Pukul 12 siang Raka menepati janjinya pada Mika,mereka bertemu di sebuah cafe yang sering di kunjungi.
Terlihat Mika yang memakai baju sedikit terbuka dan makeup yang agak mencolok,dia ingin terlihat cantik di hadapan Raka namun sayang tunangannya itu tidak pernah menyukai Mika.
"sayang setelah ini aku akan pergi untuk beberapa hari karena tuntutan pekerjaan,ku harap kamu di sini jaga diri baik-baik ya dan ingat selama aku gak ada kamu jangan lirik sana sini apa lagi ketemu sama klien cantik",Mika terus mengoceh sedangkan Raka hanya diam sambil menyesap kopi pesanannya.
"sayang kamu dengarkan?",rengek Mika yang melihat Raka terlalu acuh.
"waktunya sudah habis aku harus kembali ke kantor",ujar Raka sambil bangkit dari duduknya.
Mika pun segera menahannya,"Ka...sebenarnya kamu itu cinta gak sih sama aku,perlakuan kamu kaya gini terus gak ada romantis-romantisnya".
Raka memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana,"kamu masih ragu?",
"abisnya kamu tuh dingin banget",rengek Mika sambil bergelayut manja.
Tanpa basa basi Raka merangkul tubuh Mika,"maunya seperti ini?",
Mika tersenyum lalu mengecup pipi Raka,"lebih dari ini,seperti orang-orang yang sedang pacaran pada umumnya,kamu cium aku peluk aku dan kita menghabiskan waktu berdua".
Raka melepaskan rangkulannya,"jangan jadi wanita murahan,kita belum menikah sebaiknya jaga sikap".
Raka pun pergi tanpa pamit,sedangkan Mika dia begitu kesal pada Raka yang kadang membuatnya bingung dengan sikapnya.
Di dalam mobil Raka duduk sambil memandang kearah jalanan,sedangkan paman Samuel dia duduk di sebelahnya.
"mau sampai kapan aden seperti ini,jelas-jelas Mika sangat menginginkan aden",ucap Sam.
"sampai dia benar-benar hancur,seharusnya dia menyadarinya kalo aku tidak pernah menaruh hati padanya".
"mungkin dalam hidupnya dia selalu berpikir positif tentang aden,atau cintanya terlalu besar untuk aden".
Raka tersenyum getir,"sampai kapan pun aku tak akan pernah membalas cintanya sekalipun dia memohon tak akan ku biarkan dia merampas perasaan ini".
Samuel tak berkata lagi,dia tahu cinta Raka hanya untuk Ana seorang bahkan sampai saat ini Raka sering berkata kalau dia merasa Ana masih hidup.
...----------------...
Waktu terus berjalan Raka melewati hari-harinya dengan menyibukkan diri di kantor,begitu pula dengan Mika kini dia sering mengambil job ke luar daerah yang mengharuskan mereka sering berpisah jauh.
10 tahun sudah setelah kepergian Ana,Raka sering menyempatkan untuk datang ke pantai dimana tempat yang begitu disukai Ana.
Setiap saat Raka selalu merindukan wanita pujaannya,berharap Ana masih hidup dan kembali ke pelukannya.
Saat ini Raka membawa seikat bunga mawar kesukaan Ana,"hai gadis aku datang lagi ke sini,maaf karena pekerjaan aku baru sempat datang".
Raka memandang kearah matahari yang sebentar lagi akan terbenam,"pemandangannya indah seperti wajahmu yang selalu terlihat indah",Raka melihat bayangan Ana yang sedang tersenyum.
Raka memejamkan matanya tak terasa air matanya pun ikut keluar,"10 tahun kamu tidak berada di sisiku,semua mengatakan kalo kamu tenggelam di lautan,tapi kenapa hati ini selalu yakin kalau kamu masih hidup".
"tuhan, tak akan bosan aku meminta padamu,jika dia masih hidup pertemukan kami dan satukan kami dalam cinta,jika dia sudah berada di sisimu,maka berikanlah aku petunjuk mu",ucap Raka sambil menikmati suara deburan ombak.
Di tempat lain seorang wanita melakukan hal yang sama yang sering Raka lakukan,setiap saat dia selalu datang ke tempat pelabuhan,ada secerca harapan untuk bisa bertemu dengan seseorang.
Angin tertiup kencang membuat rambut yang tergerai panjang menghalangi wajahnya yang amat cantik.
Ana,ya wanita ini adalah Ana,tuhan memberikan kesempatan untuk dia tetap hidup,selama ini apa yang Raka rasakan tidak pernah salah,pujaan hatinya masih hidup dan selalu menunggunya untuk datang menemuinya.
"dek di sini dingin ayo kita pulang sebentar lagi malam",ajak seorang lelaki tampan dengan setelan kemeja putih dan hitam.
Lelaki itu memakaikan jas miliknya ke tubuh Ana,"sebentar lagi kak",ucap Ana.
"mau sampai kapan,10 tahun berlalu dia tak pernah datang untuk menjemput mu atau sekedar berkunjung,sebaiknya jangan buang sia-sia waktu berharga mu",ucap lelaki itu.
Ana pun menundukkan kepalanya,"benar yang di katakan kakak,tapi hati ku yakin jika dia akan datang menemui ku".
Lelaki yang sudah dianggapnya kakak menghela nafasnya,"baiklah besok-besok kita akan datang lagi,untuk sekarang kita pulang ayah dan ibu sudah menunggu".
Kali ini Ana pun mengikuti ucapan kakaknya itu,mereka pergi menuju mobil yang tak jauh dari tempat itu.
Mobil melaju dengan kencang tak terasa sudah sampai di halaman rumah yang begitu mewah.
Aiden lelaki yang bersama Ana itu duduk sambil memandangi wajah Ana yang sedang terlelap tidur,"kasihan sekali kamu dek,jika aku bertemu dengan lelaki itu maka aku akan buat dia perhitungan".
Tidak lama kemudian seorang wanita paru baya keluar rumah memastikan kalau anak-anaknya pulang dengan selamat.
"apa kalian pergi ke tempat itu lagi?",tanya wanita paru baya itu kepada Aiden yang tak lain ibu kandung Aiden.
"sudah menjadi rutinitasnya bu",jawab lelaki itu sambil menggendong sang adik yang sudah terlelap tidur.
Aiden membawa Ana ke kamarnya lalu menidurkan Ana diatas ranjang yang begitu besar.
"mau sampai kapan dia menyiksa dirinya sendiri,lalu apa kamu sudah temukan lelaki yang ingin Ana temui?",
Aiden menggelengkan kepalanya,"belum bu,tidak mudah untuk mencari seseorang apa lagi kita tidak tahu tempat dan alamatnya".
"ibu berharap Ana bisa bertemu lagi dengannya karena itu adalah sumber kebahagiaannya,walaupun kita sudah memberikan segalanya tapi tetap saja tak menjamin kebahagiaannya".
"ibu jangan khawatir Ana bahagia tinggal bersama kita".
"semoga saja nak".
Aiden memeluk sang ibu,"aku akan menjaga Ana demi ibu,walau kami tidak satu darah dan daging tapi rasa sayangku terhadap Ana tak akan pernah berubah",ucap Aiden.
"terima kasih nak kamu sudah wujudkan keinginan ibumu ini,ibu yakin mendiang adikmu akan senang melihat Ana berada di pelukan kita".
"iya bu".
Kisah Ana tak kalah tragis dari kisah Raka,berbulan-bulan Ana luntang lantung di jalanan tak ada tempat tinggal,setiap malam harus mencari tempat yang akan melindunginya dari para preman jalanan.
Keberuntungan menghampirinya ketika dia bertemu dengan laki-laki tampan seusianya,Ana menolong laki-laki itu ketika penyakit jantungnya kambuh.
Laki-laki itu terkapar di tanah,tak berpikir lama Ana menolongnya membawa laki-laki itu ke rumah sakit,di sanalah Ana bertemu dengan keluarga laki-laki itu yaitu Alvaro adik dari Aiden.
Dan Ana pun di angkat menjadi putri dari kedua orang tua Alvaro karena laki-laki itu berhutang nyawa pada Ana.
Dan sampai hari ini kasih sayang dari keluarga Alvaro tak pernah hilang bahkan semakin menyayangi Ana meskipun Alvaro kini telah tiada.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments