Episode 7

"Ian!"

Ardian menoleh, ia melihat papinya sedang berlari menghampirinya.

"Mana mami? Kenapa dia bisa masuk ke rumah sakit?"tanya Ilham.

"Itu pi..." Ardian pun menceritakan semuanya dari awal hingga bagaimana maminya bisa pingsan.

"Ian, kamu tahu kan kalau mami itu sudah sejak lama ingin menjalin hubungan dengan tante Rania dan kamu tahu sendirikan bagaimana mami meawan penyakitnya biar sembuh dan bisa menyaksikan kamu menikah dengan anak tante Rania" kata Ilham.

"Tapi pi, kalau orangnya saja tidak mau menerima perjodohan ini. Kita tidak bisa memaksakan nya pi, kasihan dia." ujar Ardian.

Ilham terdiam, apa yang di katakan oleh anaknya memang benar tapi bagaimana lagi. Ilham tidak bisa mengabaikan keingin sang istri.

"Siapa bilang anak tante Rania tidak mau, asal kamu mau menerimanya! Urusan yang lain biar papi yang urus."kata Ilham.

Ardian terdiam, dia benar - benar tidak memiliki alasan sekarang.

"Terserah papi aja" kata Ardian.

Ceklek ~

Seorang dokter membuka pintu ruang rawat Mia, Ilham dan Ardian pun menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?"tanya Ilham.

"Begini pak Ilham, bukannya saya sudah pernah memperingatkan untuk menghindari bu Mia dari hal - hal yang bisa membuatnya stres"

"Maaf dok, lalu sekarang bagaimana keadaan istri saya dok?"tanya Ilham semakin cemas.

"Keadaan bu Mia sedang tidak stabil pak, kalau kalian ingin bu Mia sehat kembali , tolong turuti saja semua keinginannya."kata sang dokter.

"Baik dok, terima kasih"ucap Ardian yang ingin segera menemui mamanya.

"Ia sama - sama" kata dokter yang memang sudah biasa dengan sikap Ardian.

"kalau begitu saya permisi" pamit dokter kemudian berlalu pergi meninggalkan Ardian dan Ilham.

Ardian dan Ilham masuk kedalam ruangan rawat Mia. Mereka berdua berdiri di pinggir ranjang Mia dan melihat wanita yang mereka sayangi sedang terbaring lemah.

"Gimana Ian?"tanya Ilham pada sang putra.

"Hmmm" Ardian menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

***

Tok! Tok! Tok!

"Non Kyara! Non!"

"Iya mbok, masuk aja!"sahut Kyara dari dalam kamar.

Ceklek!

Mbok Darmi masuk kedalam kamar dan menghampiri Kyara yang sedang duduk di atas ranjang sambil menonton drama Korea.

"Ada apa mbok?"tanya Kyara tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya.

"Itu non, nyonya suruh nona untuk turun ke bawah" kata mbok Darmi menyampaikan perintah dari majikannya.

"Ngapain? Malas ah, bilang aja aku lagi tidur" kata Kyara yang benar - benar malas untuk kelur kamar.

"Tapi non..."

"Mbok... Mbok tahu kan ini hari apa?"tanya Kyara men-pause drama Koreanya dan menatap mbok Darmi.

"Hari minggu non."jawab mbok Darmi.

"Nah itu mbok tahu, terus kenapa mbok masih repot - repot kesini? Buang - buang tenaga aja"kata Kyara, kembali fokus pada laptopnya.

"Kya! Kenapa kamu masih duduk aja? Ayo cepat bersiap dan turun bersama mama!"seru Rania dari ambang pintu.

Kyara kembali menghentikan drama Koreannya dan menoleh pada sang mama.

"Malas mah, lagian ngapain sih nyuruh aku kebawah? Ganggu me time Kya saja" dengus Kyara.

"Dasar anak malas! Ayo cepat, jangan banyak protes!"seru Rania berjalan menghampiri Kyara dan menyeretnya kedalam depan lemari.

"Ayo ganti baju dan berdandanlah" Rania mengambil salah satu dress milik Kyara yang ada di dalam lemari.

"Tapi ngapain sih mah?"tanya Kyara yang merasa ada yang aneh dengan sikap mamanya.

"Tc, jangan banyak tanya, nanti kmau akan tahu sendiri. Ayo cepat!" jawab Rania .

"Tc, nyusahin aja"dengus Kyara kesal.

***

"Om, senang karena kamu sudah mau menerima perjodohan ini Ardian, ya walau pun Om tahu kalau kamu melakukannya dengan terpaksa"kata Ferdi.

Ardian hanya tersenyum tipis, wajahnya terlihat seolah saat ini dia ingin pergi jauh dari tempat itu.

"Nah itu dia, Kyara sayang ayo kesini!"panggil Ferdi saat menyadari kehadiran istri dan putrinya di belakannya.

"Ilham, Mia.. Perkenalkan ini anak aku" kata Rania pada Mia dan juga Ilham.

"Wah Kyara, kamu sudah tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik" pujian Mia.

Kyara hanya tersenyum saat mendengar pujian yang di lontarkan oleh Mia dan jug suami.

"Iya makasih tante"ucap Kyara. Kyara menyalimi Mia dan juga Ilham. Melihat hal itu Mia sangat senang melihatnya.

"Kyara perkenalkan ini adalah anak tante, namanya Ardian"kata Mia. Kyara pun tersenyum kepada Ardian, sementara Ardian menatap Kyara dingin.

'Gila nih cowok, songong amat!' dengus Kyara dalam hati.

"Jadi begini Kya, maksud dan tujuan Om dan tante datang kemari adalah untuk melamar kamu untuk jadi mantu tante"kata Mia to the poin.

Deg!

Kyara sangat kaget, bukannya apa dia mengira masalah perjodohan itu sudah di lupakan oleh kedua orang tuannya karena beberapa hari ini kedua orang tuannya tidak pernah membahas mengenail hal itu kecuali saat di restauran itu.

Kyara menatap kedua orang tuanya, melalui tatapannya Rania seolah memohon agar Kyara menyetujuinya. Papanya juga seperti itu, Kyara benar - benar merasa sesak.

"Om, tante apa boleh saya bicara berdua dengan Kyara?"tanya Ardian.

Ardian dapat melihat keterkejutan dari tatapan Kyara.

"Boleh, silahkan! "jawab Ferdi.

"Kya, ayo ikut saya!" seru Ardian dan berjalan lebih dulu menuju ke taman belakang rumah Kyara.

Ardian berdiri di pinggir kolom renang yang ada di taman belakang, sementara Kyara duduk di bangku taman yang tidak jauh dari kolom renang.

Kyara menatap Ardian yang masih berdiri di kolom renang.

"Kenapa kakak menerima perjodohan ini?" tanya Kyara, yang sudah tidak tahan dengan keheningan di antara mereka.

"Jangan terlalu banyak berpikir, lebih baik kamu belajar yang benar dan tidak usah memikirkan hal lain." ujar Ardian, berbalik dan menatap Kyara.

"Tc" Kyara berdecih tak habis pikir dengan apa yang baru saja di dengarnya.

"Bagaimana mungkin aku tidak berpikir, semen...." belum sempat Kyara menyelesaikan ucapannya Ardian lebih dulu memotong ucapanya.

"Cukup lakukan apa yang harus kamu lakukan.." setelah mengatakan itu Ardian pun beranjak pergi meninggalkan Kyara yang masih terduduk di bangku taman belakang rumahnya.

"Bagaimana dia bisa bicara seperti itu? Dia pikir gue ini apaan?"Kyara benar - benar kesal dengan sikap Ardian yang terkesan sangat dingin padanya.

"Belagu banget dia jadi cowok, awas aja lo ya! Gue akan bikin lo menyesal karena udah menerima perjodohan ini!" seru Kyara kesal.

"Sok kecakepan!"

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!