Halimah pun tidur dengan sangat nyenyak malam itu setelah puas bercumbu mesra dengan Amzari yang tidak lama lagi akan segera menjadi suami sah nya.
Hingga akhirnya pada keesokan harinya Halimah bangun dengan perasaan yang sangat berbunga-bunga karena telah dimanja oleh Amzari kekasih pujaan hatinya.
"Ciee.. pagi-pagi udah senyum sendiri".
Ucap Henny yang sedari tadi terus memperhatikan mimik wajahnya Halimah.
"Iya aku sedang merasa senang sekali nih".
Ucap Halimah.
"Iya-iya deh yang mau jadi pengantin".
Ucap Henny.
Kemudian Halimah dan Henny segera berangkat pergi ke percetakan untuk membuat surat undangan yang akan disebarkan dalam waktu dekat ini.
"Yang mau menikah Henny atau Halimah?".
Tanya penjaga percetakan tersebut.
"Halimah lah bang,aku masih jomblo ini".
Ucap Henny sambil menepuk bahunya Halimah.
Akan tetapi Halimah hanya bisa tersenyum malu karena penjaga percetakan tersebut pun dulu pernah menyatakan cinta padanya sayang nya ia ditolak karena Halimah sudah terlanjur tenggelam dalam cintanya Amzari .
Setelah Halimah memilih warna dan design pada surat undangan nya kemudian Halimah mengajak Henny untuk makan bakso yang pedas.
Mereka berdua pun kemudian bertolak ke tukang bakso yang cukup terkenal di daerah tersebut.
"Bang, baksonya yang banyak ya".
Ucap Halimah kepada penjual bakso tersebut.
"Siap kakak cantik".
Ucap tukang bakso tersebut.
Tidak lama kemudian dua mangkuk bakso telah tersaji di meja mereka dan Halimah segera menambah kan banyak sambal kedalam mangkuk baksonya.
"Apakah itu tidak terlalu pedas Lim?".
Tanya Henny ngeri ketika melihat Halimah begitu banyak menuangkan sambal pada mangkuk baksonya.
"Aku sedang pusing kepala akhir-akhir ini. Biasanya makanan pedas yang seperti ini pasti akan berhasil membuat pusing ku menghilang".
Ucap Halimah sambil kembali menambahkan beberapa tetes cuka pada mangkuk baksonya.
"Hati-hati, sebentar lagi mau jadi pengantin. Kamu harus bisa jaga pola makanmu supaya terus sehat..".
Ucap Henny mengingat kan sahabatnya tersebut.
"Tenang saja bestie".
Ucap Halimah sambil menyeruput kuah baksonya tersebut yang terlihat sangat pedas di penglihatan Henny.
Sementara Henny hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya yang jago makan sambal tersebut.
Sementara Henny hanya menambah kan sedikit saus sambal dan kecap pada baksonya.
Setelah keduanya selesai memakan bakso, merekapun segera berangkat ke pasar untuk melihat harga bahan yang akan dibelinya untuk acara pesta pernikahan Halimah nanti.
Sesampainya di pasar Halimah kembali membeli camilan beruba cakwe dan tidak lupa juga membeli es buah karena tadi bakso yang dimakannya sangat pedas sehingga Halimah masih merasa butuh minuman dingin untuk menurunkan kadar pedas yang masih terasa dilidah nya.
Setelah itu Halimah segera kembali kerumah pada sore harinya karena malam hari nanti Halimah akan pergi untuk melakukan fitting kebaya pengantin bersama Amzari yang sempat tertunda karena kesibukan Amzari.
"Tok tok tok"..
Pintu depan rumah Halimah diketuk dari luar oleh Amzari.
Halimah pun segera membuka pintu dan ketika pintu terbuka Halimah sangat senang karena Amzari hadir tepat waktu.
"Ayo sayang,kita harus segera berangkat sebelum waktu semakin malam".
Ucap Amzari sambil menarik lengannya Halimah .
Halimah dan Amzari pun berpamitan terlebih dahulu kepada ibu Hannah dan akhirnya mereka berdua pun segera berangkat menuju rumah tukang rias pengantin untuk mencoba beberapa pakaian.
"Wah kamu sangat cantik ketika mengenakan kebaya berwarna kuning ini sayang, kulitmu seperti menyala dan menyatu dengan kebaya ini".
Ungkap Amzari ketika halimah tengah menjajal sebuah kebaya yang berwarna kuning keemasan tersebut.
"Iya benar,tambah lagi jika sudah didandani,pasti akan terlihat semakin cantik seperti putri kerajaan".
Ucap ibu perias pengantin.
"Ah kalian bisa saja,sayang, apakah kamu ingin aku memakai kebaya ini ketika resepsi pernikahan kita nanti?".
Tanya Halimah kepada Amzari.
"Tentu saja,Bu..
calon istri saya akan memakai kebaya kuning yang ini juga ya ".
Ucap Amzari sambil terus melihat ke arah wajahnya Halimah tanpa sekalipun berkedip karena merasa takjub dengan apa yang dilihatnya.
Mereka berdua memilih kebaya putih untuk acara akad, dan kebaya berwarna biru dan kuning untuk acara resepsi setelah akad nikah.
Setelah mencocokkan harga sewa kemudian mereka pun pamit untuk pulang kepada sang perias.
"Kamu tahu tidak sayang,warna pakaian kebaya yang akan dipakai olehmu nanti mengandung banyak arti".
Ucap Amzari kepada Halimah.
"Apa itu sayang, coba jelaskan".
Tanya Halimah dengan penasaran.
"Kebaya putih ketika akad,putih melambangkan kesucian cinta kita .
Kebaya biru melambangkan kemakmuran yang akan kita hadapi nantinya .
Sedangkan warna kuning adalah pembawa keceriaan yang pastinya aku akan membuat mu terus tersenyum ceria setelah kita menikah nanti sayang..".
Ucap Amzari pada Halimah.
"Ah.. sayang... Aku tidak menyangka bahwa kamu bisa romantis juga ya,".
Ucap Halimah yang pipinya terlihat merah merona ketika mendengar ucapan Amzari.
"Tentu saja, siapa dulu dong.. Amzari, calon suaminya Halimah wanita yang paling sexy di desa ini".
Ucap Amzari sambil membelai pipinya Halimah yang halus dan putih tanpa noda jerawat satupun.
"Oh iya sayang, bagaimana sebelum pulang kita cari makan dulu.
Aku belum makan dari siang ini,".
Ucap Amzari kepada Halimah.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau dari siang belum makan?".
Tanya Halimah.
"Tidak apa-apa. Aku hanya sedang ingin makan diluar berdua dengan mu saja ".
Ucap Amzari.
"Baiklah kalau begitu bagaimana kalau kita makan sup kambing supaya tubuh kita merasa hangat ".
Ucap Halimah memberikan saran.
"Ahh.. iya.. ide yang bagus sayang,ayo kita pergi ke kedai sup kambing yang ada di kampung sebelah ".
Ucap Amzari sambil menghidupkan motor RX king nya yang berisik.
Halimah dan Amzari pun segera beralih ke kedai sup kambing karena di malam yang dingin memang cocok sekali jika memakan sup kambing yang hangat.
"Maaf kak,sup kambing nya tinggal tersisa satu porsi lagi".
Ucap penjaga kedai tersebut.
"Bagaimana dong sayang?".
Tanya Amzari kepada Halimah.
"Tidak apa-apa, kita kan bisa makan sepiring berdua".
Ucap Halimah.
"Benar juga ya, ya sudah sebagai gantinya aku akan memesan beberapa tusuk sate kambing ya,".
Ucap Amzari.
Setelah beberapa saat kemudian sup kambing dan sate sudah tersaji tepat didepan mereka berdua.
"Sini sayang, biar aku suapi ".
Ucap Amzari sambil mengambil kuah sup kambing tersebut menggunakan sendok, kemudian menyuapinya kepada Halimah.
Halimah pun segera membuka mulutnya lebar-lebar dan segera makan dengan lahapnya.
"Sayang, tolong ambilkan tusuk gigi yang ada disamping kirimu dong,dagingnya nyelip digigiku".
Pinta Halimah pada Amzari.
"Baiklah sayang".
Jawab Amzari sambil menyodorkan wadah yang berisi tusuk gigi untuk diambil oleh Halimah.
"Bagaimana,apakah kamu sudah kenyang?".
Tanya Amzari kepada kekasihnya yang masih memakan sate kambing yang tersaji di meja tersebut.
"Sudah, apakah kamu juga sudah kenyang sayang?"
Tanya balik Halimah kepada Amzari.
"Alhamdulillah aku juga sudah merasa kenyang ".
Jawab Amzari.
"Pulangnya tunggu beberapa menit lagi ya sayang, soalnya aku ingin merokok dulu. Tidak apa-apa kan?"
Amzari meminta izin kepada Halimah terlebih dahulu sebelum untuk merokok.
"Baiklah,aku juga ingin beristirahat sejenak dulu".
Balas Halimah kemudian.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments