BAB 4

Setelah keputusan bahwa Jeremy yang akan menemui orang tersebut sebagai sepupunya. Mereka semua kembali ke kamar masing-masing dan istirahat.

Setelah Marvel pergi, Ahim saat ini sedang menatap ponsel lama milik ayahnya yang sudah lama neneknya sembunyikan.

Ahim yang menyadari ada beberapa nomor tanpa nama di ponsel tersebut. Namun Ahim ragu untuk menelpon nomor itu.

"Aku tidak tahu ayah punya teman atau tidak" ucap Ahim

"Sudahlah! Karena ponselnya dinyalakan kalau ada yang mengenal ayah pasti akan menelepon" lanjut Ahim

Pagi berlalu dengan cepat sekarang sudah siang dan Ahim mulai lapar.

Ahim mengambil tas dan akan pergi makan di luar karena dirumah neneknya belum ada bahan masakan apapun.

Namun saat Ahim akan keluar

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu rumahnya

"Apakah Angel datang?" Tanya Ahim pada dirinya sendiri

Di lain tempat

Di Perusahaan Vergara

Marvel yang marah pada dirinya sendiri sejak kembali ke perusahaan setelah mengantar Ahim melampiaskan kekesalannya kepada semua karyawan di depannya.

"Bos kenapa?" Bisik karyawan perempuan di samping Zen

"Entahlah! Sejak mulai rapat hingga sekarang boss seperti itu" ucap Zen

Zen sendiri adalah sekertaris pribadi Marvel sekaligus sahabat Marvel sejak SMA.

Setelah melihat Marvel masuk ke ruangannya, Zen dengan segera ikut masuk dan ingin menanyakan apa yang terjadi pada sahabat sekaligus bosnya itu.

Setelah masuk ke ruangannya Marvel semakin menjadi.

"Sebenarnya kamu kenapa Vel?" Ucap Zen masuk dan mengunci pintu

"Zen!" Sentak Marvel

"Kenapa aku bisa sebodoh ini?" Lanjutnya merasa frustasi

Zen menghembuskan nafasnya

"Katakan!" Ucap Zen tahu dengan tingkah Marvel yang seperti ini pasti tidak berhubungan dengan kerajaan. Jadi dia memposisikan dirinya sebagai sahabat saat ini.

"Tadi aku bertemu seorang wanita cantik. Terus kami berakting di depan mantan pacarnya. Terus aku mengantarnya pulang. Tapi, tapi,," ucap Marvel terpotong karena Zen menutup mulutnya dengan berkas ditangan Zen.

"Cukup!" Ucap Zen saat berkasnya menutup mulut Marvel

"Tunggu dulu! Biar aku perjelas!" Ucap Zen sambil menurunkan berkasnya

"Pertama, kamu bertemu seorang wanita?" Tanya Zen dijawab anggukan oleh Marvel

"Kedua, kalian juga bertemu mantan pacarnya dan berakting didepannya?" Lanjut Zen dan di jawab lagi oleh Marvel dengan mengangguk

"Ketiga, kamu mengantar dia pulang?" Ucap Zen dan lagi lagi mendapat anggukan kepala Marvel

"Dan terakhir, jika melihat tingkahmu ini! Jangan katakan kepadaku saking senangnya dengan yang tadi kamu lupa bahwa kamu tidak memiliki nomor ponselnya" ucap Zen dan Marvel menjawab dengan anggukan kepala yang lemah

"Bodoh!" Cecar Zen

"Zen!" Protes Marvel

"Aku baru tau kamu bodoh dalam hal wanita Vel!" Ejek Zen

Marvel yang tidak terima mulai marah kepada sahabatnya itu.

"Ambil semua berkas di mejaku! Kamu akan menghabiskan malam dengan itu Zen!" Titah Marvel

Zen yang terkena dampak meledek bosnya itu hanya bisa pasrah

Kembali ke rumah Ahim

Ahim yang bingung siapa yang datang kerumahnya siang hari ini berkala menuju pintu dan membukanya

Di depan pintu Ahim melihat seorang pria

"Maaf Siapa ya? Mau cari siapa?" Tanya Ahim

"Wah dia sudah besar, apakah aku bisa meyakinkannya?" Tutur pria itu dalam hati

"Halo? Maaf cari siapa ya?" Ulang Ahim saat melihat pria itu diam saja

"Oh maaf!" Ucapnya

"Aku Jeremy Brasserie" lanjutnya

"Cari siapa ya?" Tanya Ahim lagi

"Aku mencarimu" ucapan Jeremy membuat Ahim kebingungan

"Oh maaf! Kamu pasti bingung kan?" Ucap Jeremy seketika melihat wajah Ahim yang kebingungan

"Aku putra dari ayah Pedro Brasserie dan ibu Carine Famille" jelas Jeremy

Ahim yang mendengar nama belakangnya disebut semakin kebingungan. Saat akan menanyakan kepada Jeremy, Jeremy mengangkat tangannya

"Tenanglah! Akan aku jelaskan" ucap Jeremy kepada Ahim

"Masuk dulu..." Ucap Ahim kebingungan mau memanggilnya bagaimana

"Panggil saja kakak kalau boleh!" Ucap Jeremy

Ahim mengangguk dan mempersilakan Jeremy masuk rumah

"Duduk kak Jeremy" ujar Ahim

Jeremy yang di panggil kakak sangat senang namun dia tahan sampai Ahim sepenuhnya percaya bahwa dia kakaknya meski tidak seibu.

Jeremy duduk dan Ahim berada di kursi sebelahnya

"Aku jelaskan!" Ucap Jeremy mendapatkan anggukan dari Ahim

"Ibuku adalah adik perempuan ayahmu" ucap Jeremy membuat Ahim terkejut

"Bahkan ayahku juga sahabat ayahmu yang dipercaya oleh ayahmu untuk menjadi pendamping hidup adiknya yaitu ibuku saat ini" jelas Jeremy

Ahim yang tidak tau harus bagaimana masih terdiam.

"Bagaimana kak Jeremy membuktikan bahwa kita masih ada ikatan saudara?" Tanya Ahim setelah beberapa saat terdiam

"Aku bisa saja membawa ibuku untuk tes DNA denganmu" ucap Jeremy

"Bisakah kak Jeremy memberiku waktu?" Tanya Ahim

Ahim yang masih bingung dengan penjelasan Jeremy tidak bisa menerima begitu saja.

"Aku akan kembali besok pagi" ucap Jeremy dan berlalu pergi dari rumah Ahim

Ahim yang kebingungan kembali ke kamar mengambil ponsel lama milik ayahnya

Dengan gugup Ahim mencoba menelpon nomor yang tidak diberi nama

Tuuuut... Tuuuut...

Beberapa kali berdering akhirnya ada jawaban

"Sudah 20 tahun dan kamu baru menelpon ku" ucap seseorang di sebrang telepon

"Kenapa kamu diam? Apakah istrimu di sampingmu saat ini? Hahahaha" tawa terdengar di telpon

"Maaf ini siapanya ayahku ya?" Ucap Ahim setelah beberapa saat

"Oh kamu pasti putri kecil itu ya" ucapnya

"Kenalkan namaku Ryu sahabat sejati ayahmu! Hahahaha" ucapnya dengan riang

Saat dia tidak mendengar suara dari Ahim dia bertanya lagi

"Apakah ayahmu di sampingmu? Katakan padanya janji yang dulu pasti aku tepati!" Ucap Ryu

"Apakah Om tidak tau kabar ayahku?" Tanya Ahim kepada Ryu.

Mendengar pria itu sangat dekat dengan ayahnya namun tidak mengetahui kabar ayahnya

"Aku bertemu dengannya 22 tahun yang lalu. Saat itu kamu masih bayi. Bahkan aku tidak bertemu dengan ibumu karena ayahmu sangat posesif" jelas Ryu

"Memang ada ada dengan ayahmu? Tidak mungkin dia mengkhianati ibumu kan?" Tanya Ryu sambil bergurau

"Ayah dan ibuku telah pergi 20 tahun yang lalu" ucap Ahim membuat Ryu terdiam

"Apa kamu bilang?" Ucap Ryu tersadar dari diamnya

"Ayah dan ibuku telah pergi saat aku masih kecil. Dan aku dirawat oleh nenek dari ibuku" jelas Ahim

"Lalu, bagaimana dengan keluarga ayahmu? Mereka pasti mencarimu" ucap Ryu

Mendengar itu Ahim teringat akan kedatangan Jeremy

"Iya om mereka mencari ku" jawab Ahim

"Kalau begitu ikutlah bersama mereka. Aku juga pernah berjanji dengan ayahmu untuk ikut menjagamu jika ada yang terjadi dengannya" ucap Ryu

"Aku masih ada di luar negeri, saat pulang aku akan mencarimu" lanjut Ryu

"Iya Om! Aku juga akan bilang dimana aku tinggal saat mereka menjemput ku" ucap Ahim

"Baiklah! Sudah dulu ya. Oh iya om lupa siapa namamu?" Ucap Ryu

"Namaku Ahim Famille om" jawab Ahim

"Jaga dirimu Ahim" ucap Ryu dan memutuskan sambungan telponnya

"Mungkin kak Jeremy benar saudara sepupuku" gumam Ahim setelah telponnya terputus

Terpopuler

Comments

Laura Barón

Laura Barón

Tak terlupakan

2024-06-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!