Pergi Untuk Kembali

Pergi Untuk Kembali

Liontin pengikat

Seorang laki-laki tengah bersandar pada dinding sekolah sambil mengulum sebuah permen loli.

Wajahnya yang begitu tampan banyak sekali di kagumi kaum wanita,tidak sedikit yang menyatakan perasaannya terhadap remaja tersebut namun tetap berakhir dengan penolakan.

Hanya seorang wanita yang dapat meluluhkan perasaannya,dia adalah seorang remaja perempuan yang tengah berjalan kearahnya sambil memeluk buku.

Lelaki itu tersenyum ketika melihat sang pujaan hati menghampirinya.

"kirain gak datang ke sekolah",ucap Ana yang tak lain kekasih dari lelaki tampan tersebut.

"datang dong,kan sayang si cantik gak ada yang nemenin",ucap lelaki tersebut yang bernama Raka.

"kamu bisa aja",ucap Ana sambil mencubit lengan Raka.

"by the way besok kan perpisahan sekolah diadakan,om sama tante datang kan?",tanya Ana.

Raka mengangkat kedua bahunya tanda dia tidak tahu apakah orang tuanya datang atau tidak.

"gak datang juga gak apa-apa,kan ada kamu",ujar Raka.

"Raka,kamu tuh ya gombal terus deh",

Raka terkekeh,"abisnya aku suka lihat kamu merajuk tambah cantik",ucap Raka sambil mengacak rambut Ana.

"Raka....",teriak Ana sambil mengejar Raka yang sudah kabur duluan.

Masa SMA adalah masa di mana mulai merasakan tumbuhnya cinta untuk lawan jenis dan bersarang di dalam hati.

Perasaan cinta yang dialami Ana dan Raka begitu berbeda,ada rasa ingin saling memiliki satu sama lain.

Di sudut sekolah mereka berdua tengah duduk saling genggaman tangan,Ana menyandarkan kepalanya pada bahu Raka.

Di sinilah tempat mereka bertemu,dimana bunga-bunga cinta semakin tumbuh.

"setelah lulus kamu mau melanjutkan kuliah dimana?",tanya Ana.

"di sini saja biar deket-deket sama kamu",jawab Raka.

"mulai deh",ucap Ana sambil duduk tegak.

Raka tersenyum sambil memindai wajah kekasihnya yang cantik,lalu dia menyelipkan anak rambut Ana ke sela telinganya.

"aku gak bisa jauh-jauh dari kamu",

Ana berdecak,"tuh kan mulai gombal lagi".

"terserah mau anggap itu gombal tapi memang itu kenyataannya bahwa aku gak bisa jauh dari kamu".

"terus kalo di sini mau ambil jurusan apa?",

"mau ambil jurusan kedokteran",

"kenapa ambil jurusan kedokteran?,kan papa kamu seorang pengusaha".

"aku mau mengejar cita-cita aku,dan aku mau mencoba hal-hal baru".

Ana tersenyum,"apapun keputusannya aku akan tetap mendukung kamu".

Raka tersenyum,dia tak pernah mengalihkan pandangannya dari seorang wanita yang sudah menjadi kekasihnya selama satu tahun terakhir ini.

Setiap saat dia selalu menjaga sikap dari para wanita agar tak membuat wanitanya cemburu.

"aku harus kembali ke kelas,sebentar lagi masuk sekolah,ingat ya besok harus berpakaian yang rapih dan ingat jangan sampai terlambat datang",ucap Ana mengingatkan Raka karena besok adalah hari pelepasan untuk anak-anak kelas 3.

"siap",ucap Raka sambil hormat pada Ana.

Sontak Ana pun tersenyum lalu dia pergi menuju kelasnya.

Hati Raka menghangat,beruntung dia memiliki kekasih seperti Ana,karena sesungguhnya dia kurang berbaur dengan teman sebayanya,hanya Ana yang selalu menemaninya kemanapun pergi.

Ana masuk ke kelasnya,dia duduk paling depan karena di sekolah Ana termasuk siswa berprestasi.

"An,kamu dari mana?",tanya salah seorang teman wanitanya.

Ana menjawab dengan senyuman,"sudah ku duga pasti pacaran lagi".

"itu kamu sudah punya jawabannya",ucap Ana.

"susah kalo punya temen lagi bucin",

"makannya punya pacar dong bos biar ada yang menyemangati".

...----------------...

Hari yang ditunggu-tunggu pun datang,yaitu acara perpisahan sekolah,namun tidak bagi Raka karena dia tidak satu sekolahan lagi dengan Ana.

Hari ini Raka terlihat lesu tak bersemangat karena Ana belum terlihat juga padahal sudah setengah acara.

Raka terus mencari wajah kekasihnya di antara adik-adik kelasnya,ya Ana baru saja menginjak kelas 2 SMA dan tahun ini dia akan naik ke kelas 3.

"kemana sih dia kok gak nongol juga",gerutu Raka.

"Ka,kamu kenapa sih mama lihat kamu kaya lagi kesel gitu",bisik sang mama yang duduk di sampingnya.

"gak kesel gimana masa sampai saat ini Ana belum juga kelihatan",ujar Raka.

Mamahnya tersenyum,"paling dia lagi sibuk,bukannya dia bagian dari panitia".

"ya tapi kan yang lain juga pada santai mam",Mama nya hanya menggelengkan kepala.

Hubungan Raka dan Ana sudah memiliki lampu hijau dari kedua orang tua Raka asalkan mereka memiliki batasan dalam berhubungan.

Acara hampir selesai Ana tak kunjung juga menampakkan wajahnya sampai Raka ingin menyusul kerumahnya.

Ketika Raka hendak berjalan ke tempat parkiran sekolah,dia melihat sosok Ana yang tengah berdiri di sudut sekolah sambil melihat ka arah Raka.

Raka pun langsung menghampirinya,"kamu jahat Ana sangat jahat",ucap Raka yang masih memeluk Ana.

"aku gak mau ganggu acara kamu".

Raka melerai pelukannya,"justru seperti ini kamu mengganggu ku,beda dengan kamu yang selalu berada dalam pengawasanku",ucap Raka.

Ana terdiam,sebenarnya dia ingin melihat bagaimana sikap Raka ketika jauh darinya,yang Ana pikirkan pasti biasa saja namun sebaliknya Raka begitu khawatir terhadapnya.

Keduanya kini telah berada di pesisir pantai,mereka menikmati deburan ombak dan hembusan angin laut.

Ana duduk sambil memeluk kedua lututnya begitu juga dengan Raka,"An..."

"ehm".

"setelah aku kuliah nanti janji ya akan selalu seperti ini",ucap Raka.

"kalo aku gak bisa janji gimana?",

"aku gak punya jawabannya maka dari itu tetap seperti ini jangan pernah tinggalin aku",ujar Raka.

Ana melihat sorot mata Raka yang seakan takut kehilangan dirinya,"ka...jangan terlalu mencintai ku seperti ini nanti kamu akan sakit".

"kenapa kamu bicara seperti itu apa kamu berniat pergi dari ku?",

"jangan punya pikiran buruk,aku hanya tidak mau kamu sakit jika aku tidak berada di sisimu,jadi mencintai sewajarnya saja".

"aku tidak bisa seperti itu,aku bukan tipe orang yang mudah mencintai tapi setelah aku menemukan cinta maka aku tak akan pernah melepaskannya,kamu ngerti kan jadi sampai kapan pun kamu akan tetap menjadi milikku sampai maut memisahkan kita",Ana tak berbicara lagi bibirnya seakan kelu.

Raka mengeluarkan dua buah liontin dengan nama mereka masing-masing,"maka dari itu aku ikat kamu dengan liontin ini supaya kamu selalu ingat aku",Raka memasangkan liontin namanya di leher Ana,sedangkan liontin nama Ana dia pasangkan di lehernya.

"ka,terima kasih kamu sudah mencintaiku sejauh ini aku berharap ini akan selamanya".

"aku juga mau berterima kasih karena kamu sudah menerima segala kekuranganku",lalu Raka mengusap pucuk kepala Ana tanda dia sayang.

Mereka saling menatap satu sama lain,ada rasa takut kehilangan diantara mereka hingga Raka tak ingin melepas tatapannya terhadap Ana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Los Dol TV

Los Dol TV

keren

2024-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Liontin pengikat
2 Pesan dari sang Ibu
3 Sebatang Kara
4 Menikah
5 Kepergian Ana
6 Anak Yatim Piatu
7 Teman Hati
8 Pertunangan
9 Secercah Harapan
10 Orang yang berpengaruh
11 Si pendamba cinta
12 Takut
13 Setia Itu Tidak Mudah
14 Memuakkan
15 10 tahun menunggu
16 Kebenaran hidup
17 Laki-laki terbodoh
18 Piala Bergilir
19 Perempuan baik hati
20 Di balik sayang ada luka yang terpendam
21 Membutuhkan seseorang
22 Wajib
23 Pacuan Kuda
24 Rindu Semakin Dalam
25 Gundah
26 Lamaran Max
27 Mengetahui lamaran Max
28 Terlalu Cinta
29 Foto Ana
30 Tidak akan menyakiti putri ku
31 Nomor Satu
32 Kejutan Jhuan
33 Pertemuan pertama Ana dan Raka
34 Kenyataan yang menimpa Leo
35 Cincin Pernikahan
36 Wanita Licik
37 Tempat bersandar
38 Menaklukan seorang Raka
39 Pertemuan dengan Andre
40 Kapal Pesiar
41 Bimbang
42 Mencintainya lebih dari dia mencintaimu
43 Berbincang dengan Max
44 Melepas Rindu
45 Basa basi
46 Masih hidup
47 Berita
48 Menangis dalam tidur
49 Kedatangan Mika ke apartemen
50 Putri Kandung
51 Sesuatu yang akan terjadi
52 Manusia Biasa
53 Ingin pulang
54 Wanita setia
55 Pelengkap Hidup
56 Kedatangan Tuan Wilson
57 Sebuah Rencana
58 Ambisi Jhuan
59 Setelah Hujan Pasti Ada Pelangi
60 Luka masa lalu
61 Ana di culik
62 Kedatangan Leo
63 Mencintai tidak harus memiliki
64 Cinta terlarang
65 Lelaki yang suka mendua
66 Rahasia Mika
67 Alasan Andre
68 Biarkan Aku Pergi
69 Cinta Segitiga
70 Janji Raka
71 Genderang Perang
72 Ada hati yang harus di jaga
73 Saling Menguatkan
74 Kepergiaan Ana dan Leo
75 Pernyataan Veronika
76 Leo dan Vero
77 Suara Tembakan
78 Leo tertembak
79 Kerja Sama
80 Dugaan Hamil
81 Mika Hamil
82 Tidak akan menjatuhkan harga diri
83 Melawan Jhuan
84 Memanfaatkan Mika
85 Kepulangan Ana
86 Restu Max
87 Menghubungi Mika
88 Penjaga Bayangan
89 Kecewa
90 Kemarahan Jhuan
91 Berdetak hebat
92 Pengakuan Mika
93 Pertemuan Max dan Ana
94 Leo telah sadar
95 Sulit tuk di gapai
96 Cemburu
97 Keras Kepala
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Liontin pengikat
2
Pesan dari sang Ibu
3
Sebatang Kara
4
Menikah
5
Kepergian Ana
6
Anak Yatim Piatu
7
Teman Hati
8
Pertunangan
9
Secercah Harapan
10
Orang yang berpengaruh
11
Si pendamba cinta
12
Takut
13
Setia Itu Tidak Mudah
14
Memuakkan
15
10 tahun menunggu
16
Kebenaran hidup
17
Laki-laki terbodoh
18
Piala Bergilir
19
Perempuan baik hati
20
Di balik sayang ada luka yang terpendam
21
Membutuhkan seseorang
22
Wajib
23
Pacuan Kuda
24
Rindu Semakin Dalam
25
Gundah
26
Lamaran Max
27
Mengetahui lamaran Max
28
Terlalu Cinta
29
Foto Ana
30
Tidak akan menyakiti putri ku
31
Nomor Satu
32
Kejutan Jhuan
33
Pertemuan pertama Ana dan Raka
34
Kenyataan yang menimpa Leo
35
Cincin Pernikahan
36
Wanita Licik
37
Tempat bersandar
38
Menaklukan seorang Raka
39
Pertemuan dengan Andre
40
Kapal Pesiar
41
Bimbang
42
Mencintainya lebih dari dia mencintaimu
43
Berbincang dengan Max
44
Melepas Rindu
45
Basa basi
46
Masih hidup
47
Berita
48
Menangis dalam tidur
49
Kedatangan Mika ke apartemen
50
Putri Kandung
51
Sesuatu yang akan terjadi
52
Manusia Biasa
53
Ingin pulang
54
Wanita setia
55
Pelengkap Hidup
56
Kedatangan Tuan Wilson
57
Sebuah Rencana
58
Ambisi Jhuan
59
Setelah Hujan Pasti Ada Pelangi
60
Luka masa lalu
61
Ana di culik
62
Kedatangan Leo
63
Mencintai tidak harus memiliki
64
Cinta terlarang
65
Lelaki yang suka mendua
66
Rahasia Mika
67
Alasan Andre
68
Biarkan Aku Pergi
69
Cinta Segitiga
70
Janji Raka
71
Genderang Perang
72
Ada hati yang harus di jaga
73
Saling Menguatkan
74
Kepergiaan Ana dan Leo
75
Pernyataan Veronika
76
Leo dan Vero
77
Suara Tembakan
78
Leo tertembak
79
Kerja Sama
80
Dugaan Hamil
81
Mika Hamil
82
Tidak akan menjatuhkan harga diri
83
Melawan Jhuan
84
Memanfaatkan Mika
85
Kepulangan Ana
86
Restu Max
87
Menghubungi Mika
88
Penjaga Bayangan
89
Kecewa
90
Kemarahan Jhuan
91
Berdetak hebat
92
Pengakuan Mika
93
Pertemuan Max dan Ana
94
Leo telah sadar
95
Sulit tuk di gapai
96
Cemburu
97
Keras Kepala

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!