10 tahun menunggu

Raka dan Mika berada di sebuah restauran yang cukup terkenal,terlihat Mika yang memakai gaun berwarna peach dan sedikit terbuka di bagian paha,sedangkan Raka memakai jas berwarna hitam yang menampilkan ketampanannya.

Pandangan Mika tak teralihkan saat matanya melihat ketampanan Raka,dia merasa beruntung bisa memiliki Raka yang membuat iri orang yang melihatnya.

"sayang malam ini kau sangat tampan",ucap Mika yang mulai genit.

"terima kasih",ucap Raka cuek.

"ehm apa boleh aku meminta sesuatu?",

"apa?",

"aku ingin berdansa denganmu",seketika Raka melihat ke arah orang-orang yang tengah berdansa.

Raka mulai berpikir dan akhirnya dia mengabulkan keinginan Mika,"baiklah",Raka pun bangkit dari duduknya lalu menarik tangan Mika dan berjalan ke perkumpulan orang yang tengah berdansa.

Raka mulai memeluk pinggang Mika yang ramping,dan Mika mulai memberanikan diri untuk mengalungkan tangannya di leher Raka,Mika sangat menikmati momen ini,matanya terus menatap wajah Raka,Mika mulai tergoda oleh bibir Raka dan akhirnya dia menempelkan bibirnya ke bibir Raka namun itu tidak terjadi karena Raka dengan cepat memalingkan wajahnya sehingga pipinya yang Mika cium.

"jangan seperti ini Mika,kita belum menikah",ucap Raka.

"tapi aku menginginkannya Raka",ucap Mika sendu,"lalu kapan kamu akan menikahi ku?,jujur saja aku tidak mau lama-lama",rasanya ucapan Mika sangat menjijikkan bagi Raka,"aku tidak akan menikahi mu Mika",ucap Raka dalam hati.

Keesokan harinya Ana pergi ke kantor Aiden seorang diri,dia menerima panggilan dari sang kakak kalo dia memilikki informasi tentang Raka kekasihnya.

Aiden memberikan beberapa foto Raka dan seorang wanita yang tengah berada di sebuah cafe dan restauran.

"secepat ini?",tanya Ana.

"aku menyewa informan yang sangat ahli tidak sulit bagi mereka untuk mencari seorang pengusaha muda di daerah K,andai saja dulu kamu tak menghalangi ku untuk mencarinya mungkin kebenarannya akan terungkap",jawab Aiden.

Ana mengambil foto-foto itu,dadanya mulai sesak ketika melihat Raka menggenggam tangan wanita lain dan sang wanita memeluknya,begitu juga dengan adegan dimana wanita itu mencium pipi Raka,semua itu sangat membuatnya sakit hati.

"dia adalah Raka seorang pengusaha dan sudah bertunangan dengan seorang model terkenal bernama Mika,itu informasi yang kudapat",jelas Aiden.

"jadi wanita ini adalah tunangannya?",tanya Ana dalam hati.

Ana terdiam dadanya bergemuruh saat mendengar Raka sudah bertunangan,"apa dia Raka kekasihmu?",tanya Aiden dan berharap kalo semua itu salah,Ana pun menganggukkan kepalanya.

Aiden langsung memejamkan matanya dia tidak mau adik angkatnya terluka,seketika Aiden mendekati Ana langsung memeluknya,"akan ku buat perhitungan dengannya karena sudah melukai mu".

Ana menangis di pelukan Aiden,hari ini sudah jelas kalau dirinya telah hancur bersama cintanya.

Setelah Aiden menyerahkan informasi tentang Raka pada Ana,dia pergi menemui Wijaya ayahnya,dia menceritakan semuanya pada lelaki paru baya itu.

"apa yang akan kamu lakukan setelah mengetahui kebenaran ini?",tanya Wijaya.

"masih belum terpikirkan",jawab ucap Aiden.

"bagaimana kalo kita buat dia perhitungan dengan menyewa seseorang untuk menghajarnya",ucap Wijaya karena dia sudah tidak bisa menahan lagi amarahnya.

"cukup sulit ayah karena orang itu sedang dekat tuan Max",ujar Aiden.

Wijaya mengernyitkan keningnya,"apa hubungan mereka?",

Aiden menggelengkan kepalanya,"aku tidak tahu persis karena orang suruhan ku hanya melihat Raka masuk ke kediaman Max,dan akan sulit untuk kita,ayah sendiri tahu kalo tuan Max adalah anak dari mantan seorang Mafia kejam",jelas Aiden.

Wijaya menghela nafasnya lalu memijat pelipisnya,"lalu apa yang harus kita lakukan?".

"untuk sementara waktu biarkan saja dulu,lebih baik kita fokus pada Ana,pasti hatinya terguncang,tadi aku sempat tak kuasa mendengarkan tangisannya".

"ayah juga akan berbicara tentang ini pada Ana,ayah tidak mau dia menanggungnya sendiri".

...----------------...

Ana berdiam diri di kamarnya,meratapi kesedihannya,di tatapnya kalung pemberian Raka,"apa arti semua ini Ka,10 tahun aku menunggu mu tapi apa yang terjadi hari ini kepadaku",ucap Ana sambil terus menitikkan air matanya.

Di sebrang sana Raka pun melakukan hal yang sama,dia menggenggam kalung yang sama,"An...kamu dimana?,aku sedang merindukan mu",ucap Raka.

"sudah terlalu lama kamu pergi,maafkan aku Ana...aku belum bisa menemukanmu".

Di balik pintu yang sedikit terbuka,Max bisa mendengar ucapan Raka,hatinya ikut bersedih.

Max beranjak dari tempat itu dan mulai menghubungi seseorang.

Kembali ke Ana,nyonya Wijaya sangat khawatir dengan keadaan Ana,secara anak angkatnya tidak keluar sejak pulang dari kantor Aiden,bahkan makan siang pun dia lewatkan.

"Lusi,coba kamu bujuk Ana nak,ibu takut kalo dia jatuh sakit".

"bu...jangan khawatir sebaiknya kita beri ruang untuk Ana menyendiri,aku yakin Ana akan baik-baik saja".

Nyonya Wijaya menarik nafasnya,"ya mungkin itu yang dia butuhkan saat ini tapi setidaknya jangan mengunci pintu seperti ini,ibu jadi takut".

Lusi mengusap punggung mertuanya,"tenang ya bu".

"ehm...",tiba-tiba terdengar deheman seorang lelaki yaitu Leo.

Ya Leo adalah teman Alvaro,dulu dia sering berkunjung ke rumah ini namun setelah Alvaro meninggal Leo pun jarang berkunjung.

"ada apa tante?",

"Leo...dari mana saja kamu nak sudah lama tak datang ke sini",ucap nyonya Wijaya.

Leo tersenyum lalu meraih tangan nyonya Wijaya lalu menciumnya,"maaf tante aku sedikit sibuk bagaimana keadaan tante dan om?",

"alhamdulillah kami baik-baik saja".

"syukurlah,tapi kenapa kalian berdiri di sini?",tanya Leo karena sedari tadi melihat Lusi dan nyonya Wijaya berdiri tak jauh dari tangga.

"tidak ada apa-apa nak hanya saja kami sedang menunggu Ana".

Leo menganggukkan kepalanya,dia baru ingat kalo Ana tinggal di rumah ini.

"bagaimana kabarnya,sudah lama juga aku tak bertemu dengannya",nyonya Wijaya dan Lusi saling pandang.

"ehm dia...",nyonya Wijaya tak melanjutkan ucapannya.

"sebaiknya kita duduk dulu,mungkin sebentar lagi Ana keluar",ajak Lusi karena dia tidak mau kesedihan Ana jadi bahan kasihan orang lain,bagaimana pun Ana harus terlihat baik walaupun hatinya rapuh.

Lusi dan mertuanya sudah lebih dulu pergi namun Leo masih menatap pintu kamar Ana dengan tatapan sendu.

Ya bagaimana tidak,Leo pernah mengatakan perasaannya terhadap gadis itu namun berakhir dengan penolakan dengan alasan kalo Ana menganggap Leo seperti temannya sendiri.

"Ana,akhirnya aku menginjakkan kaki ku lagi di rumah ini,aku berharap setelah kita bertemu lagi kamu sudah bisa membuka hati untukku",ucap Leo dalam hati lalu dia pergi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 Liontin pengikat
2 Pesan dari sang Ibu
3 Sebatang Kara
4 Menikah
5 Kepergian Ana
6 Anak Yatim Piatu
7 Teman Hati
8 Pertunangan
9 Secercah Harapan
10 Orang yang berpengaruh
11 Si pendamba cinta
12 Takut
13 Setia Itu Tidak Mudah
14 Memuakkan
15 10 tahun menunggu
16 Kebenaran hidup
17 Laki-laki terbodoh
18 Piala Bergilir
19 Perempuan baik hati
20 Di balik sayang ada luka yang terpendam
21 Membutuhkan seseorang
22 Wajib
23 Pacuan Kuda
24 Rindu Semakin Dalam
25 Gundah
26 Lamaran Max
27 Mengetahui lamaran Max
28 Terlalu Cinta
29 Foto Ana
30 Tidak akan menyakiti putri ku
31 Nomor Satu
32 Kejutan Jhuan
33 Pertemuan pertama Ana dan Raka
34 Kenyataan yang menimpa Leo
35 Cincin Pernikahan
36 Wanita Licik
37 Tempat bersandar
38 Menaklukan seorang Raka
39 Pertemuan dengan Andre
40 Kapal Pesiar
41 Bimbang
42 Mencintainya lebih dari dia mencintaimu
43 Berbincang dengan Max
44 Melepas Rindu
45 Basa basi
46 Masih hidup
47 Berita
48 Menangis dalam tidur
49 Kedatangan Mika ke apartemen
50 Putri Kandung
51 Sesuatu yang akan terjadi
52 Manusia Biasa
53 Ingin pulang
54 Wanita setia
55 Pelengkap Hidup
56 Kedatangan Tuan Wilson
57 Sebuah Rencana
58 Ambisi Jhuan
59 Setelah Hujan Pasti Ada Pelangi
60 Luka masa lalu
61 Ana di culik
62 Kedatangan Leo
63 Mencintai tidak harus memiliki
64 Cinta terlarang
65 Lelaki yang suka mendua
66 Rahasia Mika
67 Alasan Andre
68 Biarkan Aku Pergi
69 Cinta Segitiga
70 Janji Raka
71 Genderang Perang
72 Ada hati yang harus di jaga
73 Saling Menguatkan
74 Kepergiaan Ana dan Leo
75 Pernyataan Veronika
76 Leo dan Vero
77 Suara Tembakan
78 Leo tertembak
79 Kerja Sama
80 Dugaan Hamil
81 Mika Hamil
82 Tidak akan menjatuhkan harga diri
83 Melawan Jhuan
84 Memanfaatkan Mika
85 Kepulangan Ana
86 Restu Max
87 Menghubungi Mika
88 Penjaga Bayangan
89 Kecewa
90 Kemarahan Jhuan
91 Berdetak hebat
92 Pengakuan Mika
93 Pertemuan Max dan Ana
94 Leo telah sadar
95 Sulit tuk di gapai
96 Cemburu
97 Keras Kepala
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Liontin pengikat
2
Pesan dari sang Ibu
3
Sebatang Kara
4
Menikah
5
Kepergian Ana
6
Anak Yatim Piatu
7
Teman Hati
8
Pertunangan
9
Secercah Harapan
10
Orang yang berpengaruh
11
Si pendamba cinta
12
Takut
13
Setia Itu Tidak Mudah
14
Memuakkan
15
10 tahun menunggu
16
Kebenaran hidup
17
Laki-laki terbodoh
18
Piala Bergilir
19
Perempuan baik hati
20
Di balik sayang ada luka yang terpendam
21
Membutuhkan seseorang
22
Wajib
23
Pacuan Kuda
24
Rindu Semakin Dalam
25
Gundah
26
Lamaran Max
27
Mengetahui lamaran Max
28
Terlalu Cinta
29
Foto Ana
30
Tidak akan menyakiti putri ku
31
Nomor Satu
32
Kejutan Jhuan
33
Pertemuan pertama Ana dan Raka
34
Kenyataan yang menimpa Leo
35
Cincin Pernikahan
36
Wanita Licik
37
Tempat bersandar
38
Menaklukan seorang Raka
39
Pertemuan dengan Andre
40
Kapal Pesiar
41
Bimbang
42
Mencintainya lebih dari dia mencintaimu
43
Berbincang dengan Max
44
Melepas Rindu
45
Basa basi
46
Masih hidup
47
Berita
48
Menangis dalam tidur
49
Kedatangan Mika ke apartemen
50
Putri Kandung
51
Sesuatu yang akan terjadi
52
Manusia Biasa
53
Ingin pulang
54
Wanita setia
55
Pelengkap Hidup
56
Kedatangan Tuan Wilson
57
Sebuah Rencana
58
Ambisi Jhuan
59
Setelah Hujan Pasti Ada Pelangi
60
Luka masa lalu
61
Ana di culik
62
Kedatangan Leo
63
Mencintai tidak harus memiliki
64
Cinta terlarang
65
Lelaki yang suka mendua
66
Rahasia Mika
67
Alasan Andre
68
Biarkan Aku Pergi
69
Cinta Segitiga
70
Janji Raka
71
Genderang Perang
72
Ada hati yang harus di jaga
73
Saling Menguatkan
74
Kepergiaan Ana dan Leo
75
Pernyataan Veronika
76
Leo dan Vero
77
Suara Tembakan
78
Leo tertembak
79
Kerja Sama
80
Dugaan Hamil
81
Mika Hamil
82
Tidak akan menjatuhkan harga diri
83
Melawan Jhuan
84
Memanfaatkan Mika
85
Kepulangan Ana
86
Restu Max
87
Menghubungi Mika
88
Penjaga Bayangan
89
Kecewa
90
Kemarahan Jhuan
91
Berdetak hebat
92
Pengakuan Mika
93
Pertemuan Max dan Ana
94
Leo telah sadar
95
Sulit tuk di gapai
96
Cemburu
97
Keras Kepala

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!