Kyara sampai di sekolah pukul setengah delapan, sebenarnya Kyara bisa saja tidak telat tapi dia sedang malas datang terlalu cepat.
"Pak, buka pintunya dong!"teriak Kyara di depan gerbang sekolah.
Seorang security datang menghampiri dan melihat siapa yang datang" Neng Kyara?" tanya security tersebut saat melihat Kyara menjulurkan kepalanya di kaca mobil.
"Iya pak, ini aku. Bukain pintunya dong pak!"pinta Kyara.
"Ok, neng" ucap security tersebut. Pak satpam pun membuka gerbang.
"Makasih pak!"ucap Kyara, menjalankan mobilnya masuk ke dalam pekarangan sekolah.
"Dasar, neng Kyara. Kirain berubahnya permanen, ternyata cuma beberapa hari doang" kata security tersebut. Menutup kembali gerbang sekolah.
Kyara mepakirkan mobil Ardian di tempat pakirnya biasa.
"Kya?"
Kyara menoleh saat mendengar namanya di panggil.
"Eh lu Ka, ada apa?"tanya Kyara saat Zanka, ia pun menghela nafasnya saat melihat 2 anggota osis lainnya yang berdiri di belakang Zanka.
"Iya gue tahu." kata Kyara saat melihat Zanka hendak menyebutkan pelanggarannya.
Dengan lesu Kyara pun berjalan menuju ke ruang BK. Kyara tahu kalau Zanka tidak bermaksud melaporkannya, tapi karena hari ini adalah jadwal Zanka piket OSIS dan dia merupakan manusia yang tergolong sangat jujur.
"Dasar cewek bar - bar, berubahnya cuma dua hari doang" kata salah satu anggota osis yang bernama Nova.
Zanka pun menatap Nova tidak suka, " lo nggak berhak berkomentar! "seru Zanka kemudian berlalu pergi.
"Lo ngapain sih ngomong gitu? Lo lupa ya kalau mereka itu sahabatan?"kata Suci teman Nova.
"Gue lupa" cicit Nova.
Sementara di ruang guru BK, Kyara sedang duduk di depan pak Akmal.
"Kenapa kamu datang lagi ke sini?"
"Karena saya kangen banget sama bapak."jawab Kyara sambil nyengir.
"Tc, kamu itu ya Kyara ada aja jawabnya" pak Akmal benar - benar sudah tidak tahu lagi mau ngomong apa.
"Sekarang kamu maunya gimana? Saya ini sudah sangat bosan loh nulis nama kamu di buku BK."
"Kalau bapak nanya saya maunya apa, yaudah saya mau sarapan pak. Dari malam saya belum makan, laper banget pak" kata Kyara sambil memegang perutnya.
"Huft.." pak Akmal menghembuskan nafas berat, " Yasudah pergilah, tapi tolong serahkan surat ini kepada orang tua kamu ya" pak Akmal menyerahkan selembar kertas pada Kyara.
Kyara melihat kertas itu, " surat apa ini pak? Apa ini bansos? Say tidak membutuhkannya pak, bapak bisa kasih ke orang yang membutuhkan saja" tolak Kyara menyerahkan kembali kertas itu kepada pak Akmal.
"Itu bukan bansos Kyara, lagi pula dari segimana kamu bisa dinyatakan penerima bansos dan lagi pula siapa juga yang mau kasih kamu bansos, ini tu surat panggilan untuk orang tua kamu!"ujar pak Akmal.
Kyara mengangguk, "ok pak, nanti saya sampaikan. Sekarang apa boleh saya pergi pak? Saya benar - benar lapar."
"Pergilah, waktu kamu cuma 10 menit, lebih dari itu saya tidak tanggung jawab"kata pak Akmal.
"Apa bapak sudah sarapan?"tanya Kyara.
Pak Akmal menatap Kyara, " Pergi sekarang atau saya beruba pikiran"
"Ok, makasih pak. Assalamualaikum" ucap Kyara berlalu pergi meninggalkan ruangan pak Akmal.
Setibanya di kantin, Kyara memesan makanan untuknya. Setelah selesai makan Kyara pun pergi ke kelasnya, di sana guru mata pelajaran pun sudah mulai mengajar.
"Permisi, buk!" ucap Kyara setelah mengetuk pintu kelas.
"Iya, dari mana saja kamu Kyara?"tanya pak Darman menghentikan kegiatan mengajarnya.
"Saya dari kantin pak, tadi saya telat dan saya tadi sudah minta izin sama pak Akmal untuk ke kantin" jelas Kyara.
Pak Darman menggeleng, " Kapan-lah kamu ini berubah Kyara, kyara" kata pak Darman.
"Saya akan berusaha pak"balas Kyara.
"Sudah, cepat kamu duduk dan salin semua yang saya tulis ini! Sebelum istirahat nanti kamu harus menyerahkan catatannya sama saya, mengerti!" tegas pak Darman.
"Saya usahakan pak"
"Tidak ada kata di usahakan Kyara, pokoknya kalau kamu tidak menyerahkannya, saya akan buat nilai kamu merah di rapor nanti"ancam pak Darman.
"Baiklah pak, permisi."ucap Kyara berjalan ke meja tempat duduknya.
***
Sementara Ardian di apartemen menggeliat, ia meraba - raba tempat di sebelahnya.
"Kosong? Kemana dia?"tanya Ardian saat tidak menemukan Kyara di dalam kamar.
Ardian membuka matanya, ia mengambil ponsel dan betapa kagetnya dia saat melihat jam yang tertera di layar ponselnya.
"JAM SETENGAH SEMBILAN?? AKU TELAT!!!" teriak Ardian, bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
Dengan gerakan serba kilat, Ardian pun telah selesai mengenakan pakaian kantornya.
"Kunci mobilku mana ya? Perasaan aku taruh di sini."kata Ardian terus mencari keberadaan kunci mobilnya.
Drrrrtttt.... Drrrtttt...
Disaat ia pusing mencari kunci mobil, tiba-tiba ponselnya pun berdering.
"Kenapa Rizal menelpon?"gumamnya, ia pun menerima panggilan itu.
"Hallo, ada apa Zal?"tanya Ardian to the poin.
^^^"Hallo pak, bapak dimana?"^^^
"Saya lagi di apart, kenapa?"tanya Ardian.
^^^"Pagi ini kita ada meeting penting..."^^^
"Apa kamu tidak bisa mengatasinya, mungkin saya agak terlambat"
^^^"Saya sudah berusaha pak, tapi mereka tidak mau di wakilkan. Kalau bukan bapak langsung mereka mengancam akan membatalkan kerja sama ini" jelas Rizal.^^^
Ardian memijit keningnya, " bagaimana ini, kunci mobil saya hilang, dan saya sedang mencarinya."
^^^"Apa bapak mau saya jemput?"tawar Rizal.^^^
"Ide bagus, kalau gitu saya tunggu kamu di lobi apartemen saya" kata Ardian.
^^^"Baik pak, assalamualaikum" ucap Rizal^^^
"Waalaikum salam" balas Ardian, menutup panggilan itu.
"Kenapa kuncinya bisa tidak ketemu? perasaan aku beneran taruh di sini" gumamnya yang masih berusaha mencarinya.
Entah kenapa tiba - tiba Ardian teringat dengan Kyara si istri kecilnya itu.
"Atau jangan - jangan... Kalau sempat itu dia pelakunya, awas aja!" ujar Ardian.
***
Bel istirahat berbunyi, setelah mengantarkan catatannya ke meja pak Darman. Kyara dan ketiga sahabatnya pun pergi ke kantin.
"tumben lo, bisa gabung sama kita, Ka? Apa tugas lo udah selesai?"tanya Monik pada Kya.
"Gue laper, lagian tugas gue kan cuma ngontrol doang, "kata Zanka.
"Berarti nanti udah bisa hang out bareng " tanya Monik.
"Kalau itu gue gak bisa janji"balas Zanka.
"Udah, jangan beban-in dia. Kita-kita aja dulu, biarin Zanka selesaikan tugas negeranya."kata Kyara.
"Uya, ntar kalau kerjaan gue dah selesai. Gue bakal traktir kalian" kata Zanka.
"Wesss... Serius nih?"tanya Kyara, Zanka menganggu.
"Kalian bebas beli apa aja, yang kalian mau"
"Deal ya, awas lo kalau berubah pikiran!"seru Monik.
Zanka mengangguk, " gue cabut dulu ya, pak Akmal udah nyariin." ujar Zanka dan langsung berlalu pergi gitu aja.
Kyara dan kedua sahabatnya yang lain hanya bisa menggeleng melihat Zanka.
"Dia sangat semangat banget buat ulang tahun sekolah kali ini" ucap Jessi
"Lo bener"sambung Kyara.
"O iya kya, btw lo beli mobil baru lagi ya?"tanya Monik.
"Nggak, "jawab Kyara bingung.
"Terus mobil yang lo bawa itu, mobil siapa?"tanya Monik lagi.
"Oh itu mobil pak tua"jawab Kyara santai, sementara teman - temannya sangat shok mendengarnya.
"WHAT... LO SERIUS?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments