Orang yang berpengaruh

Raka masih memejamkan matanya,tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu,sontak Raka membuka matanya.

Sepertinya dia enggan membuka pintu dan kembali tidur,lalu suara ponselnya berdering begitu nyaring dan mau tidak mau dia harus mengangkatnya,sebelum itu dia melihat dulu layar ponselnya.

Raka berdecak karena yang menghubungi adalah Mika,tapi Raka tak berniat mengangkatnya ponselnya dibiarkan berdering.

Raka bangkit dari tidurnya,lalu dia mengedarkan pandangannya.

Suasana kamarnya masih terlihat rapih,ada banyak poto kebersamaanya dengan Ana,seketika Raka tersenyum.

"tempat tidur mu terlalu nyaman,bahkan mataku enggan membukanya",ucap Raka.

Ya dia berada di kediaman ibu Ana,semenjak kasus kematian ibu Ana di tutup,Raka sering berkunjung ke rumah Ana dan memperkerjakan seseorang untuk merawat rumah Ana dan berharap jika Ana kembali dia akan menghabiskan waktu di rumah itu dan itulah obat rindu paling mujarab untuk Raka.

Raka keluar dari kamar untuk mencari sesuatu yang bisa di makan,namun sebelum melangkah kedapur dia melihat paman Samuel sedang menunggunya di teras rumah terlihat dari dalam kaca rumah.

Tidak mau paman Samuel menunggu lama akhirnya Raka memutuskan untuk menghampirinya.

"paman...",sapa Raka,Samuel pun menoleh.

"maaf pagi-pagi sekali paman datang mencari aden",

Raka menggelengkan kepalanya,"tidak apa".

Samuel memberikan sebuah kertas yang sudah lusuh pada Raka.

Raka pun mengambil kertas itu,"ini apa paman?",

"buka lah".

Raka pun membuka kertas itu,Raka melihat tulisan yang hampir pudar lalu dia mengernyitkan keningnya,"ini tulisan apa paman?",

"itulah tulisan tangan papa mu,paman bisa membacanya kalo itu adalah sebuah alamat tempat tinggal",jawab Samuel.

Raka memandangi terus tulisan itu lalu dia melihat lagi pada Samuel,"apa ini alamat..."

"ya mungkin saja papa mu memberikan alamat ini pada Ana,paman pernah dengar kalo dia memiliki teman selain ayah Mika".

"tapi apa orang ini bisa di percaya?",

"jika tidak,mana mungkin ayah mu menyimpan alamat ini,sebaiknya kita menyuruh orang untuk memastikan Ana berada di sana".

"kenapa paman jadi percaya Ana masih hidup?",

"dari keyakinan mu,paman melihatnya sendiri".

Raka memandang lagi kertas itu,"aku akan memastikannya sendiri".

Samuel menganggukkan kepalanya,"pergilah semoga instingmu tidak meleset".

"terima kasih paman,tapi dari mana paman menemukan kertas ini?",

"semalam paman tidak bisa tidur karena memikirkan mu dan paman tidak bisa berdiam diri menyaksikan dirimu yang semakin tersiksa karena merindukan seseorang,semalam paman masuk kedalam ruang perpustakaan papa mendiang tuan dan mengambil sebuah buku di rak yang sering tuan baca,di salah satu lembar paman melihat kertas yang sudah usang ini".

Raka terdiam,dalam hatinya dia berharap kalo Ana masih hidup dan dia bisa bertemu kembali.

"sekali lagi terima kasih paman".

...----------------...

Raka sudah berada di kantor dia memainkan laptopnya dengan serius,dia mencari alamat yang tertera di kertas itu dan hasilnya sangat memuaskan.

"bagaimana ketemu?",tanya Samuel.

"yup...mudah sekali mencari alamat ini ternyata dia orang berada dan berpengaruh besar di daerahnya jadi tidak sulit untuk menemukannya".

"syukurlah,jadi kapan aden akan ke sana?",tanya Samuel sambil menyesap kopinya.

"hari ini",jawab Raka dan Samuel pun terbatuk karena tersedak,"uhukk..uhukk..."

"paman hati-hati minumnya",ucap Raka,sontak Samuel melihat kearah Raka,"semua ini karena aden apa-apa yang serba dadakan",ucap Samuel yang sudah tidak sungkan lagi pada Raka.

Raka tersenyum,"maaf paman ini satu-satunya harapan ku,jadi aku tidak akan menundanya terlalu lama".

"Aden harus mengurus paspornya terlebih dahulu".

"tenang saja sudah di urus",Samuel menggelengkan kepalanya,"Tuan aku berjanji akan menjadi ayah yang baik untuknya",ucap Samuel dalam hati.

Di tempat lain Ana sedang berada di kantor Aiden, dia sering berkunjung bersama kakak iparnya kalau ada waktu senggang,Lusiana nama dari istri Aiden.

"kalian bisa santai di ruang kerjaku,dan ingat Ana,kamu di larang keluar kantor sendirian karena kehadiranmu sangat mengganggu karyawan di sini",ucap Aiden karena Ana terlalu cantik emang dasarnya sudah cantik apa lagi kulitnya di rawat dengan baik menambah kecantikan tersendiri.

"kakak...kamu kejam sekali padahal aku hanya berkeliling kantor,mereka saja yang tidak bisa mengalihkan pandangannya",ujar Ana sambil memainkan ujung rambutnya.

Lusiana menggelengkan kepalanya,"adikmu terlalu cantik jadi kamu begitu posesif terhadapnya,tenang saja dia aman bersama ku sebaiknya kamu pergi sekarang bukannya meeting akan segera di mulai",ucap Lusiana pada suaminya.

"terima kasih sayang sudah mau menjaga bocah tengil ini",ucap Aiden sambil menjitak kepala Ana,"kakak...",teriak Ana sambil cemberut.

"Aiden kamu ini,ayo pergi semua pasti sudah menunggu mu",

"iya...iya"

"hei Ana kamu diam di sini dan jangan keluar ruangan ini",Aiden memberi peringatan lagi namun di balas dengan juluran lidah Ana,Lusiana yang menyaksikan tingkah adik kakak itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"menyebalkan sekali suami mu kak",ujar Ana dengan kesal.

"menyebalkan tapi sayang kan?",goda Lusiana.

Ana memberikan senyuman,"iya sih kadang baik,kadang juga menyebalkan".

"Aiden bersikap seperti itu karena dia ingin menjagamu".

"aku tahu kak,aku sangat beruntung berada di tengah-tengah keluarga ini,aku bersyukur banget",ucap Ana.

Lusiana membelai rambut Ana,"kakak juga senang kamu berada di keluarga kami,jika kamu gak ada papa,mama dan Aiden pasti sulit untuk menerima kepergiaan Alvaro".

"ya karena Alvaro aku bisa bersama kalian,dia teman yang baik".

Lusiana tersenyum,"kamu masih menganggapnya teman?",

Ana menganggukkan kepala,Lusiana memegang tangan Ana,"andai kamu tahu hal penting yang pernah Alvaro bicarakan pada kami",Ana mengerutkan dahinya,"dia mencintaimu bahkan ingin mengatakannya padamu tapi semua itu dia kubur dalam-dalam karena dia sadar waktunya tidak lama lagi".

"aku tahu kak dengan perasaannya,tidak perlu dia mengungkapkan dari sorot matanya,perhatiannya aku merasakan kalo tumbuh cinta dan sayang darinya tapi aku tak bisa membalasnya karena ada hati yang lain".

Lusiana mengerti dengan perasaan Ana,dia yakin kalo Ana tak memiliki hati seseorang sudah pasti Alvaro yang akan memenangkan hati Ana.

"perasaan cinta tak bisa di paksakan,papa dan mama mengerti akan perasaan mu,aku yakin mereka akan selalu mendukung setiap keputusan mu karena kamu adalah cinta pertama dan terakhir untuk putra bungsu mereka".

Ana menatap jauh ke luar jendela,"ya keberuntungan ku ada di tangan Alvaro dialah orang yang berpengaruh dalam hidupku".

Ana menoleh ke arah Lusiana,"kak...apa aku terlihat egois karena mengabaikan perasaan mama dan papa?",

"tidak An,kamu berhak memperjuangkan perasaan mu,kakak sudah bilang cinta tak bisa di paksakan,kamu jangan pernah merasa bersalah".

"tapi aku tahu mama dan papa pasti sedih jika aku masih menginginkan cinta lama ku".

"jangan di pikirkan hal wajar jika orang tua bersedih melihat anaknya berlarut larut dalam masa lalu,kakak berdoa agar kamu dapat bertemu kembali dengannya",ucap Lusiana sambil memeluk Ana.

Ana merasakan kehangatan dari Lusiana yang dianggapnya sebagai kakak perempuan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 Liontin pengikat
2 Pesan dari sang Ibu
3 Sebatang Kara
4 Menikah
5 Kepergian Ana
6 Anak Yatim Piatu
7 Teman Hati
8 Pertunangan
9 Secercah Harapan
10 Orang yang berpengaruh
11 Si pendamba cinta
12 Takut
13 Setia Itu Tidak Mudah
14 Memuakkan
15 10 tahun menunggu
16 Kebenaran hidup
17 Laki-laki terbodoh
18 Piala Bergilir
19 Perempuan baik hati
20 Di balik sayang ada luka yang terpendam
21 Membutuhkan seseorang
22 Wajib
23 Pacuan Kuda
24 Rindu Semakin Dalam
25 Gundah
26 Lamaran Max
27 Mengetahui lamaran Max
28 Terlalu Cinta
29 Foto Ana
30 Tidak akan menyakiti putri ku
31 Nomor Satu
32 Kejutan Jhuan
33 Pertemuan pertama Ana dan Raka
34 Kenyataan yang menimpa Leo
35 Cincin Pernikahan
36 Wanita Licik
37 Tempat bersandar
38 Menaklukan seorang Raka
39 Pertemuan dengan Andre
40 Kapal Pesiar
41 Bimbang
42 Mencintainya lebih dari dia mencintaimu
43 Berbincang dengan Max
44 Melepas Rindu
45 Basa basi
46 Masih hidup
47 Berita
48 Menangis dalam tidur
49 Kedatangan Mika ke apartemen
50 Putri Kandung
51 Sesuatu yang akan terjadi
52 Manusia Biasa
53 Ingin pulang
54 Wanita setia
55 Pelengkap Hidup
56 Kedatangan Tuan Wilson
57 Sebuah Rencana
58 Ambisi Jhuan
59 Setelah Hujan Pasti Ada Pelangi
60 Luka masa lalu
61 Ana di culik
62 Kedatangan Leo
63 Mencintai tidak harus memiliki
64 Cinta terlarang
65 Lelaki yang suka mendua
66 Rahasia Mika
67 Alasan Andre
68 Biarkan Aku Pergi
69 Cinta Segitiga
70 Janji Raka
71 Genderang Perang
72 Ada hati yang harus di jaga
73 Saling Menguatkan
74 Kepergiaan Ana dan Leo
75 Pernyataan Veronika
76 Leo dan Vero
77 Suara Tembakan
78 Leo tertembak
79 Kerja Sama
80 Dugaan Hamil
81 Mika Hamil
82 Tidak akan menjatuhkan harga diri
83 Melawan Jhuan
84 Memanfaatkan Mika
85 Kepulangan Ana
86 Restu Max
87 Menghubungi Mika
88 Penjaga Bayangan
89 Kecewa
90 Kemarahan Jhuan
91 Berdetak hebat
92 Pengakuan Mika
93 Pertemuan Max dan Ana
94 Leo telah sadar
95 Sulit tuk di gapai
96 Cemburu
97 Keras Kepala
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Liontin pengikat
2
Pesan dari sang Ibu
3
Sebatang Kara
4
Menikah
5
Kepergian Ana
6
Anak Yatim Piatu
7
Teman Hati
8
Pertunangan
9
Secercah Harapan
10
Orang yang berpengaruh
11
Si pendamba cinta
12
Takut
13
Setia Itu Tidak Mudah
14
Memuakkan
15
10 tahun menunggu
16
Kebenaran hidup
17
Laki-laki terbodoh
18
Piala Bergilir
19
Perempuan baik hati
20
Di balik sayang ada luka yang terpendam
21
Membutuhkan seseorang
22
Wajib
23
Pacuan Kuda
24
Rindu Semakin Dalam
25
Gundah
26
Lamaran Max
27
Mengetahui lamaran Max
28
Terlalu Cinta
29
Foto Ana
30
Tidak akan menyakiti putri ku
31
Nomor Satu
32
Kejutan Jhuan
33
Pertemuan pertama Ana dan Raka
34
Kenyataan yang menimpa Leo
35
Cincin Pernikahan
36
Wanita Licik
37
Tempat bersandar
38
Menaklukan seorang Raka
39
Pertemuan dengan Andre
40
Kapal Pesiar
41
Bimbang
42
Mencintainya lebih dari dia mencintaimu
43
Berbincang dengan Max
44
Melepas Rindu
45
Basa basi
46
Masih hidup
47
Berita
48
Menangis dalam tidur
49
Kedatangan Mika ke apartemen
50
Putri Kandung
51
Sesuatu yang akan terjadi
52
Manusia Biasa
53
Ingin pulang
54
Wanita setia
55
Pelengkap Hidup
56
Kedatangan Tuan Wilson
57
Sebuah Rencana
58
Ambisi Jhuan
59
Setelah Hujan Pasti Ada Pelangi
60
Luka masa lalu
61
Ana di culik
62
Kedatangan Leo
63
Mencintai tidak harus memiliki
64
Cinta terlarang
65
Lelaki yang suka mendua
66
Rahasia Mika
67
Alasan Andre
68
Biarkan Aku Pergi
69
Cinta Segitiga
70
Janji Raka
71
Genderang Perang
72
Ada hati yang harus di jaga
73
Saling Menguatkan
74
Kepergiaan Ana dan Leo
75
Pernyataan Veronika
76
Leo dan Vero
77
Suara Tembakan
78
Leo tertembak
79
Kerja Sama
80
Dugaan Hamil
81
Mika Hamil
82
Tidak akan menjatuhkan harga diri
83
Melawan Jhuan
84
Memanfaatkan Mika
85
Kepulangan Ana
86
Restu Max
87
Menghubungi Mika
88
Penjaga Bayangan
89
Kecewa
90
Kemarahan Jhuan
91
Berdetak hebat
92
Pengakuan Mika
93
Pertemuan Max dan Ana
94
Leo telah sadar
95
Sulit tuk di gapai
96
Cemburu
97
Keras Kepala

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!