"Ian!"
Ardian menoleh, ia melihat papinya sedang berlari menghampirinya.
"Mana mami? Kenapa dia bisa masuk ke rumah sakit?"tanya Ilham.
"Itu pi..." Ardian pun menceritakan semuanya dari awal hingga bagaimana maminya bisa pingsan.
"Ian, kamu tahu kan kalau mami itu sudah sejak lama ingin menjalin hubungan dengan tante Rania dan kamu tahu sendirikan bagaimana mami meawan penyakitnya biar sembuh dan bisa menyaksikan kamu menikah dengan anak tante Rania" kata Ilham.
"Tapi pi, kalau orangnya saja tidak mau menerima perjodohan ini. Kita tidak bisa memaksakan nya pi, kasihan dia." ujar Ardian.
Ilham terdiam, apa yang di katakan oleh anaknya memang benar tapi bagaimana lagi. Ilham tidak bisa mengabaikan keingin sang istri.
"Siapa bilang anak tante Rania tidak mau, asal kamu mau menerimanya! Urusan yang lain biar papi yang urus."kata Ilham.
Ardian terdiam, dia benar - benar tidak memiliki alasan sekarang.
"Terserah papi aja" kata Ardian.
Ceklek ~
Seorang dokter membuka pintu ruang rawat Mia, Ilham dan Ardian pun menghampiri dokter tersebut.
"Bagaimana keadaan istri saya dok?"tanya Ilham.
"Begini pak Ilham, bukannya saya sudah pernah memperingatkan untuk menghindari bu Mia dari hal - hal yang bisa membuatnya stres"
"Maaf dok, lalu sekarang bagaimana keadaan istri saya dok?"tanya Ilham semakin cemas.
"Keadaan bu Mia sedang tidak stabil pak, kalau kalian ingin bu Mia sehat kembali , tolong turuti saja semua keinginannya."kata sang dokter.
"Baik dok, terima kasih"ucap Ardian yang ingin segera menemui mamanya.
"Ia sama - sama" kata dokter yang memang sudah biasa dengan sikap Ardian.
"kalau begitu saya permisi" pamit dokter kemudian berlalu pergi meninggalkan Ardian dan Ilham.
Ardian dan Ilham masuk kedalam ruangan rawat Mia. Mereka berdua berdiri di pinggir ranjang Mia dan melihat wanita yang mereka sayangi sedang terbaring lemah.
"Gimana Ian?"tanya Ilham pada sang putra.
"Hmmm" Ardian menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
***
Tok! Tok! Tok!
"Non Kyara! Non!"
"Iya mbok, masuk aja!"sahut Kyara dari dalam kamar.
Ceklek!
Mbok Darmi masuk kedalam kamar dan menghampiri Kyara yang sedang duduk di atas ranjang sambil menonton drama Korea.
"Ada apa mbok?"tanya Kyara tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya.
"Itu non, nyonya suruh nona untuk turun ke bawah" kata mbok Darmi menyampaikan perintah dari majikannya.
"Ngapain? Malas ah, bilang aja aku lagi tidur" kata Kyara yang benar - benar malas untuk kelur kamar.
"Tapi non..."
"Mbok... Mbok tahu kan ini hari apa?"tanya Kyara men-pause drama Koreanya dan menatap mbok Darmi.
"Hari minggu non."jawab mbok Darmi.
"Nah itu mbok tahu, terus kenapa mbok masih repot - repot kesini? Buang - buang tenaga aja"kata Kyara, kembali fokus pada laptopnya.
"Kya! Kenapa kamu masih duduk aja? Ayo cepat bersiap dan turun bersama mama!"seru Rania dari ambang pintu.
Kyara kembali menghentikan drama Koreannya dan menoleh pada sang mama.
"Malas mah, lagian ngapain sih nyuruh aku kebawah? Ganggu me time Kya saja" dengus Kyara.
"Dasar anak malas! Ayo cepat, jangan banyak protes!"seru Rania berjalan menghampiri Kyara dan menyeretnya kedalam depan lemari.
"Ayo ganti baju dan berdandanlah" Rania mengambil salah satu dress milik Kyara yang ada di dalam lemari.
"Tapi ngapain sih mah?"tanya Kyara yang merasa ada yang aneh dengan sikap mamanya.
"Tc, jangan banyak tanya, nanti kmau akan tahu sendiri. Ayo cepat!" jawab Rania .
"Tc, nyusahin aja"dengus Kyara kesal.
***
"Om, senang karena kamu sudah mau menerima perjodohan ini Ardian, ya walau pun Om tahu kalau kamu melakukannya dengan terpaksa"kata Ferdi.
Ardian hanya tersenyum tipis, wajahnya terlihat seolah saat ini dia ingin pergi jauh dari tempat itu.
"Nah itu dia, Kyara sayang ayo kesini!"panggil Ferdi saat menyadari kehadiran istri dan putrinya di belakannya.
"Ilham, Mia.. Perkenalkan ini anak aku" kata Rania pada Mia dan juga Ilham.
"Wah Kyara, kamu sudah tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik" pujian Mia.
Kyara hanya tersenyum saat mendengar pujian yang di lontarkan oleh Mia dan jug suami.
"Iya makasih tante"ucap Kyara. Kyara menyalimi Mia dan juga Ilham. Melihat hal itu Mia sangat senang melihatnya.
"Kyara perkenalkan ini adalah anak tante, namanya Ardian"kata Mia. Kyara pun tersenyum kepada Ardian, sementara Ardian menatap Kyara dingin.
'Gila nih cowok, songong amat!' dengus Kyara dalam hati.
"Jadi begini Kya, maksud dan tujuan Om dan tante datang kemari adalah untuk melamar kamu untuk jadi mantu tante"kata Mia to the poin.
Deg!
Kyara sangat kaget, bukannya apa dia mengira masalah perjodohan itu sudah di lupakan oleh kedua orang tuannya karena beberapa hari ini kedua orang tuannya tidak pernah membahas mengenail hal itu kecuali saat di restauran itu.
Kyara menatap kedua orang tuanya, melalui tatapannya Rania seolah memohon agar Kyara menyetujuinya. Papanya juga seperti itu, Kyara benar - benar merasa sesak.
"Om, tante apa boleh saya bicara berdua dengan Kyara?"tanya Ardian.
Ardian dapat melihat keterkejutan dari tatapan Kyara.
"Boleh, silahkan! "jawab Ferdi.
"Kya, ayo ikut saya!" seru Ardian dan berjalan lebih dulu menuju ke taman belakang rumah Kyara.
Ardian berdiri di pinggir kolom renang yang ada di taman belakang, sementara Kyara duduk di bangku taman yang tidak jauh dari kolom renang.
Kyara menatap Ardian yang masih berdiri di kolom renang.
"Kenapa kakak menerima perjodohan ini?" tanya Kyara, yang sudah tidak tahan dengan keheningan di antara mereka.
"Jangan terlalu banyak berpikir, lebih baik kamu belajar yang benar dan tidak usah memikirkan hal lain." ujar Ardian, berbalik dan menatap Kyara.
"Tc" Kyara berdecih tak habis pikir dengan apa yang baru saja di dengarnya.
"Bagaimana mungkin aku tidak berpikir, semen...." belum sempat Kyara menyelesaikan ucapannya Ardian lebih dulu memotong ucapanya.
"Cukup lakukan apa yang harus kamu lakukan.." setelah mengatakan itu Ardian pun beranjak pergi meninggalkan Kyara yang masih terduduk di bangku taman belakang rumahnya.
"Bagaimana dia bisa bicara seperti itu? Dia pikir gue ini apaan?"Kyara benar - benar kesal dengan sikap Ardian yang terkesan sangat dingin padanya.
"Belagu banget dia jadi cowok, awas aja lo ya! Gue akan bikin lo menyesal karena udah menerima perjodohan ini!" seru Kyara kesal.
"Sok kecakepan!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments