Kyara menjalani hidupnya bagai raga tak bernyawa, dia sangat malas pergi kemana pun. Semenjak dia mendapatkan kabar mengenai perjodohannya, Kyara benar - benar merasa hidupnya telah hancur. Begitu banyak pikiran - pikiran negatif menghampirinya. Kyara benar - benar tidak tahu entah kenapa dia tidak bisa mengontrol emosinya.
Akhir - akhir ini Kyara juga jadi sering melamun, seperti sekarang Kyara sibuk debgan pemikirannya sendiri. Sementara kedua sahabatnya sedari tadi memanggil namanya.
"Kya, lo kenapa sih. Kok dari tadi di panggil gak nyaut? Lo nggak apa - apa kan?"tanya Jesi khawatir dengan keadaan Kyara.
"Iya nih, lo kenapa Kya kok dari tadi ngelamun aja. Ntar kesambet baru tahu" sambung Monik.
"Ap-apa? Kalian ngomong apa barusan? Sorry gue lagi gak fokus" kata Kyara.
"Lo, lagi ada masalah apa aih Kya? Cerita sama kita, jangan di pendam gitu" Jesi menatap mata Kyara dan dia tahu kalau sahabatnya itu sedang memendam sesuatu.
"Nggak, gue gak ada masalah apa - apa kok. Gue cuma lagi mikir aja kenapa ya akhir - akhir ini Zanka sibuk banget , ampe udah jarang banget main sama kita" kata Kyara mengalihkan topik pembicaraan.
"Ya lo kan tahu sediri, sebentar lagi sekolah ulang tahun. Jadi OSIS sibuk mempersiapkannya." jawab Monik.
Kyara mengangguk dan mulai memakan makanannya. " Ayo cepat haniskan makanan kalian!"seru Kyara.
"Makanan mana lagi yang harus kami habis kan Kya?"tanya Monik menggelengkan kepalanya.
"Eh.. Hehehe" Kyara melihat piring yabg ada di depan Monik dan Jessi, benar kata mereka kalau makanan mereka udah habis dan hanya makanannya lah yang masih utuh.
"lu kenapa sih Kya?"
"Iya, kalau ada masalah cerita dong sama kita!"kata Jessi.
"Iya, ntar gue ceritain. Lagian ceritanya gak bisa di seni ,terlalu rame."
"Udah yuk, gue lagi nggak selera."ucap Kyara lagi. Mereka pun beranjak pergi, berlalu meninggalkan kantin.
***
Sepulang sekolah Kyara dan kedua sahabatnya tidak langsung pulang, mereka nongkrong di cafe terlebih dulu. Mereka duduk di sudut cafe tepatnya di sebelah jendela.
"Jadi, lu ada masalah apa?"tanya Jessi.
Kyara hanya diam, ia mencoba untuk menyusun kata yang as untuk di katakan pada kedua sahabatnya ini.
"Ihh Kya, kok malah diam sih. Jangan bikin kita penasaran kayak gini dong." ujar Monik.
"Besok gue nikah."
"APAAA?.."teriak keduanya.
"Duuuhhh kalian jangan teriak gitu dong bikin malu aja, liat tu semua orang pada liatin kita " ucap Kyara.
"Ehhh iya, maaf ... Maaf" ucap mereka meminta maaf pada semua pengunjung.
"Lo serius Kya, lo gak lagi nge-prank kita kan?"tanya Jessi, Kyara pun mengangguk.
"Lah kok bisa, sama siapa?"tanya Monik.
"Gue di jodohin sama anak mama, dan gue dpat kabar ini minggu lalu. Semuanya kayak dejavu banget sama gue dan alasan gue belum kasih tahu kalian adalah gue kira kabar ini hanyalah prank, tapi tahunya kemaren cowok itu datang jemput gue dan ngajak cari cincin dan fitting baju"
"APAAA, secepat itu?" ucap mereka setengah berteriak.
"Kapan acaranya?"tanya Jessi.
"Besok"jawab Kyara.
"Besok bukannya hari ulang tahun lo?"tanya Monik
"Masa sih?"tanya Kyara ragu.
"Yee dia yang ulta, malah dia yang gak ingat"kata Monik menggelengkan kepalanya.
"Gue terlalu syok, jadi gak sempat buat mikir begituan."
"Jadi, pernikahan ini sekalian kado buat ulang tahun lo?"tanya Jessi.
"Kalau iya, berarti ini adalah kado terburuk yang pernah gue terima" ujar Kyara lesu.
"Tega banget orang tua gue ngasih kado pria tua kayak dia" gumam Kyara pelan
"APA PRIA TUA?" Monik dan Jessi kembali berteriak.
"Shuuttt.. Kalian ini, gimana sih" dengus Kyara, yang merasa malu karena jadi pusat perhatian.
"Udah biarin aja, gue capek minta maaf mulu" ujar Monik.
"Itu seriusan pria tua? Lah kok jahat banget sih mama lo mau ngasih-in anaknya ke pria tua gitu"kata Monik.
"Trus pria itu gimana, mau menerima perjodohan ini?" tanya Jessi.
"Tc, pertanyaan macam apa itu Jes, jelas mau lah dia secara cewek yang di jodohin sama dia itu bening gini" jawab Monik.
"Entalah, gue juga ragu akan hal itu" jawab Kyara. Ia tiba - tiba ingat apa yang telah di perbuat Ardian padanya kemaren.
FLASHBACK ON
Kyara dan Ardian keluar dari butik dan berjalan ke parkiran mobil, saat di perjalanan tiba-tiba perut Kyara berbunyi.
Kruuuuggg~
Kyara segera memegang perutnya, dia sangat malu karena perutnya mengeluarkan bunyi yang cukup keras.
Ardian menoleh pada Kyara, "Apa kamu lapar?" tanya nya.
" Sepertinya begitu, gue baru pulang sekolah dan Bapak langsung bawa pergi begitu saja tanpa memberi makan lebih dulu."ucap Kyara
"Tc, tidak Bisakah kamu berhenti memanggilku dengan sebutan bapak itu?"kata Ardian kesal, dia sangat kesal yang ada di sebelahnya itu.
"Tidak, karena itulah panggilan yang cocok untuk lu."
"Asal kamu tahu, aku tidak setua itu untuk kau panggil bapak"
"Bisakah kita menepi sebentar, aku mau membeli batagor itu untuk menganjal cacing - cacing ku ini" kata Kyara menunjuk ke pedagang batagor yang sedang mangkal di pinggir jalan.
"Apa kamu yakin, mau makan di sini?"tanya Ardian.
"Kenapa tidak? Ayo cepat berhenti!"suruh Kyara, Ardian pun menepikan mobilnya.
"Cepatlah!"
"Iya, tunggu di sini. Awas saja kalau lu ninggalin gue!"ancam Kyara
"Iya, cepatlah, berisik banget!" dengan semangat Kyara berlari menghampiri penjual batagor itu. Saat Kyara sedang menunggu pesanannya, Kyara melihat mobil Ardian melaju meninggalkannya.
"HEIII... PAK TUAAAAA!!!" teriak Kyara
"Tc, dasar pak tua menyebalkan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
aku bukan kamu
tega banget sih kamu Ardian
2024-07-23
1