Awalnya Ahim ingin menelpon satu persatu nomor di ponsel. Tapi setelah mendengar perkataan dari satu nomor, Ahim percaya bahwa ayahnya memang memiliki saudara.
"Besok aku akan lebih yakin setelah tes" gumam Ahim
Setelah menaruh kembali ponsel itu Ahim kembali melangkah keluar dan mencari makan siang
Di tempat Marvel
Marvel yang sibuk dengan dokumen kantor dan masih dalam perasaan yang buruk karena dia lupa tidak meminta nomor ponsel Ahim.
"Aarggh! Kapan ini selesai?" Ucap Marvel frustasi
"Tenanglah Bos! Jika kamu bisa menyelesaikan ini hari ini, aku akan temani bertemu dengan wanita itu malam nanti" ucap Zen yang masih ikut bergelut dengan hukuman dari Marvel
Mendengar itu suasana hati Marvel lebih baik. Dia mulai fokus dengan kerjaannya agar bisa menemui Ahim malam nanti.
Di lain tempat
Jeremy yang baru kembali dari rumah Ahim langsung di beri pertanyaan oleh empat keluarga.
"Bagaimana?" Ucap Carine
"Apakah dia setuju ikut dengan kita?" Tanya juga Della
"Apakah dia baik-baik saja?" Tanya Gisel
"Bagaimana wajah dan tubuhnya?" Tanya Delia
Jeremy yang di lontari pertanyaan dan di tarik ke kiri dan kanan merasa mulai pusing
"Hentikan Ibu Ibu! Bapak bapak tolong dikondisikan istri istrinya!" Ucap Joe membuat para ibu-ibu itu berhenti menarik narik Jeremy.
Para suami mereka juga hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Jelaskan Jeremy!" Ucap Pedro
Mereka menunggu Jeremy membuka suara dengan gugup
"Tunggu! Lebih baik kita makan siang dulu baru kita dengarkan cerita dari Jeremy" ucap Nicolas membuat mereka melihat tajam kearahnya
"Nicol benar! Jeremy pasti juga lelah pulang pergi ke rumahnya" ucap Alex membenarkan
Para wanita hanya pasrah dan mulai menuju restoran di hotel tersebut.
Setelah selesai makan siang, mereka semua langsung menatap Jeremy seolah menyuruhnya untuk segera menjelaskan
"Baiklah aku jelaskan!" Ucap Jeremy dan mengambil amplop coklat yang tadi dia bawa
"Sampai Jeremy selesai jangan ada yang menyela, ok!" Ucap Brian dan mendapat persetujuan dari semua orang
"Nama Ahim Famille. Lulusan S1 universitas swasta kota S. Memiliki sebuah apartemen tapi di tipu oleh mantan pasangannya bernama Dion. Dion sendiri mengambil apartemen itu dan berselingkuh dengan sahabat Ahim di masa kuliah bernama Stella. Saat ini Ahim tinggal di rumah tua peninggalan nenek dari pihak ibunya. Dia bekerja di Perusahaan Zaren sebagai desainer perhiasan. Di perusahaan tersebut dia memiliki seorang sahabat bernama Angel." Jelas Jeremy membuka amplop tersebut
"Saat aku kerumahnya tadi wajahnya sangat mirip dengan ibunya dan matanya mirip sekali dengan ayahnya yang aku lihat di foto yang ayah tunjukkan" lanjut Jeremy
Mendengar itu, marah, sedih, senang semua perasaan menjadi satu.
"Aku ingin bertemu dengannya" ucap Carine
"Tenanglah! Kita juga ingin bertemu dengannya" ucap Pedro
"Bersabarlah!" Ucap Nicolas
"Besok aku akan membawa ibu bertemu dengannya" Ucap Jeremy mengundang tanya dari semua orang
"Apa maksudmu Jeremy?" Tanya Alex
"Saat aku di rumahnya, aku berkata bahwa aku sepupunya. Aku sepupu dari pihak ayahnya dan aku putra dari adik perempuan ayahnya" jelas Jeremy
"Lalu aku melihat dia tidak percaya meski dia masih memanggilku dengan sebutan kakak" lanjut Jeremy
"Lalu?" Tanya Luka penasaran
"Aku berkata bahwa akan membawa ibuku untuk tes DNA dengannya besok jika dia ingin bukti yang kuat" jelas Jeremy
"Baguslah!" Ucap Carine dengan gembira
"Meski Ahim belum percaya padaku tapi mendengar dia memanggilku kakak, entah kenapa dadaku serasa mau meledak" ucap Jeremy dengan wajah berbinar
"Cih! Aku juga kakaknya" Ucapan iri Melto mendapat anggukan dari Joe dan Luka
"Iri bilang bos!" Ledek Jeremy dengan bangganya
Ledekan Jeremy membuat ketiganya semakin iri. Ya! Meski tidak ada hubungan darah dengan ayahnya Ahim dan mungkin hanya sewaktu kecil bertemu.
Namun mereka selalu di tegaskan oleh keluarga bahwa ayah Ahim adalah sahabat mereka dan itu berarti anaknya adalah tanggung jawab mereka saat ini.
Ahim yang baru pulang dari makan siang telah sampai dirumahnya.
Ahim yang baru sampai depan rumah dikejutkan dengan kedatangan Angel
"Jelaskan!" Ucap Angel
"Masuk dulu beb" ucap Ahim dan keduanya masuk kedalam
Setelah sampai di dalam, Ahim menceritakan semuanya kepada Angel.
Angel terkejut dengan cerita Ahim. Bagiamana tidak? Selama dia berteman dengan Ahim, Ahim selalu memuji Dion sebagai kekasih setia. Namun kenyataannya Dion selingkuh dengan sahabatnya sendiri.
"Dasar pria br\*ngs\*k! Untung aku tidak lihat sendiri. Kalau tidak aku habisi dia" ucap Angel dengan marah
"Sudahlah! Aku baik-baik saja sekarang. Toh lebih baik ketahuan sekarang dari pada setelah dia selesai kuliah kan?" Ucap Ahim tenang
Angel berfikir dan menyetujui perkataan Ahim.
"Oh ya! Tadi kamu bilang ada yang menolong mu berakting menjadi pacar barumu. Siapa namanya?" Tanya Angel
"Namanya Marvel, Marvelous Vergara" ucap Ahim
"Apa?" Teriak Angel membuat Ahim ikut terkejut
"Kenapa sih?" Tanya Ahim
"Kamu tau siapa nama yang kamu sebutkan tadi?" Tanya Angel dan mendapat gelengan dari Ahim
"Itu nama bos besar perusahaan kita Ahim!" Ucap Angel
"Ohh" awalnya Ahim hanya ber'oh' ria. Namun sesaat kemudian, dia tersadar.
"Apa?" Teriak Ahim
"Bagaimana bisa?" Tanya Ahim
"Aku yang seharusnya bertanya padamu. Bagaimana kamu bisa bertemu dengannya di apartemen mu?" Ucap Angel
Ahim hanya menggeleng dan menjelaskan bahwa dia bertemu dengan Marvel di lift saat itu.
Setelah bercerita panjang tentang Dion dan Marvel. Kedua wanita itu melupakan sejenak apa yang mereka lalui dengan menonton film di televisi.
Keduanya asik menonton dan memakan cemilan yang dibawa Angel hingga sore.
"Aku pulang dulu ya" ucap Angel
"Kita tidak makan malam bersama sekalian?" tanya Ahim
Angel berfikir sejenak dan menyetujuinya
"Baiklah! Tapi kamu yang traktir ya" ucap Angel mendapat anggukan dari Ahim
Keduanya kembali asik menonton sambil menunggu jam makan malam.
Ditempat Marvel
Marvel masih bergelut dengan berkas yang seakan tidak ada habisnya
Sejak tadi siang dia mulai sampai sekarang sore hari berkasnya juga belum selesai
"Sampai kapan ini berakhir?" Tanya Marvel mulai tidak sabar
"Sedikit lagi selesai Vel! Sebelum makan malam pasti sudah selesai " jelas Zen
Marvel kembali berkutik dengan laptop dan berkas dihadapannya setelah mendengar Zen berkata 'makan malam'
Zen yang sadar akan hal itu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sahabat sekaligus bosnya tersebut
Saat keduanya tengah fokus, pintu ruangan ada yang mengetuk
Tok tok tok
"Masuk" ucap Marvel
Muncul seorang wanita dari pintu. Dia adalah asisten kantor Marvel bernama Cherly. Cherly yang masuk keruangan tersebut langsung mendapatkan tatapan dingin dari Marvel.
"Maaf Bos! Saya mau melapor" ucap Cherly
"Ada apa?" Ucap Marvel dingin
"Baru saja pemegang saham memberi tahu saya bahwa mereka ingin bertemu dengan anda di Hotel Star malam ini jam 7" ucap Cherly
Mendengar itu Marvel langsung kehilangan semangat sekali lagi. Melihat Marvel seperti itu, Zen berdiri dari kursinya dan berjalan menuju Marvel.
Zen menyadari akan suasana hati Marvel menepuk pundaknya menenangkan.
"Pergilah! Aku yang akan menjelaskan padanya" ucap Zen kepada Cherly
Cherly pun yang tidak mau jadi pelampiasan emosi bosnya langsung keluar seketika.
"Para orang itu....." Ucap Marvel mulai marah
"Tenanglah! Karena seperti ini kita undur saja bertemu wanita itu!" Ucap Zen
Marvel yang akan protes namun Zen menekan kuat bahunya mengisyaratkan bahwa dia tidak menerima protes.
Marvel pun hanya bisa menurut
"Disaat seperti ini kenapa jadi kamu yang seperti bosnya" gumam Marvel dan Zen hanya bisa tersenyum
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments