Cewek Bar - Bar Vs Pria Kutub
"Kenapa kakak menerima perjodohan ini?" tanya Kyara.
"Jangan terlalu banyak berpikir, lebih baik kamu belajar yang benar dan tidak usah memikirkan hal lain." ujar Ardian.
"Tc" Kyara berdecih tak habis pikir dengan apa yang baru saja di dengarnya.
"Bagaimana mungkin aku tidak berpikir, semen...." belum sempat Kyara menyelesaikan ucapannya, Ardian menyelanya lebih dulu.
"Cukup lakukan apa yang harus kamu lakukan.." setelah mengatakan itu Ardian pun beranjak pergi meninggalkan Kyara yang masih terduduk di bangku taman belakang rumahnya.
~¤¤¤~
"Selamat pagi semuanya...." sapa Kyara pada semua orang yang ada di meja makan.
"Pagi sayang, ini udah jam berapa sih Ra? Kamu gak takut telat emangnya?"tanya Rania kepada anaknya.
"Telat bentar gak apa - apa lah mah, lagian udah biasa juga" jawab Kyara santai sambil memakan sarapannya.
"Eits... Ini siapa sih yang ngasih selai kacang ke dalam roti aku?.."tanya Kyara kesal, ia memuntahkan roti yang ada dalam mulutnya.
"Mbokkk!" teriak Kyara memanggil pelayan rumah mereka.
Ferdi dan Rania hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan anaknya, sudah bisa di pastikan kalau sebentar lagi akan ada perang.
"Papa duluan ya! Sayang kamu jadi nebeng sama aku?"tanya Ferdi pada sang istri.
"Eh iya, ayo. " jawab Rania cepat.
"Lah kok pergi sih pah, mah? Sarapannya aja belum habis tu" kata Kyara heran.
"Papa ada meeting pagi ini, bye sayang" ucap Ferdi mengecup kening putri semata wayangnya itu.
"Mama?..." kini Kyara beralih menatap sang mama.
"Hmm... Mama... Mama, ah iya itu mama ada janji sama bibi Anita. Iya janji sama bibi Anita."balas Rania .
Kyara mengerutkan keningnya, ia merasa aneh dengan kedua orang tuanya.
"Kamu baik - baik ya sekolahnya, jangan bikin ulah!" ujar Rania. Kyara memutar matanya malas.
Setelah kedua orang tuanya pergi, pelayan pun datang.
"Nona manggil mbok?"tanya mbok Darmi yang datang dengan nafas ngos - ngosan.
"Iya mbok, ini minum dulu! Mbok dari mana sih kok ngos - ngosan gitu?"tanya Kyara memberikan segelas air putih pada Mbok Darmi.
"Terima kasih nona,.... Itu tadi mbok dari belakang sedang jemur pakaian" jawab mbok Darmi, dan Kyara mengangguk percaya.
"Kalau mbok boleh tahu, nona manggil mbok ada apa ya?"tanya mbok Darmi.
"O iya mbok, tadi yang nyiapin roti ini siapa?"tanya Kyara sambil menunjuk roti yang ada di depannya.
"Oo roti itu.... Tadi Den Randi yang menyiapkannya. Katanya special buat adik tercinta" ucap mbok Darmi sambil menirukan cara bicara Randi.
"Kak Randi?... Shittt, awas aja dia. Pasti dia sengaja lakukan ini" kesal Kyara.
"Memangnya ada apa nona?"tanya mbok Darmi mengernyit heran.
"Ini mbok liat kan, dia sengaja ngasiin slay kacang ke roti aku" dengus Kyara yang mulai garuk - garuk karena dia alergi dengan yang namanya kacang.
Mbok Darmi yang melihatnya pun langsung berlari ke kamar Kyara untuk mengambil obat alerginya.
"Awas aja lo kak!!!" geram Kyara, dengan tangan yang terus menggaruk - garuk.
***
"Kyara Jovanka? Kamu lagi , kamu lagi... Apa kamu gak capek di hukum setiap hari?" tanya Akmal si guru BK.
"Capek sih sebenarnya pak, tapi mau gimana lagi. Mereka selalu aja gak mau biarin saya masuk dan selalu aja di bawa keruangan bapak" jawab Kyara santai.
Huft ~
Akmal menghela nafas jengah, dia benar - benar sudah kehilang akal jika berhadapan dengan Kyara.
"Makanya kamu jangan telat dong biar mereka gak bawa kamu keruangan saya."kata Akmal kesal.
"Saya udah coba pak tapi tetap aja telat..."
"Sudahlah, sekarang kamu keliling lapang 20 kali!" titah pak Akmal, tanpa pikir panjang.
"Apa pak? 20 kali? Yang benar aja pak, itu banyak banget. Bapak mau bunuh saya?"protes Kyara tak terima.
"25 putaran!"
"Tapi pak..."
"30 putaran!"
"Aisttt.... Fix 20 putaran aja pak, ok" kata Kyara mendengus kesal dan keluar dari ruangan guru Bk itu. Akmal hanya menggeleng melihat kelakuan Kyara yang memang susah di suruh untuk taat aturan.
"Untung kamu pintar Kya, kalau tidak mungkin sudah dari lama kamu di keluarkan dari sekolah ini" dengus Akmal.
Yap, itulah kelebih Kyara. Walau pun dia terkenal dengan sifatnya yang bar - bar tapi poin plus nya adalah dia adalah salah satu siswa berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Kyara selalu mendapatkan peringkat satu di kelas dan dia selalu menang dalam olimpiade matematik dan juga dia merupakan salah satu atlet lari.
Dibawah teriknya matahari pagi, Kyara berlari mengelilingi lapangan yang sangat luas itu.
Mulut Kyara tidak berhenti selalu mengumpati petugas OSIS dan juga sang guru BK.
Setelah menyelesaikan putaran terakhir, Kyara langsung terduduk lemas di pinggir lapangan, dia benar - benar lelah. Baru kali ini di lari sebanyak ini, biasanya si guru BK tidak pernah memberinya hukuman sebanyak itu.
"Ini..." sebotol Air mineral menempel di pipinya. Kyara mendongak melihat siapa yang memberinya minum.
"Zanka? Thanks ya" ucap Kyara menerima air tersebut, dengan cepat dia meminumnya karena dia benar - benar sangat membutuhkan air sekarang.
"Pelan - pelan!"kata Zanka melihat cara Kyara minum. Laki - laki itu pun mendudukkan tubuhnya di sebelah Kyara.
"Gue haus banget sumpah"kata Kyara, menyeka sisa air yang ada di sudut bibirnya.
"Kenapa lagi sekarang? Lo tu ya sekali - kali gak telat bisa gak?"tanya Zanka, nggak habis pikir.
"Kayanya sulit" jawab Kyara nyengir.
"Di usahain dong, Ra. Masa lo setiap hari harus di hukum mulu sama pak Akmal sih" kata Zanka.
"...."
"Jangan kan pak Akmal, gue aja udah bosen banget liat lo yang gak pernah absen buat mutar ni lapangan" kata Zanka.
Huft
Kyara menghela nafasnya, " Lo tahu sendiri gue gimana Ka, ya sudah lah gak apa - apa juga, anggap aja ini sebagai olahraga rutin biar badan gue makin sehat, hehe" balas Kyara terkekeh sendiri.
Zanka menggeleng melihat kelakuan gadis itu.
"Udah yuk kita ke kelas, hari ini gue ada ulangan Matematika sama bu Ria" kata Kyara beranjak berdiri, dia pun mengulurkan tangannya untuk membantu Zanka berdiri.
Dan mereka pun berjalan beriringan menuju ke kelas masing - masing.
Tok! Tok! Tok!...
Kyara mengetuk pintu kelasnya, ia pun membuka pintu kelas saat mendengar suara guru yang sedang mengajar di dalam.
"Selamat pagi buk!" ucap Kyara sopan.
"Assalamualaikum , bukan selamat pagi. Apa kamu tidak melihat saya mengenakan hijab Kyara?"
"Eh iya, maaf bu" balas Kyara cengengesan.
Guru tersebut pun menggeleng, " Cepat duduk dan kerjakan soal yang ada di depan!" serunya.
"Baik bu" Kyara pun dengan santai berjalan ke bangkunya.
.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
aku bukan kamu
awal yg menarik /Proud/
2024-07-23
1
Mutiara
.
2024-07-19
2