19. Kembalinya Badriah

Beberapa hari setelah berita tentang pertunangan Astuti terdengar, Badriah pun kembali ke kampung dan memutuskan untuk menetap untuk beberapa waktu hingga pernikahan Astuti tiba.

Akan tetapi walaupun jarak rumah mereka sangatlah dekat,bahkan bersebelahan, Badriah tidak pernah menemani ibunya atau menengok nya sama sekali sehingga ibu Hannah sering merengek pada Halimah.

Sebenarnya Halimah sudah mencoba membujuk Badriah agar ia berkunjung sesekali kepada ibu Hannah, akan tetapi Badriah tetap saja teguh pada pendirian nya dan tetap saja berdiam diri dirumah.

Sesekali Badriah hanya keluar untuk pergi membeli kebutuhan atau bersama suaminya tanpa memperdulikan atau sekedar bertanya bagaimana keadaan ibu Hannah pada Halimah.

Halimah yang sudah kesal dengan ulah Badriah memilih untuk tidak memperdulikan lagi apapun tentang Badriah akan tetapi Halimah tetap menutupi apa yang dirasakan nya didepan ibunya .

Halimah kemudian melihat ibu Hannah yang tengah menangis karena tengah merindukan Badriah,akan tetapi Badriah tidak pernah peka pada perasaan bu Hannah yang sesekali ingin diurus oleh anak pertama nya tersebut sehingga ibu Hannah terus saja meneteskan air matanya di pintu dapur sambil melihat ke arah rumah badriah yang letaknya persis disebelah nya namun terasa asing karena pintu rumah dan pagar nya selalu dikunci dari dalam, seolah mengasingkan diri dari dunia luar.

"Bu,ibu jangan sedih ya walaupun kak Badriah tidak pernah datang kesini, mungkin ia sedang sibuk untuk mempersiapkan pernikahan Astuti.".

Ucap Halimah pada ibunya yang sedang merindukan Badriah .

"Tapi setidaknya muncul lah sesekali agar ibu bisa melihat wajahnya walaupun hanya sekejap,apakah Badriah tidak merindukan ibu?".

Ucap ibu Hannah.

"Bu !!! Sudahlah,ibu kan sudah tahu bagaimana watak kak Badriah, tidak usah memaksakan kak Badriah harus hadir ditengah-tengah kita bila dia memang tidak peduli pada kita, lagipula ia masih punya suami yang harus ia layani .

Disini ada aku yang akan selalu ada untuk mengurus ibu, jadi ibu tidak perlu memikirkan hal lain yang tidak penting, bagaimana kalau ibu sakit gara-gara memikirkan Badriah? Lalu siapa yang akan merawat ibu? Kan aku juga.. tolonglah ibu mengerti keadaanku, sekarang juga aku sudah berstatus sebagai istri orang, tidak baik jika nanti Amzari mengetahui apa yang sebenarnya kita sembunyikan tentang Badriah yang sama sekali tidak memperhatikan ibunya. Dia akan berpikir apa nantinya?".

Ucap Halimah dengan panjang lebar.

"Ya sudah kalau begitu maafkan ibu,ibu janji tidak akan bertanya tentang Badriah lagi... Ibu juga tidak ingin membebani pikiran mu dengan menutupi sikap Badriah yang seolah tidak peduli pada ibu.. maafkan ibu ya Nak," .

Ucap Bu Hannah sambil meneteskan air mata nya.

"Sudahlah bu,maafkan aku ya karena aku tadi membentak ibu, aku tidak sengaja karena emosi.... aku janji aku akan selalu merawat ibu sampai akhir hayat,ibu harus janji akan selalu menemani ku sampai aku punya banyak anak".

Ucap Halimah sambil memeluk ibunya yang sudah tua renta tersebut.

Tidak lama kemudian suara motor Amzari terdengar karena waktu itu memang sudah menjelang sore dan karena langit sudah terlihat gelap , Amzari pun pulang cepat supaya tidak kehujanan.

"Sayang,kamu masak apa hari ini?".

Tanya Amzari ketika sampai dirumah.

"Hari ini aku masak sayur asam,dan sambal teri balado kesukaan mu, sebentar aku siapkan makan untuk mu ya".

Jawab Halimah sambil mengambilkan air minum untuk suaminya yang baru pulang tersebut.

"Oh iya, ibu kemana? ".

Tanya Amzari kembali.

"Ibu sedang dikamar,lagi sholat".

Jawab Halimah dengan cepat.

"Oh ya sudah aku mau mandi dulu ya sayang".

Ucap Amzari sambil meraih handuk yang ada di rak.

Setelah Amzari mandi makanan pun sudah tersedia dan dalam keadaan hangat karena nasi baru saja di masak dan sayur asem nya pun telah dihangatkan kembali oleh Halimah sebelum nya.

Amzari pun segera makan dengan lahapnya dan nambah sampai dua piring karena siang tadi ia mengaku belum makan nasi .

"Masakan istriku ini sungguh sangat lezat sekali,aku jadi tidak bisa berhenti makan".

Ucap Amzari sambil berbicara dengan mulut yang masih penuh dengan nasi dan juga sambal teri balado.

"Sayang... nanti saja memujinya setelah makan, jangan berbicara sambil makan,nanti tersedak".

Ucap Halimah dengan lembut.

Amzari pun kemudian melanjutkan makan nya sampai akhirnya nasi di piring nya habis tak tersisa.

"Ehm.. sayang? Ku lihat akhir-akhir ini lampu rumah di sebelah rumah kita menyala terus. Apa kak Badriah akan kembali menetap di kampung ini?".

Tanya Amzari dengan tiba-tiba.

"Iya, sebentar lagi kan Astuti akan menggelar pesta pernikahan nya,jadi kak Badriah yang pulang terlebih dahulu, nanti Astuti akan menyusul beberapa hari lagi".

Jawab Halimah.

"Oh jadi semua anggota keluarga nya juga pulang kerumahnya itu?".

Tanya Amzari kembali.

"Iya, Adik perempuan nya Astuti, Naufa dan juga Dory si bungsu sudah ada dirumah, cuma si Naufa itu orangnya pemalu, dia tidak mungkin mau kesini kalau tidak dijemput ".

Ucap Halimah sambil merapikan piring bekas makan suaminya tersebut.

Amzari kemudian mengangguk tanda mengerti dan kembali lagi melontarkan pertanyaan demi pertanyaan.

"Oh jadi begitu ya, Astuti akan menikah dengan orang mana?".

"Dia akan menikah dengan rekan kerjanya yang masih orang Jakarta,akan tetapi setelah menikah aku tidak tahu mereka akan memutuskan untuk tinggal dimana,entah di Bogor,apa Jakarta ".

Jawab Halimah kembali.

"Oh.. memangnya si Naufa itu kenapa selalu berada dirumah? Apakah dia tidak kerja?".

Tanya Amzari lagi.

"Dia memiliki fisik yang lemah dan tidak bisa bekerja dengan berat, jadi kak. Badriah tidak mengizinkan Naufa untuk bekerja, memang nya ada apa sayang?".

Tanya balik Halimah.

"Tidak apa-apa. Sayang saja jika punya ijazah tapi tidak bekerja. Tapi jika memang alasannya begitu tidak apa-apa sih, dia kan perempuan, kelak dia akan berada di dapur juga kan" .

Ucap Amzari sambil menuangkan air yang ada di botol kedalam gelas nya .

Setelah selesai makan Amzari pun bersiap-siap untuk melakukan ibadah sholat magrib.

Halimah sangat bersyukur karena dinikahi oleh Amzari yang selalu ingat waktu Ibadah dan mereka selalu sholat berjamaah bersama.

Setelah melakukan ibadah berjamaah Halimah pun segera mencium punggung tangan Amzari dan Amzari pun mencium kening Halimah yang masih memakai mukenah.

"Sayang? Kamu merasa lapar tidak?".

Tanya Amzari ketika telah selesai dengan aktivitas nya.

"Ehm.. lumayan lapar sih..".

Jawab Halimah.

"Baiklah tuan putri,kalau begitu aku keluar dulu ya untuk membeli cemilan untuk kita makan diwaktu malam,ibu mau jajan apa?".

Tanya Amzari pada Bu Hannah yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Ibu sudah tua,ibu tidak mau apa-apa. Lagipula makanan apapun yang kalian makan ibu pasti suka juga kok".

Jawab ibu Hannah.

"Baiklah kalau begitu aku dan Halimah keluar sebentar ya Bu, ".

Amzari pun pamit kepada bu Hannah dan meninggalkan ibu Hannah sendirian dirumah.

Amzari pun segera menghidupkan mesin sepeda motor nya dan Halimah pun segera naik dibelakang.

Kemudian mereka berdua melesat mencari makanan yang biasa dijajakan dipinggir jalan.

Sepanjang jalan tangan Halimah terus melingkar di pinggang Amzari dengan erat sama seperti saat mereka masih pacaran.

Setelah itu mereka pun berhenti didepan sebuah gerobak martabak yang sudah menjadi langganan mereka sejak zaman berpacaran dulu.

Bersambung...

Episodes
1 1. Budak cinta
2 2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3 3. Tunangan
4 4. Dasar pembohong
5 5. Ciuman rasa martabak
6 6. Fitting kebaya
7 7. Mimpi buruk sahabat
8 8. Selalu ada kendala
9 9. Surat undangan
10 10. Dibalik tenda biru
11 11. Akhirnya sah
12 12. Resepsi
13 13. Malam pertama
14 14. Pesan sensitif
15 15. Refreshing
16 16. Honeymoon
17 17. Kewalahan
18 18. Ibu tenang saja
19 19. Kembalinya Badriah
20 20. Henny berpamitan
21 21. Dimana pun jadi
22 22 Malam yang syahdu
23 23. Positif
24 24. Berusaha terlihat tegar
25 25. Halimah yang lalai
26 26 . Pindah usaha
27 27. Hargai
28 28. Curhatan ibu rumah tangga
29 29. Pelan-pelan!
30 30. Serba salah
31 31. Luluh kembali
32 32. Halimah melahirkan
33 33. Arda..
34 34. Pemakluman
35 35. Kewajiban istri.
36 36. Chat dari Naufa
37 37. Calon suami Naufa
38 38. Tidak pangling
39 39. Semoga cepat hamil
40 40. Hamil kedua
41 41. Sakit sekali
42 42. Tegar
43 43 . Adu mulut
44 44. Hamdan
45 45. Tidak ada kejelasan
46 46. Bukan darah daging ku
47 47. Ibu hamdan terluka hatinya
48 48. Amzari oh Amzari
49 49. Terbongkar
50 50. Awal mula
51 51. Dasar Amzari
52 52. Dasar Naufa
53 53. Bagaimana bisa?
54 54. Damai
55 55. Touring
56 56. Kecurigaan Halimah
57 57. Diam diam menikah siiri
58 58. Kurang bersyukur
59 59. Tangisan ini
60 60. Mual
61 61. Bukan untuk ku
62 62. Status untuk siapa?
63 63. Semakin aneh
64 64. Luka lama yang terbuka kembali.
65 65. Keguguran
66 66. Sudut pandang
67 67. Laki-laki tidak tahu diri
68 68.Terpaksa
69 69. Campur aduk
70 70. Modal minjam
71 71. Flashback
72 72. Sisi gelap sang madu
73 73. Sisi gelap 2
74 74. Dan terjadilah
75 75. Bagai janda
76 76. Rezeki tidak akan kemana
77 77. Terlahir nya seorang putri
78 78. Tidak bereaksi
79 79. Tanpa dosa
80 80. Meninggal
81 81. Keputusan tidak terduga
82 82. Seperti tidak ada yang lain saja
83 83. Baku hantam
84 84. Mati Rasa
85 85. Menghibur diri
86 86. Lika liku
87 87. Keluarga yang utama
88 88. Meninggal nya Dory
89 89. Tetap bersyukur
90 90. Siapa dia?
91 91. Kesalahpahaman
92 92. Perubahan
93 93. Diam-diam
94 94. Arda vs Amzari
95 95. Pria Aneh
96 96. Bukan orang biasa
97 97. Drama kehidupan
98 98. Apa itu mantan?
99 99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100 100. Sakit apa?
101 101. Jangan beritahu Ratih
102 102. Selly
103 103. Rahasia dibalik Rahasia
104 104. Celaka
105 105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106 106. Happy
107 107. Karma is real
108 108. Sama saja gila nya
109 109. Hello baby
110 110. Baby V
111 111. Bahagia
112 112. Karma is Real
113 113. Amzari akhirnya sadar
114 114. Kedatangan sang mantan
115 115. Nasib yang terbalik
116 116. Dasar licik
117 117. Innalillahi
118 118. Mimpi buruk
119 119. Ratih oh Ratih
120 120. Dramatis
121 121. The End
Episodes

Updated 121 Episodes

1
1. Budak cinta
2
2. Cinta adalah sebuah tanggungjawab
3
3. Tunangan
4
4. Dasar pembohong
5
5. Ciuman rasa martabak
6
6. Fitting kebaya
7
7. Mimpi buruk sahabat
8
8. Selalu ada kendala
9
9. Surat undangan
10
10. Dibalik tenda biru
11
11. Akhirnya sah
12
12. Resepsi
13
13. Malam pertama
14
14. Pesan sensitif
15
15. Refreshing
16
16. Honeymoon
17
17. Kewalahan
18
18. Ibu tenang saja
19
19. Kembalinya Badriah
20
20. Henny berpamitan
21
21. Dimana pun jadi
22
22 Malam yang syahdu
23
23. Positif
24
24. Berusaha terlihat tegar
25
25. Halimah yang lalai
26
26 . Pindah usaha
27
27. Hargai
28
28. Curhatan ibu rumah tangga
29
29. Pelan-pelan!
30
30. Serba salah
31
31. Luluh kembali
32
32. Halimah melahirkan
33
33. Arda..
34
34. Pemakluman
35
35. Kewajiban istri.
36
36. Chat dari Naufa
37
37. Calon suami Naufa
38
38. Tidak pangling
39
39. Semoga cepat hamil
40
40. Hamil kedua
41
41. Sakit sekali
42
42. Tegar
43
43 . Adu mulut
44
44. Hamdan
45
45. Tidak ada kejelasan
46
46. Bukan darah daging ku
47
47. Ibu hamdan terluka hatinya
48
48. Amzari oh Amzari
49
49. Terbongkar
50
50. Awal mula
51
51. Dasar Amzari
52
52. Dasar Naufa
53
53. Bagaimana bisa?
54
54. Damai
55
55. Touring
56
56. Kecurigaan Halimah
57
57. Diam diam menikah siiri
58
58. Kurang bersyukur
59
59. Tangisan ini
60
60. Mual
61
61. Bukan untuk ku
62
62. Status untuk siapa?
63
63. Semakin aneh
64
64. Luka lama yang terbuka kembali.
65
65. Keguguran
66
66. Sudut pandang
67
67. Laki-laki tidak tahu diri
68
68.Terpaksa
69
69. Campur aduk
70
70. Modal minjam
71
71. Flashback
72
72. Sisi gelap sang madu
73
73. Sisi gelap 2
74
74. Dan terjadilah
75
75. Bagai janda
76
76. Rezeki tidak akan kemana
77
77. Terlahir nya seorang putri
78
78. Tidak bereaksi
79
79. Tanpa dosa
80
80. Meninggal
81
81. Keputusan tidak terduga
82
82. Seperti tidak ada yang lain saja
83
83. Baku hantam
84
84. Mati Rasa
85
85. Menghibur diri
86
86. Lika liku
87
87. Keluarga yang utama
88
88. Meninggal nya Dory
89
89. Tetap bersyukur
90
90. Siapa dia?
91
91. Kesalahpahaman
92
92. Perubahan
93
93. Diam-diam
94
94. Arda vs Amzari
95
95. Pria Aneh
96
96. Bukan orang biasa
97
97. Drama kehidupan
98
98. Apa itu mantan?
99
99. Pertemuan Amzari dan Kevin
100
100. Sakit apa?
101
101. Jangan beritahu Ratih
102
102. Selly
103
103. Rahasia dibalik Rahasia
104
104. Celaka
105
105. Kegigihan Halimah membuahkan hasil
106
106. Happy
107
107. Karma is real
108
108. Sama saja gila nya
109
109. Hello baby
110
110. Baby V
111
111. Bahagia
112
112. Karma is Real
113
113. Amzari akhirnya sadar
114
114. Kedatangan sang mantan
115
115. Nasib yang terbalik
116
116. Dasar licik
117
117. Innalillahi
118
118. Mimpi buruk
119
119. Ratih oh Ratih
120
120. Dramatis
121
121. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!