20. Henny berpamitan

"Tanteeeeee sedang apa di dalam sanaaa..."

Suara teriakan terdengar dari luar rumah dan Halimah sudah merasa tidak asing dengan suara cempreng tersebut.

"Masuklah Astuti..temani aku di dapur".

Ucap Halimah sambil setengah berteriak dari dapur.

Astuti pun segera berlari kedalam rumahnya Halimah dan memeluk Halimah dari belakang.

"Kapan kamu sampai Tut? ".

Tanya Halimah kepada Astuti.

"Tadi semalam, tadinya aku mau langsung kesini, tapi aku malu pada suami tante".

Jawab Astuti.

"Loh.. kenapa harus malu? Sekarang kan Amzari sudah jadi paman mu juga,".

Ucap Halimah.

"Hehehe.. iya, oh iya tante lagi masak apa nih? Dari tadi aroma harum nya sampai tercium kerumahku loh".

Tanya Astuti.

"Aku sedang membuat sambal cumi untuk nanti makan siang".

Jawab Halimah.

"Wah seperti nya enak.. boleh kah aku numpang makan?".

Ucap Astuti sambil menahan air liurnya.

"Boleh lah, tapi kamu bantu Tante cuci beras. Tuh berasnya masih ada dalam plastik.".

Ucap Halimah sambil menunjukkan beras yang ada di dalam plastik.

Astuti pun membantu pekerjaan Halimah didapur.

"Eh ada pengantin di dapur..".

Ucap bu Hannah yang baru saja muncul di dapur.

"Nenek... ".

Ucap Astuti sambil beranjak dan memeluk neneknya tersebut.

"Mana calon suami mu? Nenek ingin melihat nya".

Ucap Bu Hannah pada cucu pertama nya itu.

"Nanti ya nek, Minggu depan ia akan datang kesini".

Ucap Astuti yang masih berada dalam pelukan neneknya itu.

Sementara Henny sedang merapikan bajunya dikamar dan memilah benda mana yang akan dibawanya untuk merantau kerja diluar kota.

Sebenarnya Henny tidak ingin meninggalkan rumahnya akan tetapi adiknya sedang membutuhkan biaya yang besar untuk ujian sekolah sehingga Henny harus membantu keluarga nya yang pekerjaan nya hanya petani.

Semalam Henny ditelpon oleh temannya yang ada di jakarta bahwa ada lowongan pekerjaan.

Setelah mendengar kabar itu Henny langsung membereskan pakaian nya dan memasukkan nya kedalam sebuah tas besar.

"Aku pergi ke rumah Halimah dulu atau tidak ya".

Gumam Henny.

"Tapi sekarang kan Halimah sudah berumah tangga,aku jadi agak malu kalau harus mendatangi rumahnya dulu ,dulu sih aku bisa nyelonong seenaknya masuk keluar kamarnya,tapi kan sekarang suasana nya sudah jauh berbeda. Apalagi kudengar Astuti pun akan segera menikah,pasti Halimah akan ditemani oleh Astuti nantinya.".

Batin Henny.

Kemudian Henny menekan kontak Halimah dan menelpon nya. Namun ternyata setelah menunggu beberapa saat Halimah tidak kunjung menerima panggilan telepon nya .

"Ah.. mungkin Halimah sedang sibuk dengan tugasnya sebagai istri. Lebih baik aku mandi dulu dan menelpon nya lagi nanti".

Ucap Henny.

Kemudian Henny menaruh ponselnya di tempat tidurnya dan kemudian ia pergi mandi.

Halimah yang tidak mendengar ponselnya berdering sedang asyik memasak ditemani oleh Astuti.

Suara di dapur yang berisik karena Astuti yang selalu bicara nyerocos dan lagi masakan yang sedang digoreng nya membuat Halimah tidak mendengar ponselnya berdering.

"Oh iya aku sepertinya melupakan sesuatu".

Ucap Halimah sambil mencari keberadaan ponselnya.

Ternyata banyak missed call dari Henny yang membuat Halimah begitu penasaran ada apa dengan Henny sehingga menelpon nya berkali-kali.

"Tumben Henny nelpon sampai berkali-kali. Biasanya kan dia langsung kesini jika ada hal yang mendesak".

Batin Halimah.

Halimah pun segera berinisiatif untuk menelpon Henny balik namun Henny tak kunjung menjawab telepon darinya.

"Henny kamu kenapa sih bikin aku penasaran saja".

Ucap Halimah sambil melangkah kan kakinya keluar rumah.

"Tante... mau kemana? Nasinya udah mateng nih...".

Ucap Astuti sambil berteriak kepada Halimah yang tiba-tiba pergi begitu saja.

"Tante ada perlu dulu sebentar,kamu kalau mau makan duluan bareng saja sama nenek".

Ucap Halimah sambil setengah berlari.

Henny yang tengah mandi tiba-tiba mendengar bahwa ibunya mengetuk pintu kamar mandinya untuk memanggil nya.

"Henny.. cepetan mandinya,ada Halimah yang menunggu mu diluar".

Ucap ibunya Henny.

Henny pun segera menuntaskan aktivitas mandinya dikamar mandi dan segera keluar dari kamar mandi nya dengan hanya menggunakan handuk karena terburu-buru.

"Halimah... sedang apa kau disini?".

Tanya Henny begitu melihat Halimah yang sedang menunggu nya diluar kamar nya.

"Aku jadi terus memikirkan mu gara-gara panggilan telepon mu yang tidak ku jawab.. ".

Ucap Halimah dengan polosnya.

"Oh itu, sini masuk dulu ke kamarku ".

Ucap Henny setelah memakai daster.

"Loh Henny? Kamu mau pergi kemana? Kok bajumu ada di tas besar ini?".

Tanya Halimah dengan penasaran.

"Ehm... tidak, aku tidak akan kemana-mana.".

Ucap Henny yang tahu bahwa sahabat nya itu adalah orang yang gampang panik.

"Ah kamu jangan berbohong padaku henn.. kamu mau pergi kemana?".

Tanya Halimah lagi .

"Sebenarnya sore ini aku akan berangkat ke luar kota karena aku akan kerja,".

Jawab Henny.

"Hah kerja??? Kenapa kamu gak bilang-bilang sejak awal?".

Ucap Halimah.

"Aku tahu ini mendadak,tapi aku harus mencari biaya tambahan untuk sekolah adikku, apalagi kamu tahu kan penghasilan orang tuaku sebagai petani tidaklah sepadan".

Ucap Henny sambil memasukkan celana dalamnya ke tas besar tersebut.

"Jadi kau menelpon ku tadi untuk bermaksud pamit padaku? Begitu kah?".

Tanya Halimah kembali.

"Iya,maafkan aku ya Halimah, tadinya aku sangat ingin mendatangi rumahmu,tapi aku takut ada Amzari disana dan aku merasa tidak enak jika terus berkunjung kerumah teman yang sudah berumah tangga".

Ucap Henny dengan sedih .

Halimah pun tidak kuasa menahan airmata nya karena Henny sahabat nya sejak kecil akan pergi merantau ke luar kota untuk bekerja dan akan meninggalkan Halimah juga .

"Hey, jangan nangis begitu dong, aku tak akan pergi lama-lama, kamu menangis seperti akan ditinggal olehku ke alam lain saja".

Ucap Henny sambil tertawa.

"Henny,kamu tahu kan, kamu itu adalah ibarat belahan jiwaku. Sejak kecil kita sudah berteman,dan kamu sudah banyak sekali membantuku bahkan membantuku sampai sekarang, aku tidak ingin jauh darimu Henny ".

Ucap Halimah dengan berderai air mata.

"Hemmmm.. aku jadi terharu... Baiklah nanti kita sering-sering melakukan video call ya supaya kamu tidak merasa kesepian nantinya".

Ucap Henny sambil memeluk Halimah sahabat nya tersebut.

Setelah mereka berpelukan cukup lama kemudian Henny melepaskan pelukan nya dan memilih pakaian untuk dipakainya pergi ke luar kota sore itu juga.

Halimah pun ikut memilihkan pakaian dan jilbab yang cocok untuk dipakai oleh Henny.

"Aku tidak menyangka akan ditinggal kan pergi olehmu seperti ini" .

Ucap Halimah dengan mata yang masih berkaca-kaca.

"Jangan sedih begitu dong,kan sekarang ada kakakmu kak Badriah yang tinggal dirumahnya lagi..".

Hibur Henny kepada Halimah.

"Ah kamu seperti tidak tahu saja bagaimana kakak ku itu, pokoknya tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan posisi mu Henny" .

Ucap Halimah sambil menyeka airmata nya sendiri.

Sementara itu Astuti yang tengah menunggu di dapur terus saja menunggu Halimah pulang untuk makan bersama.

Astuti memiliki attitude yang jauh lebih baik dari ibunya,Badriah. Apalagi Astuti berusia tidak jauh dari Halimah sehingga Astuti bisa sekaligus menjadi teman Halimah saat sedang berkumpul keluarga.

"Dimana ya Tante Halimah sudah satu jam lebih belum juga kembali".

Gumam Astuti.

Bersambung...

Episodes
1 1. Budak cinta
2 2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3 3. Tunangan
4 4. Dasar pembohong
5 5. Ciuman rasa martabak
6 6. Fitting kebaya
7 7. Mimpi buruk sahabat
8 8. Selalu ada kendala
9 9. Surat undangan
10 10. Dibalik tenda biru
11 11. Akhirnya sah
12 12. Resepsi
13 13. Malam pertama
14 14. Pesan sensitif
15 15. Refreshing
16 16. Honeymoon
17 17. Kewalahan
18 18. Ibu tenang saja
19 19. Kembalinya Badriah
20 20. Henny berpamitan
21 21. Dimana pun jadi
22 22 Malam yang syahdu
23 23. Positif
24 24. Berusaha terlihat tegar
25 25. Halimah yang lalai
26 26 . Pindah usaha
27 27. Hargai
28 28. Curhatan ibu rumah tangga
29 29. Pelan-pelan!
30 30. Serba salah
31 31. Luluh kembali
32 32. Halimah melahirkan
33 33. Arda..
34 34. Pemakluman
35 35. Kewajiban istri.
36 36. Chat dari Naufa
37 37. Calon suami Naufa
38 38. Tidak pangling
39 39. Semoga cepat hamil
40 40. Hamil kedua
41 41. Sakit sekali
42 42. Tegar
43 43 . Adu mulut
44 44. Hamdan
45 45. Tidak ada kejelasan
46 46. Bukan darah daging ku
47 47. Ibu hamdan terluka hatinya
48 48. Amzari oh Amzari
49 49. Terbongkar
50 50. Awal mula
51 51. Dasar Amzari
52 52. Dasar Naufa
53 53. Bagaimana bisa?
54 54. Damai
55 55. Touring
56 56. Kecurigaan Halimah
57 57. Diam diam menikah siiri
58 58. Kurang bersyukur
59 59. Tangisan ini
60 60. Mual
61 61. Bukan untuk ku
62 62. Status untuk siapa?
63 63. Semakin aneh
64 64. Luka lama yang terbuka kembali.
65 65. Keguguran
66 66. Sudut pandang
67 67. Laki-laki tidak tahu diri
68 68.Terpaksa
69 69. Campur aduk
70 70. Modal minjam
71 71. Flashback
72 72. Sisi gelap sang madu
73 73. Sisi gelap 2
74 74. Dan terjadilah
75 75. Bagai janda
76 76. Rezeki tidak akan kemana
77 77. Terlahir nya seorang putri
78 78. Tidak bereaksi
79 79. Tanpa dosa
80 80. Meninggal
81 81. Keputusan tidak terduga
82 82. Seperti tidak ada yang lain saja
83 83. Baku hantam
84 84. Mati Rasa
85 85. Menghibur diri
86 86. Lika liku
87 87. Keluarga yang utama
88 88. Meninggal nya Dory
89 89. Tetap bersyukur
90 90. Siapa dia?
91 91. Kesalahpahaman
92 92. Perubahan
93 93. Diam-diam
94 94. Arda vs Amzari
95 95. Pria Aneh
96 96. Bukan orang biasa
97 97. Drama kehidupan
98 98. Apa itu mantan?
99 99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100 100. Sakit apa?
101 101. Jangan beritahu Ratih
102 102. Selly
103 103. Rahasia dibalik Rahasia
104 104. Celaka
105 105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106 106. Happy
107 107. Karma is real
108 108. Sama saja gila nya
109 109. Hello baby
110 110. Baby V
111 111. Bahagia
112 112. Karma is Real
113 113. Amzari akhirnya sadar
114 114. Kedatangan sang mantan
115 115. Nasib yang terbalik
116 116. Dasar licik
117 117. Innalillahi
118 118. Mimpi buruk
119 119. Ratih oh Ratih
120 120. Dramatis
121 121. The End
Episodes

Updated 121 Episodes

1
1. Budak cinta
2
2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3
3. Tunangan
4
4. Dasar pembohong
5
5. Ciuman rasa martabak
6
6. Fitting kebaya
7
7. Mimpi buruk sahabat
8
8. Selalu ada kendala
9
9. Surat undangan
10
10. Dibalik tenda biru
11
11. Akhirnya sah
12
12. Resepsi
13
13. Malam pertama
14
14. Pesan sensitif
15
15. Refreshing
16
16. Honeymoon
17
17. Kewalahan
18
18. Ibu tenang saja
19
19. Kembalinya Badriah
20
20. Henny berpamitan
21
21. Dimana pun jadi
22
22 Malam yang syahdu
23
23. Positif
24
24. Berusaha terlihat tegar
25
25. Halimah yang lalai
26
26 . Pindah usaha
27
27. Hargai
28
28. Curhatan ibu rumah tangga
29
29. Pelan-pelan!
30
30. Serba salah
31
31. Luluh kembali
32
32. Halimah melahirkan
33
33. Arda..
34
34. Pemakluman
35
35. Kewajiban istri.
36
36. Chat dari Naufa
37
37. Calon suami Naufa
38
38. Tidak pangling
39
39. Semoga cepat hamil
40
40. Hamil kedua
41
41. Sakit sekali
42
42. Tegar
43
43 . Adu mulut
44
44. Hamdan
45
45. Tidak ada kejelasan
46
46. Bukan darah daging ku
47
47. Ibu hamdan terluka hatinya
48
48. Amzari oh Amzari
49
49. Terbongkar
50
50. Awal mula
51
51. Dasar Amzari
52
52. Dasar Naufa
53
53. Bagaimana bisa?
54
54. Damai
55
55. Touring
56
56. Kecurigaan Halimah
57
57. Diam diam menikah siiri
58
58. Kurang bersyukur
59
59. Tangisan ini
60
60. Mual
61
61. Bukan untuk ku
62
62. Status untuk siapa?
63
63. Semakin aneh
64
64. Luka lama yang terbuka kembali.
65
65. Keguguran
66
66. Sudut pandang
67
67. Laki-laki tidak tahu diri
68
68.Terpaksa
69
69. Campur aduk
70
70. Modal minjam
71
71. Flashback
72
72. Sisi gelap sang madu
73
73. Sisi gelap 2
74
74. Dan terjadilah
75
75. Bagai janda
76
76. Rezeki tidak akan kemana
77
77. Terlahir nya seorang putri
78
78. Tidak bereaksi
79
79. Tanpa dosa
80
80. Meninggal
81
81. Keputusan tidak terduga
82
82. Seperti tidak ada yang lain saja
83
83. Baku hantam
84
84. Mati Rasa
85
85. Menghibur diri
86
86. Lika liku
87
87. Keluarga yang utama
88
88. Meninggal nya Dory
89
89. Tetap bersyukur
90
90. Siapa dia?
91
91. Kesalahpahaman
92
92. Perubahan
93
93. Diam-diam
94
94. Arda vs Amzari
95
95. Pria Aneh
96
96. Bukan orang biasa
97
97. Drama kehidupan
98
98. Apa itu mantan?
99
99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100
100. Sakit apa?
101
101. Jangan beritahu Ratih
102
102. Selly
103
103. Rahasia dibalik Rahasia
104
104. Celaka
105
105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106
106. Happy
107
107. Karma is real
108
108. Sama saja gila nya
109
109. Hello baby
110
110. Baby V
111
111. Bahagia
112
112. Karma is Real
113
113. Amzari akhirnya sadar
114
114. Kedatangan sang mantan
115
115. Nasib yang terbalik
116
116. Dasar licik
117
117. Innalillahi
118
118. Mimpi buruk
119
119. Ratih oh Ratih
120
120. Dramatis
121
121. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!