Episode 12

Kyara mendongak dan melihat Ardian dan hanya diam. Kyara seolah tidak mendengar teriakan itu, dia mecuekin Ardian.

"Apa kau tuli!"ujar Ardian lagi, Kyara masih tak bergeming.

"Tc, " Ardian pun keluar dari mobilnya, dengan kesal ia berjalan menghampiri Kyara.

"Apa kamu tidak pun telinga!"tanya Ardian berdiri di deoan Kyara.

"Ngapain kesini?"tanya Kyara kesal.

"Masuk ke mobil, kita harus ke butik dan beli cincin!" kata Ardian.

"Gue nggak mau, kalau mau pergi aja sendiri!" balas Kyara malas.

"Baiklah, kalau kamu tidak mau! Aku tinggal kasih tahu sama mama kamu!"ancam Ardian, mengeluarkan ponselnya hendak menghubungi Rania.

"Dasar tukang atuh, menyebalkan!" Kyara menghentakkan kakinya kesal.

"Makanya nurut!"ujar Ardian tersenyum menang.

Kyara pun masuk ke dalam mobil Ardian dan saat menutup pintu mobil, Kyara menutupnya dengan sangat kasar.

"Tc, bisa pelan sedikit gak?" tanya Ardian kesal melihat mobil kesayangannya di perlakukan dengan begitu.

Kyara hanya diam, tidak menggubris perkataan cowok yang sedang berdiri di sebelahnya itu.

"Cepat jalankan mobilnya, atau gue bakal keluar lagi!"

"Huft.."

***

"Ayo cepat pilih cincin yang kamu suka!" seru Ardian saat mereka sampai di toko periasan langgananan maminya.

"Gue gak tahu, bapak saja yang pilih." ucap Kyara.

"Apa BAPAK?" Ardian kaget mendengar Kyara memanggilnya bapak. Bagaimana bisa gadis itu mengeluarkan kata - kata itu.

Ardian menatap Kyara tajam.

"Kenapa? Apa ada yang salah?"tanya Kyara dengan tatapan polos.

"Cepat pilih!"seru Ardian ketus.

"Sudah tua, pemarah lagi." gerutu Kyara.

"Kamu bilang apa?"

"Mbak, tolong keluarkan desain terbaru dari toko ini!" seru Kyara pada pegawai toko. Gadis itu berencana ingin membut pria yang ada di sampingnya ini ilfil dengannya.

"Ingat ya mbak, yang paling bagus dan mahal" lanjut Kyara, dia melirik ekspresi Ardian.

'Kenapa wajah biasa saja?' batin Kyara.

"Ini silahkan di pilih nona" kata Pegawai itu, sambil memperlihatkan satu persatu mode cincin dan ia juga menjelaskan mengenai desain cincin itu.

"Pilihlah yang simple - simple saja, dan cepatlah!" ujar Ardian.

"Tc" Kyara menatap Ardian kesal.

Ia melihat semua cincin yang ada di depannya, hingga ia melihat satu cincin yang cukup menyita perhatiannya dan yang paling penting cincin itu merupakan ikonic di toko tersebut.

"Yang ini, saya pilih yang ini mbah" ucap Kyara memilih cincin dengan desain yang simpel, pegawai itu pun tersenyum.

"Wah anak bapak pintar sekali memilihnya, masih kecil tapi sudah tahu barang bagus." ucap pegawai itu dan hal itu berhasil mendapatkan tatapan tajam dari Ardian.

***

Kini Ardian dan Kyara sedang berada di butik langganan mamanya Kyara. Sejak keluar dari toko perhiasan, Ardian menekuk wajahnya kesal. Bagaimana tidak, masa ia di kira ayahnya Kyara. Mana gadis itu terus - terusan memanggilnya dengan sebutan bapak lagi.

"Pak, kalau yang ini bagaimana?" tanya Kyara saat tirai di buka , Ardian mendongak melihat penampilan Kyara. Ardian mengerutkan keningnya, dia benar - benar tidak suka dengan model gaun yang sedang di coba Kyara.

"Ganti!"seru Ardian.

Kyara cemberut, tirai pun kembali di tutup. Ardian tersenyum jahil, entah apa yang sedang di pikirkan oleh pria itu hingga membuatnya tersenyum.

Tak lama kemudian, tirai kembali di buka.

"Bagaimana?" pertanyaan itu kembali di lontarkan oleh Kyara.

"Ganti!"

"Ganti!"

"Ganti!"

"APA?!" teriak Kyara, dia benar - benar sudah lelah mencoba gaun - gaun penikahan itu, sudah lah berat ribet lagi. Ini entah gaun ke berapa yang telah di cobanya, tapi pria itu selalu saja menyuruhnya untuk mengganti.

"Gak mau, kalau mau bapak aja sana yang coba, di kira nggak capek apa bolak balik ganti terus." gerutu Kyara berjalan ke sofa yang sedang di duduki Ardian.

"Tc, ayo sana cepatan ganti! Apa kamu nanti mau pake gaun jelek saat di pernikahan kamu nanti?" kata Ardian.

"Bodoh amat, gue gak peduli! Lagian yang pengen nikah siapa?" Kyara menatap Ardian nyalang. Ke sabaran Kyara benar - benar di kuras habis oleh Ardian.

"Kalau mau, bapak aja sana yang milih gaunnya lagsung. Biar gak ganti - ganti lagi" kata Kyara yang menyarankan agar Ardian yang memilih langsung gaunnya.

Ardian menatap gadis yang duduk di sebelahnya itu, ia menggelengkan kepalanya kemudian beranjak berdiri dan berjalan menuju ke koleksi gaun pernikahan yang memang sudah di persiapkan.

"Ini, cobalah!" Ardian menyerahkan sebuah gaun pada Kyara.

"Ini yang terakhir, cocok nggak cocok. Pokoknya gue nggak akan mau coba gaun yang lain lagi." kata Kyara, meraih gaun itu dan berjalan ke ruang ganti.

Sekitar 10 menit Kyara pun keluar dengan menggunakan gaun yang di pilihkan oleh Ardian.

"Bagaimana?"tanya Kyara.

"Hmmm...."

"Ok mbak, kita ambil yang ini saja, dan tolong ukurannya sesuaikan denga ukuran tubuh saya, dan tolong yabg saya koreksi tadi juga ya jangan lupa" ucap Kyara, memotong ucapan Ardian, Kyara benar - benar sudah tidak ingin berdebat lagi dengan pria itu.

Dengan santai Kyara berjalan kembali ke ruang ganti, meninggalkan Ardian.

"Dasar cewek aneh" ujarnya pelan.

Tak berapa lama Kyara pun keluar dengan menggunakan baju seragam sekolahnya, dia menghampiri Ardian.

" Sekarang kemana lagi? Gue udah benar - benar capek ini, tidak bisakah kita langsung pulang saja?"rengek Kyara

"Iya kita pulang" balas Ardian, berjalan duluan meninggalkan Kyara.

"Dasar bapak - bapak nggak jelas." dumel Kyara.

***

Malam harinya, entah ada angin apa kedua orang tuannya pulang cepat dan dia mengajak Kyara untuk makan malam bersama. Malam ini mereka makan malam hanya bertiga saja, karena kedua kakak Kyara sedang sibuk. Reyhan sibuk dengan bisnisnya, sedang kan Randi sibuk dengan urusan kuliahnya.

"Bagaimana tadi, jadi cari cincin sama gaunnya?"tanya Rania semangat.

Kyara menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Menurut kamu, setelah jalan berdua tadi. Si Ardian itu bagaimana?"tanya Ferdi.

"Menyebalkan dan merepotkan" menurut Kyara dua kata itu sudah cukup menggambarkan siapa Ardian.

"Lah, menyebalkan gimana? Setahu mama Ardian itu orangnya sangat sopan dan santun orangnya." kata Rania sambil mengerutkan keningnya.

Kyara menggeleng, " Gak mah, dia itu sungguh sangat menyebalkan." kata Kyara.

"Mungkin dia bersikap sopannya hanya di depan mama sama papa aja. Tapi kalau menurut aku sih, dia itu gak baik atau gak cocok jadiin suami." lanjut Kyara.

Kyara berharap,kedua orang tuannya itu membatalkan pernikahan nya dengan Ardian.

Tapi setelah di lihat - lihat, harapannya untuk batal itu sangat lah mustahil.

"Mah , pah. Kyara duluan ya, kya ngantuk banget" ujar Kyara beranjak berdiri dan berlalu pergi dari meja makan.

"Masa sih mas, Ardian menyebalkan dan merepotkan?"tanya Rania.

"Aku juga tidak tahu" balas Ferdi.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!