Piala Bergilir

Ana berdiri di depan cermin dan memandang seluruh tubuhnya dari atas kepala hingga kaki,baju dress berwarna hitam yang ia kenakan terlihat cocok.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu tok...tok...tok...

"masuk",ucap Ana dan pintu pun terbuka,terlihat Lusi yang tengah berjalan kearahnya,"perfect",puji Lusi dan Ana pun tersenyum.

"sungguh bodoh lelaki yang mencampakkan seorang putri Wijaya",ucap Lusi lagi.

"jangan membuat pipi ku merah merona kakak ipar",ujar Ana.

"kamu terlalu cantik Ana...",lagi-lagi Lusi memuji kecantikan Ana.

Lusi berbisik,"seorang pangeran telah menjemputmu dia pasti akan terpesona melihat kecantikanmu".

Ana mengernyitkan keningnya,"jangan menggodaku terus kak",ucap Ana lalu dia beranjak pergi meninggalkan Lusi seorang diri.

"semoga kamu selalu bahagia Ana",gumam Lusi.

Di ruang tamu Leo sudah menunggu Ana,dia di temani Wijaya dan Aiden,mereka berbincang kecil membahas pertemuan tadi siang dengan klien.

Sedang asyik mengobrol,mata Leo menangkap sosok perempuan cantik yang turun dari tangga,perempuan itu melangkah menghampirinya semakin dekat detak kan jantung Leo semakin kencang bahkan dia terus mengatur nafasnya.

Aiden menyadari kehadiran Ana karena melihat ekspresi wajah Leo yang berubah drastis,seketika Aiden tersenyum saat mendengar suara Ana.

"maaf kalo aku membuat lama menunggu",ucap Ana.

"ehm tidak apa-apa aku baru saja datang,gimana sudah siap?",Ana menganggukkan kepalanya.

"ayah,kak Aiden aku pamit pergi".

Wijaya menganggukkan kepala,"pergilah,hati-hati dijalan,Leo...jaga putri kesayanganku",ucap Wijaya.

"tentu tuan saya akan menjaga permata berharga anda",ujar Leo dan mereka pun pergi keluar rumah.

Wijaya tersenyum ada perubahan dari Ana,karena anak itu sudah bisa berbincang lagi dan tidak mengurung diri di kamarnya.

"apa ini bagian dari rencana ayah?",tanya Aiden.

Wijaya menatap putranya,"aku ingin yang terbaik untuknya,semoga bersama Leo kehidupannya akan bahagia,ayah yakin kalo Leo pemuda baik-baik bahkan adik mu Alvaro menjadikannya sahabat".

Aiden menganggukkan kepalanya,"lalu bagaimana dengan lelaki yang..."

"sementara ini kita biarkan saja,tapi jika dia mengusik kehidupan Ana aku akan bertindak".

Di dalam mobil hening tidak ada pembicaraan antara Ana dan Leo,Ana menatap jalanan dengan tenang sedangkan Leo dia fokus mengendarai namun tiba-tiba Leo ingin memecahkan keheningan ini.

"An..."

"ehm..."

"makasih kamu sudah mau menemaniku ke pesta".

"jangan berterima kasih Leo,sebenarnya aku juga membutuhkan suasana baru,aku suntuk terus berada di rumah jadi aku memutuskan menerima ajakanmu",ucap Ana.

Leo tersenyum,"kita di pesta tidak akan lama",Ana melihat kearah Leo,"kenapa?".

"aku tidak mau membawa mu ke pesta terlalu malam karena takut terjadi sesuatu,sebaiknya kita pulang sekitar jam 9",jelas Leo.

Ana berdecak,"gak seru",Leo menyunggingkan bibirnya,"lalu kamu maunya bagaimana?".

"setidaknya kita menghabiskan makanan dulu sebelum pulang",jawab Ana dan Leo pun menggelengkan kepalanya menurutnya jawaban Ana begitu lucu.

"baiklah kalo kamu ingin menghabiskan makanan,setelah pulang dari pesta aku akan mengajakmu ke suatu tempat pasti kamu suka",

"apa itu menyenangkan?",

"aku jamin kamu pasti senang",ucap Leo sambil membelokkan mobilnya karena mereka sudah sampai disebuah pesta.

"kita sampai An..."

Ana tak menghiraukan ucapan Leo,dia segera turun dari mobil,"ehm cukup mewah pasti pesta orang kaya",gumam Ana.

Ana dan Leo berjalan beriringan masuk ke dalam sebuah rumah yang cukup besar.

Kedatangan Leo di sambut hangat oleh teman-temannya,semua orang tertuju pada seorang wanita yang berada di sisi Leo.

"Leo,sepertinya mereka tidak pernah melihat manusia,aku jadi takut dengan tatapannya",bisik Ana.

Leo pun tersenyum,"jangan takut An,mereka seperti itu karena terpesona melihat kecantikanmu sama halnya aku",ujar Leo dan Ana pun tersipu malu.

"jika kamu merasa takut,tetap di sisiku",ucap Leo dan Ana pun mengangguk.

...----------------...

Ana dan Leo masih berada di pesta,Leo tengah mengobrol dengan teman-temannya masa kuliah dulu,begitu juga dengan Ana dia ikut gabung dengan Leo walaupun Ana menjadi orang asing di tengah-tengah mereka namun itu tidak membuat Ana terkucilkan.

Ana merasa gerah dia ingin mencari angin,Ana beranjak pergi tentu saja dengan pengawasan Leo,dia tidak ingin kehilangan jejak Ana.

Dan di tempat inilah Ana berdiri,di tepi kolam renang sambil meneguk satu gelas minuman.

Ana melihat ke kolam dengan air yang begitu tenang,seketika dia teringat pada seorang lelaki yang selama ini telah mengisi hatinya.

"Ka...bahkan aku sudah berusaha mengalihkan pikiranku tapi kenapa kamu selalu hadir",ucap Ana dalam hati.

Ya Ana akui bukan waktu lama untuk melupakan kisahnya dengan Raka walau mereka kini terpisah begitu jauh.

"selamat malam nona Wijaya",tiba-tiba suara seorang lelaki membuyarkan pikirannya,seketika Ana menoleh kebelakang.

"Apa kabar Ana?",Ana mengernyitkan keningnya,"maaf siapa ya?".

Lelaki itu tersenyum,"aku Andre temannya Leo dan Alvaro apa kamu lupa?",

Deg...

Ana baru mengingat lelaki itu,ya dia orang yang paling benci padanya,karenanya hubungan persahabatan Alvaro dan Leo menjadi renggang.

"ternyata selain menjadi jalang nya Alvaro sekarang kamu beralih pada Leo,cukup menarik",Andre mengucapkan kata-kata yang menusuk hati Ana.

"tolong jaga ucapan anda tuan Andre,saya bukan jalang yang seperti anda ucapkan",

Andre tertawa,"lalu apa yang cocok untuk wanita seperti mu,piala bergilir?",Ana mengepalkan tangannya.

"sejauh mana hubunganmu dengan Leo,apa sudah sampai ranjang".

Plaaakkk...

Satu tamparan melayang pada pipi Andre,"sekali lagi jaga ucapan anda,saya bukan jalang atau piala bergilir yang anda katakan,saya hanya Ana putri angkat keluarga Wijaya".

Andre semakin tertawa,"wow...wow...tapi saya heran kenapa keluarga Wijaya memilihmu menjadi putri angkatnya,padahal kamu sudah mencampakkan putra bungsunya sungguh kejam,atau memang Alvaro yang begitu bodoh",

"diam....",teriak Ana,"jangan mengatakan Alvaro orang bodoh,apalagi dia sudah meninggal".

Andre tersenyum licik,"oke tenangkan dirimu Ana,aku tidak akan mengatai Alvaro lagi tapi dengan satu syarat...",ucap Andre terhenti lalu lelaki itu melihat Ana dengan tatapan liar.

Ana yang menyadari bahaya di depan mata perlahan mundur,"ayo kita habiskan malam ini di hotel,aku akan membayar mu berkali-kali lipat dari yang Leo berikan",Andre pun terus mendekat.

"diam di tempat atau aku akan berteriak",ucap Ana dengan ketakutannya.

"kamu boleh berteriak jika kita sudah berada di hotel meneriakkan namaku",ucap Andre dengan cepat menarik tangan Ana dan kini Andre memeluk Ana.

"lepas....",Ana berusaha memberontak.

"kami bertiga bersahabat,jadi apa yang mereka rasakan maka aku juga harus merasakannya,ayolah Ann puaskan aku malam ini",ucap Andre sambil mencoba mencium bibir Ana.

"lepas..."

Ana semakin memberontak,dia membuat pertahanan agar Andre tidak bisa menyentuh bibirnya dan dia berharap ada orang yang menolongnya.

"Leo...tolong aku",ucap Ana dalam hati berharap Leo datang mencarinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 Liontin pengikat
2 Pesan dari sang Ibu
3 Sebatang Kara
4 Menikah
5 Kepergian Ana
6 Anak Yatim Piatu
7 Teman Hati
8 Pertunangan
9 Secercah Harapan
10 Orang yang berpengaruh
11 Si pendamba cinta
12 Takut
13 Setia Itu Tidak Mudah
14 Memuakkan
15 10 tahun menunggu
16 Kebenaran hidup
17 Laki-laki terbodoh
18 Piala Bergilir
19 Perempuan baik hati
20 Di balik sayang ada luka yang terpendam
21 Membutuhkan seseorang
22 Wajib
23 Pacuan Kuda
24 Rindu Semakin Dalam
25 Gundah
26 Lamaran Max
27 Mengetahui lamaran Max
28 Terlalu Cinta
29 Foto Ana
30 Tidak akan menyakiti putri ku
31 Nomor Satu
32 Kejutan Jhuan
33 Pertemuan pertama Ana dan Raka
34 Kenyataan yang menimpa Leo
35 Cincin Pernikahan
36 Wanita Licik
37 Tempat bersandar
38 Menaklukan seorang Raka
39 Pertemuan dengan Andre
40 Kapal Pesiar
41 Bimbang
42 Mencintainya lebih dari dia mencintaimu
43 Berbincang dengan Max
44 Melepas Rindu
45 Basa basi
46 Masih hidup
47 Berita
48 Menangis dalam tidur
49 Kedatangan Mika ke apartemen
50 Putri Kandung
51 Sesuatu yang akan terjadi
52 Manusia Biasa
53 Ingin pulang
54 Wanita setia
55 Pelengkap Hidup
56 Kedatangan Tuan Wilson
57 Sebuah Rencana
58 Ambisi Jhuan
59 Setelah Hujan Pasti Ada Pelangi
60 Luka masa lalu
61 Ana di culik
62 Kedatangan Leo
63 Mencintai tidak harus memiliki
64 Cinta terlarang
65 Lelaki yang suka mendua
66 Rahasia Mika
67 Alasan Andre
68 Biarkan Aku Pergi
69 Cinta Segitiga
70 Janji Raka
71 Genderang Perang
72 Ada hati yang harus di jaga
73 Saling Menguatkan
74 Kepergiaan Ana dan Leo
75 Pernyataan Veronika
76 Leo dan Vero
77 Suara Tembakan
78 Leo tertembak
79 Kerja Sama
80 Dugaan Hamil
81 Mika Hamil
82 Tidak akan menjatuhkan harga diri
83 Melawan Jhuan
84 Memanfaatkan Mika
85 Kepulangan Ana
86 Restu Max
87 Menghubungi Mika
88 Penjaga Bayangan
89 Kecewa
90 Kemarahan Jhuan
91 Berdetak hebat
92 Pengakuan Mika
93 Pertemuan Max dan Ana
94 Leo telah sadar
95 Sulit tuk di gapai
96 Cemburu
97 Keras Kepala
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Liontin pengikat
2
Pesan dari sang Ibu
3
Sebatang Kara
4
Menikah
5
Kepergian Ana
6
Anak Yatim Piatu
7
Teman Hati
8
Pertunangan
9
Secercah Harapan
10
Orang yang berpengaruh
11
Si pendamba cinta
12
Takut
13
Setia Itu Tidak Mudah
14
Memuakkan
15
10 tahun menunggu
16
Kebenaran hidup
17
Laki-laki terbodoh
18
Piala Bergilir
19
Perempuan baik hati
20
Di balik sayang ada luka yang terpendam
21
Membutuhkan seseorang
22
Wajib
23
Pacuan Kuda
24
Rindu Semakin Dalam
25
Gundah
26
Lamaran Max
27
Mengetahui lamaran Max
28
Terlalu Cinta
29
Foto Ana
30
Tidak akan menyakiti putri ku
31
Nomor Satu
32
Kejutan Jhuan
33
Pertemuan pertama Ana dan Raka
34
Kenyataan yang menimpa Leo
35
Cincin Pernikahan
36
Wanita Licik
37
Tempat bersandar
38
Menaklukan seorang Raka
39
Pertemuan dengan Andre
40
Kapal Pesiar
41
Bimbang
42
Mencintainya lebih dari dia mencintaimu
43
Berbincang dengan Max
44
Melepas Rindu
45
Basa basi
46
Masih hidup
47
Berita
48
Menangis dalam tidur
49
Kedatangan Mika ke apartemen
50
Putri Kandung
51
Sesuatu yang akan terjadi
52
Manusia Biasa
53
Ingin pulang
54
Wanita setia
55
Pelengkap Hidup
56
Kedatangan Tuan Wilson
57
Sebuah Rencana
58
Ambisi Jhuan
59
Setelah Hujan Pasti Ada Pelangi
60
Luka masa lalu
61
Ana di culik
62
Kedatangan Leo
63
Mencintai tidak harus memiliki
64
Cinta terlarang
65
Lelaki yang suka mendua
66
Rahasia Mika
67
Alasan Andre
68
Biarkan Aku Pergi
69
Cinta Segitiga
70
Janji Raka
71
Genderang Perang
72
Ada hati yang harus di jaga
73
Saling Menguatkan
74
Kepergiaan Ana dan Leo
75
Pernyataan Veronika
76
Leo dan Vero
77
Suara Tembakan
78
Leo tertembak
79
Kerja Sama
80
Dugaan Hamil
81
Mika Hamil
82
Tidak akan menjatuhkan harga diri
83
Melawan Jhuan
84
Memanfaatkan Mika
85
Kepulangan Ana
86
Restu Max
87
Menghubungi Mika
88
Penjaga Bayangan
89
Kecewa
90
Kemarahan Jhuan
91
Berdetak hebat
92
Pengakuan Mika
93
Pertemuan Max dan Ana
94
Leo telah sadar
95
Sulit tuk di gapai
96
Cemburu
97
Keras Kepala

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!