Episode 10

Pukul delapan malam Kyara baru pulang ke rumah. Saat melewati ruang keluarga Kyara di panggil oleh mamanya yang entah daei kapan duduk di sana sambil menatapnya tajam.

"Dari mana aja kamu, Ra?"tanya Rania berdiri berjalan mendekati Kyara.

"Dari main sama teman, mama kapan pulang? Tumben banget jam segini udah ada di rumah." kata Kyara.

"Mau sampai kapan sih Ra kamu itu keluyuran kaya gini? Kamu itu anak gadis lo Ra, apa kata orang kalau liat anak gadis rumah ini ?"tanya Rania oada anak gadisnya itu.

"Sejak kapan mama mikirin omongan orang, ayolah mah ini bukan pertama kalinya aku puang jam segini. Lagian baru jam delapan juga, kecuali aku pulangnya jam sepuluh wajar mama marah"balas Kyara.

Rania menghela nafasnya, " kamu tu ya, kalau di ajarin ada aja jawabnya"

"Kya capek mah, udah selesaikan bicaranya?"tanya Kyara dan hendak melangkah pergi, namun tangannya di tahan oleh sang mama.

"Tadi kenapa gak jadi beli cincin sama Ardian?"tanya Rania.

Kyara menoleh pada sanga mama, " oh, jadi ini alasan mama pulang cepat?"tanya Kyara mengangguk paham.

"Jawab aja apa yang mama tanyakan, jangan bahas yang lain"kata Rania.

"Dia tidak ada bilang kalau mau beli cincin, lagian dia maksa dan ngatur. Mama tahu sendirikan kalau Kya paling benci di paksa"kata Kyara.

Rania melepaskan tangan Kyara dan mengusap wajahnya.

"Maksa? Jangan banyak alasan Kya, tidak mungkin Ardian seperti itu."

"Jadi, mama kira Kya ngarang cerita gitu? Tunggu dulu, mama lihat sendiri isi pesan dia."Kyara mengambil ponselnya dalam tas, ia mencari pesan yang di kirimkan oleh Ardian dan di lihatkan ke mamanya.

"Kalau gak maksa, trus itu apa namanya?"

Rania terdiam

"Lihat kan mah! "Kyara hendak melangkah pergi namun ia mengurungkannya.

"Oh iya mah, bilang sama calon mantu mama itu. Kalau dia mau beli cincin, beli aja sendiri. Kya gak mau pergi sama dia, dan Kya gak akan mau ikut mengurus mengenai pernikahan ini. Kan yang pengen nikah dia, yaudah suruh dia ngurus semuanya sendiri" setelah mengatakan hal itu, Kyara berlalu pergi meninggalkan Rania yang termenung mendengarkan kata putrinya itu.

"Maafan mama Kya, mama tahu kamu sangat tertekan dengan semua ini" ucap Rania pelan, ia sunggu tidk sanggup melihat keadaan putrinya saat ini.

Putri yang selama ini selalu manis dan manja dengannya, sekarang berubah jadi putri yang terkesan pembangkang dan bersikap dingin padanya.

***

Sementara itu di kediaman Ardian, mereka sedang melakukan makan malam bersama.

"Gimana Ian, apa udah beli cincinnya?"tanya Mia di sela makannya.

"Belum mi"

"Kenapa belum, bukankah tadi pagi kamu bilang akan beli cincin hari ini?"tanya Mia heran.

"Tadi Ia sibuk mi, jadi tidak sempat pergi" jawab Ardian.

Ia tidak mungkin mengatakan keadaan sebenarnya oada maminya, bisa - nisa nanti setelah mendengar ceritanya maminya akan jatuh sakit lagi dan Ardian tidak mau itu terjadi.

Ilham dapat melihat gelagat aneh dari putranya itu, tapi dia memilih untuk tetap diam.

"Kamu itu sama kayak papi kamu, gila kerja. Luangkanlah waktu sebentar buat nyari cincinnya, waktunya udah mepet banget loh ini." kata Mia

"Ia mi, nanti Ian usahakan."balas Ardian.

Setelah selesai makan Ardian langsung pergi ke kamarnya. Sementara Mia dan Ilham memilih untuk duduk di ruang keluarga.

"Mas, kamu tolong dong putranya di nasehatin. Jangan kerja mulu, aku capek lo mas ngurus semuanya" kata Mia.

"Iya, nanti aku nasehatin"balas Ilham.

"Dek, kamu itu jangan terlalu capek. Biar ajalah orang lain yang urus kamu duduk manis aja" kata Ilham khawatir.

"Gak bisa mas, pokoknya pernikahan anak kita harus terbaik, ya walau pun resepsinya di ditunda"

Ilham menggeleng mendengar perkataan Mia. Semenjak pulang dari rumah Rania tempo hari, Mia selalu terlihat sibuk bahkan istrinya itu seolah lupa akan keberadaannya.

"Kalau gitu mas ke kamar Ian dulu ya" kata Ilham berdiri dan meninggalkan Mia yang sedang sibuk melihat - lihat katalog tema ijab kabul.

Tok! Tok! Tok!

"Ian, apa papi boleh masuk?"tanya Ilham .

"Masuk aja ,pi. Pintunya tidak di kunci kok" sahut Ardian.

Ilham masuk ke dalam kamar Ardian, ia melihat Ardian sedang duduk di meja kerjanya.

"Tumben kamu bawa kerjaan pulang?"tanya Ilham heran, ia duduk di atas ranjang sang putra.

"Iya, tadi ada sedikit urusan, jadi gak sempat menyelesaikannya."

"Urusan? Urusan apa?"tanya Ilham.

Deg!

Ardian terdiam, tidak mungkin dia bilang kalau tadi dia sibuk mencari Kyara.

"Apa sekarang menjemput Kyara sudah jadi bagian urusan kamu?"tanya Ilham dan itu sukses membuat Ardian kaget.

"Jangan bilang papi masih nyuruh orang buat ngawasin Ian."kata Ian.

Ilham hanya tersenyum.

"ayolah pi, Ia udah besar sekarang. Mau sampai kapan sih mami sama papi menganggap Ian masih kecil?"

"Papi janji, setelah kamu menikah papi tidak akan melakukannya lagi" janji Ilham.

Ardian menghela nafas, " Jadi papi udah tahu kan apa yang terjadi hari ini, apa papi mau melanjutin pernikahan ini?"tanya Ardian.

"Kamu salah paham Ian, Kyara bukan seperti itu anaknya."

"Salah paham gimana pi, udah jelas di deoan mata Ian sediri dia bermesraan sama laki - laki lain. Mungkin kalau papi jadi Ian, papi juga bakalan berpikir hal yang sama dengan apa yang Ian pikirkan."kata Ardian, ia berusaha buat meyakinkan papinya untuk mempertimbangkan pernikahannya itu.

"Sekarang sudha terlambat nak, yang bisa kamu lakukan sekarang hanyalah menerima takdirmu"ucap Ilham. Ia berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri putranya itu.

"Ini adalah yang terbaik buat kamu, jadi tolong ikuti saja."

"Walau pun memisahkan pasangan yang sedang saling suka?"tanya Ardian menatap Ilham.

"Maaf, tapi suatu saat nanti kamu bakal berterima kasih pada kami karena telah mempertemukan mu dengan Kyara."

"Itu tidak mungkin" balas Ardian pelan.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!