Perempuan baik hati

Bugh...bugh....

Tiba-tiba Andre di tarik dan di pukul oleh Leo berulang kali di bagian wajahnya hingga mengeluarkan darah segar dari sudut bibirnya.

"jangan pernah menyentuhnya",ucap Leo yang sudah menghentikan aksinya.

Kejadian ini di tonton oleh para tamu undangan ya datang termasuk kedua pengantin yang mengadakan pesta.

Andre menyeringai,"tentu saja aku tak boleh menyentuhnya karena dia adalah mainan mu bukan",Leo yang mendengar ucapan Andre mengepalkan tangan lagi.

"kamu benar-benar berubah Leo,semenjak bertemu dengan jalang itu,sikap mu menjadi arogan",Leo pun tersulut emosi lalu dia menarik kerah Andre lagi dan melayangkan beberapa pukulan.

Teman-teman yang melihatnya pun segera melerai perkelahian mereka dan Leo pun berhasil diamankan walau tetap saja memberontak.

"jaga ucapan mu Andre",teriak Leo yang belum puas memukul Andre.

Setelah tenang Leo meminta di lepaskan,"bukan aku yang berubah tapi aku tidak suka pada orang yang menindas seorang perempuan",ucap Leo.

"dan untuk kalian yang menyaksikan semua ini,wanita yang bersama ku bukan wanita jalang apa yang dikatakan oleh bajingan ini,dia wanita baik-baik dia seorang putri dari keluarga Wijaya dan aku ingatkan jangan pernah mengusik kehidupannya kalau kalian tidak mau hidup menderita",ucap Leo lagi.

"dan untuk mu",ucap Leo sambil menunjuk kearah Andre yang terkulai lemas,"aku tidak akan membiarkanmu menyentuhnya lagu dan ingat jika keluarga Wijaya mengetahui semua ini maka tamatlah riwayatmu",jelas Leo lalu dia membalikan tubuhnya untuk melihat keadaan Ana yang sekarang terduduk di tanah sambil berurai air mata.

Leo mendekati Ana lalu berjongkok dan membereskan rambut Ana yang sudah acak-acakan akibat ulah Andre,"maaf aku sudah membuatmu seperti ini,sebaiknya kita pulang",ucap Leo.

Ana memegang tangan Leo dengan erat,"aku tak sanggup berdiri",lirih Ana sambil menangis.

Leo pun paham dengan ucapan Ana,dan dia langsung menggendong Ana lalu berjalan tanpa menghiraukan orang-orang yang melihatnya.

Namun di hadapan seseorang,Leo menghentikan langkahnya,"maaf aku sudah membuat kacau pesta mu",ucap Leo pada sang pengantin pria.

"tidak apa aku mengerti",ucap sang pengantin dan Leo pun berjalan pergi meninggalkan tempat itu.

Semua orang membubarkan diri,mereka melanjutkan pestanya,sedangkan Andre dia masih terduduk di tanah dan mengepalkan tangannya,"sial...lihat saja aku akan balas semua ini Leo",ucap Andre.

Kini Leo dan Ana sudah berada di mobil,Ana terus menangis dan Leo pun berusaha menenangkannya,"maafkan aku Ana andai saja aku tidak membiarkan mu pergi sendiri mungkin dia tidak akan seberani ini padamu",

Ana menggelengkan kepalanya,"bukan salah mu ini salahku karena aku persahabatan mu dan Alvaro menjadi renggang",isak Ana.

Leo menggelengkan kepalanya,"bukan karena mu Ana,percayalah padaku",ucap Leo bohong,karena memang kenyataannya persahabatannya dengan Alvaro renggang karena dia mencintai Ana,andai saja dia tahu kalo Alvaro begitu mencintai Ana mungkin dia tidak akan pernah mengungkapkan perasaannya.

"Leo..."

"ehm..."

"ku mohon jangan pernah katakan semua ini pada ayah atau kak Aiden..."

"kenapa An...biar saja Andre mendapatkan balasannya".

"jangan Leo,aku gak mau karena aku ayah atau kak Aiden mencelakai orang lain".

Leo terdiam memang Ana perempuan lembut dan baik hati,di saat dia tersakiti tapi tetap saja masih memiliki rasa kemanusiaan.

"baiklah aku tidak akan mengatakannya pada keluargamu".

"terima kasih Leo".

...----------------...

Mobil Leo sudah terparkir di halaman rumah Wijaya,Leo masih memegang setir mobil sedangkan Ana sudah terlelap.

Leo mendekatkan wajahnya ke wajah Ana,dia memindai bentuk wajah Ana yang terlihat cantik.

"aku bisa gila jika harus mengabaikan wanita secantik dirimu,maafkan aku Ana karena tak bisa menjaga mu,dan aku tidak akan membiarkan orang yang menyakiti mu bisa hidup dengan bahagia,akan ku balaskan sakit mu dengan caraku",

Leo mulai menyentuh pipi Ana yang lembut,mata Leo tertuju pada bibir Ana yang ranum,dan dia mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Ana,namun tiba-tiba suara seseorang membuka pintu rumah,sontak Leo menjauhkan diri.

"hampir saja",gumam Leo.

Leo melihat kearah rumah,melihat Aiden tengah berdiri di teras,dan Leo pun segera turun dari mobil.

Aiden mendekati mobil Leo,"kenapa Ana tidak turun?",tanya Aiden.

"dia tertidur kak",ucap Leo sambil membukakan pintu mobil.

Aiden berdecak,"anak ini".

Aiden membungkukkan tubuhnya untuk menggendong Ana namun di tahan oleh Leo,"biar aku saja kak,lagian aku yang mengajak Ana dan aku harus bertanggung jawab atas Ana".

"tidak perlu,aku bisa sendiri",ucap Aiden dengan ketus.

Leo tak bisa berbuat apa-apa,dia hanya bisa melihat Aiden mengendong Ana,"terima kasih kamu sudah membawa Ana pulang dengan selamat,oh ya kamu gak perlu masuk soalnya ini sudah larut malam",ucap Aiden lagi.

Leo yang mendengar ucapan Aiden langsung mengusap dadanya,Aiden pergi begitu saja tanpa menghiraukan Leo.

"dasar posesif",gerutu Leo lalu dia masuk kedalam mobil dan pergi dari kediaman Wijaya.

Aiden membaringkan Ana di tempat tidurnya,"sayang apa Ana mabuk?",tanya Lusi yang sudah berada di kamar Ana karena melihat sang suami menggendongnya.

"tak akan ku biarkan dia mabuk",jawab Aiden.

"kamu boleh keluar,aku akan mengganti pakaiannya tidak mungkin dia tidur memakai pakaian seperti ini",ucap Lusi.

"baiklah aku akan keluar tapi setelah kamu selesai mengganti pakaiannya,kamu harus langsung datang ke kamar karena aku...",bisik Aiden.

"kalau aku tidak langsung ke kamar lalu aku mau pergi kemana?",ucap Lusi kesal karena kelakuan suaminya.

Aiden terkekeh,"kan kita mau buat dede bayi",ucap Aiden sambil mencium pipi Lusi.

"Aiden..."

"aku tunggu sayang,jangan lama-lama...",setelah mengucapkan hal itu Aiden pergi keluar dari kamar Ana.

Lusi hanya menggelengkan kepalanya,"begitulah kakak mu Ana,ku harap kamu akan mendapatkan suami yang lebih baik dari Aiden",ucap Lusi lalu pergi ke arah lemari.

Keesokan harinya Leo sudah siap untuk bekerja,dia baru saja turun dari kamarnya,"pagi ayah...",sapa Leo pada Max.

"ayah kira kamu tidak pulang".

Leo duduk tepat di sebrang Max,"aku pulang karena aku merindukan rumah ini",ujar Leo.

"baguslah kalo kamu masih merindukanku dan rumah ini",ucap Max.

Biasanya Leo selalu pulang ke apartemen miliknya,seminggu sekali dia akan berkunjung ke rumah Max.

"oh ya ada yang ingin ayah tanyakan",

"soal apa?",

"soal kamu memukul Andre,semalam ayahnya menelepon",

Leo terdiam,dia sudah tahu kalo Andre akan mengadu pada ayahnya namun bagi Leo tak heran karena kelakuan Andre masih sama seperti dulu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 Liontin pengikat
2 Pesan dari sang Ibu
3 Sebatang Kara
4 Menikah
5 Kepergian Ana
6 Anak Yatim Piatu
7 Teman Hati
8 Pertunangan
9 Secercah Harapan
10 Orang yang berpengaruh
11 Si pendamba cinta
12 Takut
13 Setia Itu Tidak Mudah
14 Memuakkan
15 10 tahun menunggu
16 Kebenaran hidup
17 Laki-laki terbodoh
18 Piala Bergilir
19 Perempuan baik hati
20 Di balik sayang ada luka yang terpendam
21 Membutuhkan seseorang
22 Wajib
23 Pacuan Kuda
24 Rindu Semakin Dalam
25 Gundah
26 Lamaran Max
27 Mengetahui lamaran Max
28 Terlalu Cinta
29 Foto Ana
30 Tidak akan menyakiti putri ku
31 Nomor Satu
32 Kejutan Jhuan
33 Pertemuan pertama Ana dan Raka
34 Kenyataan yang menimpa Leo
35 Cincin Pernikahan
36 Wanita Licik
37 Tempat bersandar
38 Menaklukan seorang Raka
39 Pertemuan dengan Andre
40 Kapal Pesiar
41 Bimbang
42 Mencintainya lebih dari dia mencintaimu
43 Berbincang dengan Max
44 Melepas Rindu
45 Basa basi
46 Masih hidup
47 Berita
48 Menangis dalam tidur
49 Kedatangan Mika ke apartemen
50 Putri Kandung
51 Sesuatu yang akan terjadi
52 Manusia Biasa
53 Ingin pulang
54 Wanita setia
55 Pelengkap Hidup
56 Kedatangan Tuan Wilson
57 Sebuah Rencana
58 Ambisi Jhuan
59 Setelah Hujan Pasti Ada Pelangi
60 Luka masa lalu
61 Ana di culik
62 Kedatangan Leo
63 Mencintai tidak harus memiliki
64 Cinta terlarang
65 Lelaki yang suka mendua
66 Rahasia Mika
67 Alasan Andre
68 Biarkan Aku Pergi
69 Cinta Segitiga
70 Janji Raka
71 Genderang Perang
72 Ada hati yang harus di jaga
73 Saling Menguatkan
74 Kepergiaan Ana dan Leo
75 Pernyataan Veronika
76 Leo dan Vero
77 Suara Tembakan
78 Leo tertembak
79 Kerja Sama
80 Dugaan Hamil
81 Mika Hamil
82 Tidak akan menjatuhkan harga diri
83 Melawan Jhuan
84 Memanfaatkan Mika
85 Kepulangan Ana
86 Restu Max
87 Menghubungi Mika
88 Penjaga Bayangan
89 Kecewa
90 Kemarahan Jhuan
91 Berdetak hebat
92 Pengakuan Mika
93 Pertemuan Max dan Ana
94 Leo telah sadar
95 Sulit tuk di gapai
96 Cemburu
97 Keras Kepala
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Liontin pengikat
2
Pesan dari sang Ibu
3
Sebatang Kara
4
Menikah
5
Kepergian Ana
6
Anak Yatim Piatu
7
Teman Hati
8
Pertunangan
9
Secercah Harapan
10
Orang yang berpengaruh
11
Si pendamba cinta
12
Takut
13
Setia Itu Tidak Mudah
14
Memuakkan
15
10 tahun menunggu
16
Kebenaran hidup
17
Laki-laki terbodoh
18
Piala Bergilir
19
Perempuan baik hati
20
Di balik sayang ada luka yang terpendam
21
Membutuhkan seseorang
22
Wajib
23
Pacuan Kuda
24
Rindu Semakin Dalam
25
Gundah
26
Lamaran Max
27
Mengetahui lamaran Max
28
Terlalu Cinta
29
Foto Ana
30
Tidak akan menyakiti putri ku
31
Nomor Satu
32
Kejutan Jhuan
33
Pertemuan pertama Ana dan Raka
34
Kenyataan yang menimpa Leo
35
Cincin Pernikahan
36
Wanita Licik
37
Tempat bersandar
38
Menaklukan seorang Raka
39
Pertemuan dengan Andre
40
Kapal Pesiar
41
Bimbang
42
Mencintainya lebih dari dia mencintaimu
43
Berbincang dengan Max
44
Melepas Rindu
45
Basa basi
46
Masih hidup
47
Berita
48
Menangis dalam tidur
49
Kedatangan Mika ke apartemen
50
Putri Kandung
51
Sesuatu yang akan terjadi
52
Manusia Biasa
53
Ingin pulang
54
Wanita setia
55
Pelengkap Hidup
56
Kedatangan Tuan Wilson
57
Sebuah Rencana
58
Ambisi Jhuan
59
Setelah Hujan Pasti Ada Pelangi
60
Luka masa lalu
61
Ana di culik
62
Kedatangan Leo
63
Mencintai tidak harus memiliki
64
Cinta terlarang
65
Lelaki yang suka mendua
66
Rahasia Mika
67
Alasan Andre
68
Biarkan Aku Pergi
69
Cinta Segitiga
70
Janji Raka
71
Genderang Perang
72
Ada hati yang harus di jaga
73
Saling Menguatkan
74
Kepergiaan Ana dan Leo
75
Pernyataan Veronika
76
Leo dan Vero
77
Suara Tembakan
78
Leo tertembak
79
Kerja Sama
80
Dugaan Hamil
81
Mika Hamil
82
Tidak akan menjatuhkan harga diri
83
Melawan Jhuan
84
Memanfaatkan Mika
85
Kepulangan Ana
86
Restu Max
87
Menghubungi Mika
88
Penjaga Bayangan
89
Kecewa
90
Kemarahan Jhuan
91
Berdetak hebat
92
Pengakuan Mika
93
Pertemuan Max dan Ana
94
Leo telah sadar
95
Sulit tuk di gapai
96
Cemburu
97
Keras Kepala

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!