Amzari hanya tersenyum sambil sesekali matanya melihat kearah Halimah yang selalu sibuk dengan dirinya sendiri.
Sementara Halimah sibuk bercermin pada cermin kecil yang ia pegang sedari pagi karena takut Make-up nya akan rusak.
"Pengantin.. makan dulu dong, dari pagi tadi Halimah belum makan ,".
Ucap Henny pada Halimah.
"Sayang,apa benar kamu belum makan dari pagi?".
Tanya Amzari kepada Halimah.
"Iya belum,aku belum sempat karena aku takut telat Make-up tadi pagi ".
Jawab Halimah.
"Kamu tidak boleh begitu dong sayang,kamu harus menjaga kesehatan mu. Henny .. tolong ambilkan makan untuk Halimah, dagingnya jangan yang bertulang ya, supaya gampang dimakannya".
Henny kemudian mengambilkan nasi dan lauk untuk dimakan oleh Halimah.
"Nih suapin istrimu,".
Ucap Henny dengan membawakan sepiring nasi dan lauk pauknya , kemudian menyerahkan nya kepada Amzari.
Amzari pun menyuapi Halimah dengan sangat telaten.
Halimah merasa sangat bahagia karena disuapi makan oleh Amzari yang kini telah sah menjadi suaminya.
Sementara itu Andre sedang mengambil makanan juga karena perutnya merasakan lapar akibat melihat pengantin baru yang sedang suap-suapan makan .
Andre sangat merasa bahagia karena akhirnya Amzari sudah resmi menikah dengan pujaan hatinya sementara dirinya sendiri masih belum punya pasangan dan merasa trauma pada wanita karena pernah dimanfaatkan sampai kemudian ditinggalkan oleh mantan pacarnya sehingga sampai saat ini Andre belum berminat untuk mencari pasangan meskipun kebanyakan dari temannya sudah menikah dan punya anak.
"Ayo sayang, bukalah mulutmu".
Ucap Amzari pada Halimah.
"Kurasa sudah cukup,aku sudah kenyang,kamu saja yang habiskan".
Ucap Halimah sambil menyeka bibirnya dengan tissue.
"Kamu yakin sudah kenyang? Kan baru makan sedikit".
Tanya Amzari.
"Sudah sudah ko, lagipula yang menyuapi ku makan adalah suamiku, pasti aku cepat kenyang".
Ucap Halimah dengan mata yang berbinar-binar.
Amzari kemudian menciumi kembali keningnya Halimah.
Tamu undangan yang hadir pun sontak berteriak.
"Sabar sabar... sebentar lagi malam kok..".
Ucap salah satu orang yang sedang berada dibawah pelaminan.
Halimah pun hanya tersipu malu dan pipinya memerah sementara Amzari terus saja menatap Halimah yang tengah merasa malu.
"Sayang kenapa malu-malu begitu?".
Ucap Amzari .
"Aku malu karena tamu-tamunya bersorak padamu sayang".
Ucap Halimah dengan suara yang pelan.
Sementara itu tukang rias pengantin kemudian membawa Halimah ke kamar untuk berganti pakaian terakhir karena waktu sudah menunjukkan sore.
Amzari pun menunggu sendiri di pelaminan dan ketika Naufa sedang berjalan sendirian, Amzari terus memperhatikan Naufa tanpa berkedip sekalipun.
Henny pun menangkap momen tersebut tapi karena Henny tahu bahwa Naufa adalah keponakan dari Halimah, Henny tidak berpikiran macam-macam kepada Amzari.
Astuti yang sedang membuntuti Naufa pun melihat bahwa Amzari tengah menatap Adiknya Naufa dengan tatapan yang sangat tajam sehingga Astuti memutuskan untuk mengajak Naufa pergi dari sekitar tenda pernikahan tersebut.
Naufa yang terkesan tidak banyak bicara dan pendiam kemudian mengikuti perintah kakaknya untuk segera beranjak dari tenda pernikahan Halimah.
"Pacaran berapa lama kak?".
Tanya tukang rias tersebut kepada Halimah.
"Aku dan Amzari pacaran selama delapan tahun".
Ucap Halimah dengan cepat.
"Wah,, lama sekali ya, kalian beruntung sampai berjodoh seperti ini".
Ucap tukang rias sambil mengganti jilbab yang dikenakan oleh Halimah.
Halimah hanya tersenyum menanggapinya.
"Biasanya kalau pacaran nya lama pasti satu sama lain akan saling pengertian. Sepertinya suami mu itu sangat mencintaimu ya, buktinya makan saja sampai disuapi,padahal aku sendiri yang sudah bertahun-tahun menikah belum pernah disuapi oleh pak suami... eh kenapa aku malah jadi curhat hahahah".
Perias pengantin itu pun kelepasan bicara .
"Mungkin suamimu sangat mencintaimu,hanya saja tidak menunjukkan nya, cinta ditunjukkan dengan berbagai cara".
Ucap Halimah menghibur tukang rias pengantin tersebut.
"Percayalah Halimah,menikah itu tidak ada yang mudah , pasti akan ada saja masalah,entah itu pada suami nya, ipar nya, mertua nya, bahkan tetangga nya.
Untungnya aku tinggal dirumahku sendiri. Sehingga telingaku terasa dingin. Tapi walaupun suamiku cuek semua password handphone dan ATM nya aku tahu, dan yang paling penting dia tidak pernah selingkuh dariku. Lelaki cuek itu memang lebih baik daripada laki-laki yang gampang mengucapkan kata cinta.
Tapi semoga saja kamu diberikan suami yang baik dan rumah tanggamu akan berjalan sakinah mawaddah dan warohmah".
Ucap perias tersebut .
Halimah pun hanya tersenyum tipis dan terdiam mendengar perkataan perias tersebut.
Setelah selesai berganti gaun pengantin kemudian Halimah berganti warna lipstik yang sesuai dengan warna gaun pengantinnya.
Tak lama kemudian Halimah dibimbing berjalan oleh beberapa orang untuk kembali duduk di pelaminan.
"Wahh.. istriku sangat cantik sekali.."
Puji Amzari ketika melihat Halimah yang baru berganti gaun pengantin.
Kemudian Amzari pun berganti pakaian yang warnanya senada dengan pakaian yanh yang dipakai oleh Halimah.
Semakin malam ternyata tamu yang datang semakin ramai karena Amzari pun adalah sosok orang yang pandai bergaul dan bergabung dengan banyak komunitas motor sehingga banyak teman-teman dari komunitas motor nya yang datang untuk memberikan ucapan selamat,tak lupa pula memberikan amplop dan kado untuk kedua mempelai.
Setelah seharian penuh berdiri dan menyalami para tamu undangan akhirnya tepat jam sebelas malam keadaan kembali sepi dan sudah tidak terlihat tamu undangan yang datang .
Halimah pun dibantu oleh Amzari untuk segera pergi ke kamarnya untuk melepaskan segala aksesoris yang menempel di tubuhnya mulai dari mahkota pengantin,dan jarum yang begitu banyak jumlahnya.
Tak lupa pula Amzari membukakan resleting pada gaun yang terasa besar karena dipakai lengkap dengan kurungan gaunnya sehingga perlu tenaga ekstra untuk membuka gaun tersebut.
Setelah pakaian benar-benar terlepas kemudian Halimah menghapus make-up pengantin nya yang terhitung tebal karena setelah menggunakan tissue basah dan micellar water pun masih banyak sisa make up yang tersisa di pipinya Halimah sampai Halimah pun merasa wajahnya masih berat oleh foundation yang sangat kuat menempel pada kulitnya.
Apalagi setelah melepaskan bulu mata palsunya , Halimah merasakan banyak kotoran yang menempel di bulu matanya.
Dengan telaten Halimah menarik bulumata palsu yang menempel di matanya . Dengan pelan-pelan halimah menarik bulumata palsu tersebut yang ternyata sukar untuk terlepas sehingga halimah merasa perih dibagian atas matanya.
"Hufh.... rasanya mataku seperti akan terlepas".
Ucap halimah dengan lega ketika bulumata palsu yang dipasangkan diatas dan dibawah matanya terlepas semua.
Sementara itu Amzari memutuskan untuk mandi duluan karena tubuhnya penuh dengan keringat Sehingga tubuhnya merasa lengket karena berkeringat seharian menyambut tamu undangan yang hadir dalam pernikahan mereka.
"Sayang,aku sudah selesai mandi, sekarang tinggal kamu yang belum mandi".
Ucap Amzari ketika memasuki kamar pengantin nya yang berukuran tidak seberapa besar itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments