Kyara mengetuk pintu kelasnya, ia pun membuka pintu kelas saat mendengar suara guru yang sedang mengajar di dalam.
"Selamat pagi buk!" ucap Kyara sopan.
"Assalamualaikum , bukan selamat pagi. Apa kamu tidak melihat saya mengenakan hijab Kyara?"
"Eh iya, maaf bu" balas Kyara cengengesan.
Guru tersebut pun menggeleng, " Cepat duduk dan kerjakan soal yang ada di depan!" serunya.
"Baik bu" Kyara pun dengan santai berjalan ke bangkunya.
"Dari mana aja sih lo Ra, telat lo kali ini makin kebangetan aja Ra!" kata Jesy teman sebangku Kyara dengan suara pelan.
"Biasa, semalam gue ke bablasan nge drakor" jawab Kyara dengan suara juga di pelankan.
Jesy menggeleng tidak habis pikir dengan temannya itu. " Makanya kalau nge drakor itu liat waktu!"
"Namanya juga ke bablasan" balas Kyara.
"Itu yang di belakang, apalagi bisik - bisik! Cepat kerjakan soalnya!" instruksi bu Ria dengan suara kerasnya.
Semua murid pun kaget mendengar suara sang guru, hingga kelas pun menjadi hening seketika.
Kyara menatap soal yang ada di papan tulis, dan mulai serius mengerjakan soal demi soal.
Tringgg~
Suara bel istirahat pun berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas dan berbondong - bondong pergi ke kanti.
"Ra, ayo kita ke kantin! Gue udah laper banget ini" rengek Monik sambil berjalan mendekati meja Kyara dan Jesy.
"Tunggu bentar, ini tinggal sedikit lagi!"seru Kyara berusaha menyalin materi yang ada di papan tulis.
Jesy yang telah selesai mengemasi buku - bukunya pun memutuskan untuk membantu mengemasi barang - barang Kyara.
"Ok, ayo!" seru Kyara selesai mencatat, ia memasukkan bukunya kedalam tas dan menarik tangan kedua sahabatnya menuju ke kantin.
"Gue juga udah laper banget, Mon. Kalian kan tahu sendiri kalau gue setiap pagi harus olahraga dulu sama pak Akmal" kata Kyara.
"Aneh nih orang, di hukum malah di bilang olahraga dan lo liat gak Je, ekspresinya gak ada kaya bersalahnya sama sekali" ujar Monik menggeleng.
"Lo kaya gak tahu dia aja Mon," balas Jesy.
Sesampainya di kantin, Kyara dan kedua sahabatnya berjalan menuju ke meja yang sudah di siapkan oleh Zanka dan bahkan Zanka pun sudah memesan makanan untuk ketiga gadis itu.
"Wah Ka, lo emang paling ngerti kita" kata Monik sambil menarik kursi yang ada di depan pria itu. Sementara Kyara duduk di sebelah Zanka dan Jesy duduk di depan kyara.
Zanka tersenyum, " Ayo makan! Gue udah kelaparan nunggu kalian! " seru Zanka.
"Baiklah, selamat makan!"ucap Monik semangat.
Setelah selesai dari kantin mereka pun kembali ke kelasnya masing - masing karena bel masuk telah berbunyi. Sebenarnya hanya Zanka yang berbeda kelas dari mereka.
"Ra, pulang sekolah ntar, kita nongkrong dulu yuk!"ajak Jesy.
"Hmm... Boleh deh, " balas Kyara setuju.
Seorang guru biologi masuk ke dalam kelas dan seketika semua murid heboh saat guru tersebut mengumumkan bahwa akan ada ulang dadakan.
"Mampus, gue gak belajar lagi!" gumam Jesy risau. Dia menoleh kearah Kyara yang terlihat sangat santai.
"Ra, lo kok santai amat? Emang lo ada belajar semalam?"tanya Jesy dengan suara pelan.
Kyara menoleh kearah Jesy, " Lo pikir gue serajin itu, gak ada dalam kamus gue belajar di rumah"jawab Jesy.
"Terus kenapa lo kayak santai gitu pas pak Darman bilang ulangan?"tanya Jesy heran.
"Jawab aja sebisanya." jawab Kyara sambil tersenyum.
Huft ~
Jesy menghela nafasnya, dia kira Kyara belajar jadi dia bisa mencontek jawabannya nanti. Tapi, jawaban macam apa itu? Jesy menggeleng dan dia mulai membaca buku sekilas.
"Semuanya, kumpulkan semua buku yang berhubungan dengan pelajaran saya!" seru pak Darman sambil menatap semurid - muridnya.
Semua murid pun sedikit mengulur waktu, karena mereka berusaha untuk membaca kembali pembahasan pelajaran sebelumnya.
Melihat tidak ada yang mengumpulkan buku, kecuali Kyara. Pak Darman pun menggeleng.
"Dalam hitungan ke 3, barang siapa yang tidak mengumpulkan buku. Silahkan keluar dari kelas saya!"
"Satu!..." teriak pak Darman, para murid pun mulai beranjak berdiri, namun mereka menggunakan gerakan Slomo.
"Dua!..."
"Ti....." belum sempat pak Darman menyelesaikan ucapanya, semua murid pun sudah berlari dan mengumpulkan buku - bukunya.
"Mengulang pelajaran tu di rumah bukan saat ulangan. Saya heran kenapa kalian itu susah banget di suruh belajar di rumah!"kata pak Darman.
"Pak kenapa harus ulangan dadakan sih pak, kitakan jadi tidak ada persiapan" keluh Monik.
"Itu bukan alasan Monik, seharusnya kalian itu harus siap kapan saja dan belajar di rumah itu wajib, belajar itu bukan hanya saat kalian akan ulangan saja."kata pak Darman, sambil berdiri dari kursinya dan mulai membagikan kertas soal kepada semua murid.
"Hanya ada lima soal dan saya kasih waktu 30 menit, siap tidak siap kalian harus mengumpulkannya!"kata pak Darman sambil berjalan menuju ke kursinya.
Setika kelas kembali heboh, mereka benar - benar tidak habis pikir dengan gurunya ini.
"Pak, apa itu tidak terlalu singkat? Setidak...."protes Aida.
Pak Darma tersenyum sambil menggeleng, " jangan banyak komen Aida, cepat kerjakan waktu terus berjalan."
Pak Darman dapat mendengar helaan nafas dari para siswa, namun dia memilih diam.
"Dasar guru menyebalkan, gue sumpahin ntar nyungsep!"gerutu Jesy yabg sangat kesal dengan gurunya itu.
Kyara tersenyum mendengar umpatan sahabatnya itu. Dia mulai mengerjakan soal yang ada di depannya dengan santai, menurut Kyara soal ulangan kali ini tidak terlalu sulit.
"Lo mau liat jawaban gue?" bisik Kyara pada Jesy.
Mendengar itu, Jesy pun mengangguk dengan semangat, namun saat membaca kertas jawaban Kyara, Jesy kembali mengumpat.
"Shit!! Soalnya beda njirrr!" umpatnya.
"Masa?" Kyara membaca kertas soal milik Jesy dan mencoba membandingkan dengan kertas soalnya.
"Gila nih guru, niat banget nyiksanya" kata Kyara.
"Hmm... Kalau gitu, sorry - sorry aja gue gak bisa bantu lo" setelah mengatakan itu Kyara pin berdiri dan mengumpulkan ketas soal dan jawaban miliknya.
Semua siswa pun terperangah melihat Kyara.
"Wah Kyara, kamu memang murid teladan. Kamu pasti belajar ya tadi malam?"tanya pak Darman, dan Kyara mengangguk sambil mengulum senyum.
"Kalian lihat kan, seharusnya kalian itu mencontoh Kyara. Walau pun dia selalu telat, tapi kalau soal belajar dia selalu cepat" puji pak Darman.
Kyara tersenyum bangga, dia melirik kearah kedua sahabatnya dan mereka menghadiahi Kyara sebuah ejekan.
"Makasih pak, saya kembali ke bangku ya pak"kata Kyara.
"Iya silahkan, tapi jangan ribut ya Kyara yang lain masih ulangan. Kalau perlu kamu tidur saja di bangku sampai yang lain selesai!"seru pak Darma. Beliau mengatakan itu bukannya bermaksud memberi pengaruh buruk pada yang lain. Tapi, kalau pak Darman tidak mengakatan hal itu, dia tahu Kyara akan mengganggu teman - temannya yang lain.
"Baiklah pak, terima kasih" ucap Kyara sangat senang. Lagi pula dia memang sedang membutuhkan tidur.
"Enak lo ya." dengus jesy yang merasa iri kepada temannya.
"Jangan iri, gue bobo cantik dulu ya. Semangat!" kata Kyara sambil menepuk bahu Jesy.
Jesy kembali menghela nafas, seandainya dia memiliki otak jenius seperti Kyara, pasti semua soal yang ada di depannya ini akan terasa sangat mudah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments