalam kubangan penyesalanmu," ucap Aldi.

"Menikahlah dengan Liana," lanjut Aldi.

Tatapan tajam Aris mengarah pada Aldi yang tampak tidak menyukai kata kata terakhir Daddynya.

"Tidak, Dad." tegas Aris.

"Pikirkan demi anakmu, Dira! Lusa Liana akan pergi!" ucap Aldi yang kemudian meninggalkan putranya sendiri di atas balkon kamarnya.

Yang tampak jelas Dira menurut dan tidak rewel bersama Liana.

"Modus!" sarkas Aris.

Yang memilih masuk dan menutup balkon kamarnya.

Hingga malam hari bergantian Vira yang masuk ke dalam kamar Aris.

"Jangan memaksa aku untuk menikahi dia, Mom! Aku tidak mau!" tegas Aris yang langsung menolak sebelum Vira berucap.

"Anak Mommy sudah berubah, mommy tidak pernah mendidik anak anak menjadi keras hati dan kejam. Pikirkan Dira, dia butuh kamu dan sosok ibu di sampingnya. Apakah ada yang se sayang itu padanya? Apakah kamu mau menggendong atau memeluknya? Aku kecewa padamu," lirih Vira yang merasakan kecewa sangat besar anak yang dari bayi tidak pernah di sentuh dan di gendong oleh ayah kandungnya dialah Adira Putri Pradana putri semata wayang Aris.

"Jika memang kamu tidak mau, relakan Dira di bawa oleh Nana. Setidaknya ada yang menginginkan hidupnya. Pengganti orang tua tunggalnya, Mommy yakin Liana mau membesarkannya. Dari pada disini dengan keluarga kita tapi tidak pernah dianggap keberadaanya oleh ayah kandungnya." sesal Vira yang sudah tidak bisa menahan diri lagi atas kekecewaannya pada anaknya ini.

Keluar sudah Vira dan langsung masuk ke dalam kamarnya memeluk Aldi, menangis sesegukan.

"Aku tidak pernah mengajarkan dan mendidik Aris seperti itu," lirih Vira yang terus terisak.

"Bukan kamu saja yang kecewa sayang tapi aku pun sama," ucap Aldi.

"Cobalah besok Mommy bicara dengan Liana lebih dulu tentang maksud perjodohan ini. Lusa akan kembali dia," pinta Aldi setelah beberapa menit Vira tenang.

"Mommy akan bicara dengannya," ucap Vira.

Esok hari tepat setelah sarapan Liana yang memang bekerja dari rumah jadi masih bisa terus bersama Dira. Tetapi besok sudah akan masuk ke kantor.

"Tante," sapa Liana.

"Tante senang kamu merawat Dira dengan baik. Bahkan Tante bisa bebas selama kamu disini," ucap Vira yang duduk bersama cucunya yang di gendong Liana.

"Aku jatuh cinta dan sayang banget sama Dira, Tan. Aku melihat dia seperti Kak Rara." ucap Liana yang tersenyum.

Kak, aku akan berusaha merawat dan menyayangi Dira seperti anak kandungku sendiri. Walau nanti aku menikah sekali pun aku tidak akan membedakan dengan anak kandungku.

Aku rasanya ingin selalu bersama dengannya, Kak. Dia adalah penggantimu yang bisa membuat aku tenang dan bahagia. Dan bersyukurnya Dira pun sama sepertiku yang nyaman.

"Boleh Tante meminta satu hal darimu?" ucap Vira.

"Katakan Tan, jika aku sanggup pasti aku penuhi," ucap Liana.

"Jadilah ibu sambung untuknya," ucap Vira.

"Tanpa diminta pun aku sudah menjadi ibu untuknya, Tan," enteng jawab Liana.

"Bukan itu, tapi jadi menantu Tante. Menikah dengan Aris," ucap jelas Vira.

"HAH!" terkejut Liana.

Menikah dengan kanebo dan es balok? Tidak! Tidak! Batin Liana menolah keras.

"Tidak mau ya," menunduk Vira yang sepertinya akan gagal.

Liana tidak menjawab saat ini. Semua berkecamuk di dalam pikirannya. Menikah dengan suami almarhum kakaknya? Menjadi ibu sambung bagi Dira? Suami yang menurut Laura adalah orang yang penyayang dan perhatian, tapi itu tidak pernah dia lihat untuk Dira? Akan seperti apa jika menikah dengannya.

Menghela nafas dan mengatur agar bayi kecil itu tidak terganggu wakti tidurnya.

"Tan, aku rasa aku bukan wanita yang tepat untuk Mas Aris. Jika memang Dira disini tidak ada yang bisa mengasuhnya, aku akan membawanya," tolak halus Liana.

Senyum kecut terlihat Vira yang tentu saja sudah akan di tolaknya. Selama Liana di rumahnya tidak pernah Aris menggendong dan menimang anaknya.

"Jika Aris yang memintamu, apakah akan kamu pikirkan?" usaha Vira yang genjar agar bisa Liana menjadi menantunya. Karena Vira yakin Aris dan Dira bisa hidup bahagia dengan adik mendiang istri anaknya.

"Aku tidak bisa menjawabnya, Tan. Tante pasti tahu jika dia tidak pernah berbicara denganku atau pun sekedar menyapa. Sepertinya hal itu mustahil, Tan. Jangan berharap banyak dengan hal ini. Yang jelas aku bisa dan mampu membesarkan Dira seorang diri," ucap Liana.

Vira sudah tidak bisa menjawab lagi. Semua yang di katakan Liana benar adanya.

Setelah pembicaraan itu, Liana di malam harinya meminta izin pada Vira dan Aldi akan membawa anak dari kakaknya. Merasa disana tidak ada yang bisa membuat Dira mau di gendong kecuali Vira. Dan merasa kasihan bila Omanya yang merawat.

"Aku tidak setuju!" ucap Aris yang baru masuk pulang dari kantornya.

"Aku tidak akan setuju dia anakku!" lanjut Aris.

Ini adalah kata kata yang pertama dan itu lumayan panjang di dengar Liana.

"Lalu, apakah kamu bisa merawatnya? Tidak kan! Bahkan selama aku disini kamu tidak pernah menggendongnya!" bentak Liana yang kesal sekali.

Arogan sekali! Cih! Tidak sudi ponakanku punya ayah yang tidak mau merawatnya! Kesal Liana.

"Kamu saja yang merawatnya dan tetap disini dan jadi ibunya!" ucap Aris yang menatap Liana.

"Aku memang ibu untuknya dan itu tidak perlu kamu ragukan lagi. Dan aku akan membawanya!" tantang Liana.

Vira dan Aldi jadi penonton, hanya memantau jika sudah akan bersitegang yanh tidak baik pasti keduanya akan bertindak.

"Menikahlah denganku!" ucap Aris.

"Hah! Tidak salah!" ejek Liana yang sekali keduanya berbicara sudah adu mulut dan sangat sengit.

Vira dan Aldi hanya tersenyum di balik kedua orang yang saling adu mulut di depan.

"Kamu ingin jadi ibu untuknya kan. Maka menikahlah denganku!" kembali lagi Aris memperjelas.

"Tidak! Aku menolak, jadi ibunya bukan berarti harus menikah denganmu! Tidak menikah dengan es balok dan arogan sepertimu!" tolak Liana yang menatap tajam sepeerti Aris menatapnya.

Aris maju ke depan dan mengikis jarak pada Liana, hatinya kesal dan tidak terima penolakan dari wanita di depannya.

"Aku tidak meminta persetujuan darimu, itu adalah perintah!" tajam Aris.

"Mom, Dad, penghulu sudah akan datang, dan Mama, Papa sudah dalam perjalanan kemari. Aku akan bersiap dulu," enteng sekali Aris dan pergi dari sana.

...****************...

Terima kasih semuanya ini karya mommy yang ke empat, meminta dukungan dan subscribenya ya.

Like dan komentar di tunggu ya.

Mumpung hari senin boleh yang punya vote di kasih ke karya baru mommy ya.

Terpopuler

Comments

Enung Samsiah

Enung Samsiah

dasar es balok maksa,,,

2024-10-17

1

Narti Gendeng

Narti Gendeng

Aneh bin unik.gayamu Risssss Aris

2024-09-21

1

ariyan

ariyan

ih....Aris gak jelas bgt

2024-07-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99 *Tamat*
100 Promo karya baru
101 promo karya baru
102 promo karya terbaru
103 promo karya terbaru
104 Promo karya terbaru
105 promo karya terbaru
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99 *Tamat*
100
Promo karya baru
101
promo karya baru
102
promo karya terbaru
103
promo karya terbaru
104
Promo karya terbaru
105
promo karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!