Mika menari-nari sambil tersenyum bahagia,dia berjalan ke kamarnya sambil bersenandung kecil.
"kayanya ada sesuatu yang terjadi sama anaknya mommy",ucap ibu dari Mika.
"mommy...",ucap Mika manja.
"kanapa sayang...",
"hari ini aku benar-benar bahagia,akhirnya aku dan Raka resmi berpacaran",ucap Mika kegirangan.
"oh ya...kalo begitu selamat ya nak...mommy ikut senang",ucap mommy Mika sambil memeluk putrinya.
"makasih mommy".
Mika begitu bahagia,akhirnya dia bisa mendapatkan hati Raka walau belum sepenuhnya tapi dia yakin kalo Raka pasti akan menjadi miliknya seutuhnya.
Setelah Raka memutuskan untuk bersama Mika,dia mendaftarkan dirinya untuk melanjutkan sekolahnya,sedangkan Mika dia menjadi seorang model.
Paman Samuel mengambil alih perusahaan untuk sementara waktu,namun aktivitas yang dia lakukan tak luput dari cemoohan dari keluarga majikannya,karena mereka beranggapan kalo Samuel hanya ingin menumpang hidup.
Namun hal itu tidak di tanggapi olehnya,karena rasa tanggung jawab terhadap Raka begitu besar.
Hari berganti minggu,minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun,seiringnya waktu berjalan Raka pun semakin dewasa,hari ini dia telah menyelesaikan study nya dengan nilai tertinggi.
Samuel sangat bangga dengan perjuangan Raka yang tak mengenal lelah,begitu juga dengan Mika dia semakin menempel pada Raka,bahkan setelah Raka menyelesaikan kuliahnya,mereka akan segera bertunangan,dan hal ini yang di tunggu-tunggu oleh keluarga Mika.
"selamat sayang kamu sudah mendapatkan nilai yang memuaskan",ucap Mika setelah melihat Raka turun dari podium.
"terima kasih",
"selamat Ka",ucap Jhuan dan istrinya.
"terima kasih om tante".
Samuel datang mendekati Raka yang dikelilingi oleh keluarga Mika.
"tuan...",sapa Samuel.
"paman...",Samuel memeluk Raka,"selamat atas kelulusannya".
"terima kasih paman".
"oh ya minggu depan saya akan menyerahkan perusahaan pada tuan",Raka menganggukkan kepalanya.
Jhuan yang mendengar pembicaraan Raka dan Samuel langsung tersenyum bahagia,"akhirnya apa yang aku tunggu-tunggu akan tercapai juga",ucap Jhuan dalam hati.
Acara telah selesai,semua para tamu undangan pun berhamburan keluar dari gedung.
"Ka...hari ini kamu mau kemana?",tanya Mika.
"aku ada urusan,memangnya kenapa?",
"tadinya aku mau ngajak kamu makan tapi kalo kamu sibuk gak apa-apa ada lain waktu",ucap Mika mencoba baik-baik saja padahal hatinya kecewa karena Raka tak bisa pergi bersamanya.
"baiklah kalo gitu aku pergi,om tante Raka pergi duluan",ucap Raka lalu masuk kedalam mobilnya bersama Samuel.
Mika dan orang tuanya masih berdiri sambil melihat kepergian Raka,"sayang kamu baik-baik saja kan?",tanya Linda mommy Mika.
"aku kesel sama Raka,kenapa sih dia masih aja dingin padahal aku kan kekasihnya,seharusnya dia menghabiskan waktu bersama ku",ucap Mika sambil cemberut.
"jangan gitu ah bibirnya malu di lihat orang,ya tadi kan Raka bilang dia ada urusan".
"ya Mi,mungkin saja dia ada urusan penting tentang perusahaan papanya,kan hari ini dia sudah lulus jadi sudah saatnya dia menjadi direktur di perusahaan",timpal Jhuan.
"ya mudah-mudahan aja urusan kantor,ya udah kita pulang saja",Mika pun pergi menuju mobilnya.
Di sebuah pantai,Raka duduk di atas pasir sambil melihat deburan ombak,dia menatap jauh seakan memiliki harapan.
"An...hari ini aku sudah menyelesaikan kuliah,gak mudah melalui semua ini tanpa kamu An".
"selama ini aku merasa kamu masih ada,tidak pernah pergi dariku,tidak ada yang menggoyahkan keyakinan ku An",ucap Raka.
Di tempat ini terakhir kalinya Raka bersama Ana,laut juga yang memisahkan mereka namun Raka tak pernah benci,karena suasana laut sangat di sukai oleh kekasihnya,ketika dia merindukan Ana pasti dia akan datang ketempat ini.
Raka berniat menghabiskan waktunya di pantai,dia berharap Ana masih hidup dan kembali ke pelukannya.
Raka memejamkan matanya merasakan hembusan angin yang sejuk,"tuan....",sapa seorang laki-laki dengan memakai baju serba hitam.
Raka membuka matanya,"ada apa?".
"tuan harus segera pulang ini kata tuan Samuel".
Raka menghela nafasnya,"baiklah".
Raka pun bangkit dan pergi meninggalkan pantai.
Setibanya Raka di rumah,Samuel sudah menunggunya sejak sore,"ini berkas yang harus di pelajari sebelum tuan masuk ke kantor",ucap Samuel yang tanpa basi-basi memberikan setumpuk berkas.
"kenapa tidak dikirim berupa file saja?",keluh Raka yang melihat setumpuk kertas.
"ini baru sebagian,yang sebagian lagi akan saya kirim berupa File",ucap Samuel.
Raka memijat pelipisnya,"oh ya paman minggu depan aku akan melamar Mika",ujar Raka yang membuat Samuel terdiam.
"apa ini tidak terlalu jauh?",tanya Samuel.
"ini hanya baru permulaan,aku harus mengikuti permainan mereka sedalam mungkin agar terasa sakitnya",kata Raka.
Samuel menganggukkan kepalanya,"terserah tuan saja namun saya hanya mengingatkan jangan sampai apa yang tuan lakukan akan menyakiti tuan sendiri karena kita tidak tahu bagaimana hidup kita kedepannya".
"tenang saja aku akan menjaga diriku agar tidak sakit lagi".
Setelah berbincang Samuel pun memilih untuk pulang karena hari sudah malam dan dia akan membiarkan Raka untuk mempelajari dokumen-dokumen penting perusahaan.
Setelah percakapan Raka dan Samuel,hari-hari yang di tunggu Mika dan kelurganya pun tiba.
Malam ini Raka dan Mika mengadakan pertunangan secara sederhana,hanya keluarga inti saja yang menghadiri.
Terlihat Mika yang begitu sumringah saat Raka memasukkan cincin di jari manisnya,begitu juga dengan Jhuan dia tersenyum lebar karena rencananya berjalan begitu mulus.
"selamat ya sayang akhirnya apa yang kamu inginkan tercapai",ucap Jhuan pada sang putri tercinta.
"terima kasih Daddy,semua ini juga berkat Daddy",ucap Mika di sela acara pertunangan mereka.
"baiklah kalo begitu kamu pergi temui Raka sana",titah Jhuan pada Mika karena Raka terlihat seorang diri sambil meminum satu gelas jus.
Mika pun langsung menghampiri Raka,"Ka...kok sendirian sih",ucap Mika sambil menggandeng tangan Raka.
Raka hanya tersenyum tanpa menjawab ucapan Mika,karena dia benar-benar muak dengan situasi ini,kalau tidak untuk balas dendam dia tak ingin bertunangan dengan orang yang sudah membunuh orang-orang tercintanya.
"Mika aku harus pulang sekarang",
"kenapa?,bukannya malam ini malam pertunangan kita,seharusnya kita bisa menghabiskan malam berdua saja",rengek Mika yang enggan Raka pergi.
"kita hanya bertunangan tidak menikah,jadi tidak ada berdua-duaan".
Mika terlihat cemberut,"baiklah kalo gitu besok luangkan waktu untukku karena lusa aku akan pergi keluar kota karena ada pemotretan".
"baiklah aku akan meluangkan waktu untukmu hanya satu jam saja".
"apa satu jam?",ulang Mika tak percaya.
"iya hanya satu jam karena waktuku tidak banyak".
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments